Newsletter INDOHUN 8

advertisement
NEWS
INDOHUN
The Eighth Edition, February 2016
WELCOMING
NEW
YEAR
WITH MORE
&CHALLENGES
NEW
SPIRIT
ZOONOSES
UPDATE
ZIKA VIRUS
DENGUE FEVER
INDOHUN’S
UPCOMING
ACTIVITIES
“
Work together across
multi-professional and
multi-discipline
on One Health
for brighter future
”
INDOHUN in 2016 at a Glance
menyambut tahun baru
D alam
2016 ini, masih terdapat banyak
hal yang harus dilakukan.
Khususnya sebagai bagian dari
praktisi kesehatan, kita perlu
melakukan berbagai upaya dalam
mencegah dan mengendalikan
kemungkinan terjadinya wabah
penyakit zoonosis di Indonesia.
S
ehubungan dengan isu ini,
Indonesia One Health University
Network (INDOHUN), sebagai
platform dimana akademisi,
ilmuwan, profesional, stakeholder,
dan komunitas yang bergerak dalam
One Health, merasa perlu mengambil
peran dalam mengendalikan potensi
terjadinya wabah.
satu cara yang akan
S alah
dilakukan INDOHUN adalah
Menyelenggarakan beberapa
kegiatan pelatihan yang
menggunakan pendekatan One
Health. Pelatihan ini menjadi bekal
dan diharapkan dapat
memperkaya calon peserta yang
merupakan anggota dan jaringan
INDOHUN.
welcoming the new year, we
I nneed
to realize that so much
things have to be done. Particularly,
as a part of health practitioner, we
need to develop our country in
controlling and preventing the
possibility of zoonotic disease
outbreak.
conjunction with this
Inconcern,
Indonesia One Health
University Network (INDOHUN),
as a platform where leading
academicians, stakeholders,
scientists, communities, and
professionals that concern in
One Health, feel it necessary to
take a role in controlling the
potential outbreak.
of the ways that will be done
O neby INDOHUN
is organizing
and holding several training
activities. This training aims to
enrich and equip the prospective
participants from INDOHUN’s
members and network by using the
One Health approach.
Training for Future OHW
I INDOHUN akan mengadakan pelatihan bagi
mahasiswa di 5 wilayah berbeda di Indonesia.
Pelatihan ini akan dilakukan 3 hari di kelas dan 3
hari kerja lapangan. Pelatihan mencakup beberapa
topik, diantaranya: Pengantar One Health,
Determinan Sosial Kesehatan, Interaksi antara
manusia, satwa liar dan hewan peliharaan; serta
Surveilans. Dalam kerja lapangan, mahasiswa akan
ditempatkan dalam situasi kerja kehidupan nyata
untuk melakukan kegiatan surveilans, kolaborasi,
serta berinteraksi dengan kebudayaan dan
kepercayaan setempat.
E INDOHUN will conduct a training for students in 5
different regions in Indonesia. This training consists
of 3 days in-class and 3 days fieldwork. The training
covers several topics, for example: introduction to
One Health, some of social determinants of health,
interaction between human and wild animal and also
domesticated animals; and surveillance. For
fieldwork, students will be placed in real life work
situation to deal with surveillance, collaboration as
well as community’s beliefs and culture.
Developing Fieldwork
Module
I Fakultas akan mengembangkan suatu Modul One
Health yang akan digunakan dalam kegiatan-kegiatan
tertentu, diantaranya Fieldwork Practicum, Training for
Future OHW, dan beberapa Kegiatan Lapangan GHTL.
Kegiatan pengembangan modul ini akan menghasilkan
suatu pedoman dan manual untuk kerja lapangan
yang menggunakan pendekatan One Health.
