- Jurnal Kommas

advertisement
JURNAL
PERBEDAAN PESAN MENTIONS DARI FOLLOWERS PADA AKUN
TWITTER RESMI PRABOWO DAN JOKOWI
(Studi Analisis Isi Perbedaan Pesan Mentions dari Followers pada Akun
Twitter Resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo Selama Masa Kampanye
Pemilihan Presiden 4 Juni – 4 Juli 2014)
Oleh:
PUPUT ANGGUN RIZKININGRUM
D0210090
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
1
PERBEDAAN PESAN MENTIONS DARI FOLLOWERS PADA AKUN
TWITTER RESMI PRABOWO DAN JOKOWI
(Studi Analisis Isi Perbedaan Pesan Mentions dari Followers pada Akun
Twitter Resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo Selama Masa Kampanye
Pemilihan Presiden 4 Juni – 4 Juli 2014)
Puput Anggun Rizkiningrum
Adolfo Eko Setyanto
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Twitter is one of the social media that allows users to send and read textbased messages up to 140 characters, known as ‘tweet’. And now days, twitter
become one of the social media that attract the youth segment more than
Facebook. Experts of IT categorize Twitter included one of microblogging.
Microblogging is a form of blogging that has restrictions on the number of
characters in each posted message.
Twitter users not only among teenagers, but politicians also use twitter as
a medium of their political communication. Barrack Obama, The USA Senator
Victory, also due to intervention of social media. The rise of social networking
sites used as a political media today, indicates that social networking sites have
great potential to attract prospective voters.
The purpose of this research is to determine the difference mentions of
followers in Prabowo’s and Jokowi’s official twitter account during the
presidential election campaign period 2014, June 4th – July 4th. The type of this
research is quantitative content analysis. Population taken in this research is also
used as sample. The data analysis technique used in this research is content
analysis with chi-square test.
The result of this research indicate that in the message topic categories,
the value of π‘₯ 2 π‘π‘œπ‘’π‘›π‘‘ > π‘₯ 2 π‘‘π‘Žπ‘π‘™π‘’, the equal is 59 > 12,592, thus obtained a
significant difference. Meanwhile, in the message direction categories, the value
of π‘₯ 2 π‘π‘œπ‘’π‘›π‘‘ < π‘₯ 2 π‘‘π‘Žπ‘π‘™π‘’, the equal is 4,09 < 5,99, thus there is no significant
difference.
Keywords: Content Analysis, Politic Communication, New Media, Twitter
2
Pendahuluan
Di jaman yang semakin maju seperti sekarang ini, perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi telah membawa perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Awal kemunculan teknologi komunikasi disebabkan oleh
adanya keterbatasan keterbatasan ruang dan waktu dalam berkomunikasi.
Keterbatasan inilah yang mendorong para ahli berpikir kreatif dan kritis untuk
mengatasi masalah tersebut. Kemudian muncullah sebuah kata yang dinamakan
teknologi. Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya
perkembangan teknologi elektronik, system transmisi dan system modulasi,
sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat. Salah satu
bentuk teknologi komunikasi yang menawarkan kualitas penyajian informasi
cepat, menarik, dinamis, serta komunikatif adalah internet.
Internet merupakan hubungan antar berbagai jaringan computer yang saling
terhubung untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Layanan internet
tersebut memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat karena memiliki
berbagai keunggulan dibandingkan dengan media yang lain. Salah satu contohnya
adalah menyediakan berbagai bentuk media baru yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi secara cepat.
Media baru atau lebih dikenal dengan new media merupakan sarana
perantara baru yang terbentuk dari interaksi anatara manusia dengan internet pada
khususnya. Menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan
komunikasi terdesentralisasi, distribusi pesan lewat satellite meningkatkan
penggunaan jaringan kabel dan computer, keterlibatan audiens dalam proses
komunikasi yang semakin meningkat (http://komunikasi.us/).
Salah satu contoh dari berbagai macam bentuk media baru (new media)
yang paling sering digunakan oleh pengguna internet adalah situs jejaring social.
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk
menghubungkan orang‐orang dari seluruh belahan dunia.
Tahun 2003, muncul situs-situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan
friendster, Flick R, YouTube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan
Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Memasuki tahun
3
2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya
facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang
untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas‐luasnya.
Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial
terutama bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti ‐ tidak
mengikuti (follow - unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang
yang kita ikuti (follow). Pengguna yang mengikuti tersebut akan menjadi pengikut
(followers) bagi pengguna yang diikutinya. Selain itu, pengguna juga dapat
memeriksa orang-orang yang membatalkan pertemanan melalui bebagai layanan
dan juga pengguna dapat memblokir pengguna lain yang mengikutinya.
