02 metodologi perumusan teori akuntansi

advertisement
METODOLOGI PERUMUSAN
TEORI AKUNTANSI
Pengertian:

Metodologi diartikan sebagai perumusan
dan penentuan metode yang digunakan
dalam penelitian ilmiah.

Metode adalah cara yang sistematik dalam
rangka menemukan kebenaran ilmiah.
Pendekatan perumusan teori akuntansi
(Belkaoui)
1.
2.
3.
Pendekatan nonteoretis, meliputi pendekatan
pragmatik dan otoritas.
Pendekatan teoretis, meliputi pendekatan
deduktif, induktif, etik, sosiologis, ekonomi dan
eklektik.
Pendekatan lainnya, meliputi pendekatan
peristiwa, pendekatan perilaku, pendekatan
prediktif dan positif, dan pendekatan
regulatori.
Pendekatan Pragmatik


Menekankan pada kepentingan praktik
yang berusaha merumuskan teori dan
pengembangan prinsip akuntansi sesuai
kegunaannya untuk memecahkan masalah
praktik.
Pernyataan dianggap benar apabila
mempunyai kegunaan praktis dalam
kehidupan manusia.
Pendekatan Otoritas



Digunakan oleh badan-2 yang memiliki
otoritas dalam merumuskan teori-2 yang
sesuai dengan bidang kewenangannya.
Keunggulannya adalah jika standar yang
dihasilkan dapat diterima secara umum,
maka standar tsb telah teruji validitasnya.
Kelemahannya adalah belum memenuhi
kaidah-2 ilmiah, dianut karena sederhana,
mudah diterapkan, dan tidak universal.
Pendekatan deduktif dalam akuntansi
menurut Belkaoui dimulai dari:
1.
2.
3.
4.
Merumuskan dan menetapkan tujuan
pelaporan keuangan
Memilih dan menetapkan postulat-2 atau
konsep-2 teoretis akuntansi.
Menetapkan prinsip-2 logis akuntansi.
Menurunkan dan mengembangkan
teknik-teknik akuntansi.
Tujuh langkah penalaran deduktif dalam
penetapan standar akuntansi (Hendriksen, 1986):
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perumusan tujuan umum atau khusus dari laporan keuangan
Pernyataan tentang postulat akuntansi yang berkaitan dengan
faktor lingkungan akuntansi berupa sosial, politik, ekonomi,
hukum dimana akuntansi akan beroperasi.
Mengidentifikasikan seperangkat kendala-2 yang digunakan
sebagai pedoman dalam proses penalaran.
Menetapkan simbol-2 atau framework untuk mengekspresikan
ide-ide.
Menetapkan definisi simbol-2 yang merepresentasikan ide-ide
tersebut.
Perumusan prinsip-prinsip.
Penerapan prinsip, standar dan teknik pada situasi tertentu dan
menciptakan aturan tentang prinsip dan metode yang sesuai.
Beberapa langkah yang harus dilakukan
dalam pendekatan induktif (Belkaoui):
1.
2.
3.
4.
Melakukan pengamatan dan pencatatan atas
hasil amatan.
Menganalisis dan mengklasifikasikan hasil
amatan untuk mendeteksi hubungan peristiwa
yang telah terjadi secara berulang-ulang.
Menarik kesimpulan yang menunjukkan
adanya hubungan peristiwa yang berulang
tersebut.
Melakukan pengujian atas kesimpulan yang
dibuat tersebut untuk mencari kebenarannya.
Pendekatan Etik


Dalam perumusan teori akuntansi
pendekatan ini menekankan pada konsep
kewajaran, kejujuran, keadilan dan
kebenaran.
Indikator kewajaran dalam akuntansi
menekankan bahwa hendaknya informasi
akuntansi yang disajikan harus benar, adil
dari pendistribusian dan
pengungkapannya.
Pendekatan Sosiologis




