STRATEGI PEMASARAN PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. BORWITA CITRA PIMA Amanah Maali H. Makmur Kambolong Muh. Yusuf Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo ([email protected]) ABSTRAK Amanah Maali (C1A1 12 107), Strategi Pemasaran Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Borwita Citra Prima Kendari, dibimbing oleh bapak Makmur Kambolong selaku pembimbing I dan bapak Muh. Yusuf selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemasaran produk pada PT. Borwita Citra Prima Kendari dan kepuasan pelanggan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. Penarikan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dengan populasi dijadikan sampel yaitu 40 dan 7 orang dijadikan informan penelitian yaitu Branch Manager, Sales Manager, Koordinator Logistik pada PT. Borwita Citra Prima Kendari serta 4 orang pelanggan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. Sesuai dengan hasil dan pembahasan, strategi pemasaran yang dilakukan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari secara umum dapat dikatakan sudah baik karena PT. Borwita Citra Prima Kendari mampu menggunakan lokasi pemasaran yang strategis, memiliki jenis-jenis produk, menyajikan harga jual yang baik kepada konsumen, serta melakukan komunikasi pemasaran dengan baik keopada konsumen. Walaupun masih ada aspek yang masih perlu ditingkatkan lagi yaitu sistem distribusi produk dari perusahaan induk ke PT. Borwita Citra Prima Kendari. Kepuasan Pelanggan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari secara umum dalam kategori memuaskan. Dimana pelanggan mendapatkan pelayanan yang konsisten, serta pelayanan karyawan stabil, pelanggan menerima pelayanan yang jelas, dan karyawan mampu menangani keluhan pelanggan. Walaupun masih ada pelanggan yang cukup puas terhadap produk dan pelayanan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. Kata kunci: Pemasaran Produk, Kepuasan Pelanggan PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara mereka melayani konsumennya, menangani pesaing, dan mengeluarkan produk. Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk semakin inovatif dalam mengeluarkan produk yang mampu disukai konsumen. Tanpa inovasi, produk suatu perusahaan bisa tenggelam dalam persaingan dengan produk-produk lain yang semakin memenuhi pasar. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pemasaran telah menjadi subyek yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian. Bermacam-macam strategi pemasaran dilancarkan perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan pasar mereka. Menurut Rangkuti (2004:56) “kepuasan konsumen adalah perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan, konsumen akan merasa puas bila keinginan konsumen telah terpenuhi oleh perusahaan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya nilai tambah dari suatu produk, maka konsumen menjadi lebih puas dan kemungkinan untuk menjadi pelanggan suatu produk tersebut dalam waktu lama akan sangat besar. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya penelitian yang terkait strategi pemasaran pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. Oleh karena itu, penulis tertarik memilih judul penelitian “Strategi Pemasaran Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Borwita Citra Prima Kendari”. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Imbalan Sistem imbalan merupakan konteks yang lebih luas mengenai pemberian kompensasi oleh suatu institusi yang diorganisasikan meliputi seluruh paket keuntungan yang disediakan organisasi kepada para anggotanya dan mekanisme-mekanisme serta prosedur-prosedur dimana keuntungan ini dapat didistribusikan (Sulistiyani dan Rosidah, 2003:206). Imbalan adalah elemen kritis dalam setiap strategi organisasi terutama dalam rangka memotivasi karyawan (Komang Ardana & dkk, 2008:143). Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratus = militer ; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2001:4), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan 2 prespektif yang berbeda yaitu: (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Menurut Tjiptono (2002, p4 ) di dalam suatu perusahaan terdapat 3 level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional. 1. Strategi Level Korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau bisnis lebih dari satu. 2. Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu. 3. Strategi Level Fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi – fungsi manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis. Menurut Rangkuti ( 2000, p6-7 ) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan 3 tipe strategi yaitu: 1. Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya : strategi pengembangan produk, penetapan harga, akuisisi, pengembangan pasar, dan sebagainya. 2. Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya. 3. Strategi bisnis sering juga disebut sebagai strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi dan sebagainya . B. Konsep Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok, yaitu (Tjiptono, 2000:6) : a. Bisnis ada yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. b. Bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga promosi dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Menurut Kotler (2004; 92).Strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah Pasar sasaran, strategi pemasaran mengandung keputusan dasar tentang pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran C. Konsep Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen. Konsumen merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, konsumen memegang peranan cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.Organisasi bisnis dan non-bisnis pun berlomba-lomba mencanangkannya sebagai salah satu tujuan strategiknya, misalnya melalui slogan-slogan seperti ”Konsumen adalah Raja”, “kepuasan anda adalah tujuan kami” dan sejenisnya. Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin ”satis” yang berarti cukup baik atau memadai, dan kata ”facio” yang memiliki arti melakukan atau membuat. Sedangkan definisi kepuasan konsumen menurut Rangkuti (2004:56) “kepuasan konsumen adalah perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan”. D. Kerangka Pikir Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka pada kerangka pemikiran ini penulis akan lebih menfokuskan pada teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk variabel strategi pemasaran, penulis mengacu pada konsep yang dikemukakan oleh Tjiptono (2000:6-7) yang mengatakan bahwa strategi pemasaran meliputi pemilihan pasar, produk, penetapan harga, distribusi, dan komunikasi pemasaran. Sedangkan kepuasan konsuemn mengacu pada teori Hendroyono (2007:67) yaitu mendapatkan pelayanan yang konsisten, tidak mengeluh, dan perasaan senang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut: Bagan Kerangka Pikir Strategi Pemasaran a. Pemilihan Pasar b. Produk Kepuasan Pelanggan a. Mendapat Pelayanan yang konsisten b. Tidak Mengeluh c. Harga c. Senang d. Sistem Distribusi e. Komunikasi Pemasaran Tjiptono (2000:6-7) (Hendroyono, 2007:67) a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini METODE PENELITIAN didasarkan pada faktor-faktor A. . Lokasi Penelitian berikut ini. Penelitian1)iniPersepsi dilakukan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. Pemilihan lokasi ini didasarkan padaterhadap beberapafungsi pertimbangan tentang adanya fenomena dan masalah yang produk dan layak diteliti, berdasarkan pengamatan awal penulis, strategi pemasaran di PT. Borwita pengelompokan Citra Prima Kendari belum dilakukan dengan baik sehingga menyebabkan kepuasan teknologi konsumen menjadi kurangyang optimal. Hal ini merupakan salah satu pertimbangan bagi dapat diproteksi penulis dalam memilih PT. Borwita Citra Prima Kendari sebagai lokasi penelitian. dan didominasi; B. Populasi dan2)Sampel Keterbatasan Populasi adalah wilayahdaya generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang sumbar mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang sempit ; 3) Pengalaman dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Dalam penelitian ini, populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen pada PT. Borwita Citra Prima Kendari yang menggunakan produk pada tahun 2015 yang berjumlah 1256 orang. Menurut Sugiyono (2010:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan teknik sampel secara purposive random sampling yaitu menetapkan responden dengan teknik acak berdasarkan homogenitas populasi dan menurut kriteria tertentu. Oleh karena jumlah populasi jumlahnya sangat besar yaitu 1256 orang, maka ditetapkan sampel yaitu berjumlah 40 orang dengan pertimbangan homogenitas populasi serta menurut kriteria sebagai berikut: 1. Merupakan masyarakat yang berdomisili di Kota Kendari 2. Merupakan konsumen tetap PT. Borwita Citra Prima Kendari. Hal ini mengacu pada pendapat (Roscoe dalam Sugiyono, 2001 :12), yang mengatakan bahwa ukuran sampel yang representatif adalah >30 dan <100 telah mencukupi untuk dijadikan dalam suatu penelitian. Untuk mendukung hasil kuisioner, maka ditetapkan informan penelitian sebanyak 7 orang yang terdiri dari Branch Manajer, Sales Manajer, Koordinator Logistik PT. Borwita