SIMULASI MANUFAKTUR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA (HITAM DAN PUTIH) MENGGUNAKAN SENSOR WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 Naskah Publikasi diajukan oleh Aji Wira Saputra 08.11.2073 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 SIMULATION MANUFACTURING DIVIDING GOODS BASED ON COLOR (BLACK AND WHITE) USING COLOR SENSOR BASED MICROCONTROLLER ATMEGA328 SIMULASI MANUFAKTUR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA (HITAM DAN PUTIH) MENGGUNAKAN SENSOR WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 Aji Wira Saputra Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Today the company is always trying to replace the work has been done by humans to be replaced by machines in order to increase efficiency and production quality. In other words many companies automate their production. For example, the production process which at first is still done manually as in the packing process. In the industrial process is done manually by human effort and requires the amount of labor that is not little and make the production process becomes longer. To overcome this problem, companies who want the production process more effective and efficient to change the pattern of production by applying automation in their production systems. This is realized with the construction of the system unit packing of goods, where this system typically consists of supplies of goods distribution in the form of a mechanical conveyor systems and packaging of goods. As in the case of goods based on color sorting system will require a tool that can sort out these products automatically. This system consists of sensor objects, color sensors, conveyor belt, and means of dividing the goods. Mechanical system is constructed using acrylic materials, plastic and pvc. The control system in this simulation using the ATmega328 microcontroller IC. Writing programs on this system using C language, and for the compilation of C language programs into machine language, using the help of a software program that codevisionAVR compiler. Based on test results and performance of " Simulation manufacturing dividing goods based on color (black and white) using color sensor based microcontroller ATmega328" has demonstrated results in accordance with planning. The system is expected to be learning for learners (students) in knowing and understanding the workings of the industrial automation systems and is also expected to be used for infrastructure development of more complex systems. Keywords: System Sorting Items, Color Sensors, Software codevisionAVR, C Language, ATmega328. 1. Pendahuluan Dewasa ini perusahaan selalu berupaya untuk mengganti pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh manusia untuk digantikan dengan mesin-mesin dalam rangka efisiensi dan peningkatan kualitas produksinya. Dengan kata lain banyak perusahaan melakukan otomasi produksinya. Misalnya, proses produksi yang pada awalnya masih dilakukan secara manual seperti pada proses packing. Pada proses industri manual dikerjakan oleh tenaga manusia dan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit dan membuat waktu proses produksi menjadi lebih lama. Selain itu sering terjadi human error pada industri manual ini karena melakukan pekerjaan secara berulang-ulang. Untuk mengatasi masalah itu, perusahaan yang menginginkan proses produksi yang lebih efektif dan efisien melakukan perubahan pola produksi dengan mengaplikasikan sistem otomasi dalam produksinya. Hal ini diwujudkan dengan pembangunan unit sistem packing barang, dimana biasanya sistem ini terdiri atas perlengkapan distribusi barang yang berupa conveyor dan sistem mekanik pembungkus barang. Seperti halnya dalam memilah barang berdasarkan warna yang berbeda akan membutuhkan suatu alat yang bisa memilah produk-produk tersebut secara otomatis. Dengan adanya mikrokontroler dapat dimanfaatkan sebagai pengolah data dari sensor dan menjadikannya suatu tampilan akhir dalam proses pemilah barang. Otomatisasi akan sangat membantu dalam proses produksi produk-produk tersebut. Dengan perkembangan teknologi mikrokontroler dan komputer masalah pengendalian elektronis menjadi semakin mudah. Dari berbagai permasalahan di atas penulis mencoba untuk bereksperimen dengan cara menuangkan ide melalui sebuah karya teknologi