IKN 306 Pengembangan Jati Diri Sarjana Perikanan dan Kelautan Kuliah ke-8 : Karakter Sarjana Perikanan dan Kelautan : Kemampuan Adaptasi Tujuan Instruksional Khusus • Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami karakter diri berdasarkan kepercayaan dan kemandirian, kerja keras, dan tanggung jawab serta kepedulian sosial Outline Kuliah • • • • • • • • • • Pendahuluan Pengertian adaptasi Faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia Bentuk-bentuk adaptasi Cara penyesuaian diri dengan lingkungan Urgensi adaptasi dalam dunia perikanan dan kelautan Manusia adalah makhluk sosial Setiap kesuksesan memerlukan pengorbanan Peran orang lain dalam kesuksesan pribadi Berbagi dengan orang lain Pengertian Adaptasi • Adaptasi adalah mekanisme penyesuaian diri terhadap lingkungan seitarnya. Menurut Heerdjan (1987), “Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan”. • W.A. Gerungan (1996): “Penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri)”. Adaptasi.... • Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan sifatnya pasif (autoplastis), misalnya seorang mahasiswa IPB harus dapat menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya di sekitar kampus IPB. Cara Adaptasi 1. 2. 3. 4. Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar. Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik. Menghadapi tuntutan keadaan secara objektif. Menghadapi tuntutan keadaan secara rasional. Bentuk-bentuk adaptasi • Conformity: sebuah bentuk penyesuaian yang ada dalam masyarakat dimana dalam masyarakat tersebut terdapat cara- cara yang telah diterima oleh masyarakat karena cara- cara yang dilakukan tersebut telah disesuaikan dengan nilai- nilai yang ada dalam masyarakat serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk mencapai nilai- nilai sosial yang menjadi harapannya. • Innovation: suatu keadaan dimana penekanan lebih diarahkan pada nilai- nilai sosial budaya yang ada dalam masyarakat namun tidak melihat kepada keadaan masyarakat yang mungkin memiliki kondisi yang berbeda dalam kehidupannya satu dengan yang lainnya sehingga sering kali menimbulkan suatu penyimpanganpenyimpangan dalam masyarakat. • Ritualism: Ritualism merupakan suatu keadaan dimana masyarakat lebih berpegang kepada peraturan- peraturan atau kaidah- kaidah yang ada dalam masyarakat dibandingkan dengan nilai- nilai sosial budaya yang sudah ada sebelumnya. • Retreatism: Retreatism adalah keadaan dimana nilai- nilai sosial budaya tidak dapat tercapai dengan cara- cara yang telah ada dalam masyarakat sehingga timbul konflik dalam diri orang yang berada dalam masyarakat tersebut yang menyebabkan orang tersebut menarik diri dari masyarakat dan timbul sifat apatis dalam diri orang tersebut. • Rebellion: Rebellion adalah keadaan dimana semua nilai- nilai sosial budaya yang telah ada sebelumnya diubah menjadi segala sesuatu yang baru sama sekali bagi masyarakat. Cara Penyesuaian Diri • Pengertian penyesuaian diri jika di liat dari Sudut Pandang Usaha Penguasaan (Mastery) yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi. Dengan kata lain, penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga dorongan, emosi, dan kebiasaan menjadi terkendali. Permasalahan dunia perikanan dan kelautan Indonesia dan urgensi adaptasi Permasalahan nelayan Indonesia • 2,7 juta nelayan, 80% nelayan kecil dan tradisional dengan kapasitas < 30 GT(1,2 juta beralih pekerjaan menjadi buruh bangunan, tukang ojek, buruh pabrik, dan sektor informal lainnya selama 2003-2008) • Kemiskinan (pendidikan, keterbatasan sumberdaya) • BBM • Ketergantungan terhadap tengkulak • Permainan harga jual ikan • Rendahnya daya serap tenaga kerja industri pengolahan ikan • Penangkapan illegal oleh nelayan asing • Pengkapan dengan menggunakan alat tangkap yang merusak lingkungan dan sumberdaya • Unreported fishing • Penangkapan nelayan Indonesia oleh Australia (ratusan jumlahnya) • Program