PENGARUH PEMBELAJARAN OUTDOOR TERHADAP PENGETAHUAN, DAN SIKAP PELESTARIAN LINGKUNGAN MAHASISWA S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Agus Purnomo Universitas Negeri Malang Email:[email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mengetahui pengaruh pembelajaran outdoor terhadap pengetahuan pelestarian lingkungan mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang, (2) Mengetahui pengaruh pembelajaran outdoor terhadap sikap pelestarian lingkungan mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang. Penelitian ini termasuk jenis eksperimen yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan pendidikan terhadap sikap dan perilaku mahasiswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. Berdasarkan uji homogenitas kemampuan kognitif peserta didik didapatkan kesimpulan bahwa karakter subjek penelitian homogen jadi penentuan kelas eksperimen dan kontrol dapat dilakukan dengan metode random. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan pembelajaran outdoor dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang pelestarian lingkungan, hal ini ditandai dengan hasil uji beda antara kelas kontrol dan eksperimen yang menunjukkan beda yang signifikan. Tetapi itu tidak menjamin sikap mereka akan konsisten dengan pengetahuan yang dimiliki. Jadi untuk menyikapi hal tersebut, dalam upaya meningkatkan pemahaman peserta didik pada pelestarian lingkungan maka tidak hanya dari satu pihak saja, yaitu lembaga pendidikan. Perlu adanya kerja sama dengan pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan mereka, seperti orang tua, masyarakat sekitar, sampai petugas kebersihan agar terbentuk masyarakat yang paham terhadap pelestarian lingkungan demi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan Pembelajaran Outdoor PENDAHULUAN Penanaman pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencintai lingkungan seharusnya dilakukan sejak lingkungan, misalnya memberi pelajaran dini, tentang cara membuang sampah pada agar pondasi peserta pemahaman Pembelajaran didik tentang lingkungan memiliki lingkungan. tempatnya, diharapkan melihat mengajak keindahan peserta taman keanekaragaman berperilaku peduli terhadap lingkungan. membawa peserta didik melihat sistem Contoh-contoh memelihara pengelolaan air minum yang berasal dari lingkungan dapat diberikan oleh guru air sungai. Jika pengetahuan dan sikap 37 laut, dan mampu mendidik peserta didik agar dalam biota laut didik serta 38 Agus Purnomo. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Pengetahuan, Dan Sikap Pelestarian Lingkungan Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang peduli terhadap ditanamkan lingkungan dapat berbasis ekologi perairan melalui mungkin, dapat kegiatan pramuka di mampu sedini SD diharapkan ketika mereka sudah remaja meningkatkan literasi lingkungan sebesar dan dewasa bekal pengetahuan, sikap, 47% dan mengubah sikap peserta didik dan perilaku dalam dirinya terhadap terhadap lingkungan perairan sebesar lingkungan akan berdampak positif. 52%. Dan pada American Institutes for Salah satu model pembelajaran yang Research (2005) dalam penelitiannya dapat menanamkan pengetahuan, sikap menunjukkan bahwa peserta didik yang dan perilaku peduli lingkungan adalah berpartisipasi pembelajaran di luar kelas. Dumouchel pembelajaran outdoor secara signifikan (2003) menyatakan bahwa pembelajaran mempunyai kepedulian yang lebih besar di luar kelas (outdoor) bertujuan untuk terhadap meningkatkan kesadaran peserta didik dengan terhadap: 1) diri sendiri melalui masalah mengikuti program tersebut. dalam program lingkungan, peserta dibandingkan didik yang tidak sehari-hari yang ditemui, 2) orang lain Menurut Wurdinger dalam Herry melalui permasalahan kelompok dan (2009), ”pendidikan di alam akan dapat dalam keputusan, dirasakan langsung manfaatnya oleh 3) lingkungan melalui pengamatan secara setiap individu berdasarkan kemampuan langsung. Melalui pembelajaran berbasis yang ia miliki”. Sementara itu penelitian outdoor, yang dilakukan oleh Kraft dalam Herry pengambilan guru dapat menumbuhkan literasi lingkungan bagi