i2. 1 Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 1 Salam sejahtera, Senang dapat hadir kembali di hadapan Anda pembaca setia WAO setelah minggu yang lalu kita tidak dapat bertemu sehubungan dengan hari libur di Indonesia. Kiranya Anda senantiasa dalam keadaan baik-baik saja ditemui WAO edisi 25 Mei 2007 ini. Mari sejenak kita tinggalkan rutinitas pekerjaan kita dan beristirahat sambil membaca WAO yang kali ini hadir dengan renungan yang ditulis oleh Bapak Chester Walean, yang mengajak kita untuk sejenak beristirahat dari letih setelah bekerja enam hari lamanya. “Marilah, beristirahatlah seketika” demikian judul renungan kali ini mengutip ajakan Yesus kepada murid-murid-Nya setelah lelah dalam kegiatan dan pekerjaan mereka pada saat itu. Renungan kali ini mengingatkan kita akan pentingnya beristirahat di mana Yesus sendiri pun mengajarkan pentingnya beristirahat. Seperti biasa, editorial WAO yang selalu hadir dengan mengangkat kejadiankejadian aktual dan hangat, kali ini hadir dengan judul “The People Who Make News”. Jangan lewatkan pula lanjutan dari tulisan/artikel bersambung yang kian memasuki bagian yang penting bagi pertumbuhan kerohanian kita. Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat [email protected] atau kunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format MS_Word. GAMBAR SAMPUL 1 Di manapun Kita, marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika RENUNGAN 4 Marilah Beristirahatlah Seketika! EDITORIAL 6 The People Who Make News DARI REDAKSI 2 Pengantar Edisi 25 Mei 2007 KOLOM TETAP 13 Jadwal Buka/Tutup Sabat (Sunset) 8 Terjemahan SDA BC/RN KOLOM PEMBACA 3 Edisi minggu lalu ARTIKEL ROHANI Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi melalui email ke [email protected] Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin -Tim Redaksi WAO PENTING! - Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita. - Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita. - Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya. - Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO. Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 11 Sebuah Tinjauan Konsep Manajemen Melalui Pendekatan Alkitabiah – BAB 10 Bag-3 Manajemen Yang Melayani Dalam Abad ke XXI 14 Bab-4 Bag-IV – Berhala Modern “Berhala Musik” PENDALAMAN ALKITAB 9 Perkataan Roh Nubuat – Kelompok 144.000-Umat Tebusan Manusia. Pemahaman Tujuh Malapetaka di Wahyu 16 BERITA ADVENT SEJAGAT 17 Panti Asuhan ADDA – Kunjungan PA & Pathfinder Bekasi 2 :: Media Penyejuk & Penjernih :: Edisi 11 Mei 2007 Penasehat Pdt. Berlin Samosir Penanggung Jawab Philip C. Wattimena Pemimpin Redaksi Bonar Panjaitan Dewan Redaksi Pdt. Berlin Samosir Philip C. Wattimena Bonar Panjaitan Wilhon Silitonga Jeffrey E.R. Kiroyan Frederik J. Wantah Dr. Richard A. Sabuin Samuel Pandiangan Dr. Samuel Simorangkir Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Pdt. Sweneys Tandidio Willy Wuisan Dr. Eddy Lukas Wayne Rumambi Tata Letak: Janette Sepang Samuel Pandiangan Wilhon Silitonga Webmasters: Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Lucky Mangkey Nielson Assa Tapson Manik Kontributor Khusus: Dr. Albert Hutapea Dr. Ronny Kountur Dr. Jonathan Kuntaraf Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja Max W. Langi Dr. Herbert A. Legoh Hans Mandalas Joice Manurung Edy Nurhan Pieter Ramschie Dr. Rudolf Sagala Dr. H.S.P. Silitonga Andrey Sitanggang Dirjon Sitohang Dr. E.H. Tambunan Joppy Wauran Kirim berita ke: [email protected] Website: www.wartaadvent.org Berlangganan: [email protected] Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 3 R E N U N G A N “ Marilah beristirahatlah seketika! ” Oleh Chester Walean Y esus mengutus murid-murid-Nya berdua-dua untuk memberitakan tentang pertobatan dan mereka mengusir banyak setan dan juga mengolesi banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. Murid-murid kemudian datang kepada Yesus dan mengemukakan pengalaman yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan, kesukaan mereka atas hasil pekerjaannya dan dukacita mereka atas kegagalan, kesalahan-kesalahan mereka dan kelemahan-kelemahan mereka. Yesus melihat bahwa mereka memerlukan lebih banyak lagi petunjuk. Yesus melihat bahwa mereka telah letih dan memerlukan istirahat. Yesus merasa perlu untuk pergi ke suatu tempat untuk mengasingkan diri, di mana Dia akan memberikan petunjuk untuk pekerjaan yang akan datang. Markus 6:30–32 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Warta Advent On-line (WAO) Istirahat yang dimaksudkan oleh Yesus bukanlah istirahat untuk menyenang-nyenangkan diri sendiri. Itu juga bukan untuk mencari kepelisiran. Dekat Betsaida, di bagian utara danau itu terdapat pohonpohon yang menghijau yang menyambut kedatangan Yesus dan murid-muridnya untuk mengasingkan diri sejenak di tempat itu. Jauh dari lalu lintas yang ramai, dan hiruk-pikuk serta keresahan kota. Pemandangan alam adalah suatu keteduhan bagi mereka yang memberikan suatu perubahan yang memperbaiki hati mereka. Di sinilah mereka dapat mendengarkan ucapan Kristus tanpa mendengar gangguan teriakan amarah, jawaban dan tuduhan ahli Taurat serta orang Farisi. Di sini mereka dapat menikmati suatu saat persekutuan yang amat berharga di dalam lingkungan Tuhan. Di tempat ini mereka berbicara mengenai pekerjaan Allah dan segala kemungkinan yang lebih besar untuk memajukan pekerjaan itu. Yesus membentangkan lebih jelas lagi keindahan kebenaran itu. Mereka diberi semangat oleh kuasa surga dan digerakkan dengan pengharapan dan keberanian. Undangan yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya juga diberikan kepada umat-umat Tuhan akhir zaman ini. Setiap hari kita disibukkan dengan aktifitas yang sangat menyita waktu dan tenaga kita. Kita juga disibukkan dalam tugas pekerjaan kerohanian. Hamba Tuhan E.G. White menasehatkan kita dalam Kerinduan Segala Zaman halaman 392: 25 Mei 2007 4 “ penghidupan keluarga. Bahkan kita melakukannya juga untuk pekerjaan Tuhan, sehingga kadangkala kita tidak memiliki waktu untuk bersama-sama dengan keluarga. Tidaklah bijaksana jika kita selalu berada di bawah tekanan pekerjaan dan ketegangan perasaan, walaupun melayani keperluan rohani manusia, karena dengan demikian ketaatan pribadi dilalaikan, dan kuasa pikiran jiwa dan tubuh terlalu dipaksakan. Penyangkalan diri adalah keharusan bagi murid-murid Kristus, dan pengorbanan harus diadakan; tetapi pemeliharaan diri haruslah dilakukan supaya jangan sampai karena semangat yang berlebihan itu, Setan mengambil kesempatan atas kelemahan manusia, sehingga pekerjaan Allah dinodai.” Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke taman yang sunyi dan berdoa. Yesus mengundang kita, “Marilah ke tempat yang sunyi” Kita patut bersyukur karena kita boleh menerima undangan Tuhan untuk datang kepada-Nya. Saya ingin mengajak kita untuk menyadari bahwa undangan Yesus ini adalah untuk kita sekarang ini. Kita disibukkan dengan tugas pekerjaan setiap hari bahkan dalam suatu situasi di mana kita diharuskan untuk lembur. Bisa jadi setiap sabat kita diliputi dengan ketegangan perasaan seperti yang disebutkan Ny. E. G. White tadi karena aktifitas gereja yang padat. Di dalam kesunyian dan ketenangan, kita akan mendapatkan ketenangan jiwa dan itu akan lebih memperjelas suara Tuhan yang akan masuk dalam jiwa kita. Mazmur 46:10 “Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah.” Di tengah-tengah keriuhan orang banyak, dan ketegangan hidup yang amat hebat, jiwa yang sudah disegarkan itu akan dilingkari dengan suasana damai dan tenang. Hidup akan menghembuskan wewangian dan akan menunjukkan kuasa Ilahi yang akan sampai ke hati manusia. Yesus mengundang kita saat ini, “Marilah beristirahatlah seketika!” Jawablah panggilan Tuhan maka kita akan diliputi suasana damai dan tenang. Dikisahkan seorang kaisar mempunyai banyak kuda. Untuk mengurus kudanya ini dia mempekerjakan seseorang yang bertugas mengurus semua kudanya. Pada suatu ketika dia berkata kepada si penjaga kuda, “Jika kamu dapat menunggang kuda ini dan mengelilingi tanah kekuasaanku maka seberapa besar tanah yang dapat kamu jelajahi maka semua itu akan aku berikan kepadamu! Segera saja dia melompat ke atas punggung kuda dan mengendarai kuda itu secepat mungkin untuk sedapat mungkin melewati tanah kekuasaan dari kaisar itu. Pada saat dia lapar dan haus dia tidak mau berhenti bahkan malam yang gelap pun tidak diindahkannya karena dia menginginkan untuk mendapatkan seluas-luasnya tanah yang dijanjikan oleh kaisar. Demikianlah dia mengelilingi area milik kaisar itu siang malam tanpa berhenti. Setelah dia merasa sudah menguasai tanah yang cukup luas, berhentilah dia dan kudanya. Tapi pada saat itu dia merasa sangat kelelahan dan sepertinya akan mati. Dia pun bertanya kepada dirinya, “Kenapa saya memaksakan diri saya dengan sekuat tenaga untuk menguasai seluas mungkin tanah tersebut? Sekarang saya hampir mau mati dan yang saya butuhkan hanyalah sebidang tanah 2x1 meter untuk menguburkan diri saya. - CHESTER WALEAN Jemaat Taman Harapan, Jakarta Wakil Departemen Sekolah Sabat, Wakil Departemen Pathfinder, Wakil Departemen Musik Istri: Ellen Walean-Montolalu Hidup kita bisa jadi sama seperti penjaga kuda itu. Kita menganggap sedang melakukan suatu tugas untuk dapat membantu perusahaan yang nantinya akan membantu Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 5 E D I T O R I A L THE PEOPLE WHO MAKE NEWS. .N yang membuat London the world’s favorite stock exchange masuk kategori Builders & Titans. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (7/5) mengadakan reshuffle (perombakan) Kabinet Indonesia Bersatu dengan memberhentikan dan menggantikan lima anggota kabinetnya serta menukar posisi dua lainnya. Tujuan perombakan ini selain untuk meningkatkan teamwork di internal kabinet, juga untuk menempatkan the right man on the right place ungkap Presiden. m ajalah Time terbitan May 14, 2007 memuat berita pada sampul kulit depan dengan judul “The Most Influential People in The World” yang dituangkan dalam daftar “The Time 100.” Bagaimana caranya majalah Time memilih orang yang sangat berpengaruh dalam dunia? Menurut Richard Stengel, Managing Editor majalah tersebut bahwa inti dari The Time 100 adalah suatu ide bahwa masing-masing individu berjasa. Melalui karakter, terobosan serta impian mereka telah mengubah dunia dan membuat sejarah. Setelah menyeleksi kami membagi masing-masing individu ke dalam lima kategori: (1) Leaders & Revolutionaries, (2) Builders & Titans, (3) Artists & Entertainers, (4) Scientists & Thinkers, (5) Heroes & Pioneers. Dari daftar “The Time 100” kita ambil satu contoh wanita dari setiap kategori: Angela Merkel (52) adalah Chancellor yang dijuluki Iron Lady from Germany mirip Margaret Tatcher dari Inggris masuk kategori Leaders & Revolutionaries; Oprah Winfrey (53) adalah figur internasional yang menciptakan new dreams for South Africa’s young women masuk kategori Heroes & Pioneers; Elizabeth Blackburn (44) adalah seorang ahli biologi dari University of California, San Francisco yang menggunakan the power of pond scum to fight cancer masuk kategori Scientists & Thinkers; Nora Roberts (56) adalah penulis novel terkemuka dunia yang menemukan the way to millions of women’s hearts masuk kategori Artists & Entertainers; serta Clara Furse (49) adalah CEO dari London Stock Exchange (LSE) Warta Advent On-line (WAO) Ketujuh anggota kabinetnya yang dirombak masing-masing yang baru (lama) adalah: Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa (Yusril Ihza Mahendra), Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh (Sofyan Djalil), Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal (Hatta Rajasa), Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata (Hamid Awaluddin), Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Mohammad Lukman Edy (Saifullah Yusuf), serta Jaksa Agung Hendarman Supandji (Adulrahman Saleh). Perombakan ini telah mengakomodasi usulan dari kalangan DPR, DPD, gubernur, parpol dan profesional termasuk desakan dari masyarakat, walaupun tidak semuanya diikuti. Di lain pihak, perombakan ini bukanlah akhir dari usaha pemerintah mengoreksi diri seperti penilaian masyarakat bahwa belum optimalnya kinerja anggota kabinetnya selama dua setengah tahun pertama dalam usaha mensejahterahkan rakyat. Olehnya, masukan dan gagasan dari berbagai pihak dibutuhkan, bukan hanya sekedar mencari kesalahan dan kelemahan pemerintah. Selaku kepala negara yang dipilih oleh rakyat tentu SBY tak mau namanya dikenang dalam sejarah sebagai seorang pemimpin yang gagal. Peluang SBY terbuka ketika stabilitas politik semakin membaik melalui pemilu secara demokrasi yang cukup adil dan damai. Di bawah kepemimpinan SBY stabilitas keamanan umumnya semakin kondusif dengan diredamnya antara lain kasus di Maluku dan Sulawesi Tengah. Hal ini diikuti dengan stabilitas ekonomi semakin membaik pula antara lain melalui pertumbuhan ekonomi sekitar 6%, kurs mata uang rupiah stabil berkisar Rp.9.000,- per satu dolar AS serta ditekannya angka inflasi dan menurunnya suku bunga bank. Walaupun SBY dan kabinetnya akhir-akhir ini mendapat kritikan dan kecaman dari berbagai pihak antara lain perombakan kabinet belum menyentuh bidang ekonomi, namun karisma sebagai pemimpin bangsa yang mendapat mandat dari rakyat masih dimilikinya. Masa kerja dua setengah tahun mendatang dapat dimanfaatkan demi untuk 25 Mei 2007 6 mensejahterahkan rakyat seperti antara lain menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf kemakmuran, mengatasi masalah perpajakan, perburuhan, pendidikan, pertanahan, peradilan, investasi, birokrasi dan korupsi. Keberhasilan dalam membenahi sektor-sektor tersebut dapat membuat SBY dan kabinetnya meraih suksesi dan semakin kokoh dalam kepemimpinannya. Pendeta Johnny Lubis (JL), Ketua Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) kini namanya sedang ramai diperguncingkan di kalangan anggota GMAHK. Mengapa namanya menjadi berita hangat? Pasalnya, belum habis masa jabatannya selaku pucuk pimpinan di UIKB, anggota GMAHK dikagetkan dengan khabar yang beredar bahwa JL kini terpilih menjadi Gembala Jemaat di New Jersey, AS. Akibatnya, timbul berbagai spekulasi tentang dirinya; ada yang menyangka bahwa dia sengaja dimutasikan, dan ada pula yang masih meragukan apakah dia mau menerima jabatan tersebut. Setiap orang memiliki kebutuhan-kebutuhan baik berupa tangible needs yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berwujud seperti barang dan uang, maupun intangible needs yaitu kebutuhan-kebutuhan yang tak berwujud seperti jasa dan cinta. Menurut Abraham Maslow lewat teorinya yang dikenal dengan Maslow’s Hierarchy of Needs bahwa ada lima kategori needs yang dimulai dari tingkatan terendah sampai tertinggi dalam bentuk piramida: (1) Physiological Needs, (2) Safety Needs, (3) Social Needs, (4) Esteem Needs, (5) Self Actualization Needs. di AS yang diusulkan oleh jemaat kemudian mendapat persetujuan dari konferens. Pertimbangan lain ialah kedua anak dari JL kini bermukim di AS bahkan telah memiliki cucu. Jadi, dorongan cinta-kasih selaku orang tua terhadap anak-cucu dan sebaliknya menjadi salah satu motivasi mengapa JL mau menjadi Gembala Jemaat di AS. Abraham Maslow menyadari bahwa lima kategori dalam Maslow’s Hierarchy of Needs dirasa belum sempurna. Olehnya, Abraham