Citra Prima Kendari, dan 4 orang konsumen pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. C. Teknik Pengumpuln Data Data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis data. Pertama, data primer merupakan data langsung yang diperoleh dari responden penelitian. Kedua, data sekunder merupakan data yang bersumber dari dokumen yang memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian. Data tersebut diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian kepustakaan (Library research), yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengkaji berbagai informasi dan data melalui tulisan-tulisan ilmiah, seperti buku-buku, makalah, dan yang lainnya yang mempunyai relevansi dengan masalah yang dikaji/diteliti. 2. Penelitian lapangan (field research) yaitu metode pengumpulan data secara langsung pada obyek yang diteliti. Untuk memperoleh data lapangan dalam penelitian ini, digunakan teknik kuesioner, wawancara, dan penelusuran dokumen. a. Angket (kuesioner) digunakan untuk menjaring data dan informasi melalui dalam bentuk pertanyaan. b. Wawancara (interview) digunakan untuk pengumpulan data dan informasi melalui wawancara langsung dengan informan. c. Dokumentasi, yaitu menelaah dan mempelajari berbagai laporan tertulis pada PT. Borwita Citra Prima Kendari yang dianggap relevan dengan penelitian. d. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengamati langsung ke lokasi penelitian terkait masalah dalam penelitian. D. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini baik berupa data primer maupun data sekunder akan dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menjelaskan secara sistematis variabel penelitian untuk menarik kesimpulan, sebelum dideskripsikan terlebih dahulu dilakukan tabulasi data dalam bentuk tabel analisis frekuansi secara persentase. E. Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yang terdiri dari beberapa dimensi yang dapat membangun variabel yang digunakan. Adapun defenisi variabelnya yaitu: 1. Strategi pemasaran adalah langkah-langkah yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk kepada konsumen. Adapun indikator yang digunakan untuk strategi pemasaran adalah: a. Pemilihan pasar adalah menentukan dan memilih lokasi perusahaan secara strategis agar mampu bersaing dalam memasarkan produk yang dimiliki. b. Pemilihan produk adalah memiliki produk-produk unggulan dan produk memiliki kelebihan tersendiri. c. Harga adalah penetapan harga jual yang baik kepada konsumen. d. Sistem distribusi adalah proses penyaluran produk dari perusahaan induk ke perusahaan cabang. e. Komunikasi pemasaran adalah upaya uyang dilakukan untuk memberikan konsumen berbagai informasi baik melalui iklan dan promosi. 2. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa yang ditunjukkan konsumen setelah membandingkan hasil kerja aktual dengan harapannya atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya yang digunakan sebagai pertimbangan untuk kembali melakukan pembelian di penyedia barang atau jasa yang sama. Adapun definisi dari dimensi kepuasan konsumen adalah sebagai berikut: a. Mendapatkan pelayanan yang konsisten adalah konsumen mendapatkan pelayanan yang sama dengan konsumen lain. b. Tidak mengeluh adalah perasaan puas konsumen yang diperoleh dari pelayanan yang jelas oleh karyawan sehingga konsumen tidak mengeluh. c. Senang dalam menerima layanan adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan dan produk yang disediakan oleh karyawan. F. Operasional Variabel Secara operasional kedua variabel penelitian ini diukur dengan menggunakan beberapa sub variabel dan indikator sebagai berikut: No Variabel Sub Variabel Indikator 1 2 Strategi Pemasaran Kepuasan konsumen 1. Pemilihan pasar - 2. Pemilihan produk 3. Harga - 4. Sistem distribusi 5. Komunikasi pemasaran 1. Mendapat pelayanan yang konsisten - 1. Tidak mengeluh - - - Pemilihan lokasi pemasaran yang strategis Keragaman jenis produk Menyajikan harga jual yang baik Kelancaran pengiriman produk Promosi melalui iklan Mendapatkan pelayanan yang sama dengan yang lain Stabilitas pelayanan Menerima pelayanan yang jelas Kemampuan menangani 2. Senang - keluhan Kepuasan terhadap produk Kepuasan terhadap pelayanan HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. Borwita Citra Prima Kendari Dalam penelitian ini, lokasi penelitian yaitu di PT. Borwita Citra Prima Kendari. PT. Borwita Citra Prima Kendari adalah perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan dan transaksi berbagai produk seperti pengharum baju, pengharum ruangan, pampers, dan lainnya. PT. Borwita Citra Prima Kendari terletak di Jl. R Suprapto Kelurahan Tobuha Kecamatan Mandonga. Sebagai perusahaan yang menyediakan pelayanan dan transaksi berbagai produk seperti berbagai merk kosmetik dan sampo, pengharum pakaian, pengharum ruangan dan sebagainya. PT. Borwita Citra Prima Kendari tentu memiliki strategi tersendiri dalam hal distribusi dan penjualan berbagai produknya kepada pelanggan sehingga mencapai keuntungan. 