stikes jenderal a. yani yogyakarta perpustakaan

advertisement
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMBERIAN
VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI BPS MURYATI SUNARDI
GENDINGSARI TIRTOMARTANI KALASAN SLEMAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan Stikes A. Yani Yogyakarta
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
Disusun Oleh:
P
D
S
E
K
I
N
JE
SRI MULYANI
1311105
ST
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
STIKES JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA
2015
i
A
T
AR
N ARTA
A
A AK
K OGY
A
T IY
S . YAN
U
P A
ER
P
ST
S
E
IK
L
N
JE
D
A
ER
N ARTA
A
A AK
K OGY
A
T IY
S . YAN
U
P A
R ERAL
E
P ND
E
IK
T
S
J
S
E
N ARTA
A
A AK
K OGY
A
T IY
S . YAN
U
P A
R ERAL
E
P ND
E
IK
T
S
J
S
E
INTISARI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMBERIAN
VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI BPS MURYATI SUNARDI
GENDINGSARI TIRTOMARTANI KALASAN SLEMAN
Sri Mulyani1,Elvika Fit Ari shanty E2, Sujiyatini3
LatarBelakang:Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut
dalam lemak dan disimpan dalam hati. Capaian pemberian vitamin A Pada ibu
nifas Di Indonesia tahun 2012 sebesar 70,5% (Departemen Kesehatan RI,
2009).Data Dinas Kesehatan propinsi D.I Yogyakarta dari target yang ditentukan
yaitu 43,340 ibu nifas, hanya 38,772 ibu nifas (89,46%) yang mendapatkan
cakupan pemberian vitamin A terhadap ibu nifas, sedangkan di Kabupaten sleman
itu sendiri yaitu 12,412 ibu nifas, hanya 10,380 (83,629%.) yang mendapatkan
cakupan vitamin A pada ibu nifas. (Dinkes DIY, 2010).
Tujuan:Diketahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin A
di BPS Muryati sunardi Gendingsari Tirtomartani Kalasan Sleman Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tehnik sampel
yang digunakan adalah accidental sampling yang berjumlah 30 ibu nifas pada
bulan juni 2015. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dengan
metode univariat
Hasil: Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin A di BPS
Muryati Sleman, Yogyakarta dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3
responden (10,0%), pengetahuan cukup sebanyak 13 responden (43,3%),
pengetahuan kurang sebanyak 14 responden (46,7%).
Kesimpulan:menunjukan bahwa sebagian besar responden berumur 20-30 tahun,
ibu nifas sebagian besar tidak bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Pendidikan
ibu sebagian besar SMA dan memiliki paritas 1.Pengetahuan ibu nifas tentang
pemberian vitamin A berada pada kategori kurang 14 (46,7%)
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
Kata kunci: Nifas, Vitamin A, Pengetahuan
1
Dosen pembimbing, Dosen Kebidanan Stikes A.Yani Yogyakarta
Dosen Penguji
2
v
A
T
AR
ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF POSTPARTUM MOTHERS’ KNOWLEDGE
ABOUT GIVING VITAMIN A TO POSTPARTUM MOTHER AT BPS
MURYATI SUNARDI GENDINGSARI TIRTOMARTANI KALASAN
SLEMAN
Sri Mulyani1, Elvika Fit Ari shanty E2, Sujiyatini3
Background: Vitamin A is one of important nutrition which fat-soluble andstored
in the liver. The achievement of giving vitamin A to postpartum mothers in
Indonesia year 2012as much 70,5% (Health Department of RI, 2009). Data of
Health Department of Province of D.I Yogyakarta from specified target as many
43,340 postpartum mothers, is just 38,772 postpartum mothers (89,46%) who gets
vitamin A to the postpartum mothers, while in District of Sleman it self as many
12,412 postpartum mothers, is just 10,380 (83,629%.) who gets vitamin A to the
postpartum mothers (Health Department of DIY, 2010).
Purpose:Known the description of postpartum mothers’ knowledge about giving
vitamin A to postpartum mother at BPS Muryati Sunardi Gendingsari
Tirtomartani Kalasan Sleman
Method:This research used quantitative descriptive method. Sampling technique
used accidental sampling as many 30 postpartum mothers in June 2015. Data
collected by questioner. Data analysis by univariat method.
