Full Text - EJournal Stikes PPNI Bina Sehat Mojokerto

advertisement
FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KEHAMILAN RISIKO TINGGI PADA
IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT ISLAM SAKINAH MOJOKERTO
INDAH KUSMINDARTI, KHOLIFAH
*STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
ABSTRACT
Most of maternal death occurred during pregnancy. High MMR (Maternal Mortality
Rate) in Indonesia due to various direct and indirect caused. The main direct caused
are hemorrhage, hypertension in pregnancy, and infection. Maternal mortality caused
not only directly, by complications of pregnancy and childbirth, but also by various
diseases, such as tuberculosis, anemia, malaria and heart disease. The researched
objective to determine the dominant factor that caused high-risk pregnancy in
pregnant women at Islamic Hospital Sakinah Mojokerto. The study design used
descriptive design. The population in this studied that all pregnant women checkups
at Islamic Hospital Sakinah Mojokerto as many as 140 pregnant women. Sampling
techniques used accidental sampling and obtained as many as 112 high-risk pregnant
women samples. Data collected used Rochjati Poedji Score Card. After the data
collected then analyzed used percentages. The results shows that the dominant factor
cause high-risk pregnancy in pregnant women is unjob pregnant women as many as
67 (59.8%) because most unjob pregnant women is a housewife. Mother not works or
housewives who generally have more time, but due to the lack of broader social cause
pregnant women to get information about the danger signs of pregnancy. This can
lead to high-risk pregnancy in pregnant women. Health professionals need to examine
this case to obtain data on the subject . By knows this data , so health workers can
provide information and counseling appropriate to the patient's condition.
Keywords: Causative Factor, Pregnant Women, High-Risk Pregnancy.
MDGs
PENDAHULUAN
Kehamilan risiko tinggi adalah
(Millenium
Development
Goals), yaitu pada tujuan kelima.
keadaan yang dapat mempengaruhi
MDGs
optimalisasi ibu maupun janin pada
Goals) menargetkan penurunan AKI
kehamilan yang dihadapi (Manuaba,
(Angka Kematian Ibu) pada tahun
2012).
2015 menjadi tiga per empat dari
Sebagian besar kematian ibu
terjadi
AKI (Angka Kematian Ibu) pada
tahun 1991, yaitu dari 390 per
Tingginya AKI (Angka Kematian
100.000 kelahiran hidup pada tahun
Ibu) di Indonesia disebabkan oleh
1991 menjadi 102 per 100.000
berbagai penyebab langsung dan
kelahiran hidup pada tahun 2015
tidak langsung. Penyebab langsung
(RAN Pelayanan KB, 2014).
utama
masa
Development
kehamilan.
yang
selama
(Millenium
adalah
perdarahan,
Menurut laporan WHO tahun
hipertensi dalam kehamilan (HDK),
2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di
dan infeksi. Sedangkan faktor tidak
dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika
langsung kematian ibu karena masih
Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara
banyaknya kasus 3 terlambat dan 4
179.000 jiwa, dan Asia Tenggara
terlalu.
adalah
16.000 jiwa. Angka kematian ibu di
keterlambatan keluarga mengambil
negara-negara Asia Tenggara yaitu
keputusan kontak dengan tenaga
Indonesia 214 per 100.000 kelahiran
kesehatan,
keterlambatan
hidup, Filipina 170 per 100.000
memperoleh pelayanan kesehatan,
kelahiran hidup, Vietnam 160 per
serta terlambat merujuk. Sedangkan
100.000 kelahiran hidup, Thailand 44
empat terlalu adalah terlalu muda/tua
per 100.000 kelahiran hidup, Brunei
usia ibu untuk memutuskan untuk
60 per 100.000 kelahiran hidup, dan
hamil, terlalu sering melahirkan, dan
Malaysia 39 per 100.000 kelahiran
terlalu
antara
hidup (WHO, 2014). Pada tahun
dengan
2013 AKI (Angka Kematian Ibu) di
Kesehatan
Jawa Timur mencapai 97,39 per
Tiga
terlambat
dekat
jarak
kehamilan/persalinan satu
berikutnya
(Dinas
Mojokerto, 2013). Penurunan AKI
100.000
kelahiran
hidup
(Profil
(Angka Kematian Ibu) merupakan
Kes.Prov.Jawa Timur, 2013). Angka
salah satu target yang tercakup dalam
kasus kematian ibu saat melahirkan
di Jawa Timur masih tinggi. Hal
karena memiliki tinggi badan <145
tersebut terlihat hingga Agustus 2014
cm, 1 ibu karena mempunyai riwayat
tedapat 291 kasus kematian. Dinas
pernah keguguran (pernah gagal
Kesehatan
Timur
kehamilan), 3 ibu karena mempunyai
menargetkan setiap tahun angka
riwayat pernah melahirkan secara
kematian
turun
operasi sesar, 1 ibu karena hamil di
sampai 200 jiwa per tahun. Masih
usia 35 tahun, 2 ibu karena menderita
tingginya kasus angka kematian ibu
penyakit
melahirkan di Jawa Timur karena
menderita penyakit diabetes, 4 ibu
terlambat
pusat
karena mengalami tekanan darah
rujukan. Selain itu penyebab lainnya
tinggi dan bengkak pada tungkai, dan
dari segi kesehatan adalah karena
1 ibu karena hamil kembar.