Maslow memodifikasi dan mengkombinasi dengan teorinya yang lain yang disebut Maslow’s B-Values. Dari lima kategori needs semula, sekarang menjadi enam kategori needs dengan masuknya Spiritual Needs. Dalam piramida, nampak posisi Spiritual Needs berada pada puncak teratas, walaupun Spiritual Needs juga boleh diaplikasikan pada semua tingkatan. Kategori ke-enam ini yaitu Spiritual Needs antara lain seperti (a) Need to feel close to God, (b) Need to prayer, (c) Need to meditate, (d) Need to purity. Jadi, apapun karakter, terobosan, impian seorang pemimpin, penguasa, pengusaha, taipan, ilmuwan, pahlawan, perintis atau artis agar dikenal dunia dan dicatat dalam sejarah, belumlah lengkap tanpa terpenuhi Spiritual Needs-nya. -TIM Redaksi Seseorang yang telah mencapai puncak karir dalam suatu organisasi merasa kebutuhan-kebutuhan (needs) telah terpenuhi, sehingga dia dikategorikan pada tingkatan tertinggi Self Actualization Needs. Dalam kasus JL, secara struktur organisasi GMAHK bahwa jabatan Ketua Uni adalah yang tertinggi di Indonesia. Jadi, adalah wajar kalau JL mau melamar menjadi Gembala Jemaat di AS, tanpa menghiraukan lagi apakah jabatan tersebut secara struktur organisasi lebih rendah. Di AS banyak pendeta yang lebih menyukai menjadi Gembala Jemaat ketimbang bekerja di tingkat daerah (konferens), uni, divisi, bahkan GC. Alasannya, selaku Gembala Jemaat mereka merasa lebih leluasa mengatur jam kerja sendiri alias tidak mau terikat dengan jam kantor sementara sistem pengupahan yang diterima dari organisasi relatif sama. Bagi JL sendiri melihat bahwa peluang untuk menjadi Gembala Jemaat di AS tidak selalu ada, apalagi kalau tawaran tersebut datang langsung dari konferens. Di samping itu menjadi Gembala Jemaat di AS tidak semudah seperti menjadi Gembala Jemaat di Indonesia. Selain banyak peminatnya (pelamarnya), juga tugasnya menantang baik internal maupun eksternal serta kriterianya (persyaratannya) semakin ketat. Pengecualian ada beberapa pendeta yang berdomisili Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 7 TERJEMAHAN BIBLE COMMENTARY & ROH NUBUAT Diterjemahkan Bebas Oleh Marline Sepang - Philipines Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. R o m a 15 : 4 4. Pelajaran Bagi Kita. Bisa berarti “penuntun bagi kita (bandingkan 1 Kor. 10:11; 2 Tim. 3:16). Paulus menekankan sifat alamiah dari Perjanjian Lama (PL) yang kekal. Sekalipun pewahyuan selanjutnya yaitu Perjanjian Baru (PB) sedang dalam pemunculannya, PL tetap terus memegang tempat sebagai petunjuk dan penuntun moral. Teguh. Yun. Hupomonē “ketabahan” atau “keteguhan” (lihat Roma 5:3). Penghiburan. Yun. paraklēsis “dorongan” atau “sumber kekuatan atau penghiburan.” Hal ini membawa berkat-berkat di mana “Allah yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan” merupakan penyebab ditulisnya Kitab Suci. Penghiburan dari Kitab Suci. Bisa berarti “penghiburan yang dibawa oleh Kitab Suci” atau “penghiburan yang berasal dari Kitab Suci. Sesuai dengan tata-bahasa Yunaninya, adalah mungkin bahwa kata-kata tersebut hanya berhubungan dengan “penghiburan.” Dengan begitu, bagian ayat ini dapat diterjemahkan sebagai “oleh karena itu, lewat keteguhan dan melalui penghiburan yang diberikan oleh Kitab Suci, kita bisa memiliki pengharapan.” Pengharapan. Kitab Suci menginspirasikan pengharapan bagi mereka yang menanggung penderitaan oleh karena Allah dan demi saudara-saudara mereka. Ketabahan yang seorang Kristen sanggup perlihatkan dan penghiburan yang ia terima dalam penderitaannya meneguhkan dan menguatkan pengharapannya tersebut. Tentang hubungan antara ketabahan dan pengharapan, lihat Rom 5:3–5; 1 Tes. 1:3. K u t i p a n T u l i s a n Mrs. E.G. W h i t e (Gopel Workers, hal. 39) “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33). Kristus tidak gagal, ia juga tidak hilang harap; dan oleh itu, para pengikut-Nya harus memanifestasikan suatu iman dari sifat alamiah yang sama perihal ketabahan menanggung [penderitaan]. Para pengikut-Nya haruslah hidup sebagaimana Ia hidup dan bekerja seperti halnya Ia bekerja oleh sebab mereka bergantung kepada-Nya, bergantung kepada Sang Sokoguru-Pekerja yang Agung. Semangat, kekuatan, dan keteguhan haruslah dimiliki oleh para pengikut Kristus. Walaupun kelihatannya ada banyak ketidakmungkinan yang menghalangi jalan para pengikut Kristus, mereka, melalui rahmat[-Nya] harus maju ke depan. Gantinya bersusah karena kesulitan-kesulitan, mereka diajak untuk menaklukkan kesusahankesusahan tersebut. Tidak ada yang dapat membuat mereka kehilangan harap—gantinya, mereka harus berharap untuk segala sesuatu. Melalui rantai emas kasih-Nya yang tiada banding, Kristus telah mengikat para pengikut-Nya kepada takhtah Allah. Adalah merupakan tujuan-Nya agar pengaruh terbesar di alam semesta, yaitu yang berasal dari sang Sumber segala kuasa, menjadi bagian para pengikut-Nya. Mereka akan memiliki kuasa untuk bertahan terhadap kejahatan—kuasa yang dunia tak dapat, juga kematian, atau neraka tak bisa miliki— kuasa itulah yang akan memampukan mereka untuk menaklukkan, sebagaimana Kristus telah menaklukkan. Marline Sepang Kontributor WAO, Manila Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 8 PENDALAMAN ALKI TAB PERKATAAN ROH NUBUAT MELALUI RASUL YOHANES DALAM WAHYU 6:12-7:17; 14 KELOMPOK 144.000—UMAT TEBUSAN MANUSIA PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG Oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D. Spesialis Pendalaman—Pemahaman Alkitab, Lektor Kepala bidang Filsafat Teologi DikNas RI TINDAKAN DISIPLIN ALLAH YANG MAHAKASIH MELALUI TUJUH MALAPETAKA ALKITABIAH DIILUSTRASIKAN DALAM WAHYU 16-18 Pendahuluan Pemahaman Tujuh Malapetaka di Wahyu 16 Bacalah dengan teliti dan seksama Wahyu 16. Tindakan disiplin Allah yang Mahakasih melalui tujuh malapetaka ini, enam di antaranya yaitu malapetaka pertama sampai kelima dan ketujuh diambil dari model Mesir. Satu malapetaka yaitu yang keenam diambil dari model Babilon. Kalau sepuluh tulah terhadap Mesir dan dikeringkannya sungai Efrat di Babilon memiliki makna harfiah di zaman Perjanjian Lama, maka di zaman Perjanjian Baru dan modern ini, tujuh malapetaka di Wahyu 16 tidak boleh dipahami dengan makna harfiah, melainkan haruslah dengan makna rohani. Mengapa demikian? Di zaman Perjanjian Lama, Mesir dan Babilon adalah benar-benar kerajaan yang berkuasa di bumi ini secara harfiah dan geografis. Sedangkan di zaman Perjanjian Baru dan khususnya di zaman akhir, Mesir dan Babilon adalah sistem kekuasaan dunia yang memiliki makna rohani, yaitu sifat dan tabiat Mesir dan Babilon (Wahyu 11:8; 17:1-18). Jangan Anda salah mengerti! Tujuh malapetaka di Wahyu 16 ini memang benar-benar akan terjadi—INI ADALAH REALITA bukan fiktif. Namun manifestasinya terhadap bangsabangsa yang tidak mengenal Allah bukanlah terjadi secara harfiah seperti yang tertulis di ayat tersebut karena pernyataan Firman Allah di kitab Wahyu kebanyakan bersifat lambang. Apalagi Wahyu 16 adalah sebuah penglihatan yang ditunjukkan kepada Yohanes di abad pertama dalam bentuk alat peraga berdasarkan apa yang ada di alam. Salah satu contoh nyata dan jelas adalah sungai Efrat yang “kering airnya” di Wahyu 16:12. Perlu ditegaskan bahwa ilustrasi ini diambil berdasarkan sungai Efrat yang ada secara harfiah dan geografis di Timur Tengah. Namun, makna sungai Efrat di ayat ini tidaklah patut dipahami secara harfiah dan geografis, karena sungai Efrat yang dimaksudkan adalah gambaran Warta Advent On-line (WAO) tentang sifat dan tabiat Babilon rohani. Demikian juga makna “timur” sehubungan dengan raja-raja yang datang bukanlah raja Koresy secara harfiah sebagai raja Medo-Persia dari