PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA. PENDAHULUAN Karbohidrat disebut juga sakarida. Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi alkohol yang mengandung gugus aldehid atau keton. Karbohidrat terdapat pada tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan karbohidrat merupakan hasil fotosintesis, contohnya milum (pati), sedangkan selulosa merupakan kerangka sel tumbuhan. Pada hewan, karbohidrat merupakan sumber energi (glukosa) dan cadangan makanan (glikogen). Menurut monomer penyusunnya, Karbohidrat dibedakan atas : 1. Mono - sakarida 2. Di – sakarida 3. Oligo- sakarida 4. Poli- sakarida Disebut juga “gula sederhana” karena tidak bisa dihidrolisis lebih lanjut tanpa kehilangan sifat gulanya. Karbohidrat yang apabila dihidrolisis menghasilkan dua monosakarida. Kedua monosakarida dihubungkan dengan ikatan glikosida. Karbohidrat yang apabila dihidrolisis menghasilkan 3 – 10 monosakarida Karbohidrat yang apabila dihidrolisis menghasilkan > 10 monosakarida Contoh : glukosa, fruktosa, galaktosa, asam askorbat, dll Contoh : maltosa, laktosa, sukrosa Contoh : amilum (pati), glikogen, inulin, selulosa. 1. Monosakarida Semua “gula sederhana” memiliki gugus gula bebas yang mempunyai arti penting dalam identifikasi jenis – jenis karbohidrat. Gugus tersebut adalah aldehid bebas atau keton bebas. Contoh aldosa 1 Contoh ketosa 2. Disakarida Disakarida merupakan karbohidrat yang pada hidrolisis menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sama atau berlainan, misalnya sukrosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa. Kedua monosakarida bergabung dengan ikatan glikosida. Glukosa Glukosa Glukosa glukosa fruktosa galaktosa 3. Polisakarida Dalam golongan ini termasuk gula-gula yang menghasilkan lebih dari 10 molekul monosakarida pada hidrolisis, misalnya pati dan glikogen. Polisakarida dapat dibedakan atas : 1. Homopolisakarida, yang pada hidrolisisnya meghasilkan satu macam karbohidrat. Polisakarida yang pada hidrolisisnya menghasilkan heksosa disebut heksosan, misalnya glikogen, pati, dan selulosa. Polisakarida yang meghasilkan pentosa disebut pentosan, misalnya gummi arabikum. 2. Heteropolisakarida, yag menghasilkan beberapa macam karbohidrat, misalnya asam hialuronat yag mengandung N-asetiglukosamin dan asam glukuronat. 2 Contoh polisakarida : 1. Pati (Amilum) Polisakarida ini merupakan cadangan makanan dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pada gandum, kacang, umbi, dsb. Pati terdiri atas 2 bagian : amilosa (15-20%) dan amilopektin (80-85%) Berat molekul pati berkisar antara 50.000 sampai beberapa juta. Hidrolisis pati akan terjadi pada pemanasan dengan asam encer dimana berturut-turut akan terbentuk amilodekstrin yang memberi warna biru dengan iodium, eritrodekstrin yang memberi warna merah dengan iodium, serta berturut-turut akroodekstrin, maltosa dan glukosa yang tidak memberi warna dengan iodium. 2. Glikogen Polisakarida ini, yang terdapat pada hewan disebut juga sebagai “animal starch”. Molekulnya lebih kecil daripada pati. Glikogen tidak mereduksi larutan Benedict, dan Dengan iodium memberi warna merah. 3. Inulin Zat ini terdapat dalam akar tumbuh-tumbuhan tertentu. Termasuk golongan fruktosan yang pada hidrolisis menghasilkan fruktosa Dengan iodium inulin tidak memberi warna. Dalam air panas ia mudah larut. Digunakan untuk penetapan “glomerular filtration rate”. 4. Selulosa Karbohidrat ini membentuk struktur sel tumbuh-tumbuhan. Pada hidrolisis yang tidak lengkap terbentuk disakarida selobiosa, sedangkan pada hidrolisis yang lengkap terbentuk beta-glukosa. Selulosa tidak larut dalam air, Berat molekulnya antara 50.000 saampai 400.000 dan ini sesuai dengan 300-2.500 molekul glukosa. Dengan iodium, selulosa tidak memberi warna. Enzim-enzim pencernaan tidak dapat memecah selulosa sehingga selulosa penting sebagai sumber “bulk” dalam makanan. 3 1.1 PERCOBAAN 1 : TEST YODIUM TUJUAN : 1 . Mengidentifikasi adanya pati (amilum) dalam zat makanan. 2. Mengidentifikasi larutan pati dari beberapa sampel larutan. PRINSIP DASAR : Polisakarida akan membentuk warna spesifik dengan penambahan yodium. Pati akan berwarna biru kehitaman dengan penambahan yodium. ALAT DAN BAHAN No 1. 2. Alat Tabung reaksi 3. Bahan Larutan Yodium (Pereaksi Lugol) 7 Bahan makanan : pisang, nasi, kentang, jagung, ubi kayu, tahu, putih telur, kuning telur. 