Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/ VOLUME V, OKTOBER 2016 p-ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398 DOI: doi.org/10.21009/0305020208 PERBANDINGAN SIFAT ELEKTROKIMIA GARAM LIBOB DAN LIPF6 SEBAGAI ELEKTROLIT DALAM SEL LiFePO4 /Li Titik Lestariningsih a), Bambang Prihandoko, Etty Marty Wigayati Pusat Penelitian Fisika – LIPI komplek PUSPIPTEK, Tangerang Indonesia Email: a) [email protected] Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang perbandingan sifat elektrokimia garam LIBOB dan LiPF 6 sebagai elektrolit dalam sel LiFePO4 /Li. Garam elektrolit LIBOB maupun LiPF6 masing-masing dilarutkan dalam larutan Etylene Carbonat (EC), Ethyl methyl carbonat (EMC) dan diethyl carbonat (DEC) dengan perbandingan (1:1:1) prosen volume. Pengujian clyclic voltametry (CV) dan charge/discharge pada garam LIBOB dilakukan dengan variasi konsentrasi, sedangkan untuk garam LiPF6 dilakukan pada konsentrasi 0,8 M. Hasil pengujian clyclic voltametry (CV) maupun charge/discharge menunjukkan bahwa elektrolit yang berisi garam LIBOB dalam pelarut EC/EMC/DEC yang bekerja paling optimal yaitu pada konsentrasi 0,5 M LiBOB EC:EMC:DEC (1:1:1 v). Sedangkan perbandingan antara larutan LiBOB dan LiPF 6 berdasarkan hasil uji clyclic voltametry (CV) maupun charge/discharge menunjukkan bahwa larutan elektrolit LiBOB lebih baik digunakan untuk kinerja sel LiFePO 4 /Li dibandingkan larutan elektrolit LiPF6. Dari hasil analisa SEM juga mengindikasikan bahwa sel LiFePO 4 /Li dalam larutan elektrolit LiBOB mempunyai kestabilan dan kapasitas yang lebih tinggi. Keywords: LIBOB, LiPF6, clyclic voltametry, charge/discharge 1. Pendahuluan Pengembangan kendaraan bermotor dengan energi listrik menggunakan sumber energi dari baterai, Adapun baterai lithium-ion sebagai kandidat utama karena kapasitas penyimpanan energinya yang relatif besar. Di dalam baterai larutan elektrolit merupakan perangkat elektrokimia yang sangat penting, Fungsi elektrolit pada baterai adalah sebagai media tranfer ion Li antara anoda dan katoda. Material elektrolit yang paling umum digunakan dalam baterai lithiumion adalah lithium hexafluorophosphate (LiPF6) dengan konduktivitas yang mencapai > 10 mS/cm dalam larutan alkil karbonat seperti ethylene carbonate (EC) dan propylene carbonate (PC) serta ester linear seperti dimethyl carbonate (DMC), ethyl methyl carbonate (EMC), diethyl carbonate (DEC) [1]. Kelemahan dari penggunaan LiPF6 adalah bahwa kombinasinya dengan pelarut-pelarut tersebut membuat LiPF6 tidak stabil pada suhu tinggi dan bahkan terdekomposisi menjadi LiF dan PF5. Senyawa PF5 dan LiPF6 dapat bereaksi dengan air membentuk HF yang berpotensi merusak sel katoda baterai [2], [3]. Material garam elektrolit baru, lithium bis(oxalato) borate atau LiBOB, telah dikembangkan oleh Xu et. Al, sebagai substitusi LiPF6 dalam perannya sebagai elektrolit dalam sel baterai lithiumion. Dalam larutan karbonat yang sama, LiBOB memiliki stabilitas thermal yang lebih baik daripada LiPF6. Keuntungan ini ditambah dengan capacity retention yang juga lebih tinggi, serta biaya sintesa yang lebih rendah [4]. Berdasarkan pehitungan secara teoritis LiBOB mempunyai stabilitas termal yang baik, karena stabilitas termal LiBOB sebagai larutan elektrolit pada baterai Li ion jauh lebih tinggi dari pada garam Li lainnya (misalnya, LiPF6, LiBF4), sehingga akan memungkinkan baterai litium ion untuk beroperasi pada suhu tinggi, terutama yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik hybrid (HEV)[5] Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari optimasi konsentrasi garam LIBOB dalam pelarut organik serta membandingkan garam elektrolit LIBOB dengan LiPF6 secara elektrokimia yang dapat digunakan secara optimal sebagai elektrolit dalam sel LiFe2PO4 / Li . 