peserta didik dan (2009) membekali Amerika peserta didik dengan terhadap generasi menyatakan muda di ”metodologi pengetahuan, keterampilan, dan sikap pendidikan dan latihan yang sangat peduli terhadap lingkungan. efektif manfaatnya adalah menggunakan Keunggulan dari pembelajaran out door alam sebagai media untuk pengetahuan”. dalam permasalahan lingkungan Pembelajaran outdoor sudah menjadi terekam dari beberapa penelitian para program kegiatan sekolah di luar negeri, ahli, antara lain Tumisem (2007) dalam seperti menemukan bahwa pelaksanaan program Malaysia, pembelajaran lingkungan di luar kelas tersebut dinamakan “Outward Bound”. di Kanada, USA, Jerman, Singapura dan program 39 JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 20, No.1, Jan 2015 Outward Bound masuk ke Indonesia berubah dan tumbuh akan berjalan mulus tahun 1990 dan dinamakan Outward dengan proses terpadu yang dimulai Bound Indonesia, yang memulai kegiatan dengan pengalaman dari sana-sini diikuti pelatihannya tahun 1991. Pusat pelatihan dengan pengalaman data dan observasi Outward Bound ini adalah di Jatiluhur, tentang pengalaman. Data kemudian Purwakarta, Jawa Barat. dianalisis dan kesimpulan dari analisis ini Kegiatan Outdoor penerapannya dijadikan umpan balik dan dipergunakan melalui Experiental Learning ‘Belajar untuk mengubah perilaku individu dan dari Pengalaman’. Experiental Learning untuk memilih pengalaman baru. Belajar adalah proses belajar mengajar yang pada dasarnya mengikuti siklus empat mengutamakan respon terhadap dan tahap. refleksi pada pengalaman konkret. Hal itu merupakan dasar dari observasi dan mencakup emosi, imajinasi, fisik maupun refleksi. Observasi dicernakan kepada intelek yang bersifat holistik (bulat dan “teori” perorangan yang kemudian dapat menyeluruh), Hopkins & Putnam (1993). menarik kesimpulan untuk tindakan yang Kemudian menjelaskan Johnson lebih jauh Action bahwa petunjuk tindakan untuk menciptakan yang baru. Untuk menghasilkan manusia yang pada peduli terhadap lingkungan dan memiliki dasarnya menyatakan tindakan-tindakan kemampuan menanamkan pemahaman atau aksi-aksi, kegiatan-kegiatan apa yang peduli terhadap lingkungan bagi peserta dibutuhkan didik, untuk Theory seketika baru. Implikasi atau hipotesis ini menjadi dimulai dengan perumusan suatu action Suatu konkrit (1991) Experiental Learning pada dasarnya theory. Pengalaman mencapai suatu Program Studi Pendidikan konsekuensi yang diharapkan dalam Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu situasi tertentu Pembelajaran (Johnson & Johnson, (FKIP) Universitas 1991). Terdapat banyak model belajar Kanjuruhan Malang sebagai lembaga dari pengalaman ini yang mempunyai penghasil landasan dan anggapan dasar yang mahasiswanya agar dapat mengajarkan berbeda-beda, tetapi tidak mengubah inti pembelajaran pengertian Experiental Learning. menanamkan Lewin dalam Johnson & Johnson, (1991) berpendapat bahwa dari belajar, guru perlu mendidik lingkungan sikap peduli dan terhadap lingkungan. Melalui mata kuliah Geografi Lingkungan, mereka diberi bekal 40 Agus Purnomo. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Pengetahuan, Dan Sikap Pelestarian Lingkungan Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang pengetahuan tentang konsep dasar pengetahuan maka tertanamlah sikap lingkungan. Untuk dapat mengajarkan peserta didik yang peduli lingkungan pembelajaran lingkungan pada siswa, yang dipraktikan melalui suatu perilaku mereka dibekali dalam mata kuliah yang peduli lingkungan yang semua itu Perencanaan Pembelajaran. Walaupun pada dasarnya merupakan tujuan dari sudah mengikuti kedua mata kuliah ini, pembelajaran kenyataannya masih terdapat kesulitan berkelanjutan dalam merencanakan pembelajaran. Hal lingkungan. pembangunan dalam pelestarian ini disebabkan oleh kekurangmampuan mereka dalam pembelajaran menanamkan memilih yang metode cocok pemahaman untuk pelestarian lingkungan. Di samping itu, perkuliahan Geografi Lingkungan yang berjalan selama ini kurang menekankan pada aspek sikap dan cara menanamkan sikap peduli lingkungan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan membekali mereka dengan pengalaman belajar yang dapat menanamkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan yang diintegrasikan dalam perkuliahan, yaitu pembelajaran Outdoor. Penelitian eksperimen pendidikan merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian “Control Group”. Pada dasarnya Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuasi eksperimen, jenis tes awal Penerapan pembelajaran Outdoor akan mempengaruhi perilaku peserta didik menjadi lebih peduli terhadap lingkungan yang merupakan bagian tindakan yang dihasilkan dari pengetahuan yang salah satunya berasal dari METODE pembelajaran. Berawal dari dan tes akhir pada kelas kontrol ekuivalen (homogen). Jadi, satu kelompok yang sama suatu ketika dijadikan sebagai group eksperimen (perlakuan) dan kelompok lain group kontrol. Desain ini menggunakan pre test yang diberikan sebelum perlakuan. Setelah diberi 41 JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 20, No.1, Jan 2015 perlakuan, peserta didik diberikan post menghilangkan faktor waktu tersebut, test untuk mengetahui apakah perlakuan tapi yang diberikan menyebabkan perubahan mengingat yang lebih baik. Sehingga besarnya efek mengalami dari eksperimen dapat diketahui dengan mengatasi pasti dengan dengan cara membandingkan dengan kelompok kontrol. muncul persoalan subjek maturation, penelitian kelelahan. masalah melakukan dapat Jadi untuk tersebut adalah kontrol terhadap kondisi lingkungan tersebut sehingga Penelitian ini akan membandingkan didapatkan hasil penelitian yang bisa hasil belajar sebelum diberi stimulus dan dibandingkan antara sebelum dan sesudah sesudah diberi stimulus pada kelompok perlakuan. Jadi oleh karena itu dalam kontrol dan perlakuan. Meskipun desain rancangan ini memiliki kelemahan bila waktu post dalam test dan pre test terlalu jauh jaraknya menghindari faktor yang tidak dapat maka tidak akan dapat memperoleh dikontrol tersebut. perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuaannya dua Desain kali dilakukan pertemuan yang digunakan untuk dalam perlakuan. Tetapi bila dilakukan dengan penelitian ini digambarkan dalam bentuk waktu yang sangat singkat mungkin dapat table 1 berikut. Tabel 1. Desain Penelitian Keterangan Pre test Variabel Bebas/Perlakuan Post test Kelas Eksperimen O1 X O2 Kelas Kontrol O1 - O2 Keterangan: O1 : Pre test X : Perlakuan O2 : Post test Penelitian ini merupakan penelitian statistik inferensial parametrik. Analisis kuantitatif sehingga analisis data yang statistik deskriptif digunakan digunakan untuk mengolah data dalam mendeskripsikan penelitian menggunakan metode statistik. gambaran data dalam bentuk tabel dan Analisis statistik yang digunakan adalah grafik, dari nilai rata-rata agar dengan analisis statistik deskriptif dan analisis mudah memperoleh gambaran mengenai atau untuk memberikan 42 Agus Purnomo. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Pengetahuan, Dan Sikap Pelestarian Lingkungan Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang sifat (karateristik) obyek dari data tersebut. menyatakan bahwa dalam pembelajaran pendidikan lingkungan di luar kelas, Data gain score didapatkan dari peserta didik berhadapan secara langsung selisih antara score post test dengan score dengan obyek. Keadaan ini membawa pre test. Untuk mencari perbedaan peserta didik pada situasi konkret dan distribusi mean antara kelas eksperimen memberi dampak peningkatan apresiasi dan control menggunakan uji independent siswa terhadap konsep-konsep sains dan sample test. Adapun tingkat signifikasi lingkungan yang diajarkan. yang digunakan yaitu 5%. Data score Karakteristik pembelajaran outdoor sikap langsung dianalisis menggunakan yang mengahadapkan langsung peserta uji untuk didik dengan masalah yang ada di mencari perbedaan distribusi mean-nya. lingkungan sekitar mereka membuatnya Penghitungan analisis data selanjutnya bermakna. Selain itu juga masalah dapat memberikan independent sample diselesaikan test dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. peluang untuk meningkatkan motivasi dalam diri peserta didik (Amir, 2010). Hal ini dapat dilihat HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Penerapan Pembelajaran Out Door terhadap Pengetahuan dari motivasi belajarnya untuk terus menambah pengetahuan pelestarian lingkungan baik dari buku maupun mengikuti seminar yang tinggi. Pelestarian Lingkungan Krynock dan Robb (1999) Pembelajaran outdoor juga termasuk menyatakan bahwa siswa yang merasa pembelajaran yang bermakna ketika pelajarannya relevan dengan kehidupan mampu mengaitkan pengetahuan dan akan memiliki motivasi yang tinggi nilai. Karena menurut Samani (2007) dalam belajar. Pembelajaran outdoor apapun memberikan peserta didik pengetahuan maka pendekatan harus pembelajarannya, bermakna (meaningfull yang relevan karena memanfaatkan alam learning). Pembelajaran yang bermakna sekitar sebagai media pembelajaran. akan meningkatkan minat dan motivasi Pemanfaatan belajar peserta didik. NAAEE (2001) alam sekiar memiliki 43 JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 20, No.1, Jan 2015 beberapa keunggulan, yaitu murah dan lingkungan dikenal peserta didik secara pedagogis. belajar, (3) Dapat meningkatkan motivasi Bloom (Anderson dan Krathwohl, belajar sekolah sebagai peserta didik sumber karena 2001) menyatakan bahwa lingkungan di menghadapkan mereka langsung dengan luar kelas dapat membawa peserta didik permasalahan lingkungan yang ada di pada situasi yang lebih konkret dan sekitar memberikan peningkatan berkaitan dengan kendala yang dialami apresiasi mereka terhadap konsep-konsep selama pelaksanaan antara lain (1) Perlu yang diajarkan. Selain itu, pembelajaran adanya perancangan materi pengantar di yang luar dampak kelas dapat menumbuhkan mereka. baik Keterbatasannya yang menjadi bekal didik dalam keinginan untuk belajar. Studi yang pengatahuan dilakukan SEER menemukan bahwa mengobservasi antusiasme dan keinginan siswa untuk pembelajaran outdoor dan (2) Perlu belajar meningkat dalam setiap sekolah materi yang menerapkan pembelajaran di luar konsep konkit yang lebih banyak dari kelas (NAAEE, 2001). pada konsep abstrak, karena peserta didik Pelaksanaan pembelajaran outdoor telah ditemukan keterbatasannya. keunggulan pengantar ketika dengan pelaksanaan komposisi lebih mudah memahami konsep kontrit dari pada konsep abstrak. dan Temuan tambahan yang didapatkan keterbatasan dalam model pembelajaran dari hasil observasi selama pembelajaran ini observasi outdoor dalam penelitian ini bahwa pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar, diperlukan modul sebagai pembimbing dan terhadap peserta didik dalam melakukan observasi hidup. langsung di lapangan. Seperti pada Keunggulan dari pembelajaran terkait penelitian yang dilakukan oleh Popov dengan (1) Meningkatkan penguasaan (2007) ditemukan bahwa selama kegiatan konsep tantangan pengembangan wilayah outdoor berlangsung peserta didik kurang yang pada mampu mengkomunikasikan fenomena permasalahan lingkungan, (2) Dapat yang telah diamati selama pembelajaran menghubungkan awal berlangsung. Hal ini mungkin disebabkan peserta didik dengan struktur kognitif karena mereka tidak diberi modul yang yang digunakan sebagai pembimbing. Berbeda terungkap sikap Keunggulan dan peserta dari peserta pelestarian didik lingkungan berkelanjutan baru hasil terutama kemampuan dengan memanfaatkan 44 Agus Purnomo. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Pengetahuan, Dan Sikap Pelestarian Lingkungan Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang dengan penelitian yang telah dilakukan didukung peneliti, mereka diberi modul kontekstual lingkungan hidup yang relatif baik. yang digunakan sebagai pembimbing Mastrilli (2005) dalam penelitiannya juga ketika kegiatan outdoor berlangsung, menemukan bahwa terdapat hubungan sehingga mampu positif antara pengetahuan lingkungan yang hidup dengan sikap dan minat guru lebih mengkomunikasikan fenomena diamati. oleh pengetahuan tentang terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Jadi dari hasil pembahasan di atas Pengukuran sikap mendukung pendapat Johnson (1991) lingkungan yang menyatakan bahwa tujuan pertama menggunakan