Provinsi
ibu
Jawa
melahirkan
membawa
ke
ashma,
2
ibu
karena
saat ibu melahirkan banyak yang
Kematian ibu tidak hanya
menderita tekanan darah tinggi, dan
disebabkan secara langsung oleh
angkanya
komplikasi
mencapai
50
persen
kehamilan
dan
(Dinkes Jatim, 2014). Sedangkan
persalinan, tetapi juga oleh berbagai
jumlah kematian ibu di Kabupaten
penyakit
Mojokerto pada tahun 2014 sebanyak
anemia,
11 kasus. Penyebab kematian ibu
jantung. Kehamilan dan persalinan
yang terbanyak yakni karena pre
dapat
eklamsia
dan
persalinan
Partum/HPP)
seperti
malaria,
tuberkulosis,
dan
penyakit
memperberat
penyakit-
perdarahan
pasca
penyakit ini dan sebaliknya penyakit-
(Haemorrhage
Post
penyakit ini dapat meningkatkan
(Dr.
M.
Nurudin
Akbar, SpOG, 2014).
Berdasarkan
risiko
terjadinya
komplikasi
kehamilan dan persalinan. Terjadinya
hasil
studi
kematian ibu oleh penyebab tak
pendahuluan pada tanggal 19-20
langsung
November 2014 di Rumah Sakit
signifikan, yaitu sekitar 22%. Oleh
Islam
Mojokerto
karenanya dibutuhkan perhatian dan
menunjukkan dari 18 ibu hamil yang
penanganan yang serius atas berbagai
melakukan pemeriksaan kehamilan,
penyebab tak langsung ini, selain
15
terdeteksi
pengaturan kehamilan agar tidak
mengalami risiko tinggi akibat 1 ibu
terjadi pada kondisi kesehatan yang
Sakinah
ibu
diantaranya
di
indonesia
cukup
berisiko ini (RAN Pelayanan KB,
Rumah
2014).
Mojokerto sejumlah 140 orang dalam
ibu
Sakit
Islam
Sakinah
Pendekatan pemeliharaan pada
bulan april 2015. Teknik sampling
hamil
yang digunakan dalam penelitian ini
kesehatan
merupakan
yang
paripurna
berkesinambungan
peningkatan
upaya
melalui
kesehatan
dan
upaya
promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
adalah
jenis
sampling.
non
Tipe
probability
non
probability
sampling yang digunakan adalah
accidental sampling, yaitu dilakukan
Tujuan penelitian ini adalah
dengan
mengambil
kasus
atau
untuk mngetahui faktor dominan
responden yang kebetulan ada atau
penyebab kehamilan risiko tinggi
tersedia di suatu tempat sesuai
pada ibu hamil di Rumah Sakit Islam
dengan
Sakinah Mojokerto.
(Notoatmodjo,
konteks
penelitian
suatu
cara
Penelitian
ini,
Dalam
sampel
yang
adalah
tinggi
yang
memeriksakan
memperoleh
kehamilannya di Rumah Sakit Islam
kebenaran ilmu pengetahuan atau
Sakinah Mojokerto sebanyak 112
pemecahan
pada
orang yang ditemui oleh peneliti
metode
selama penelitian yaitu mulai tanggal
ilmiah (Notoatmodjo, 2010). Dalam
6 mei-12 juni 2015. Variabel dalam
penelitian ini desain penelitian yang
penelitian ini adalah variabel tunggal
digunakan adalah desain deskriptif.
yaitu
Metode penelitian deskriptif adalah
kehamilan risiko tinggi pada ibu
suatu
hamil. Instrumen dalam penelitian ini
dasarnya
untuk
2010).
digunakan adalah ibu hamil risiko
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian
suatu
masalah,
menggunakan
metode
penelitian
yang
faktor
dominan
dilakukan dengan tujuan utama untuk
ialah
membuat gambaran tentang suatu
Poedji Rochjati berdasarkan data
keadaan secara objektif (Setiadi,
pada status rekam medis ibu.