E Faculties will develop One Health Module that will
be used in specific activities including Fieldwork
Practicum, Training for Future OHW, and some of GHTL
Fieldworks. The Developing Fieldwork Module activity
will produce guideline and manual for fieldwork with
One Health approach.
http://craptendo.wikia.com/
INDOHUN Upcoming Activities
INDOHUN Universities
Collaboration Center
I Dalam rangka menjangkau lebih banyak
mahasiswa dan dengan maksud menjalin hubungan
yang lebih erat dengan program fakultas, dirasa perlu
untuk memasukkan kegiatan INDOHUN sebagai suatu
kesatuan program yang melekat dengan universitas
maupun fakultas. INDOHUN memperkuat Pusat
Kolaborasi One Health yang telah ada, sehingga dapat
lebih mudah untuk memasukkan pendekatan One
Health ke dalam program akademik. Program Pusat
Kolaborasi One Health ini akan berfokus pada
program akademik dan pengembangan kompetensi
mahasiswa terkait One Health, terutama pada
pengembangan
modul,
kegiatan
lapangan,
penjangkauan masyarakat, penelitian akademis dan
pelatihan aksi.
E In order to influence more students and get more
engagement with faculty’s program, INDOHUN
activities and plan must be inserted and
institutionalized to the body that attached with or
under university or faculty. INDOHUN reinforce existing
One Health Collaboration Center so it becomes easier
to insert One Health approach into academic program.
The Collaboration Center program will focus on its
academic program and student development on One
Health particularly on module development, fieldwork
activities, community outreach, academic research,
and training action.
http://www.davidsonwp.com/
One Health Community
Empowerment
I Mahasiswa dari beberapa Universitas terpilih akan
melaksanakan program yang melibatkan dan
memberdayakan masyarakat setempat dalam isu One
Health. Isu-isu yang diangkat berkaitan dengan konsep
One Health. Contohnya peningkatan kesadaran dan
pengetahuan peternak untuk menghindari penyakit
menular. Kegiatan bertema spesifik “One Health” ini
akan diselenggarakan di bawah pengawasan
INDOHUN, oleh beberapa fakultas terpilih sebagai
salah satu program akademik ataupun program
pemberdayaan masyarakat.
E Student from selected universities conducting a
program that engage and empower local community
on One Health Issue. The issues are around One
Health concept like increasing the cattlemen
awareness and knowledge to prevent them from
infectious disease. This One Health specific program
will be conducted by the selected faculties as one of
their academic program or their existing community
empowerment program, under INDOHUN supervision.
Seed Grant Program
I Menindaklanjuti kegiatan Grant Writing Workshop
pada tahun pertama, INDOHUN menerima respon yang
sangat baik dari para peserta yang telah menyiapkan
proposal penelitiannya. Sejalan dengan komitmen
INDOHUN untuk meningkatkan kapasitas tenaga
kesehatan One Health untuk mencegah, mendeteksi
dan merespon penyakit menular melalui berbagai
penelitian, INDOHUN akan menerima proposal One
Health yang berfokus pada penyakit menular dan
daerah emerging pandemic kepada anggota INDOHUN
yang memerlukan sumber dana untuk mewujudkan
ide-ide inovatif mereka. Dana hibah akan mendukung
tahap penggagasan, pengumpulan data, perencanaan
proyek, dan keterlibatan lintas disiplin ilmu dari proyek
penelitian.
E Following up Grant Writing Workshop activity in
year 1, INDOHUN receive an overwhelmed response
from participants that have prepared very potential
research proposal. In line with INDOHUN commitment
to improve One Health Workforce capacity to prevent,
detect, and respond to infectious disease using
research, INDOHUN will open a call for proposal on One
Health focusing on infectious disease and emerging
pandemics area for INDOHUN member who face
challenges in identifying sources of seed funds for their
innovative research ideas. Seed Grant will support the
early phases of idea generation, data collection, project
planning, and interdisciplinary engagement of research
project.
http://stages.epfl.ch/
ToT for GHTL Trainers
I INDOHUN akan mengadakan pelatihan untuk
pelatih dengan target 15 peserta, sebagai langkah
pendukung dalam implementasi Seri GHTL 2016 yang
menggunakan pendekatan berbasis wilayah Indonesia.
Peserta ToT ini merupakan profesional kesehatan dari
6 daerah di Indonesia yang nantinya akan bertugas
sebagai pelatih dalam Seri GHTL pada Agustus 2016.
Pelatihan ToT untuk GHTL akan dilakukan di Sumatera
Barat pada bulan Juli 2016.
E As a supporting step for GHTL Series
implementation with Indonesia region-based approach,
INDOHUN will conduct training for trainers (ToT) to train
15 local trainers. The participants are health
professionals from six different regions in Indonesia
and will serve as one of the trainers in the GHTL Series
on August 2016. The GHTL ToT training will be
conducted in West Sumatera on July 2016.
