tax amnesty - TLC-UM

advertisement
KAJIAN PENGAMPUNAN PAJAK
(TAX AMNESTY) INDONESIA
Pointers
 Bagi Bank Indonesia, empat hal yang utama terkait dengan adanya tax amnesty
adalah:
(i) menjaga stabilitas perekonomian;
(ii) menyiapkan kebijakan makroprudensial untuk mendorong efektifitas
perbankan dalam menyalurkan dana repatriasi;
(iii) mendorong pendalaman pasar keuangan; dan
(iv) menyiapkan instrumen hedging.
 Tax amnesty berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Dari
sisi fiskal, terdapat tambahan penerimaan pajak yang dapat digunakan untuk
menopang anggaran belanja pemerintah. Sementara dari sisi likuiditas, dana
repatriasi yang masuk akan memberikan daya dorong bagi perekonomian untuk
lebih ekspansif.
 Bagi perekonomian Indonesia, Bank Indonesia memperkirakan PDB tumbuh lebih
tinggi terutama pada tahun 2017, seiring meningkatnya pengeluaran pemerintah.
 Terhadap nilai tukar, dampak tax amnesty akan signifikan, termasuk peningkatan
cadangan devisa. Namun, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas
makroekonomi dengan menjaga nilai tukar tetap kompetitif selaras dengan
perkembangan fundamental ekonomi, yakni perkembangan harga-harga, tetap
terjaga.
2
Kajian Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Di Indonesia
LATAR BELAKANG
Rendahnya Tax Revenue Indonesia
•
Rata-rata rasio penerimaan pajak terhadap PDB Indonesia sepanjang 2001-2015 sebesar
11.5%, jauh lebih rendah dibandingkan potensi tax ratio Indonesia sebesar 21.5% (IMF, 2011).
•
Penerimaan pajak pada tahun 2015 hanya mencapai 83,3 persen dari target dan memaksa
pemerintah untuk melakukan penghematan belanja, meningkatkan pembiayaan sehingga
defisit fiskal meningkat menjadi 2,5% PDB, jauh melampaui defisit APBN-P sebesar 1,9% PDB.
•
APBN 2016 mentargetkan pertumbuhan pajak sebesar 24,7% dari realisasi sementara
penerimaan pajak 2015, atau setara peningkatan penerimaan pajak sekitar Rp 300 T. Di
tengah kondisi perekonomian global dan domestik yang masih lemah, target ini sulit tercapai
sehingga dikhawatirkan akan memaksa pemerintah untuk kembali melakukan penghematan
belanja, mengurangi kemampuan stimulus fiskal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
4
Besarnya dana ilegal (illicit funds) di LN
5
Illicit financial flows (IFF) merupakan pemindahan uang atau barang modal secara ilegal dari
sebuah negara ke negara lainnya. Global Financial Integration (GFI) mengklasifikasikan
pemindahan ini sebagai illicit flow ketika dana tersebut diperoleh, dipindahkan, dan atau
digunakan secara ilegal.
Kar dan Spanjers (2015): jumlah illicit financial outflows Indonesia secara kumulatif 2004-2013
mencapai USD 181 bn,
Melalui kebijakan tax amnesty, Pemerintah berharap asset di luar negeri dapat di-repatriasi.
250000
Flow (RHS)
Kumulatif
200000
25000
20000
150000
15000
100000
10000
50000
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
5000
...
0
30000
0
Sumber: Spanjers, Joseph, and Kar, Dev. 2015. Illicit Financial Flows from Developing Countries: 2003-2013. Global Financial
Integrity.
Benchmarks
•
•
•
1989-2009, hampir 40 negara bagian di Amerika Serikat memberikan tax amnesty dalam berbagai
bentuk.
India (1997), Irlandia (1988), dan Italia → negara yang sukses menerapkan tax amnesty
Argentina (1987) dan Prancis (1982 dan 1986) → negara yang gagal menerapkan tax amnesty
Country
Year Descriptions
Italy
2009 Meningkatkan perolehan pajak hingga EUR 80 b (skitar 16% dari total).
Meski demikian, Bank of Italy mengestimasi masih terdapat warga
negara Italy yang menyimpan hingga sebesar EUR 500 b diluar
wilayah Italy.
