Modul Sosiologi Komunikasi [TM15]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Komunikasi
Perkembangan New Media
dan Masalah Sosial
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
14
Abstract
Kode MK
Disusun Oleh
85005
Rahmadya Putra N, M.Si
Kompetensi
Membahas
perkembangan
teknologi
komunikasi
dan
dampaknya
pada
tentang perubahan tatanan masyarakat
perubahan
pola
komunikasi
pada
di era siber serta implikasinya.
masyarakat yang membawa dampak
perubahan tatanan masyarakat serta
implikasi negatifnya.
Mahasiswa diharapkan untuk mengerti
Pendahuluan
Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah
penemuan dan pertumbuhan Internet. Tetapi komunikasi digital juga mencakup elemen-elemen
yang tidak ada pada Internet, seperti CD-ROM, multimedia, atau perangkat lunak komputer VBJ
Virtual Reality (gambar tiga dimensi yang seperti nyata).
Internet adalah jaringan komputer dunia yang mengembangkan ARPANET, suatu sistem
komunikasi yang terkait dengan pertahanan-keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Manfaat sistem komunikasi yang berjaringan ini dengan cepat ditangkap oleh para peneliti dan
pendidik secara umum. Akhir-akhir ini, melalui komputer di rumah, modem, dan warnet, serta
melalui layanan-Iayanan seperti Web-TV, Internet hadir untuk publik. Pada keadaan seperti inipun
masih ada beberapa orang yang tak setuju bahwa Internet merupakan sebuah media massa baru.
Internet sebagai Media Baru
Internet telah berkembang secara fenomenal, baik dan segi jumlah host computer
(komputer induk) maupun dan segi jumlah penggunanya, selama beberapa tahun terakhir (hihat
Gambar 17.1). Salah satu pengukuran terbaik mengenai besarnya Internet mi adalah jumlah hostcomputer. Host-computer adalah sebuah komputer yang menyirnpán informasi yang dapat diakses
melaluijaringan. Dan tahun 1995-1999, jumlah host computer meningkat mulai 5,9 juta menjadi 43,2
juta (Network Wizards, 1999).
Pelacakan jumlah pengguna Internet lebih sulit lagi dilakukan. Masing-masing perusahaan
memakai metode berbeda dan memberikan hasil yang berbeda pula. Satu sumber industri
melaporkan bahwa terdapat 83 juta pengguna Web di Amerika Serikat pada tahun 1999, naik 26%
dan tahun sebelumnya (Thompson, 1999). Penelitian lain menemukan bahwa lebih dan 79.4 juta
orang dewasa, atau 38% populasi AS yang berusia 16 tahun .ke atas, adalah pengguna Internet pada
bulan Maret 1999. (IntelliQuest,1999).
Faktor utama yang berperan dalam pesatnya pertumbuhan Internet adalah potensi ecommerce, atau transaksi jual-beli melalui Internet. Pajak e-commerce tingkat dunia adalah $21,1
juta pada tahun 1999, naik 154% dan tahun sebelumnya (IntelliQuest, 1999). Pengbasil pajak
terbesar pada Web adalah penjualan buku. Amazon.com mencatat penjualan sebesar $250 juta
selama empat bulan terakhir tahun 1998.
Internet memungkinkan hampir semua orang di belaban dunia mana pun untuk saling
berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Fitur Internet paling populer adalah e-mail, sebuah fitur
2012
2
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang dipakai oleh para pengguna Internet untuk bertukar pesan dengan orang lain yang memiliki
alamat e-mail, dan world wide web (www), sebuah sistem situs komputer yang sangat luas yang
dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan program browser dan dengan menyambungkan komputer
pada Internet. World wide web mulai tumbuh pesat setelah browser-browser seperti Mosaic,
Netscape, dan Explorer muncul dan menjadikan www dapat diakses oleb siapa saja.
Gambar: Pertumbuhan Jumlah Internet Host
Selain itu, Internet mengubah komunikasi dengan beberapa cara fundamental. Media massa
tradisional pada dasarnya menawarkan model komunikasi “satu-untuk-banyak”. Sedangkan Internet
memberikan model-model tambahan: “banyak-untuk-satu” (e-mail ke satu alamat sentral,
banyaknya pengguna yang berinteraksi dengan satu website) dan “banyak-untuk-banyak” (e-mail,
milis, kelompok-kelompok baru). Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih
terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa
sebelumnya.
Internet memberikan perangkat praktis untuk menjadi penerbit tingkat dunia, yang dengan
sendirinya merupakan sebuah perkembangan revolusioner. Ia juga memberikan kekuatan besar bagi
anggota audien perorangan, yang dapat menemukan informasi-informasi yang sebelumnya tidak
tersedia dan melakukan kontrol terhadap pesan-pesan yang akan terekspos padanya.
Perkembangan baru dalam teknologi komunikasi seperti Internet juga menyebabkan
perbedaan antara media massa semakin tipis dibandingkan sebelumnya. Banyak koran dan sumber
siaran berita sekarang mi memiliki website yang mereka pakai untuk menyalurkan berita. Rangkaian
2012
3
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
komputer dan televisi juga mulai berpadu, contohnya Web-TV, sebuah sistem yang di dalamnya kita
bisa melengkapi TV dengan keyboard lalu dapat digunakan untuk Web/Internet.
Streaming Video juga memperkenaikan kemungkinan yang berbeda— menonton TV melalui
komputer di rumah. Meskipun mungkin agak lambat, karena frekuensi yang meningkat di Internet,
kita bisa melihat ekuivalen ribuan channel TV baru sedang ditawarkan melalui Internet.
Masyarakat Global dan Pembentukan
Cybercommunity
Community — masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah
wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama,, saling berkomunikasi, memiliki simbolsimbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat,
memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dan anggota masyarakat tersebut serta relatif
dapat menghidupi dirinya sendiri.
Ketika penemuan teknologi informasi seperti yang dijelaskan di atas berkembang dalam
skala massal, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dan masyarakat dunia
lokal menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transj paran terhadap
perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar
memengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki sebagai the big village, yaitu
sebuah desa yang besar, dimana masyarakatnya saling kenal dan saling menyapa satu dengan
lainnya.
Masyarakat global itu juga sebagai sebuah kehidupan yang memungkinkan komu:as manusia
menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk industri bersama, menciptakan pasar
bersama, melakukan pertahanan militer bersama, menciptakan mata uang dan bahkan menciptakan
peperangan dalam skala global semua lini.
Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia
global, namun secara materi mampu Masyarakat Cyber mengembangkan ruang gerak kehidupan
baru bagi masyarakat sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia
kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).
Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara inderawi dapat
dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, di mana hubungan-hubungan sosial sesama anggota
masyarakat dibangun melalui penginderaan. Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat
disaksikan sebagaimana apa adanya.
2012
4
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang
tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan
disaksikan sebagai sebuah realitas. Kehidupan ini bukanlah dunia akhirat manusia, karena kehidupan
ini adalah sisi lain dan kehidupan materi manusia di bumi dan alam jagat raya.
Istilah “dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda. Dalam novel William Gibson
(1984/1994), Neuromancer, istilah dunia maya muncul pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan
informasi luas yang oleh para penggunanya disebut dengan console cowboys akan “muncul”, atau
koneksi langsung dengan sistem-sistem syaraf mereka.
Berikut adalah sebuah definisi lebih formal yang dikembangkan dan konsep Gibson tetapi
memberikan keterkaitan langsung dengan sistem syaraf:
“Dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses
komputer, multidimensi, artifisial, atau “virtual”. Dalam realita mi, di mana setiap komputer adaiah
sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan representasi
objekobjek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan
informasi murni” (Benedikt, 1991, him. 122-123).
Virtual communities atau komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang lebih banyak
muncul di dunia komunikasi elektronik daripada di dunia nyata. Salah satu bentuknya yang paling
awal adalah buletin komputer yang diakses dengan menyambungkan modem pada tahun 1970-an.
Ruang chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah contoh baru
tempat-tempat yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi. Orang yang tinggal di
berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan sama dapat berkumpul untuk membicarakannya
dalam dunia maya. Howard Rheingold (1993) menyebutkan beberapa manfaat ajang gaul elektronik
mi dalam bukunya The Virtual Community. Di dalamnya terdapat informasi tentang peran-peran
yang dapat dilakukan komunitas maya dalam masyarakat. Apakah mereka akan menyusutkan
komunitas reguler? Akankah mereka menciptakan kembali rasa-komunitas yang menurut Putnam
(1995) mulai menghilang? Atau akankah mereka menggantikan komunitas semacam itu dengan
sesuatu yang lebih buruk? Contoh komunitas maya: Chat Rooms, MUD, dan Bot
Fitur Internet tertentu memungkinkan kita melakukan interaksi dengan cara-cara baru dan
menarik. Chat room atau ruang obrol memungkinkan kita berkomunikasi langsung dengan orang lain
yang belum kita kenal. Game (permainan) interaktif multiplayer memungkinkan kita melakukan
peran-peran fantasi dan mengeksplorasinya dengan orang lain. Satu jenis permainan interaktif yang
canggih adalah MUD, singkatan dan Multi-User Dungeon atau Multi-User Domain. Para pemain
dalam game ini memilih sebuah peran dan berkelana di dunia maya serta memungkinkan mereka
dapat berinteraksi dengan para pemain lainnya pada saat itu juga. Permainan ini sangat digandrungi
2012
5
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
oleh beberapa pengguna. Permainan tersebut juga memungkinkan kita mengeksplorasi berbagai
peran, termasuk berganti gender. Dampak eksplorasi jenis-jenis peran dan identitas alternatif ini
belum banyak dikupas oleh para peneliti.
Beberapa MUD dilengkapi bot, atau program-program komputer yang dirancang untuk
berinteraksi dengan para pemain dengan beragam cara, termasuk chatting (ngobrol). Program yang
memiliki daya chatting canggih disebut chatterbot. Kadang para pemain kesulitan membedakan
apakah mereka sedang berinteraksi dengan orang lain ataukah dengan sebuah program komputer.
Sebuah chatterbot bernama Julia, diciptakan oleh pemrogram Michael Mauldin dan Carnegie Mellon
University, adalah perangkat yang sangat canggih sehingga para pemain pria sering berusaha
menggodanya (Foner, 1993). Julia diprogram untuk membelokkan gejolak seksual, seperti dalam
percakapan dengan seorang pemuja bernama Barry (bukan nama sebenarnya).
Kemajuan teknologi manusia, khususnya teknologi informasi secara sadar membuka ruang
kehidupan manusia semakin luas, semakin tanpa batas dengan indikasi manusia sebagai penguasa
(khalifah) di planet bumi dan galaksinya. Kemajuan teknologi ini pula yang telah mengubah dunia
maya yang terdiri dan berbagai macam gelombang magnetik dan gelombang radio, serta sifat
kematerian yang belum ditemukan manusia, sebagai ruang kehidupan baru yang sangat prospektif
bagi aktivitas manusia yang memiliki nilai efisiensi yang sangat tinggi.
Terlebih ketika akal manusia (sebagai anugerah tertinggi dan Allah SWT. kepada
makhluknya) secara pasti dan waktu ke waktu dapat membuka misteri pengetahuan, maka manusia
dapat menikmati aksiologi teknologi informasi untuk kemaslahatan umat manusia.
Masyarakat Maya: Sisi Lain Kehidupan Masyarakat Manusia
Awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tentang dunia lain yang lebih
maju dan dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai, citra,
dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dan pembebasan manusia terhadap kekuasaan
materi dan alam semesta. Namun ketika teknologi manusia mampu mengungkapkan misteri
pengengatahun itu, maka manusia mampu menciptakan ruang kehidupan agi manusia di dalam
dunia hiper-realitasitu.
Bungin (2006)
menjelaskan,
sebagai ciptaan manusia, maka masyarakat maya
menggunakan metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang kembangkan di dalam segisegi kehidupan maya seperti:

Memiliki proses sosial, interaksi sosial dan kehidupan kelompok. Proses sosial dan
interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat sementara dan ada juga
yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama atau menetap untuk selama-
2012
6
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
lamanya. Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan
mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara, terjadi pada anggota
masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya
melalui browsing dan chatting, atau search, dan kemudian meninggalkannya. Ada
pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di
antara sesama anggota masyarakat maya lainnya.
Mereka ini para pengguna
Internet yang setiap saat berada dalam masyarakat maya. Mereka beraul, menyapa,
bercinta, berbisnis, belajar dan bahkan mencuri sebagainya dalam masyarakat maya,
namun mereka tidak menetap disana, karena tidak memiliki rumah sebagai alamat
mereka.

Kelompok sosial maya. Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit.
Umumnya kelompok sosial
ini bangun berdasarkan pada hubungan sekunder,
sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan
kelompoknya. Ada dua kelompok sosial dunia maya intra (intranet) yaitu
keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra yang berpusat pada server
tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota dalam instansi tertentu.
Contohnya: sia.www.mercubuana.ac.id. Kelompok Internet adalah kelompok
terbesar dalam masyarakat maya, yaitu kelompok yang keanggotaannya didasarkan
pada kebutuhan layanan tuan rumah (Website) terhadap tamu yang free seperti
email, chatting maupun yang members seperti provider atau website tertentu.