INDOHUN Upcoming Activities
Global Health True
Leaders (GHTL)
I Global Health True Leaders merupakan sebuah
paket pelatihan kepemimpinan yang lengkap.
Keterampilan para peserta akan ditingkatkan
melalui pelatihan kepemimpinan, pelatihan
berbicara di depan umum, dan kerja sama lintas
disiplin ilmu. Penerapan kepemimpinan secara
langsung dilakukan melalui kegiatan pelayanan di
masyarakat, vaksinasi hewan, konseling kesehatan
di sekolah, dan penanaman pohon.
Pada tahun 2016 ini, kegiatan GHTL akan
diselenggarakan 3 kali. Batch pertama (Batch 6)
diselenggarakan di Sumatera Barat pada tanggal
30 Juli-4 Agustus. Batch kedua (Batch 7)
diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur pada
tanggal 10-15 Agustus. Batch ketiga (Batch 8)
akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 23-28
Agustus. INDOHUN menawarkan lebih dari 150
beasiswa bagi mahasiswa sarjana bidang
kesehatan serta bagi praktisi muda kesehatan.
Seri GHTL 2016 akan membuka pendaftaran pada bulan
Februari
ini.
Kunjungi
situs
web
INDOHUN
www.indohun.org untuk informasi Seri GHTL 2016 lebih
lanjut. Sampai bertemu di Seri GHTL 2016!
The GHTL Series 2016 will open for registration on this
February. Please visit INDOHUN website www.indohun.org
for further information for Global Health True Leaders
2016. See you in GHTL Series 2016!
E Global Health True Leaders is the complete
package for leadership training. The participants skill
will be improved by learning the leadership, working
together with difference background, speaking in
public, and implementing their leadership by
community service, animal vaccination, health
counseling in school, and tree planting.
In 2016, the Global Health True Leaders will be held
into 3 batches. First batch (Batch 6) will be held in
West Sumatera on July 30 - August 4. The second
batch (Batch 7) will be held in East Nusa Tenggara
on August 10-15. The third batch (Batch 8) will be
held in Bali on August 23-28. We offer more than
150 scholarships for all undergraduate students
who study in health major and also for young
practitioners who work in health field.
Collaborative Internship
Program
I INDOHUN bekerja sama dengan beberapa
fakultas terpilih untuk menyelenggarakan kegiatan
magang yang berfokus pada isu One Health dengan
memasukkan Program Magang Kolaboratif ini
sebagai bagian dari program magang fakultas yang
telah ada. Program magang ini menawarkan
pengalaman dalam mengaplikasikan teori yang
selama ini telah diajarkan di kelas. Sangat
diharapkan dapat terbentuk kolaborasi antara
universitas dengan lembaga pemerintah maupun
organisasi kesehatan lainnya untuk mendukung
program ini. Kegiatan magang ini akan memberikan
kesempatan untuk mendapat pengalaman dengan
penekanan pada pelatihan di lembaga pemerintah
maupun organisasi kesehatan lainnya. Peserta
magang adalah mahasiswa sarjana yang sedang
menempuh tahun ketiga dan keempatnya.
E INDOHUN will work together with the selected
faculties to conduct Internship that focus on One
Health by inserting Collaborative Internship
Program in their existing internship program. This
Internship program offers students a practical
experience that will allow them to experience how
their in class studies are applied in “real world”.
Collaboration between university and government
institution or other health organization are
expected to be established to support the
internship program. Internship will provide an
opportunity to gain experience with emphasis on
training in government institution or other health
organization. Interns are undergraduate students
who are in their 3rd and 4th year.
http://www.field-studies-council.org/
http://www.aspireinternships.org/
http://static1.squarespace.com/
http://www.uhm.hawaii.edu/
INDOHUN Upcoming Activities
Global One Health Forum
(Online)
I Forum One Health merupakan media diskusi
daring dimana setiap orang dapat mengadakan
percakapan terkait isu One Health. Forum ini
bertujuan sebagai media pertukaran pengetahuan
serta untuk mengumpulkan solusi dan dukungan
dalam memutuskan aksi nyata terhadap tantangan
One Health yang ada. Forum ini ditargetkan bagi
pemerhati One Health, mahasiswa (terutama yang
berasal dari Indonesia), serta para ahli dari seluruh
dunia, termasuk diantaranya dokter, dokter hewan,
ahli kesehatan masyarakat, dan profesi terkait.
