embrio ayam - Universitas Airlangga

advertisement
Pembuatan Preparat Utuh
(whole mounts)
Embrio Ayam
Epy Muhammad Luqman
Bagian Anatomi Veteriner
(Anatomi Perkembangan)
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga
• Tujuan : mempelajari keadaan morfologi
atau struktur hewan, kepentingan
taksonomi ataupun mendeteksi adanya
kelainan yang terjadi pada masa
perkembangan hewan.
• Pembuatan sediaan utuh (whole mounts)
embrio ayam membutuhkan tahapantahapan diantaranya fiksasi, rehidrasi,
pewarnaan, dehidratasi, penjernihan, dan
mounting.
• Pembuatan sediaan tersebut merupakan
suatu pekerjaan yang bertahap dan
berhubungan satu dengan yang lain
sehingga kesalahan atau ketidaktelitian
pada salah satu tahapan dapat
mengakibatkan hasil akhir yang kurang
baik pula.
• Hasil sediaan whole mounts embrio ayam
dapat digunakan dalam mempelajari
embriologi serta dapat digunakan dalam
penelitian adanya kelainan dalam
pertumbuhan embrio.
• Bahan yang digunakan : telur ayam
bertunas (TAB), larutan fiksasi Bouin,
pewarna Acetocarmine, larutan NaCl
fisiologis (0.75%), aquadest, Alkohol 30%,
50%, 70%, 80%, 90%, 100% dan
absolut, xylol dan Entelan.
• Peralatan yang digunakan : petridish,
karton yang dilubangi sebagai pemegang
embrio, gunting, gelas obyek dan
penutup, pipet Pasteur, gelas piala dan
inkubator.
• Metode
1. Isolasi
• Telur bertunas dieramkan di dalam inkubator suhu 38oC
dengan masa inkubasi jam ke : 16 - 72. Dengan hati-hati
kerabang dibuka, dimulai dari bagian tumpul,
diusahakan kuning telur tidak pecah dan selaput khorio
alantois tidak rusak.
• Disiapkan karton yang telah dibentuk menyerupai ring
dengan garis tengah kira-kira 2-3 cm dan diletakkan
diatas embrio. Karton akan melekat pada selaput khorio
allantois. Permukaan karton untuk melekatkan embrio
dibuat kasar atau dilapisi kertas saring.
• Gunting selaput tersebut mengelilingi karton dan angkat
embrio yang melekat pada ring karton tersebut.
Masukkan dalam petridish dan cuci dengan NaCl
fisiologis sehingga sisa-sisa kuning telur tidak ada.
2. Fiksasi
• Setelah bersih, embrio dimasukkan
dalam larutan fiksatif Bouin, diusahakan
embrio merentang sempurna (tidak ada
lipatan). Fiksasi dilakukan selama 24-48
jam. Setelah fiksasi, embrio dimasukkan
dalam alkohol 70%, direndam sampai
warna kuning hilang. Alkohol dapat
diganti beberapa kali sampai warna
kuning hilang. Didalam alkohol 70%
embrio dapat disimpan sampai beberapa
hari.
3. Rehidrasi
• Setelah warna kuning, embrio
dimasukkan ke dalam alkohol berturutturut 50%, 30% dan aquadest masingmasing 10 menit.
4. Pewarnaan
• Embrio dimasukkan ke dalam zat warna
Acetocarmin selama 1 malam. Setelah itu
embrio dicuci dengan aquadest agar
kelebihan zat warna hilang, bila perlu
dilakukan pewarnaan kembali.
5. Dehidratasi
• Dilakukan dehidratasi berturut-turut ke dalam
alkohol 30%, 50%, 70%, 80% dan 90%
masing-masing 30 menit kemudian alkohol
100% dua kali berturut-turut.
6. Penjernihan/Clearing
• Penjernihan dilakukan dengan xylol dengan
campuran alkohol 100% secara bertingkat
sebagai berikut : xylol : alkohol = 1 : 3
(selama 10 menit), xylol : alkohol = 1 : 1
(selama 10 menit), xylol : alkohol = 3 : 1
(selama 5 menit), xylol : alkohol = 3 : 1
(selama 2menit).
7. Mounting
• Preparat kemudian diletakkan di atas
gelas obyek yang telah dibubuhi entelan
atau Canada balsam dan letaknya diatur
agar preparat tidak melipat, kemudian
ditutup dengan gelas penutup,
diusahakan tidak ada gelembung udara
lalu periksa dibawah mikroskop.
Pelabelan pada telur ayam berembrio (TAB)
Melubang TAB dengan bor diameter 1 mm
Memasukkan zat uji dalam yolk TAB
Menutup lubang TAB dengan parafin cair
Inkubator elektrik kapasitas 50 TAB
Alat dan posisi saat koleksi embrio ayam
Struktur
embrio ayam
setelah
inkubasi 24
jam. Embrio
ayam tepat di
atas nucleus of
pander (warna
putih di tengah
Struktur 2
embrio ayam
setelah
inkubasi 24
jam. Embrio
ayam tepat di
atas nucleus of
pander (warna
putih di tengah
Karton tebal permukaan kasar untuk memfiksasi embrio (selaput tipis)
Pembilasan koleksi selaput berembrio menggunakan NaCl fisiologis 0.09%
(Inkubasi 24 jam)
Struktur
embrio ayam
setelah
inkubasi 72
jam. Embrio
ayam sudah
mempunyai
vesikel otak,
jantng
berdenyut &
terdapat
vaskularisasi
Pembilasan
koleksi
selaput
berembrio
mengguna
kan NaCl
fisiologis
0.09%
(inkubasi
72 jam
Embrio yang sudah bersih dari yolk, siap difiksasi menggunakan lar. Bouin
Pewarnaan embrio ayam menggunakan zat warna acetocarmin
Somite
Struktur vesikel otak
24 Jam
72 jam inkubasi
Download