2013).
menggunakan
penyebab
Kartu
Skor
Penelitian ini dilakukan di
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu
memeriksakan
hamil
kehamilannya
Rumah Sakit Islam Sakinah Jl.
yang
R.A.Basuni No.12 Sooko Mojokerto,
di
sedangkan pengambilan data awal
atau studi pendahuluan dilakukan
pada bulan November 2014 dan
penelitiannya atau pengambilan data
terbaru dilakukan pada tanggal 6 Mei
-
12
Juni
2015.
Setelah
data
terkumpul, dilakukan editing, coding,
scoring,
tabulating
lalu
data
dianalisis menggunakan prosentase.
Kemudian
data
disajikan
b. Data Khusus
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Umur, Paritas, Jarak Kehamilan,
Riwayat
Kehamilan
Dan
Persalinan,
Penyakit/Kelainan
Ibu, Penyakit/ Kelainan Janin,
Dan Kelainan Obstetrik Ibu
Hamil Risiko Tinggi Di Rumah
Sakit Islam Sakinah Kab.
Mojokerto.
No
1.
dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi.
HASIL PENELITIAN
a. Data Umum
Tabel
4.1
Karakteristik
Responden
Berdasarkan
Pendidikan,
Pekerjaan,
dan
Status Ekonomi
No
1.
Karakteristik
Pendidikan
a. Dasar (SDSMP)
b. Menengah
(SMA)
c. Tinggi
(Akademi/PT)
Jumlah
112
2.
Pekerjaan
a. Ibu Rumah
Tangga
b. Petani
c. Wiraswasta
d. Swasta
e. PNS
f
%
47
42,0%
54
48,2%
11
9,8%
100%
67
59,8%
5
7
23
10
4,5%
6,2%
20,5%
8,9%
Jumlah
3.
Status Ekonomi
a. Rendah
b. Sedang
c. Tinggi
112
100%
38
41
33
33,9%
36,6%
29,5%
Jumlah
112
100%
Karakteristik
Umur
a. ≤ 16 tahun
b. > 16 tahun dan <
35 tahun
c. ≥ 35 tahun
Jumlah
2.
Paritas
a. Paritas 0
b. < 4
c. ≥ 4
Jumlah
112
3.
Jarak Kehamilan
a. Primigravida
b. ≤ 2 tahun
c. > 2 tahun dan <
10 tahun
d. ≥ 10 tahun
f
%
0
72
0%
64,3%
40
35,7%
112
100%
26
84
2
23,2%
75,0%
1,8%
100%
26
7
71
8
23,2%
6,2%
63,4%
7,1%
Jumlah
112
100%
4.
Riwayat
Kehamilan dan
16
14,3%
Persalinan
a. Abortus (pernah
gagal kehamilan)
0
0%
b. Persalinan
tindakan (tarikan
tang/ vakum, uri
25
22,3%
dirogoh, diberi infus/transfusi)
71
63,4%
c. SC (Sectio Sesar)
d. Tidak ada riwayat 112
100%
5.
Penyakit/kelainan
Ibu
a. TB < 145 cm
b. Anemia (kurang
darah)
c. Malaria
d. TBC
e. Penyakit jantung
f. Kencing manis
(Diabetes)
g. Penyakit Menular
15
5
13,4%
4,5%
0
6
5
14
0%
5,4%
4,5%
12,5%
1
0,9%
Seksual
h. Tidak ada riwayat
kebanyakan
66
adalah
sebagai
ibu
58,9%
rumah tangga. Dan sebanyak 5
(4,5%) terjadi pada pekerjaan tidak
Jumlah
6.