Result: the description of postpartum mothers about giving vitamin a to
postpartum mother at BPS Muryati Sleman, Yogyakarta cancategorized in good
category as many 3 respondents (10,0%), enough category as many 13
respondents (43,3%), less knowledge as many 14 respondents (46,7%).
Conclusion:Showed that most of respondents aged 20-30 years, most of
postpartum mothers are not working or as housewife. Mothers’ education most is
Senior High School and have parity 1. Postpartum mothers’ knowledge about
giving vitamin Ais in less category 14 (46,7%)
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
Keywords: Postpartum, Vitamin A, Knowledge
1
2
Lecturer, Midwifery Lecturer of StikesA.Yani Yogyakarta
Lecturer
vi
A
T
AR
Motto
Kegagalan merupakan awal menuju
kesuksesan dan tidak lupa juga dengan
kesetiaan adalah idamanku and kehormatan
adalah segalanya bagiku….!!
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
vii
A
T
AR
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terimakasih saya panjatkan kepada Allah SWT berkat NYA lah
saya bisa menyelesaikan semua ini, dan berkat NYA pula saya
bisa mempersembahkan karya tulis yang sederhana ini untuk
orang-orang yang saya sayangi dan yang menyayangi saya.
Terimakasih untuk ibuku tercinta dan ayahku yang ada disurga
yang selalu mendoakan dan yang telah mempersembahkan setiap
tetes keringat kelelahannya demi masa depanku, pengorbanan
kalian sungguh luar biasa
Untuk kakakku tersayang
(Kak Budi dan Kak Jun)
Yang sudah menjadi kakak sekaligus seorang ayah buat aku,
kalian takkan terganti.
Terimakasih untuk
AN
A YAK
K
A OG
( ibu, bapak, mas ayas dan mbak preh)
T ANI Y
S
U .Y
Yang sudah menjagaku dan menjadi keluarga kecil selama aku di
jogja
P AL A
R
E ER
Untuk Ibu Elvika Fit Ari Shanty, SST.,M.Kes
Selaku Pembimbing yang telah banyak membantu selama proses
penyususnan karya tulis ilmiah ini dengan arahan dan bimbingan
yang berati. Terimakasih banyak ibu, semoga Allah SWT membalas
kebaikan ibu Amin
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
Terimakasih kepada ibu Sujiyatini, M.Keb selaku penguji yang
berperan dalam membimbing saya menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini semoga Allah SWT membalas kebaikan ibu Amin
S
Untuk teman-teman dan sahabatku seperjuangan dikontrakan ijo
yang penuh inspirasi
Untuk Yang terkasih
(Saroni Widodo)
Terimakasih untuk motivasi dan semangatnya buat aku
Dan semua orang yang sudah allah hadirkan dihidupku baik
keluarga, saudara, teman,sahabat,maupun kekasih
TERIMAKASIH UNTUK SEMUANYA
viii
A
T
AR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kahadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul: “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
Pada Ibu Nifas Di BPS Muryati Sunardi Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan,
Sleman yogyakarta”
Penyusunan karya tulis ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,
arahan, dan bantuan sebagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih
dengan setulus-tulusnya kepada:
1. Dr. Kuswanto Hardjo.,M.Kes selaku ketua Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Plh.Ka. Ketua Prodi DIII Kebidanan.
3. Elvika Fit Ari Shanty, S.ST.,M.Kes selaku pembimbing yang telah
banyak membantu selama proses penyusunan karya tulis ilmiah ini
dengan arahan dan bimbingan yang berati
4. Sujiyatini, M.Keb selaku Penguji yang berperan dalam membimbing
peneliti menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Bidan Muryati Sunardi Amd,Keb, selaku pemilik BPS yang telah
menginjinkan penulis melakukan studi pendahuluan ditempat tersebut.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa restunya dan motivasi bagi
penulis
7. Ibu-ibu yang menjadi responden dalam penelitian ini.
8. Teman-teman yang telah membantu penyelesaian karya tulis ilmiah ini
9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya
besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi kita
semua.
