SUBKELAS HIRUDINEA Lintah merupakan nama umum untuk cacing karnivora ataupun penghisap darah. Lintah tersebar luas di perairan laut dan juga ditemukan di perairan tawar bahkan di darat pada daerah tropis ataupun temperatur sedang. Lintah dulu digunakan secara luas oleh para tabib dan tukang cukur untuk bloodletting dan masih digunakan untuk keperluan ini di beberapa daerah di dunia. Pada pengobatan modern, bloodletting sudah tidak dilakukan lagi, tetapi lintah masih tetap digunakan untuk melancarkan penyumbatan darah pada operasi sulit tertentu. Bentuk Fisik Hirudinae merupakan cacing pipih bercincin, berukuran mulai dari 5 mm46 cm dan dilengkapi dengan piring penghisap pada ujung anterior dan posterior. Tubuh terdiri atas 33 segmen (cincin luar), yang tidak berhubungan dengan segmen internal/dalam; bervariasi dalam jumlah pada spesies yang berbeda. Pada tiap cincin terdapat sekitar 5 atau 6 tonjolan, atau papilla, yang berfungsi sebagai indera. Pada ujung anterior terdapat beberapa mata. Pada beberapa jenis lintah, mulut anterior berisi 3 gigi yang digunakan binatang tersebut untuk menembus kulit mangsanya. Darah yang dihisap oleh lintah bercampur dengan ludah yang mengandung zat antikoagulan yang dikenal sebagai hirudin (bisa diekstraksi dan sudah digunakan untuk pencegahan pembekuan darah). Darah melewati lambung bercabang atau melebar, di mana darah tersimpan sampai beberapa bulan sebelum selesai dicerna semua. Lintah menkonsumsi sekitar 3 kali berat tubuhnya dalam sekali makan dan kemudian hidup untuk beberapa bulan dengan makanan yang sudah tersimpan. Reproduksi • Reproduksi pada lintah selalu seksual, dan tidak dapat melakukan regenerasi pada bagian tubuhnya yang hilang. • Semua lintah hermaprodit. • Telur dikeluarkan 2 hari atau beberapa bulan setelah perkawinan, di mana terjadi pertukaran sperma. Pada saat demikian clitellum tampak jelas, dan menghasilkan kokon seperti halnya oligochaeta. Kokon diletakkkan di substrat atau sedikit dibenamkan dalam lumpur. Panjang kokon berkisar pada 2-15 mm, bergantung spesiesnya. • Jenis dari famili Glossiphonidae mengerami telurnya pada bagian ventral tubuhnya, dan setelah menetas, anak-anaknya tetap menempel pada induknya untuk beberapa hari sampai cukup besar untuk dapat mencari makan sendiri. • Macrobdella decora menjadi dewasa pada umur 3 tahun, sedangkan jenis Hirudidae yang lain pada umur 5 tahun. Beberapa jenis lintah dapat mencapai umur 10 sampai 15 tahun. Habitat • Kebanyakan lintah hidup di air tawar yang tenang, dangkal, dan banyak tumbuhannya pada tepi kolam, danau atau sungai dengan aliran lambat. Hanya beberapa spesies dapat hidup di air deras. • Perairan dengan pH rendah tidak disukai lintah. • Jenis tertentu banyak ditemui di perairan tercemar bahan organik. • Kebanyakan lintah pada siang hari bersembunyi di bawah batu, sampah atau tumbuhan air, dan pada malam hari berkeliaran mencari makan. • Pada umumnya jenis parasit menempel pada inangnya hanya pada waktu makan. Tetapi ada jenis lain yang selamanya menempel pada inang, dan hanya meninggalkan inang pada waktu memijah. Arti Ekonomis • Pada abad ke 19 di Eropa dan Rusia, Hirudo medicinalis digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk menyembuhkan bengkak, memar dan bengkak pada sakit gigi. • Jenis-jenis Hirudo, Macrobdella dan Philobdella terdapat di rawa-rawa dan di sawah merupakan gangguan kecil pada kerbau dan manusia. Infeksi Piscicolidae di kolam ikan adakalanya menimbulkan mortalitas yang tinggi terhadap anak ikan. Lintah Pengobatan Jenis yang digunakan secara luas untuk mengobati penyakit yang dipercaya disebabkan oleh kebanyakan darah adalah Hirudo medicinalis, lintah pengobatan, adalah cacing penghisap darah yang dapat ditemukan pada kolam atau danau di bagian timur AS. Lintah ini memberikan gigitan yang tidak menyakitkan dari alat penghisap pada masing-masing ujung tubuhnya. Ludah lintah yang disalurkan ke luka, mengandung zat yang dapat mencegah penggumpalan darah. Lintah kadang masih digunakan untuk mengeluarkan penumpukan darah di bawah kulit.