E One Health Forum is an online discussion
platform where everyone can hold conversations on
One Health actual issues and problems. This platform
aims to share knowledge and to gather support and
solution to take an action towards the One Health
challenges. This platform is targeted for students
(particularly Indonesian students) and One Health
interested parties and experts worldwide, including
veterinarian, doctor, public health experts and related
professions.
one
health
forum
.com
ZOONOSIS
ZIKA
VIRUS
I adalah virus penyakit yang ditularkan
melalui nyamuk. Virus Zika pertama kali
diidentifikasi tahun 1947 di Uganda yang
kemudian diidentifikasi pada manusia tahun
1952 di Uganda dan Republik Tanzania. Genre
virus Zika adalah flavivirus dan vektornya
adalah nyamuk Aedes. Nyamuk jenis ini
biasanya menggigit pada pagi dan sore hari.
Wabah penyakit virus Zika telah tercatat di
Afrika, Amerika, Asia dan area Pasifik.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
mengimbau warga untuk tetap waspada dan
aktif melakukan pencegahan penyakit Zika.
I
E is an emerging mosquito-borne virus that
was first identified in Uganda in 1947. It was
then identified in humans in 1952 in Uganda
and the United Republic of Tanzania. The
genre of Zika virus is flavivirus. Aedes
mosquitoes is the vector of this virus. This
kind of mosquitoes usually bite during the
morning and late afternoon. Outbreaks of
Zika virus disease have been recorded in
Africa, the Americas, Asia and the Pacific.
Ministry of Health Republic of Indonesia
urged people to stay alert and actively
conduct the prevention of Zika.
Yang Perlu Anda ketahui:
1. Virus Zika dibawa oleh nyamuk dan manusia,
tetapi biasanya ditularkan oleh nyamuk.
2. Gejala infeksi virus Zika biasanya ringan.
3. Yang paling berisiko mengalami komplikasi
virus Zika adalah bayi dalam kandungan.
4. Tidak ada vaksin yang melindungi kita
terhadap virus Zika.
5. Zika dimulai di Afrika dan menyebar dengan
cepat.
6. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah mendapati
satu kasus Zika pada seorang laki-laki berusia 27 tahun
yang tinggal di provinsi Jambi-Sumatera, Indonesia.
7. Kemungkinan para wisatawan tidak akan membawa
nyamuk terinfeksi bersama dengan mereka.
8. Anda dapat mencegah infeksi Zika dengan
menggunakan penangkis serangga.
9. Pengendalian nyamuk dapat membantu mencegah
Zika.
Source: World Health Organization; Everyday Health Media, VOA Indonesia
UPDATE
I
E
What You Need to Know:
1. The Zika virus is carried by mosquitoes and
people, but usually spread by mosquitoes.
2. Symptoms of Zika virus infection are usually
mild.
3. Unborn babies are most at risk from Zika virus
complications.
4. There's no vaccine to protect against the Zika
virus.
5. Zika began in Africa and spread rapidly.
6. Eijkman Institute for Molecular Biology have
found one case of Zika on a 27 years old man
who lived in Jambi province of Sumatra
Indonesia.
7. Travelers probably won’t bring infected
mosquitoes along with them.
8. You can help prevent Zika infection by using
insect repellents.
9. Mosquito control can help prevent Zika.
Source: World Health Organization; Everyday Health Media, VOA Indonesia
ZOONOSIS
I
Tanda dan gejalanya
dapat menipu!
Zika memiliki tanda-tanda dan gejala
yang hampir sama dengan DBD,
Chikungunya dan Malaria, karena
mereka berada dalam kategori yang
sama. Gejala terjadi dalam 3-7 hari
setelah digigit nyamuk yang terinfeksi.
Gejala umum meliputi
demam, ruam, nyeri sendi, atau
konjungtivitis (mata merah); yang dapat
disalahartikan sebagai gejala penyakit
lain.
