JURNAL PERBEDAAN PESAN MENTIONS DARI FOLLOWERS PADA AKUN TWITTER RESMI PRABOWO DAN JOKOWI (Studi Analisis Isi Perbedaan Pesan Mentions dari Followers pada Akun Twitter Resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo Selama Masa Kampanye Pemilihan Presiden 4 Juni – 4 Juli 2014) Oleh: PUPUT ANGGUN RIZKININGRUM D0210090 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 1 PERBEDAAN PESAN MENTIONS DARI FOLLOWERS PADA AKUN TWITTER RESMI PRABOWO DAN JOKOWI (Studi Analisis Isi Perbedaan Pesan Mentions dari Followers pada Akun Twitter Resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo Selama Masa Kampanye Pemilihan Presiden 4 Juni – 4 Juli 2014) Puput Anggun Rizkiningrum Adolfo Eko Setyanto Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Twitter is one of the social media that allows users to send and read textbased messages up to 140 characters, known as ‘tweet’. And now days, twitter become one of the social media that attract the youth segment more than Facebook. Experts of IT categorize Twitter included one of microblogging. Microblogging is a form of blogging that has restrictions on the number of characters in each posted message. Twitter users not only among teenagers, but politicians also use twitter as a medium of their political communication. Barrack Obama, The USA Senator Victory, also due to intervention of social media. The rise of social networking sites used as a political media today, indicates that social networking sites have great potential to attract prospective voters. The purpose of this research is to determine the difference mentions of followers in Prabowo’s and Jokowi’s official twitter account during the presidential election campaign period 2014, June 4th – July 4th. The type of this research is quantitative content analysis. Population taken in this research is also used as sample. The data analysis technique used in this research is content analysis with chi-square test. The result of this research indicate that in the message topic categories, the value of π₯ 2 πππ’ππ‘ > π₯ 2 π‘ππππ, the equal is 59 > 12,592, thus obtained a significant difference. Meanwhile, in the message direction categories, the value of π₯ 2 πππ’ππ‘ < π₯ 2 π‘ππππ, the equal is 4,09 < 5,99, thus there is no significant difference. Keywords: Content Analysis, Politic Communication, New Media, Twitter 2 Pendahuluan Di jaman yang semakin maju seperti sekarang ini, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Awal kemunculan teknologi komunikasi disebabkan oleh adanya keterbatasan keterbatasan ruang dan waktu dalam berkomunikasi. Keterbatasan inilah yang mendorong para ahli berpikir kreatif dan kritis untuk mengatasi masalah tersebut. Kemudian muncullah sebuah kata yang dinamakan teknologi. Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronik, system transmisi dan system modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat. Salah satu bentuk teknologi komunikasi yang menawarkan kualitas penyajian informasi cepat, menarik, dinamis, serta komunikatif adalah internet. Internet merupakan hubungan antar berbagai jaringan computer yang saling terhubung untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Layanan internet tersebut memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat karena memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan media yang lain. Salah satu contohnya adalah menyediakan berbagai bentuk media baru yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara cepat. Media baru atau lebih dikenal dengan new media merupakan sarana perantara baru yang terbentuk dari interaksi anatara manusia dengan internet pada khususnya. Menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi, distribusi pesan lewat satellite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan computer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat (http://komunikasi.us/). Salah satu contoh dari berbagai macam bentuk media baru (new media) yang paling sering digunakan oleh pengguna internet adalah situs jejaring social. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orangβorang dari seluruh belahan dunia. Tahun 2003, muncul situs-situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, YouTube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Memasuki tahun 3 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluasβluasnya. Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial terutama bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti β tidak mengikuti (follow - unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow). Pengguna yang mengikuti tersebut akan menjadi pengikut (followers) bagi pengguna yang diikutinya. Selain itu, pengguna juga dapat memeriksa orang-orang yang membatalkan pertemanan melalui bebagai layanan dan juga pengguna dapat memblokir pengguna lain yang mengikutinya. Pengguna twitter ternyata tidak hanya di kalangan remaja saja yang akan tetapi banyak juga para politisi yang menggunakan twitter sebagai media komunikasi politiknya. Kemenangan Barrack Obama, Senator Amerika Serikat itu juga tidak lepas dari “jasa” media sosial. Faktor kemenangan Obama melalui situs jejaring sosial tersebut dijadikan alasan kuat bagi politisi terutama di Indonesia untuk menggunakan fasilitas tersebut. Situs jejaring sosial yang digunakan pertama kali oleh para politisi sebagai media komunikasi politiknya adalah facebook. Namun sekarang ini, para politisi beralih dengan menggunakan twitter sebagai media komunikasi politiknya dikarenakan beberapa para pengguna facebook atau situs jejaring sosial yang lainnya mulai meninggalkan situs tersebut dan beralih ke twitter. Selain itu, twitter itu lebih bersifat topical atau lebih membahas tentang sesuatu hal yang mengandung topik-topik tertentu. Boomingnya situs jejaring sosial yang dijadikan sebagai media politik sekarang ini mengindikasikan bahwa internet pada situs jejaring sosial memiliki potensi yang besar dalam menjaring para calon pemilih. Selain itu, dalam dunia politik, media massa terutama media baru juga dijadikan alat kepentingan dan propaganda untuk mendapatkan kekuasaan. Media baru tersebut digunakan oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk menyebarkan informasi, baik sebagai pencitraan diri ataupun untuk menjatuhkan lawan atau pihak tertentu sebagai 4 upaya untuk mempengaruhi masyarakat agar memberikan dukungannya (http://sekaringsamudro.com). Apalagi setelah Pemilihan Legislatif yang dilakukan pada 9 April 2014 lalu, telah melahirkan kekuatan politik baru dengan menempatkan PDIP sebagai pemenang. Polarisasi dan fragmentasi kekuatan politik setelah Pemilu Legislatif telah menempatkan dua pasangan calon presiden, yaitu Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Hal ini merupakan pertama kalinya terjadi dalam sejarah politik modern Indonesia. (http://siar indonesia.com). Polarisasi politik yang dimulai dengan kampanye saling sindir semakin menemukan bentuknya, seperti kampanye negatif dan kampanye hitam alias black campaign menjadi fenomena menarik. Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan pesan mentions dari followers pada akun twitter resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo selama masa kampanye pemilihan presiden 4 Juni – 4 Juli 2014? Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbedaan pesan mentions dari followers pada akun twitter resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo selama masa kampanye pemilihan presiden 4 Juni – 4 Juli 2014. Landasan Teori A. Lingkup Komunikasi Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut dengan communication, berasal dari kata communicatio atau dari kata communis yang berarti sama atau bersama. Dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator. Sedangkan Menurut Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid (1981: 18), menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau 5 lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam (Marhaeni Fajar, 2009: 32). Dalam buku yang berjudul “Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas” (Arifin, 1998: 31-32) terdapat berbagai jenis-jenis komunikasi, diantaranya: 1. Jenis komunikasi yang menekankan pada penggunaan media dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi media (komunikasi dengan media massa dan komunikasi dengan media individual) dan komunikasi tatap muka. 2. Jenis komunikasi berdasarkan sifat pesan dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi massa dan komunikasi personal. 