PASMOD Perdagangan Semu

advertisement
Menurut Black’s Law Dictionary:
“The illegal practice of
raising or lowering a
security’s practice by
creating the appearance
of active trading.”
•
“Setiap pihak yang melakukan kegiatan
di bidang pasar modal dilaran
melakukan tindakan, baik langsung
maupun tidak langsung dengan tujuan
untuk menciptakan gambaran semu
atau menyesatkan mengenai kegiatan
perdagangan, keadaan pasar, atau
harga efek di bursa efek.”
Pelarangan terhadap Manipulasi Harga
Penjelasan Pasal 91 UUPM
Masyarakat pemodal sangat memerlukan informasi
mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar ,
atau harga di bursa efek yang tercermin dari kekuatan
penawaran jual dan penawaran beli efek sebagai
dasar untuk mengambil keputusan investasi dalam
efek. Dengan kata lain investor ingi ingin apa yang
terjadi di pasar memang cerminan dari kekuatan
penawaran &permintaan, bukan merupakan suatu
yang dibuat-buat sehingga pasar dan harga yang
tercermin seolah-olah merupakan keadaan yang
sebenarnya.
MANIPULASI
PENIPUAN
- Ada pihak
- Adanya kegiatan illegal
- Untuk memberikan gambaran
semu /menyesatkan
- Bertujuan untuk
mempengaruhi harga efek di
bursa
-Untuk mendapatkan
keuntungan
-- menghindari kerugian
- Adanya pihak yang
mengetahui, namun
memberikan fakta material
yang salah / tdk memberi tahu
fakta material tsb
-Mendapatkan keuntungan
-Menghindari kerugian
merekayasa harga permintaan atau
penawaran efek pada saat atau
mendekati
penutupan
perdangan,
dengan tujuan untuk membentuk harga
efek atau harga pembukaan yang leih
tinggi pada hari perdangan berikutnya.
Tutup pukul 16.00 WIB
Sebelumnya, harga saham PT Z : Rp. 1000
Pada pukul 15.55 WIB :
Broker 1
menelepon untuk menaikan harga
harga cocok
dari Rp. 1000 menjadi Rp. 1200
dan harga naik
A
Broker 2
menelepon untuk membeli saham
PT Z ke broker 1
kegiatan perdagangan antara rekening
efek satu dengan rekening efek lain
yang masih berada dalam penguasaan
satu pihak atau mempunyai keteraitan
sedemikian rupa sehingga tercipta
perdagangan semu.
Hampir sama dengan marking the close,
namun bedanya ialah dapat dilakukan
setiap saat.
Sebelumnya, harga saham PT Z : Rp. 1000
Broker 1
Mr
A
naik
menelepon untuk menaikan harga
harga cocok
dari Rp. 1000 – 1100 - 1200
Broker 2
menelepon untuk membeli saham
PT Z ke broker 1 : Rp. 1000-1100-1200
dan harga
Dalam pasal 55 UU No. 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas, ditentukan bahwa pemegang
saham yang tidak menyetujui rencana merger,
konsolidasi dan akuisisi berhak meminta pada
perseroan untuk membeli saham dengan harga
yang
wajar.
Pemegang
saham
dapat
memanfaatkan ketentuan ini untuk kepentingan
pribadi melalui manipulasi pasar
Penghimpunan dana dalam jumlah
besar oleh sekelompok investor dimana
dana tersebut dikelola oleh broker atau
seseorang yang memahami kondisi
pasar
A
B
C
harga saham naik
besar
D
Dana jumlah
BROKER
beli saham
G
H
I
PT Y
Order beli dan order jual antara
anggota asosiasi dilakukan pada saat
yang sama dimana tidak terjadi
perubahan kepemilikan manfaat atas
efek (tidak terjadi peralihan saham
secara riil)
(penjual pertama = pembeli akhir)
Memadukan 2 perintah investor yang
serupa dan saling melengkapi untuk
jumlah dan efek yang sama dan pada
saat yang bersamaan (dilakukan pada
waktu yang bersamaan)
Menyebarkan informasi palsu
untuk mempengaruhi harga di
pasar
Underwriter mengalokasikan suatu
sekuritas ke perusahaan tertentu yang
bukan termasuk selling group. Kemudian,
perusahaan tersebut menawarkan
kembali sekuritas itu kepada publik
dengan harga jauh diatas harga wajar.
Pembelian pada saat IPO berharap dapat
menjualnya kembali dengan harga
yang mahal dan akan membatalkan
pembelian begitu suasana menjelang
alokasi saham kelihatannya kurang
menguntungkan.
Special Allotments dilakukan oleh pihak
underwriter pada saat IPO dengan
sengaja mengalokasikan suatu sekuritas
kepada para partner, atau kerabat
dekat sehingga kelihatan efek tersebut
oversubscribed sehingga harga efek,
menjadi mahal.
Transaksi yang beralasan tukar-menukar
untuk menimbulkan kesan adanya
perdagangan yang aktif padahal tidak
sama sekali.
NATURAL CORNER, adalah kelompok orang
yang melakukan tindakan investasi dan
perdagangan biasa tetapi kemudian
mendapatkan diri mereka memegang
kendali atas saham-saham perusahaan
tertentu.
 MANIPULASI CORNER, adalah usaha
penguasaan atas suatu saham untuk
mempengaruhi pasar yang dilakukan
secara sengaja dan terencana serta
transaksi dlakukan atas perintah para
manipulator