yang kiranya dapat menjawab ataupun mengurangi beban permasalahan tersebut. Dari alat yang akan diberi nama “Simulasi Manufaktur Pemilah Barang Berdasarkan Warna (Hitam dan Putih) Menggunakan Sensor Warna Berbasis Mikrokontroler ATmega328” ini kiranya dapat mengurangi beban karyawan perusahaan yang bekerja di bagian sorting barang. Alat ini juga diharapkan dapat mempermudah bagi kalangan akademisi dalam mempelajari sistem otomasi yang bisa diterapkan di industri.memp 2. Landasan Teori 2.1 Hardware Hardware merupakan perangkat fisik dari sebuah sistem sehingga dapat dilihat dan diraba secara langsung. Hardware dalam sebuah perancangan alat ini masih dikelompokan menjadi dua bagian yaitu: 1. Bagian Mekanis 2. Bagian Elektronis 2.1.1 Bagian Mekanis 2.1.1.1 Motor Servo Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian kontrolnya. Motor servo merupakan sebuah motor dc yang memiliki rangkaian elektronik dan internal gear untuk mengendalikan pergerakan dan sudut angularnya. Motor servo adalah motor yang berputar lambat, dimana biasanya ditunjukkan oleh rate putarannya yang lambat, namun demikian memiliki torsi yang kuat karena internal gearnya.1 2.1.1.2 Konveyor Conveyor belt adalah salah satu komponen dari conveyor belt sistem yang berfungsi untuk membawa material dan meneruskan gaya putar. Di pilihnya conveyor belt system sebagai sarana transportasi material adalah karena tuntutan untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya produksi dan juga kebutuhan optimasi dalam rangka mempertinggi efisiensi kerja.2 2.1.2 Bagian Elektronis 2.1.2.1 Catu Daya Perangkat elektronika yang baik mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (Direct Current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik atau AC (Alternating Current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. 3 1 Riyanto Sigit, Robotika, Sensor Dan Aktuator, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007, h. 63-65. Baca sumbernya di http://www.scribd.com/doc/55002371/Belt-Conveyor 3 Sunomo. (1996). Elektronika II. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 2 2.1.2.2 Mikrokontroler ATmega328 Mikrokontroler AVR ATmega328 adalah salah satu jenis mikrokontroler yang sangat populer digunakan saat ini. AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. Selain itu, mikrokontroler AVR memiliki fitur yang lengkap (ADC Internal, EEPROM Internal, Timer/ Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial, komparator, I2C, dan lain-lain), sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini, programmer dan desainer dapat menggunakannya untuk berbagai aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomasi industri, peralatan telekomunikasi, dan berbagai keperluan lain. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATmega, dan ATtiny. Fitur-fitur yang dimiliki ATmega328 sebagai berikut: a) Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah. b) Arsitekstur RISC dengan throughput mencapai 20 MIPS pada frekuensi 20 MHz. c) Memiliki kapasitas Flash memori 32 KByte, EEPROM 1 KByte dan SRAM 2 KByte. d) Saluran I/O sebanyak 23 buah, yaitu Port B, Port C, dan Port D. e) CPU yang terdiri atas 32 register. f) Unit interupsi internal dan eksternal. g) Port USART untuk komunikasi serial. h) Fitur Periperal 1) Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare. Satu buah Timer/ Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare, dan Mode Capture. 2) Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri. 3) 6 channel PWM. 4) 8 channel, 10-bit ADC. 8 Single-ended Channel.4 4 Andrianto, Heri. (2008). Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16 Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). Bandung: Informatika. Gambar 2.7 Konfigurasi Pin AVR ATmega328 5 2.1.2.3 Sensor QTI Sensor warna yang digunakan bernama Sensor QTI. Sensor QTI adalah emitor inframerah / receiver yang mampu membedakan antara permukaan gelap (dengan reflektifitas IR rendah) dan permukaan terang (dengan reflektifitas IR tinggi). Fitur – fitur Sensor QTI : 1. Mampu output analog atau digital. 2. Tidak-kontak permukaan penginderaan. 3. Tidak fokus untuk merasakan permukaan disebarkan. 4. Daylight filter pada sensor. 