KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 GAGA 4. PROGRAM PENGEMBAGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN Sumber Daya Alam merupakan bagian penting dari ekosistem dan berfungsi sebagai penyangga kehidupan seluruh makhluk hidup. Dengan demikian pembangunan lingkungan hidup adalah peningkatan mutu dan fungsi lingkungan hidup agar setiap orang dan setiap generasi dapat memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat. Tantangan dan kendala yang dihadapi Pemerintah Kota Mataram dalam rangka pengelolaan dan pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup adalah berupaya melakukan penanganannya, sehingga dengan terdapatnya beberapa indikasi yang akan mengancam kerusakan lingkungan hidup di Kota Mataram dapat diatasi dan tangani. Sesuai permasalahan yang dituangkan dalam RPJMD 2006-2010, adalah sebagai berikut : 1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat maupun pengusaha dalam menanggulangi pencemaran terhadap lingkungan, di samping kendala teknis berupa kurangnya tempat pembuangan limbah baik limbah domestik (rumah tangga, petani, kesehatan, peternakan, pertanian) maupun limbah non domestik (industri kecil dan menengah); 2. Kurangnya prasarana dan sarana kebersihan yang menunjang kegiatan pengelolaan lingkungan; 3. Hampir seluruh sumur secara teknis tidak memenuhi standar atau syaratsyarat teknis untuk jarak 8 meter dari sumur ke jamban. 4. Masih belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan dan sanitasi. Untuk menunjang arah pencapaian pembangunan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Mataram maka perlu disusun program pembangunan yang berorientasi terhadap lingkungan pada setiap sub sektor Sanitasi. Program pengembangan sanitasi yang berjalan saat ini disusun berdasarkan fungsi pemerintahan dengan merujuk pada visi dan misi sanitasi Kota Mataram. BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 96 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 Tidak sedikit upaya sosialisasi dan penanganan sanitasi dilakukan pemerintah Kota Mataram yang diwakili oleh Pokja AMPL bekerjasama dengan UNICEF, di masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Antara lain Lomba Sanitasi tingkat Kelurahan, Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pelatihan Komposting sampah, pembangunan MCK Umum, pemeliharaan saluran drainase serta penyusunan awiq-awiq sanitasi. Upaya tersebut membuahkan hasil yang cukup signifikan dengan Kota Mataram meraih 8 (delapan) kali penghargaan Adipura dan satu kali Adipura Kencana dari pemerintah pusat. Sebelum membahas program kerja bidang Sanitasi, ada baiknya kita melihat proporsi pembiayaan di Sektor Lingkungan Hidup dan Keberishan. Adapun pembiayaan dan anggaran untuk sektor lingkungan hidup dan kebersihan dibandingkan dengan APBD total pada tahun 2007, 2008 dan 2009, dapat dicermati pada tabel berikut ini : No Tabel 4.1. Struktur Pembiayaan APBD Kota Mataram 2007 -2009 Mata Anggaran Mata Anggaran 2007 2008 2009 1. APBD Total 481.991.912.052 APBD sektor 1.562.001.864 2. Lingkungan Hidup Lembaga pengelola lingkungan Hidup (diberi keterangan 1.516.001.864 3. kalau lembaga tergabung dengan fungsi lain) Lembaga Pengelola 4. 12.888.678.770 Sampah PAD (Pendapatan 5. 27.440.268.341 Asli Daerah) Sumber : Bagian Setda Kota Mataram, 2005 % Tahun terakhir 512.267.586.663 521.736.333.574 1.816.800.224 1.537.675.098 0,48% 1.816.800.224 2.537.675.698 0,48% 13.704.026.489 12.969.388.745 2,48% 32.416.009.472 36.046.254.779 6,91% Catatan : Prosentase (%) = (Jumlah anggaran tiap Lembaga: Jumlah Anggaran APBD) x 100%; hanya untuk tahun anggaran terakhir Proporsi Pembiayaan Sektor Lingkungan dan Kebersihan Menurut Total APBD Kota Mataram Tahun 2009 BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 97 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 4.1. Visi dan Misi Sanitasi Kota a. Visi Sanitasi Kota Mataram Visi pembangunan Sanitasi Kota Mataram berjalan dalam suatu koridor yang disemangati sinergi keagamaan, secara futuristik dinamika pembangunan Kota Mataram tidak pernah terlepas dari tuntutan kemajuan dan modernisasi. Tuntutan zaman untuk menjadikan Kota Mataram menjadi Kota yang IBADAH, maju, dan religius, menguasai Iptek yang didukung oleh suasana yang damai, berdaya saing, serta berwawasan lingkungan. Modernisasi