Dalam hal diberikan discretionary account
dapat terjadi bahwa pihak broker
melakukan transaksi yang secara
berlebih-lebihan sehingga mendapat
fee yang lebih banyak.
Tindakan yang dilakukan oleh pembeli
efek dimana dia Melakukan kontrak
untuk membeli sesuatu efek tetapi tidak
punya niat untuk membayar harganya.

Perlindungan hukum secara preventif
Oleh BEI
Pengawasan terhadap kegiatan dilantai
Bursa

Perlindungan hukum secara represif
Oleh BAPEPAM  OJK (Pasal 8 Huruf i UU
No. 21 Tahun 2011
Pemeriksaan dan penyidikan serta
pengenaan sanksi.
Sulitnya mengungkap dan membuktikan
adanya kegiatan “menggoreng saham”
karena
pihak-pihak
yang
terlibat
didalamnya sangat banyak dengan
menggunakan teknik yang canggih
sehingga dalam membuktikannya pihak
BEI harus mengamati dan menganalisi.





Bersifat terbuka
Tujuan : agar broker mengetahui nasabah yang terindikasi
sering melakukan perdagangan/transaksi semu,
merugikan perusahaan, dan diharapkan menjaga industri
pasar modal.
SIPE mempunyai dasar ada fakta, dan tidak bersifat
dugaan.
Syarat : Informasi yang diunggah tidka boleh bersifat
rekayasa, fitnah atau mengada-ada, harus ada bukti dan
fakta hukum untuk menguat informasinya.
Saat ini SIPE ini sudah dalam bentuk web base dan tahap
perjanjian anggota bursa atau term conditions (seperti
kode etiknya). Penyusunan kode etik SIPE tersebut dibantu
oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM).
DIANCAM PIDANA PENJARA
PALING LAMA 10 (SEPULUH) TAHUN
DENDA PALING BANYAK
Rp. 15.000.000.000,00 (Lima belas miliar rupiah)
Tahun 2004-2005, Indonesia
PT. Transpacific Securindo sebagai pihak
yang melakukan transaksi saham BII telah
melakukan
tindakan
cornering
yang
berpotensi
merugikan
investor
dan
menggangu iklim investasi di pasar modal,
sehingga PT. Transpacific Securindo telah
terbukti melanggar pasal 91 dan pasal 92
UUPM tentang manipulasi pasar dan
dikenakan denda administratif sebesar Rp.
1 Miliar
Tahun 1834-1836, Prancis
Telah terjadi penyuapan terhadap
operator dari Optical Telegraph oleh 2
(dua) orang banker Prancis agar dapat
mengeluarkan informasi tidak benar
tentang saham sehingga para penyuap
mendapatkan keuntungan tertentu atas
beban pihak investor lain.
Tahun 1869, Amerika Serikat
Terjadi ”cornering”oleh Jay Gould,
James Fiske dan Daniel Drew terhadap
pasar emas sehingga harga emas turun
mendadak yang memicu terjadinya
peristiwa ”Black Friday”. Black Friday ini
merupakan
salah
satu
kepanikan
finansial terbesar dalam sejarah Amerika
Serikat
Irdex Corp.
Harga Saham dari Irdex Corp berada
didalam harga $3.43 per sahamnya,
lima menit sebelum penutupan pasar
pada tanggal 29 Juni 2012. Kemudian,
harganya berubah menjadi $3.65 dan
langsung ke $3.80 per sahamnya.
Kurang dari beberapa detik sebelum
pasar berakhir, harga Irdex Corp
melonjak sebesar 4% menjadi $4.17
SEC, ISIP, Taboso, Vistan dan Zulueta
Induvidual yang bernama SEC konspirasi dengan
lainnya saat mereka melakukan perdagangan
dengan saham calata dari tanggal 23 sampai bukan
Juli 2012. “dengan cara menaikkan harga sahamnya
dengan cara melawan hukum dan illegal yang
disebut dengan painting the tape, hype and dump