3. Jenis komunikasi berdasarkan pengirim dan penerima atau peserta komunikasi, dibagi menjadi empat, yaitu komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasi. 4. Jenis komunikasi berdasarkan lokasi atau kawasan, diantaranya komunikasi internasional, komunikasi regional, komunikasi nasional, tercakup di dalamnya komunikasi lintas budaya. 5. Jenis komunikasi berdasarkan tujuan dan jenis pesan, yaitu komunikasi politik (kampanye, agitasi, propaganda), komunikasi perdagangan (reklame, advertensi, promosi), komunikasi kesehatan (penyuluhan keluarga berencana), komunikasi agama, komunikasi kesenian, dan komunikasi pertanian. B. Komunikasi Politik Menurut Astrid S. Susanto (1989: 9) dalam bukunya “Komunikasi Sosial di Indonesia” mendefinisikan komunikasi politik sebagai komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh yang sedemikian rupa. Sedangkan menurut Dr. Rusadi Kartaprawira, SH (1983: 64) dalam bukunya “Sistem Politik di Indonesia” melihat komunikasi politik pada kegunaannya, 6 yaitu untuk menghubungkan pikiran polyik yang hidup dalam masyarakat (http://wordpress.com/ komunikasi-politik). Menurut McQuail (1992: 472-473), mengatakan bahwa komunikasi politik merupakan “all processes of information (including facts, opinions, beliefs, etc.) transmission, exchange, and search engaged in by participants in the course of institutionalized political activities”(semua proses penyampaian informasi – termasuk fakta, pendapat-pendapat, keyakinankeyakinan, dan seterusnya, pertukaran dan pencarian tentang itu semua yang dilakukan oleh para partisipan dalam konteks kegiatan politik yang lebih bersifat melembaga) (Pawito, 2009: 2). Ada efek penting komunikasi politik, yaitu sosialisasi politik, partisipasi politik, mempengaruhi pemilu, dan mempengaruhi pejabat yang mengambil kebijakan tersebut. Faktor tujuan dari komunikasi politik itu tampak pada definisi yang diketengahkan oleh Lord Windlesham dalam karyanya “What is Political Communication” yaitu: “Political communication is the deliberate passing of a political message by a sender to a receiver with the intention of making the receiver behave in a way that might not otherwise have done.” (komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan tujuan membuat komunikan berperilaku tertentu). (Onong Effendy, 2004: 158). Harold Laswell dikutip oleh Maswadi Rauf dan Mappa Nasrun (1993: 12) menjelaskan hubungan erat antara dunia politik dengan dunia komunikasi. Komunikasi dalam politik berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah dengan khalayak dalam penyampaian berbagai kebijakan yang dikeluarkan (http://pepyteknokra.wordpress.com). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah membawa kemajuan juga dalam dunia politik. Dinamika pers politik yang dulunya gencar menggunakan media cetak sekarang beralih ke media online. Penggunaan media online dianggap jauh lebih mudah dipergunakan karena media online menyajikan berbagai keunggulan dibanding dengan media cetak 7 (Farid dan Heri, 2011: 99). Internet menjadi salah satu alat yang digunakan dalam komunikasi politik oleh para politisi. Internet memberikan sebuah ruang atau cara berkomunikasi politik baru. Dengan adanya ruang tersebut, partisipasi politik masyarakat akan lebih tinggi dikarenakan pemerintah semakin terbuka dalam mengkomunikasikan seluruh kebijakannya kepada masyarakat. C. New Media dan Media Sosial Kemunculan new media atau media baru sekarang ini telah dimanfaatkan secara efektif dan cerdas