yang dibangun tidak bebas nilai, dimensi agama, budaya, hukum, ekonomi dan estetika harus terus mendampingi, menjiwai gerak modernitas masyarakat Kota Mataram. Itulah sebabnya maka visi yang memberikan arah bagi jalannya roda pembangunan Kota Mataram kedepan harus dibakukan guna menjadi pedoman dalam mengayuh arah, strategi dan implementasi pembangunan Kota Mataram kedepan. Adapun rumusan visi pembangunan Sanitasi Kota Mataram adalah “Mewujudkan Kota Mataram yang IBADAH, Maju dan Religius”. Rumusan visi tersebut hendaknya tetap dijadikan pedoman dalam menetapkan langkah dan kebijakan pembangunan Kota Mataram dimasa yang akan datang. Kata IBADAH mengandung nilai-nilai Indah, Bersih Aman, DAmai & Harmonis. Yang mencerminkan Visi pembangunan Sanitasi dengan memberi perhatian terhadap upaya pelestaraian dan menumbuhkan rasa cinta lingkungan. b. Misi Sanitasi Kota Mataram Sedangkan Misi Sanitasi Kota Mataram dituangkan untuk “Mewujudkan Kota Mataram yang IBADAH, Maju dan Religius”, meliputi : 1. Meningkatkan kualitas SDM serta menggali dan memanfaatkan potensi SDA berdasarkan prinsip kelestarian lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development). 2. Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan fasilitasfasilitas publik. 3. Meningkatkan upaya penanggulangan masalah-masalah sosial. 4.2. Strategi Penanganan Sanitasi Kota Untuk menentukan arah kebijakan program pembangunan lima tahunan perlu dilakukan analisis strategis terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, dapat dilihat dalam matriks sebagai berikut : BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 98 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 STRENGTH ( KEKUATAN ) FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITY ( PELUANG ) 1. Globalisasi 2. Kewenangan 3. Tuntutan terhadap penerapan Good Governance THREATS ( ANCAMAN ) 1. Globalisasi 2. Urbanisasi yang tak terkendali 3. Kerawanan Sosial 4. Terbatasnya Infrastruktur (Listrik, Air dan TPA) 1. Pusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa dan Pendidikan 2. Penyangga Daerah Tujuan Wisata Nusa Tenggara Barat 3. Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan Pelayanan Publik 4. Adanya sentra-sentra industri 5. Tersedianya Sumber Daya Manusia WEAKNESS ( KELEMAHAN ) 1. Implementasi peraturan yang tidak Optimal 2. Penempatan pegawai yang tidak sesuai latar belakang pendidikan, Map Carier belum terprogram dengan baik dan Struktur organisasi belum Efisiensi dan efektivitas. 3. Sistem Pelayanan Umum belum optimal 4. Potensi PAD belum dikelola secara optimal serta alokasi dana yang kurang efektif. 5. Partisipasi Masyarakat Masih rendah 6. Keterbatasan Sumber daya Alam dan rendahnya Investasi SO WO ST WT Sumber : Naskah RPJMD Kota Mataram Strategi sebagai landasan operasional pembangunan Sanitasi Kota Mataram 2010 diletakkan pada peningkatan kualitas SDM dan SDA, pengembangan komunikasi dan manajemen pembangunan, kebersamaan dan persahabatan, pemerataan dan pertumbuhan serta penciptaan stabilitas wilayah dengan visi sanitasi untuk “Mewujudkan Kota Ibadah yang Maju dan Religius”. dengan rincian : 1. Strategi Peningkatan Kualitas SDM dan SDA. BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 99 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 2. 3. 4. 5. Strategi ini merupakan representasi dari kepentingan seluruh masyarakat Kota Mataram ke depan dalam upaya menata kehidupan yang lebih baik melalui pemanfaatan SDM dan SDA. Dengan Empowering Strategy ini diharapkan dapat mendorong pemberdayaan masyarakat, pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan pendapatan masyarakat dan perluasan kesempatan bekerja dan berusaha. Strategi Pengembangan Komunikasi Manajemen Pembangunan. Strategi tersebut dilakukan dengan jalan melibatkan seluruh potensi masyarakat sebagai kekuatan utama dalam mendukung keberhasilan pembangunan melalui tiga pendekatan yakni kesatu, pengembangan komunikasi ide, kedua, komunikasi politik, dan ketiga, komunikasi program. Strategi Kebersamaan dan Persahabatan. Strategi ini merupakan representasi aspek sosial budaya, kebersamaan atau kolektivitas merupakan salah satu bagian dari budaya masyarakat Kota Mataram, sedang persahabatan merupakan bagian dari pandangan yang urgen terhadap makna saling menghargai. Dengan kebersamaan