Penyakit/kelainan
Janin
a. Hidramnion
(hamil kembar air)
b. Riwayat Letak
sungsang/Letak
sungsang
c. Riwayat Letak
lintang/Letak lintang
d. Riwayat IUFD
(bayi mati dalam
kandungan)
e. Gemeli (hamil
kembar 2 atau lebih)
f. Tidak ada riwayat
112
100%
9
8,0%
5
4,5%
2
1,8%
1
0,9%
1
0,9%
didapatkan.
Ibu
94
83,9%
mempunyai
tingkat
Jumlah
112
Kelainan Obstetrik
a. Riwayat Post
date/ Post date
(kehamilan lebih
bulan)
b. PER (bengkak
pada muka/tungkai
dan tekanan darah
tinggi)
c. Riwayat PEB/
eklamsia (kejangkejang)
d. APB (perdarahan
dalam
kehamilan ini)
e. Tidak ada riwayat
sebagai petani.
Pekerjaan
menggambarkan aktivitas dan tingkat
kesejahteraan ekonomi yang akan
100%
3
2,7%
bekerja
pengetahuan
kesempatan
untuk
berinteraksi
dengan orang lain, sehingga lebih
38
7
33,9%
6,2%
mempunyai banyak peluang juga
untuk
mendapatkan
seputar
keadaanya
informasi
(Sulistyawati,
2009). Sedangkan Ibu tidak bekerja
atau
7
6,2%
57
50,8%
112
100%
ibu
rumah
tangga
responden ibu hamil risiko tinggi
menunjukkan bahwa faktor dominan
penyebab kehamilan risiko tinggi
pada ibu hamil terjadi pada pekerjaan
tinggi,
yaitu
sebanyak 67 (59,8%) terjadi pada ibu
tidak bekerja karena pekerjaan ibu
yang
umumnya memiliki lebih banyak
waktu, namun akibat kurangnya
pergaulan
yang
lebih
ibu
mendapatkan informasi
Hasil penelitian terhadap 112
risiko
yang
bekerja akan lebih banyak memiliki
menyebabkan
hamil
akan
tidak bekerja, karena pada ibu yang
PEMBAHASAN
ibu
seseorang
yang lebih baik daripada ibu yang
7.
Jumlah
terampil karena pekerjaan ibu adalah
luas
kurang
mengenai
tanda bahaya kehamilan. Begitu pula
dengan pekerjaan ibu sebagai petani.
Pekerjaan sebagai petani merupakan
pekerjaan yang menguras energi dan
waktu sehingga ibu harus lebih
pandai mengatur waktu, kapan harus
merawat kehamilan dan bekerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiknya
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
(Devy, 2011). Menurut Roeshadi
dapat menguras energi, oleh karena
(2004)
seorang ibu hamil harus bekerja
dalam
jurnal
penelitian
kesehatan suara forikes 2(1) : 1-8.
sepanjang
hari
(2011), pekerjaan wanita terutama di
mengurus
rumah
pedesaan terlalu berat dan tidak
kebahagiaan
didukung oleh gizi yang cukup,
anaknya.
sehingga mempengaruhi rendahnya
pekerjaan ibu sebagai petani. Mereka
tingkat pendapatan keluarga. Dengan
menganggap, hanya bekerja sebagai
pekerjaan yang berat rawan terjadi
petani yang dapat mereka kerjakan,
abortus
karena
dan
partus
prematurus,
tanpa
tangga
demi
dan
anak-
suami
Begitu
itu
pamrih
pula
dengan
merupakan
sumber
sehingga apabila ibu tersebut hamil
penghasilan utama untuk memenuhi
akan berpengaruh pada kehamilan.
kebutuhan
Hal
karena itu, perlu kesadaran dari ibu
ini
dapat
menyebabkan
sehari-harinya.
untuk
terus
Oleh
kehamilan risiko tinggi pada ibu
hamil
menjaga
hamil.
kehamilannya agar tetap sehat dan
Dari berbagai faktor penyebab
senantiasa tidak memaksakan diri
kehamilan risiko tinggi, pekerjaan
bekerja ketika kondisi tubuh sedang
ibu hamil sebagai ibu rumah tangga
lemah / tidak sehat. Dikhawatirkan
(IRT) dan petani menjadi faktor
akan
dominan penyebab kehamilan risiko
kehamilannya seperti sering capek,
tinggi. Hal ini disebabkan karena
anemia, dehidrasi, perdarahan dan
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
keguguran.