Menekankan pada aspek kesejahteraan
masyarakat.
Perumusan teori akuntansi, penerapan prinsip
dan standar-2 akuntansi yang dipilih harus dapat
mengungkapkan dampak sosial dalam
kehidupan masyarakat.
Masyarakat harus memperoleh manfaat atas
pengungkapan laporan keuangan ditinjau dari
aspek-2 sosialnya.
Munculnya akuntansi sosial sebagai
pertanggungjawaban sosial perusahaan
terhadap lingkungannya.
Pendekatan Ekonomi



Perumusan teori akuntansi dng
menekankan indikator-2 makro ekonomi.
Prinsip, standar dan teknik akuntansi yang
disusun dikaitkan dengan tujuan ekonomi.
Munculnya akuntansi inflasi akuntansi
perubahan tingkat harga.
Pendekatan Eklektik


Eklektik artinya memilih di antara berbagai
macam kombinasi pendekatan yang cocok
dan sesuai dengan standar yang
bersangkutan.
Merupakan hasil dari usaha-2 yang
dilakukan oleh kalangan profesi dan
pemerintah sebagai bentuk partisipasinya
terhadap perkembangan prinsip akuntansi
(Rosyidi, 1999).
Pendekatan Peristiwa


Menekankan agar akuntansi dapat
menyediakan informasi tentang peristiwaperistiwa ekonomi yang berguna untuk
berbagai kepentingan.
Sbg wujud misalnya: Neraca dipandang
sbg peristiwa-2 yang menggambarkan
posisi keuangan perusahaan.
Pendekatan Perilaku



Menekankan pada perilaku atau kriteria
ilmu perilaku.
Sasarannya adalah menjelaskan
memahami dan meramalkan tentang
perilaku manusia untuk dijadikan acuan
umum bagi observasi selanjutnya
Wujudnya muncul akuntansi keperilakuan
(behavioural accounting)
Pendekatan Prediktif dan Positif


Data atau informasi akuntansi dapat
menjelaskan dan meramalkan peristiwa-2
ekonomi dan investasi
Salah satu hasilnya adalah bahwa
informasi current cost lebih memiliki daya
ramal yang lebih baik dibandingkan
informasi historical cost (J.K. Simmons,
1979).
Pendekatan Regulatori



Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan
perundang-undangan yang dirancang dan
diberlakukan terutama untuk kepentingan
operasi atau kegiatan industri tertentu.
Ada dua kelompok kepentingan yang berkaitan
dgn teori regulasi, yaitu A public interest
theories dan Interest group (teori kelompok)
Teori kepentingan kelompok, ada 2 versi: The
political rulling elite theory of regulation dan The
economic theory of regulation.
STANDAR AKUNTANSI





Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi
dasar pelaksanaan teknik-tekniknya.
Kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar
(teknik, prinsip) dan praktik yang sudah berterima
umum karena kegunaannya dan kelogisannya
Di Indonesia standar ini disebut Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI)  SAK  PSAK
Standar merupakan konsensus/kesepakatan bersama ttg
pengukuran pengakuan penilaian, pengungkapan
sumber-2 ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya dan
perubahannya kedalam bentuk lap keuangan.
Standar disusun oleh lembaga resmi yg diakui
pemerintah, profesi dan umum. Di Indonesia DSAK,
IAI. Di USA  FASB yang bebas dari pengaruh profesi
secara langsung.
Standar Akuntansi terdiri:



Uraian masalah yang harus diatasi
Pembahasan dengan penalaran
(kemungkinan dengan menggali teori
dasar) atau cara-cara pemecahan
masalah.
Selanjutnya sejalan dengan keputusan
atau teori, solusi ditetapkan.
Pertimbangan dalam penetapan standar
1.
2.
Standar menyajikan data bagi pemerintah
tentang berbagai variabel yang perlu
dipertimbangkan dalam bidang perpajakan,
regulasi perusahaan, perencanaan serta
regulasi ekonomi, dan peningkatan efisiensi
ekonomi, serta tujuan sosial lainnya.
Standar menghasilkan prinsip dan teori yang
penting bagi seluruh pihak yg berkepentingan
dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu,
penyebarluasan standar akan menghasilkan
banyak kontroversi dan perdebatan, baik
dalam lingkungan praktik maupun akademik
yang merupakan sebuah keadaan yang lebih
baik daripada apatis.
Pengguna Laporan Keuangan



