Japanese Encephalitis

advertisement
Ririh Yudhastuti
FKM UNAIR
Culex
JE Transmission
Japanese Encephalitis (JE)
suatu penyakit yang menyerang susunan saraf
pusat (otak) yang mengakibatkan radang otak
mendadak yang disebabkan oleh virus JE.
Penyakit JE bukanlah penyakit baru, tetapi sudah
lama dikenal di pulau Bali.
Penyakit ini ditularkan oleh vektor penular dan
reservoir (sumber infeksi). Yang bertindak
sebagai vektor adalah nyamuk jenis culex
sedangkan reservoir adalah babi, sapi, kuda,
kera, kambing, burung dan lain-lain.
Ternak babi mempunyai peran terpenting yang
bertindak sebagai satu-satunya induk semang
penguat (amplifier host) dari virus JE.
Apabila nyamuk dapat menggigit bangsa burung
dan hewan yang mengandung virus JE,
kemudian menggigit babi maka pada babi
jumlah virus akan meningkat secara tajam. Babi
menjadi demam dan virus berada dalam
sirkulasi darah (viremia).
• Nyamuk culex dapat berkembang dimanamana seperti sawah, kolam, air genangan
pada kandang dan lain-lain.
• Nyamuk culex bersifat zoophilik yaitu lebih
menyukai binatang sebagai mangsanya
daripada manusia sehingga virus JE umumnya
menginfeksi binatang.
Hanya secara kebetulan saja menginfeksi
manusia terutama bila densitas (kepadatan)
nyamuk culex meningkat.
• Penularan penyakit pada manusia terjadi
apabila nyamuk culex yang telah menggigit
babi yang sedang viremia kemudian menggigit
lagi manusia
JE MAP
Gejala Klinik
•
Penyakit ini dapat mengenai semua umur tetapi umumnya lebih
sering menyeranganak-anak. Tidak semua manusia yang digigit
nyamuk culex berkembang menjadi encephalitis.
•
Masa tunas (inkubasi) penyakit JE rata-rata 4 – 14 hari. Gejala
kliniknya bisa bervariasi tergantung dari berat ringannya kelainan
susunan saraf pusat, umur penderita dan lain-lain.
• Perjalanan penyakit dibedakan menjadi 3 stadium. Pertama,
stadium prodromal yang berlangsung 2 – 4 hari. Ditandai
dengan panas mendadak, sakit kepala berat yang kadang disertai
keluhan mual dan muntah.
• Selanjutnya stadium akut selama 4 – 7 hari. Pada stadium
ini panas tetap tinggi dan tidak mudah diturunkan
dengan obat penurun panas. Akan terjadi kekakuan otot
terutama pada otot leher. Pada kasus yang lebih berat
dapat terjadi gangguan keseimbangan, kejang-kejang serta
penurunan kesadaran mulai dari gelisah-mengantuk sampai
koma (tidak sadar).
•
Ketiga, stadium konvalesen atau tahap akhir. Stadium ini
dimulai pada saat suhu tubuh kembali normal. Tanda-tanda
neurologis bisa menetap atau cenderung membaik. Bila
penyakit berat dan berlangsung lama dapat terjadi gejala
sisa seperti gangguan mental berupa emosi tidak stabil,
lambat berbicara, perubahan kepribadian dan lumpuh
sebagian tubuh.
Pencegahan
• Pencegahan dan pemberantasan JE ditujukan kepada manusia,
vektor (nyamuk beserta larvanya) serta reservoir.
• Pada manusia dengan menghindari diri dari gigitan nyamuk culex.
Nyamuk ini menggigit mulai menjelang malam hari sampai besok
paginya oleh
• karena itu perlu mempertimbangkan penggunaan kelambu bila
tidur. Dapat pula mempergunakan repellen dalam bentuk
cairan/krim atau memakai obat pembasmi nyamuk dalam bentuk
gulungan yang menghasilkan asap.
• Penggunaan vaksin (imunisasi) pada manusia masih dalam tahap
penelitian karena biaya untuk melakukan vaksinasi masal cukup
mahal.
• Pembasmian nyamuk dewasa dapat dilakukan
dengan cara konvensional yaitu melakukan
penyemprotan dengan insektisida seperti
malathion, fenitrothion. Pemberantasan larva
dilakukan dengan cara pengaturan pengaliran air
(irigasi) di sawah dengan baik atau dapat
mempergunakan larvasida. Tentu saja yang paling
dianjurkan adalah Gerakan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) oleh masyarakat. Ini akan
mencegah perkembangbiakan daripada nyamuk.
• Tindakan terhadap reservoir yaitu hewan yang
menjadi perantara dari virus JE. Peternakpeternak babi hendaknya membuat kontruksi
kandang babi sedemikian rupa sehingga
mengurangi kesempatan bagi nyamuk untuk
datang bersarang.
• Kebersihan kandang harus tetap terjaga serta
kandang harus mempunyai sarana
pembuangan air limbah. Lokasi peternakan
babi agar dibangun jauh dari pemukiman
penduduk.
Vaksin untuk JE
Download