BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya Berkembangnya tekhnologi yang semakin canggih, juga mempengaruhi program televisi yang semakin beragam seperti feature. Program feature itu sendiri memiliki pengemasan keunikan yang mampu menarik masyarakat untuk menontonnya. NO NAMA ISI PROGRAM PERBEDAAN DENGAN PROGRAM PROGRAM YANG AKAN DIBUAT 1 iLook (tayang Program iLook ini setiap sabtu dan tayangan yang memberikan kepada semua jenis fashion, minggu, pukul informasi kepada 10:30 – 11:00 mengenai Indonesia adalah iLook ini lebih memfokuskan masyarakat mulai dari mix and match fashion fashion, tutorial nails, sampai yang menjadi trend masa kini. ricycle barang bekas. Program ini juga bisa menjadikan acuan untuk masyarakat indonesia dalam mencari informasi dunia menganai fashion. iLook menampilkan tentang fashion pakaian, tips gaya hidup, makeup, dan lain-lain, iLook memiliki tema berbeda disetiap episodnya. 2 D’TUTORIAL Memberikan tips dan trik dalam Konten dalam program ini bentuk tutorial dikaitkan dengan lebih kepada tutorial fashion Tayang setiap senin, pukul 07:00 WIB. (Trans TV) urban fenomena dan trend dan hijab. terkini di masyarakat. Setiap tutorial diproduksi sendiri oleh talent dan dikemas menarik supaya pemirsa bisa lebih mudah melakukan tutorial sendiri dirumah. Program berdurasi 30 menit ini dibagi kedalam segmen kecantikan, fashion, kesehatan dan gaya hidup. 3 Get It Beauty Program Talkshow yang Memberikan tutorial make up memiliki 6 host, 1 make up artist dan (Korean Channel) membahas hair style dan 1 talent. Setiap tutorial akan yang menjadi tren di korea. mendatangkan make up artist terkenal di korea. Talent yang dipakai pun juga dari kalangan aktris. Tutorial yang disajikan lebih fokus pada make up korea, hairstyle korea dan aksesoris korea. 4 Sweet 20’s Program berdurasi drama sekitar korea yang Program 20 menit. gabungkan drama yang dengan di tutorial Program ini gabungan antara make up korea. drama dan pengaplikasian make up dengan judul yang berbeda di setiap episode. 5 Pony’s Beauty Program Korea dimana acara ini Program ini Diary tayangan hanya membutuhkan 1 make up sebuah lebih seperti diary artist yang menjadi pembawa kecantikan sang make up acara. Mengajak penonton artist. Dimana tutorial make mengikuti kesehariannya sambil up di jelaskan sang make up menggajarkan tutorial make up artist yang di aplikasikan dan yang di aplikasikan pada dirinya dijelaskan sendiri. sendiri. TABEL 2.1 Perbandingan program pada dirinya 2.2 Teori atau Konsep yang Berkaitan dengan Proses Pembuatan Tugas Karya Akhir 2.2.1 Proses Produksi Televisi 2.2.1.1 Pra – Produksi Pra-produksi adalah salah satu tahap awal dan yang paling penting dalam pembuatan sebuah program. Pada tahap ini dilakukan sejumlah persiapan, di antaranya meliputi penulisan naskah, menentukan jadwal pengambilan gambar, mencari lokasi, menyusun anggaran biaya, membuat perjanjian dengan pihak terkait, menentukan kru produksi, mengurus penyewaan peralatan produksi film, dan juga mengatur persiapan menjelang produksi serta pasca produksi. 2.2.1.2 Produksi Produksi merupakan proses setelah tahap pra – produksi, seperti pengambilan gambar untuk program acara. 