2 Conceptual Framework dalam Pelaporan Keuangan Pelaporan Korporat - Pertemuan 2 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 Conceptual Framework 2 FASB & IFRS 3 Manajemen Laba 4 Penyajian dan Pengungkapan LK Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 2 Akuntansi keuangan Proses menghasilkan dan menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan untuk digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Fokus akuntansi keuangan adalah penggunaan oleh pihak eksternal 3 Faktor yang mempengaruhi Sosial • Mempengaruhi Kebutuhan Informasi Ekonomi Hukum • Pertauran mempengaruhi bentuk pelaporan Politik Agama • Bagaimana sumber daya akan dilaporkan • Kebijakan Negara • Nilai dasar yang dianut oleh masyarakat Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 4 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan : FASB Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 5 Conceptual framework - FASB Suatu sistem terpadu yang berisi : tujuan dasar Sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan Berisi konsep-konsep yang menjadi dasar pembuatan dan penyajian laporan keuangan untuk pihak luar Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 6 Conceptual framework ISI Tingkat pertama : tujuan (SFAC 1) Tingkat kedua : konsep dasar (karakteristik kualitatif dan elemen laporan keuangan) – SFAC 2 dan 6 Tingkat ketiga : konsep pengakuan dan pengukuran SFAC 5 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 7 Conceptual framework Statement 1 Statement 2 Statement 6 Statement 4 Statement 5 Statement 7 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Objectives of Financial Reporting (Business) Qualitative Characteristics Elements of Financial Statements (replaces 3) Objectives of Financial Reporting (Non-business) Recognition and Measurement Criteria Using Cash Flows 8 Conceptual framework Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 9 Conceptual framework Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 10 Karakteristik kualitatif Karakteristik primer Relevan : informasi yang diberikan dapat memberikan perbedaan hasil keputusan Predictive value Feedback value timelines Andal : dapat diandalkan oleh pemakai Verifiable Representative faithfulness neutrallity Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 11 Karakteristik kualitatif Karakteristik sekunder Dapat dibandingkan : disajikan dengan cara yang sama untuk perusahaan yang berbeda Konsisten : penerapan cara penyajian yang sama dari satu periode ke periode berikutnya Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 12 Asumsi dasar Entitas ekonomi / entity Kelangsungan usaha / going concern Satuan mata uang yang stabil / monetary unit Periodisasi / periodicity Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 13 Prinsip dasar Biaya historis / historical cost Pengakuan pendapatan / revenue recognition : diterima dan direalisasi Sebelum produksi selesai Saat produksi selesai Saat penjualan Ketika uang kas diterima Pengaitan beban dan pendapatan / matching cost again revenue Pengungkapan / full disclosure Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 14 Kendala / constraint Keseimbangan atas biaya dan manfaat Materialitas Konservatif Praktek industri Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 15 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan PSAK Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 16 Financial Reporting Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 17 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai ekternal Tujuan menjadi acuan bagi: Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 18 ISI Konsep modal & pemelihara an modal Tujuan laporan keuangan Pengukura n Unsur Laporan Keuangan Asumsi Dasar Pangakuan Unsur Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif Unsur Laporan Keuangan Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 19 Ruang Lingkup Kerangka dasar mengatur laporan keuangan untuk tujuan umum (general purposes) Disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali Disusun berdasarkan kebutuhan pemakai Untuk tujuan khusus perpajakan, prospektus diluar kerangka dasar ini Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 20 Laporan keuangan Bagian dari proses pelaporan keuangan laporan neraca laba rugi laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas atau arus dana) catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Kerangka ini berlaku untuk semua jenis perusahaan komersial Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 21 Pemakai dan kebutuhan informasi Pemakai : • Investor menilai perusahaan dan kemampuan membayar deviden • Karyawan kemampuan memberikan balas jasa, manfaa pensiun dan kesempatan kerja • Pemberi jaminan kemampuan membayar utang • Pemasok dan kreditor lain apakah utang dapat dibayar saat jatuh tempo • Pelanggan kelangsungan hidup perusahaan • Pemerintah alokasi sumber daya • Masyarakat trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan Informasi yang disajikan bersifat umum Manajemen memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 22 Tujuan Laporan Keuangan Memberikan infomasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 23 Posisi keuangan Posisi keuangan dipengaruhi oleh : Sumber daya yang dikendalikan Struktur keuangan Likuiditas dan solvabilitas Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemmapuan perusahaan dalam memenuhi komitmen keuangannya pada saat jaruh tempo. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 24 Kinerja Perusahaan Profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Perumusan pertimbangan tentang etektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 25 Perubahan posisi keuangan Bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan darn operasi selama peridoe pelaporan. Untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut. Posisi keuangan dapat didefinisikan sebagi sumber daya keuangan, modal kerja, aktiva likuid atau kas. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 26 Catatan dan skedul tambahan Informasi tambahan yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Pengungkapan tentang resiko dan ketidakpastian yang mempengaruhi perusahaan dan setiap sumber daya dan kewajiban. Informasi segmen dan geografi serta pengaruhnya terhadap perusahaan. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 27 Asumsi Akrual. Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian bukan pada saat kas atau setara kas diterima Kelangsungan usaha. Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usaha. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 28 Karakteristik kualitatif Dapat dipahami Relevan Materialitas Keandalan Penyajian yang jujur Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Substansi mengungguli bentuk Netralitas Pertimbangan yang sehat 29 Karakteristik kualitatif Kelengkapan Dapat dibandingkan Kendala informasi yang relevan dan andal Tepat waktu Keseimbangan antara biaya dan manfaat Keseimbangan diantara krakateriksik kualitatif Penyajian wajar Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 30 Unsur laporan keuangan Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan Probable future economic benefits that enables it to provide future cash inflow The able to receive the benefit and restrict other entities access to that benefit The event has occurred Measured reliably : free from material error and bias Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 31 Unsur laporan keuangan Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini dari peristiwa lalu, penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari suatu sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi Entity settle a present obligation by the probable future transfer of an asset on demand The obligation can not be avoided The event that obligates the entity has occurred. Can be measured reliably May arise from price and interest rate change, imposed by government Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 32 Unsur laporan keuangan Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban Dalam keadaan khusus sulit membedakan antara utang dan ekuitas contoh saham preferen, obligasi konversi Pemegang saham saham minoritas dalam laporan keuangan konsolidasi ? Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 33 Konsep umum Aktiva dan utang dicatat saat perolehan sebesar fair value. Aktiva dan utang muncul dari arm’s length transaction. Pengukuran berikutnya dengan menggunakan historical cost, beberapa aktiva perubahan nilai diperkenankan Semua aktiva merupakan subyek impairment. Asset diturunkan nilainya jika nilai carrying value lebih besar dari nilai fair value. Aktiva yang akan dijual dinilai nilai terendah antara carrying value atau fair value dikurangi biaya penjulan. Historical cost tidak mencerminkan nilai yang tepat dan sulit dibandingkan walaupun lebih reliable Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 34 Pengaruh transaksi Semua transaksi yang mempengaruhi perusahaan dalam satu periode Perubahan aktiva dan utang yang tidak terkait dengan modal Pertukaran aktiva dengan aktiva Pertukaran utang dengan utang Perolehan aktiva dengan utang Pembayaran utang dengan aktiva Perubahan aktiva dan utang yang terkait dengan modal Revenue Gains Expen ses Losses Transfer pemilik Investa si Divest asi Transfer ekuitas yang tidak mempengaruhi aktiva dan utang Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 35 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAK 1 – PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013 IAS 1 - Presentation of Financial Statement Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 36 Agenda 1 Tujuan dan Ruang Lingkup 2 Laporan Keuangan 3 Struktur dan Isi 4 Ilustrasi Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 37 PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013 Judul Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. Format laporan disesuaikan denga format yang digunakan oleh IASB Penyajian laporan dalam dua bagian: Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. Pemisahan penghasilan komprehensif yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berikutnya setelah penghentian pengakuan dengan OCI (misal surplus revaluasi aset) yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi. Pemisahan pajak pengasilan atas pos yang disajikan dalam OCI yang akan direklasifikasikan ke laporan laba rugi dan yang tidak direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi. Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain – PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 38 PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013 Hal PSAK 1 2013 PSAK 2009 Judul Laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Laba Rugi Komprehensif Definisi Memberikan definisi Laba rugi Pemilik Penyesuaian Reklasifikasi Total Laba Rugi Komprehensif Tidak memberikan definisi tersebut Komponen Laporan keuangan • • • • • • • • • • • Informasi komparatif Penyajian penghasilan komprehensif lain Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan Informasi kompratif Menambahkan persyaratan penyajian dan pengungkapan : • Informasi komparatif minimum • Informasi komporatif tambahan Disajikan berdasarkan kelompok: 1. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 2. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan Tidak terdapat pengaturan tersebut Disajikan dalam kelompok Penghasilan komprehensif lain 39 Latar Belakang Perubahan Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009 Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif. Sinkronisasi dengan IAS : format Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang semua standar. Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini. Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 40 Perbedaan dengan PSAK 1 dengan IAS 1 Ruang lingkup – tidak berlaku untuk entitas Syariah (par 2) Menghilangkan kemungkinan penggunaak untuk entitas sektor publik (par 5) Tambahan aturan regulator pasar modal sebagai suatu acuan untuk entitas yang berada di bawah pengawasanya dalam definisi SAK (par 7) Menghilangkan kalimat memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan – untuk keseragaman (par 10) Tanggung jawab laporan keuangan – karena peraturan hanya mengatur untuk sebagian entitas. Penyimpangan dari SAK tidak diadopsi karena tidak sesuai konteks Indonesia Aset biolojik Tanggal efektif, ketentuan transisi dan penarikan IAS 1 2003. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 41 Dampak Penerapam PSAK 1 r2013 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 42 Dampak Penerapam PSAK 1 r2013 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 43 PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2009 Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan Minimum line item Penyajian Neraca Properti Investasi, Investasi dengan menggunakan metode ekuitas, Aset yang dimiliki untuk dijual, Pajak tangguhan, Pajak kini, dll Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas) Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 44 PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2009 Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif. Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Pendapatan komprehensif, dll Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi. Penyajian laba rugi komprehensif dengan digabung atau dalam bentuk dua laporan Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 45 TUJUAN PSAK 1 Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain. PSAK 1 Pernyataan ini mengatur: persyaratan bagi penyajian laporan keuangan struktur laporan keuangan persyaratan minimum isi laporan keuangan. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 46 RUANG LINGKUP Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah. PSAK 1 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 47 Komponen Laporan Keuangan • Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari : • Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode); • Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lan selama periode; • Laporan Perubahan Ekuitas selama periode; • Laporan Arus Kas selama periode; • Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informsi penjelasan lain. • Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif, ketika entitas : • • • • • menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan, Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 48 Penyajian Laporan Keuangan – 11A Entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan dua metode: Laporan tunggal Bagian tersebut disajikan bersama, dengan bagian laba rugi disajikan pertama kali mengikuti secara langsung dengan bagian penghasilan komprehensif lain. Laporan terpisah laporan laba rugi mendahului laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain akan akan dimulai dengan laba rugi. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 49 Karakteristik Umum Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi) tidak sesuai PSAK Kelangsungan usaha Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi Dasar akrual Material dan agregasi Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan Frekuensi pelaporan Tahunan Informasi komparatif Periode sebelumnya Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi Saling hapus Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI suatu PSAK 50 Informasi Komparatif Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh PSAK/ ISAK. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan. Entitas menyajikan, minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan yang berhubungan. Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 51 Informasi Komparatif - lanj Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK. Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan yang merujuk pada paragraf 10, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap. Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan dengan laporan tambahan tersebut. Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan). Namun demikian, entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga laporan arus kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan). Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 52 Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali, retrospektif atau reklasifikasi • Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan seperti pada awal periode sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang diwajibsyaratkan dalam paragraf 36A jika: a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya. Dalam kondisi yang digambarkan dalam paragraf 38A, entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada: (a) akhir periode berjalan; (b) akhir periode sebelumnya; dan (c) awal periode Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 53 Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali, retrospektif atau reklasifikasi Ketika entitas menyajikan laporan posisi keuangan tambahan sesuai paragraf 38A, entitas harus mengungkapkan informasi yang disyaratkan paragraf 39-42 dan PSAK 25. Namun demikian, entitas tidak perlu menyajikan catatan yang terkait dengan laporan posisi keuangan awal periode sebelumnya. 38D. Tanggal pembukaan laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya tanpa memperhatikan apakah laporan keuangan entitas menyajikan informasi komparatif untuk periode yang lebih awal (seperti dimungkinkan dalam paragraf 36C). 39. Jika entitas mengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali reklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika entitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka entitas mengungkapkan (termasuk awal periode sebelumnya): a. b. c. sifat reklasifikasi; jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa pos yang direklasifikasi; dan alasan reklasifikasi. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 54 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Perubahan definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (noncontrolling interest) Penyajan kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian Minimum line item Penyajian Neraca untuk nilai material disajikan secara terpisah, namun jika tidak material dijelaskan dalam kelompok namun tetap ada penjelasan terpisah. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 55 Laporan Posisi Keuangan Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat ditambahkan jika penambahan tersebut relevan. Penyajian dalam line sendiri atau dalam notes tergantung dari materialitas informasi tersebut. Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang Pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka pendek Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 56 Minimum line item - 1 (a) aset tetap; (h) kas dan setara kas; (b) properti investasi; (i) total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58; (c) aset tidak berwujud; (d) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (g) dan (h)); (e) investasi dengan menggunakan metode ekuitas; (f) persediaan; (g) piutang dagang dan piutang lainnya; Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI (j) utang dagang dan utang ainnya; (k) provisi; (l) liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l)); 57 Minimum line item - 2 (m) liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46; (p) liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58; (q) kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan (r) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 58 Pos dalam Laporan Penyajian aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah. Kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan maka digunakan urutan likuiditas. Perusahaan keuangan berdasarkan likuiditas Pemisahan jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap pos aset dan liabilitas, jika nilainya digabung. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 59 Aset lancar Klasifikasi aset lancar, jika: mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal; memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan; mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah pelaporan; atau kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar. Pelaporan PSAK 1 Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 60 Liabilitas lancar Klasifikasi liabilitas lancar, jika: mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya; memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan; liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 61 Liabilitas Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali. Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 62 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Penghasilan komprehensif lain: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode berjalan Selisih revaluasi aset tetap Perubahan nilai investasi available for sales Dampak translasi laporan keuangan Penyajian dengan cara tunggal atau penyajian dengan dua laporan Dalam dua laporan : Laporan laba rugi (tanpa penghasilan komprehensif lain) Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 63 Informasi dalam bagian penghasilan komprehensif lain Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya: (a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan b) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 64 Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif digabung Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 65 Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif digabung Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 66 Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif - digabung Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 67 Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif digabung Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 68 Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif – disajikan setelah pajak Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 69 Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif – beban menurut sifat Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 70 Minimum line item - Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif • • • • • • pendapatan; biaya keuangan; bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; beban pajak; suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari: • • • • • laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan; laba rugi; setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h)); bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; Pelaporan Korporat Ref: PSAK 1 - Departemen Akuntansi FEUI 71 Informasi dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Penyebab pengungkapan terpisah: penurunan nilai persediaan /aset tetap dan pemulihannya restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap liabilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi; pelepasan aset tetap; pelepasan investasi; operasi yang dihentikan; penyelesaian litigasi; dan pembalikan liabilitas diestimasi lain. Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang lebih andal dan relevan. Ref:Pelaporan PSAK 1Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 72 Klasifikasi Beban - Sifat Pemilihan klasifikasi berdasarkan faktor historis dan industri Klasifikasi berdasarkan sifat lebih mudah karena tidak perlu alokasi beban menurut fungsi Ref:Pelaporan PSAK 1Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 73 Klasifikasi Beban - Fungsi Minimal biaya penjualan berdasarkan metode fungsi secara terpisah dari beban lain. Jika klasifikasi berdasarkan fungsi maka harus mengungkapkan informasi tambahan tentang sifat beban, termasuk beban penyusutadan & amortisasi dan imbalan kerja Ref:Pelaporan PSAK 1Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 74 Laporan Perubahan Ekuitas Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif. Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos pendapatan komprehensif dan transaksi dengan pemilik Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Ref:Pelaporan PSAK 1Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 75 Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi; Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan; Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan (pengelolaan modal) Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yag berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan Ref:Pelaporan PSAK 1Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 76 Catatan atas Laporan Keuangan Pengungkapan lain Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan. Jumlah dividen preferen yang tidak diakui. Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi bersama LK: Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama kantor Keternagan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas Ref:Pelaporan PSAK 1Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 77 Kerangka Konseptual Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 78 RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL Tujuan Kerangka Konseptual Lingkungan Akuntansi Pemerintahan Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta Komponen Laporan Keuangan Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip serta Kendala Informasi Akuntansi Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan pengukurannya 79 TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL Sebagai acuan bagi: Penyusun standar; Penyusun laporan keuangan; Pemeriksa; Para pengguna laporan. 80 POSISI KERANGKA KONSEPTUAL Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika terdapat masalah akuntansi yg belum dinyatakan dalam SAP Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual 81 LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintahan adanya pengaruh proses poltik Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan. b. Ciri keuangan pemerintah Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan sebagai alat pengendalian Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana 82 PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN Masyarakat; Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa; Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman Pemerintah 83 ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN 1 Definisi Unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan 84 ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN 2 Komponen 1. KPA-K/L yang mempunyai 1. Pemerintah Pusat dokumen anggaran tersendiri 2. Bendahara Umum Daerah 2. Pemerintah Daerah (BUD) 3. Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Pemda bila mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran yang terpisah 3. Kementerian Negara/lembaga di lingkungan Pemerintah Pusat 4. Satuan organisasi di lingkungan pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan 85 laporan keuangan PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Akuntabilitas • mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan Manajemen • memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah Transparansi • memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders Evaluasi Kinerja • mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi Keseimbangan Antargenerasi • memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut 86 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik. 87 KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN POKOK Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Laporan Arus Kas (LAK) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL) Neraca Laporan Operasional (LO) ASUMSI DASAR Asumsi kemandirian entitas Asumsi kesinambungan entitas Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement) 89 KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN Relevan; Dapat dipahami Andal; Dapat dibandingkan; dan 90 PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Basis akuntansi; Prinsip nilai historis; Prinsip realisasi; Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; Prinsip periodisitas; Prinsip konsistensi; Prinsip pengungkapan lengkap; dan Prinsip penyajian wajar. 91 BASIS AKUNTANSI Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah entitas adalah Basis Akrual Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatanLO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan basis kas PRINSIP NILAI HISTORIS Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang. Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi. 93 PRINSIP REALISASI Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut. Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam akuntansi komersial. 94 SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas. KONSISTENSI Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal). Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam laporan keuangan. PERIODISITAS Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan 97 PENGUNGKAPAN LENGKAP Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan. 98 PENYAJIAN WAJAR Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah 99 KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN MATERIALITAS PERTIMBANGAN BIAYA DAN MANFAAT KESEIMBANGAN ANTAR KARAKTIRISTIK KUALITATIF 100 PENGAKUAN ASET Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal; Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci 101 PENGAKUAN KEWAJIBAN Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul 102 PENGAKUAN PENDAPATAN Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah 103 PENGAKUAN BELANJA & BEBAN Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. 