2. Metode Penelitian Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah lithium bis(oxalato) borate (LIBOB) komersial dan LiPF6 dari Sigma Aldric . Pelarut yang digunakan terdiri dari ethylene carbonate atau EC (Merck, Jerman), diethyl carbonate atau DEC (Merck, Jerman), dan ethyl methyl carbonate atau EMC ( Sigma Aldrich). Elektrolit cair disiapkan dengan Seminar Nasional Fisika 2016 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta SNF2016-MPS-43 Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/ VOLUME V, OKTOBER 2016 melarutkan LIBOB dalam pelarut EC: EMC: DEC =1:1:1 (v/v) dengan konsentrasi 0.2 M, 0.5 M, dan 0.8 pada temperature 50oC selama 1 jam. menggunakan magnetic stirrer di dalam gelas beker. Baterai setengah sel dibuat dengan menggunakan lithium ferro phosphate (LiFePO4) komersial dari MTI Corporation sebagai katoda, lithium metal sebagai anoda, dan lembaran polyethylene (PE) sebagai separator. Keseluruhan proses dari pencampuran pelarut hingga penyusunan baterai setengah sel p-ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398 M. serta LiPF6 dalam pelarut EC:EMC:DEC =1:1:1 (v/v) dengan konsentrasi 0,8 M. Elektrolit cair diaduk dilakukan di dalam glove box Vigor dengan aliran gas argon yang konstan untuk menjaga uap air dan oksigen dalam kondisi minimum. Analisis cyclic voltammetry dan charge - discharge dilakukan dengan Wonatech Battery Cycler System WBCS – 3000. Analisa struktur mikro dilakukan dengan SEM (Jeol JED 350). 3. Hasil dan Pembahasan Hasil uji cyclic voltammetry dan charge discharge memberikan informasi mengenai besarnya arus, voltase, capasitas dari baterai lithium untuk sel LiFePO4 /Li dengan menggunakan larutan elektrolit LIBOB dan LiPF6 berbagai konsentrasi yang akan dibahas pada bab ini. Untuk kode A menunjukkan larutan elektrolit 0,8 M LiPF6/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v). larutan elektrolit 0,2 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), kode B menunjukkan larutan elektrolit 0,5 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) dan kode C menunjukkan larutan elektrolit 0,8 M LiBOB/ EC: EMC: DEC (1:1:1 v), kode D menunjukkan 3.1. Hasil Clyclic Voltammetry (CV) A B Gambar 1. Hubungan arus vs tegangan untuk sel LiFePO4 /Li dalam larutan elektrolit (A). 0,2 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), (B) larutan elektrolit 0,5 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), (C) larutan elektrolit 0,8 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) dan (D) larutan elektrolit 0,8 M LiPF6/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) Tabel 1. Besar Arus dan tegangan larutan elektrolit LIBOB dan LiPF6 dalam pelarut EC:EMC:DEC (1:1:1 v) saat terjadi reaksi Oksidasi dan Reduksi. Arus (mA) Tegangan / Voltase (V) Sampel Oksidasi Reduksi Oksidasi Reduksi (A) 1,37 -0,989 4,00 2,55 1,45 (B) 2,13 -1,28 3,95 2,84 1,11 (C) 1,86 -1,08 3,99 2,72 1,27 (D) 1,97 -1,22 3,95 2,84 1,11 Seminar Nasional Fisika 2016 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta SNF2016-MPS-44 Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/ VOLUME V, OKTOBER 2016 Gambar 1. menunjukkan hubungan antara arus dengan tegangan dari baterai lithium untuk sel LiFePO4 /Li dengan menggunakan larutan elektrolit (A). 