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
Yogyakarta, April 2015
Penulis
ix
A
T
AR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...
PERNYATAAN…………………………………………………………………
INTISARI………………………………………………………………………..
ABSTRACT……………………………………………………………………...
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………...
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………......
AN
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
A. Latar Belakang……………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………..
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………....
E. Keaslian Penelitian…………………………………………………………....
1
1
5
5
6
7
T ANI Y
S
U .Y
A
L
A
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………
A. Tinjauan Teori………………………………………………………………...
B. Kerangka Teori……………………………………………………………….
C. Kerangka Konsep…………………………………………………………….
D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………………………
8
8
32
33
33
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
34
34
34
34
35
35
37
37
38
38
40
PEJENDER
S
E
K
I
BAB T
III METODE PENELITIAN……………………………………………....
A. S
Desain Penelitian……………………………………………………………..
Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………………
Populasi dan Sampel Penelitian………………………………………………
Variabel Penelitian……………………………………………………………
Definisi Operasional………………………………………………………….
Validitas dan Reliabilitas.…………………………………………………….
Etika Penelitian……………………………………………………………….
Tehnik pengumpulan data……………………………………………………
Metode Pengolahan dan Analisis Data……………………………………….
Pelaksanaan Penelitian………………………………………………………..
x
A
T
AR
A YAK
K
A OG
RP
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiii
xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………...
A. Hasil penelitian…………………………………………………………..........
B. Pembahasan…………………………………………………………………...
C. Keterbatasan Penelitian……………………………………………………….
BAB V KESIMPULAN…………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………..............
43
43
52
58
59
59
59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
N ARTA
A
A AK
K OGY
A
T IY
S . YAN
U
P A
ER
P
L
A
R
E
D
EN
J
S
E
IK
ST
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal
Tabel 3.3 gambaran Karakteristik responden berdasarkan umur responden
Tabel 3.4 Gambaran karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan responden
Tabel 3.5 Gambaran karakteristik responden berdasarkan pendidikan responden
Tabel 3.6 Gambaran karakteristik responden berdasarkan paritas responden
Tabel 3.7 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang pengertian vitamin A
N ARTA
A
A AK
Tabel 3.8 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang manfaat vitamin A
K OGY
A
T IY
Tabel 3.9 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang sumber vit A
S . YAN
U
P A
Tabel 3.10 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang dampak kekurangan
vitamin A
ER
L
A
R
Tabel 3.11 Distribusi frekuensi gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
pemberian vitamin A
P
E
D
EN
J
S
E
IK
ST
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
N ARTA
A
A AK
K OGY
A
T IY
S . YAN
U
P A
ER
P
L
A
R
E
D
EN
J
S
E
IK
ST
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3. Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4. Lembar Kuesioner
Lampiran 5. Lembar Jawaban Kuesioner
Lampiran 6. Data Tabulasi Penelitian
Lampiran 7. Hasil Penelitian
Lampiran 8. Permohonan Ijin Penelitian
N ARTA
A
A AK
Lampiran 9. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 10. Lembar Konsultasi
K OGY
A
T IY
S . YAN
U
P A
ER
P
L
A
R
E
D
EN
J
S
E
IK
ST
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Permasalahan kekurangan vitamin A di seluruh dunia World Health
Organization (WHO, 2004) menyatakan, data anak-anak prasekolah di
perkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus baru xeroftalmia tiap tahun,
kurang lebih 10% di antaranya menderita kerusakan kornea. Di antara yang
menderita kerusakan kornea ini 60% meninggal dalam waktu satu tahun,
sedangkan di antara yang hidup 25% buta dan 50-60% setengah buta. Di
AN
A
T
R
perkirakan tiga juta anak-anak buta karena kekurangan vitamin A, Dan
KA
TA
A
K
A
Y
G
O
Sebanyak 20-40 juta menderita kekurangan vitamin A pada tingkat lebih
US
I
AN
Y
ringan. Perbedaan angka kematian antara anak yang kekurangan dan tidak
RP
.