timur. Karena Raja itu adalah Yesus Kristus, “yaitu keturunan Daud, [yang digambarkan bagaikan] bintang timur yang gilang gemilang” (Wahyu 22:16). Hal ini sesuai pernyataan orang majus yang datang mencari tempat kelahiran Yesus sebagai Raja, katanya: “Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia” (Matius 2:2). Berdasarkan pengertian Alkitabiah ini, maka “bisul yang jahat dan berbahaya” di malapetaka pertama (16:2), “air laut menjadi darah” di malapetaka kedua (16:3), “air sungai dan mata-mata air menjadi darah” di malapetaka ketiga (ayat 4), “matahari menghanguskan manusia dengan api” di malapetaka keempat (ayat 9), “kegelapan di takhta binatang” di malapetaka kelima (ayat 10), “Harmagedon” di malapetaka keenam (ayat 16) dan “hujan es seberat seratus pon” di malapetaka ketujuh (ayat 21) patutlah ditafsirkan dengan makna rohani juga. 25 Mei 2007 9 YANG PASTI SECARA HARFIAH BANGSA-BANGSA YANG TIDAK MENGENAL ALLAH INI AKAN MENGALAMI MALAPETAKA secara badani namun khususnya dan YANG TERPENTING DITEKANKAN ADALAH PENDERITAAN SECARA BATIN SEBAGAIMANA YANG DINYATAKAN DI WAHYU 14:9-11. Fokus dari pekabaran Firman Allah yang disebut INJIL YANG KEKAL adalah pembinaan tabiat atau MORAL BATIN ATAU BUDAYA HIDUP. Hal-hal secara lahir adalah realita krisis dunia yang menimpa semua manusia sejak Kejadian 3—Baca dan simak pekabaran kitab Pengkhotbah. Cobalah bandingkan dengan penderitaan Yesus Kristus yang mati dan berkorban di bukit Golgota demi kepentingan manusia yang berdosa. Memang penderitaan jasmani Juruselamat manusia itu sangat hebat dan berat. Namun penderitaan yang lebih berat lagi dan lebih utama adalah penderitaan batinnya. Itulah sebabnya Yesus berseru dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani? Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34; Matius 27:46; Mazmur 22:2-6). Bandingkan juga dengan penderitaan Ayub (Ayub 3, 6-7, 9-10, 12-14, 16-17, 19, 21, 23-24, 2631). Demikianlah juga suasana penderitaan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah melalui tujuh malapetaka di Wahyu 16. Berdasarkan himbauan Allah melalui Pekabaran Tiga Malaikat, Allah menyatakan: Takutlah akan Allah [maksudnya Percayalah akan Allah]. Apakah yang patut manusia lakukan se-umur hidup? Muliakanlah Allah [maksudnya hanya Allah yang patut ditinggikan dan dihormati], karena telah tiba saat penghakiman-Nya [yaitu Hari Raya Grafirat International yang sudah berlangsung sejak tahun 1844 Masehi]. Kalau begitu, BUDAYA HIDUP YANG BAGAIMANAKAH YANG PATUT DIBINA SEUMUR HIDUP? Sembahlah Allah [sebagai Pencipta] yang telah menjadikan [alam, yaitu] langit dan bumi dan laut dan semua mata air [yang meterai Allah dan cap pengesahannya tersurat di hukum tentang Hari Sabat TUHAN Allah yaitu hari ketujuh di Keluaran 20:8-11] (Wahyu 14:7). Dengan kata lain, “TUHAN itu Allah kita, hanya Dialah TUHAN! [Oleh sebab itu], Kasihilah TUHAN, Allahmu [sebagai Pencipta alam dan manusia], dengan segenap hatimu [aspek rohani] dan dengan segenap jiwamu [aspek pikirani] dan dengan segenap kekuatanmu [aspek jasmani dan sosial]” (Ulangan 6:4,5). Inilah proses pengenalan sejati yang Allah inginkan terjadi di dalam diri umat manusia sebagai bukti nyata dalam menyimak makna Pekabaran Tiga Malaikat. Atas dasar itu, umat manusia memiliki makna hidup sejati, karena “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satusatunya Allah yang benar melalui pengenalan akan Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3). Umat manusia yang mengalami penderitaan ketujuh malapetaka di Wahyu 16 adalah orang-orang “yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya [Wahyu 13],” yaitu yang memiliki sifat Warta Advent On-line (WAO) “Babilon” yang mengandalkan diri (16:2,19). Mereka adalah orang-orang yang “telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi” (16:6). Mereka juga adalah orang-orang yang “tidak bertobat dan memuliakan Allah [sebagai Pencipta]” (16:9,11). Mereka mengandalkan alam, misalnya: bumi, laut, mata air, matahari, angkasa dan manusia yang hanya ciptaanNya gantinya Allah Sendiri sebagai Pencipta. Itulah sebabnya, karena mereka tidak memuliakan Allah Yang Mahakuasa sebagai Pencipta alam, namun bersahabat dengan Iblis atau Satan yang menentang Allah (Wahyu 12:7-9), yang juga adalah ciptaan-Nya, maka melalui kuasa “roh-roh setan yang najis” (16:14), alam jadi tak bersahabat. Sehingga berbagai jenis malapetaka terjadi di alam ini, apakah itu di “bumi” (16:2), atau di “laut” (16:3), atau di “sungai dan mata air” (16:4), atau melalui sinar “matahari” (16:8), atau di “takhta binatang [misalnya: istana atau kantorkantornya maupun rumah-rumahnya]” (16:10), atau “di seluruh dunia” (16:14) dan di “angkasa” (16:17). Dengan kata lain, cita-cita mereka sebagaimana keinginan manusiawi dan duniawi untuk “damai dan aman” hanyalah semu belaka, karena tidak lama setelah itu “tiba-tiba mereka ditimpa kebinasaan,” yaitu pada saat datangnya Yesus Kristus ke dua kali (1 Tesalonika 5:3). Berdasarkan kenyataan ini, penderitaan ketujuh malapetaka secara jasmani tidaklah membinasakan umat manusia secara keseluruhan dan tuntas pada waktu itu melainkan hanya sebagian kecil saja, karena jika tidak demikian, maka tidak ada lagi maknanya kedatangan Yesus yang ke dua kali yang “membinasakan mereka karena tidak percaya” (Yudas ayat 5). Dengan demikian, penderitaan batin karena ketujuh malapetaka inilah yang mencakup secara keseluruhan terhadap semua umat manusia zaman akhir yang tidak mengenal Allah. Peristiwa inilah yang secara nyata dan sebenarnya akan terjadi sehubungan dengan malapetaka keenam dan ketujuh, yang secara rinci dijelaskan lebih luas di Wahyu 17-19. Garis besar urutan peristiwa di Wahyu 16:12-21 yang dihubungkan dengan pasal 17-19 dapat dipahami sebagai berikut: 1. Peristiwa di Wahyu 16:13-15 pada dasarnya terjadi bersamaan dengan diberitakannya Pekabaran Tiga Malaikat di Wahyu 14:6-11 di seluruh dunia. Dengan demikian, hal ini adalah pekabaran tiga malaikat tandingan yang bersifat palsu. Hal ini berlangsung sebelum tujuh malapetaka dicurahkan. 2. Peristiwa di Wahyu 16:12 dan ayat 16-21 pada dasarnya adalah pertentangan akhir antara yang benar dan salah sebelum kedatatangan Yesus ke dua kali, yaitu “Harmagedon” yang rincian peristiwanya diperluas di Wahyu 17-18. Inilah situasi di malapetaka keenam dan ketujuh sebelum Kedatangan Yesus yang ke dua kali. 3. Peristiwa yang terjadi di Wahyu 19, pada dasarnya berhubungan erat dengan kedatangan Yesus yang ke dua kali. Yesus disebut sebagai “Yang Setia dan Yang Benar yang menghakimi dan berperang dengan adil” (19:11). Yesus juga diberi gelar “Firman Allah” dan juga “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan” (19:13,16). Hal ini terjadi tidak terlalu lama setelah Harmagedon di malapetaka keenam dan ketujuh berlangsung. 