dalam ranah politik. Dalam perkembangannya, media baru tersebut mampu menampilkan peran dan fungsi yang strategis dalam setiap pemilu. Dalam pengertian sederhana, New Media terdiri dari dua kata, yaitu New dan Media. New yang berarti baru, dan Media yang berarti perantara. Jadi New Media merupakan sarana perantara baru yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan internet pada khususnya. Baru dalam arti di sini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. Salah satu bagian dalam media baru yang sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya dan para poltisi pada khususnya adalah media social. Media social telah menjadi perhatian khusus dalam strategi kampanye dan komunikasi politik. Media sosial tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang intensif antara politisi dengan rakyatnya sehingga mereka dapat berkomunikasi secara langsung. Berkomunikasi politik melalui media sosial dianggap lebih efektif untuk menarik khalayak aktif yang mayoritas adalah pengguna media sosial sebagai salah satu sumber informasi harian mereka. Efektifitas penggunaan media sosial terletak pada penyampaian pesan-pesan politik dan program yang ingin disampaikan oleh suatau partai politik, calon presiden dan calon wakil presiden tanpa harus terus-menerus menghadiri tempat-tempat kampanye maupun menyaksikan tayangan-tayangan dan mendengarkan radio yang telah terjadwal sebelumnya. (http://m.beritahukum.com). 8 Menurut Juju dan Sulianta (2010: 7), terdapat karakteristik pada social media modern, yaitu transparansi, dialog dan komunikasi, jejaring relasi, multi opini, dan multi form. Boomingnya penggunaan media sosial yang dijadikan sebagai media politik sekarang ini telah mengindikasikan bahwa internet pada situs jejaring sosial memiliki potensi yang besar dalam menjaring para calon pemilih. Akibatnya, komunikasi langsung antara politisi dengan audiens terjadi melalui situs jejaring sosial. Media digital memungkinkan pemilih tertarik untuk langsung terhubung dengan politisi dalam menyampaikan aspirasinya (Rasmus and Cristian, 2013: 5-6). Salah satu situs jejaring sosial yang sekarang ini ramai digunakan baik oleh para politisi maupun masyarakat pada umumnya adalah twitter. Melalui twitter, khalayak dapat menilai dan mendiskusikan programprogram yang diusung oleh para calon presiden dan wakil presiden. Dalam hal ini, khalayak dapat menyampaian kritikan-kritikan ataupun pandangannya secara bebas dan terbuka. Hal ini berguna untuk membangun kedekatan antara komunikator (politisi – calon presiden khususnya) dengan komunikan (khalayak) itu sendiri (http://pepyteknokra.wordpress.com). Selain itu, sebagian khalayak juga beranggapan bahwa dengan menggunakan internet, terutama memanfaatkan situs jejaring sosial twitter pada akun pribadi dari masing-masing calon presiden, dapat memberikan peluang yang lebih besar dalam menyampaian keinginannya supaya lebih didengar dan diperhatikan (Coleman, Morrison, and Svennevig, 2008: 3). D. Seputar Twitter dan Penelitian Terdahulu Twitter merupakan salah satu sosial media yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). dan sekarang ini twitter menjadi salah satu sosial media yang menarik segmen anak muda dibanding dengan facebook. 9 Twitter dikategorikan ke dalam microblogging oleh para pakar IT. Microblogging di sini artinya adalah bentuk blogging yang memiliki batasan jumlah karakter pada setiap berta yang akan di-post. Kapasitas tweet dibatasi 140 karakter untuk alasan kompabilitas dengan pesan SMS, memperkenalkan notasi singkat yang umum digunakan dalam SMS. Jadi secara tidak langsung, twitter ini bisa digunakan sebagai pengganti SMS dikarenakan lebih efisien dalam biaya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter). Ada beberapa istilah dalam Twitter yang perlu dipahami, yaitu: - Tweet post, sejumlah kata atau gambar yang diunggah dalam situs microblogging twitter.com. tweet post dalam twitter memiliki batas maksimal karakter, yaitu sebanyak 140 