modernisasi dikhawatirkan gagal Permasalahan kelautan • • • • SDM rendah Investasi minim Pengusaan IPTEK masih rendah Jika digarap serius, sektor kelautan bisa memberi kontribusi 23,42 % GDP (Korsel dan Jepang masing2 53% dan 57%) • Tujuh bidang yang bisa dikembangkan di sektor kelautan, yakni perikanan, wisata bahari, pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan, dan jasa kelautan. • Indonesia belum bisa dikategorikan sebagai bangsa maritim karena belum mampu menguasai, mengelola, dan mendapatkan kemakmuran dari laut. KONDISI PERIKANAN INDONESIA (Dahuri, 2011) Pada 2009 total produksi perikanan tangkap di laut = 4,8 juta ton (75% MSY), atau 94% TAC (Total Allowable Catch), yakni 80% MSY. Banyak stok SDI (sumberdaya perikanan) yang fully exploited atau overfishing di sebagian besar fishing grounds (WPP, Wilayah Pengelolaan Perikanan). Tingkat pemanfaatan aquaculture masih rendah. Tabel Potensi Produksi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Indonesia Jenis Kegiatan Perikanan Luas Perairan (juta ha) Potensi Produksi (juta ton/th) Produksi Tahun 2009 (juta ton/th) Tingkat Pemanfaatan (%) A. Perikanan tangkap 1. Laut 580 6,4 4,80 75 54 0,9 0,45 50 24 47 2,50 5,5 2. Tambak (payau) 1 5 1,50 20,0 3. Perairan Umum dan tawar 13,7 5,7 0,50 7,5 672,7 65 9,75 15 2. Perairan Umum B. Perikanan budidaya 1. Laut TOTAL Kelompok Sumber Daya Ikan Pelagis Besar Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Ikan Pelagis Kecil Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Ikan Demersal Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Ikan Karang Konsumsi Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Udang Penaeid Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Lobster Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Cumi-cumi Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Potensi (103 ton/tahun) Produksi (103 ton/tahun) Pemanfaatan (%) Catatan: 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan 4 5 6 7 8 2 27.67 35.27 >100 66.08 35.16 53.21 55.00 137.82 >100 193.60 85.10 43.96 104.12 29.10 27.95 106.51 37.46 35.17 175.26 153.43 87.54 50.86 34.55 67.93 386.26 188.28 48.74 1,165.36 736.17 63.17 147.30 132.70 90.15 621.50 205.53 33.07 340.00 507.53 >100 605.44 333.35 55.06 132.00 146.47 >100 379.44 119.43 31.48 384.75 62.45 16.23 468.66 12.31 2.63 526.57 264.56 50.21 3,605.66 1,784.33 49.49 82.40 146.23 >100 334.80 54.69 16.34 375.20 334.92 89.26 87.20 167.38 >100 9.32 43.20 >100 83.84 32.14 38.33 54.86 15.31 27.91 202.34 156.80 77.49 135.13 134.83 99.78 1,365.09 1,085.50 79.52 5.00 21.60 >100 21.57 7.88 36.53 9.50 48.24 >100 34.10 24.11 70.70 32.10 6.22 19.38 12.50 4.63 37.04 14.50 2.21 15.24 3.10 22.58 >100 12.88 19.42 >100 145.25 156.89 >100 11.40 49.46 >100 10.00 70.51 >100 11.40 52.86 >100 4.80 36.91 >100 0.00 0.00 0.00 0.90 1.11 >100 2.50 2.18 87.20 43.10 36.67 85.08 10.70 10.24 95.70 94.80 259.94 >100 0.40 0.87 >100 0.40 1.24 >100 0.50 0.93 >100 0.70 0.65 92.86 0.40 0.01 2.50 0.30 0.02 6.67 0.40 0.04 10.00 0.10 0.16 >100 1.60 0.16 10.00 4.80 4.08 85.00 1.86 3.15 >100 2.70 4.89 >100 5.04 12.11 >100 3.88 7.95 >100 0.05 3.48 >100 7.13 2.85 39.97 0.45 1.49 >100 3.39 0.30 8.85 3.75 6.29 >100 28.25 42.51 >100 276.03 389.28 >100 1,057.05 379.90 35.94 796.64 1,094.41 >100 929.72 655.45 70.50 277.99 228.48 82.19 590.62 197.64 33.46 632.72 237.11 37.47 771.55 263.37 34.14 1,076.89 623.78 57.92 6,409.21 4,069.42 63.49 1. Selat Malaka, 2. Laut Cina Selatan, 3. Laut Jawa, 4. Selat Makassar dan Laut Flores, 5. Laut Banda, 6. Laut Seram dan Teluk Tomini, 7. Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, 8. Laut Arafura, 9. Samudera Hindia 9 Perairan Indonesia 1 • Produksi perikanan: 1999 (3 juta ton); 2004 (6 juta ton); 2009 (8,5 juta ton). Dengan kontribusi perikanan budidaya (aquaculture) semakin meningkat over time. • Peringkat produsen perikanan dunia: 1999 (ke-5); 2004 (ke-4); 2009 (ke-3) (FAO, 2000; FAO, 2005; FAO, 2009). • Devisa perikanan: 1999 (US$ 1,5 milyar); 2004 (US$ 2,1 milyar); dan 2009 (US$ 2,3 milyar) (DKP, 2005; DKP, 2009). • Kemiskinan nelayan: 1999 (65%); 2004 (50%); dan 2009 (45%) (BPS, 2009). ISU DAN PERMASALAHAN MUTAKHIR 1. Kemiskinan nelayan masih tinggi. 