membuat
pengalaman
dan
tidak
pengetahuan
yang
ibu
bekerja,
dimiliki
terjadi
gangguan
Meskipun
menjadi
asalkan
terhadap
kehamilan
halangan
untuk
sesuai
dengan
menjadi berkurang dan terbatas.
kemampuan dan tidak melakukan
Dibandingkan
kegiatan membahayakan kehamilan.
bekerja,
ibu
dengan
ibu
yang
berada
lingkungan
pekerjaan
memperoleh
pengetahuan
yang
di
akan
Pada
kehamilan
pekerjaan
dan
trimester
aktifitas
III
berat
dan
sebaiknya dihindari karena berisiko
pengalaman, baik secara langsung
terjadi ketuban pecah dini. Menurut
maupun tidak langsung. Selain itu,
penelitian Sutrisno dan Andriani
(1997)
dalam
Jurnal
Promosi
dan lebih sering ditemukan pada
Kesehatan Vol 1, No.1 : 50-62.
kehamilan pertama dan pada wanita
(2011),
karakteristik
yang sebelumnya menderita tekanan
kematian maternal di Kabupaten
darah tinggi atau penyakit pembuluh
Timor
pekerjaan
darah. Risiko utama terjadinya pre-
umum dari ibu-ibu yang meninggal
eklamsi adalah abrupsio plasenta.
adalah petani (67,9%) dan ibu rumah
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang
tangga (28,6%). Ini membuktikan
menderita pre-eklamsi, 4-5 kali lebih
bahwa ibu-ibu dari kalangan sosial
rentan terhadap kelainan yang timbul
ekonomi rendah kurang beruntung
segera setelah lahir. Bayi yang
karena
ibu-ibu
dilahirkan juga mungkin kecil karena
terhadap akses pelayanan kesehatan
adanya kelainan fungsi plasenta atau
yang baik.
karena lahir prematur (El-Manan,
mengenai
Tengah
Utara,
ketidakberdayaan
Faktor
lain
yang
menjadi
2011).
faktor penyebab kehamilan risiko
tinggi
yaitu
khususnya
kelainan
(bengkak
satu
faktor
menjadi
penyebab
salah
kehamilan
pada
risiko tinggi karena preeklamsia yang
muka/tungkai dan tekanan darah
terus berlangsung selama kehamilan
tinggi) sebanyak 38 (33,9%). Ibu
dapat berkembang menjadi eklamsia
yang mengalami kelainan obstetrik
yang mengancam keselamatan ibu
mempunyai risiko 11,7 kali lebih
dan
besar untuk terjadi kematian ibu
(Panchal
dibandingkan yang tidak mengalami
menyatakan
kelainan
kematian
(toksemia
PER
obstetrik
Preeklamsia
obstetrik.
Pre-eklamsi
gravidarum)
janin.
Menurut
et
all,
penelitian
2002)
bahwa
ibu
penyebab
adalah
adalah
obstetrik
tekanan darah tinggi yang disertai
eklamsia
dengan proteinuria (protein dalam
Preeklamsia/
air kemih) atau edema (penimbunan
menyebabkan
cairan) yang terjadi pada kehamilan
dalam persalinan spontan.
20 minggu sampai akhir minggu
pertama
setelah
persalinan.
Pre-
eklamsi terjadi pada 5% kehamilan
seperti
yang
kelainan
preeklamsia/
sebanyak
eklamsia
penyulit
22,2%.
dapat
terutama
Karena pada preeklamsia dan
eklamsia,
uteroplasenta
sirkulasi
akan
pada
berkurang
sehingga
berakibat
nutrisi
dan
berperan dalam kualitas perawatan
oksigenasi pada janin pun ikut
bayinya.
berkurang. Dampaknya, janin akan
berhubungan
mengalami gangguan pertumbuhan
kehamilan
serta hipoksia yang akhirnya dapat
sehingga
menyebabkan gawat janin sampai
pengetahuannya.
kematian.
untuk
pendidikan seseorang, maka semakin
harus
baik pula pengetahuannya tentang
dilakukan persalinan tindakan seperti
sesuatu. Pada ibu hamil dengan
seksio sesarea.
tingkat
Sehingga
mempercepat
persalinan
Hasil
penelitian
juga
Informasi
yang
dengan
sangat
perawatan
dibutuhkan,
akan
meningkatkan
Semakin
pendidikan
tinggi
yang
rendah
kadang ketika tidak mendapatkan
menunjukkan bahwa faktor penyebab
cukup
kehamilan risiko tinggi pada ibu
kesehatannya, maka ia tidak tahu
hamil terjadi pada status pendidikan
mengenai bagaimana cara melakukan
dasar
perawatan
sebanyak
Pendidikan
merupakan
47
pada
usaha
mengembangkan
(42,0%).