karakter saja. - Retweet, digunakan untuk melakukan re-post dari tweet post yang sebelumnya sudah diunggah oleh pengguna lain. tujuan dari retweet yaitu untuk meneruskan informasi dari tweet post tertentu kepada followers. - Followers, yang berarti kumpulan akun twitter orang yang sama-sama mem-follow sebuah akun twitter tertentu. Biasanya seorang followers memutuskan untuk mem-follow sebuah akun twitter karena tertarik dengan karakteristik tweet yang akun tersebut sampaikan. - Following, yang berarti memilih unttuk melihat tweet orang lain pada timeline kita. Dengan melakukan following, kita dapat mengikuti aktivitas tweet dari si pemilik akun. - Mentions, merupakan balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara dengan mencantumkan username (@username) pada tweet sehingga si pemilik username itu ikut membaca tweet yang kita kirimkan. Penelitian tentang penggunaan twitter yang berhubungan dengan komunikasi politik di Indonesia ternyata sudah banyak. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Resty Widyanty (2014) yang membahas tentang “Analisis Isi Twitter Politikus Indonesia Menjelang Pemilu 2014.” 10 Penelitian dilakukan terhadap 2.174 tweet politikus Indonesia selama 3 bulan menjelang pemilihan umum di tahun 2014. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa Politikus Indonesia telah intensif dalam penggunaan twitter sebelum kampanye berlangsung. Twitter digunakan untuk menjalin hubungan, berinteraksi dengan audiens, menyampaikan pendapat, dan menginformasikan berbagai kegiatan yang dilakukan melalui fitur-fitur yang disediakan di twitter. Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Resty, dalam penelitian yang dilakukan oleh Megasari N. Fatanti (2014) tentang “Twitter dan Masa Depan Politik Indonesia: Analisis Perkembangan Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet” menjelaskan bahwa twitter memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sikap tentang politisi, mengatur agenda, dan bahkan membentuk hasil dari kampanye (Caplan, 2013: 22). Twitter menjadi salah satu media sosial yang menyediakan akses langsung dari politisi ke audiens dan sebaliknya, yang memungkinkan mereka untuk membedakan dengan kompetitor yang lain dan menarik pemilih baru. Media sosial membantu politisi dalam menjangkau publik dengan cara yang berbeda secara lebih pribadi dibanding dengan penggunaan media elektronik. Jika penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya lebih menekankan pada penggunaan twitter oleh politisi, bagaimana pemanfaatan dan keefektifannya, maka dalam penelitian ini peneliti akan lebih menekankan pada isi pesan yang terdapat dalam akun twitter politisi dari followers-nya. Metodologi A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif, yang artinya analisis yang dipakai untuk mengukur aspek-aspek tertentu yang dilakukan secara kuantitatif. Penggunaan metode analisis isi ini dikarenakan yang dijadikan permasalahan dalam penelitian di sini adalah mengenai isi pesan yang tampak berdasarkan kategori yang sudah ditetapkan. 11 B. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi dijadikan sekaligus sebagai sampel, yaitu seluruh mentions pada akun twitter resmi Jokowi (@Jokowi_do2) dan Prabowo (@Prabowo08) selama masa kampanye 4 Juni – 4 Juli 2014 yang diambil dari tweet post pada masing-masing akun twitter tersebut. Pada akun @Jokowi_do2 diperoleh jumlah sampel sebanyak 453 mentions sedangkan pada akun @Prabowo08 diperoleh jumlah sampel sebanyak 648 mentions. Dimana kedua akun tersebut merupakan akun resmi dari masing-masing calon presiden. C. Unit Pengukuran Komponen yang diukur dalam penelitian ini adalah frekuensi. Yang dimaksudkan dengan frekuensi tersebut adalah frekuensi jumlah mentions oleh followers dari masing-masing akun twitter Prabowo dan Jokowi selama masa kampanye sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. D. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pesan oleh followers dari masing-masing akun twitter Prabowo dan Jokowi selama masa kampanye maka dilakukan analisis data dengan menggunakan uji beda chi square atau chi kuadrat (π₯ 2 ). Dalam uji chi square tidak memperhitungkan jumlah sampel melainkan hanyalah jumlah frekuensi yang diperoleh pada tiap kategori yang telah ditentukan. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: π 2 π₯ = ∑ π=1 (ππ − πβ )2 πβ Dimana: π₯2 : chi kuadrat (chi square) ππ : frekuensi yang diamati πβ : frekuensi yang diharapkan 12 E. Reliabilitas Untuk mencapai hasil yang objektif, maka pengkodingan dilakukan oleh dua orang, yaitu pengkoder I dan II. Tujuannya adalah untuk memperoleh kesepakatan atau persetujuan bersama, sehingga dapat memenuhi tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil dari pengkoder I dan II kemudian diuji reliabilitasnya terhadap koding yang dilakukan kedua pengkoder. Dalam melakukan uji reliabilitas dapat menggunakan rumus Holsti. Reliabilitas ditunjukkan dalam persentase persetujuan–berapa besar persentase persamaan antar-coder ketika menilai suatu isi. Rumus untuk menghitung reliabilitas adalah sebagi berikut (Holsti, 1969: 140): πΆπ = 2π π1 + π2 Dimana: πΆπ : Coeficient Reability π : Jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing-masing coder) π1 + π2 : Jumlah koding yang dibuat oleh pengkoder Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya kalau hasil perhitungan menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliabel dan sebaliknya (Eriyanto, 2011: 290). Untuk memperkuat hasil uji reliabilitas di atas, maka digunakan formula Cohen (Cohen Kappa). Dalam formula Cohen ini juga didasarkan pada peluang dari masing-masing kategori yang dipakai dalam alat ukur (Eriyanto, 2011: 294). Rumus untuk menghitung reliabilitas antar-coder dari Cohen sebagai berikut (lihat Riffe et al., 1998: 131 ; Neuendorf, 2002: 151) : ππ = ππππ ππ‘π’ππ’ππ π¦πππ ππππππ‘π − ππππ ππ‘π’ππ’ππ π¦πππ ππβπππππππ 1 − ππππ ππ‘π’ππ’ππ π¦πππ ππβπππππππ 13 Sajian Data Untuk melihat perbedaan kecenderungan mentions dari followers pada masing-masing akun twitter resmi Prabowo dan Jokowi selama masa kampanye pada 4 Juni – 4 juli 2014 dapat dilihat berdasarkan kategorisasi berikut: 1. Kategori Topik Pesan Dalam penelitian ini terdapat tujuh topik pesan, yaitu program kandidat, karakter (personal) kandidat, sapaan, saran, kritik, dukungan, dan lain-lain. Distribusi frekuensi topik pesan dapat dilihat dalam diagram berikut: Diagram 3.1 DISTRIBUSI FREKUENSI KATEGORI TOPIK PESAN akun twitter Prabowo akun twitter Jokowi 250 211 200 150 119 82 100 56 50 114 114 99 94 63 44 40 15 17 33 0 Program Kandidat Karakter (Personal) Kandidat Sapaan Saran Kritik Dukungan Lain-lain Dari hasil tersebut terlihat bahwa followers dari masing-masing akun twitter Prabowo dan Jokowi memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dengan porsi yang berbeda pula. Perbedaan porsi dalam sub kategori program kandidat antara akun twitter Prabowo dan Jokowi telihat jauh berbeda. Mentions followers dalam akun twitter Prabowo lebih banyak dengan frekuensi 119 mentions dibanding dengan akun twitter Jokowi yang hanya 14 memiliki 56 mentions saja. Sedangkan perbedaan porsi dalam sub kategori karakter (personal) kandidat antara akun twitter Prabowo dan Jokowi juga terlihat jauh berbeda. Dalam akun twitter Prabowo memiliki 82 mentions dan akun twitter Jokowi memiliki 40 mentions. Selain itu dalam sub kategori sapaan, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi tidak terlihat jauh berbeda, yaitu 15 mentions pada akun twitter Prabowo dan 17 mentions pada akun twitter Jokowi. Dalam sub kategori saran, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi terlihat jauh berbeda, yaitu 63 mentions pada akun twitter Prabowo dan 99 mentions pada akun twitter Jokowi. Dalam sub kategori kritik, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi memiliki porsi yang berbeda dengan selisih 11 mentions, yaitu 44 mentions pada akun twitter Prabowo dan 33 mentions pada akun twitter Jokowi. Kemudian