2. Kontribusi sektor KP terhadap PDB dan PDRB masih rendah. 3. Industri hilir, bioteknologi, nilai tambah (added values), dan effek pengganda (multiplier effects) masih rendah. 4. Illegal, Unregulated, and Unreported Fishing Practices masih marak. 5. Pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. 6. Produksi udang budidaya anjlok sejak awal 2009 akibat wabah penyakit myo yang melanda udang Vaname. 7. Produksi patin meningkat dramatis, pasar domestik tak dapat menyerap, maka harga jual menurun. 8. Harga beberapa komoditas ikan impor lebih murah dari pada harga komoditas ikan produksi Indonesia. Contoh: lele, patin, kembung, dan udang Vaname. 9. Persaingan di pasar ekspor semakin sengit (ACFTA, dan AFTA). 10. BBM mahal dan susah didapat, pakan ikan mahal, prasarana dan sarana pembangunan kurang, sumber modal kurang, IPTEK & SDM relatif rendah, dan iklim investasi belum kondusif. 11. Target Indonesia menjadi produsen perikanan terbesar di dunia pada 2015 dan Minapolitan. Karakter Sarjana Perikanan dan Kelautan Seperti apa yang dibutuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia? Beberapa karakter yang dibutuhkan al: • Percaya diri • Mandiri • Bekerja Keras 10 langkah untuk membangun kepercayaan diri 1. Kenali rasa ketidaknyamanan anda 2. Kenali kesuksesan anda 3. Membangun komunikasi yang baik 4. Bangkit dari kesalahan 5. Berpakaian rapi 6. Bersyukur terhgadap apa yang anda peroleh 7. Selalu positive thinking 8. Memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran 9. Membantu orang lain 10. Hindari perfeksionisme Bagaimana membangun kemandirian • Bangsa Indonesia harus terlepas dari ketergantungan asing. • Bagaimana konteks kemandirian dalam sektor kelautan dan perikanan? • Bagaimana sikap mahasiswa FPIK untuk menjadi lulusan yang kompeten dan mandiri. • Pemupukan jiwa entreupreneurship Bagaimana membangun karakter pekerja keras 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Memupuk sejak dini Minta tolong Jangan egois Jangan pernah menyerah dengan sekali mencoba Berbagi Mencontoh para pekerja keras Fokus dan sungguh-sungguh Percaya diri Hardworker = smartperson (tidak hanya secara fisik) What is Smart Work? Working smart is working with a goal in mind, a goal that is meaningful to you. Working smart also means knowing what points are high priority and what you can be flexible on, so you can focus on what's important. Smart work also refer being creative and looking for other ways to get work done faster. Apa yang dimaksud dengan bekerja keras? Melibatkan komitmen, keterlibatan, dan keseriusan Bekerja keras berarti juga bekerja dengan menjunjung tinggi kejujuran. Semakin keras anda bekerja, semakin besar peluang berhasil. Kegagalan hanya terjadi jika tidak pernah mencoba. Smart work – melalui otak dan pikiran (Mencapai tujuan yang sama tetapi lebih sedikit berkeringat) Hard work – melalui fisik (melibatkan otot dan banyak stress) Smart work vs. Hard work Smart working tidak berarti anda memulai pekerjaan dengan menghindari kerja keras, sebab “There is no substitute for hard work”. Smart work berarti bekerja keras pada arah yang benar. Smart work sangat penting untuk menjamin bahwa kita tidak membuang waktu dengan percuma is essential to ensure we aren't wasting our time doing something that in the end, bring no profit, while hardwork teaches that even though how smart we are, how genius we are, how cunning we are, " Genius is one percent inspiration, ninetynine percent perspiration,"-Thomas Edison. This proves that without hardwork, even the smartest way of studying can't help us out. Work Hard + Work Smart = Wealth and Success