5. Mudah untuk antarmuka dengan mikrokontroler Parallax.6 2.2 Software 2.2.1 Pemrograman Bahasa C Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie tahun 1972 di Bell Laboratories. Pemrograman Bahasa C biasa digunakan untuk pemrograman berbagai jenis perangkat, termasuk mikrokontroler. Bahasa ini sudah merupakan high level language, dimana memudahkan programmer menuangkan algoritmanya.7 5 Atmel Corporation. (2006). Datasheet ATmega 328. Parallax Inc. (2004). QTI Line Sensor. 7 Baca sumbernya di http://www.mikron123.com/index.php/Tutorial-AVR/PemrogramanBahasa-C-untuk-AVR.html 6 3. Perancangan LED Indikator Sensor QTI Mikrokontroler ATMEGA328 Motor Servo Konveyor Sensor Benda Motor Servo Pemilah Catu Daya Gambar 3.1 Diagram Alat Keterangan diagram alat untuk perancangan simulasi manufaktur pemilah barang berdasarkan warna (hitam dan putih) sebagai berikut: 1. Perangkat pengolah data dan kontrol yang digunakan adalah mikrokontroler ATmega328. 2. Catu daya berfungsi sebagai pusat untuk mendapatkan sumber daya listrik. 3. Sensor QTI sebagai pendeteksi warna benda. 4. Sensor benda sebagai pendeteksi benda yang akan sampai ke penjapit. 5. LED Indikator sebagai indikator run dan standby. 6. Motor servo konveyor berfungsi sebagai penggerak konveyor. 7. Motor servo pemilah barang berfungsi untuk memindahkan barang sesuai dengan warnanya. 3.1 Perancangan Elektronis 3.1.1 Perancangan Catu Daya Rangkaian Catu Daya (Power Supply) ini tersusun atas beberapa komponen antara lain: a) Transformator Step Down Transformator Step Down merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 Volt menjadi tegangan AC 12 Volt. b) Dioda Bridge Dioda Bridge merupakan komponen yang berfungsi untuk menyearahkan gelombang AC menjadi gelombang DC yang masih kasar. c) Kapasitor Kapasitor yang digunakan adalah jenis electrolit condensator 2200 uF yang befungsi sebagai perata tegangan yang telah disearahkan oleh dioda bridge. Sedangkan electrolit condensator 10 uF berfungsi sebagai penyetabil tegangan keluaran rangkaian catu daya bila terjadi perubahan beban secara tiba-tiba. d) IC LM7806 IC LM7806 berfungsi untuk membatasi tegangan agar output yang keluar maksimal 6 volt DC yang nantinya akan digunakan untuk mencatu Sistem Mikrokontroller. e) Transistor TIP 3055 Transistor TIP 3055 berfungsi sebagi penguat daya pada catu daya teregulasi. Sebagian besar arus keluaran akan dilewatkan pada transistor TIP 3055, sehingga IC regulator tegangan hanya berfungsi sebagai pengontrol tegangan. f) Fuse Fuse berfungsi sebagai pengaman terhadap hubungan singkat. 3.1.2 Perancangan Sensor QTI Sensor QTI digunakan untuk mengidentifikasi warna suatu benda. Dengan memodifikasi sensor QTI yaitu dengan menambahkan resistor 10 kΩ yang dipasang antara kaki White dan Red maka sensor QTI menghasilkan data analog (V= 0 - 5 V) untuk membaca data dari sensor QTI ini menggunakan fitur Analog to Digital Converter (ADC) pada mikrokontroler. 3.1.3 Perancangan Sensor Benda Sensor benda berfungsi untuk mendeteksi benda yang melewati konveyor sebelum benda dieksekusi oleh motor servo. 3.1.4 Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroler Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega328. Mikrokontroler ATmega328 ini adalah otak dari rangkaian simulasi manufaktur pemilah barang berdasarkan warna. Mikrokontroler ini memiliki memory sebesar 32 Kb. Mikrokontroler ini digunakan untuk mengolah data yang berasal dari sensor warna (Sensor QTI) dan sensor benda. ATmega328 juga digunakan untuk mengendalikan kinerja motor servo konveyor, motor servo pemilah barang dan LED indikator sesuai dengan kinerja yang diharapkan. 3.1.5 Perancangan LED Indikator Untuk memudahkan penggunaan alat ini maka disediakan LED indikator sebagai indikator run dan standby. Indikator saat sistem berada pada keadaan standby digunakan LED warna kuning. Sedangkan saat sistem bekerja (run) digunakan LED warna hijau. 3.1.6 Skema Elektronik Keseluruhan Adapun gambar skema elektronik keseluruhan pada perancangan simulasi manufaktur pemilah barang berdasarkan warna (hitam dan putih) terdiri dari skema rangkaian mikrokontroler Atmega328, catu daya, sensor benda, sensor QTI dan motor servo serta LED Indikator. 3.1.7 Layout PCB Pembuatan PCB dilakukan dengan menggunakan software PCB Wizard Pro Unlimited. Skema elektronik yang dibuat PCB terdiri dari 4 rangkaian yaitu rangkaian mikrokontroler, catu daya, sensor benda dan rangkaian LED indikator. 