SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH 4. Phosphor (P) Unsur Fosfor (P) dlm tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan & mineral2 di dlm tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pd pH sekitar 6-7. Dlm siklus P terlihat bhw kadar P-Larutan merupakan hasil keseimbangan antara suplai dari pelapukan mineral2 P, pelarutan (solubilitas) P-terfiksasi & mineralisasi P-organik dan kehilangan P berupa immobilisasi oleh tanaman, fiksasi & pelindian. SIKLUS FOSFOR 5. Kalium (K) Kalium merupakan unsur hara ke-3 setelah Nitrogen dan Fosfor yg diserap oleh tanaman dlm bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yg disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya. Hakim et al. (1986), menyatakan bahwa ketersediaan K merupakan K yg dapat dipertukarkan & dapat diserap tanaman tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri. Kalium tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan mineral-mineral yangg mengandung kalium. Melalui proses dekomposisi bahan tanaman dan jasad renik, kalium akan larut dan kembali ke tanah. Selanjutnya sebagian besar kalium tanah yg larut akan tercuci atau tererosi dan proses kehilangan ini akan dipercepat lagi oleh serapan tanaman dan jasad renik. Beberapa tipe tanah mempunyai kandungan kalium yg melimpah. Kalium dlm tanah ditemukan dlm mineral-mineral yg terlapuk & melepaskan ion-ion kalium. Ion-ion adsorpsi pd kation tertukar dan cepat tersedia untuk diserap tanaman. Tanah-tanah organik mengandung sedikit Kalium. 6. Natrium (Na) Natrium merupakan unsur penyusun lithosfer ke-6 setelah Ca yaitu 2,75% yg berperan penting dlm menentukan karakteristik tanah dan pertumbuhan tanaman terutama di daerah kering & agak kering yg berdekatan dgn pantai, karena tingginya kadar Na di laut. Suatu tanah disebut tanah alkali jika KTK atau muatan negatif koloid-koloidnya dijenuhi oleh ≥ 15% Na, mencerminkan unsur ini merupakan komponen dominan dari garam2 larut yg ada. Pada tanah-tanah ini, mineral sumber utamanya adalah halit (NaCl). Kelompok tanah alkalin ini disebut tanah halomorfik, yang umumnya terbentuk di daerah pesisir pantai iklim kering dan berdrainase buruk. Sebagaimana unsur mikro, Na juga bersifat toksik bagi tanaman jika terdapat dlm tanah dlm jumlah yg sedikit berlebihan (Hanafiah, 2005). 7. Kalsium (Ca) Kalsium tergolong dlm unsur-unsur mineral essensial sekunder spt Magnesium & Belerang. Ca2+ dlm larutan dpt habis karena diserap tanaman, diambil jasad renik, terikat oleh kompleks adsorpsi tanah, mengendap kembali sebagai endapan-endapan sekunder dan tercuci (Leiwakabessy 1988). Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim (RAM 2007). 8. Magnesium (Mg) Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan beberapa hara lainnya, kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna yang khas pada daun. Kadang-kadang pengguguran daun sebelum waktunya merupakan akibat dari kekurangan magnesium (Hanafiah 2005). 9. Kapasitas Tukar Kation (KTK) Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah-tanah dengan kandungan BO atau kadar liat tinggi mempunyai KTK lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan kandungan BO rendah atau tanah-tanah berpasir (Hardjowogeno 2003). Nilai KTK tanah sangat beragam dan tergantung pada sifat dan ciri tanah itu sendiri Besar kecilnya KTK tanah dipengaruhi oleh : 1. Reaksi tanah 2. Tekstur atau jumlah liat 3. Jenis mineral liat 4. Bahan organik 5. Pengapuran serta pemupukan. Soepardi (1983) mengemukakan kapasitas tukar kation tanah sangat beragam, karena jumlah humus dan liat serta macam liat yang dijumpai dalam tanah berbeda-beda pula. 10. Kejenuhan Basa (KB) Kejenuhan basa adalah perbandingan dari jumlah kation basa yang ditukarkan dengan kapasitas tukar kation yang dinyatakan dalam persen. Kejenuhan basa rendah berarti tanah kemasaman tinggi dan kejenuhan basa mendekati 100% tanah bersifal alkalis. Terdapat hubungan yang positif antara kejenuhan basa dan pH. Akan tetapi hubungan tersebut dapat dipengaruhi oleh sifat koloid dalam tanah dan kation-kation yang diserap. Tanah dengan kejenuhan basa sama dan komposisi koloid berlainan, akan memberikan nilai pH tanah yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan derajat disosiasi ion H+ yang diserap pada permukaan koloid. Kejenuhan basa selalu dihubungkan sebagai petunjuk mengenai kesuburan sesuatu tanah. Kemudahan dalam melepaskan ion yang dijerat untuk tanaman tergantung pada derajat kejenuhan basa. Tanah sangat subur bila kejenuhan basa > 80%, berkesuburan sedang jika kejenuhan basa antara 50-80% dan tidak subur jika kejenuhan basa < 50 %. Hal ini didasarkan pada sifat tanah dengan kejenuhan basa 80% akan membebaskan kation basa dapat dipertukarkan lebih mudah dari tanah dengan kejenuhan basa 50% . TUGAS Buatlah ringkasan materi sifat kimia tanah dalam satu halaman folio dengan ditulis tangan dan dikumpulkan pada pertemuan ke - 7 Thank’s for your attention