Modul Studio Desain I [TM2]

advertisement
MODUL STUDIO DESAIN 1
STUDIO
DESAIN 1
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Fakultas Desain dan
Seni Kreatif
Desain Produk
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
MK19011
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds,
M.Si
Abstract
Kompetensi
Menggambar adalah salah satu proses awal
dari perancangan. Dengan adanya modul ini
diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
beberapa proses dari menggambar.
Mahasiswa mengerti pengertian dari menggambar
serta mengetahui teknik, alat dan prosesnya
Pendahuluan
Pertemuan 2
MENGGAMBAR
A.
Menggambar
Menggambar adalah salah satu kegiatan membentuk imaji. Dengan
menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa juga berarti membuat tanda –
tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dengan menggunakan
alat gambar.
Orang yang melakukan biasanya disebut juga dengan penggambar atau juru
gambar yang merupakan salah satu bagian pekerjaan dari perupa.
Menggambar sedikit dibedakan dengan melukis. Hal ini dikarenakan melukis
bisa disebut juga dengan tahap penyelesaian dari sebuah gambar dengan pigmen
yang diberi medium cair dan diaplikasi dengan menggunakan kuas. Sementara
menggambar menitik beratkan penggunaannya pada garis dan komposisi.
Kebanyakan karya dengan cara menggambar adalah representasi dari
ingatan atau imajinasi seorang juru gambar. Subjek ini bisa berupa tampilan realis
seperti kehidupan sehari – hari seperti di dalam potret, setengah realis seperti di
dalam karya sketsa, atau bahkan yang lebih mementingkan gaya gambar seperti
kartun, karikatur atau gambar abstrak.
Alat yang sering digunakan pensil grafit, pena , kuas tinta, pensil warna,
crayon, pensil konte dan spidol. Bisapula menggunakan stylus, mouse atau media
lain untuk menghasilkan hasil yang sama seperti peralatan manual.
Media permukaan yang sering digunakan biasanya adalah kertas. Meskipun
tidak menutup kemungkinan penggunaannya menggunakan media lain seperti kain,
permukaan kayu, dinding bahkan permukaan yang lain.
2016
STUDIO DESAIN 1
2
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai peralatan pendukung, digunakan pula peralatan seperti alat serut
pensil, kertas pasir, penghapus khusus, chamois, penggaris, larutan fixatif dan
selotip khusus untuk menggambar untuk membuat efek – efek tertentu. Dan juga
penggunaan meja gambar untuk mengurangi distorsi dan kesalahan perspektif
akibat ketidaknormalan posisi mata pada saat menggambar.
B.
Pengertian Media
Media adalah “bahan yang diperlukan untuk memvisualisasikan prinsip-
prinsip seni rupa pada bidang datar dalam mencipta atau membuat bentuk/wujud
(rupa)”. Yang dimaksud dengan Media atau bahan dasar disini adalah bahan
sebagai perantara bagi seorang seniman untuk mewujudkan sebuah karya seni
rupa.
C.
Jenis-jenis pensil
Menggambar dimulai dengan memilih jenis kertas yang cocok, disesuaikan
dengan media pensil/potlot.
Pensil (Potlot)
adalah “alat yang lembut, tidak banyak memeberikan
kedalaman, tingkat kekerasannya bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah
potlot yang sedang lunaknya. (Untuk merampungkan gambar kelak hendaknya
selalu digunkan potlot yang paling bermutu sejauh yang dapat diperoleh).” Kekuatan
garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasap kertas yang
digunakan, makin gelap goresan potlot yang diperoleh. Sebaliknya makin licin
kertas, makin abu-abu goresan itu. Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis
potlot yang baik dan cukup keras sehingga tidak bercalar oleh potlot. Berbagai
macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, antara lain:
1. Pensil Biasa
Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat
berbagai macam goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan
membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan
menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis
pensilnya.
2016
STUDIO DESAIN 1
3
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)
Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat
keras) kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar
mistar, karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil,
semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan
tipis.
3. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).
Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk
gambar dekorasi maupun gambar reklame.
4. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)
Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan
nada gelap terang. Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B
merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai
untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih.
5. Konte
Berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai
goresan yang tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi:
1)
Hard/H/keras.
2)
Medium/HB/sedang
3)
Soft/B/Lunak, dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan
benda.
6. Pensil berwarna.
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk
kategori pensil warna bukan merupakan bahasan dalam penelitian ini).