2. Visi Dan Misi Sebagai sebuah perusahaan, PT. Borwita Citra Prima Kendari tentu memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan perusahaannya. Visi dan misi yang dimaksud adalah sebagai berikut: Visi: Menjadi mitra usaha pilihan utama bagi semua pihak, melalui kepemimpinan dalam memberikan kepuasan pelanggan. Misi: Mendistribusikan produk-produk unggulan dalam jangkauan pelanggan secara efektif, efisien, dan inovatif melalui 7 (tujuh) budaya kerja yaitu: - Better everyday (menjadi lebih baik setiap harinya) Kami belajar mengembangkan diri secara berkesinambungan untuk mencapai hasil yang berkualitas. - Ownership (rasa memiliki) Kami melaraskan dan menyeimbangkan antara visi organisasi dan visi pribadi secara keseluruhan dalam bekerja. - Reliabel (dapat diandalkan) Kami adalah individu yang berkompeten dibidangnya dan menjunjung tinggi dengan merealisasikan komitmen. - Winning spirit (semangat pemenang) Kami melakukan terobosan inovatif untuk memberikan hasil maksimal dengan mengoptimalkan sumber daya. - Integrity (integritas) Kami bekerja dengan etika yang baik yang selaras dengan hati, pikiran, dan tindakan. - Team work (kerjasama dalam tim) Kami mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan seluruh pihak untuk menuju visi dan melampaui tujuan perusahaan. - At your service (pelayanan terbaik untuk memberikan kepuasan pelanggan). Kami mempunyai kemampuan memberikan pelayanan yang melampaui harapan pelanggan, baik pelanggan eksternal maupun pelanggan internal. 3. Struktur Organisasi Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan struktur organisasi perusahaan karena struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu aspek dari perusahaan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi perusahaan. Selain perusahaan harus memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang secara jelas mengenai batasan wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan, masih dibutuhkan pula kemampuan pimpinan tertinggi perusahaan dalam mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dengan baik guna mengembangkan rencana organisasi agar dapat bertahan dan terus berkembang. Adanya struktur organisasi yang baik memungkinkan penetapan serta pemisahan wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam seluruh jenjang organisasi sehingga tugas-tugasnya dapat dilaksanakan secara efektif, terarah, dan penuh tanggung jawab. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan suasana kerja yang mendukung, nyaman, dan terjalinnya kerjasama yang baik antara setiap karyawan perusahaan. Struktur organisasi pada setiap perusahaan, luar usaha, besarnya tujuan yang ingin dicapai dan masalah yang dihadapi perusahaan tersebut. Sehingga struktur organisasi harus sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang dihadapi perusahaan yang bersangkutan. Adapun struktur organisasi PT. Borwita Citra Prima Kendari dapat digambarkan pada skema berikut: a. Channel Leader Channel leader adalah sesorang pimpinan utama dalam perusahaan yang mempunyai tugas menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berpikir untuk maju, dan menginspirasi seluruh karyawan. Channel leader membawahi sales manajer, dan group branch manajer. b. Sales Manajer Sales manajer mempunyai tugas untuk bertanggung jawab dalam menciptakan kinerja yang bagus dalam tim penjualan. Sales manajer adalah tentang menciptakan lingkungan yang mendukung supaya tenaga penjualan dapat berkembang dan memberikan yang terbaik. Tugas-tugas sales manajer yaitu: - Bersama-sama branch manajer membuat target penjualan dan strategi untuk mencapainya. - Menggerakkan masing-masing sales koordinator di tiap titik daerah sesuai dengan rencana yang dibuat. - Memonitor aktifitas sales koordinasi. Sales manajer membawahi: - Area Sales manajer Area sales manajer mempunyai tugas untuk bekerjasama dengan distributor untuk mencapai target penjualan, menjaga ketersediaan barang, memperluas area penjualan, dan melakukan merchandising di area yang menjadi tanggung jawabnya. Area sales manajer membawahi: Sales Koordinator Kendari Sales Koordinator Unaaha Sales Koordinator Kolaka Sales Koordinator Konawe Selatan c. Group Branch Manajer Group Branch Manajer merupakan jabatan yang dibawahi