Ada dua (Pengguna langsung dan
Pengguna tidak langsung)
Tujuan keduanya berbeda dan saling
bertentangan.
Ada 3 bentuk lap keu yang mungkin dapat
dipersiapkan: Lap keu bertujuan umum,
khusus, dan bentuk pengungkapan
berbeda yang disajikan untuk masing-2
kelompok yang berbeda.
Situasi yang bisa dikatakan sebagai
accounting standards overload diantaranya:

Standar yang terlalu banyak

Standar yang terlalu rumit




Tidak ada standar yang kaku membuat pemilihan aplikasi menjadi
sulit.
Standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan
kebutuhan di antara para penyaji, pengguna dan akuntan.
Standar yg bertujuan umum yg gagal dalam menyajikan perbedaan
antara entitas publik dan nonpublik, laporan keuangan tahunan dan
interim, perusahaan besar dan kecil, laporan keauangan audit dan
nonaudit.
Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks,
atau kedua-duanya.
Faktor penyebab masalah accounting
standards overload, adalah:



Karena banyaknya pertanyaan yang
berkaitan dengan apa yang perlu dan apa
yang tidak perlu.
Kebutuhan untuk melindung kepentingan
publik.
Keinginan untuk memuaskan kebutuhan
para pengguna.
Solusi mengatasi masalah accounting
standards overload, adalah:






Tidak ada perubahan yang mempertahankan apa yang
sudah ada.
Perubahan konsep PABU tunggal menjadi beberapa
kelompok PABU untuk entitas tertentu.
Perubahan dalam PABU untuk mempermudah
penerapannya dalam setiap usaha bisnis.
Menentukan alternatif pengungkapan dan pengukuran
yang berbeda.
Perubahan dalam standar pelaporan CPA atas laporan
keuangan.
Alternatif pada PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan
dalam penyajian laporan keuangan.
IAI





Adalah organisasi yang didirikan di Jakarta
tgl 23 Des 1957 dengan prakarsa dan
pengurus IAI pertama kali:
Ketua
: Soemardjo Tjitrosidojo
Sekertaris
: Go Tie Siem
Bendahara : Basuki T. Siddharta
Komisaris
: Hendra Darmawan, dan
Tang Tong Joe
Tujuan IAI dlm AD yg pertama kali di sahkan 19
Okt 1958, terakhir diperbaharui pada Kongres luar
biasa tgl 13 Sep 1996 dlm AD, sbb:





Mengembangkan dan menjaga peran Profesi Akuntan
dalam masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman.
Memelihara martabat dan kehormatan Profesi Akuntan.
Meningkatkan kecakapan dan tanggung jawab
profesional setiap anggota.
Mengembangkan penelitian, pendidikan dan pelatihan,
serta pemasyarakatan teori dan praktik profesi dan jasajasa lain yang terkait dengan akuntansi, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan lingkungannya.
Meningkatkan peran Profesi Akuntan dalam
Pembangunan Nasional.
Secara Struktural Organisasi IAI,
terdiri dari:



Tingkat Pusat terdiri dari: Kongres, Dewan
penasehat, Dewan pertimbangan profesi,
Pengurus pusat, Komite, Direktur
eksekutif, Direktur standar dan Badan
khusus.
Tingkat Cabang terdiri dari: Rapat anggota
dan Pengurus cabang.
Kompartermen terdiri dari: Rapat anggota,
Pengurus kompartemen dan Komite.
Matur Nuwun………………..
Download