25 Mei 2007 -Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D. Kontributor Khusus WAO 10 ARTIKEL ROHANI-PENGEMBANGAN DIRI Sebuah Tinjauan Konsep Manajemen Melalui Pendekatan Alkitabiah m a n a j e m e n yang melayani oleh DR. Nico J.J. Koroh, MBA B A B 10 – B a g i a n 3 Manajemen yang M e l a y a n i dalam Tantangan Manajemen yang Melayani dalam Milenium Ketiga D rucker mengemukakan bahwa kebutuhan final dari kepemimpinan yang efektif adalah mendapatkan kepercayaan. Bila tidak demikian, seorang pemimpin tidak mendapatkan pengikut, karena definisi dari pemimpin adalah seseorang yang mempunyai pengikut. Untuk mempercayai seorang pemimpin, hal ini tidak berarti bahwa ia harus disukai. Dan bukan pula berarti bahwa orang harus senantiasa sependapat dengan sang pemimpin. Kepercayaan adalah suatu pendirian bahwa seorang pemimpin senantiasa berkata yang benar, atau satunya kata dengan perbuatan. Pemimpin harus memiliki integritas. Tindakan dan keyakinannya harus serasi atau paling tidak, ada kecocokan. Kepemimpinan yang efektif tidak berdasarkan kepintaran; tetapi yang terutama adalah memiliki konsistensi (Drucker 1992:122-123). Rasul Paulus telah membuktikan kurang lebih 2000 tahun yang lalu bahwa ia seorang pemimpin yang senantiasa berkata yang benar, sehingga ketika dia dihormati, diumpat, dipuji dan dianggap sebagai penipu, namun kata Rasul Paulus, ia tetap dipercaya. Dengan kata lain, sesuai dengan rumusan manajemen modern, ialah seorang pemimpin yang memiliki integritas yang tinggi. Sebagaimana visi dan misi yang sudah penulis jelaskan sebelumnya bahwa dasar visi dan misi itu tidak akan berubah, demikian pula nilai-nilai dan prinsip Alkitabiah dalam kehidupan manajerial manusia tidak akan berubah, sebab Allah tidak pernah berubah dari dahulu sampai sekarang bahkan di waktu mendatang. Orang Kristen yang memiliki visionary character atau karakter visionaris tidak akan pernah lepas dari Warta Advent On-line (WAO) A b a d XXI pandangan Alkitabiahnya, bahwa, dunia ini hanyalah bersifat sementara, dan sebagaimana sudah dibahas, nilai-nilainya pun bersifat sementara, dan mudah berubah sesuai dengan pertumbuhan dan perubahan nilai-nilai materi dan sosial manusia. Namun, Allah telah menyerahkan kepada manusia tanggung jawab atas ciptaan-Nya, dengan demikian, nilai-nilai apa pun yang dikembangkan manusia, baik nilai-nilai sosial, atau pun nilai-nilai materi, seyogianya harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Allah sebagai sang pencipta. Di dalam aplikasinya sebagaimana yang sudah dikemukakan, maka nilai-nilai manajerial itu harus senantiasa mengacu kepada prinsip-prinsip Alkitabiah. Bagaimana pun, dari sejarah manusia telah terbukti bahwa manusia tidak memiliki kesanggupan untuk memperbaiki atau mengadakan regenerasi nilai-nilai sosial ataupun nilai-nilai materinya. Justru yang terjadi adalah kecenderungan menurunnya kadar dari nilai-nilai tersebut. Kehidupan kekristenan bukan sekedar suatu nilai kehidupan yang terdiri dari kelemahlembutan, kesabaran, penurut dan keramahan. Kesan dari nilai kehidupan yang demikian memang esensial, namun di samping itu, dibutuhkan pula keberanian, usaha keras, kekuatan dan pemeliharaan. Jalan yang sempit dan kehidupan tanpa pamrih tanpa memikirkan diri sendiri menandai liku-liku perjalanan kehidupan Kristus. Untuk mengikuti jalan tersebut dibutuhkan lebih dari sekedar kelemahlembutan, kesabaran, keramahan, atau menunggu dengan semangat yang loyo sampai jalannya menjadi lincin, rata, serta semua halangan tersingkirkan. Tetapi seseorang yang memiliki stamina yang prima, serta ilham yang menyulut semangat dan energi, hati yang hangat dengan kasih Kristus, dan tangan yang kuat untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan Tuhan (White - MH , 1905:497-501) Sebab, di 25 Mei 2007 11 dalam kenyataan kehidupan manajerial, banyak yang tidak memiliki tujuan yang pasti dan strategi yang konsisten. Hal itu menyebabkan implikasi program tidak efektif dan efesien. Wujud dari implikasi talenta kristiani adalah seseorang yang berlandaskan moral yang kuat, integritas yang tidak dapat dirayu, disuap ataupun diancam. Allah menghendaki agar manusia menggunakan setiap peluang yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaannya, dan menggunakan seluruh kekuatan yang ada untuk meraih keberhasilan, serta tetap menyatukan hati pada kesucian, dan tanggung jawab pelayanan. E. G. White selanjutnya mengemukakan bahwa banyak orang Kristen yang sebenarnya memiliki kompetensi tinggi untuk meraih keberhasilan dengan gemilang, tetapi ternyata hanya mencapai hasil yang minimal, dan hanya puas dengan tingkat pencapaian standar rendah, karena tingkat penempatan dirinya hanya sedemikian. Padahal Kristus telah membayar dengan harga yang tak ternilai untuk menebus manusia dari dalam dosa. Dari sisi pelayanan, contoh manajemen yang melayani dari Yusuf setelah terjual sebagai budak ke tanah Mesir oleh saudara-saudaranya, boleh menjadi model bagaimana dia dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya tanpa mengorbankan nilai-nilai tersebut. Padahal ia telah mengalami penderitaan batin yang sangat berat. Dapat dibayangkan bagaimana ia sebagai seorang pemuda berumur tujuh belas tahun, yang oleh karena kelicikan saudarasaudaranya, ia terbuang, kemudian dijual menjadi seorang budak (baca ceritera dan kasus ini dalam Firman Allah, Kejadian 39-41) di tanah Mesir, yang di kala itu merupakan suatu negeri dengan lingkungan budaya yang sangat modern. Sebagai budak, kemudian ia dibeli oleh Potifar, kepala pengawal istana Firaun, dan di situlah ia melayani selama sepuluh tahun, tetapi dia pun tetap melayani Allahnya dengan setia. Pahit getir pengalaman hidupnya telah menempa dia dari seorang anak kesayangan, menjadi seorang pria yang dewasa dan penuh pengertian, berani, dan tenang. Tidak heran jika dia dapat melewati berbagai ujian berat di dalam kehidupannya, termasuk ujian mental dan moral, akan tetapi, ia tetap dapat mempertahankan nilai-nilai luhur keagamaannya yang telah bertumbuh kuat di dalam jiwanya sejak dalam kehidupan keluarganya semasa kecil. Oleh karena itu, walaupun ia berada di tengah-tengah suatu kebudayaan modern, sekuler, dan berhala itu, Yusuf tetap berkiblat pada nilai-nilai luhurnya sehingga ia tetap dapat membedakan, mana yang baik, dan mana yang jahat. Dan baginya, warna dosa tetap hitam. Itulah sebabnya iapun tidak tergoda walaupun dirayu oleh istri cantik dan genit dari Potifar, bahkan rela menerima penjara sebagai akibatnya. Barangkali para eksekutif muda ingin bertanya apa sebenarnya kiat yang dimiliki Yusuf? Mari kita baca salah satu ayat dalam Firman Allah Kejadian 39:2: “Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.” Jadi, kunci kemampuan manajemen yang melayani dari Yusuf adalah karena Tuhan menyertai dia. Kunci atau kiat keberhasilan ini memang merupakan janji Tuhan, sama seperti apa yang dikemukakan dalam Mazmur 1:1-3, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang Warta Advent On-line (WAO) kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Di dalam lingkungan yang super-modern di masa sekarang, apalagi di dalam lingkungan hiper-modern di masa mendatang, keadaan lingkungan dan godaan seperti apa yang pernah dialami oleh Yusuf akan semakin kuat dan bahkan berlipat ganda. Salah satu contoh yang paling sederhana saja adalah pertumbuhan dan perkembangan media interaktif seperti internet dewasa ini. Di tahun enam puluhan, pornografi hanya tersaji secara terbatas dan mungkin secara diam-diam melalui media tertentu seperti film, bioskop, majalah, atau bacaan tertentu, yang secara umum masih dapat diawasi secara ketat oleh keluarga, pemerintah dan lembagalembaga lainnya. Pengawasan dan pembatasan seperti itu akan menjadi sangat sulit bahkan mungkin mubazir dewasa ini, apalagi di masa mendatang. Sebab, pada dasarnya, melalui internet, seseorang dapat saja dijangkau kapan saja, dan di mana saja, selama orang tersebut memiliki perangkat komputer dan tersambung dengan jaringan telepon bahkan melalui jaringan seluler (seperti telepon genggam). Bahkan sekarang ini, sedang dikembangkan teknologi untuk dihubungkan dengan jaringan listrik. Revolusi dan perkembangan bidang teknologi, khususnya teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan information technology atau IT, jauh lebih maju dan lebih dahsyat dibandingkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi lainnya. Yang lebih dahsyat lagi, teknologi IT ini merebak dalam berbagai hal yang menyangkut