dalam sub kategori dukungan, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi terlihat sangat jauh berbeda. Mentions followers dalam akun twitter Prabowo memiliki porsi lebih banyak dengan frekuensi 211 mentions dibanding dengan akun twitter Jokowi yang hanya memiliki 94 mentions saja. Sedangkan dalam sub kategori lain-lain, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi memiliki porsi yang sama, yaitu 114 mentions pada masing-masing akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi. 2. Kategori Arah Pesan Dalam penelitian ini terdapat tiga kecenderungan arah pesan, yaitu favorable, unfavorable, dan netral. Distribusi frekuensi arah pesan dapat dilihat dalam diagram berikut: 15 Diagram 3.1.2 DISTRIBUSI FREKUENSI KATEGORI ARAH PESAN akun twitter Prabowo akun twitter Jokowi 499 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 353 97 Favorable 77 Unfavorable 52 23 Netral Dari hasil di atas terlihat bahwa akun twitter Prabowo dan Jokowi mayoritas memiliki kecenderungan yang sama, yaitu mentions dalam kedua akun twitter bersifat favorable. Meskipun demikian, kedua akun twitter tersebut juga tetap ada mentions yang bersifat unfavorable dan netral. Namun, mentions yang bersifat unfavorable dan netral memiliki porsi yang berbeda. Mentions atau pesan yang bersifat unfavorable dan netral dari kedua akun twitter tersebut terlihat tidak jauh berbeda. Mentions atau pesan yang bersifat unfavorable dan netral dalam akun twitter Prabowo lebih banyak daripada akun twitter Jokowi. Mentions dengan kecenderungan unfavorable dalam akun twitter Prabowo memiliki frekuensi sebesar 97 mentions dan dalam akun twitter Jokowi memiliki frekuensi sebesar 77 mentions. Sedangkan mentions atau pesan dengan kecenderungan netral dalam akun twitter Prabowo memiliki frekuensi sebesar 52 mentions dan dalam akun twitter Jokowi memiliki frekuensi sebesar 23 mentions. 16 Analisis Data 1. Kategori Topik Pesan Tabel 3.2.2 Nilai π₯ Kategori Topik Pesan Mentions dari Followers dalam Akun Twitter Prabowo dan Jokowi Selama Masa Kampanye 4 Juni – 4 Juli 2014 2 KATEGORI TOPIK PESAN ππ − πβ (ππ − πβ ) 2 (ππ − πβ ) ππ πβ 119 103 16 256 2,48 82 71,81 10,19 103,84 1,45 Sapaan 15 18,83 - 3,83 14,67 0,78 Saran 63 95,35 - 32,35 1046,52 10,97 Kritik 44 45,32 - 1,32 1,74 0,04 Dukungan 211 179,51 31,49 991,62 5,52 Lain-lain 114 134,19 - 20,19 407,64 3,04 56 72 - 16 256 3,55 40 50,19 - 10,19 103,84 2,07 Sapaan 17 13,17 3,83 14,67 1,11 Saran 99 66,65 32,35 1046,52 15,70 Kritik 33 31,68 1,32 1,74 0,05 Dukungan 94 125,49 - 31,49 991,62 7,90 Lain-lain 114 93,81 20,19 407,64 4,34 πβ PRABOWO Program Kandidat Karakter (Personal) Kandidat JOKOWI Program Kandidat Karakter (Personal) Kandidat 59 Sumber: Hasil Koding Data Primer 17 2 2. Kategori Arah Pesan Tabel 3.3.2 Nilai π₯ Kategori Arah Pesan Mentions dari Followers dalam Akun Twitter Prabowo dan Jokowi Selama Masa Kampanye 4 Juni – 4 Juli 2014 2 ππ πβ ππ − πβ (ππ − πβ )2 (ππ − πβ )2 πβ Favorable 499 501,45 - 2,45 6 0,01 Unfavorable 97 102,40 - 5,4 29,16 0,28 Netral 52 44,15 7,85 61,62 1,39 Favorable 353 350,55 2,45 6 0,01 Unfavorable 77 71,60 5,4 29,16 0,41 Netral 23 30,85 - 7,85 61,62 1,99 KATEGORI ARAH PESAN PRABOWO JOKOWI 4,09 Sumber: Hasil Koding Data Primer Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus chi square, pada kategori topik pesan ditemukan hasil bahwa nilai π₯ 2 adalah 59 dengan derajat kebebasan (df) = 6. Sedangkan nilai π₯ 2 tabel dengan taraf kesalahan 5% adalah 12,592. Nilai π₯ 2 hitung > π₯ 2 tabel, yaitu 59 > 12,592. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara akun twitter Prabowo dan Jokowi dalam kategori topik pesan. Sedangkan pada kategori arah pesan ditemukan hasil bahwa nilai π₯ 2 adalah 4,09 dengan derajat kebebasan (df) = 2. Sedangkan nilai π₯ 2 tabel dengan taraf kesalahan 5% adalah 5,99. Nilai π₯ 2 hitung < π₯ 2 tabel, yaitu 4,09 < 5,99. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara akun twitter Prabowo dan Jokowi dalam kategori arah pesan. Sehingga pada kategori topik pesan Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan pada kategori arah pesan Ho diterima dan Ha ditolak. 18 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa: 1. Ditinjau dari kategori topik pesan, followers pada akun @Prabowo08 dan @Jokowi_do2 memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dengan porsi yang berbeda pula. 2. Dilihat dari kategori arah pesan, followers dari akun @prabowo08 dan @jokowi_do2 memiliki mayoritas kecenderungan yang sama, yaitu membahas hal-hal yang berhubungan dengan calon presiden yang bersifat favorable. Meskipun demikian, kedua akun twitter tersebut juga tetap ada mentions yang bersifat unfavorable dan netral. Namun, mentions yang bersifat unfavorable dan netral memiliki porsi yang berbeda. 3. Hasil chi square menunjukkan bahwa nilai π₯ 2 hitung pada kategori topik pesan lebih besar dari π₯ 2 tabel, yaitu 59 > 12,592. Sehingga ada pebedaan yang signifikan antara topik pesan yang terdapat dalam akun twitter Prabowo dan Jokowi. Hal ini berarti Hi diterima dan Ho ditolak. 4. Pada kategori arah pesan nilai π₯ 2 hitung lebih kecil dari π₯ 2 tabel, yaitu 4,09 < 5,99. Sehingga tidak ada pebedaan yang signifikan antara arah pesan yang terdapat dalam akun twitter Prabowo dan Jokowi. Hal ini berarti Hi ditolak dan Ho diterima. Saran Adapun saran-saran yang penullis ajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi para politisi Indonesia yang menggunakan twitter sebagai media komunikasi baru dengan audiens agar lebih memanfaatkan fitur-fitur lain yang ada tidak hanya menggunakan tweet post saja. Selain itu, tidak adanya batasan-batasan ataupun larangan-larangan untuk para followers berkomunikasi dengan politisi. 2. Bagi followers lebih dapat memilah pesan dari tweet post para politisi dan juga lebih aktif lagi serta perbanyak komentar-komentar atau masukanmasukan kepada politisi agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk politisi supaya mereka lebih memperhatikan khalayaknya. 19 3. Bagi penelitian-penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih banyak media sosial yang digunakan para politisi Indonesia dalam berkomunikasi politik. Daftar Pustaka Arifin, Anwar. (1998). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Effendy, Onong Uchjana. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Fajar, Marhaeni.( 2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hamid, Farid, dan Heri Budianto. (2011). Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan. Jakarta: Kencana. Juju, Dominikus dan Feri Sulianta. (2010). Branding Promotion With Social Networks. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Pawito. (2009). Komunikasi Politik: Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Yogyakarta: Jalasutra. Coleman, Stephen, dkk. “New Media and Political Efficacy.” International Journal of Communication 2 (2008), 771-791. Fatanti, Megasari N. Twitter dan Masa Depan Politik Indonesia: Analisis Perkembangan Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet. Jurnal IPTEKKOM, Vol.16 No.1, Juni 2014: 17-28. Widyanty, Resty. Analisis Isi Twitter Politikus Indonesia Menjelang Pemilu 2014. Jurnal Komunikasi. Komunikasi Politik. http://wordpress.com/komunikasi-politik diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 16.00 WIB. Komunikasi Politik dalam Media Sosial. http://m.beritahukum.com diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 16.00 WIB. Media Baru. http://sekaringsamudro.com diakses pada tanggal 10 Februari 2014 pukul 16.00 WIB. Media Sosial. http://pepyteknokra.wordpress.com diakses pada tanggal 10 Februari 2014 pukul 16.00 WIB. Pengertian New Media. http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/kmm/17tmb-umb/2078-lalongkoe-ramses/ diakses pada tanggal 10 Februari 2014 pukul 16.00 WIB. Polarisasi dan Fragmentasi Politik. http://siarindonesia.com/berita/jokowi-akanmenjalankan-gerakan-perubahan-di-indonesia.html diakses pada tanggal 10 Februari 2014 pukul 16.00 WIB. 20