2.2.1.3 Paska Produksi Sebuah tahap penyelesaian dalam produksi sebuah program. Editor sangat berperan penting dalam tahap paska produksi ini. Selanjutnya melakukan evaluasi guna memperbaiki kesalahan agar tidak terjadi di proses produksi selanjutnya. Pada tahap ini sangat menentukan proses penyelesaian sebuah hasil gambar menjadi sebuah cerita utuh yang dilakukan editor menggunakan software khusus editing video yaitu Final Cut Pro, Adobe Premiere dan software pendukung lainnya. Proses editing yang menggunakan software komputer, merupakan sebuah proses editing non linear, dikarenakan proses editing yang tidak dilakukan secara berurutan. (Zelttl, 2012). Penulis lebih memilih menggunakan aplikasi Final Cut pro karena lebih menguasai dari segi pemakaian dibandingkan dengan software lainnya. Final Cut Pro adalah aplikasi editing video yang dikenal hanya berjalan di sistem operasi Mac OS X, sedangkan Adobe Premier pada awalnya hanya berjalan di sestem operasi Windows namun sekarang sudah tersedia dalam sistem operasi OS. Kedua aplikasi editing ini dapat berkerja lebih baik apabila digunakan sesuai dengan sistem operasi masing-masing aplikasi. Selain Final Cut Pro lebih mudah dalam cara pemakaian, Final Cut Pro juga merupakan aplikasi editing video yang sangat powerful, bekeja sangat responsif dan sangat stabil dari segi kualitas video HD yang keluarkan saat proses editing selesai. Adobe Premier dan Final Cut Pro sama-sama memiliki sound effect editing, hanya saja aplikasi Final Cut Pro lebih beragam dan lebih lengkap. 2.2.1.4 Editing Televisi Editing televisi adalah proses menyusun, memanipulasi dan merangkai ulang rekaman video menjadi sebuah rangkaian cerita yang baru sesuai dengan naskah. Memberikan penambahan tulisan, gambar dan suara sehingga menarik dan audien juga dapat mudah mengerti. Pada stasiun televisi, profesi yang bertugas dalam bidang penyuntingan gambar disebut seorang editor. Menurut kamus dalam Bahasa Roma kuno, editor adalah seseorang yang memainkan sesuatu di dalam sebuah panggung. (Fachruddin, 2014) Editing adalah suatu proses mengatur dan menyusun rangkaian shoot menjadi sebuah scene, rangkaian scene menjadi sebuah sequence, rangkaian sequence menjadi suatu cerita yang utuh. Tujuan dasar dari proses editing adalah menyajikan suatu cerita dan jelas kepada penonton. (Sarwo Nugroho, 2014:215) Sebelum memulai proses editing, Seorang editor harus memahami keseluruhan dari cerita yang akan disajikan : - Tema dasar cerita - Plot/alur cerita - Pesan utama dari program - Memahami target audien - Memilih mana yang penting dan tidak untuk dimasukan dalam video. Audien melihat sebuah program dan tidak merasakan bahwa yang disaksikan itu berasal dari potongan-potongan video yang disambung. Editing sangat berkaitan erat dengan hasil gambar yang baik akan membantu seorang editor menyusun shot-shot secara mudah dan baik. (Sarwo Nugroho, 2014) Pada dasarnya, dalam melakukan penyutingan gambar harus memiliki tujuan yang pasti. Tujuan tersebut yang membawa dan mengatur seorang penyuting agar memiliki hasil yang baik. (Fachruddin 2014) 1. Menghilangkan audio dan footage atau klip yang tidak diinginkan. 2. Memilih audio dan footage yang terbaik. 3. Menghasilkan sebuah alur cerita. 4. Menambahkan efek, grafik dan musik. 5. Mengubah gaya, ritme, dan mood dari video. 6. Melihat video dari sudut pandang tertentu. 2.2.1.5 Editing non linear Setiap produksi selalu melalui tahapan dan proses pelaksanaan yang sudah ditentukan, sehingga pekerjaan dapat tersusun sesuai dengan perencanaan dan berjalan lancar. Pengertian dari editing televisi adalah proses menyusun, memanipulasi, dan merangkai rekaman video menjadi suatu rangkaian cerita yang sesuai dengan naskah yang di tentukan. Memberikan penambahan berupa tulisan, grafis, suara sehingga dapat menarik para penikmat video tersebut. Pola Editing seorang Editor dibagi menjadi 2, yaitu linear editing dan non linear editing. Penulis akan memaparkan penjelasan dari proses editing non linear karena proses ini lebih digunakan dalam produksi tugas karya akhir ini. Non linear dalam proses editing adalah pola kerja editing yang tidak harus secara berurutan, seorang Editor tidak ditentukan dari mana harus memulai. Pada program tapping, editor harus menyesuaikan dengan jadwal