Pengguna twitter ternyata tidak hanya di kalangan remaja saja yang akan
tetapi banyak juga para politisi yang menggunakan twitter sebagai media
komunikasi politiknya. Kemenangan Barrack Obama, Senator Amerika Serikat itu
juga tidak lepas dari “jasa” media sosial. Faktor kemenangan Obama melalui situs
jejaring sosial tersebut dijadikan alasan kuat bagi politisi terutama di Indonesia
untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Situs jejaring sosial yang digunakan pertama kali oleh para politisi sebagai
media komunikasi politiknya adalah facebook. Namun sekarang ini, para politisi
beralih dengan menggunakan twitter sebagai media komunikasi politiknya
dikarenakan beberapa para pengguna facebook atau situs jejaring sosial yang
lainnya mulai meninggalkan situs tersebut dan beralih ke twitter. Selain itu,
twitter itu lebih bersifat topical atau lebih membahas tentang sesuatu hal yang
mengandung topik-topik tertentu.
Boomingnya situs jejaring sosial yang dijadikan sebagai media politik
sekarang ini mengindikasikan bahwa internet pada situs jejaring sosial memiliki
potensi yang besar dalam menjaring para calon pemilih. Selain itu, dalam dunia
politik, media massa terutama media baru juga dijadikan alat kepentingan dan
propaganda untuk mendapatkan kekuasaan. Media baru tersebut digunakan oleh
seseorang atau kelompok tertentu untuk menyebarkan informasi, baik sebagai
pencitraan diri ataupun untuk menjatuhkan lawan atau pihak tertentu sebagai
4
upaya untuk mempengaruhi masyarakat agar memberikan dukungannya
(http://sekaringsamudro.com).
Apalagi setelah Pemilihan Legislatif yang dilakukan pada 9 April 2014 lalu,
telah melahirkan kekuatan politik baru dengan menempatkan PDIP sebagai
pemenang. Polarisasi dan fragmentasi kekuatan politik setelah Pemilu Legislatif
telah menempatkan dua pasangan calon presiden, yaitu Prabowo Subianto – Hatta
Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Hal ini merupakan pertama kalinya terjadi
dalam sejarah politik modern Indonesia. (http://siar indonesia.com). Polarisasi
politik yang dimulai dengan kampanye saling sindir semakin menemukan
bentuknya, seperti kampanye negatif dan kampanye hitam alias black campaign
menjadi fenomena menarik.
Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan pesan mentions dari followers pada akun twitter
resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo selama masa kampanye pemilihan
presiden 4 Juni – 4 Juli 2014?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan pesan mentions dari followers pada akun
twitter resmi Prabowo Subianto dan Joko Widodo selama masa kampanye
pemilihan presiden 4 Juni – 4 Juli 2014.
Landasan Teori
A. Lingkup Komunikasi
Istilah
komunikasi
dalam
bahasa
Inggris
disebut
dengan
communication, berasal dari kata communicatio atau dari kata communis yang
berarti sama atau bersama. Dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap,
perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator.
Sedangkan Menurut Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid (1981: 18),
menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
5
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain,
yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam (Marhaeni
Fajar, 2009: 32).
Dalam buku yang berjudul “Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar
Ringkas” (Arifin, 1998: 31-32) terdapat berbagai jenis-jenis komunikasi,
diantaranya:
1. Jenis komunikasi yang menekankan pada penggunaan media
dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi media (komunikasi dengan
media massa dan komunikasi dengan media individual) dan
komunikasi tatap muka.
2. Jenis komunikasi berdasarkan sifat pesan dibagi menjadi dua,
yaitu komunikasi massa dan komunikasi personal.
3. Jenis komunikasi berdasarkan pengirim dan penerima atau peserta
komunikasi, dibagi menjadi empat, yaitu komunikasi personal,
komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi
organisasi.
4. Jenis komunikasi berdasarkan lokasi atau kawasan, diantaranya
komunikasi internasional, komunikasi regional, komunikasi
nasional, tercakup di dalamnya komunikasi lintas budaya.
5. Jenis komunikasi berdasarkan tujuan dan jenis pesan, yaitu
komunikasi politik (kampanye, agitasi, propaganda), komunikasi
perdagangan
(reklame,
advertensi,
promosi),
komunikasi
kesehatan (penyuluhan keluarga berencana), komunikasi agama,
komunikasi kesenian, dan komunikasi pertanian.