diyakini akan dapat banyak membantu menyelesaikan persoalan kehidupan dan pembangunan baik pada skala mikro maupun pada skala yang lebih luas. Begitu pula dengan persahabatan akan dapat menciptakan suasana dialogis, partisipatif dan kedamaian yang semuanya menjadi kebutuhan mutlak bagi penyelenggaraan pembangunan. Strategi Pemerataan dan Pertumbuhan. Pemerataan dimaksudkan sebagai wujud dari pandangan atas hak–hak yang sama bagi setiap warga masyarakat Kota Mataram terhadap seluruh dimensi pembangunan. Strategi pertumbuhan dikembangkan dalam rangka peningkatan kualitas pembangunan diberbagai bidang dalam rangka mewujudkan Kota Mataram sebagai wilayah yang makmur dan bermartabat serta menjadi salah satu pusat pertumbuhan pembangunan regional. Strategi penciptaan Stabilitas Wilayah. Strategi penciptaan stabilitas wilayah dilakukan dengan pendekatan nilai budaya yang mengutamakan budaya berdialog dalam menyelesaikan sebab permasalahan dan didalam meredam benih–benih perpecahan dalam masyarakat. Stabilitas Kota Mataram diharapkan memberi sugesti bagi terciptanya stabilitas secara regional dan nasional. 4.3. Rencana Peningkatan Pengelolaan Limbah Cair 4.3.1. Program Penyehatan Lingkungan Permukiman Program ini ditujukan untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat dan bersih dalam rangka upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas derajat kesehatan masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah: (1).Tersedianya sarana dan prasarana pendukung penyehatan lingkungan permukiman melalui pembuatan BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 100 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 MCK dan sanitasi, saluran limbah rumah tangga, instalasi pengelolaan lumpur tinja dan alat-alat kebersihan dengan sasaran utama kawasan permukiman kumuh. (2).Terwujudnya pembuatan dan perbaikan/normalisasi saluran drainase yang menunjang kesehatan dan kebersihan lingkungan permukiman. (3). Menurunnya angka kerawanan terhadap kesehatan lingkungan dan bahaya penyakit diupayakan hingga mencapai di bawah 20%. 4.3.2. Sistem Terpusat (Offsite System) Adapun kegiatan pokok yang akan dilakukan dengan system terpusat adalah (1). Pembuatan instalasi pengelolaan lumpur tinja; (2). Pembuatan dan perbaikan/normalisasi drainase lingkungan; dan (3). Pembuatan saluran limbah rumah tangga; (3). 4.3.3. Sistem Sanimas Hingga disusunnya Buku Putih ini, di Kota Mataram tidak melaksanakan program dengan Sistem Sanimas. 4.3.4. Sistem Setempat (Onsite System) Adapun kegiatan pokok yang akan dilakukan dengan system setempat adalah (1). Pembuatan saluran limbah rumah tangga; (2). Pembuatan MCK dan sanitasi; dan (3). Pengadaan alat-alat kebersihan. 4.4. Rencana Peningkatan Pengelolaan Sampah (Limbah Padat) 4.4.1. Program Peningkatan Pelayanan dan Pengendalian Kebersihan Kota Program ini ditujukan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan dan pengendalian kebersihan lingkungan perkotaan agar dapat diwujudkan kondisi lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, indah, bersih dan sehat, serta untuk mendukung pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sasaran yang ingin dicapai dari program adalah: (1).Tercapainya peningkatan pelayanan kebersihan kota yang di tandai dengan meningkatnya volume pengangkutan sampah dari 70% hingga mencapai 85% perhari dan wilayah pelayanan dari 19 kelurahan hingga mencapai 23 kelurahan. (2).Terwujudnya rekonstruksi TPA sampah untuk menambah umur teknis konstruksi TPA dari 2 tahun hingga mencapai 5 tahun. (3). Terwujudnya relokasi TPA sampah hingga mancapai akhir umur teknis TPA sebagai alternatif lokasi TPA sampah sekitar seluas 10 Ha. (4).Meningkatnya sistem pengelolaan kebersihan di tingkat lingkungan. (5).Terwujudnya pengelolaan daur ulang sampah. Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah (1). Peningkatan pelayanan pengelolaan limbah, dan operasional pengangkutan BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 101 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 sampah; Pemeliharaan dan pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah; dan pemeliharaan peralatan kebersihan; (2). Penyediaan dan pemeliharaan perlengkapan sarana kebersihan; (3). Pembinaan, pengawasan dan operasional pemanfaatan/pemusnahan limbah; (4). Rekonstruksi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA); dan (5). Relokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah. 4.4.2. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Kebersihan Program ini ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas partisipasi dan keberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan lingkungan agar dapat diwujudkan pengelolaan kebersihan yang lebih efektif, efisien dan terpadu, serta meningkatnya fungsi kontrol oleh masyarakat terhadap pengelolaan kebersihan lingkungan. Sasaran yang ingin dicapai dari program adalah: (1).Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas partisipasi dan keberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan lingkungan termasuk fungsi kontrol dalam pengendalian kebersihan. (2).Meningkatnya jumlah dan peran institusi kemasyarakatan pengelola kebersihan di tingkat lingkungan diupayakan hingga mencapai 55%. (3).Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pengembangan teknologi pengelolaan sampah yang mendukung efisiensi dan efektif pengelolaan, proses daur ulang sampah yang bernilai ekonomis yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat hingga mencapai di atas 80%. Adapun kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah (1). Bimbingan dan penyuluhan/sosialisasi kebersihan lingkungan. (2). Pembinaan dan pelatihan teknologi pengelolaan sampah. (3). Peningkatan partisipasi dan keberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan. (4). Pembinaan dan pengawasan institusi kemasyarakatan pengelolaan kebersihan lingkungan. 4.5. Rencana Peningkatan Pengelolaan Saluran Drainase Lingkungan 4.5.1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air dan Irigasi Program bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air lebih efisien, efektif dan terpadu agar dapat diwujudkan keseim-bangan antara ketersediaan air secara kualitas maupun kuantitas serta menjamin kesinambungan ketersediaan sumber daya air. Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah: (1).Tercapainya pola pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif, efisien dan terpadu serta berkelanjutan oleh seluruh komponen yang terkait. (2). Meningkatnya kemampuan pemenuhan kebutuhan air bagi rumah tangga, permukiman, pertanian, dan industri dengan prioritas utama untuk kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian rakyat (3). Terkendalinya potensi konflik air (4). Tercapainya peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 102 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 daya air (5). Tersedianya data-data dan informasi yang aktual dan akurat mengenai prasarana dan sarana pengairan dan permukiman di Daerah Aliran Sungai. Adapun kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah (1). Pembinaan dan penyuluhan/sosialisasi peraturan pengelolaan sumber daya air; (2). Pendataan prasarana dan sarana pengairan dan permukiman di Daerah Aliran Sungai. 4.4.3. Program Pengelolaan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air, Irigasi dan Pengendalian Banjir Program ini ditujukan untuk meningkatkan keberlanjutan fungsi dan pemanfaatan sumber daya air dan irigasi, mewujudkan keterpaduan pengelolaannya, serta menjamin kemampuan keterbaharuan dan keberlanjutannya sehingga dapat dicapai pola pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan berkelanjutan, serta untuk mengurangi tingkat resiko akibat banjir dan periode genangan banjir. Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah: (1)Tercapainya pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air yang meliputi 4 sungai sepanjang 25.230 meter dan irigasi sepanjang 58.146 meter dalam rangka meningkatkan keberlanjutan fungsi dan pemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan (2). Terkendalinya resiko akibat banjir dan periode genangan banjir mencapai dibawah 1 jam serta frekwensi genangan jarang hanya terjadi pada hujan lebat. (3). Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana sumber daya air dan irigasi dalam menunjang perbaikan dan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian. Adapun kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah: (1). Perencanaan Teknis pengairan dan drainase kota; (2). Pembangunan, normalisasi dan pemeliharaan sungai; (3). Operasi dan pemeliharaan sarana prasarana pengairan dan drainase kota; (4). Pembangunan dan perbaikan sarana prasarana pengairan dan drainase kota. 4.6. Rencana Pembangunan Penyediaan Air Minum 4.6.1. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Program ini ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kebutuhan air bersih baik untuk kebutuhan domestik, perkotaan, industri dan rumah tangga serta guna mendukung kegiatan perekonomian daerah. Sasaran yang ingin dicapai dari program adalah meningkatnya pemenuhan dan pemerataan distribusi pelayanan air bersih di wilayah perkotaan hingga mencapai ± 70% melalui pengembangan dan pemasangan pipa transmisi jaringan air bersih dan pelestarian sumber air baku dan baku matu air. BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 103 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 Adapun kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah (1). berupa pengadaan dan pemasangan pipa transmisi jaringan air bersih; dan (2). perlindungan sumber air baku dan baku mutu air. 4.7. Rencana Peningkatan Kampanye PHBS 4.7.1. Program Penyuluhan Kesehatan dan Peningkatan Peran Masyarakat Serta Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta Toga, Toma, Resma, Kaling, LPM dan UKBM dalam meningkatkan pengetahuannya tentang arti pentingnya hidup sehat dalam bermasyarakat. Sasaran dari program ini adalah meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat akan pentingnya kesehatan dengan sasaran utama masyarakat, Posyandu dan Puskesmas yang berada di 3 Kecamatan di Kota Mataram. Adapun kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah (1). Bintek Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat di Bidang Kesehatan, (2). Lomba Balita Sejahtera Indonesia (LBSI) Tingkat Puskesmas dan Lomba Posyandu Tingkat Kota Mataram (3) Penyebarluasan informasi kesehatan/penyuluhan. 4.7.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan Program ini ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana kesehatan dalam rangka untuk menciptakan suasana lingkungan perkotaan yang sehat, bersih dan nyaman. Sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah terwujudnya peningkatan dan pemerataan pelayanan masyarakat di bidang kesehatan di seluruh wilayah Kota guna mendukung bagi penciptaan suasana perkotaan yang sehat dan nyaman. Adapun kegaitan pokok yang akan dilaksanakan adalah (1). Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesman Perawatan. (2). Rehab Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pondok Persalinan Desa (Polindes). 4.7.3. Program Penyehatan Lingkungan Masyarakat Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan terutama lingkungan kumuh padat perumahan di Kota Mataram. Sasaran yang ingin dicapai adalah (1) Pemukiman dan perumahan memenuhi syarat 75% (2) Resiko pencemaran SGL 50%, aman dari resiko pencemaran PDAM 95% dan penggunaan air bersih sebesar 83% (3) Industri rumah tangga pangan memenuhi syarat sebanyak 100% dari yang terdaftar. BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 104 KELOMPOK KERJA AMPL KOTA MATARAM 2010 Adapun kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah (1) Penyehatan lingkungan pemukiman (2) Penyehatan makanan dan minuman (3) Penyehatan tempa-tempat umum (4) Penyusunan PERDA tentang kesehatan lingkungan. 4.7.4. Program Pemberantasan Penyakit dan Penanggulangan KLB Program ini ditujukan untuk mencegah berjangkitnya penyakit menular di masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai adalah (1) Penatalaksanaan penderita DBD 80% benar (2) Pengobatan 100% penderita malaria (3) pengobatan 100% penderita diare dan P2ISPA (4) Perkiraan angka kesembuhan P2TBC sebesar 85% (5) Tercapainya era dikasi kusta dengan prevalensi < 1 per 10.000 penduduk (6) 85% keluhan mencapai UCI (7) 95% anak sekolah mendapat imunisasi saat BIAS (8) 100% kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam. Adapun kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah (1) Pemberantasan penyakit DBD (2) Pemberantasan penyakit malaria (3) Pemberantasan penyakt diare (4) Pemberantasan penyakit ISPA (5) Pemberantasan penyakit TBC (6) Pemberantasan penyakit kelamin (7) Pemberantasan penyakit kecacingan (8) Pelaksanaan imunisasi bayi, anak sekolah SD/MI dan WUS (9) Pengembangan survey epidemiologi. BUKU PUTIH SANITASI Rencana Program Pengembangan Sanitasi 105