Diskusi Integratif KAMMI UNS Tema 3: Membedah Tokoh Pemikir Islam Modern(Al Afghani, Abduh, Rasyid Ridha) Sejarah telah mencatat dengan tinta emas puncak kegemilangan peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyyah, namun secara perlahan peradaban Islam terus mengalami kemunduran dan kemerosotan secara menyeluruh akibat jajahan bangsa-bangsa Eropa. Para ilmuwan dan politisi muslim kala itu mengambil langkah untuk menyelidiki rahasia kebangkitan Eropa dengan mengirim pala pelajar serta menerjemahkan buku-buku barat yang kemudian diterapkan konsep pemikirannya dalam dunia Islam. Akan tetapi, adopsi tanpa koreksi ini ternyata malah semakin membuat umat Islam jatuh terpuruk dalam bayangbayang peradaban barat. Ditambah lagi, umat Islam yang disinyalir mengalami kejumudan pikir dan pertikaian internal. Beberapa tokoh pemikir Islam mulai menyadari hal ini, mereka mulai meneliti faktor-faktor kemunduran umat dan solusi apa saja yang harus segera dilaksanakan. Mereka mengemukakan ide-ide pambaharuan serta melakukan tindakan konkrit untuk merealisasikan purifikasi ajaran Islam dari hegemoni Barat. Beberapa tokoh pembaharu tersebut antara lain: Jamaluddin Al Afghani. Muhammad Abduh, dan M. Rashid Ridha. Al-Afghani menilai bahwa kemunduran umat Islam disebabkan karena umat Islam meninggalkan ajaran agama serta merebaknya paham fatalisme yang membawa umat pada keadaan statis. Selain itu, juga dikarenakan perpecahan di kalangan internal umat yang menyebabkan lemahnya persaudaraan umat Islam. Ia malang melintang di berbagai negara guna menyerukan Pan-Islamisme, sebuah gagasan untuk menyatukan dunia Islam melawan kolonialisme Barat Muhammad Abduh menilai kemunduran umat Islam bukan karena Islam tidak sesuai dengan perubahan zaman, melainkan disebabkan umat islam telah dipengaruhi oleh sifat statis, fatalis, meninggalkan akhlak yang tinggi, dan melupakan ilmu pengetahuan. Ia menelurkan berbagai macam ide pembaharuan, dari persoalan teologis, sosial, hukum, hingga pendidikan. Rashid Ridha adalah murid Muhammad Abduh. Ia meyakini bahwa kemunduran umat Islam disebabkan umat tidak mengamalkan ajaran agama, sehingga ia menyebarkan pemikirannya untuk menghidupkan paham ijtihad, jihad dan persatuan umat untuk melakukan pembaruan dalam bidang agama, sosial, ekonomi, serta pemberantasan khurofat, bid’ah, dan takhayul dalam rangka melakukan purifikasi ajaran Islam. Dalam upaya memunculkan semangat untuk meneruskan estafet perjuangan para tokoh pemikir Islam tersebut, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS bermaksud mengundang seluruh kader KAMMI, seluruh kader gerakan eksternal, dan mahasiswa umum untuk menghadiri Diskusi Integratif KAMMI UNS dengan tema: Membedah Tokoh Pemikir Islam Modern(Al Afghani, Abduh, Rasyid Ridha) yang akan diselenggarakan pada: Hari, Tanggal : Selasa, 31 Desember 2013 Waktu : 15.45 WIB-selesai Tempat : GOR UNS *) dengan Pemantik diskusi Faridi Abdul Mukti (Ma’had Abu Bakar UMS) dan moderator Firdaus Zulfikar (Staff Kebijakan Publik KAMMI UNS). Beberapa hal yang akan dibahas dalam diskusi ini antara lain: 1. Riwayat hidup singkat para tokoh pemikir Islam 2. Menganalisis fenomena sosial masyarakat muslim ketika itu 3. Mengidentifikasi pemikiran tokoh Sayyid Muhammad Rasyid Ridla dan menganalisis pemikiran pembaharuan tokoh tersebut dan bagaimana relevansinya dengan masalah yang dihadapinya 4. Mengetahui hasil karya/ pemikiran tokoh pembaharuan dan manfaat yang diperoleh dari pemikiran tokoh pembaharuan tersebut bagi kemaslahatan ummat saat ini. Demikian rilis yang juga berfungsi sebagai undangan dari kami. Salam -Bidang Kebijakan Publik KAMMI UNS- NB. Kami memohon maaf karena Diskusi Integratif tema ketiga ini tertunda beberapa pekan (pekan pertama digunakan untuk diskusi Pra DM1 gelombang pertama, pekan ketiga digunakan untuk Pra DM1 gelombang kedua)