shooting. Pola kerja Non linear editing sangat tepat pada program ini, karena editor mengerjakan bagian video yang sudah ada dan menunda video yang masih dalam proses syuting. Software yang diperlukan dalam Non linear editing terbilang beragam, seperti; Adobe Premiere, Velocity, iMOvie, Final Cut Pro, dan masih banyak lainya. (Fachruddin, 2014) Dalam proses editing non linear terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan : 1. Editing offline Menyusun hasil shot sesuai dengan keinginan/gagasan dari sutradara sesuai dengan sinopsis dan juga treatment. Proses penyusunan tdak harus terurut, bisa dimulai dari mana saja, akhir, awal, maupun tengah. 2. Editing online Tahap kelanjutan dari editing offline, yaitu menyempurnakan hasi editing. Memasukan dan menata suara asli, ilustrasi musik, sound effect ke dalam file gambar pada track yang berbeda-beda sehingga gambar yang sudah di tata tidak akan terganggu. Setelah hasilnya sempurna dan memuaskan selanjutnya dilakukan pengubahan format yang sesuai dengan player yang akan di gunakan. 3. Mixing Mixing adalah percampuran antara gambar dan suara. Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam lalu dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk yang ada dalam naskah editing. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound effect sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis dan terdengar dengan jelas. Suara backsound adalah 1/3 dari suara normal. Setelah selesai lakukan preview dan program siap ditayangkan/disiarkan ke publik. 2.2.1.6 Fungsi Dasar Editing Zettl mengungkapkan, ada 3 fungsi dasar editing antara lain: Combine, Trim, dan Build. (Zettl, 2009): 1. Menggabungkan (combine) Dalam proses editing mempunyai persoalan tentang menggabungkan atau menyatukan shot to shot, sehingga tercapai suatu cerita sesuai naskah, yang bersifat logis dan selaras dari bahan yang diambil. Suatu kreativitas, nilai seni, faktor pengalaman, dan dasar acuan mempengaruhi proses penggabungan yang kontinuitas dari gambar yang disusun. 2. Memotong (trim) Salah satu pekerjaan editor yaitu memotong (trimming) bahan yang ada untuk membuat sebuah video yang sesuai dengan penempatan waktu, memotong gambar yang memang tidak diperlukan. 3. Merancang (build) Selain menggabungkan dan memotong gambar, seorang Editor juga harus merancang sebuah cerita dengan baik. Seorang editor tidak boleh asal memilih dan menggabungkan shot dalam sequence, tetapi seorang editor harus memilih beberapa shot dan transisi yang efektif untuk merancang sebuah cerita menjadi cerita yang utuh. 2.2.1.7 Jenis Transisi dalam Editing Ada beberapa jenis transisi yang dapat digunakan untuk editing video (Nugroho, 2014) : 1. Cut Cut adalah perpindahan langsung secara tegas dari suatu shot ke shot berikutnya. Cut paling sering digunakan dalam penyambungan shot. 2. Dissolve Dissolve adalah adalah perpindahan shot secara berangsur-angsur. Akhir dari suatu shot berikutnya, shot pertama hilang secara perlahan-lahan dan akhirnya jelas sama sekali penggunaan dissolve ini lebih daripada cut. Pada umumnya, dissolve digunakan untuk jembatan penghubung atau transisi dari shot action, pergantian tempat dan waktu,dan menunjukan hubungan yang erat antara dua shot. 3. Fade Fading biasanya digunakan pada awal dan akhir suatu adegan atau sebuah program. - Fade in: suatu shot secara perlahan muncul dari kegelapan (layar hitam), dari redup makin lama akan menjadi terang sepenuhnya - Fade out: suatu shot secara perlahan hilang dalam kegelapan - Fade from black: muncul dari layar hitam selalu menunjukan permulaan adegan - Fade to Black : hilang dalam kegelapan menunjukan bahwa adegan selesai. 