bab ix filum arthropoda

advertisement
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI 2014/2015
BAB IX
FILUM ARTHROPODA
DASAR TEORI
Arthropoda merupakan filum dengan jumlah spesies yang sangat besar. Dari hampir 1
juta spesies yang pernah dijumpai, 75 % di antaranya masih hidup sampai sekarang. Dan dari
jumlah tersebut, 90% di antaranya berada pada klas insekta. Arthropoda diduga mulai muncul
pertama kali pada zaman Kambrium, yaitu dari kelompok Trilobit.
Ciri-ciri dari filum Arthropoda :
1.
tubuh memanjang
2.
bersegmen
3.
benatang simetri bilateral dengan mulut dan anus bagian dorsal
4.
tubuh terbungkus didalam kumpulan chitin atau calcreochitin eksoskeleton
5.
ukuran 0,25 mm (serangga kecil), 60 cm (trilobit), 2,4 m (kepiting), 150 cm (eurypterid).
Fosil pada golongan ini banyak ditemukan pada batuan sedimen berumur Kambrium
hingga Resent. Hidup pada setiap lautan, daratan, dan udara. Termasuk dalam filum ini adalah
kepiting, udang, ikan, siput, lipan, laba-laba, dan serangga
Arthropoda merupakan binatang yang berhasil menyesuaikan diri pada bermacammacam lingkungan, mulai lingkungan air, darat, maupun udara. Sebagian besar mempunyai
tubuh dengan rangka luar yang tersusun oleh zat khitinan, sedangkan pada sebagian lagi
tersusun oleh kalsium karbonat. Walaupun jumlahnya banyak, namun yang terawetkan dalam
bentuk fosil sangat sedikit.Pengawetan sangat sukar terjadi, terutama bagi golongan yang hidup
di darat.Beberapa fosil insekta yang bagus ditemukan dalam pengawetan pada getah yang
mengeras/amber.Namun jumlah fosil yang seperti ini sangatlah sedikit.Dari sekian banyak
anggota Arthropoda, hanya 3 golongan yang cukup banyak terawetkan dalam bentuk fosil,
yaitu Trilobita, Ostrakoda, dan Balanus.
Secara
harafiah,
Arthropoda
disebut
sebagai
hewan
dengan
bentuk
tubuh
bersegmen.Sacara umum, bagian tubuhnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu cephalon/kepala,
thorax/dada, dan abdomen /perut/pygidium.Pada bagian kepala dan dada tekadang dijumpai
LABORATORIUM PALEONTOLOGI UMUM
SIE. MAKROPALEONTOLOGI
78
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI 2014/2015
menjadi satu yang kemudian disebut dengan cephalo-thorax atau prosoma.Tubuh Arthropoda
sendiri tersusun atas segmen-segmen yang disebut somites.Pada beberapa segmen dari
tubuhnya, ada yang bentuknya memanjang, disebut appendages.Setiap segmennya tersusun
oleh dorsal plate/tergite dan ventral plate/sternite. Ukuran tubuhnya sangat bervariasi, ada
yang kurang dari 0,25 mm (insekta) sampai 3,5 m (Trilobit).
Klasifikasi pada filum Arthropoda berdasarkan pada:
1.
sifat-sifat dari tubuh segmentasi
2.
struktur dan jumlah appendage
3.
sifat dan letak dari proses-proses alat pernafasan.
Klasifikasinya adalah sebagai berikut:
1.
Crustaceae, kepiring, udang, dan siput
2.
Trilobita, trilobit (Kambrium tengah-resent)
3.
Chilopoda, fosil dan cara hidup millepedes (Devon-Resent)
4.
Symphyla, cara hidup symphylans
5.
Insecta (serangga), fosil dan cara hidup serangga Pennsylvanian hingga Resent
TRILOBITA
Merupakan binatang yang termasuk dalam Subphylum Trilobitomorpha, klas Trilobita.
Kelompok ini mencakup binatang laut yang muncul pada awal zaman Kambrium dengan
diwakili beberapa genus utama, misalnya Olenellus, berkembang pesat selama jaman
Kambrium dan Ordovisium, mulai menyusut pada Silur dan akhirnya punah pada akhir Perm.
Nama Trilobita berasal dari kenampakan binatang tersebut yang khas, terdiri dari 3
bagian/three lobes, yaitu cephalon, thorax, dan pygidium. Ke arah samping, tubuhnya dibagi
lagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian tengah/central/axial lobe dan bagian pinggir di kedua
sisinya/lateal lobes. Tubuh dari binatang ini terbungkus dari rangka luar/exoskeleton yang
tersusun oleh senyawa khitinan. Ruas-ruas pada kerangkanya sedemikian lentur sehingga
memungkinkan ia menggulung dirinya seperti bola.
Seperti Arthropoda lainnya, pertumbuhan Trilobita dilakukan dengan jalan berganti
rangka/molting. Seluruh kehidupannya dijalani di dasar laut, sering membuat lubang dan
LABORATORIUM PALEONTOLOGI UMUM
SIE. MAKROPALEONTOLOGI
79
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI 2014/2015
melata ke tempat lain dengan meninggalkan fosil jejak berupa burrow dan trail. Fosil Trilobita
banyak ditemukan bersama dengan koral, crinoid, brachiopoda, dan cephalopoda, sehingga
ditafsirkan mereka hidup dengan baik di laut dangkal.
Klasifikasi Trilobita berdasarkan atas:
1. ontogey atau tingkat pertumbuhan
2. asal dan letak suture pada muka
3. jumlah segmen bagian thorax
4. asal kepala dan ekor, dan atau keduanya
5. ada tidaknya mata dan strukturnya
Oleh Beecher (1897), klas ini dibagi menjadi:
1. Ordo Hypoparia
2. Ordo Opisthoparia
3. Orda Proparia
Namun penelitian terakhir S Chrook, R (1955) mengklasifikasikan sebagai berikut:
1. Ordo agnostida (Kambrium Bawah-Ordovisium)
2. Ordo Eodiscida (Kambrium Bawah-tengah)
3. Ordo Olenellida (Kambrium Bawah)
4. Ordo Opisthoparia (Kambrium Bawah-Perm)
LABORATORIUM PALEONTOLOGI UMUM
SIE. MAKROPALEONTOLOGI
80
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI 2014/2015
Gambar 9.1 Morfologi Trilobite secara keseluruhan
LABORATORIUM PALEONTOLOGI UMUM
SIE. MAKROPALEONTOLOGI
81
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI 2014/2015
Gambar 9.2 Tampilan tulang rangka Trilobit dilihat dari atas dan dari samping
Gambar 9.3 filum Arthropoda ( Trilobita )
LABORATORIUM PALEONTOLOGI UMUM
SIE. MAKROPALEONTOLOGI
82
Download