2016
STUDIO DESAIN 1
4
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Terdapat berbagai macam teknik yang digunakan dalam menggambar
dengan pensil/potlot antara lain:
1) Teknik Stippel. Yaitu menggambar dengan titik-titik atau noda-noda yang
diulang-ulang.
2) Teknik Dussel. atau disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan
cara menggosok-gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi
dengan pensil. (Teknik ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam dunia
pendidikan, akan tetapi kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret
sering menggunakannya).
3). Teknik Arsir. Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak
dapat terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu
pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat.
Jenis-Jenis Arsir antara lain:
a) Arsir Biasa, yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis
rapat sejajar, seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar.
b) Arsir Silang, ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir
untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada
gelap terang.
2016
STUDIO DESAIN 1
5
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c) Teknik Scribbling, adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garisgaris berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan
bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.
Dengan pengetahuan yang mantap mengenai sifat bahan dan fungsi alat,
seniman dapat mengembangkan kekuatan menggambarnya tanpa kendala yang
bersifat teknis. Menggambar merupakan soal rasa, pikiran, keterampilan, ide dan
teknik yang tidak terpisah-pisahkan. Dorongan menggambar timbul pada umumnya
karena adanya gagasan dalam pikiran untuk menyatakannya dengan bentuk visual.
Alat
terakhir
untuk pengoreksian
gambar
adalah
penghapus,
untuk
menghilangkan bagian gambar yang tidak berhasil. Penghapus potlot yang biasa
sudah cukup, sepanjang bersifat lentur, lunak dan bersih.
D.
Menggambar Objek
Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang
secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu. Kata menggambar atau
kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai “memindahkan satu atau beberapa
2016
STUDIO DESAIN 1
6
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan karakter
penggambarnya.”
Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan bentuk atau rupa dengan
memperkecil atau memperbesar ukuran keseluruhan yang untuk kepentingan
tertentu dapat juga mempergunakan skala perbandingan (perbandingan ukuran)
secara akurat.
Menggambar dimulai dengan memilih kertas, bukan dengan menarik garis.
Ada kertas yang licin dan ada pula yang kasap, ada kertas bersadur dan kertas
serap, kertas yang tebal dan yang tipis. Ada tiga jenis kertas yang dapat digunakan:
1. Kertas murah yang dapat digunakan dengan bebas. Barangkali kertas
stensil atau kertas koran (yang dipakai untuk surat kabar, dapat diperoleh dalam
ukuran kwarto dibungkus per rim).
2. Kertas Lakar ukuran saku (berbentuk buku ukuran saku)
3. Kertas gambar yang baik dengan tebal yang bermacam-macam, dalam
lembaran, gulungan, atau bentuk buku. Kertas gambar biasanya berwarna putih
mengkilap, tetapi ada juga yang berwarna putih kusam atau berwarna putih-India.
Menurut Ajat Sakri dalam bukunya menjelaskan;
Menggambar dimulai jauh sebelum menarik garis yang pertama. Permulaannya
ialah sikap badan yang baik dan sikap yang benar terhadap pekerjaan. Lengan dan
seluruh tubuh harus santai. Pandangan tertuju pada permukaan kertas sebagai satu
keseluruhan, menaklukkan dan menguasainya.
2016
STUDIO DESAIN 1
7
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
E.
Hakikat Bentuk
Kamus menerangkan sebagai gatra, susunan bagian-bagiannya, aspek yang
terlihat. Dan Bentuk dari suatu hasil seni tidak lain adalah gatranya, susunan bagianbagiannya, demikian pula apabila terdapat dua atau lebih bagian- bagian yang
bergabung menjadi satu
akan
membentuk suatu
susunan.
Tetapi dalam
membicarakan bentuk suatu hasil seni tentu saja yang dimaksud adalah bentuk
bentuk yang khas; bentuk yang dalam beberapa hal mempengaruhi kita.
Sedangkan menurut Herbert Read dalam hubungannya dengan seni lukis,
Pengertian bentuk “disalin dari bentuk “shape”, sedangkan “form” disalin menjadi
ujud. Pengertian wujud tidak menyangkut soal-soal keteraturan, simetris, ataupun
segala macam proporsi tertentu yang lain.”