B. Komunikasi Politik
Menurut Astrid S. Susanto (1989: 9) dalam bukunya “Komunikasi
Sosial di Indonesia” mendefinisikan komunikasi politik sebagai komunikasi
yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh yang sedemikian rupa.
Sedangkan menurut Dr. Rusadi Kartaprawira, SH (1983: 64) dalam bukunya
“Sistem Politik di Indonesia” melihat komunikasi politik pada kegunaannya,
6
yaitu untuk menghubungkan pikiran polyik yang hidup dalam masyarakat
(http://wordpress.com/ komunikasi-politik).
Menurut McQuail (1992: 472-473), mengatakan bahwa komunikasi
politik merupakan “all processes of information (including facts, opinions,
beliefs, etc.) transmission, exchange, and search engaged in by participants
in the course of institutionalized political activities”(semua proses
penyampaian informasi – termasuk fakta, pendapat-pendapat, keyakinankeyakinan, dan seterusnya, pertukaran dan pencarian tentang itu semua yang
dilakukan oleh para partisipan dalam konteks kegiatan politik yang lebih
bersifat melembaga) (Pawito, 2009: 2).
Ada efek penting komunikasi politik, yaitu sosialisasi politik,
partisipasi politik, mempengaruhi pemilu, dan mempengaruhi pejabat yang
mengambil kebijakan tersebut. Faktor tujuan dari komunikasi politik itu
tampak pada definisi yang diketengahkan oleh Lord Windlesham dalam
karyanya “What is Political Communication” yaitu:
“Political communication is the deliberate passing of a
political message by a sender to a receiver with the intention of
making the receiver behave in a way that might not otherwise have
done.” (komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan politik
yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada
komunikan dengan tujuan membuat komunikan berperilaku
tertentu). (Onong Effendy, 2004: 158).
Harold Laswell dikutip oleh Maswadi Rauf dan Mappa Nasrun (1993:
12) menjelaskan hubungan erat antara dunia politik dengan dunia
komunikasi. Komunikasi dalam politik berfungsi sebagai penghubung antara
pemerintah dengan khalayak dalam penyampaian berbagai kebijakan yang
dikeluarkan (http://pepyteknokra.wordpress.com).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah membawa
kemajuan juga dalam dunia politik. Dinamika pers politik yang dulunya
gencar menggunakan media cetak sekarang beralih ke media online.
Penggunaan media online dianggap jauh lebih mudah dipergunakan karena
media online menyajikan berbagai keunggulan dibanding dengan media cetak
7
(Farid dan Heri, 2011: 99). Internet menjadi salah satu alat yang digunakan
dalam komunikasi politik oleh para politisi. Internet memberikan sebuah
ruang atau cara berkomunikasi politik baru. Dengan adanya ruang tersebut,
partisipasi politik masyarakat akan lebih tinggi dikarenakan pemerintah
semakin terbuka dalam mengkomunikasikan seluruh kebijakannya kepada
masyarakat.
C. New Media dan Media Sosial
Kemunculan new media atau media baru sekarang ini telah
dimanfaatkan secara efektif dan cerdas dalam ranah politik. Dalam
perkembangannya, media baru tersebut mampu menampilkan peran dan
fungsi yang strategis dalam setiap pemilu.
Dalam pengertian sederhana, New Media terdiri dari dua kata, yaitu
New dan Media. New yang berarti baru, dan Media yang berarti perantara.
Jadi New Media merupakan sarana perantara baru yang terbentuk dari
interaksi antara manusia dengan internet pada khususnya. Baru dalam arti di
sini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya.
Salah satu bagian dalam media baru yang sering digunakan oleh
masyarakat pada umumnya dan para poltisi pada khususnya adalah media
social. Media social telah menjadi perhatian khusus dalam strategi kampanye
dan komunikasi politik. Media sosial tersebut memungkinkan terjadinya
komunikasi dua arah yang intensif antara politisi dengan rakyatnya sehingga
mereka dapat berkomunikasi secara langsung.
Berkomunikasi politik melalui media sosial dianggap lebih efektif
untuk menarik khalayak aktif yang mayoritas adalah pengguna media sosial
sebagai salah satu sumber informasi harian mereka. Efektifitas penggunaan
media sosial terletak pada penyampaian pesan-pesan politik dan program
yang ingin disampaikan oleh suatau partai politik, calon presiden dan calon
wakil presiden tanpa harus terus-menerus menghadiri tempat-tempat
kampanye maupun menyaksikan tayangan-tayangan dan mendengarkan radio
yang telah terjadwal sebelumnya. (http://m.beritahukum.com).