dan metode lainnya untuk keuntungan pihak
mereka. Dalam hal ini, harga saham calata tersebut
menaik dan meroket tinggi sampai 225,85% dari
pembukaan harga P7.35 sampe ke P23.95 di tanggal
4 Juni 2012. Isip, Taboso, Vistan dan Zulueta
merupakan pemegang saham dari Calata sebelum
IPO.
PT Bank Rahardja Makmur (1968)  PT
Bank Pikko (1996)
Go Public
 10 Desember 1996
Penawaran  17-19 Desember 1996
Penjatahan  30 Desember 1996
Pengembalian uang pemesanan6
Januari1997
Pencatatan BBEJ dan BES  9 Januari 1997
Saham : 28 juta lembar saham
nominal : Rp. 500 / saham
Penjamin pelaksana emisi
PT Trimegah Securindo Lestari, PT Usaha
Bersama Sekuritas, dan 22 penjamin
emisi lainnya
Jumlah Saham setelah penawaran umum
128 juta saham (100 juta : pendiri ; 28 juta :
masyarakat)
Pemegang saham lama tidak menjual
sahamnya sejak pernyataan
pendaftaran
Hari pertama : biasa saja (januari-februari
1997)
Volume perdagangan harian: 100 ribu unit
: Rp. 875-1425
12 - 20 Maret 1997
Volume perdagangan harian : 1 juta
lembar ( tertinggi : 18 Maret 1998 : 10,48
juta lembar)
7 April 1997
Perdagangan saham : meningkat
Harga saham : meningkat sebesar Rp. 208
BEJ
meminta keterangan material mengenai
bank pikko yang perlu diungkapkan
kepada publik , dan bank pikko
menyatakan tidak terdapat adanya hal
material tersebut
8 April 1997
Harga saham : Rp. 1325 (= posisi tutup
sehari sebelumnya)
Pukul 9.30 wib = Rp. 1350
9.31 wib = Rp 1375
10.57 wib = Rp. 1400
11.09 wib = Rp. 1450
menit yang sama = Rp. 1475, Rp. 1500
Para pemain bursa tertarik
11.10= Rp. 1525, Rp 1550
11.59= Rp. 1900
Sesi pertama ditutup = 43,48 persen
Sesi kedua :
Rp. 2000 (13.36 wib)
Rp. 3000 ( 14.13 wib) dan Rp. 4000
Frekuensi perdagangan : 550 x
Volume : 21,659 juta unit senilai Rp. 40,483 miliar
Bapepam memeriksa :
Direksi BEJ, pialang, investor dan
sebagainya secara intensif
Dikeluarkan : 14 mei 1997
Pertengahan maret 1997
Benny tjokrosaputro melakukan transaksi saham
mencapai 4,5 juta saham yang dilakukan melalui PT
Multi Prakarsa Investama Securities dengan
menggunakan nama 13 pihak lain
Pendi Thandra (dir. PT Multi Prakarsa Investama
Securities) melakukan transaksi saham bank pikko
secara aktif melalui PT Putra Saridaya Persada
Securities dengan melakukan order jual beli dengan
8 perusahaan efek lainnya.
8 april 1997
Jumlah saham pembelian mencapai
19.294.000 saham
Mengambil tindakan :
Ps. 100 ayat (2) huruf d: Benny dan Pendi 
menyerahkan keuntungan yang diperoleh sampai
april 1997 ( 1 milyar dan 500 juta) daam waktu 14 hari
Ps. 100 ayat (2) huruf a dan b jo. Ps 61 dan 64 UU 45
tahun 1995
PT PSP Securities dan PT MPI Securities diberi sanksi
administratif dan denda sebesar Rp. 150 juta rupiah
(14 hari) serta perbaikan sistem dari perusahaan
selambatnya 90 hari yang diperiksa bapepam.
102 ayat (2) huruf a jo 61 PP No. 45 thn. 1995
kepada 54 perusahaan efek lainnya diberi
peringatan dan merubah sistem perusahaan.
102 ayat (2) huruf a dan b jo. Psl 61 dan 64 PP
No. 45 tahun 1995
Direksi BEJ  sanksi administratif karena
beklum memahami konsepnya BEJ,
kelemahan pengambilan keputusan yang
cepat, kelemahan pengawasan pasar,
kelemahan pelaksanaan inspeksi
Download