Russia
2007 Dana hingga sebesar USD 130 m dapat terhimpun pada 6 bulan
pertama. Program tax amnesty Russia tertutup bagi siapapun yang
pernah terlibat dalam kejahatan pajak.
India
1997 475,477 deklarasi diajukan, dan dana terkumpul sebesar INR 98 b.
Spain
2012 Amnesty untuk aset yang disembunyikan di negara-negara tax havens.
Repatriasi akan diijinkan dengan mengenakan denda sebesar 10%,
tanpa criminal penalty.
Mexico
2012 Setelah adanya tax amnesty, wajib pajak dapat menyelesaikan hutang
pajak yang ada sejak tahun 2006, serta mendapat diskon pajak tahuntahun sebelumnya hingga sebesar 80%, serta dibebaskan dari
perhitungan bunga.
6
Data & Fakta
• Penelitian IMF (2008) ➔ “successful tax amnesty is like an anomaly, not a norm”
karena tingkat keberhasilan tax amnesty hanya 50% - di Negara maju dan negara
berkembang.
• Di negara maju, tax amnesty cukup efektif mendongkrak penerimaan pajak,
disebabkan administrasi yang sudah baik dan tingkat kepercayaan yang relatif
tinggi.
• Untuk negara berkembang, tax amnesty sebaiknya dirancang untuk menjadi titik
tolak baru bagi sistem perpajakan yang baru melalui rekonsiliasi data.
• Sebelum amnesty diberikan, otoritas pajak harus memiliki data akurat dan
menyiapkan administrasi pasca‐amnesty.
• Di negara berkembang, meski berkontribusi meningkatkan penerimaan dalam
jangka pendek namun dalam jangka panjang penerimaan menurun.
Penyebab:
1. administrasi yang belum baik;
2. discourage honest and comply taxpayers.
• Bahwa Tax Amnesty bersifat netral, artinya tidak menjadi rekomendasi bagi
terjaminnya peningkatan kepatuhan dan sistem perpajakan.
Sumber: DKEM
7
Kunci Sukses Tax Amnesty (Alm dkk, 1993)
8
•
Hasil eksperimen Alm dkk (1993): Compliance tertinggi terjadi pada pemberian amnesty dan tidak
adanya pengumuman (bersifat mendadak). Peningkatan audit dan penalty rate juga meningkatkan
compliance.
•
Pembayaran pajak pada saat amnesty dipengaruhi positif oleh pajak terutang dan penegakan hukum.
•
Adanya amnesty dan pengumuman adanya amnesty mengurangi jumlah pajak yang dilaporkan.
Namun tax amnesty yang dibarengi dengan penegakan hukum akan meningkatkan pajak yang
dilaporkan.
HASIL REGRESI TOBIT
Pembayaran
pajak pada
saat amnesty
Pajak terutang
Pajak yang
dilaporkan
0.57***
Penegakan hukum
0.52*
Ekspektasi future amnesty
-0.21
0.16**
Pendapatan
0.21***
Penggunaan public goods
0.98***
Pengumuman adanya amnesty
-0.13**
Tax amnesty
-0.13**
Tax amnesty*penegakanhukum
0.40**
Log-likelihood
n
Sumber: Alm, J., Mckee, M., and Beck, W. (1993), Amazing Grace: Tax Amnesties and Compliance. National Tax
Journal, 43(1): 23-37
-72.8
-3730.4
60
2625
Kajian Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Di Indonesia
DEFINISI DAN CAKUPAN
Definisi Tax Amnesty
•
Tax amnesty merupakan penawaran dengan jangka waktu terbatas dari
pemerintah kepada wajib pajak untuk melakukan pembayaran dengan
jumlah tertentu, dengan juga menihilkan kewajiban pajak masa lampau,
termasuk denda, bunga, termasuk jaminan kebebasan dari tuntutan
hukum (Baer dan LeBorgne, 2008).
•
Pada umumnya, pemberian tax amnesty bertujuan untuk:
1. Meningkatkan penerimaan pajak dalam jangka pendek
2. Meningkatkan kepatuhan pajak di masa yang akan datang
3. Mendorong repatriasi modal atau aset
4. Transisi ke sistem perpajakan yang baru
10
Cakupan Tax Amnesty
Aspek
Perkembangan
Subjek
Pengampunan pajak diberikan kepada Wajib Pajak melalui pengungkapan harta
yang dimilikinya, dalam surat permohonan pengampunan pajak.
