Modul ke: Kapita Selekta Ilmu Sosial Bentuk – Bentuk Pasar Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi Penyiaran Finy F. Basarah, M.Si Bentuk – Bentuk Pasar Kapita Selekta Ilmu Sosial •Ruang lingkup Pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar oligopoli •Kompetensi: Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai pasar persaingan sempurna, pasar monopoli dan oligopoli • Secara teoritis ada dua kondisi ekstrim posisi perusahaan dalam pasar; 1. Perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition) 2. Perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli). • Namun kedua kondisi ekstrem tersebut jarang sekali terjadi. Yang ada umumnya adalah dua kondisi peralihan antara ekstrem pasar persaingan sempurna dan monopoli; 1. Persaingan monopolistik (monopolistic competition). 2. Oligopoli (oligopoly). Pasar Persaingan Sempurna • Karakteristik: 1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product). 2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge). 3. Output sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar (small relatively output). 4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker). 5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit). • Dalam dunia nyata tidak ada bentuk pasar persaingan sempurna, di mana perusahaan – perusahaan kecil menghasilkan barang homogen dan memenuhi semua karakteristik sebagaimana telah diuraikan. • Namun demikian, menilik karakteristiknya, ada beberapa industri yang mendekati bentuk pasar persaingan sempurna, seperti industri tempe, tahu, kerupuk putih, dan jasa fotokopi. • Kekuatan Pasar Persaingan Sempurna: 1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah 2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal) 3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengosumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga (informasi sempurna). • Kelemahan Pasar persaingan sempurna: 1. Kelemahan dalam hal asumsi 2. Kelemahan dalam pengembangan teknologi 3. Konflik efisiensi – keadilan. Pasar Monopoli • Suatu industri dikatakan berstruktur monopoli apabila hanya ada satu produsen atau penjual (single firm) tanpa pesaing langsung atau tidak langsung, baik nyata maupun potensial. • Output yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi (closed substitution). • Adapun faktor penyebab terbentuknya monopoli yaitu perusahaan tidak mempunyai pesaing karena adanya hambatan (barriers to entry) bagi perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan. • Dilihat dari penyebabnya, hambatan masuk dikelompokkan menjadi hambatan teknis (technical barriers to entry) dan hambatan legalitas (legal barriers to entry). • Industri listrik di Indonesia dikatakan berstruktur pasar monopoli, karena: – Hanya ada satu produsen, yaitu Perusahaan Milik Negara (PLN) – Listrik yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi, walaupun sumber tenaga listriknya memiliki beberapa alternatif (disel, tenaga air, tenaga uap, dan nuklir). – Perusahaan – perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik karena ada hambatan, yaitu hak monopoli PLN berdasarkan Undang – Undang. Pasar Oligopoli • Struktur pasar atau industri oligopoli adalah pasar (industri) yang terdiri dari hanya sedikit perusahaan (produsen). • Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk memengaruhi harga pasar. • Produk dapat homogen atau terdiferensiasi. • Perilaku setiap perusahaan akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri. • Karakteristik pasar oligopoli adalah: 1. Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few members of firms). 2. Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or differential product). 3. Pengambilan keputusan yang saling memengaruhi (interdependence decisions). 4. Kompetisi nonharga (non pricing competition). • Faktor penting penyebab terbentuknya pasar oligopoli, yaitu: 1. Efisiensi skala besar 2. Kompleksitas manajemen • Perusahaan yang bergerak dalam pasar oligopoli disebut oligopolis. • Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bila laba maksimum tercapai. • Analisis keseimbangan oligopoli tidak menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. • Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi perilaku pesaing. • Karena itu oligopolis akan mencapai keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang dapat dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi utuk mengubah jumlah output dan harga. Terima Kasih Finy F. Basarah, M.Si