PENGGUNAAN TEORI PEKSOS DALAM PRAKTEK ISU UTAMA 1. Hubungan antara praktek dan teori membentuk situasi politik dimana kelompok-kelompok saling memberikan pengaruh terhadap praktek pekerjaan sosial 2. Politik praktek/teori fokus pada 4 hal: • Application ( bagaimana menerapkan teori dalam praktek?) • Relevance (Dapatkah praktek mengubah teori?) • Accountability (Apakah teori mendukung akuntabilitas lembaga atau kemandirian?) • Legitimation (apakah pekerjaan sosial bersifat khas dan bernilai ?) ISU UTAMA 3. Learning transfer berlangsung diantara perspektif teori umum dan teori pekerjaan sosial dan sebaliknya 4. Terdapat relasi kompleks antara teori dan praktek masing-masing berpotensi saling mempengaruhi satu sama lain 5. Para praktisi pekerjaan sosial harus dapat menentukan pilihan teori yang digunakan (selektivitas) atau bersifat eklektik 6. Cara-cara menggunakan teori ke dalam praktek yaitu berfikir reflektif, berfikir refleksive dan berfikir kritis POLITIK HUBUNGAN TEORI/PRAKTEK 1. Application : Can we apply theory to practice? 2. Relevance : Can practice change theory and vice versa? 3. Accountability: does theory support accountability in agencies or practitioners’ independence? 4. Legitimation : is social work distinctive and socially valuable? TRANSFER BELAJAR Kemungkinan menggunakan ide & pengetahuan yang diperoleh dari area praktek yang lain (budaya/daerah/profesi). Task center = Psikologi klinis atau konseling Teori sistem = Teori psikologi dan teori manajemen Teori feminis = Kebijakan dan kesejahteraan sosial Teori pekerjaan sosial berasal dari kerangka pengetahuan dan teori yang lebih luas: - Pendekatan terhadap klien (non direktif, teori psikodinamika) - Penerapan pada seting khusus (pekerja pengungsian wanita = teori feminist) SELECTIVITY OR ECLECTICISM EKLEKTIK Mengambil beberapa ide dari beberapa teori dan dipadukan menghasilkan gaya bekerja yang sesuai dengan lembaga & kapasitas serta kemampuan pekerja. Pekerja sosial akan bekerja dengan orang sesuai dengan harapan lembaga dan profesional Berdasarkan harapan ini, pekerja sosial akan menggunakan teori mengikuti arahan tim mereka dan ini akan menghasilkan ide baru. SELECTIVITY Reviu teori dan selanjutnya memilih satu teori atau sekelompok teori yang sama untuk digunakan sebagai dasar praktek. Lembaga spesialis menggunakan satu bidang teori, misalnya pengungsi wanita secara eksplisit menggunakan teori feminis. Lembaga ini akan menarik pekerja yang memahami feminisme, atau pekerja berusaha mengembangkan kemampuan dalam teori feminisme. Dalam lembaga umum, pekerja sosial (individu atau kelompok) memutuskan untuk menggunakan satu teori tertentu dalam memahami masalah klien Pekerja sosial bekerja dalam setting multiprofesional, perlu untuk menggunakan atau setidak-tidaknya memahami satu teori yang sama digunakan oleh profesi yang lainnya. CARA MENGGUNAKAN TEORI PEKSOS DALAM PRAKTEK BERPIKIR REFLEKTIF (Proses identifikasi berlangsungnya/bekerja sesuatu) Berfikir refleksive (Berkaitan dengan sikap pandang mempertimbangkan kemungkinan berbagai perspektif pada satu situasi yang mungkin) Berfikir kritis (Tidak menganggap sesuatu absolut benar terhadap tatanan sosial yang ada, tetapi aktif mencari perubahan sosial) BERPIKIR REFLEKTIF (Proses identifikasi berlangsungnya/bekerja sesuatu): 1. Kerangka Reflektif Gibbs 2. Jasper ERA 3. Kerangka reflektif Borton 4. Proses Reflektif Boud & Knight Lingkaran Reflektif Gibbs: 1. Description (What happened?) 2. Feelings (What were you thinking and feeling?) 3. Evaluation (What was good/bad about the experience?) 4. Description (How can you make sense of the situation?) 