11
Pengampunan pajak dikecualikan kepada Wajib Pajak yang sedang dilakukan
penyidikan dan berkasnya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan, sedang dalam
proses pengadilan atau sedang menjalani hukuman pidana, atas tindak pindana di
bidang perpajakan.
Objek
Dikenakan pada difference in net asset.
Difference in Net asset = Net asset per amnesty – Net asset pada pelaporan pajak
sebelumnya
Benefit
•
•
Meliputi penghapusan pajak terutang, sanksi administrasi perpajakan, dan sanksi
pidana di bidang perpajakan.
Terdapat fasilitas confidentiality, dimana laporan kekayaan bersifat rahasia dan
tidak diteruskan ke lembaga lain.
Perkembangan Realisasi Tax Amnesty
12
Sampai dengan 2 Maret 2017, realisasi dana tebusan Tax Amnesty telah mencapai Rp104,7 triliun
dan komitmen repatriasi Rp145 triliun …
Realisasi Tebusan Pajak Berdasarkan SSP yang diterima (SPAN)
Perkembangan Realisasi Tax Amnesty
Realisasi deklarasi harta dan tebusan tax
amnesty belum menunjukkan peningkatan
signifikan sampai dengan awal bulan terakhir
periode
TA tahapmencapai
3…
• Uang tebusan
Rp 104,87 T (SSP),
sementara yang telah dinyatakan lengkap
secara administrasi sebesar Rp 104,72 T (SPH)
• Harta deklarasi dalam negeri sebesar Rp 3,264T,
deklarasi luar negeri sebesar Rp 1,017T, dan
komitmen repatriasi sebesar Rp 145T.
• Rata-rata harta/surat naik signifikan dari Rp6M
di Agt, dan mencapai Rp22,5M di 2 minggu
terakhir bulan Sept. Sampai dengan 2 Maret,
rata-rata harta/surat adalah Rp1,59M
13
Perkembangan Realisasi Tax Amnesty
Jumlah dana tebusan dan harta kekayaan yang dideklarasikan TA merupakan yang
tertinggi dalam sejarah program TA dunia
Perbandingan Dana Tebusan TA di Dunia
Perbandingan Deklarasi Harta TA di Dunia
14
Kajian Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Di Indonesia
RISIKO
Transaksi Valas Diduga terkait Tax Amnesty...
16
Program TA berhasil menarik dana penduduk yang ditempatkan di luar negeri, meningkatkan
likuiditas dalam negeri, memperbaiki posisi investasi internasional Indonesia dan menguatkan nilai
tukar Rupiah
Simpanan dari OCA ke Nostro
Simpanan dari OCA ke Nostro: Individu
Dugaan terkait Tax Amnesty
Simpanan dari OCA ke Nostro: Perusahaan
Aliran Dana Masuk vs DPK Valas…
Aliran dana masuk dari OCA ke Nostro melonjak tajam sejak awal 2016...
Transaksi Perpindahan Simpanan dari OCA ke Nostro
17
DAMPAK PENERAPAN TAX AMNESTY
18
Potensi Dampak Penerapan Tax Amnesty Bagi Perekonomian
Capital Inflows
Penerimaan Pajak

Penerimaan pajak dr Tax Amnesty

Potensi dana hasil repatriasi

Adanya potensi dana hasil repatriasi akan
menambah capital inflows ke Indonesia.

Capital inflows yg ditempatkan dlm bentuk
investasi dpt mendorong pertumbuhan ekonomi
Potensi Dampak Penerapan Tax Amnesty Bagi Stabilitas Sistem Keuangan
DPK
(Deposito,
Tabungan)
Adanya dana hasil
repatriasi akan
menambah likuiditas di
perbankan (terutama
bank persepsi**), berupa
DPK (deposito, tabungan)
Kredit
Kredit diperkirakan akan
meningkat, tapi
tergantung dr :

Kondisi ekonomi

Risk tolerance dr
masing-masing bank
Suku
Bunga
PUAB
SBN


Demand akan SBN
meningkat, namun
risiko supply SBN <
demand.
Hal ini dikhawatirkan
menekan harga SBN
krn demand > supply

Berlimpahnya
likuiditas perbankan
akan menurunkan
suku bunga PUAB.