LA
Y
kekurangan vitamin A sebesar 30% (Almatsier, 2009)
PE
AA
R
DE
Kekurangan
vitamin
dapa
tmeningkatkan
angka
kematian
N
E
J
S
karenacampak, menyebabkan keterlambatan pertumbuhan serta meningkatkan
S
E
K
I
T
resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti, penyakit saluran pernafasan dan
diare. Namun demikian, fenomena yang terjadi di masyarakat banyak
ditemukan ibu yang rabun bahkan sampai buta karena tidak mengkonsumsi
vitamin A setelah melahirkan.Mereka tidak tahu gejala awal terjadinya
kebutaan.Tidak hanya buta namun kelainan organ tubuh seperti paru-paru,
usus, dan kulit.(Almatsier, 2009).
Pada tahun 2010, badan kesehatan dunia WHO (World Health
Organization) menyatakan bahwa ibu dan bayi yang disusuinya akan
2
mendapatkan manfaat dari pemberian satu kapsul vitamin A dosis tinggi
(200.000 IU). Berbagai studi menunjukkan bahwa, pemberian kapsul vitamin
A dosis tinggi (200.000 SI) seperti yang direkomendasikan sebelumnya
dirasakan kurang memadai. Data WHO cakupan pemberian vitamin A pada
ibu nifas tahun 2012 masih 71,50%. Capaian pemberian vitamin A Pada ibu
nifas Di Indonesia tahun 2012 sebesar 70,5% (DepartemenKesehatan RI,
2009).
Data Dinas Kesehatan propinsi D.I Yogyakarta cakupan pemberian
vitamin A terhadap ibu nifas di DIY dari target yang ditentukan yaitu 43,340
AN
A
T
R
ibu nifas, hanya 38,772 ibu nifas (89,46%) yang mendapatkan cakupan
KA
A
K
A
pemberian vitamin A terhadap ibu nifas, sedangkan di Kabupaten sleman itu
US
TA
Y
G
O
IY
N
A 2010)
cakupan vitamin A pada ibu nifas. (DinkesY
DIY,
.
A
L
Menurut Wirjatmadi (2013)
A kekurangan vitamin A disebabkan oleh
R
DE langsung dan tidak langsung.Faktor penyebab
dua faktor, yaituNfactor
E
J
Smisalnya tidak cukup konsumsi lemak, dimana lemak berperan
langsung
E
K
I
ST
sendiri yaitu 12,412 ibu nifas, hanya 10,380 (83,629%) yang mendapatkan
P
R
E
P
penting dalam inefisiensi penyerapan zat gizi mikro termaksud vitamin A.
sedangkan factor tidak langsung seperti penyakit infeksi, diare, ISPA, dan
penyakitcampak.
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam
lemak dan disimpan dalam hati. Vitamin A berfungsi untuk penglihatan,
pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Selain
itu, pemberian vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kematian dan
3
angka kesakitan, karena vitamin A bermanfaat untuk membantu proses
pertumbuhan dan kesehatan mata.
Pemberian vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan jumlah
kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga pemberian vitamin A pada ibu
nifas sangatlah penting, karena pada masa nifas ibu menyusui bayinya
sehingga secara tidak langsung bayi pun memperolehnya.Selain itu bayi
mendapat manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat vitamin A
selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat juga meningkatkan
kelangsungan hidup anak serta membantu pemulihan kesehatan ibu nifas yang
AN
A
T
R
erat kaitannya dengan anemia, mempercepat penyembuhan luka ibu setelah
lahir dan resiko buta senja (Almatsier, 2009).
US
TA
KA
A
K
A
Y
G
O
IY
N
pemberian vitamin A yaitu dengan menggalakkan
YA promosi sumber makanan,
.