5. Conclusion (What else could you have done?) 6. Action Plan (If it arose again, what would you do differently?) Jasper’ ERA 1. Experience. Anda mengalami sesuatu 2. Reflection. Anda merefleksikan sesuatu itu 3. Action. Anda melakukan tindakan dengan cara tertentu Semuanya dilihat sebagai satu lingkaran, memulai dari menggambarkan situasi, analisa dan diakhiri dengan menerapkan analisa anda untuk bertindak Kerangka Reflektif Borton 1. What? Descriptive reflection 2. So What? Theory and knowledge building reflection 3. Now What? Action oriented reflection Proses reflektif Boud & Knight 1. Attend to feelings 2. Re-evaluate experience 3. Recognise implications and outcomes 4. Return to experience Berfikir Refleksif Berkaitan dengan sikap pandang mempertimbangkan kemungkinan berbagai perspektif pada satu situasi yang mungkin, khususnya perspektif yang berbeda diantara klien dan jaringan sosial mereka. Berfikir Kritis Tidak menganggap sesuatu absolut benar terhadap tatanan sosial yang ada, tetapi aktif mencari perubahan sosial. Pekerja sosial sedang menangani klien (seorang suami yang mempunyai konflik relasi dengan istrinya). Klien menyalahkan perilakunya sendiri sebagai penyebab konflik. 1. Dalam cara reflektif = pekerja sosial mengemukakan berbagai kemungkinan yang terjadi bersama dengan klien 2. Dalam cara refleksive = pekerja sosial mengemukakan berbagai perspektif dari pihak istri ( klien mengarahkan perilakunya ke istrinya) maupun anak-anak untuk dibahas bersama klien 3. Berfikir kritis = adanya perubahan sikap yang dapat diterima dalam relasi gender. Klien diharapkan bisa berfikir cara dia berperilaku tidak lagi diterima dalam situasi kontemporer ISU-ISU DALAM TEORI PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL Bekerja dengan Individu dan Keluarga Psikodinamika ( Psikososial, fungsional, problem solving, psikoanalisis, Pendekatan lingkaran kehidupan Erikson untuk perkembangan, konseling, ego-psikologi) Cognitive behavioral ( Pengubahan perilaku, terapi perilaku, pekerjaan sosial perilaku) Family Treatment (terapi keluarga) Crisis Theory (Intervensi krisis) Task Centred (praktek berpusat pada tugas, kesepakatan2 tertulis) Teori sistem (ekologi, sistem model kehidupan) Psikologi sosial (sosialisasi, teori attachment, komunikasi, teori peranan, fokus kepada solusi) Bekerja dengan Individu dan Keluarga Pembangunan sosial ( Social development, pekerjaan sosial komunitas) Humanis, eksistensial, spiritual (berpusat pada klien, konseling) Teori kritikal (pendekatan struktur, Marxism, consciousness-raising) Feminist (Pekerjaan sosial feminist, psikologi wanita) Anty-discrimination (Silang budaya, aboriginal) Empowerment & Advocacy (Pemberdayaan) Klasifikasi Teori Group Work Model Remedial (kelompok sebagai tempat individu yang mempunyai masalah terkait dengan peranan sosial; diarahkan secara bersama dalam kelompok untuk merubah pola-pola perilaku yang menyimpang) contoh: Model terapeutik grupwork, terapi berfokus kepada solusi) Model Resiprokal ( Menekankan dukungan secara bersama sesuai dengan program yang dirancang oleh anggota kelompok dan pekerja sosial) Model tujuan-tujuan sosial (Pemuda dan community work; menggunakan kelompok untuk mencapai tujuan eksternal seperti pendidikan dan aktivitas masyarakat) Model Mediasi (Membantu orang untuk menilai dan menetapkan peranan sosial mereka dengan cara yang nyaman dan mendukung, melalui pendekatan perubahan kepada lingkungan) Model-model komunitas dan Praktek Makro Community Development Political Action, community action, advokasi kebijakan sosial, gerakan sosial Koordinasi dan Pengembangan program, Penghubung masyarakat, perawatan masyarakat, pengorganisasian masyarakat, jaringan sosial, voluntir. Perencanaan, perencanaan sosial, perencanaan pekerjaan sosial, Pendidikan masyarakat; partisipasi, keterlibatan dan kesempatan pendidikan untuk kelompok-kelompok yang terpinggirkan Administrasi Pekerjaan Sosial; peningkatan efektivitas lembaga-lembaga pelayanan dan pekerjaan sosial