3.2 Perancangan Mekanik Untuk merancang sistem mekanik pada alat ini menggunakan bahan akrilik, alumunium, optibelt dan elastis. Perancangan desain mekanik dibuat dengan bantuan software CorelDraw dimana hasil perancangan menggunakan software tersebut akan diaplikasikan pada sebuah perangkat bantu yaitu cutting akrilik. Dengan pola perancangan seperti maka alat yang dibuat akan lebih presisi. Perancangan mekanik meliputi perancangan konveyor dan motor pemilah barang. Konveyor yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah jenis belt konveyor. Spesifikasi panjang konveyor pada alat ini adalah 23 cm. Sedangkan lebar konveyor 8.5 cm. Gambar 3.13 Skema Rancangan Mekanis 3.3 Perancangan Perangkat Lunak Setelah melakukan perancangan elektronik dan mekanik langkah selanjutnya yaitu melakukan perancangan perangkat lunak. Fungsi perangkat lunak (software) pada alat ini yaitu: 1. Mengolah data berdasarkan alur kerja yang telah dibuat. 2. Menyimpan data input dari sensor QTI dan sensor benda. 3. Menggerakkan motor servo yang digunakan sebagai konveyor. 4. Menggerakkan motor servo penjapit untuk memilah benda. 5. Menampilkan status kerja alat melalui LED indikator. 4. Pembahasan 4.1 Bagian Elektronis Bagian Elektronis merupakan bagian yang paling rentan terhadap kerusakan dan kesalahan pembuatan. Oleh karena itu agar sistem pengendalian tidak mudah rusak, saya membagi menjadi dua bagian elektronis yaitu sistem minimum mikrokontroler dan catu daya. 4.1.1 Board Mikrokontroler Rangkaian ini merupakan sebuah board yang terdapat IC (Integrated Circuit) mikrokontroler. Board sistem minimum mikrokontroler ATmega328 ini dipasang terpisah dari board catu daya dan diberi box agar lebih aman. Sebagai “otak” alat simulasi, digunakan mikrokontroler ATmega328 yang akan membaca data dari sensor QTI dan sensor benda kemudian mengolahnya. 4.1.2 Catu Daya Sumber tegangan simulasi manufaktur pemilah barang ini adalah berasal dari transformator step down 12 VAC dengan tegangan keluaran dari rangkaian ini adalah 5,3 V. 4.1.3 Sensor QTI Sensor QTI diletakkan dibagian pangkal konveyor, hal ini dimaksudkan agar benda langsung dideteksi oleh sensor QTI ketika benda diletakkan. Peletakkan benda juga harus sesuai dengan tempat yang ditetapkan agar data yang dikeluarkan oleh sensor QTI tidak keluar dari batasan yang dibuat. Jarak antara benda dan sensor QTI harus dibuat konstan saat proses identifikasi warna, hal ini dikarenakan data yang dikeluarkan oleh sensor QTI berdasarkan besarnya cahaya infra merah yang ditangkap oleh phototransistor pada sensor QTI. Gambar 4.3 Peletakkan Sensor QTI 4.1.4 Sensor Benda Pemasangan LED laser harus sejajar dengan perangkat penerima yang merupakan rangkaian dari LDR dan op-amp. Ini dimaksudkan karena sifat sinar laser yang cahayanya dipancarkan lurus pada satu titik. Sensor benda ini berfungsi untuk mendeteksi benda yang melewati sensor. Pada saat tidak ada benda sinar laser sampai pada LDR sehingga keluaran dari IC analog komparator (LM 393) akan low (0). Ini diasumsikan bahwa tidak ada benda yang melewati sensor. Sebaliknya saat ada benda yang menutupi sinar laser maka output dari IC analog komparator (LM 393) akan high (1). Gambar 4.4 Peletakkan Sensor Benda 4.1.5 LED Indikator LED indikator berfungsi sebagai penanda pada simulasi manufaktur pemilah barang ini. LED berwarna kuning akan menyala apabila berada dalam keadaan stand by, sedangkan LED hijau menandakan proses sedang berjalan (run). LED indikator ini ditempatkan diatas pemilah benda agar mudah terlihat. Gambar 4.5 LED Indikator Run 4.2 Bagian Mekanis Bahan utama dari mekanik ini adalah akrilik. Akrilik digunakan sebagai bahan dasar pada perancangan mekanik body konveyor karena akrilik yang berbahan dasar seperti plastik sehingga mudah untuk dibentuk. Sedangkan pada mekanik pemilah benda menggunakan bahan alumunium. Hal ini, karena alumunium mempunyai sifat yang mudah dibentuk tanpa memerlukan perangkat yang terlalu canggih. Selain itu alumunium juga tidak mudah terkena korosi. Desain untuk pemilah barang dibuat menggunakan sistem big gripper. Menggunakan sistem ini untuk menghindari benda jatuh saat dijapit karena tidak seimbang. Untuk penggerak penjapit benda dan pemutar benda menggunakan 2 buah motor servo jenis standar. Gambar 4.6 Kontruksi Mekanik Keseluruhan 4.3 Pembuatan