oleh Channel Leader yang mana mempunyai tugas mengawasi dan mengontrol pelaksanaan tugas-tugas Branch Manajer, Logistik. - Branch manajer Memimpin perusahaan untuk mengendalikan hubungan dengan pihak lainberkaitan dengan perusahaan. Mengelola keuangan dan harta perusahaan sesui dengan ketentuan dan prosedur direksi. Pengadaan dan pemeliharaan peralatan penunjang operasional perusahaan. - Koordinator logistik Melakukan order barang kepada produsen dan supplier sesuai dengan barang yang dibutuhkan perusahaan Menerima barang dan memastikan kapan barang tiba diperusahaan Mengontrol dan mengawasi barang-barang yang sampai diperusahaan. - Koordinator FA Koordinator FA adalah seseorang yang mengisi jabatan dimana bertugas dalam bertanggung jawab terhadap asuransi keuangan perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi pemasaran yang dilakukan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari secara umum dapat dikatakan sudah baik karena PT. Borwita Citra Prima Kendari mampu menggunakan lokasi pemasaran yang strategis, memiliki jenis-jenis produk, menyajikan harga jual yang baik kepada konsumen, serta melakukan komunikasi pemasaran dengan baik keopada konsumen. Walaupun masih ada aspek yang masih perlu ditingkatkan lagi yaitu sistem distribusi produk dari perusahaan induk ke PT. Borwita Citra Prima Kendari 2. Kepuasan Pelanggan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari secara umum dalam kategori memuaskan. Dimana pelanggan mendapatkan pelayanan yang konsisten, serta pelayanan karyawan stabil, pelanggan menerima pelayanan yang jelas, dan karyawan mampu menangani keluhan pelanggan. Walaupun masih ada pelanggan yang cukup puas terhadap produk dan pelayanan pada PT. Borwita Citra Prima Kendari. B. Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan strategi pemasaran, maka perlu ditekankan lagi kelancaran dalam penyediaan produk dari perusahaan induk ke PT. Borwita Citra Prima Kendari. Hal ini akan menambah jumlah konsumen sehingga keuntungan perusahaan akan bertambah. 2. Untuk kepuasan pelanggan, karyawan diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan mereka serta kualitas produk yang ditawarkan sehingga pelanggan merasa puas. 3. Selain itu, hal yang telah dilakukan dan dianggap sudah baik tetap dipertahankan dan perlu ditingkatkan dengan membenahi hal-hal yang belum optimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 6. Jakarta: Rineka Cipta. Basu, Swastha & Irawan. 2002. Saluran Pemasaran. Salemba Empat. Jakarta. Gasperz, V. 1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa: Strategi Memenangkan Persaingan Global. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hasibuan, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hendroyono, 2007. The Rise Of Ambient Media (not the fall of advertising). Cakram Vol. 284. PT. Gramedia. Jakarta. Husein, Umar. Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka. Keller, K. 1998. Strategic Brand Management. New Jersey: Prentice Hall. Kotler, P. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan. FE. Universitas Indonesia. Jakarta. ________. 2004. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan. FE. Universitas Indonesia. Jakarta. Loudon dan Bitta, 1993. Consumer Behavior: Concepts and Application, Vol 1. Mc. GrawHill. Singapura. Miniard, Engel, and Blackwell. 1992. Customer Behavior, Sixth Edition. The Dryden Press. Chicago. Mittal, Harlam. 1999. Organizational Market. New Jersey: Prentice Hall. Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta. Mowen dan Minor, 2002. Perilaku Konsumen. Erlangga. Jakarta. Nasution, 2005. Total Quality Management. PT Gramedia Utama. Jakarta. Nugroho, Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Oliver, R. 1993. Satisfaction A Behavioral Respective Marketing. Journal of Consumer research 20 (December): 418-430. Purnama, L. 2001. Strategic Marketing Plan. PT. Gramedia Utama. Jakarta. Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia. Stoner, Freman & Gilbert Jr. 2001. Pengantar Ilmu. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. Tjiptono, F. 2000. Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. _________. 2002. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. Cetakan keenam. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta. Wahyudi. 2004. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja. Jakarta. Widjaya. 2000. Marketing dan Perilaku Konsumen. Bandar Maju. Bandung Wilkie, 1994. Customer Behavior.John Wiley & Sons. New York. Wursanto, 1985. Dasar-Dasar Manajemen Personalia.Pustaka D&I. Jakarta. Yudrik, Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.