hampir seluruh bagian kehidupan manusia, termasuk bidang sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, pendidikan, kesehatan, dll dan ini semakin nyata dalam abad milenium ketiga ini, di mana kemampuan daya cipta manusia mengembangkan IT cenderung tidak terbatas. Hampir setiap hari kita dapat menyaksikan temuan-temuan baru yang berhubungan dengan IT ini. Barangkali perkembangan yang paling maju adalah kemampuan IT tampil sebagai media pendidikan nonformal dan formal sekaligus. Contohnya ialah melalui situs-situs internet, seseorang yang sudah dapat menggunakan komputer, apakah ia seorang dewasa, ataupun anak-anak, dapat mengakses berbagai program pendidikan , program di luar pendidikan, program komersial dan program-program lainnya yang ditawarkan baik secara gratis ataupun harus membayar. Dengan demikian, maka seseorang yang hanya memiliki sikap mental yang mudah terpengaruh, nilai-nilai kristianinya akan mudah berubah, dan sangat mungkin 25 Mei 2007 12 visionary character juga dengan mudah mengalami erosi di abad milenium ini. Sebab utamanya adalah bahwa semua perkembangan dan pertumbuhan teknologi, apalagi teknologi informasi yang mewujudkan suatu lingkungan hipermodern tersebut, akan membawa suatu konsekuensi pada persepsi nilai-nilai pribadi seseorang. Sebagaimana sudah penulis jelaskan sebelumnya, transformasi nilai-nilai kehidupan di zaman hipermodern, tidak hanya masuk melalui media elektronika, tetapi masuk melalui merebaknya Gaya Hidup Global melalui perdagangan, transportasi, dan parawisata, sehingga secara keseluruhan menyebabkan transaksi nilai-nilai kehidupan dan budaya manusia di seluruh muka bumi ini. Drucker mengemukakan bahwa, tantangan yang terbesar bagi bisnis Amerika di tahun 90-an, khususnya dalam perusahaanperusahaan yang besar adalah management people. Atau bagaimana mengelola dan mengendalikan manusia. Dan secara keseluruhan, kita belum siap untuk itu (Drucker 1992:157). Hal ini disebabkan oleh lingkungan di mana manusia itu bekerja, mengalami proses perubahan nilai-nilai kehidupan dengan sangat cepat. Perubahan lingkungan tersebut, bukan saja disebabkan oleh perubahan-perubahan drastis dari lingkungan fisik, akan tetapi teristimewa, perubahan yang sangat cepat dari nilai-nilai kehidupan, sebagaimana telah penulis kemukakan sebelumnya. Dari sisi perubahan teknologi, manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi yang luar biasa. Bahkan budaya pun dapat berdaptasi dengan budaya yang lain. Ketika produk Pizza Hut diperkenalkan di Jakarta, banyak ahli pemasaran mengatakan bahwa besar kemungkinan, makanan sejenis ini sulit untuk diterima oleh budaya bangsa Indonesia. Ternyata tidak demikian. Demikian pula dengan Mc Donald dan KFC (Kentucky Fried Chicken). Hal ini disebabkan oleh pada dasarnya, budaya setempat cepat beradaptasi dengan budaya asing. Sama halnya pula dengan masuknya berbagai produk teknologi informasi yang baru dan canggih, di mana ternyata, teknologi tersebut dengan mudah diserap oleh budaya setempat. Akan tetapi, dapatkah nilai-nilai sebuah kemajuan teknologi langsung dapat diterima oleh nilai-nilai budaya setempat, atau nilai-nilai kerohanian dan moral setempat? hal ini tentu merupakan masalah yang berbeda. Dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas, ada suatu kecenderungan bahwa nilai-nilai kerohanian dan moral dapat saja berubah, dan hal itu akan bergantung pada manusia itu sendiri. Sebab, pada akhirnya, dialah yang merupakan titik penentu untuk menerima, atau menolak suatu nilai yang baru. Kemudian, dia juga yang akan menentukan apakah nilai-nilai tersebut akan disesuaikan dengan nilai yang sudah ada dalam dirinya atau membentuk suatu nilai yang baru. -bersambung Jadwal Terbit/Terbenamnya Matahari Sumber http://www.wartaadvent.org JUMAT 25-May LOKASI SABAT 26-May-2007 Day Length 2007 TERBENAM Sabang 18:48 Medan 18:31 Pematangsiantar 18:28 Pekanbaru 18:15 Padang 18:17 Jambi 18:03 Palembang 17:56 Bndr. Lampung 17:51 Anyer-Carita 17:47 Jakarta 17:43 Puncak 17:42 U N A I 17:39 Bandung 17:39 Cirebon 17:35 Cilacap 17:32 Semarang 17:28 Solo 17:25 Surabaya 17:18 Jember 17:13 Denpasar 18:06 Mataram 18:02 Ende 17:40 Kupang 17:30 Pontianak 17:43 Pangkalan Bun 17:29 Palangkaraya 17:21 Banjarmasin 18:17 Balikpapan 18:11 Tarakan 18:15 Makassar 17:54 Kendari 17:44 Palu 17:59 Gorontalo 17:49 Manado 17:43 UNKLAB 17:42 Ternate 18:32 Ambon 18:22 Sorong 18:14 Tembagapura 17:45 Biak 17:54 Jayapura 17:33 Merauke 17:25 Kuala Lumpur 19:18 Singapore 19:07 Manila 18:19 A I I A S 18:18 Andrews Univ.* 20:08 GC* 19:22 Loma Linda* 18:50 Seattle* 19:51 Delft* 20:43 Edison, NJ* 19:16 MATAHARI BEREM TERTERBIT -BANG BENAM 6:23 12:35 18:48 6:13 12:22 18:31 6:12 12:20 18:28 6:06 12:11 18:15 6:13 12:15 18:17 6:01 12:02 18:03 5:58 11:57 17:56 6:00 11:55 17:51 5:59 11:53 17:47 5:55 11:49 17:43 5:55 11:48 17:42 5:53 11:46 17:39 5:53 11:46 17:39 5:49 11:42 17:35 5:49 11:40 17:32 5:42 11:35 17:28 5:41 11:33 17:25 5:33 11:26 17:18 5:31 11:22 17:13 6:26 12:16 18:06 6:22 12:12 18:02 6:00 11:50 17:40 5:54 11:42 17:30 5:36 11:39 17:43 5:31 11:30 17:29 5:21 11:21 17:21 6:20 12:18 18:17 6:08 12:09 18:11 5:57 12:06 18:15 6:03 11:59 17:55 5:49 11:46 17:44 5:55 11:57 17:59 5:40 11:44 17:49 5:31 11:37 17:43 5:31 11:37 17:42 6:22 12:27 18:32 6:26 12:24 18:22 6:09 12:11 18:14 5:52 11:49 17:45 5:50 11:52 17:54 5:34 11:34 17:33 5:44 11:35 17:25 7:01 13:10 19:18 6:56 13:01 19:07 5:26 11:52 18:19 5:27 11:53 18:19 5:16 12:42 20:09 4:47 12:05 19:23 4:41 11:46 18:51 4:20 12:06 19:52 4:34 12:39 20:45 4:32 11:54 19:17 12:25 12:18 12:16 12:08 12:04 12:02 11:58 11:50 11:48 11:48 11:46 11:46 11:45 11:46 11:43 11:45 11:43 11:44 11:41 11:40 11:40 11:39 11:35 12:07 11:58 12:00 11:57 12:03 12:17 11:51 11:55 12:04 12:08 12:11 12:11 12:09 11:55 12:04 11:53 12:03 11:59 11:40 12:16 12:11 12:53 12:52 14:53 14:35 14:10 15:32 16:10 14:44 PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kotakota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*), diingatkan untuk merubah waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan DR. NICO J.J. KOROH, MBA Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 13 A R T I K E L R O H A N I BERHALA Modern Oleh Pdt. E. Gultom Bab 4 - Bagian IV 6. BERHALA MUSIK Pemusik dunia disembah oleh jutaan orang sekarang ini. Musik sudah merupakan sembahan dari manusia. Musik sudah menjadi berhala bukan saja bagi orang duniawi tetapi bagi orang si pemelihara hari Sabat juga. Memang Tuhan senang mendengar musik dan lagu untuk memuliakan nama-Nya. Mazmur 33:2, “Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, Bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali.” Bernyanyi dan menggunakan alat musik adalah berkenan kepada Tuhan. Akan tetapi musik sudah diselewengkan bukan lagi untuk Tuhan tetapi untuk kepujian diri dan manusia. Musik dan lagu dalam kebaktian harus benar-benar disaring dan dipilih dengan nada dan rythme yang bernafas pemujaan kepada Allah si Pencipta kita. “Suara manusia yang melagukan musik untuk Allah keluar dari hati yang penuh rasa syukur dan terima kasih, jauh lebih berharga bagi Allah daripada suara yang paling merdu dari semua alat musik yang pernah ditemukan oleh tangan manusia.” 63) Manusia berdosa menginginkan merdunya suara dan enak didengar sesuai dengan keinginan hati yang berdosa dan memuaskan nafsu hati dan perasaan. Tetapi Tuhan melihat hati yang penuh dengan syukur dan penghargaan akan kasih dan rahmat-Nya, pemujaan kepada Dia yang patut disembah. Maka Tuhan berkata: Amos 5:23 ”Jauhkanlah daripadaKu keramaian nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.” Lebih jauh dikatakan bahwa musik bisa menjadi alat Setan untuk membawa manusia jauh dari Tuhan. “Sebagaimana masa yang lalu begitu juga masa yang akan datang. Setan akan membuat musik menjadi satu jerat dengan cara yang salah dalam penggunaannya.” 