Perangkat Lunak Sesuai dengan rancangan awal dari pembuatan perangkat lunak ini adalah memanfaatkan logika if else. Program ini disusun dengan menggunakan bahasa C yang merupakan pemrograman tingkat tinggi C++ dengan menggunakan software CodevisionAVR dan program yang dibuat sebagai berikut. Kode program dibagi menjadi 4 bagian yaitu: 1. Header 2. Inisialisasi 3. Fungsi 4. Program Utama 4.4 Pengujian Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui trouble alat serta menganalisa untuk melakukan perbaikan selanjutnya. Pengujian ini meliputi : 1. Pengujian mekanik 2. Pengujian elektronik 4.4.1 Pengujian Mekanik Pengujian ini bertujuan untuk menguji kinerja konveyor dan sistem penjapit apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pada konveyor menggunakan optibelt untuk mendukung sinkronisasi gerak antara pully depan dan pully belakang sehingga konveyor belt dapat bekerja dengan baik. Sedangkan untuk pemilah barang dibuat menggunakan sistem big gripper. 4.4.2 Pengujian Elektronik Pengujian ini meliputi pengujian board catu daya, mikrokontroler dan pengujian sensor benda. 4.4.2.1 Pengujian Board Catu Daya Pengujian ini untuk mengukur tegangan keluaran dari catu daya. Tegangan output dari catu daya adalah 5,05 V. 4.4.2.2 Pengujian Board Mikrokontroler Pada pengujian ini mengukur tegangan yang sampai pada board mikrokontroler. Langkah pengukurannya adalah kabel warna merah dari multimeter dihubungkan dengan VCC dan kabel warna hitam dari multimeter dihubungkan dengan GND. Dari hasil pengukuran ini didapatkan bahwa tegangan catu daya yang masuk ke board mikrokontroler adalah 5,04 V. Supply yang mencatu mikrokontroler ini sudah cukup baik karena batas supply catu daya pada mikrokontroler diantara 4,5 – 5,5 V. 4.4.2.3 Pengujian Sensor Benda Pengujian ini untuk mengetahui kinerja dari sensor benda berdasarkan posisi LED laser yang telah ditentukan. 4.4.2.4 Pengujian Sistem Pengujian sistem ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pemilah benda berdasarkan warna sudah berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari beberapa tahap perancangan, pembuatan dan pengujian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Sensor QTI sudah bekerja baik bila hanya digunakan untuk mendeteksi benda warna hitam dan warna putih. 2. Selain warna, data yang dikeluarkan oleh sensor QTI juga dipengaruhi dengan jarak antara sensor dan benda. 3. Penggunaan kombinasi antara LDR dan laser sudah sangat tepat bila digunakan untuk sensor benda karena karakteristik laser yang hanya mengeluarkan cahaya dengan titik tertentu. 4. Servo continous cukup tepat bila digunakan untuk membuat simulasi konveyor karena proses untuk mengontrol servo ini cukup mudah. 5. Sistem pemilah yang dibuat dengan big gripper bekerja lebih efektif dibandingkan gripper biasa karena benda yang dijapit terkunci dengan baik. 5.2 Saran Dalam pembuatan simulasi ini masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, diantara lain: 1. Simulasi ini hanya dapat bekerja dua warna yaitu hitam dan putih maka dari itu bisa dikembangkan lagi untuk dapat memilah benda berbagai warna. 2. Simulasi ini hanya dapat bekerja setiap satu step proses kerja sudah terselesaikan. Maka dari itu, dapat dikembangkan dengan membuat sistem yang terintegrasi yaitu sistem dapat bekerja bila terus ada input benda tanpa harus menunggu proses pertama selesai. 3. Benda disorting berdasarkan warna yang terdeteksi disensor QTI yang terletak diujung depan sistem sehingga bila terdapat benda warna lain di depannya akan terjadi kekeliruan sorting benda. Untuk mengatasi hal itu, maka dapat menggunakan tambahan sensor warna lagi. DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri. (2008). Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16 Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). Bandung: Informatika. Atmel Corporation. (2006). Datasheet ATmega 328. Parallax Inc. (2004). QTI Line Sensor. Sigit, Riyanto. (2007). Robotika, Sensor Dan Aktuator. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sunomo. (1996). Elektronika II. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. http://www.scribd.com/doc/55002371/Belt-Conveyor diakses pada tanggal 5 November 2011. http://www.mikron123.com/index.php/Tutorial-AVR/Pemrograman-Bahasa-C-untukAVR.html diakses pada tanggal 7 November 2011.