Alternatif Instrumen Penempatan Inflows
19
Instrumen di pasar keuangan domestik masih terbatas
Instrumen
Issuer
Kapasitas
Pasar Primer
Pasar Sekunder
Karakteristik
SBN Rupiah
Pemerintah
Terbatas
Primary Dealers
Domestik dan
Asing
- Pasar sekunder aktif
- Tenor bervariasi
- Volatilitas harga cukup
tinggi
Saham
Publik
Terbatas
Domestik dan
Asing
Domestik dan
Asing
- Pasar sekunder aktif
- Volatilitas harga tinggi
SBI
BI
Terbatas
Bank
Domestik dan
Asing
- Pasar sekunder cukup
aktif
- Harga stabil
SDBI
BI
Terbatas
Bank
Domestik
- Pasar sekunder belum
berkembang
- Harga stabil
SUN Valas
Domestik
Pemerintah
Terbatas
Domestik
-
- Pasar sekunder belum
berkembang
SBBI
BI
Terbatas
Bank
-
- Pasar sekunder belum
berkembang
Obligasi Korporasi Publik
Terbatas
Domestik
Domestik dan
Asing
- Pasar sekunder belum
berkembang
- Tenor mayoritas 3-5 tahun
- Harga fluktuatif
Deposito
-
Domestik dan
Asing
Bank - Bank
- Lebih likuid
- Tenor sangat pendek
Bank
TERIMA KASIH
Kajian Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Di Indonesia
LAMPIRAN
Tax Amnesty in Italy
22
Scudo Fiscale (Fiscal Shield) 2009
Subjek
Orang Pribadi, partnership dan sejenisnya.
Kecuali sedang dalam proses pemeriksaan.
Objek
Asset di luar Italia dan penghasilan dari asset tersebut. 15
Masa pelaporan
September - 15 Desember 2009.
Tarif
5% dari total aset (tax amnesty)
Jenis
Pengampunan sanksi pajak
Aset yang telah dilaporkan wajib di-‐repatriasi, dipindahkan kepada institusi yang dikuasai
lembaga perantara, atau di-‐“regularize” dengan menambahkan beberapa detail informasi
terhadap laporan asetnya (untuk negara tertentu yg memiliki kerjasama pajak dengan
Italia).
bank asal Italia/
lembaga keuangan tertentu
Wajib Pajak
Otoritas Pajak
Lembaga Perantara
Informasi Aset
“Amnesty Tax”
“Amnesty Tax”
Keterangan Patuh
Pengampunan sanksi pajak
Sumber: Center for Indonesia Taxation Analysis
Tax Amnesty in Italy
Voluntary Disclosure -‐ 2015
Subjek
Objek
Orang Pribadi, Badan, dan subjek pajak luar negeri (misalnya terkait
dengan BUT). Kecuali sedang dalam proses pemeriksaan.
asset yang berlokasi di Italia maupun di luar Italia
Masa pelaporan
1 Januari – 30 September 2015.
Tarif
Seluruh pokok pajak dan sanksi administrasi terendah dikurangi 25%
Jenis
Pembebasan sanksi pajak dan pidana pencucian uang.
Keterangan
Wajib Pajak melaporkan informasi asetnya langsung kepada otoritas pajak Italia
Untuk Wajib Pajak dengan aset maks EUR 2 juta / tahun, penghitungan
disederhanakan, yaitu penghasilan dihitung 5% dari total aset.
Dari 1288 permohonan per 18 Mei 2015, dihasilkan:
Pendapatan total sebesar EUR 260 juta dari Pajak Penghasilan,
EUR 16 juta dari pajak daerah,
EUR 12 juta dari Pajak Pertambahan Nilai.
Sumber: Center for Indonesia Taxation Analysis
23
Tax Amnesty di Berbagai Negara
No.