64) Dalam pertemuan orang muda ada suara penyanyi dan bunyi alat-alat musik orang Kristen yang berkumpul di sana, tetapi apa yang engkau dengar adalah lagu-lagu populer dari orang yang berpikiran dangkal yang cocok untuk ruangan dansa, malaikat meninggalkan tempat itu, kesedihan terpantul pada wajah mereka dan mereka pun menangis. Hal ini berulangulang saya lihat terjadi di tengah-tengah orang yang memelihara hari Sabat.” 65) Warta Advent On-line (WAO) ”Suara panjang yang melengking-lengking dan suara dari suara ganjil yang sering dibuat dalam pertunjukkan musik, tidak disenangi oleh malaikat. Malaikat hanya menyenangi lagu-lagu yang sederhana, lagu pujian dalam nada yang biasa nada yang alami.” 66) Dalam perbaktian menyanyi yang benar dan yang diperkenan oleh Tuhan untuk hormat dan kemuliaan nama-Nya saja, bukan untuk mencari kepujian bagi diri sendiri atau mendambakan pujian orang lain, atau tepuk tangan dari para pendengar. Kalau lagu dan musik itu bernafas rohani dan ditujukan bagi Tuhan serta kesaksian atas kebaikan dan kasih Allah bagi manusia, maka marilah itu kita buat benar-benar bagi Dia bukan bagi si penyanyi atau si pelaku. Tidak perlu tepuk tangan. Karena tepuk tangan tidak pantas bagi Yesus Tuhan kita, tetapi adalah penyembahan (Maz. 95:6) atau pujian kata: AMEN dan HALELUYA, PUJI TUHAN. Yang menggoda para pendengar lagu dan musik itu untuk bertepuk tangan adalah karena mereka hanya menikmati merdunya lagu itu, keterampilan dan kepintaran dalam bernyanyi atau memainkan alat musik akan tetapi TIDAK MENGERTI kata dan kesaksian serta isi dari lagu itu sendiri. Untuk itu dihimbau bagi semua penyanyi agar: 1. Menyanyikan lagu pujian itu dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh para pendengar 2. Mengungkapkan dengan jelas kata lagu itu agar dapat dimengerti oleh pendengar dan 3. Menghayati isi lagu itu, 4. Maka orang akan terjamah hatinya dengan spontan dan ikut terbawa dihadirat Tuhan dan tidak lain ia akan berkata: Amen, dan Puji Tuhan. 25 Mei 2007 14 Tidak jarang orang terjamah hatinya oleh kuasa kata dan lagu itu sehingga melakukan penyerahan dan mengalami pertobatan. Menyanyi sambil menggerakkan tubuh,menjadi kurang khidmat ”Menyanyi sama dengan beribadah kepada Allah... Tiap perkara aneh dan mencolok dalam menyanyi merusak keseriusan dan kekhidmatan ibadah.... Pergerakan tubuh hanya sedikit menguntungkan..... ketika para pelayan yang mengaku wakil Kristus keliru dalam menyampaikan Kristus, seperti membuat gerakan tubuh dalam gerak isyarat yang merendahkan jiwa, kasar dan tidak kudus.... hal ini tidak akan mengangkat pikiran dan hati mereka yang menyaksikan hal itu.” 67) Saudara U, tidak sadar bahwa banyak yang tadinya terhibur menjadi jijik. Pikiran beberapa orang menjadi tidak khidmat dan menjadi riang oleh melihat gerakan-gerakan menjijikkan yang dibuat saat menyanyi. Sdr.U sedang mempertontonkan kemampuan dirinya...... menjadi bahan tertawaan, sehingga kesolehan dan kekhidmatan yang tersimpan dalam pikiran menjadi hilang.” 68) Pengaruh gerakan tubuh sementara menyanyi perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan dampak yang menghilangkan kekhidmatan dan pengaruh yang mengagungkan kebesaran Tuhan. “Musik telah mengambil tempat di mana seharusnya digunakan untuk berdoa. Musik telah merupakan berhala bagi banyak orang yang mengaku pemelihara hari Sabat hari perbaktian Kristen.” 69) Sudah waktunya sekarang bagi kita mengadakan perubahan, pembaruan dalam memuji Tuhan dengan lagu dan musik kita. Warta Advent On-line (WAO) 7. BERHALA KEPLESIRAN, HIBURAN (AMUSEMENT) Dunia modern sekarang ini telah dilanda oleh jenis hiburan. Penemuan baru dalam segala jenisnya telah menciptakan beraneka ragam hiburan. Dan hiburan itu membius manusia sehingga lupa apa arti dan tujuan hidup yang sebenarnya. Kenikmatan dunia yang bersifat sementara saja, itu telah didewakan sekarang ini dan melenyapkan keinginan dan pengetahuan akan perkara yang kekal. “Setan menciptakan keplesiran/hiburan dan mode untuk menyerap perhatian sehingga tidak mampu melakukan meditasi dan renungan.” 70) Kita harus lebih berhati-hati akan pengaruh hiburan zaman modern sekarang ini. Kita mendapat amaran dari Tuhan melalui tulisan yang diilhamkan itu yang mengatakan: “Hiburan itu cenderung membawa kita jatuh ke dalam dosa.” 71) dan “Hiburan membuat hati nurani menjadi kebas (tidak peka terhadap dosa.” 72) Sementara kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk tahan berdiri pada hari kedatangan Kristus, maka kita harus menjaga dan menghindari semua hal yang mengotori hati dan angan-angan kita dengan apa yang kita lihat, kita dengar dan yang kita rasa. ”Salah satu jalan yang terburuk yang dapat mengurangi kekuatan dan tenaga hidup ialah melihat acara-acara gambar wayang atau televisi yang merangsang dan membuat terharu akan perasaan hati. Juga membaca cerita-cerita dongeng dan yang lucu. Perkara ini tidaklah merupakan makanan yang sehat bagi otak dan pikiran kita” 73) Selanjutnya: “Bioskop adalah satu tempat keplesiran yang paling berbahaya. Gantinya menjadi sekolah kesusilaan justru 25 Mei 2007 15 itulah tempat untuk berkembangnya kebejatan ahlak. Tidak ada pengaruh di negeri kita yang lebih kuat untuk meracuni angan-angan, merusak kesan rohani dan menumpulkan selera untuk kesenangan yang tenang serta kehidupan yang sederhana selain daripada: keplesiran dalam tontonan di bioskop” 74) Benarlah apa yang dikatakan oleh Nabi Yesaya 33:15 “Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,” Mazmur 119:37 “Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!” Bukankah di acara televisi itu banyak yang hampa dan yang tidak mendidik kepada kebenaran dan kesucian? Mata kita harus diarahkan kepada hal yang lain yang mempunyai pengaruh yang meninggikan dan menguduskan. Ditegaskan kembali bahwa: ”Hiburan-hiburan mempunyai kecenderungan untuk melemahkan kesukaan terhadap perkara-perkara yang suci dan memperkecil kesukaan dalam melayani pekerjaan Tuhan.” 75) Sebaliknya, untuk meningkatkan kesukaan kita akan perkara yang suci dan memperbesar kesukaan kita dalam melayani pekerjaan Tuhan maka kita harus sangat berhati-hati dengan apa yang menjadi hiburan kita yang paling tepat dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Adalah merupakan keperluan kita yang terbesar dan terpenting dan yang paling mendesak sekarang ini yaitu Baptisan Roh Kudus. Kita ingin dipenuhi oleh Roh Kudus. Apa penghalang dari baptisan itu harus dapat kita mengerti dan singkirkan. Malaikat Laodikea itu, tidak tahu sama sekali. Ia buta dan tidak merasakan penghalang dari baptisian Roh Kudus itu. Karena ia juga merasa cukup baik dan tidak perlu ada nasehat dan teguran maka ia tidak mau diperbaiki. Tetapi kesaksian Roh Suci menegaskan bagi kita yang hidup di zaman modern ini, zaman yang penuh dengan keplesiran ini berkata: “Keplesiran/hiburan telah membuat penghalang bagi bekerjannya Roh Kudus melebihi semuanya, dan membuat sakit hati Tuhan.” 