8
Menurut Juju dan Sulianta (2010: 7), terdapat karakteristik pada social
media modern, yaitu transparansi, dialog dan komunikasi, jejaring relasi,
multi opini, dan multi form.
Boomingnya penggunaan media sosial yang dijadikan sebagai media
politik sekarang ini telah mengindikasikan bahwa internet pada situs jejaring
sosial memiliki potensi yang besar dalam menjaring para calon pemilih.
Akibatnya, komunikasi langsung antara politisi dengan audiens terjadi
melalui situs jejaring sosial. Media digital memungkinkan pemilih tertarik
untuk langsung terhubung dengan politisi dalam menyampaikan aspirasinya
(Rasmus and Cristian, 2013: 5-6). Salah satu situs jejaring sosial yang
sekarang ini ramai digunakan baik oleh para politisi maupun masyarakat pada
umumnya adalah twitter.
Melalui twitter, khalayak dapat menilai dan mendiskusikan programprogram yang diusung oleh para calon presiden dan wakil presiden. Dalam
hal ini, khalayak dapat menyampaian kritikan-kritikan ataupun pandangannya
secara bebas dan terbuka. Hal ini berguna untuk membangun kedekatan
antara komunikator (politisi – calon presiden khususnya) dengan komunikan
(khalayak) itu sendiri (http://pepyteknokra.wordpress.com). Selain itu,
sebagian khalayak juga beranggapan bahwa dengan menggunakan internet,
terutama memanfaatkan situs jejaring sosial twitter pada akun pribadi dari
masing-masing calon presiden, dapat memberikan peluang yang lebih besar
dalam menyampaian keinginannya supaya lebih didengar dan diperhatikan
(Coleman, Morrison, and Svennevig, 2008: 3).
D. Seputar Twitter dan Penelitian Terdahulu
Twitter merupakan salah satu sosial media yang memungkinkan
penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140
karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). dan sekarang ini
twitter menjadi salah satu sosial media yang menarik segmen anak muda
dibanding dengan facebook.
9
Twitter dikategorikan ke dalam microblogging oleh para pakar IT.
Microblogging di sini artinya adalah bentuk blogging yang memiliki batasan
jumlah karakter pada setiap berta yang akan di-post. Kapasitas tweet dibatasi
140 karakter untuk alasan kompabilitas dengan pesan SMS, memperkenalkan
notasi singkat yang umum digunakan dalam SMS. Jadi secara tidak langsung,
twitter ini bisa digunakan sebagai pengganti SMS dikarenakan lebih efisien
dalam biaya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter).
Ada beberapa istilah dalam Twitter yang perlu dipahami, yaitu:
- Tweet post, sejumlah kata atau gambar yang diunggah dalam situs
microblogging twitter.com. tweet post dalam twitter memiliki batas
maksimal karakter, yaitu sebanyak 140 karakter saja.
- Retweet, digunakan untuk melakukan re-post dari tweet post yang
sebelumnya sudah diunggah oleh pengguna lain. tujuan dari retweet
yaitu untuk meneruskan informasi dari tweet post tertentu kepada
followers.
- Followers, yang berarti kumpulan akun twitter orang yang sama-sama
mem-follow sebuah akun twitter tertentu. Biasanya seorang followers
memutuskan untuk mem-follow sebuah akun twitter karena tertarik
dengan karakteristik tweet yang akun tersebut sampaikan.
- Following, yang berarti memilih unttuk melihat tweet orang lain pada
timeline kita. Dengan melakukan following, kita dapat mengikuti
aktivitas tweet dari si pemilik akun.
- Mentions, merupakan balasan dari percakapan agar sesama pengguna
bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara dengan
mencantumkan username (@username) pada tweet sehingga si pemilik
username itu ikut membaca tweet yang kita kirimkan.
Penelitian tentang penggunaan twitter yang berhubungan dengan
komunikasi politik di Indonesia ternyata sudah banyak. Diantaranya
penelitian yang dilakukan oleh Resty Widyanty (2014) yang membahas
tentang “Analisis Isi Twitter Politikus Indonesia Menjelang Pemilu 2014.”
10
Penelitian dilakukan terhadap 2.174 tweet politikus Indonesia selama 3 bulan
menjelang pemilihan umum di tahun 2014. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa Politikus Indonesia telah intensif dalam penggunaan
twitter sebelum kampanye berlangsung. Twitter digunakan untuk menjalin
hubungan, berinteraksi dengan audiens, menyampaikan pendapat, dan
menginformasikan berbagai kegiatan yang dilakukan melalui fitur-fitur yang
disediakan di twitter.
Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Resty, dalam penelitian
yang dilakukan oleh Megasari N. Fatanti (2014) tentang “Twitter dan Masa
Depan Politik Indonesia: Analisis Perkembangan Komunikasi Politik Lokal
Melalui Internet” menjelaskan bahwa twitter memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi sikap tentang politisi, mengatur agenda, dan bahkan
membentuk hasil dari kampanye (Caplan, 2013: 22). Twitter menjadi salah
satu media sosial yang menyediakan akses langsung dari politisi ke audiens
dan sebaliknya, yang memungkinkan mereka untuk membedakan dengan
kompetitor yang lain dan menarik pemilih baru. Media sosial membantu
politisi dalam menjangkau publik dengan cara yang berbeda secara lebih
pribadi dibanding dengan penggunaan media elektronik.
Jika penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya lebih
menekankan pada penggunaan twitter oleh politisi, bagaimana pemanfaatan
dan keefektifannya, maka dalam penelitian ini peneliti akan lebih
menekankan pada isi pesan yang terdapat dalam akun twitter politisi dari
followers-nya.
Metodologi
A. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif, yang artinya
analisis yang dipakai untuk mengukur aspek-aspek tertentu yang dilakukan
secara kuantitatif. Penggunaan metode analisis isi ini dikarenakan yang
dijadikan permasalahan dalam penelitian di sini adalah mengenai isi pesan
yang tampak berdasarkan kategori yang sudah ditetapkan.
11
B. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini populasi dijadikan sekaligus sebagai sampel, yaitu
seluruh mentions pada akun twitter resmi Jokowi (@Jokowi_do2) dan
Prabowo (@Prabowo08) selama masa kampanye 4 Juni – 4 Juli 2014 yang
diambil dari tweet post pada masing-masing akun twitter tersebut. Pada akun
@Jokowi_do2 diperoleh jumlah sampel sebanyak 453 mentions sedangkan
pada akun @Prabowo08 diperoleh jumlah sampel sebanyak 648 mentions.
Dimana kedua akun tersebut merupakan akun resmi dari masing-masing
calon presiden.
C. Unit Pengukuran
Komponen yang diukur dalam penelitian ini adalah frekuensi. Yang
dimaksudkan dengan frekuensi tersebut adalah frekuensi jumlah mentions
oleh followers dari masing-masing akun twitter Prabowo dan Jokowi selama
masa kampanye sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.
D. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pesan oleh followers
dari masing-masing akun twitter Prabowo dan Jokowi selama masa
kampanye maka dilakukan analisis data dengan menggunakan uji beda chi
square atau chi kuadrat (π‘₯ 2 ). Dalam uji chi square tidak memperhitungkan
jumlah sampel melainkan hanyalah jumlah frekuensi yang diperoleh pada tiap
kategori yang telah ditentukan. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
π‘˜
2
π‘₯ = ∑
𝑖=1
(π‘“π‘œ − π‘“β„Ž )2
π‘“β„Ž
Dimana:
π‘₯2
: chi kuadrat (chi square)
π‘“π‘œ
: frekuensi yang diamati
π‘“β„Ž
: frekuensi yang diharapkan
12
E. Reliabilitas
Untuk mencapai hasil yang objektif, maka pengkodingan dilakukan
oleh dua orang, yaitu pengkoder I dan II. Tujuannya adalah untuk
memperoleh kesepakatan atau persetujuan bersama, sehingga dapat
memenuhi tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil dari pengkoder I dan II
kemudian diuji reliabilitasnya terhadap koding yang dilakukan kedua
pengkoder.
Dalam melakukan uji reliabilitas dapat menggunakan rumus Holsti.
Reliabilitas
ditunjukkan
dalam
persentase
persetujuan–berapa
besar
persentase persamaan antar-coder ketika menilai suatu isi. Rumus untuk
menghitung reliabilitas adalah sebagi berikut (Holsti, 1969: 140):
𝐢𝑅 =
2𝑀
𝑁1 + 𝑁2
Dimana:
𝐢𝑅
: Coeficient Reability
𝑀
: Jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing-masing coder)
𝑁1 + 𝑁2 : Jumlah koding yang dibuat oleh pengkoder
Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi
adalah 0,7 atau 70%. Artinya kalau hasil perhitungan menunjukkan angka
reliabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliabel dan sebaliknya
(Eriyanto, 2011: 290).