Negara
Tahun
Program
Benefit
24
Keterangan
1
Swiss
Pasca PD II
Repatriasi asset di LN
50% dari simpanan
kembali ke Swiss
2
USA
1993-1997
Tax Amnesty
Meningkatkan tax
revenue hingga 2.6%
2
Italy
1900-2009
Repatriasi asset di LN,
scudo fiscale
€ 80 milyar dari
estimasi € 500 milyar
(modal)
1993-2009, 27 kali
amnesties, bahkan
sejak 1900 58 kali
3
Irlandia
1988-1996
Repatriasi asset di LN
$ 1,5 milyar
1988-1996, 3
Kali
4
Russia
2007
Repatriasi asset di LN
$ 130 juta
2014
Repatriasi asset di LN
5
Argentina
6
India
7
Mexico
8
Germany
9
Afrika Selatan
$ 3,9 milyar
1997
General Amnesty,
blanqueos
General Amnesty
2007-2012
General Amnesty
unreported
2004
Repatriasi asset di LN
€ 80 milyar (modal)
2003
General Amnesty, VDP
$ 8 milyar
1995-2003
2006-2007
Sumber: Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA)
SMEs
$ 2,5 milyar
9 kali amnesty
South Korea Tax Amnesty 2016
25
•
The South Korean Government has disclosed that it will run a voluntary tax amnesty
for individuals and companies to report undeclared overseas assets, from October 1,
2015, to March 31, 2016.
•
Those that declaring and paying overdue taxes would be exempt from penalties,
except for an additional charge on overdue amounts of 0.03 percent of the amount
per day.
•
The Government has also committed not to take legal action, as far as possible,
against instances of past tax evasion, except where such funds derive from criminal
activity, such as from embezzlement, breach of trust, or fraud.
•
The Government anticipates revenue could reach some KRW500bn (USD424m).
The measure is part of the Government's efforts to reduce the large underground
economy and counteract a fall in tax collections due to weak economic growth.
•
It was emphasized that those who are discovered to still have undeclared overseas
assets after the end of the amnesty will face criminal proceedings. The Government
will in particular use information received from foreign tax authorities.
Sumber: Tax News (2015)
South African Tax Amnesty 2016
26
•
A possible announcement of a new tax and exchange control amnesty by the South
African government is eagerly anticipated in this year’s budget speech on 24
February 2016.
•
Currently, South Africa has a dual disclosure process: a statutory process through
the Voluntary Disclosure Program (VDP) (open ended) run by the South African
Revenue Services (SARS) for tax matters and a non-statutory discretionary process
for exchange control contraventions. The upcoming implementation of the
Common Reporting Standard for the automatic exchange of financial information in
South Africa will most likely lead to another wave of VDPs respective to procedures
under a possible tax amnesty.
•
Should the South African government announce another tax and exchange control
amnesty in this year’s budget speech, it might be the case that the conditions of the
new amnesty are comparable to the amnesty 2003, which was a great success.
•
The special programme extends from an existing voluntary disclosure programme
that since 2012 has offered amnesty from fines and criminal proceedings for those
who disclose assets offshore. Individuals and companies can initially apply for
amnesty with a “no-name” approach and successful applicants will be granted a
number of reliefs under the programme.
Sumber: Tax & Legal News KPMG Switzerland (2016), Mail & Guardian Africa (2016)
Tax Amnesty di Indonesia
•
•
•
•
27
Indonesia pernah memberikan pengampunan pajak (tax amnesty) pada tahun 1984.
Sementara pada 2008 Indonesia melaksanakan sunset policy atau pengampunan
pajak mini.
Perbedaan utama kedua kebijakan ini adalah pada cakupan. Pada tax amnesty,
pengampunan pajak diberikan tidak hanya kepada pelanggaran administratif
(perdata) seperti kekurangan/keterlambatan bayar pajak, tetapi juga kepada
pelanggaran pidana seperti menggelapkan asset sehingga tidak terhitung sebagai
objek pajak. Sementara sunset policy lebih kepada pengampunan kepada
pelanggaran administratif.
Tax Amnesty pada tahun 1984 dilaksanakan sehubungan dengan akan
diterapkannya system perpajakan baru pada tahun 1985. Tax amnesty ini dinilai
kurang berhasil karena kurangnya persiapan khususnya terkait database wajib
pajak yang menjadi target tax amnesty.
Sunset policy pada tahun 2008 diakui meningkatkan jumlah WP dan menambah
penerimaan pajak pada tahun tersebut. Tetapi sunset policy tersebut gagal
meningkatkan tingkat kepatuhan pembayaran pajak. Terbukti pada tahun 2009
jumlah WP yang tidak menyampaikan SPT mencapai 47,39% dari jumlah WP. Kurang
berhasilnya sunset policy dikarenakan program ini tidak direncanakan secara baik.
Best Practices Tax Penalty Rate
No.