Gejala umum lainnya termasuk nyeri otot
dan sakit kepala. Bentuk komplikasi
terparah
yang
dicurigai
adalah
microcephaly dan kerusakan otak pada
bayi jika sang ibu terinfeksi selama masa
kehamilan. Penyakit ini biasanya ringan
dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama beberapa hari sampai seminggu.
Orang yang terinfeksi biasanya tidak
mengalami
sakit
parah
yang
mengharuskannya dibawa ke rumah
sakit, dan sangat jarang terjadi kematian
yang disebabkan oleh Zika.
http://www.elitereaders.com/
E
The signs and symptoms are tricky!
Zika presents almost the same signs and
symptoms, since it is the same category as
Dengue, Chikungunya and Malaria. The
symptoms occur 3 to 7 days after being bitten by
an infected mosquito. The common symptoms
include fever, rash, joint pain, or conjunctivitis
(red eyes); which can be mistaken as the
symptoms of other diseases.
Other common symptoms include muscle pain
and headache. Microcephaly and brain damage
in babies are suspected the most severe
complications if mothers become infected
during pregnancy. The illness is usually mild with
symptoms lasting for several days to a week.
People usually don’t get sick enough to go to the
hospital, and they very rarely die of Zika.
http://www.bbc.com/
Source: CDC, Elite Readers
UPDATE
Source: World Health Organization
http://cdn1.medicalnewstoday.com/
ZOONOSIS
DENGUE
FEVER
I Adalah virus penyakit yang
ditularkan
nyamuk
betina,
terutama
spesies
Aedes
aegypti dan, pada tingkat yang
lebih rendah, Aedes albopictus.
http://yurialfred.blogspot.co.id/
Penyakit ini tersebar di seluruh daerah
tropis, dengan variasi risiko pada tiap
daerah yang dipengaruhi oleh curah hujan,
suhu, dan tingginya urbanisasi. Pada saat
musim hujan memasuki masa puncaknya,
semakin banyak daerah di seluruh wilayah
Indonesia yang melaporkan wabah
demam berdarah.
Sejak Januari 2016, kasus Demam
Berdarah Dengue dilaporkan terjadi di
Jawa Tengah, Jawa
Barat, Bali, Kalimantan
Selatan, Nusa Tenggara
Barat, dan Banten, serta
Provinsi
Cegah perkembangbiakan
nyamuk
dengan
cara
memberantas habitatnya (3M)
I
1. Mengubur
Kubur/musnahkan semua barang
bekas yang dapat menampung air
hujan, agar tidak menjadi sarang
dan tempat bertelur nyamuk Aedes.
2. Menguras
Kuras dan bersihkan wadah air
secara berkala.
3. Menutup
Tutup rapat semua wadah air untuk
mencegah nyamuk Aedes bertelur.
tempat-tempat lain. Pencegahan dan
pengendalian Demam Berdarah Dengue
bergantung pada tindakan pengendalian
vektor yang efektif.
Source: World Health Organization; The Jakarta Post; Antara News
UPDATE
The disease is widespread throughout the
tropics, with local variations in risk influenced
by rainfall, temperature and unplanned rapid
urbanization. As the rainy season enters its
peak, more regions across Indonesia have
reported outbreaks of dengue fever.
E is a mosquito-borne viral
disease transmitted by female
mosquitoes mainly of the species
Aedes aegypti and, to a lesser
extent, Aedes albopictus.
Since January 2016, dengue cases were
reported to have occurred in the provinces of
Central Java, West Java, Bali,
South Kalimantan, West
Nusa Tenggara, and Banten,
among other places. Dengue prevention and
control solely depends on effective vector
control measures.
Bury
E Prevent mosquito from
breeding by eradicating the
insect’s habitat (3M)
1. Burying (Mengubur)
Disposing of solid waste properly and removing artificial man-made
habitats.
2. Draining (Menguras)
Empty and clean of domestic water storage containers on a weekly basis.
3. Covering (Menutup)
Preventing mosquitoes from accessing egg-laying habitats and apply
appropriate insecticides to water storage outdoor containers.
INDOHUN
National Coordinating Office
Kampus Baru Universitas Indonesia
Faculty of Public Health,
G Building 3rd Floor, Room 316
Depok, West Java, Indonesia 16424
Download