Strata sosial dan kebudayaan maya. Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang
dikembangkan ada budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat
dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif lebih
objektif lagi apabila disebut intersubjektif yang sangat dominasi oleh kreator dan
imajinater yang setiap saat mencura pemikiran mereka dalam tiga hal secara
terpisah. Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk mencipkatan mesinmesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realistis. Kedua, kelompok setiap
saat menggunakan mesin-mesin itu untuk mencipt karya-karya imajinasi yang
menakjubkan dalam dunia hiper-realitas dan ketiga, masyarakat pada umumnya
yang setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karya-karya mayarakat sebagai
bagian dari kehidupannya.
2012
7
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dan tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan budaya universal yang dapat dijelaskan
sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata.
(1) Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya teknologi informasi yang
umumnya dikenal dengan komputer dan mesin-mesin (media) elektronika lain yang
membantu kerja atau dibantu oleh mesin komputer.
(2) Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi. Masyarakat maya memiliki mata
pencaharian yang sangat menonjol spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan
sistem ekonomi subsitusi. Jadi, apabila seseorang menggunakan jaringan sebuah
provider atau seseorang menyewa space pada website tertentu, maka dia memberi
subsitusi iuran sebagai jasa persewaan. Namun pemilik website dapat menjual space
yang dimilikinya kepada orang lain sebagai “sub-jaringan” atau sekadar memasang
iklan di sana. Pemilik website juga dapat secara langsung menjual jasa kepada
masyarakat luas yang ingin mengakses informasi dan website tersebut. Hal ini pula
dapat dilakukan oleh radio, televisi, dan media lainnya.
(3) Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam
bentuk sistem kelompok jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam
masyarakat maya. Untuk itu mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan oleh
para pemilik provider, pemilik website, pemiliki produk dan jasa yang ditawarkan
dan sebagainya. Namun sistem yang dibangun selalu menempatkan pemilik provider
atau website sebagai penentu aturan, pemilik kontrol sosial, dan sebagainya.
Sedangkan posisi anggota yang mengakses jaringan tersebut selalu dalam posisi
yang dikendalikan. Dengan kata lain, sistem kemasyarakatan dalam dunia maya
selalu menempatkan unsur sekuritas pemilik jaringan di atas kepentingan pengguna
jaringan ter sebut.
Semua ini dalam rangka mempertahankan diri dan sistem
ancaman yang datangnya dan luar jaringan.
(4) Bahasa masyarakat maya pada umumnya adalah bahasa Inggris yang digunakan
berdasarkan pada konvensi dan kreativitas pengguna bahasa mi, seperti
menggunakan ikon-ikon tertentu untuk penggambaran dan sebagainya.
(5) Karya komunitas maya adalah bagian dan karya seni pada umumnya. Semua karya
masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan,
jadi sistem kesenian dalam masyarakat maya adalah terletak pada pencitraan dan
pemaknaan terhadap karya yang dtampilkan kepada publik maya itu sendiri.
(6) Sistem pengetahuan dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan
pembelajaran langsung secara trial and error. Umumnya para netter atau imajinater
2012
8
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan sistem pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota
masyarakat maya. Jadi, sebuah pengetahuan yang diperoleh seseorang.
(7) Sistem religi (kepercayaan) masyarakat amaya adalah waktu dan keyakinan bahwa
setiap misteri dalam dunia maya dapat dipecahkan.
•
Pranata sosial Masyarakat Maya. Kontrol sosial masyarakat maya dibangun dengan
sistem proteksi diri. Selain etika umum dalam masyarakat nyata yang dibawa kedalam
kehidupan maya. Sistem kontrol dibangun untuk kebutuhan yang saling melayani
dengan baik dan tidak saling merugikan. Beberapa kontrol dan pranata yang lazim dalam
masyarakat maya dikenal sepeti login, pasword, PIN.
•
Stratifikasi sosial, kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan masyarakat maya.
Stratifikasi masyarakat maya ditentukan leh luasnya jaringan yag dimiliki. Dasar
pembentukan stratifikasi ditentukan berdasarkan seberapa besar jaringan dan informasi
yang dapat diakses darinya. Selain itu jumlah pengakses juga sangat menetukan
stratifikasi dalam dunia maya. Seberapa besar orang lalu lalang dalam sebuah website
akan menentukan stratanya. Misalnya www dan http// adalah pemilik strata tertinggi
dalam masayarakat maya, karena untuk masuk ke dunia masaya semua orang akan
melalui pintu gerbang tersebut.
Implikasi Perkembangan Teknologi
Komunikasi
Setiap perubahan yang terjadi pada segi kehidupan manusia maka akan berimplikasi juga
bagi segi kehidupan manusia. Segi-segi kehidupan cybercommunity selain merupakan peta analog
kehidupan masa depan masyarakat nyata, namun juga merupakan imitasi kehidupan nyata itu
sendiri, sehingga dimungkinkan berbagai cybercrime dalam cybercommunity merupakan imitasi
terhadap kejahatan yang selama ini kita temukan di masyarakat. Hanya saja kejahatan itu dilakukan
menggunakan prosedur teknologi telematika yang sukar dilihat dengan mata sesaat, dan bahkan
sukar dibuktikan.
Secara analog bahwa, kejahatan yang umum terjadi dalam cybercommunity berkisar pada
kejahatan terhadap sesama anggota masyarakat cyber yang berhubungan erat dengan hukumhukum positif dan kejahatan terhadap moral masyarakat secara umum.
Bentuk-bentuk kejahatan yang sering serjadi di cybercommunity adalah:
2012
9
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Pencurian dan dan penggunaan account orang lain.

