PERTEMUAN KE-5 Analisa Cross Section

advertisement
c. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling
dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan
keuangan hanya berupa laporan konsolidasi.
d. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan.
Sektor keuang yang relevan adalah sektor usaha yang akan dijadikan bahan
perbandingan.
Berikut ini rasio-rasio keuangan beberapa negara
Rasio
Jepang
Korea
Amerika Serikat
1. Rasio Lancar
1,15
1,13
1,94
2. Total Hutang/ T.Aset
0,84
0,78
0,47
3. Times Interst earned
1,60
1,80
6,50
4. Perputran persediaan
5,00
6,60
6,80
5. rata-rata umur piutang
86 hari
33 hari
43 hari
6. Profit Margin
0,013
0,023
0,054
7. ROA
0,012
0,028
0,074
Secara umum nampak bahwa Amerika serikatb lebih likuid, solvabel, efisien dan
menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan jepang dan Korea.
PERHITUNGKAN RATA-RATA INDUSTRI
Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai
beberapa alternatif :
1. Menghitung nilai tunggal sebagi pembanding
2. Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasi)
3. Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung nilai untuk
perusahaan-perusahaan yang mempunyai ukuran 25% paling kecil)
Untuk perhitungan 1 diatas ada bebarapa alaternatif yang bisa dipakai :
1. Menghitung rata aritmatika
2. Menghitung rata-rata tertimbang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
ABDUL ROSID,SE,MM
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
3. Menggunakan median
4. Menggunakan modus
Misalnya kita mempunyai data suatu industri yang terdiri dari beberapa
perusahaan sebagai berikut :
PERUSAHAAN
Indikator
A
B
C
D
E
F
G
H
ROA
10%
12%
12%
13%
9%
12%
8%
9%
Nilai Buku Saham
100
120
150
200
250
210
210
215
Nilai Pasar Saham
350
400
420
450
460
350
340
400
Dengan perhitungn rata-rata aritmetika, ROA industri bisa dihitung sebagai
berikut :
= 1/8 ( 10 +12 + 12 + 13 + 9 + 12 + 8 + 9)
= 10,625%.
Angka ini kemudian dipakai sebagai estándar untuk perbandingan. Alternatif lain
adalah dengan menghitung rata-rata tertimbang. Misalkan analis menggunakan
nilai buku saham sebagai pembobot, rata-rata ROA bisa dihitung sebagai berikut
:
= 100/2,275 (10%) + 120/2,275 (12%) + 150/2,275 (12%) + 200/2,275
(13%) + 250/2,275 (9%) + 210/2,275 (12%) + 210/2,275 (8%) +
215/2,275 (9%)
= 0,44 + 0,63 + 0,79 + 1,14 + 0,99 + 1,11 + 0,74 + 0,85
= 66,9%
Perhitungan rata-rata sangat sensitif terhadap nilai-nilai ekstrim. Misalkan
ada dua perusahaan dengn nilai ekstrim +29% (perusahaan I) dan -10%
(perusahaan J) dn perusahaan I baru saja memperoleh lisensi impo, barangkali
analis akan menghilangkan dua angka ekstrim tersebut. Dengan cara semacam
ini angka-angka outlier bisa dihilangkan dan tidak merusak analisis.
Cara lain yang bisa digunakan untuk menghilangkan pengaruh nilai ekstrim
adalah dengan menggunakan angka median dan modus. Dengan meian ROA
perusahaan diurutkan sebagai berikut : 8%, 9%, 10%, 12%, 12%, 12%, 13% dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
ABDUL ROSID,SE,MM
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
nilai tengahnya atau mediannya adalah 11%. Misalkan kita menggunakan modus
(nilai paling sering keluar), maka angka yang diplih untuk dijadikan rata-rata
industri adalah 12%.
Dari angka-angka yang dihitung diatas, berikut ini ringkasan hasil
perhitungan dengan metode yang berbeda tersebut sebagai berikut ;
ROA Rata-rata industri
Nilai
1. Rata-rata Aritmetik
10,63%
2. Rata-rata tertimbang (dengan bobot nilai buku
6,69%
saham)
3. Rata-rata terimbang (dengan bobot nilai pasar
10,67%
saham)
4. Median
11,00%
5. Modus
12,00%
Pemilhan angka yang dijadikan rata-rata industri akan tergantung dari
pertimbangan analis. Dari angka-angka di atas, ROA rata-rata industri adalah
skitar 10% - 12%.