Untuk memperkuat hasil uji reliabilitas di atas, maka digunakan
formula Cohen (Cohen Kappa). Dalam formula Cohen ini juga didasarkan
pada peluang dari masing-masing kategori yang dipakai dalam alat ukur
(Eriyanto, 2011: 294). Rumus untuk menghitung reliabilitas antar-coder dari
Cohen sebagai berikut (lihat Riffe et al., 1998: 131 ; Neuendorf, 2002: 151) :
𝑃𝑖 =
π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘’π‘—π‘’π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘‘π‘– − π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘’π‘—π‘’π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘˜π‘Žπ‘›
1 − π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘’π‘—π‘’π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘˜π‘Žπ‘›
13
Sajian Data
Untuk melihat perbedaan kecenderungan mentions dari followers pada
masing-masing akun twitter resmi Prabowo dan Jokowi selama masa kampanye
pada 4 Juni – 4 juli 2014 dapat dilihat berdasarkan kategorisasi berikut:
1.
Kategori Topik Pesan
Dalam penelitian ini terdapat tujuh topik pesan, yaitu program kandidat,
karakter (personal) kandidat, sapaan, saran, kritik, dukungan, dan lain-lain.
Distribusi frekuensi topik pesan dapat dilihat dalam diagram berikut:
Diagram 3.1
DISTRIBUSI FREKUENSI KATEGORI TOPIK PESAN
akun twitter Prabowo
akun twitter Jokowi
250
211
200
150
119
82
100
56
50
114 114
99
94
63
44
40
15 17
33
0
Program
Kandidat
Karakter
(Personal)
Kandidat
Sapaan
Saran
Kritik
Dukungan
Lain-lain
Dari hasil tersebut terlihat bahwa followers dari masing-masing akun
twitter Prabowo dan Jokowi memiliki kecenderungan yang berbeda-beda
dengan porsi yang berbeda pula. Perbedaan porsi dalam sub kategori program
kandidat antara akun twitter Prabowo dan Jokowi telihat jauh berbeda.
Mentions followers dalam akun twitter Prabowo lebih banyak dengan
frekuensi 119 mentions dibanding dengan akun twitter Jokowi yang hanya
14
memiliki 56 mentions saja. Sedangkan perbedaan porsi dalam sub kategori
karakter (personal) kandidat antara akun twitter Prabowo dan Jokowi juga
terlihat jauh berbeda. Dalam akun twitter Prabowo memiliki 82 mentions dan
akun twitter Jokowi memiliki 40 mentions. Selain itu dalam sub kategori
sapaan, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter
Jokowi tidak terlihat jauh berbeda, yaitu 15 mentions pada akun twitter
Prabowo dan 17 mentions pada akun twitter Jokowi.
Dalam sub kategori saran, mentions dari followers pada akun twitter
Prabowo dan akun twitter Jokowi terlihat jauh berbeda, yaitu 63 mentions
pada akun twitter Prabowo dan 99 mentions pada akun twitter Jokowi. Dalam
sub kategori kritik, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan
akun twitter Jokowi memiliki porsi yang berbeda dengan selisih 11 mentions,
yaitu 44 mentions pada akun twitter Prabowo dan 33 mentions pada akun
twitter Jokowi. Kemudian dalam sub kategori dukungan, mentions dari
followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi terlihat sangat
jauh berbeda. Mentions followers dalam akun twitter Prabowo memiliki porsi
lebih banyak dengan frekuensi 211 mentions dibanding dengan akun twitter
Jokowi yang hanya memiliki 94 mentions saja. Sedangkan dalam sub kategori
lain-lain, mentions dari followers pada akun twitter Prabowo dan akun twitter
Jokowi memiliki porsi yang sama, yaitu 114 mentions pada masing-masing
akun twitter Prabowo dan akun twitter Jokowi.
2.
Kategori Arah Pesan
Dalam penelitian ini terdapat tiga kecenderungan arah pesan, yaitu
favorable, unfavorable, dan netral. Distribusi frekuensi arah pesan dapat
dilihat dalam diagram berikut:
15
Diagram 3.1.2
DISTRIBUSI FREKUENSI KATEGORI ARAH PESAN
akun twitter Prabowo
akun twitter Jokowi
499
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
353
97
Favorable
77
Unfavorable
52
23
Netral
Dari hasil di atas terlihat bahwa akun twitter Prabowo dan Jokowi
mayoritas memiliki kecenderungan yang sama, yaitu mentions dalam
kedua akun twitter bersifat favorable. Meskipun demikian, kedua akun
twitter tersebut juga tetap ada mentions yang bersifat unfavorable dan
netral. Namun, mentions yang bersifat unfavorable dan netral memiliki
porsi yang berbeda.