hakekatnya
sadar
mengenai
kehamilan
yang
baik
(Sulistyawati, 2009).
untuk
Pendidikan
dasar
menjadi
dan
salah satu faktor penyebab kehamilan
kemampuan di dalam dan luar
risiko tinggi karena pendidikan yang
sekolah seumur hidup, sehingga
rendah
semakin matang dalam menghadapi
perkembangan terhadap informasi.
dan memecahkan berbagai problem
Ketika
termasuk problem kesehatan dalam
mengenai perawatan kehamilan baik
rangka menekan risiko kematian.
melalui
Pendidikan ibu sangat erat kaitannya
penyuluhan
dengan
secara terbuka dan sulit dipahami.
reaksi
kepribadian
informasi
serta
pembuatan
akan
menghambat
disampaikan
informasi
konseling
akan
umumnya
ataupun
sulit
diterima
keputusan rumah tangga terhadap
Pada
mereka
penyakit. Ini terlihat bahwa kematian
terbelenggu
balita yang rendah dijumpai pada
menurut terhadap nasehat orang tua
golongan wanita yang mempunyai
atau perintah sesepuh. Berdasarkan
pendidikan yang tinggi. Tingkat
hasil penelitian Mulidah (2003),
pendidikan ibu hamil juga sangat
pendidikan
dengan
ibu
masih
tradisi
yang
dan
rendah
mempunyai risiko 6 kali lebih tinggi
terhadap penerimaan informasi dan
untuk
nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
mengalami
partus
lama
dibandingkan dengan ibu dengan
pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan
SIMPULAN DAN SARAN
karena rendahnya tingkat pendidikan
Simpulan
dan
kurangnya
informasi
yang
Hasil penelitian menunjukkan
menyebabkan masih banyaknya ibu-
bahwa Faktor Dominan Penyebab
ibu yang kurang menyadari tentang
Kehamilan Risiko Tinggi Pada Ibu
pentingnya pemeriksaan kehamilan.
Hamil di Rumah Sakit Islam Sakinah
Sehingga
tidak
Mojokerto terjadi pada pekerjaan ibu
risiko
hamil yaitu sebagai ibu rumah tangga
tinggi yang mungkin dialami oleh
dan petani sebanyak 72 (64,3%). Hal
mereka. Risiko ini baru diketahui
ini disebabkan karena pekerjaan
pada saat persalinan yang sering kali
sebagai ibu rumah tangga membuat
karena kasusnya sudah terlambat
pengalaman dan pengetahuan yang
sehingga dapat membawa akibat
dimiliki ibu menjadi berkurang dan
fatal. Sebagai akibat dari kurangnya
terbatas. Dibandingkan dengan ibu
kesadaran
yang bekerja, ibu yang berada di
menyebabkan
terdeteksinya
faktor-faktor
akan
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan
berdampak
pada
dapat
terjadinya
lingkungan
pekerjaan
memperoleh
pengetahuan
akan
dan
persalinan prematur karena tidak
pengalaman, baik secara langsung
terdeteksinya
masalah
maupun tidak langsung. Begitu pula
kesehatan pada ibu. Tidak dapat
dengan pekerjaan ibu sebagai petani.
dipungkiri
tinggi
Pekerjaan sebagai petani merupakan
seseorang
semakin
pekerjaan yang menguras energi dan
mereka
menerima
waktu. Hal ini menunjukkan bahwa
informasi, dan pada akhirnya makin
ibu-ibu dari kalangan sosial ekonomi
banyak
berbagai
bahwa
pendidikan
mudah
pula
pula
dimilikinya.
seseorang
rendah,
makin
pengetahuan
yang
rendah kurang beruntung karena
Sebaliknya
jika
ketidakberdayaan ibu-ibu terhadap
pendidikannya
akses pelayanan kesehatan yang
tingkat
akan
perkembangan
menghambat
sikap
seseorang
baik.
