JAPANESE ENCEPHALITIS Suharyo 1 Pendahuluan Ensefalitis mrp kondisi inflamasi difus pd otak dan dpt disebabkan oleh berbagai macam virus Ada 2 bentuk ensefalitis akut yang berbeda secara patologis yaitu primer dan pasca infeksi Ensefalitis primer disebabkan seranagan virus langsung pada otak, termasuk JE 2 Epidemiologi • Merupakan penyebab paling penting ensefalitis virus di Asia Tenggara dan pasifik bagian barat • >50.000 kasus terjadi setiap tahun CFR sekitar 25% • Prevalensi di daerah pedesaan & pertanian dimana babi dan burung berperan sebagai hewan pejamu dan nyamuk menularkan virus dari hewan viremik ke manusia 3 • JE di kepulauan Pasifik bag barat dari Jepang ke Filipina • ditemukan di daerah subtropis pada waktu musim panas & awal musim gugur • pada umumnya terbatas pada daerah atau waktu dimana suhu dan kepadatan nyamuk tinggi 4 • Insidensi: 1-10/10,000 • JE sering menyerang anak-anak umur 1-15 th • 1993-1997, di Indonesia 10-75% JE positivity rate • JE pop-based surveillance in Bali 2001-2003. – JE is detected in all districts; – CFR 16 %; – 45 % resulted in sequelae 5 6 Monthly distribution of Japanese encephalitis cases, Bali, Indonesia (July 2001-June 2002) 12 8 6 4 2 Ju ne ay M Ap ri l Au gu st Se pt . O ct . N ov . D ec . Ja n. Fe b. M ar ch 15 - 0 Ju ly . Cases 10 Month 7 Etiologi Penyebab: Virus JE: ssRNA, envelope (+), diameter 70-80 nm; Flaviviridae Ada 5 genotipe dari JE, di Indonesia genotipe I & IV yang paling banyak (multiple circulation of genotypes in Indonesia and Thailand). Genotype III merupakan genotip yang paling banyak di Asia 8 Penularan • Nyamuk Culex tritaeniorhynchus”) • Babi, burung liar host utama, manusia dan kuda adalah host terakhir • Nyamuk, terinfeksi secara transovarian namun nyamuk bisa juga mendapatkan infeksi 9 Gejala & tanda • Masa inkubasi biasanya 5 – 15 hari • menyebabkan radang akut yang dalam waktu singkat mengenai bagian dari otak, sumsum tulang belakang dan selaput otak • Sebagian besar infeksi tidak menampakkan gejala • gejala ringan, kadang terjadi berupa sakit kepala dengan demam atau berupa aseptic meningitis • Infeksi berat biasanya ditandai dengan gejala akut, berupa sakit kepala, demam tinggi, tanda-tanda meningeal, pingsan (stupor), disorientasi, koma, gemetar, kadang kejang (terutama pada anak-anak) dan spastik (tapi jarang berupa “flaccid paralysis”) 10 • Diagnosa dibuat dengan mengukur titer IgM spesifik serum fase akut dari LCS atau • meningkatnya titer antibodi pada pair sera dengan menggunakan prosedur netralisasi seperti, CF, HI, FA, ELISA atau dengan tes serologis lainnya 11 Pengobatan • Pengobatan spesifik : tidak diperlukan • Vaksin mati yang dibuat dari otak tikus untuk JE Ensefalitis digunakan untuk anak-anak di Jepang, Korea, Thailand, India dan Taiwan • Pengobatan suportif dan simtomatik lainnya 12 Pencegahan 1. Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang cara penyebaran dan pengendalian penyakit ini. 2. Membunuh larva dan menghilangkan tempat yang diketahui dan dicurigai sebagai tempat perindukan vektor. 3. Membunuh nyamuk dengan pengasapan atau dengan penyemprotan yang meninggalkan residu pada habitat manusia 4. Memasang kasa pada tempat tidur dan tempat tinggal, gunakan kelambu waktu tidur. 13 5. Menghindari gigitan nyamuk selama jam jam nyamuk aktif menggigit atau gunakan obat gosok anti nyamuk (repelans) 6. Di daerah endemis, hewan ternak diimunisasi atau menempatkan mereka dalam kandang yang jauh dari tempat tinggal, misalnya : ternak babi didaerah endemis JE. 7. Vaksinasi 8. Petugas Laboratorium yang terpajan secara tidak sengaja dapat dilindungi secara pasif dengan memberikan serum imun hewan atau manusia 14 Evaluasi 1. Apa yang anda ketahui tentang ensefalitis? 2. Sebutkan gejala dan tanda penyakit JE? 3. Jelaskan penularan penyakit JE? 4. Bagaimana pengobatan dan pencegahannya? 15