MODUL_3-ok - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL 3 RESKINO
TUJUAN AUDIT, PROGRAM AUDIT, dan KERTAS KERJA AUDIT
Bukti audit (audit evidence) mendukung laporan keuangan yang terdiri dari data
akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor.
Sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang
diperiksanya,
akuntan
publik
harus
mengumpulkan
bukti-bukti
pemeriksaannya. Meskipun catatan kwitansi menyediakan bukti pemeriksaan yang
cukup untuk mendukung pendapat anditor, namun catatan tersebut bukan satusatunya bukti pemeriksaan yang dikumpulkan oleh auditor.
Pengumpulan bukti pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengamatan langsung
terhadap aktiva, wawancara, serta melalui berbagai sumber di luar pemeriksaan
klien. Standar pekerjaan lapangan ketiga menyatakan:
“Bukti andit kompeten yang cukup harns diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan”.
Ukuran keabsahan bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada pertimbangan
auditor independen. Bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan
yang ditarik oleh auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas
laporan keuangan yang diauditnya. Ketepatan sasaran, objektivitas, ketepatan waktu
dan keberadaan bukti audit lain yang menguatkan kesimpulan, seluruhnya
berpengaruh terhadap kompetensi bukti (Nasution, 2004)
Jurnal, buku besar dan buku pembantu, dan buku pedoman akuntansi yang
berkaitan, serta catatan seperti lembaran kerja (work sheet) dan spread sheet yang
mendukung alokasi biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi keseluruhannya merupakan
bukti yang mendukung laporan keuangan.
Ukuran keabsahan (validity) bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada
pertimbangan auditor independen; dalam hal ini bukti audit berbeda dengan bukti
hukum (legal evidence) yang diatur secara tegas oleh peraturan perundangundangan.
‘12
1
Auditing I
Reskino, SE. Ak. M.Si
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
dalam
MODUL 3 RESKINO
SUMBER PEROLEHAN
Beberapa situasi atau keadaan yang berhubungan dengan sumber perolehan bukti
dapat
mempengaruhi
kompetensi
bukti
tersebut
Misalnya
seorang
bermaksud mendapatkan bukti mengenai jumlah hutang seorang langganan.
Langganan tersebut dapat ditanyai secara langsung mengenai saldo hutangnya,
atau auditor dapat memeriksa bukti pengiriman barang dan tembusan faktur
penjualan untuk transaksi-transaksi yang berhubungan dengan saldo hutang
tersebut. Dalam hal ini, bukti yang diperoleh dari sumber pertama dianggap lebih
kompeten jika dibandingkan dengan sumber yang diperoleh dengan cara ke dua.
Secara garis besarnya sumber-sumber informasi yang dapat mempengaruhi
kompetensi bukti yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Apabila bukti yang diperoleh berasal dari sumber yang independen di luar
perusahaan bukti tersebut dapat memberikan jaminan yang keandalan yang lebih
besar dibandingkan dengan bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan itu
sendiri.
2. Semakin effektif struktur pengendalian intern perusahaan, semakin besar
jaminan yang diberikan mengenai keandalan data akuntansi dan laporan
keuangan.
3. Pengetahuan auditor secara pribadi dan secara langsung yang diperoleh melalui
pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan, dan inspeksi lebih bersifat
meyakinkan dibandingkan dengan infonnasi yang diperoleh secara tidak
langsung.
KETEPATAN WAKTU (TIMELINESS)
Ketepatan waktu berhubungan dengan tanggal pada waktu bukti itu terjadi.
Ketepatan waktu ini penting terutama dalam melakukan penilaian terhadap aktiva
lancar, hutang lancar, dan yang berhubungan dengan saldo-saldo daftar rugi laba.
Untuk perkiraan-perkiraan ini auditor mencari bukti apakah klien telah melakukan
cutoff yang tepat terhadap transaksi kas, penjualan dan pembelian pada tanggal
dilaporkan. Hal ini memungkinkan apabila auditor melakukan prosedur audit
menjelang atau pada tanggal tersebut. Jadi dalam hal ini bukti yang diperoleh dari
perhitungan fisik pada tanggal neraca akan menghasilkan bukti perhitungan yang
lebih baik dibandingkan perhitungan yang dilakukan sesudah waktu tersebut.
OBJEKTIVITAS
‘12
3
Auditing I
Reskino, SE. Ak. M.Si
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
auditor
MODUL 3 RESKINO
Saat pengujian: Interim audit atau year end audit
Luas pengujian: Berkaitan dengan berapa banyak bukti audit yang harus
diperoleh
Penerapan staf audit
1. Terkait dengan due audit care
2. Tim audit
3. Independensi
4. Penggunaan tenaga spesialis
Tujuan Audit Khusus dan Bukti Audit
Terdapat 5 (lima ) kelompok umum asersi laporan keuangan, yaitu :
Keberadaannya atau keterjadiannya ( existence or occurrence )
Asersi tentang keberadaan atau terjadinya berhubungan dengan apakah aktiva atau
utang perusahaan benar–benar ada pada tanggal neraca dan transaksi–transaksi
yang tercatat telah benar–benar terjadi selama periode tertentu.
Keberadaan (eksistensi) suatu aktiva tidak hanya dilihat dari ujud fisiknya saja,
seperti kas , persediaan dan aktiva tetap , namun ada pula yang tidak ada ujud
fisiknya , misalnya piutang dan utang usaha. Sehubungan dengan saldo piutang di
atas , manajemen hanya menyatakan bahwa piutang yang terdiri dana piutang usaha
, benar – benar ada pada tanggal neraca. Manajemen tidak menyatakan bahwa
Rp10.000.000,– adalah jumlah yang benar
Kelengkapannya ( completeness )
Asersi tentang kelengkapannya berhubungan dengan apakah telah memasukkan
semua transaksi dan akun ( rekening ) yang seharusnya disajikan dalam laporan
keuangan.
Asersi manajemen tentang saldo piutang Rp. 10.000.000,– mempunyai arti bahwa
jumlah tersebut telah meliputi semua transaksi dan kejadian yang mempengaruhi
saldo piutang tersebut , tidak ada piutang yang tidak dilaporkan (under stated) atau
dinyatakan lebih (over stated). Auditor sangat memperhatikan terhadap asersi
kelengkapan ini dalam kaitannya untuk menentukan kemungkinan adanya penyajian
‘12
5
Auditing I
Reskino, SE. Ak. M.Si
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download