Saran
Ibu hamil
pemeriksaan kehamilan (ANC)
1. Ibu hamil hendaknya mencari
secara teratur dan deteksi dini
informasi
mengenai
proses
tanda-tanda
kehamilan
risiko
kehamilan dan persalinan baik itu
tinggi, dan segera melakukan
dari tenaga kesehatan, maupun
tindakan
rujukan
dari ibu yang sudah memiliki
pemeriksaan
atau
pengalaman
kasus kehamilan risiko tinggi
hamil
dan
melahirkan.
2. Ibu
harus
dengan
teratur
pemeriksaan
melakukan
kehamilan,
tempat
untuk
penanganan
rujukan
dan
penolong persalinan yang sesuai.
agar
segala risiko yang mengancam
Peneliti Selanjutnya
kehamilan dapat dideteksi secara
1. Penelitian ini dapat digunakan
dini
sehingga
tidak
terjadi
komplikasi kehamilan maupun
kehamilan risiko tinggi. Sehingga
sebagai
data
dasar
untuk
penelitian selanjutnya.
2. Disarankan
untuk
risiko
meneliti
ibu bisa menjalani kehamilannya
faktor-faktor
yang
dengan sehat serta bayi yang
berpengaruh terhadap persalinan
dilahirkannya nanti juga sehat
ibu hamil risiko tinggi, untuk
dan selamat.
melihat dampak yang terjadi
akibat kehamilan risiko tinggi
dalam
Tenaga kesehatan
1. Disarankan
agar
tenaga
menjalani
proses
persalinan.
kesehatan, agar lebih proaktif
melakukan skrining bagi semua
DAFTAR PUSTAKA
ibu hamil dengan melibatkan
Ambarwati, M. R. (2011). Gambaran
Faktor Penyebab Ibu Hamil
Resiko Tinggi Tahun 2005-2010
(Di
Polindes
Sambikerep
Kecamatan Rejoso Kabupaten
Nganjuk). Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes 2(1) :
Volume II Nomor Khusus Hari
Kesehatan Nasional, 1-8.
keluarga dan masyarakat.
2. Meningkatkan
promosi
kesehatan.
3. Petugas KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak)
agar
meningkatkan
penyuluhan kesehatan kepada ibu
hamil,
untuk
melakukan
Devy, S. R. (2011). Perawatan
Kehamilan dalam
Perspektif
Budaya Madura di Desa Tambak
dan Desa Rapalaok Kecamatan
Omben Kabupaten Sampang.
Jurnal Promosi Kesehatan Vol 1,
No. 1, 50-62.
Profil Kesehatan Indonesia. (2013).
Diperoleh
dari
http://www.depkes.go.id. Diakses
tanggal 23 Februari 2015.
Dinas Kesehatan Jawa Timur.
(2014).
Diperoleh
dari
http://www.depkes.go.id. Diakses
tanggal 17 April 2015.
RAN PELAYANAN KB. (2014).
Diperoleh
dari
http://www.gizikia.depkes.go.id.
Diakses tanggal 17 April 2015.
Dinas Kesehatan Mojokerto. (2013).
Diperoleh
dari
http://www.depkes.go.id. Diakses
tanggal 23 Februari 2015.
RAN PP AKI. (2013). Diperoleh dari
http://theprakarsa.org.
Diakses
tanggal 17 April 2015.
Dr. M. Nurudin Akbar, SpOG .
(2014).
Diperoleh
dari
http://realita.co/index.php?
news=Dalam-Sembilan-Bulan,11-Ibu-Meninggal.
Diakses
tanggal 22 Juni 2015.
Sulistyawati, A. (2009). Asuhan
Kebidanan
Pada
Masa
Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
El-Manan. (2011). Kamus Pintar
Kesehatan Wanita.Yogyakarta:
Buku Biru.
Supari, S. F. (2008). Menkes
Canangkan Stiker Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan
komplikasi.
http://www.depkes.go.id. Diakses
17 April 2015
Manuaba, I. A. (2012). Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
WHO. (2014). Angka Kematian Ibu.
Diperoleh
dari
http://theprakarsa.org.
Diakses
tanggal 17 April 2015.
Mulidah, S. (2003). Hubungan antara
Kelengkapan
Pelaksanaan
Deteksi Risiko Tinggi dan
Persalinan lama di Kabupaten
Purworejo.
Jurnal
Sain
Kesehatan Vol. 16 No. 2, 301314.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Profil Kes.Prov.Jawa Timur. (2013).
Diperoleh
dari
http://www.depkes.go.id. Diakses
tanggal 17 April 2015.
Download