angket. Dari hasil angket dari pembelajaran hidup pelestarian peserta didik outdoor untuk sebagian besar peserta didik pada kelas kognitif atau eksperimen cenderung lebih bersikap pengetahuan peserta didik. Perubahan positif setelah mendapatkan pembelajaran pengetahuan yang mereka dapatkan akan lingkungan berbasis out door dalam berpengaruh pada perubahan sikap dan perkuliahannya. Hal ini sesuai dengan perilakunya. pendapat Wilson dan Tomera (dalam merubah struktur Pengaruh Penerapan Pembelajaran Coyle, 2004) yang menyatakan penambahan aktivitas yang berbasis Outdoor terhadap Pengetahuan lingkungan ke dalam perkuliahan dapat Pelestarian Lingkungan menimbulkan perubahan sikap terhadap Keterkaitan antara sikap peduli lingkungan secara signifikan. Suchman terhadap lingkungan dengan pengetahuan (dalam Joyce, 2000) menyatakan bahwa tentang lingkungan hidup didukung oleh pendidikan lingkungan dimulai dengan hasil penelitian Rampengan (2005) yang menyajikan peristiwa alam yang penuh menemukan bahwa pemahaman tentang masalah. Jika mereka dihadapkan dengan materi situasi pendidikan lingkungan dapat mempengaruhi sikap terhadap lingkungan. Hal yang sama dikemukakan yang menimbulkan bermasalah, dapat motivasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Srimulyani (2000) bahwa sikap positif Dari terhadap pengelolaan lingkungan hidup beberapa hasil peserta wawancara didik, dengan didapatkan 45 JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 20, No.1, Jan 2015 kesimpulan bahwa faktor lingkungan apabila pendidikan lingkungan hidup sekitar tempat mereka tinggal ternyata telah diberikan kepada mereka, baik tidak memungkinkan melakukan kegiatan melalui jalur pendidikan formal, non untuk mendukung menjaga kebersihan formal, maupun informal. Kesadaran lingkungan. Seperti dalam pengelolaan yang terbangun memalui pembelajaran sampah, pemilahan sampah organik dan outdoor menunjukkan bahwa seluruh anorganik akan mempermudah proses peserta didik menunjukkan sikap yang pengolahan sampah selanjutnya, tetapi sangat karena tidak ada tempat pengolahan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa sampah untuk proses selanjutnya warga pembelajaran ini memiliki pengaruh yang hanya menyerahkan tugas membersihkan sangat lingkungan pada tukang sampah dan pelestarian terkadang ada beberapa warga hanya Quimbita (1996) mengemukakan bahwa membuangnya kuliah langsung ke sungai. peduli terhadap signifikan terhadap lingkungan sains pelestarian sikap hidup. mempunyai Hess- peranan Sehingga meskipun mereka mengetahui penting dalam mengembangkan sikap cara positif terhadap lingkungan. yang sampah, benar dalam mereka mengelola tidak dapat hanya warga bahwa peserta didik yang memandang pendatang. Dugaan ini diperkuat dengan belajar sebagai sesuatu yang bermanfaat, pernyataan ia bersikap positif terhadap belajar, dan melakukannya karena Sumarni (2009) bahwa Thompson (1994) terdapat konsistensi dan inkonsistensi sebaliknya antara memandang belajar sebagai sesuatu yang sikap dikarenakan dan eksternal didik yang yang tidak berguna, dia bersikap negatif berpengaruh. Krench (dalam Rustaman, terhadap pelajaran. Dumouchel (2003) 2010) yang menyatakan faktor yang menyatakan bahwa pendidikan outdoor berpengaruh dalam pengubahan sikap dapat meningkatkan kesadaran siswa tergantung pada terhadap kepribadian, faktor pengetahuan peserta menyatakan keinginan individu, kerja kelompok, dan lingkungan yang mendukung. HSF (2008) menyatakan bahwa alam melalui pengamatan langsung. Pentingnya positif tentang terhadap sikap yang lingkungan juga kesadaran manusia terhadap lingkungan didukung oleh penelitian Powers (2004) hidup akan terbangun dengan baik yang menyatakan bahwa sebagian besar 46 Agus Purnomo. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Pengetahuan, Dan Sikap Pelestarian Lingkungan Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang responden (78%) setuju dan sangat setuju pembelajaran bila seluruh peserta didik disiapkan dibandingkan dengan konvensional. memasukkan pendidikan out door dengan Dengan lebih baik pembelajaran demikian lingkungan ke dalam pembelajaran dan perlakuan pada kelas eksperimen dengan pendidikan lingkungan menjadi bagian menggunakan Pembelajaran berbasis Out yang Door berpengaruh signifikan terhadap penting dalam. Pembelajaran outdoor mempunyai karakteristik dapat pengetahuan menanamkan perserta didik. Dan sikap pelestarian sikap peduli terhadap pelestarian lingkungan lingkungan. Davidoff (1994) menyatakan lingkungan perserta lembaga pendidikan merupakan miniatur eksperimen setelah masyarakat. Nilai-nilai yang diperoleh perlakuan peserta didik terbawa dan tercermin pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari pendidik dibandingkan mempunyai peranan yang besar dalam konvensional. membentuk perilaku mereka. Bandura perlakuan pada kelas eksperimen dengan (1977) menyatakan bahwa sikap sebagai menggunakan Pembelajaran berbasis Out ekspresi dari nilai atau pandangan hidup Door berpengaruh signifikan terhadap seseorang, sikap pelestarian lingkungan perserta dapat dibentuk menjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan, dengan out door dengan Dengan didik kelas mendapatkan menggunakan lebih baik pembelajaran demikian didik. yaitu perilaku peduli lingkungan. DAFTAR PUSTAKA KESIMPULAN Berdasarkan pada fokus masalah serta temuan penelitian yang didasarkan pada hasil analisis, maka kesimpulan yang dapat penelitian dikemukakan ini adalah dalam pengetahuan pelestarian lingkungan perserta didik kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan dengan menggunakan American Institutes for Research. 2005. Effects of Outdoor Education Programs for Children in California. Sacramento: The California Department of Education. Amir, M. Taufik. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana. Amini, Risda. 2010. Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Berbasis Outdoor Untuk Calon Guru Sekolah Dasar. 47 JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 20, No.1, Jan 2015 Disertasi Pascasarjana UPI. Bandung (tidak diterbitkan). Bandura, A. 1977. Social Learning Theory. New Yersey: Prince-Hall. Davidoff, L. L. 1991. Psikologi: Suatu Pengantar. (Jilid 1, Edisi kedua). Jakarta: Erlangga. Dumouchel. 2003.New Horizons for Learning. (Online). Diakses di http://www.newhorizons.org pada tanggal 18 Maret 2015. Hess-Quimbita, G. & Michael, P. (1996). Assessing an Environmental Attitude Development Program: Factors Influencing the Environmental Attitude of College Students. Paper presented at the American Education Research Association Conference. April 812, 1996. New York. HSF (Hanns Seidel Foundation). (2008).Pendidikan Lingkungan Hidup Terkait dengan Air dan Tanah. (online). Diakses di www.hsfindo.org pada tanggal tanggal 18 Maret 2015. Johnson. David. W dan Johnson. Frank. P. 1991. Joining Together: group theory and group skills. Prentice Hall Herry, F. 2009. Outdoor Learning antara Hobi dan Bisnis. (Online). Diakses di http://pioda.multiply.com/reviewspa da tanggal 18 Maret 2015 Krynock, K. and L. Robb. (1999). Problem Solved: How to Coach Cognition. Educational Leadership, 57(3), p. 29-32. Mastrilli, T. (2005). Environmental Education in Pennsylavania’s Elementary Teacher Preparation Program:The Fight to Legitimize EE.Journal of Environmental Education. September 2005. New England. Powers, A. L. (2004). Teacher Preparation for Environmental Education: Faculty Perspective on the Infusion of Environmental Education into Preservice Methods Courses. Journal of Environmental Education, Spring Vol.35 No.3. p. 3-11. Rampengan, M. J. (2005). Pemahaman Konsep-konsep Dasar Ekologi dan Sikap Masyarakat Petani Sekitar Danau Tondano Terhadap Kerusakan Lingkungan serta Implikasinya pada Pendidikan IPA. Studi Kasus di Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. Disertasi Pascasarjana UPI. Bandung (tidak diterbitkan) Anthropocentric Attitudes Toward the Environment. Journal of Environment Psychology. p. 14-33. Tumisem. 2007. Program Pendidikan Lingkungan Berbasis Ekologi Perairan sebagai Upaya Pengembangan Literasi Lingkungan dan Konservasi melalui Kepramukaan di SD. Disertasi Pascasarjana UPI. Bandung (tidak diterbitkan).