104 PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan 105 Konsep Pervasive SAK ETAP Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 106 Konsep dan Prinsip Pervasif Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP Tujuan Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas, Kinerja keuangan: pendapatan dan beban Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki. Dasar akrual Saling hapus tidak diperkenankan Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 107 Laporan keuangan untuk tujuan umum Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan, misalnya: − pemegang saham, − kreditor, − pekerja, − masyarakat dalam arti luas Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 108 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDP2LKS) Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 109 TUJUAN KERANGKA DASAR Untuk Penyusun Standar AK.Syar • Membantu penyusunan standar Akuntan Syariah • Pedoman menyusun LK Syariah • Problem solving masalah ak.syar yang belum ada standarnya Auditor • Memberikan pendapat apakah LK sudah sesuai dengan PASBU Pemakai LK • Menafsirkan informasi dalam LK Syariah 110 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH Al-Falah (Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual) Sarana Pencapaian Amanah Alam semesta 111 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Akuntabilitas manusia: Syariah dan akhlaq sebagai indikator baik/buruk – benar/salah suatu usaha Terbentuk integritas -> GCG & Market Discipline ASAS TRANSAKSI SYARIAH Asas Transaksi Syariah Persaudaraan (ukhuwah) Ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, Takaful. Tahaluf Keadilan (‘adalah) Bebas riba, gharar, maysir, dzalim, haram 112 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Kemaslahatan (maslahah) Pemenuhan Maqashid al-shariah Keseimbangan (tawazun) Universalisme (syumuliyah) KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib) 113 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH 114 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Semua aktifitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah Riba Penipuan Perjudian Gharar Penimbunan Barang/Ihtikar Monopoli Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy) Suap (Risywah) Ta’alluq Bai’ al inah Talaqqi al-Rukban PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Masyarakat Investor Pemilik dana qardh Pemilik dana investasi mudharabah Dunia akademik Stakeholders LK Syariah Pemerintah Pembayar dan penerima ZISWAF Pelanggan Pemasok dan mitra usaha lainnya 115 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Pemilik dana titipan Karyawan Pengawas syariah Bangun Prinsip Akuntansi Syariah Sumber : Wiroso 116 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Peraturan Bank Indonesia SAK KDPPLKS PSAK Syariah KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah) Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions—AAOIFI IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah Peraturan perundang-undangan yang relevan Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak bertentangan dengan prinsip syariah 117 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan Menilai prospek arus kas Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip syariah Memberikan informasi mengenai zakat Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS 118 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI ASUMSI DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Dasar Akrual kecuali untuk perhitungan bagi hasil Kelangsungan Usaha 119 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Dapat dipahami Relevan Keandalan Dapat dibandingkan 120 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Mencerminkan kegiatan komersial • • • • Lap Posisi Keuangan (Neraca) Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas LKS: Investor Manajer Inv. Laporan Perubahan Investasi Terikat LKS: Agen Investasi Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh LKS: Pengemban Fungsi Sosial Mencerminkan kegiatan sosial Catatan atas Laporan Keuangan Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil 121 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI NERACA per 31 Des 200x ASET KEWAJIBAN DANA SYIRKAH TEMPORER adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak EKUITAS lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan. Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 122 ASET Kas Penempatan pada BI Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada Surat Berharga Piutang Piutang murabahah Piutang Salam Piutang istishna Piutang Ijarah Persediaan Aset yang dibeli untuk Ijarah Aset Istisna’ Dalam Penyelesaian. Penyertaan pada entitas lain Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan. Aset Pajak Tangguhan Aset lain Pinjaman Qardh Pembiayaan /Investasi Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 123 123 KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera Bagi Hasil yang Belum Dibagikan Simpanan Giro Wadiah Tabungan Wadiah Simpanan Dari Bank Lain Giro Wadiah Tabungan Wadiah Kewajiban Lain: Utang Salam Utang Istishna Kewajiban Kepada Bank Lain Pembiayaan Yang Diterima Hutang pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penjaman Yang Diterima Kewajiban Lainnya Pinjaman Subordinasi DANA SYIRKAH TEMPORER Dari Bukan Bank Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabah Dari Bank Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabah Musyarakah EKUITAS Modal disetor Tambahan modal Saldo Laba/Rugi Kepentingan Non Pengendali Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 124 124 ASET LANCAR LIABILITAS LANCAR Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 125 Sumber : M.Yusuf Wibisana 125 LAPORAN POSISI KEUANGAN Sumber : M.Yusuf Wibisana 126 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI LABA RUGI KOMPREHENSIF 127 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Sumber : M.Yusuf Wibisana LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF untuk periode yang berakhir 31 desember 20x2 dan 20X1 POS-POS 20X2 20X1 PENDAPATAN Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib: Pendapatan jual beli • Pendapatan marjin murabahah XXX XXX • Pendapatan bersih salam XXX XXX • Pendapatan bersih istisna’ XXX XXX XXX XXX • Pendapatan bagi hasil mudharabah XXX XXX • Pendapatan bagi hasil musyarakah XXX XXX Pendapatan usaha utama lainnya XXX XXX Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib XXX XXX Pendapatan sewa bersih • Pendapatan bersih ijarah Pendapatan bagi hasil Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 128 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 – CONT’D POS-POS 20X2 Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib 20X1 XXX XXX (XXX) (XXX) XXX XXX • Pendapatan imbalan jasa perbankan XXX XXX • Pendapatan imbalan investasi terikat XXX XXX (XXX) (XXX) LABA (RUGI) USAHA XXX XXX PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON USAHA XXX XXX LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK XXX XXX BEBAN PAJAK (XXX) (XXX) ZAKAT* (XXX) (XXX) XXX XXX HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL Hak bagi hasil milik bank PENDAPATAN USAHA LAINNYA: BEBAN USAHA LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 129 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 – CONT’D POS-POS 20X2 LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN 20X1 XXX XXX Surplus revaluasi aset tetap XXX XXX Keuntungan aktuarial XXX XXX Keuntungan penjabaran laporan keuangan XXX XXX Jumlah pendapatan komprehensif lain XXX XXX (XXX) (XXX) XXX XXX XXX XXX Pendapatan Komprehensif Lain Laba Komprehensif Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Entitas Non Pengendali Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 130 Ringkasan Laporan Laba Rugi 20X2 20X1 Pendapatan pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib • Pendapatan dari Jual Beli XXX • Pendapatan dari Sewa XXX • Pendapatan dari Bagi Hasil XXX • Pendapatan Usaha Utama Lainnya XXX XXX XXX XXX XXX TOTAL XXX XXX (XXX) (XXX) XXX XXX (XXX) (XXX) XXX XXX BEBAN NON USAHA (XXX) (XXX) ZAKAT (XXX) (XXX) PAJAK (XXX) (XXX) HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DST PENDAPATAN USAHA LAINNYA BEBAN USAHA PENDAPATAN NON USAHA Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 131 Laporan Perubahan Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) Unsur Laporan Perubahan Investasi Terikat: saldo investasi terikat pada tanggal laporan; penyetoran dan penarikan dana oleh pemilik investasi; hasil investasi sebelum dikurangi bagian manajer investasi; dan jasa agen investasi. Jika LKS sebagai manajer investasi: untung, dibagi sesuai nisbah rugi, LKS tidak memperoleh imbalan Jika LKS sebagai agen investasi: imbalan sebesar jumlah yang disepakati tanpa memperhatikan hasil investasi. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 132 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Pengungkapan Dana Investasi Terikat Periode yang dicakup Saldo awal, keuntungan (kerugian), dan saldo akhir Sifat hubungan LKS dan pemilik dana: Mudharib Agen investasi Hak dan kewajiban terkait dengan jenis dana investasi terikat 133 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Contoh Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat 134 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 135 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Sumber : M.Yusuf Wibisana LAPORAN ARUS KAS Sumber : M.Yusuf Wibisana 136 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 136 Laporan Rekonsiliasi Pendapatan untuk Bagi Hasil kepada Nasabah penghimpun dana PENDAPATAN USAHA UTAMA (Akrual) PENGURANG • Pendapatan Periode Berjalan yang Kas/Setara Kasnya Belum Dierima • Pendapatan Margin Murabahah • Pendapatan Istishna • Hak Bagi Hasil: •Pembiayaan Mudharabah •Pembiayaan Musyarakah • Pendapatan Sewa TOTAL PENAMBAH • Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan: • Penerimaan pelunasan piutang: • Margin Murabahah • Istishna XXX (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) • Pendapatan Sewa XXX XXX XXX • Penerimaan piutang bagi hasil: •Pembiayaan Mudharabah •Pembiayaan Musyarakah XXX XXX TOTAL PENDAPATAN yang tersedia untuk bagi hasil XXX XXX 137 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 137 Pembagian Bagi Hasil Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil xxx Bagi hasil yang menjadi hak bank syariah xxx Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana xxx 138 Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat 139 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan 140 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan: informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterap-kan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting; informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas; Laporan Perubahan Ekuitas; Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat; dan Laporan Penggunaan Dana Kebajikan; informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar. 141 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI CATATAN LAPORAN KEUANGAN Sumber : M.Yusuf Wibisana 142 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI CATATAN LAPORAN KEUANGAN Sumber : M.Yusuf Wibisana 143 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI CATATAN LAPORAN KEUANGAN Sumber : M.Yusuf Wibisana 144 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan LKS Pengakuan Aset • Diakui di neraca jika besar kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan dipetoleh entitas syariah dan nilainya dapat diukur secara andal Pengakuan Kewajiban • Diakui di neraca jika besar kemungkinan pengeluaran sumber daya ekonomi yang mengandung manfaat ekonomi masa depan akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur secara andal Pengakuan DST • Diakui dalam neraca jika entitas syariah memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana yang diterima melalui pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonom danJumlah yang diselesaikan dapat diukur andal Pengakuan Penghasilan Pengakuan Beban • Diakui di laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset dan penurunan kewajiban telah terjadi dan nilainya dapat diukur secara andal • Diakui di laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset dan peningkatan kewajiban telah terjadi • Nilainya dapat diukur secara andal 145 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan LKS Biaya historis Yang umum digunakan Biaya kini Nilai realisasi Dasar pengukuran 146 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011 Sumber : M.Yusuf Wibisana 147 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011 Sumber : M.Yusuf Wibisana 148 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011 Sumber : M.Yusuf Wibisana 149 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011 Sumber : M.Yusuf Wibisana 150 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011 Sumber : M.Yusuf Wibisana 151 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011 152 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 153