Mentions atau pesan yang bersifat unfavorable dan netral dari kedua
akun twitter tersebut terlihat tidak jauh berbeda. Mentions atau pesan yang
bersifat unfavorable dan netral dalam akun twitter Prabowo lebih banyak
daripada
akun
twitter
Jokowi.
Mentions
dengan
kecenderungan
unfavorable dalam akun twitter Prabowo memiliki frekuensi sebesar 97
mentions dan dalam akun twitter Jokowi memiliki frekuensi sebesar 77
mentions. Sedangkan mentions atau pesan dengan kecenderungan netral
dalam akun twitter Prabowo memiliki frekuensi sebesar 52 mentions dan
dalam akun twitter Jokowi memiliki frekuensi sebesar 23 mentions.
16
Analisis Data
1. Kategori Topik Pesan
Tabel 3.2.2
Nilai π‘₯ Kategori Topik Pesan Mentions dari Followers dalam Akun Twitter
Prabowo dan Jokowi Selama Masa Kampanye
4 Juni – 4 Juli 2014
2
KATEGORI
TOPIK PESAN
π‘“π‘œ − π‘“β„Ž (π‘“π‘œ − π‘“β„Ž )
2
(π‘“π‘œ − π‘“β„Ž )
π‘“π‘œ
π‘“β„Ž
119
103
16
256
2,48
82
71,81
10,19
103,84
1,45
Sapaan
15
18,83
- 3,83
14,67
0,78
Saran
63
95,35
- 32,35
1046,52
10,97
Kritik
44
45,32
- 1,32
1,74
0,04
Dukungan
211
179,51
31,49
991,62
5,52
Lain-lain
114
134,19
- 20,19
407,64
3,04
56
72
- 16
256
3,55
40
50,19
- 10,19
103,84
2,07
Sapaan
17
13,17
3,83
14,67
1,11
Saran
99
66,65
32,35
1046,52
15,70
Kritik
33
31,68
1,32
1,74
0,05
Dukungan
94
125,49
- 31,49
991,62
7,90
Lain-lain
114
93,81
20,19
407,64
4,34
π‘“β„Ž
PRABOWO
Program
Kandidat
Karakter
(Personal)
Kandidat
JOKOWI
Program
Kandidat
Karakter
(Personal)
Kandidat
59
Sumber: Hasil Koding Data Primer
17
2
2. Kategori Arah Pesan
Tabel 3.3.2
Nilai π‘₯ Kategori Arah Pesan Mentions dari Followers dalam Akun Twitter
Prabowo dan Jokowi Selama Masa Kampanye
4 Juni – 4 Juli 2014
2
π‘“π‘œ
π‘“β„Ž
π‘“π‘œ − π‘“β„Ž
(π‘“π‘œ − π‘“β„Ž )2
(π‘“π‘œ − π‘“β„Ž )2
π‘“β„Ž
Favorable
499
501,45
- 2,45
6
0,01
Unfavorable
97
102,40
- 5,4
29,16
0,28
Netral
52
44,15
7,85
61,62
1,39
Favorable
353
350,55
2,45
6
0,01
Unfavorable
77
71,60
5,4
29,16
0,41
Netral
23
30,85
- 7,85
61,62
1,99
KATEGORI
ARAH PESAN
PRABOWO
JOKOWI
4,09
Sumber: Hasil Koding Data Primer
Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan dengan menggunakan
rumus chi square, pada kategori topik pesan ditemukan hasil bahwa nilai π‘₯ 2
adalah 59 dengan derajat kebebasan (df) = 6. Sedangkan nilai π‘₯ 2 tabel dengan
taraf kesalahan 5% adalah 12,592. Nilai π‘₯ 2 hitung > π‘₯ 2 tabel, yaitu 59 > 12,592.
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara akun twitter Prabowo
dan Jokowi dalam kategori topik pesan.
Sedangkan pada kategori arah pesan ditemukan hasil bahwa nilai π‘₯ 2 adalah
4,09 dengan derajat kebebasan (df) = 2. Sedangkan nilai π‘₯ 2 tabel dengan taraf
kesalahan 5% adalah 5,99. Nilai π‘₯ 2 hitung < π‘₯ 2 tabel, yaitu 4,09 < 5,99. Hal ini
berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara akun twitter Prabowo dan
Jokowi dalam kategori arah pesan. Sehingga pada kategori topik pesan Ho ditolak
dan Ha diterima. Sedangkan pada kategori arah pesan Ho diterima dan Ha ditolak.
