I. PENELITIAN SOSIOLOGI AGAMA 1. Topik-topik Penelitian Sosiologi Agama Topik-topik penelitian Sosiologi agama banyak sekali antara lain,amalgamasi agama; tindak kekerasan, konflik antar etnis; perilaku religius kaitanya dengan politik. Topik tersebut pada dasarnya terkait dengan fungsi agama dalam masyarakat dan dampak yang ditimbulkanya baik secara individual maupun kelompok. 2. Metode Sosiologi Agama Metode yang dipakai didalam sosiologi agama tidaklah berbeda dengan metode yang digunakan dalam sosiologi umum. Adanya beberapa metode yang digunakan dalam sosiologi agama yaitu pertama, Metode Kualitatif (verstehende) yang dikembangkan oleh Max Weber, yaitu mencoba untuk memberikan penjelasan secara ilmiah terhadap sesuatu dibalik apa yang nampak, serta mencoba menjelaskan secara mendalam gejala-gejala sosial agama yang terjadi. Kedua Metode Kuantitatif, yang bersumber pada metode yang dikembangkan oleh Emile Durkheim yaitu melalui Metode Survei, yang dapat dilakukan dengan observasi, interview, penggunaan data sekunder, angket dan lain sebagainya. Metode pada dasarnya adalah suatu cara untuk sampai kepada ilmu itu sendiri; yaitu bagaimana suatu ilmu melihat atau mengkaji obyek formalnya. Hasil pengkajian terhadap obyek formal ini akan memberikanpenjelasan yang jelas bagi setiap penuntutnya dan penjelasan tersebut akan berbeda dengan penjelasan yang diberikan oleh cabang ilmu pengetahuan yang lain. Metode merupakan alat yang sangat terga.ntung pemakainnya untuk apa dan apa tujuannya; oleh karena itu metode penerapannya sangat situasional tergantung pada teori dan data yang diinginkan atau yang tersedia. Ibaratnya jangan membunuh nyamuk dengan metraliur, nyamuk memang akan mati tetapi cara tersebut tidaklah tepat. Penggunaan terhadap metode yang many paling baik, sebenarnya sukar untuk memberikan jawaban yang tegas, karena penggunaan metode sangat dipengaruhi oleh teori dan jenis data yang akan dikumpulkan dan dianalisa. Mengingat fenomena sosial agama merupakan fenomena yang pelik, maka kombinasi dari kedua metode di atas akan memberikan penjelasan ilmiah yang lebih memuaskan dan lebih lengkap. Universitas Gadjah Mada 3. Metode Kuantitatif Metode kuantitatif dapat digunakan dalam penelitian Sosiologi Agama, terutama pada isue-isue sekitar jumlah dan perkembangan maupun berkaitan dengan berbagai data statistik tentang perkembangan agama dan juga perilaku politik yang ada. Penelitian kuantitatif lebih menuntut berbagai persyaratan yang hams dipenuhi antara lain : 1. Penelitiannya sendiri membutuhkan data-data yang berupa angka. 2. Responden atau yang diteliti memahami benar persoalan yang diteliti. 3. Peneliti sendiri paham betul terhadap permasalahan yang diteliti tersebut. Jika ketiga persyaratan tersebut dapat dipenuhi, maka metode penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan. 4. Metode Kualitatif Metode ini akan lebih baik dilakukan dalam melakukan penelitian Sosiologi Agama, karena persoalan agama adalah persoalan rumit komplek dan sulit. Oleh karena itu untuk mengungkap berbagai fenomena agama dibutuhkan ketekunan dan pengamatan secara mendalam. Metode ini juga membutuhkan berbagai persyaratan &lam aplikasinya antara lain : 1. Penelitian ingin mengungkap secara langsung dari sumber atau pelaku utamanya. 2. Data yang dikumpulkan merupakan behavioral data, yaitu data tentang perilaku dari sumber informasi. 3. Jika penelitian ingin mengetahi hubungan-hubungan sosial yang canggih dan komplek. Jika ketiga syarat itu terpenuhi, maka metode ini dapat diaplikasikan. Universitas Gadjah Mada