Negara
Tahun
1
Argentina
2012
2
Australia
2010
3
France
2013
4
Japan
2011
5
Korea
2015
Program
No voluntary
disclosure
Penalty
28
General penalty 50% to 100% of the unpaid tax. In case of
fraud through deceitful tax returns, the fine is 2 to 10 times
the evaded tax.
Offshore voluntary
If the additional taxable income:
• is AU$ 20,000 or less in a tax year, no penalty
disclosure initiative
• exceeds AU$ 20,000 in any tax year, the penalty will be
(OVDI)
10% of the additional tax for that year.
Voluntary disclosure - This penalty is determined, according to the behaviour of
Corrective tax returns the taxpayer, in a range between 15% and 30% of unpaid
tax.
Voluntary disclosure Administrative penalty
• No penalty for a deficient return.
• 5% of unpaid taxes for non-filing of a return
Voluntary disclosure Civil:
• In case of no tax return: The base penalty is reduced
(1) by 50% if the taxpayer files a tax return within 1 month
after the statutory filing date. (2) by 20% if the taxpayer
files a tax return within 6 month after the statutory filing
date.
• In case of underreporting: The base penalty is reduced: (1)
by 50% if the taxpayer files an amended tax return for
additional liability within 6 months after the statutory filing
date; (2) by 20% if an amended tax return is filed after 6
months and within 1 year from the statutory filing date; (3)
by 10% if such return is filed after 1 year and within 2 years
from the statutory filing date.
Sumber: OECD Voluntary Disclosure Programmes 2015
Best Practices Tax Penalty Rate
No.
Negara
6
Netherlands
7
New Zealand
8
Spain
9
Switzerland
Tahun
Program
2015
Voluntary disclosure
-
Voluntary disclosure
2012
Voluntary disclosure
- Special Tax
Declaration
-
Voluntary disclosure
Sumber: OECD Voluntary Disclosure Programmes 2015
Penalty
29
Voluntary disclosure later than two years after the
incorrect tax declaration: 15% of unpaid taxes and from 1
July 2010 on probably 30% of unpaid taxes
Current program:
Starting 2-9-2013 until 1-7-2014 the monetary penalty is
0%. Starting 1-7-2014 until 1-7-2015 the penalty will be 30%.
After 1-7-2015 the penalty will be 60% in case of voluntary
disclosure. In case of involuntary disclosure the penalty
can be as high as 300%.
Reduction of base penalty by 75% (100% if the tax shortfall
was due to not taking reasonable care or taking an
unacceptable tax position) for voluntary disclosure
before notification of tax audit.
Reduction of base penalty by 40% for voluntary disclosure
after notification of tax audit, but before it begins the base
penalty will be reduced by 75% for disclosure at the time of
filing the Return
As it was in force both for individuals and for companies it
depends on several factors that determine the original tax
rate for any of them. As an average the Income Tax could
be reduced from 30 % to 10%
• direct taxes: Once-in-a-lifetime no penalty; every
additional disclosure: fixed penalty of 20% of unpaid
taxes
• withholding tax: no penalty only at first voluntary
disclosure
• VAT: repeatedly no penalty
Tax Amnesty Rate
30
Tax amnesty rate berdasarkan draft revisi rancangan undang-undang (RUU) :
Tipe Aset
Aset di dalam negeri
Periode Permohonan
Kurang dari
3 bulan
3 – 6 bulan
Lebih dari
6 bulan
2%
4%
6%
Aset di luar negeri
•
Tetap di luar negeri
2%
4%
6%
•
Direpatriasi & diinvestasikan selama
jangka waktu tertentu (paling singkat
3 tahun) → 50% penalty discount
1%
2%
3%
Alur Pikir Perhitungan
31
potensi tambahan penerimaan pajak dan dana repatriasi
LUAR
NEGERI
Perkiraan jumlah Illicit
funds di LN
3
4
Dana hasil repatriasi mengenerate income dan
diperkirakan menambah
pendapatan pajak aset.
Repatriasi
dana masuk
ke Indonesia
2
Tambahan revenue pajak
dari dana tebusan tax
amnesty dari illicit funds.
DALAM
NEGERI
1
Dari kebijakan tax amnesty, dihitung
potensi tambahan revenue pajak
dari dana tebusan domestik.
5
Tambahan
penerimaan pajak
= 1+2+4
6
Tambahan
inflow.
= 2+3
Download