0,2 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), (B) larutan elektrolit 0,5 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), (C) larutan elektrolit 0,8 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) dan (D) larutan elektrolit 0,8 M LiPF6/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) Dari gambar diatas dapat diketahui nilai arus dan tegangan saat terjadi reaksi oksidasi dan saat terjadi reaksi reduksi. Dan besarnya selisih dari voltase ( ) menunjukkan reversibilitas ion selama reaksi redok berlangsung. Besarnya nilai arus dan voltase larutan elektrolit LIBOB dan LiPF6 dalam pelarut EC:EMC:DEC (1:1:1 v) saat terjadi reaksi Oksidasi dan Reduksi disajikan pada table 1. Dari table 1. diatas dapat diketahui bahwa larutan LiBOB yang paling optimal dengan urutan yaitu LiBOB B>C>A. Jadi larutan elektrolit 0,5 M p-ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398 LiBOB / EC:EMC:DEC (1:1:1 v) merupakan konsentrasi larutan LIBOB yang optimal yang dapat digunakan dalam baterai lithium untuk sel LiFePO4 /Li, karena mempunyai nilai arus yang paling tinggi dan voltase ( ) terendah dibandingkan elektrolit LiBOB dengan konsentrasi yang lain. Sementara ketika larutan elektrolit LiBOB yang paling optimal bila dibandingkan dengan larutan elektrolit LiPF6 pada sampel (D) maka larutan LiBOB jauh lebih baik dibandingkan dengan larutan LiPF6 karena larutan LiBOB menunjukkan arus lebih tinggi dari pada larutan LiPF6.. Meskipun besarnya voltase keduanya sama. Sedangkan nilai yang terendah menunjukkan semakin reversibilitas ion selama reaksi redok berlangsung, dalam penelitian ini larutan LIBOB dengan konsentrasi 0,5M mempunyai sifat reversibilitas yang optimal. 3.2. Hasil Charge/discharge (A) (B) (C) (D) Gambar 2. Hubungan antara kapasitas,waktu dan tegangan untuk sel LiFePO4 /Li dalam larutan elektrolit (A). 0,2 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), (B) larutan elektrolit 0,5 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), (C) larutan elektrolit 0,8 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) dan (D) larutan elektrolit 0,8 M LiPF 6/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) v). dan (B) larutan elektrolit 0,5 M LiBOB/ Gambar 2. menunjukkan hubungan antara EC:EMC:DEC (1:1:1 v), (C) larutan elektrolit 0,8 M kapasitas, waktu dan tegangan dari baterai lithium LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) dan (D) larutan untuk sel LiFePO4 /Li dengan menggunakan larutan elektrolit 0,8 M LiPF6/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v). elektrolit (A). 0,2 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 Dari gambar 2. diatas dapat diketahui besarnya nilai Seminar Nasional Fisika 2016 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta SNF2016-MPS-45 Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/ p-ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398 VOLUME V, OKTOBER 2016 kapasitas, waktu dan tegangan larutan elektrolit LIBOB dan LiPF6 dalam pelarut EC:EMC:DEC (1:1:1 v) saat proses charge discharge tersaji pada tabel 2. Tabel 2. Besar nilai kapasitas, waktu dan tegangan larutan elektrolit LIBOB dan LiPF6 dalam pelarut EC:EMC:DEC (1:1:1 v) saat proses charge discharge. Charge pertama Sampel Kapasitas (mAH/gr) (A) 3 Discharge pertama Waktu (s) 4x103 3 (B) 28 18x10 (C) 6 4x103 (D) 20,6 20x10 3 Kapasitas (mAH/gr) Charge discharge berikutnya Waktu (s) 24x103 22 Kapasitas (mAH/gr) 2 dan -2,5 3 Tegangan Waktu (s) (V) 4x103 3,7 dan 2,6 3 86,4 92x10 73,2 40x10 45 48x103 5 dan -6 (7dan 5 ) x103 3,7 dan 2,6 10 (7dan 5 ) x103 3,7 dan 2,6 3 80,1 80x10 (a) 3,7 dan 2,6 (b) Gambar 3. Gambar SEM untuk katoda LiFe2PO4 dalam 2 macam elektrolit (a) larutan elektrolit 0,5 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) dan (b) larutan elektrolit 0,8 M LiPF6/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v) Dari ketiga sampel LIBOB tersebut pada table 2 menunjukkan bahwa sampel LiBOB (B) merupakan baterai lithium dengan sel LiFe2PO4/Li yang terbaik dibandingkan dengan kedua sampel lainnya karena sampel (B) cukup stabil pada discharge pertama dan kedua yang hanya berkurang 10% dengan kapasitas katoda mencapai 86,4 mAH/gr dan 73,2 mAH/gr dan dengan rentang waktu yang paling lama. Sementara ketika larutan elektrolit LiBOB yang terbaik dibandingkan dengan larutan elektrolit LiPF6 sampel (D) maka