76) Memiliki pikiran kudus dan suci seperti Yesus adalah satu hal yang mustahil kita miliki kalau dengan usaha kita sendiri, akan tetapi oleh kuasa Roh Kudus itu dapat diciptakan dalam diri kita, asal saja kita mau menempatkan diri kita pada alur jalan dan tempat di mana kita disuruh Tuhan berdiri. Sebab janji Tuhanlah yang berkata: Yehezkiel 36: 26, 27 “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” Hati yang baru dan pikiran/perasaan seperti yang terdapat dalam Yesus Kristus itu akan menghindari semua jenis hiburan, tontonan dan keplesiran yang tidak meningkatkan kekuatan pikiran dan perasaan serta kesukaan dalam melakukan kehendak Tuhan sekarang ini. Dijelaskan kembali: “Salah satu jalan yang terburuk yang dapat mengurangi kekuatan dari tenaga hidup ialah: melihat acara-acara gambar wayang, atau televisi yang merangsang dan membuat terharu akan perasaan hati. Juga membaca cerita dongeng dan yang lucu-lucu. Perkara ini tidaklah merupakan makanan yang sehat bagi otak dan pikiran kita.” 73) Hindarilah semua tontonan dan hiburan yang pengaruhnya membuat kita kasar dan kejam. Nabi Yesaya berkata: Yesaya 33:15 “Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,” Bukankah banyak di acara televisi ditayangkan tentang kekerasan, pembunuhan yang sadis, amoral, perampokan, pemerkosaan, penipuan, dan perlombaan dalam berbagai sport, pertandingan mencari kejuaraan dengan biaya jutaan dollar? Bagaimana pendapat orang tentang peranan Televisi dewasa ini? Hiburan dan tontonan yang paling digemari oleh dunia sekarang ini adalah perlombaan mencapai kedudukan nomor satu. Segalanya diperlombakan, diperebutkan dengan roh-kompetisi yang sangat tinggi. Ingin yang terutama, ingin menjadi nomor satu, nama yang terkenal yang dipuja dan dipuji. Semuanya itu membuat hati manusia tidak sedia menghadapi hari kedatangan Yesus pada hari kiamat. Keplesiran penghalang melebihi semuanya bagi pekerjaan Roh Kudus. Apakah keplesiran/hiburan yang diminati oleh para malaikat Jemaat Laodikea itu sekarang ini? Jenis hiburan apakah yang memusnahkan pengaruh suci dari Roh Kudus dipikiran para pemimpin Jemaat? Kita berbicara tentang hiburan, maka kita juga terlibat dalam tontonan di layar televisi. Jenis tontonan apa yang kita minati dan yang mematikan pengaruh Roh Kudus dalam menciptakan pikiran yang halus dan sopan, mulia dan agung seperti pikiran Juruselamat kita Kristus. Sekiranya Yesus hidup pada zaman kita sekarang ini, apakah juga Yesus akan duduk bersama kita menonton hiburan yang kita gemari itu? Sesungguhnya kita diminta agar mempunyai pikiran dan perasaan seperti yang ada dalam Kristus. Filipi 2:5 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 b e r s a m b u n g -Pdt. E. Gultom Chief Editor Indonesia Publishing House (IPH) 16 BERITA ADVENT SEJAGAT PANTI ASUHAN ADDA Kunjungan PA & Pathfinder Bekasi Oleh David John ADDA demikian nama panti asuhan mulailah saya bertanya kepada ibu membantu ibu ? yang dikelolah oleh seorang ibu yang Marsiah dan staffnya. Ibu Marsiah: Saya dibantu 7 orang staff sederhana. Ketika PA & Pathfinder Bekasi tiba di Panti Asuhan ADDA Tanya : Sudah berapa lama panti Tanya : Bagaimana dengan keamanan ini saya bertanya-tanya, kira-kira apa asuhan ini berada di dalam perbaktian di sini ? arti nama ini yang begitu singkat. sini? Iring-iringan mobil rombongan Ibu Marsia: Sudah sekitar 25 tahun. Ibu Marsia: Di sini aman untuk berbakti GMAHK Bekasi memasuki panti sebelum berada di karena kami sudah ada duluan asuhan tsb, terlihat di sini sebelum yang lainnya, halaman parkir yang tidak jadi tidak ada masalah. terlalu luas, kami disambut oleh Ibu Marsiah, Tanya : Berapa jumlah penanggung jawab anak seluruhnya yang ada di sekaligus pengelolah panti sini ? asuhan ADDA. Ketika Ibu Marsia: Sekitar 50 orang. mata saya tertuju kepada tulisan yang ada di atas Tanya : Bagaimana pintu ruangan kantor di dengan sekoleh mereka ? situ tertulis tulisan yang cukup jelas ”PANTI Ibu Marsia: Mereka disekolah ASUHAN ADDA” dan di dari panti ini, Ada yang SD dan bawah tulisan tersebut SMP tertulis ”Anugerah Datang Dari Allah” kepanjangan Tanya : Bagaimana dengan Pathfinder Membawakan Lagu Spesial dari tulisan ADDA. biaya hidup mereka ? Melihat kepanjangan tulisan ini saya dapat Ibu Marsia: Bantuan dari memastikan bahwa ini adalah panti Karang Apel ini panti ini pengunjung-pengunjung yang asuhan orang Kristen. Untuk lebih berada di daerah Pintu tol berbelas kasihan kepada kami, memastikan hal tersebut saya Bekasi Timur, karena dari gereja-gereja seperti saat mencoba untuk mengintip ruangan kena penggusuran proyek ini dan alumni-alumni panti kantor ADDA di situ tergantung jalan tol Bekasi Timur, beberapa gambar Yesus Kristus. dan memdapat Ya....benar, ini panti asuhan orang pergantian, kami pun Kristen. Sebelah kanan dari panti ini pindah ke daerah ada sebuah ruang perpustakaan Karang Apel dekat ukuran sekitar 4 x 6 meter2 dengan perumahan beberapa rak buku yang belum terisi Alamanda penuh. Regency. Ketika kami menempati Karena merasa penasaran dengan tempat ini masih keberadaan panti ini, ketika melihat sangat sepi dan Ibu R. Tambunan, kepala Sekolah kami berada di SMP Advent XIV Bekasi sedang tengah sawah, berbincang-bincang dengan Ibu sekarang tempat Marsiah saya mendekati mereka ini sudah termasuk untuk mencari tahu lebih banyak lagi tempat yang cukup tentang panti asuhan ini. Untuk padat. Pathfinder Memimpin Acara memenuhi rasa penasaran saya, Tanya : Berapa orang yang Warta Advent On-line (WAO) 25 Mei 2007 17 Pembagian Souvenir Kepada Anak-anak Panti ADDA yang sudah berhasil, bahkan sudah ada alumni yang sudah menjadi dosen dan pendeta. Tanya : Bagaimana mengumpulkan anakanak di panti ini.? Staff : Banyak cara untuk mengumpulkan mereka, salah salah satu contohnya adalah melalui titipan jemaat (gereja Bethani) dari Kalimantan Barat di mana kehidupan keluarga yang berat bagi mereka. Karena acara perbaktian sudah mau mulai kamipun tidak banyak tanya lagi. PA & Pathfinder Bekasi yang dikoordinir oleh Sdri Inge Tauran mengadakan kunjungan ini adalah dengan tujuan untuk mengadakan perbaktian bersama serta memberikan wawasan kepada anakanak Pathfinder untuk melihat dari Ketua PA Bekasi Menyerahkan Bantuan Kepada Marsia Warta AdventIbu On-line (WAO) Anak-anak Panti ADDA Ikut Kuis Alkitab dekat kehidupan teman-teman mereka di panti asuhan ADDA. membagi-bagikan souvenir kepada anakanak panti. Respon disampaikan oleh ibu Marsiah yang menyatakan sangat berbahagia dikunjungi oleh teman-teman yang sebaya dengan anak-anak di sini, pintu panti asuhan terbuka lebar, setiap saat kami siap menerima bapak, ibu, dan adik-adik sekalian, jangan segan-segan mengunjungi kami kembali. Doa tutup dilayangkan oleh Pdtm.Denny Komaling. Pada kesempatan ini juga PA & Paftfinder Bekasi bermain bersama dengan anak-anak panti dalam kuis Alkitab, nyanyi bersama bahkan melakukan energiser bersama yang dipimpin oleh Pathfinder Bekasi. Renungan tutup Sabat disampaikan oleh Pdtm. R. Simbolon, sebelum renungan disampaikan Pdt .N.Sinaga Pada kesempatan terakhir PA & Pathfinder melayangkan doa buka untuk membagikan makanan kecil kepada anakrenungan tutup Sabat. Setelah itu anak Panti asuhan beserta semua staff dan ketua jemaat Bekasi bapak L. Hutagaol menyampaikan sepatah kata mewakili GMAHK Bekasi menyampaikan sangat berbahagia dapat berbakti dan bermain bersama dengan anak-anak di sini, jika memungkinkan kami akan datang kembali untuk berbakti dan berbagi rasa dengan anak-anak Lagu Spesial Anak-anak Panti ADDA di sini. Inqe Tauran mewakili jemaat Bekasi menyampaikan berturut-turut: dana bantuan operasional, pakaian layak pakai, indomie, minyak seluruh pengunjung untuk dicicipi bersama. goreng, peralatan sekolah, Setelah makan kamipun meminta izin untuk buku bacaan dan buku permisi pulang sambil bersalam-salaman. Amanat kepada orang Kiranya Tuhan selalu memberkati anak-anak muda kepada panti panti asuhan ini dan ibu Marsiah beserta asuhan yang diterima dengan staff. Dan panti ini juga kelak boleh langsung oleh ibu menjadi biji mata Tuhan. Marsiah pada kesempatan yang sama Inqe memintaan bantuan adik-adik Patfinder untuk 25 Mei 2007 18