L A asupan vitamin A kepada ibu nifas
serta memberikan penyuluhanA
mengenai
ER
D
maupun pada ibuNsejak masa kehamilan. Kurangnya pengetahuan yang
E
J
S nifas disebabkan karena belum pernah mendapatkan informasi
dimiliki
ibu
E
K
I
ST
Berkaitan hal tersebut cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
P
R
E
P
tentang kapsul vitamin A, ibu hanya mendapatkan kapsul vitamin A dari
petugas kesehatan setelah melahirkan tanpa adanya informasi tentang
kegunaan kapsul vitamin A bagi ibu nifas.Oleh karena itu vitamin A sangat
penting diberikan oleh bayi karena bermanfaat bagi kesehatan dan
kelangsungan hidup
Efek jika tidak mengkonsumsi vitamin A pada ibu Nifas dapat
menyebabkan anemia dan menurunkan kelangsungan hidup ibu hingga dua
4
tahun setelah melahirkan, selain itu kekurangan vitamin A menyebabkan kulit
menjadi kering dan kasar serta luka sukar sembuh (almatsier, 2009)
Salah satu kemungkinan penyebab rendahnya pengetahuan ibu tentang
kapsul vitamin A untuk ibu nifas adalah kurangnya informasi yang didapat
oleh ibu tentang manfaat pemberian kapsul vitamin A, yang menyebabkan
rendahnya respon ibu tentang pentingnya kapsul vitamin A untuk ibu nifas.
kekurangan vitamin A pada bayi dapat menyebabkan mereka rentan
terhadap berbagai penyakit infeksi sehingga mudah sakit, dan terancam
mengalami rabun senja, dan pada ibu nifas dapat menyebabkan rabun senja,
AN
A
T
R
katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh.
KA
A
K
A
Vitamin A diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali dengan dosis
TA
US
Y
G
O
IY
N
A
.24Yjam sesudah
200.000 IU, satu kapsul diminum segera setelah saat persalinan, dan satu
P AL A
R
E ER
kapsul vitamin A kedua diminum
pemberian kapsul
pertama.Cakupan pemberian vitamin A untuk balita berjalan baik, untuk anak
P
D
N
JE
balita usia 1-4 tahun yang mendapat 2X vitamin A dosis 200.000 IU dalam
S
E
K
I
T
setahun yaitu pada bulan februari dan agustus, dari jumlah balita yang ada
Ssebanyak 53,885 sasaran mendapat vitamin A 2 Kali Sebanyak 53,288 anak
(98,9%). data dinas kesehatan sleman (2012) total posyandu berjumlah 25 dari
wilayah kerja puskesmas dan jumlah bayi 5,804 hanya 5,788 (99,7%)
mendapat vitamin A, dan salah satunya berada pada wilayah kerja puskesmas
kalasan (Dinkes Sleman, 2012).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Muryati pada
bulan Januari 2015 terdapa tsebanyak 48 (100%) ibu nifas normal. Pada studi
5
pendahuluan juga peneliti mewawancarai 7 (14,58%) ibu nifas tersebut di
peroleh data 2 (4,16%) ibu nifas telah mengkonsumsi vitamin A dengan baik,
sedangkan 5 (10,41%) ibu nifas mengkonsumsi vitamin A kadang-kadang.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pemberian
vitamin A di BPS Muryati”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin A di BPS
AN
A
T
R
Muryati Sunardi Gendingsari Tirtomartani Kalasan Sleman”
C. Tujuan Penelitian
TA
KA
US
A
K
A
Y
G
O
IY
N
A tentang pemberian vitamin A
Diketahui gambaran pengetahuan ibuY
nifas
.
A
L
di BPS Muryati Sunardi Gendingsari,
Tirtomartani, Kalasan, Sleman
A
R
E
D
2. Tujuan Khusus
EN
J
S
a. E
Diketahui
karakteristik ibu nifas berdasarkan umur, pendidikan,
K
I
T
1. Tujuan Umum
P
R
E
P
S
pekerjaan dan paritas di BPS Muryati Sunardi Gendingsari
Tirtomartani Kalasan Sleman.
b. Diketahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin
A di BPS Muryati Sunardi Gendingsari Tirtomartani Kalasan Sleman
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, dibidang
ilmu kebidanan, khususnya tentang pemberian vitamin A.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi ibu Nifas
Hasil penelitian ini diharapkan mampu membuat ibu nifas untuk lebih
mengetahui tentang pentingnya mengkonsumsi vitamin A bagi
kesehatan ibu maupun untuk bayinya.
b. Bagi Ibu Bidan di BPS Muryati
AN
KA
A
T
R
A
K
A
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi petugas
TA
US
Y
G
O
Y
kesehatan sebagai informasi untuk dapat meningkatkan cakupan
RP
pemberian vitamin A
PE
c. Bagi Peneliti
Y
A
R
DE
N
.
