MODUL KEDUABELAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN PROSES INTERPERSONAL LANJUTAN Di Susun Oleh: Erna Multahada, S.HI., M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI http://www.mercubuana.ac.id 2007 M R-12. PI/O; Teknologi Komunikasi dan Proses Interpersonal-2 (lanjutan) http://www.mercubuana.ac.id 2 Tabel 1. Metode paling efektif v.s. paling tidak efektif untuk berkomunikasi dengan para pegawai dalam sepuluh situasi yang berbeda No Situasi 1 Penyampaian informasi yang memerlukan tindakan segera pegawai Informasi yang memerlukan tindakan pegawai pada waktu mendatang Penyampaian informasi yang bersifat umum Penyampaian arahan atau perintah perusahaan Penyampaian informasi mengenai perubahan kebijakan perusahaan yang penting Penyampaian kemajuan kerja kepada penyelia langsung anda Promosi kampanye keamanan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pemberian pujian kepada pegawai atas prestasi kerjanya Pemberian teguran atas kelalaian kerjanya Penyelesaian perselisihan di anatara para pegawai mengenai masalah kerja Paling Efektif Lisan diikuti tulisan Tulisan saja Paling tidak Efektif Tulisan saja Tulisan saja Lisan saja Lisan diikuti tulisan Lisan diikuti tulisan Lisan saja Lisan diikuti tulisan Lisan diikuti tulisan Lisan diikuti tulisan Lisan saja Lisan saja Lisan saja Lisan saja Lisan saja Lisan saja Tulisan saja Tulisan saja Tulisan saja Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode lisan diikuti tulisan dinilai paling efektif dalam enam dari sepuluh situasi dan tidak pernah dinilai tidak sesuai untuk situasi apapun. Situasi yang memerlukan tindakan segera tetapi kemudian diikuti oleh tindak lanjutnya, yang bersifat umum dan memerlukan pendokumentasian, dan yang meliputi hubungan-hubungan antarpersonal yang positif, tampaknya paling baik ditangani oleh metode lisan diikuti tulisan. Metode lisan saja dinilai paling efektif dalam situasi yang mencakup teguran dan mendamaikan perselisihan, tapi paling tidak efektif dalam enam situasi lainnya, meskipun empat dari enam situasi juga dinilai paling efektif untuk kombinasi metode lisan diikuti tulisan. Hal ini menunjukkan bahwa metode lisan diinginkan tetapi tidak hanya lisan saja. Metode tulisan saja dinilai paling efektif bila diperlukan informasi untuk tindakan yang akan datang, bila informasinya umum, dan bila tidak diperlukan M R-12. PI/O; Teknologi Komunikasi dan Proses Interpersonal-2 (lanjutan) http://www.mercubuana.ac.id 4 Menurut Sharma ada empat alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: a. Kecendrungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka b. Perasaan bahwa supervisor dan manajer tidak tertarik kepada masalah pegawai c. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai d. Perasaan bahwa supervisor dan manajer tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai. 2. Komunikasi dalam Industri dan Organisasi Menurut Jewell dan Siegal (1998) komunikasi organisasi adalah suatu alat di mana aktivitas anggota-anggota sistem sosial organisasi dikoordinasikan. Komunikasi dapat membentuk jalinan pengertian antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan akhirnya dilaksanakan. Apabila organisasi tidak dapat melaksanakan komunikasi yang baik, maka semua rencana-rencana, instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, sasaran-sasaran, motivasi-motivasi dan sebagainya, hanya tinggal di atas kertas, atau menjadi simpang siur dan kacau balau sehingga tujuan industri dan organisasi kemungkinan tidak akan tercapai. Komuniksi yang tidak lancar dapat menimbulkan dampak buruk, berupa: timbulnya sentimen-sentimen, perasangka-prasangka dan ketegangan kalangan para anggota organisasi dan konflik-konflik di antara bermacam-macam tingkatan dalam organisasi. Sedangkan keuntungan-keuntungan dari komunikasi yang baik dalam organisasi adalah: kelancaran tugas-tugas lebih terjamin, biayabiaya dapat ditekan, dapat meningkatkan partisipasi dan pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik 2.1 Dimensi-dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi Menurut Anoraga dan Suyati (1995) dimensi komunikasi meliputi: a. Komunikasi Internal Komunikasi internal adalah komunikasi antar manajer dengan komunikan yang berada dalam organisasi, yakni para pegawai dan berlangsung secara timbal balik. Komunikasi internal terbagi atas tiga arus komunikasi, yaitu: 1. Komunikasi vertikal di