Pelanggaran terhadap hak cipta

Perlakuan dan penyerangan/perusakan jaringan

Penipuan dan pencurian

Problem hak membela diri.

Eksploitasi perempuan dan penyerangan pornoteks dan erotisme

Problem hak dan kebebasan mengakses informasi.

Problema norma susila terbanyak dalam masyarakat maya berhubungan dengan
pelanggaran norma-norma seksualitas dan pornografi.
Karakter umum cybercrime yang dapat diidentifikasi adalah kejahatan itu dapat dilakukan
dimana saja dan dimana saja dalam cybercommunity. Melihat besarnya masalah yang dihadapi oleh
cybercommunity adalah cybercrime, maka kebutuhan terhadap cyberlaw menjadi sangat mendesak.
Cyberlaw adalah perangkat hukum positif yang digunakan untuk mengontrol akselerasi kehidupan
dalam cybercommunity.
Cyberlaw akan memainkan dua sisi pengendalian masyarakat:
1. Secara generik dan efektif menghukum setiap pelanggaran dalam cybercommunity.
2. Bahwa cybercommunity merupakan sisi lain dari kehidupan nyata, sehingga secara
fisik individu masyarakat cyber dapat dihukum menggunakan hukum positif.
Prinsip-prinsip dalam cyberlaw:
1. Memberi rasa aman terhadap masyarakat cybercommunity mapun masyarakat
nyata.
2. Dapat memberikan rasa keadilan pada komunitas masyarakat maya.
3. Dapat melindungi hak-hak masyarakat (hak intelektual atau hak-hak materiil)
4. Dapat membuat rasa jera terhadap pelaku jera bagi pelaku kejahatan di
cybercommunity.
Kesimpulan
1. Massa yang terlihat artinya kita dapat melihat orang-orang yang terlibat dalam interaksi
tersebut, dan massa yang tidak terlihat berarti kita tidak dapat melihat orang-orang terlibat
dalam interaksinya.
2012
10
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Komponen penting dari sistem sosial komunikasi massa adalah khalayak. Yang penting
diperhatikan, bahwa khalayak merupakan komponen yang kompleks.
3. Tipologi isi media secara garis besar ada kaitannya dengan khalayak pembacanya. Hubungan
antara media dengan khalayaknya bersifat timbal balik, dalam arti media berusaha
menyajikan sesuatu yang disukai khalayak, sedang khalayak memilih suatu media karena
media itu menyajikan sesuatu yang disukainya.
Daftar Pustaka
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Prenada Media, Jakarta, 2006
Nasution, Zulkarimein, Komunikasi Pembangunan. PT. RajaGrafindo, Jakarta, 1987
Soesanto, Astrid, Komunikasi Sosial, Jakarta, Binacipta, 1980.
Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, Arti Bumi Intaran, 2005
Wright, Charles R., Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung, Remadja Karya, 1988
Severin & Tankard, Teori Komunikasi: sejarah, metode, dan terapan di dalam media massa, Prenada
Media, Jakarta, 2005
2012
11
Sosiologi Komunikasi
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download