PERBEDAAN ANTAR INDUSTI
Pada waktu analis menggunakan perbandingan industri, analis
mempunyai asumsi implisit yaitu ada perbedaan berarti dalam rasio-rasio
keuangan antar industri. Kalau asumsi semacam itu tidak terpenuhi maka tidak
ada arti menggunakan perbandingan dengan industri yang sejenis, karena
perbandingan
dengan,
rasio
perusahaan
dalam
perekonomian
secara
keseluruhan akan menghasilkan analisis yang sama. Perbandingan antar industri
secara implisit juga mengakui bahwa ada perbedaan risiko bisnis antar industri.
Apabila asumsi itu benar, maka perbandingan dengan perusahaan-perusahaan
dalam industri relevan dilakukan karena perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan lain yang mempunyai resiko bisnis yang sama. Tetapi apabila risiko
bisnis antar perusahaan tidak berlainan, maka perbandingan antar industri tidak
punya dasar yang cukup kuat.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
ABDUL ROSID,SE,MM
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Rata-rata Industri di BET (Februari 1995)
INDUSTRI
DER
ROI
ROE
NPM
Semen
0,74
2,85
5,20
9,75
Keramik & Plastik
0,66
5,00
7,70
13,80
Kimia
1,13
3,00
2,80
6,54
Kertas
1,32
3,48
8,90
14,08
Ban Karet
0,36
5,65
7,70
15,80
Otomotif
1,13
4,31
7,85
8,20
Elektronik
1,16
2,72
5,30
3,98
Tekstil
1,39
3,18
5,14
8,02
Garmen
1,30
3,50
7,55
5,98
Farmasi
1,85
9,16
18,9
11,70
Makanan, Minuman,Tembakau
0,71
9,17
15,22
13,75
Barang Konsumsi
1,16
9,66
18,6
10,45
Bank
8,90
1,58
14,19
14,10
Agribisnis
0,79
8,20
14,4
9,97
Pertambangan
1,05
3,60
6,72
16,90
Rat-rata di atas dihitung dengan rat-rat aritmetika. Analis bisa mempunyi
fleksibilits yang lebih besar dalam hal penentuan industri yng dipilih (karena
klasifikasi dari BEJ
barang kali tidak memuaskan) dan juga dalam hal
perhitungan rata-rata industi. Analis diatas memasukan data outlier seperti
kerugian pada beberapa perusahaan. Analis barangkali ingin menghitung data
outliert tersebut dari anlis. Nampak di atas rata-rata keuangan cukup bervriasi,
meskipun pengujianempiris untuk data-data di Indonesia, untuk menguji apakah
ada perbedaan risiko anatar bisnis, belum dilakukan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
ABDUL ROSID,SE,MM
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Pos-pos Neraca
Kas
Barang Dagangan
Pihutang
Tanah
Bangunan
Aktiva Tetap
Lainnya
Jumlah Aktiva
31 Desember
1997
1978
(Rp)
(Rp.)
A
B
Kenaikan/penurunan
Rp.
C
Ratio
%
D
E
% dari total
F
8,000
40,000
20,000
75,000
50,000
16,000
30,000
5,000
90,000
75,000
8,000
-10,000
-15,000
15,000
25,000
100
-25
-75
20
50
2
0.75
0.25
1.2
1.5
3.4
17.1
8.5
32.2
21.5
6.0
11.3
1.8
33.8
28.1
40,000
50,000
10,000
25
1.25
17.1
18.7
233,000
266,000
33,000
14.16309
1.14
100
100
PT. ABC
Laporan Keuangan Perbandingan
31 desember 1996 dan tahun 1997
Keterangan
1996
1997
Rp.000
Rp.000
naik/turun
Rp.000
49,000
500
49,500
rsio tahun
%
1997:1996
-9.3
0.91
50.0
1.50
-9.4
0.91
10.0
0.90
-4.5
0.95
2.8
1.03
penjualan bruto
525,000
476,000
return penjulan
1,000
1,500
penjualan netto
524,000
persediaan awal
100,000
90,000
pembelian neto
396,000
378,000
90,000
92,500
10,000
18,000
2,500
harga pokok penjualan
406,000
375,500
30,500
-7.5
0.92
laba kotor
118,000
99,000
19,000
16.1
0.84
biaya penjualan
59,500
52,000
-7,500
biaya administrasi
30,000
20,000
jumlah biaya
89,500
72,000
persedioaan akhir
G
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
474,500
10,000
17,500
12.6
33.3
19.6
0.87
0.67
0.80
ABDUL ROSID,SE,MM
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Download