kajian panoptisisme pada arsitektur dengan studi kasus

advertisement
KAJIAN PANOPTISISME PADA ARSITEKTUR DENGAN
STUDI KASUS RUANG DALAM PADA GEREJA-GEREJA
KATOLIK DI SURABAYA
Nama Mahasiswa
NRP
Pembimbing
Co-Pembimbing
:
:
:
:
Sherly de Yong
3212202003
Dr. Ir. Murni Rachmawati, M.T
Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, MArch
ABSTRAK
Disiplin (discipline) menurut Michel Foucault adalah sebuah mekanisme
kekuasaan untuk mengatur perilaku individu-individu di dalam sebuah badan
masyarakat. Michel Foucault mengenalkan sebuah mekanisme kekuasaan untuk
meningkatkan pengawasan melalui penataan arsitektur yang disebut sebagai
panoptisisme. Keterkaitan antara arsitektur dan panoptisisme ini merupakan inti
permasalahan dari penelitian ini. Ada tidaknya keterkaitan antara panoptisisme
dan arsitektur kontrol di dalam Gereja Katolik merupakan inti permasalahan
kedua dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian
panoptisisme dengan arsitektur, mengkaji keterkaitan prinsip panoptisisme
arsitektur ini dengan teori arsitektur khususnya teori arsitektur kontrol sehingga
menghasilkan sebuah tolok ukur yang kemudian digunakan untuk melihat
penerapan prinsip panoptisisme ini pada peraturan pembangunan Gereja Katolik
dan studi kasus ruang dalam gereja-gereja Katolik di Surabaya.
Melalui analisa metode kritik deskriptif dan interpretif, hasil yang
didapatkan bahwa panoptikon yang merupakan landasan panoptisisme (baik
pengawasan panoptisisme yang mengawasi dan yang diawasi), juga merupakan
bagian dari arsitektur khususnya arsitektur kontrol. Dari teori panoptisisme
mengenai keenam elemen panoptisisme (penyekatan, pengelompokan, kontrol
aktivitas, orientasi, hirarki dan sistem pengawasan) maka elemen panoptisisme
yang paling berpengaruh di dalam arsitektur adalah elemen prinsip penyekatan.
Kemudian dengan menggunakan metode analisa kritik normatif dan interpretif
untuk menganalisa gereja, hasil yang didapatkan bahwa Gereja Katolik memiliki
sistem pengontrolan dan pengaturan disiplin panoptisisme (pengawasan
panoptisisme dari sudut pandang yang diawasi) terhadap umatnya, salah satunya
dengan adanya PUMR / pedoman umum Misale Romawi, dimana di dalam
pedoman ini dituliskan mengenai aturan-aturan baku yang ada di dalam gereja
Katolik (termasuk aturan mengenai bagaimana mendirikan sebuah gereja Katolik).
Hal ini diperkuat dengan adanya studi kasus pada gereja-gereja Katolik di
Surabaya dengan menggunakan metode studi komparatif. Dari hasil analisa
komparatif, didapatkan bahwa penerapan panoptisisme yang diawasi ini ada dan
cukup optimal penerapannya di dalam Gereja Katolik. Jadi keterkaitan antara
panoptisisme dengan arsitektur khususnya arsitektur kontrol dan pola rancang
bangunan-ruang Gereja Katolik sangat kuat.
Kata kunci: Panoptisisme, arsitektur kontrol, Gereja Katolik
i
Download