larutan LiBOB jauh lebih baik karena LiBOB lebih stabil sebagai elektrolit dalam sel LiFe2PO4/Li. Selain pengujian CV dan Charge Discharge seperti tersebut diatas untuk membuktikan bahwa garam LiBOB dalam pelarut EC, EMC , DEC sebagai elektrolit dalam sel LiFe2PO4/Li lebih stabil dari pada garam LiPF6 dalam pelarut yang sama, maka dalam makalah ini dibuktikan dengan pengukuran SEM . (1:1:1 v), gambar 3(b). Pembentukan Lapisan tipis pada permukaan katoda LiFe2PO4 dalam elektrolit LIBOB dan LiPF6 masingmasing ditunjukan pada gambar 3(a) dan 3(b). Kedua gambar tersebut terlihat berbeda, perbedaan ini disebabkan karena pengaruh dekomposisi maupun reaksi antara katoda dengan elektrolit. Pada gambar 3(a) terlihat permukaan katoda terlapisi dengan lapisan tipis lebih merata dan padat, sedangkan pada gambar 3(b) permukaan katoda lapisan tipisnya terlihat sedikit /menghilang dan strukturnya lebih terkikis. Permukaan katoda yang terlapisi lapisan tipis lebih merata dan padat akan menguntungkan karena kehilangan kapasitas akibat reaksi irreversible akan menurun dan stabilitas sel akan meningkat [6]. Sehingga sel LiFePO4/Li dalam larutan elektrolit 0,5 M LiBOB/ EC:EMC:DEC (1:1:1 v), gambar 3(a) menunjukkan kapasitas yang lebih tinggi dan lebih stabil dari pada dalam larutan elektrolit 0,8 M LiPF6/ EC:EMC:DEC Seminar Nasional Fisika 2016 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta SNF2016-MPS-46 Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/ VOLUME V, OKTOBER 2016 4. Simpulan Dari Hasil Uji CV dan charge/discharge dapat disimpulkan bahwa besarnya konsentrasi LIBOB dalam pelarut EC/EMC/DEC yang bekerja paling optimal sebagai elektrolit dalam sel LiFe2PO4/Li yaitu pada konsentrasi 0,5M LIBOB EC:EMC:DEC (1:1:1 v). Sedangkan bila dibndingkan dengan garam LiPF6 dalam pelarut yang sama menunjukkan bahwa larutan elektrolit LiBOB mempunyai kinerja yang lebih baik digunakan untuk Sel LiFePO4 /Li bila dibandingkan dengan larutan elektrolit LiPF6. Ucapan Terimakasih Terimakasih kepada pihak pemberi dana penelitian, kepada lembaga/ orang yang membantu penelitian, kepada orang yang membantu dalam diskusi, dll. Daftar Acuan [1]. L. Larush-sraf, M. Biton, H. Teller, E. Zinigrad, and D. Aurbach, On the electrochemical and thermal behavior of lithium bis(oxalato)borate (LiBOB) solutions, J. Power Sources, 174 (2007), pp. 400–407 [2] W. V. Barth, A. Peña Hueso, L. Zhou, L. J. Lyons, and R. West, Ionic conductivity studies of LiBOB-doped Silyl Solvent blend electrolytes for lithium-ion Battery applications, J. Power Sources, (2014). [3] L.-Z. Fan, T. Xing, R. Awan, and W. Qiu, Studies on lithium bis(oxalato)borate/propylene carbonate-based electrolytes for Li-ion batteries, Ionics (Kiel)., 17(2011), pp. 491–494 [4]. X. Cui, H. Zhang, and S. Li, Electrochemical performances of a novel lithium bis (oxalate) borate-based electrolyte for lithium-ion batteries with LiFePO4 cathodes, Ionics, 20 (2014), pp. 789–794. [5]. G. Hong-Quan, Z. Zhi-An, L.Jie, L.Ye-Xiang, Structure characterization and electrochemical properties of new lithium salt LiODFB for electrolyte of lithium ion batteries, J. Cent. South Univ. Technol, 15 (2008) pp. 830−834. [6]. S. Li, Y. Zhao, Xi. Shi, B.Li, X. Xu, W . Zhao, Xi. Cui, Effecy of Sulfolane on the performance of Lithium bis(oxalate)borate-based electrolyte for advanced lithium ion batteries., J.Electrochem.Sci. 65 (2012), pp. 221-227. Seminar Nasional Fisika 2016 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta SNF2016-MPS-47 p-ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398 Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/ VOLUME V, OKTOBER 2016 Seminar Nasional Fisika 2016 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta SNF2016-MPS-48 p-ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398