7 Larutan sampel : larutan pati, laktosa, maltosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa. (masing – masing larutan sampel disembunyikan identitasnya) CARA KERJA : 1. 2. 3. 4. Masing – masing zat makanan padat digerus terlebih dahulu sampai halus. Sedangkan untuk zat makanan cair / larutan sampel, ambil 1 ml larutan Kemudian berikan 3-5 tetes larutan yodium. Perhatikan zat makanan dan larutan sampel mana yang berubah enjadi biru kehitaman (mengandung yodium) 1.2 PERCOBAAN 2 : TEST BENEDICT TUJUAN Mengidentifikasi larutan sampel yang memiliki gugus aldehid. PRINSIP DASAR : gugus aldehid pada gula akan mereduksi CuSO4 dalam suasana alkali sehingga menghasilkan senyawa Cu2O yang berwarna merah bata. ALAT DAN BAHAN No 1. 2. Alat Tabung reaksi Lampu spritus 3. Penjepit tabung reaksi Bahan Pereaksi Benedict 7 Larutan sampel : larutan pati, laktosa, maltosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa. (masing – masing larutan sampel disembunyikan identitasnya) Vitamin C (asam askorbat) 4 CARA KERJA : 1. Siapkan 7 tabung, beri label. Isi masing – masingnya dengan 2 ml pereaksi Benedict 2. Tambahkan 2 ml larutan sampel 1 pada tabung 1, 2 ml larutan sampel 2 pada tabung 2 dan demikian seterusnya. 3. Panaskan di atas api selama 1 menit 4. Perhatikan apakah terbentu warna merah bata (hasil positif). 5. Larutan sampel yang memberikan hasil positif berarti memiliki gugus aldehid bebas. 6. Lakukan juga tes Benedict pada vitamin C. bagaimanakah hasilnya? Mengapa demikian? 1.3 PERCOBAAN 3 : TEST SELIWANOFF (untuk fruktosa) TUJUAN : Mengidentifikasi larutan fruktosa PRINSIP DASAR : Fruktosa mengandung gugus keton. Ketosa lebih cepat mengalami dehidrasi dibandingkan aldosa. Fruktosa akan menjadi derivat furfural yang bila direaksikan dengan recolsinol (SEliwanoff) akan membentuk kompleks berwarna merah coklat. ALAT DAN BAHAN No 1. 2. Alat Tabung reaksi Lampu spritus Bahan Pereaksi Seliwanoff 7 Larutan sampel : larutan pati, laktosa, maltosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa. (masing – masing larutan sampel disembunyikan identitasnya) 3. Penjepit tabung reaksi CARA KERJA : 1. Siapkan 7 tabung, beri label. Isi masing – masingnya dengan 2 ml pereaksi Benedict 2. Tambahkan 2 ml larutan sampel 1 pada tabung 1, 2 ml larutan sampel 2 pada tabung 2 dan demikian seterusnya. 3. Panaskan di atas api selama 1 menit 4. Perhatikan apakah terbentu warna merah bata (hasil positif).Larutan sampel yang memberikan hasil positif berarti memiliki gugus aldehid bebas 5. Identifikasi manakah sampel yang mengandung aldehid bebas 1.4 PERCOBAAN 4 : TEST MOLISH TUJUAN PRINSIP DASAR : : Asam sulfat pekat menghidrolisis ikatan glikosida menghasilkan monosakarida. Monosakarida kemudian mengalami dehidrasi menjadi furfura atau derivate 5 furfural. Kemudian hasil – hasil ini nbereaksi dengan alfa-naftol dan asam sulfat mengjhasilkna senyawa komplek berwarna violet. ALAT DAN BAHAN No Alat Pereaksi Sampel 1. Tabung reaksi H2SO4 pekat 10% 7 Larutan sampel 1% : larutan pati, laktosa, maltosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa. (masing – masing larutan sampel disembunyikan identitasnya) 2. 3. Tabung ukur Pipet tetes Reagen MOlish CARA KERJA : 1. 2. 3. 4. 5. Masukkan 5 ml larutan gula 1% dalam masing – masing tabung. Tambahkan 2 tetes larutan Molish H2SO4 lewat dinding tabung perlahan – lahan. Test positif apabila terbentuk cincin warna violet Lakukan pada gula yang lain. Identifikasi sampel nomor berapakah yang mengandung disakarida. 1.4 PERCOBAAN 4 : TEST BARFOED TUJUAN : Mengidentifikasi diakarida PRINSIP DASAR : Reagen Barfoed bersifat asam yang menyebabkan kekuata hidroksinya menurun, sehingga hanya mereduksi disakarida. ALAT DAN BAHAN No Alat Pereaksi Sampel 1. Tabung reaksi Reagen Barfoed 7 Larutan sampel 1% : larutan pati, laktosa, maltosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa. (masing – masing larutan sampel disembunyikan identitasnya) 2. 3. Tabung ukur Pipet tetes 6 CARA KERJA : 1. 2. 3. 4. Masukkan 5 ml larutan Barfoed dalam tabung reaksi. Tambahkan 1 ml larutan gula 1% Panaskan dalam air mendidih selama 5 menit. Perhatikan perubahan warnanyaa. Identifikasi sampel nomor berapakah yang merupakan disakarida 7