4. Wipe Wipe adalah suatu shot disapu oleh shot sehingga shot yang pertama Nampak terdorong keluar dari bingkai layar. Seperti halnya dengan fade, wipe biasanya digunakan sebagai permulaan adegan. Kecuali itu ada bermacam-macam konfigurasi efek wipe yang bisa digunakan untuk menampilkan kesan tertentu. 5. Split Screen Efek dimana layar dibagi menjadi dua bagian atau lebih yang masing bagian menampilkan shot atau adegan yang berbeda. 6. Chromakey Sebuah objek yang ditempatkan didepan background dengan warna tertentu (biasanya biru), bisa dipotong dan dimasukan ke dalam latar belakang yang lain. 2.3 Teori atau Konsep yang menjadi kaitan antara Tugas Karya Akhir dengan Penontonnya 2.3.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communications) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi (Wiryanto, 2000). Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi menjadi sebuah kebutuhan mutlak setiap individu tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial. Setelah melewati zaman industrialisasi, saat ini beralih menjadi zaman informasi (information age). Kebutuhan akan informasi meningkat seiring dengan semakin bekembangnya kemajuan teknologi. Hal ini merupakan latar belakang munculnya media yang mampu menyebarkan informasi kepada masyarakat luas, seperti media cetak dan elektronik. Definisi sederhana menurut Bittner (1980) yaitu, “Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa komunikasi massa merujuk pada “pesan”. Menurut Wiryanto (2000) “komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi”. Berasal dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah bentuk komunikasi yang memanfaatkan media massa untuk menyebarkan pesan kepada khalayak luas pada saat yang bersamaan. Bitner mendefinisikan komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat, 2003). Menurut definisi ini, dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa sebagai medium, sehingga dapat dikatakan komunikas massa karena disampaikan keoada khalayak yang banyak. Menurut Gerbner (1976), komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Rakhmat, 2003). Menurut definisi Gerbner dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu produk yang berupa pesan-pesan komunikasi. Produk (pesan) tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jangka waktu yang tetap. Proses memproduksi sebuah pesan tidak dapat dilakukan perorangan, harus darisebuah lembaga, dan juga membutuhkan teknologi tertentu. 2.3.2 Televisi Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti melihat tayangan televisi melalui saluran frekuensi yang di tayangkan melalui media masa yang disebut Televisi. (Ilham Z, 2010) Sedangkan menurut Adi Badjuri (2010) Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas. 2.3.2 Karakteristik Televisi Setiap jenis media massa memiliki karakteristik baik secara fisik maupun dampa yang diakibatkanya. Karena penelitian yang dilakukan adalah dari media massa televisi, maka pentingnya untuk memahami televisi secara fisik, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: (Elvinaro, 2007) 1. Media televisi adalah media elektronik Medium televisi bekerja secara elektris. Bermula dari sinar yang dikenakan pada objek/benda, terbentuklah sinar panul. Sinar pantul dilewatkan dengan system lensa sehingga terbentuklah gambar proyeksi (gejala sinar) di ubah menjadi signal listrik/ gelombang elektromagnetik (gejala listrik) melalui pendekatan photo elektrik cell. 2. Media televisi adalah media audio visual gerak Media televisi mengutamakan setiap gambar yang disajikan di pilih yang mengandung unsur gerak. 3. Media televisi adalah media transitor Media televisi hanya meneruskan isi pesan yang berarti isi pesan yang berarti isi pesan hanya didengar atau di lihat sekilas, maka penyusun naskah untuk karya jurnalistik harus tepat.