18
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa:
1. Ditinjau dari kategori topik pesan, followers pada akun @Prabowo08 dan
@Jokowi_do2 memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dengan porsi
yang berbeda pula.
2. Dilihat dari kategori arah pesan, followers dari akun @prabowo08 dan
@jokowi_do2 memiliki mayoritas kecenderungan yang sama, yaitu
membahas hal-hal yang berhubungan dengan calon presiden yang bersifat
favorable. Meskipun demikian, kedua akun twitter tersebut juga tetap ada
mentions yang bersifat unfavorable dan netral. Namun, mentions yang
bersifat unfavorable dan netral memiliki porsi yang berbeda.
3. Hasil chi square menunjukkan bahwa nilai π‘₯ 2 hitung pada kategori topik
pesan lebih besar dari π‘₯ 2 tabel, yaitu 59 > 12,592. Sehingga ada pebedaan
yang signifikan antara topik pesan yang terdapat dalam akun twitter
Prabowo dan Jokowi. Hal ini berarti Hi diterima dan Ho ditolak.
4. Pada kategori arah pesan nilai π‘₯ 2 hitung lebih kecil dari π‘₯ 2 tabel, yaitu
4,09 < 5,99. Sehingga tidak ada pebedaan yang signifikan antara arah
pesan yang terdapat dalam akun twitter Prabowo dan Jokowi. Hal ini
berarti Hi ditolak dan Ho diterima.
Saran
Adapun saran-saran yang penullis ajukan adalah sebagai berikut:
1.
Bagi para politisi Indonesia yang menggunakan twitter sebagai media
komunikasi baru dengan audiens agar lebih memanfaatkan fitur-fitur lain
yang ada tidak hanya menggunakan tweet post saja. Selain itu, tidak
adanya batasan-batasan ataupun larangan-larangan untuk para followers
berkomunikasi dengan politisi.
2.
Bagi followers lebih dapat memilah pesan dari tweet post para politisi dan
juga lebih aktif lagi serta perbanyak komentar-komentar atau masukanmasukan kepada politisi agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
politisi supaya mereka lebih memperhatikan khalayaknya.
19
3.
Bagi penelitian-penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih
banyak media sosial yang digunakan para politisi Indonesia dalam
berkomunikasi politik.
Daftar Pustaka
Arifin, Anwar. (1998). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Fajar, Marhaeni.( 2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Hamid, Farid, dan Heri Budianto. (2011). Ilmu Komunikasi: Sekarang dan
Tantangan Masa Depan. Jakarta: Kencana.
Juju, Dominikus dan Feri Sulianta. (2010). Branding Promotion With Social
Networks. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Pawito. (2009). Komunikasi Politik: Media Massa dan Kampanye Pemilihan.
Yogyakarta: Jalasutra.
Coleman, Stephen, dkk. “New Media and Political Efficacy.” International
Journal of Communication 2 (2008), 771-791.
Fatanti, Megasari N. Twitter dan Masa Depan Politik Indonesia: Analisis
Perkembangan Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet. Jurnal IPTEKKOM, Vol.16 No.1, Juni 2014: 17-28.
Widyanty, Resty. Analisis Isi Twitter Politikus Indonesia Menjelang Pemilu 2014.
Jurnal Komunikasi.
Komunikasi Politik. http://wordpress.com/komunikasi-politik diakses pada
tanggal 20 Mei 2014 pukul 16.00 WIB.
Komunikasi Politik dalam Media Sosial. http://m.beritahukum.com diakses pada
tanggal 20 Mei 2014 pukul 16.00 WIB.
Media Baru. http://sekaringsamudro.com diakses pada tanggal 10 Februari 2014
pukul 16.00 WIB.
Media Sosial. http://pepyteknokra.wordpress.com diakses pada tanggal 10
Februari 2014 pukul 16.00 WIB.
Pengertian New Media. http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/kmm/17tmb-umb/2078-lalongkoe-ramses/ diakses pada tanggal 10 Februari 2014
pukul 16.00 WIB.
Polarisasi dan Fragmentasi Politik. http://siarindonesia.com/berita/jokowi-akanmenjalankan-gerakan-perubahan-di-indonesia.html diakses pada tanggal
10 Februari 2014 pukul 16.00 WIB.
20
Download