Pendahuluan 1 Pendahuluan K ETIKA anda melihat ke luar jendela, anda berpikir bahwa anda melihat sebuah citra dengan kedua mata anda, demikian itu yang diajarkan kepada anda selama ini. Akan tetapi, sesungguhnya bukan begitu cara kerjanya, karena anda tidak melihat dunia ini dengan kedua mata anda. Anda melihat citra yang tercipta di dalam otak anda. Ini bukanlah sebuah perkiraan, bukan pula spekulasi filosofis, melainkan kebenaran ilmiah. Konsep ini akan dapat dipahami dengan lebih baik bila kita menyadari bagaimana cara kerja sistem visual. Mata bertugas untuk mentransformasikan cahaya menjadi sinyal listrik melalui perantaraan sel-selnya di retina. Sinyal-sinyal listrik ini mencapai pusat penglihatan di dalam otak. Sinyalsinyal ini menciptakan penglihatan yang anda lihat ketika anda melihat ke luar jendela. Dengan kata lain, penglihatan yang anda lihat tercipta di dalam otak anda. Anda melihat citra ini di dalam otak anda, bukan pemandangan yang ada di luar jendela. Misalnya, pada gambar yang tampak di sebelah kanan, cahaya mencapai kedua mata orang tersebut dari luar. Cahaya ini melewati pusat penglihatan kecil yang terletak di belakang otak setelah sel-sel di dalam kedua mata mentransformasikannya ke dalam sinyal-sinyal listrik. Sinyal-sinyal listrik inilah yang membentuk gambar itu di dalam otak. Kenyataannya bila kita buka otak tersebut, kita tidak akan dapat melihat citra apa pun. Walaupun demikian, suatu bentuk kesadaran di dalam pikiran menerima sinyal-sinyal listrik dalam bentuk sebuah citra. Otak menangkap dan merasakan sinyal-sinyal listrik dalam bentuk sebuah citra, meskipun ia tidak memiliki mata, sel-sel mata, ataupun retina. Lalu, milik siapakah kesadaran di dalam otak tadi? Pertanyaan yang sama dapat diajukan tentang buku yang sedang anda baca ini. Cahaya yang masuk ke dalam kedua mata anda dikonversikan ke dalam sinyal-sinyal listrik dan sampai ke otak anda, di mana gambar buku ini terbentuk. Dengan kata lain, buku yang sedang anda baca ini tidak berada di luar diri anda, sesungguhnya ia berada di dalam diri anda, di pusat penglihatan di belakang otak anda. Karena anda merasakan kerasnya 2 Hakikat di Balik MATERI Seseorang yang melihat ke arah pemandangan melalui jendela sesungguhnya tidak menyaksikan citra atau tayangan gambar yang berada di luar dirinya, melainkan citra yang berasal dari pemandangan di dalam otaknya. CAHAYA SINYAL LISTRIK PEMANDANGAN YANG TERBENTUK DARI SINYAL-SINYAL LISTRIK Cahaya yang mencapai mata seseorang dikonversikan menjadi sinyal-sinyal listrik oleh sel-sel di dalam mata dan diteruskan ke pusat penglihatan di bagian belakang otak. “Sebuah kesadaran” di dalam otak kita menerima sinyal-sinyal listrik yang masuk ke otak, dan menangkapnya sebagai sebuah pemandangan. Pendahuluan 3 MENATA HALAMAN BUKU PENGARANG MESIN CETAK TOKO BUKU PENJILIDAN BUKU ANDA TAK PERNAH DAPAT MENYENTUH WUJUD ASLI SEBUAH BUKU 4 Hakikat di Balik MATERI buku ini dengan tangan anda, anda mungkin berpikir bahwa buku ini berada di luar diri anda. Akan tetapi, proses merasakan adanya yang keras ini juga berasal di dalam otak. Syaraf-syaraf di ujung-ujung jari anda mengirimkan informasi listrik ke pusat sentuhan di dalam otak anda. Dan ketika anda menyentuh buku ini, anda pun merasakan sifat keras dan intensitasnya, kelicinan halaman-halamannya, tekstur-tekstur sampulnya dan ketajaman sisi tepi halaman-halamannya, semuanya itu berada di dalam otak anda. Akan tetapi, kenyataannya, anda tak pernah dapat menyentuh wujud asli buku ini. Meskipun anda pikir bahwa anda sedang menyentuh buku ini, sebenarnya otak andalah yang menangkap sensasi-sensasi yang dirasakan tersebut. Di samping itu, bahkan anda pun tidak tahu apakah buku ini memang ada dalam wujud material di luar otak anda. Anda sekadar menginterpretasikan citra buku ini di dalam otak anda. Bagaimanapun, hendaknya anda jangan sampai tertipu oleh fakta bahwa seorang penulis yang menulis buku ini, halaman-halamannya dirancang oleh komputer, dan dicetak oleh penerbit. Hal-hal yang akan diterangkan pada waktunya nanti akan memperlihatkan kepada anda bahwa orang-orang, komputerkomputer, dan penerbit dalam setiap tahapan produksi dari buku ini hanyalah penglihatan-penglihatan saja yang tampak di dalam otak anda, dan anda tak akan pernah tahu apakah mereka memang ada di luar otak anda ataukah tidak. Dengan demikian, kita dapat simpulkan bahwa segala hal yang kita lihat, sentuh, dan dengar semata-mata hanya ada di dalam otak kita. Ini adalah sebuah kebenaran ilmiah, dibuktikan oleh bukti-bukti ilmiah. Titik terpentingnya adalah jawaban atas pertanyaan di atas tadi, yang mana kebenaran ilmiah ini telah mengarahkan kita untuk bertanya; siapakah dia yang tidak memiliki mata, namun melihat pemandangan melalui sebuah jendela di dalam otak kita dan menikmatinya atau menjadi cemas karena pemandangan-pemandangan ini? Hal ini akan dijelaskan pada halaman-halaman berikut.