Dalam membicarakan wujud sesuatu hasil seni samalah halnya dengan
wujud seorang atlit. Bentuk sorang atlit. Bentuk seorang atlit dikatakan baik apabila
padanya tidak terdapat daging yang berlebihan, uratnya kuat, sikapnya baik dan
gerakannya praktis. Demikian juga halnya dengan sebuah patung atau lukisan.
Marilah misalnya kita mengambil sebuah gambar sebagai contoh dan saksikanlah
apa yang terjadi jika kita melihatnya. Kita akan menganggap bahwa gambar ini
adalah gambar yang baik dan yang (demikian kuatnya) menggetarkan kita.
2016
STUDIO DESAIN 1
8
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Plato, Bentuk (Form) dibedakan menjadi dua yaitu bentuk yang Relatif dan
Absolut.
1. Bentuk yang Relatif adalah perwujudan yang perbandingan maupun
keindahannya terkait pada hakikat bentuk-bentuk yang ada di dalam dan
merupakan tiruannya.
2. Bentuk Absolut adalah suatu bentuk atau suatu abstraksi yang terdiri dari
garis-saris lurus dan lengkung, dan bidang-bidang atau bentuk-bentuk tigadimensional yang dihasilkan dari bentuk-bentuk di alam itu dengan
perantaraan ‘mesin bubut, penggaris dan siku-siku.
Keindahan bentuk yang tidak berubah serta absolut ini dipersamakan dengan
nada suara murni dan halus, yang memiliki keindahan bukan karena dihubungkan
dengan sesuatu yang lain, melainkan semata-mata karena sifat-sifatnya sendiri.
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam
dan yang tampak nyata. Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik
dari objek disebut juga sebagai sosok ( form ). Misalkan saja dalam melukis seorang
pelukis membentuk manusia demikian juga pematung. Ada juga bentuk yang hadir
karena tidak dijiwai atau secara kebetulan dalam istilahnya disebut : Shape yang
dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Bentuk ada juga yang hadir dialam sebagai perwujudan dari alam itu sendiri (
ciptaan alam ). Ada bentuk yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
F.
Fungsi bentuk
Pada karya seni rupa, bentuk dicipta sesuai dengan kebutuhan
seniman
yang bersifat praktis seperti membuat kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk
yang diciptakan disesuaikan dengan nilai kegunaannya ( functional form ).Bentuk
diciptakan oleh seniman sebagai ungkapan ( bentuk ekspresi ), seperti Bentuk trimatra yaitu bentuk pada karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan (arsitektur).Bentuk diam dan bergerak (
statis kinestis ) seperti patung, mobil, motor dsb.Bentuk berirama ( rhythm/ritmis )
2016
STUDIO DESAIN 1
9
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
seperti pada bangunan, patung dsb.Bentuk agung dan abadi ( monumental ) seperti
pada bangunan dan patung.
G.
Menggambar Bentuk.
Menggambar Bentuk adalah “memindahkan objek/benda-benda yang ada
disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya, menurut arah
pandang dan cahaya yang ada.” Menggambar bentuk adalah memindahkan
objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda
yang sebenarnya, menurut arah pandang dan cahaya yang ada.
Menurut Dr. Cut Kamaril WS. “Menggambar Bentuk merupakan usaha
mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide/gagasan, perasaan dalam wujud dwi
matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis dan warna.”
Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar. Hasil
gambarnya menunjukkan kreativitas maupun keterampilan penggambar dalam
menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda yang digambar.
Dalam menggambar bentuk dituntut “ketepatan bentuk benda yang digambar.
Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni
proporsi atau ukuran perbandingan dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan
ketepatan jenis benda tersebut. Bagi orang yang pandai menggambar dapat
menggambar langsung dengan tepat apa yang digambar. Bagi orang yang masih
belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi tersebut, dengan menggunakan
garis-garis
pertolongan
untuk
membagi-bagi
bentuk
perbandingan tertentu supaya gambarnya tepat.
2016
STUDIO DESAIN 1
10
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
benda
dalam
ukuran
Daftar Pustaka
Buku
Mayall, W.H, Principles In Design, A. Wheaton & Co Ltd, Exeter, 1979.
Simon, Howard,Teghniques of Drawing. New York: Dover Publiations
Inc,1968.
Toney,Anthony. Creative Painting and Drawing. New York: Dover Publiations
Inc,1966.
2016
STUDIO DESAIN 1
11
Hapiz Islamsyah, S.Sn
Denta Mandra Pradipta B, S.Ds, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download