LA
I
AN
Penelitian ini dapat mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang vitamin
E
J
S
S
A di BPS Muryati.
E
K
I
T
7
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.Keaslian Penelitian
Peneliti dan Judul
Penelitian
Hasil Penelitian
Naibaho (2011)
Gambaran Pemberian
Kapsul Vitamin A
Untuk Ibu Nifas oleh
Penolong Persalinan
Penelitian
Menggunakan
kualitatif dengan
jenis penelitian
deskriptif serta
dengan desain cross
sectional
Fientani (2013)
faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu
nifas dalam
mengkonsumsi
kapsul vitamin A
Penelitian bersifat
deskriptif dengan
rancangan
crossectional dan
tehnik pengambilan
sampel total
populasi
Hasil penelitian
menunjukan, diantara
ke-9 penolong
persalinan ada 4
penolong persalianan
(44,4%) yang
mengetahui pemberian
dan manfaat kapsul
vitamin A untuk ibu
nifas yang diberikan
dua kali. Hanya 1 dari
9 ibu nifas(11,1%)
yang mengetahui
tentang pemberian dan
manfaat pemberian
kapsul vitamin A untuk
ibu nifas.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
sebanyak 42,7%
mengkonsumsi kapsul
vitamin A, 52,0% yang
memiliki sikap positif,
41,3% dengan
pengetahuan sedang
dan 62,7% responden
tidak pernah
mendapatkan informasi
kesehatan.
Hasil penelitian
diketahui bahwa
sebagian besar
responden yang
berpendidikan
menengah atas, dengan
presentase 65,6%,
mempunyai
pengetahuan baik,
dengan presentase
43,8% dan penghasilan
> atau sama dengan RP
808.000,00 dengan
presentase 56,3%
US
RP
PE
.
LA
A
R
DE
ENDesain penelitian
J
S
dengan metode
EkaYuliyanti (2012)
Faktor-faktor yang
Berhubungan Dengan
Pemberian Vitamin A
Pada Ibu Nifas
S
E
K
I
T
observasional
dengan pendekatan
deskriptif, analisis
data menggunakan
deskriptif
prosentase
AN
KA
TA
Y
I
AN
Perbedaan dan
Persamaan
Persamaan dengan
penelitian terbaru
terdapat pada
variable terikat
penelitian yaitu
tentang pemberian
vitamin A.
perbedaan dengan
penelitian terbaru
terdapat pada
tempat penelitian,
populasi, dan
sampel penelitian.
A
T
R
Perbedaan dengan
penelitian terbaru
terdapat pada
tempat penelitian,
populasi, dan
sampel penelitian
dan persamaan
dengan peneliti
terbaru yaitu
tentang vitamin A.
A
K
A
Y
Y
G
O
Persamaan dengan
peneliti terbaru
terdapat pada
pemberian vitamin
A pada ibu nifas,
perbedaan dengan
penelitian terbaru
terdapat pada
tempat penelitian,
populasi, dan
sampel penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2015 di BPS Muryati
Sunardi Sleman. BPS Muryati Sunardi terletak di Gendingsari, Tirtomartani
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. BPS Muryati
Sunardi Sleman Memiliki ruang rawat inap dan beberapa unit pelayanan
AN
antara lain unit pelayanan kesehatan ibu dan anak yang salah satu program
A YAK
K
A OG
layanannya yaitu pelayanan Nifas.
T ANI Y
S
U .Y
Untuk pelayanan nifas biasanya setelah ibu melahirkan dan akan
P AL A
R
E ER
kembali kerumah ibu sebelumnya diberikan konseling tentang Vitamin A
untuk ibu nifas. Untuk konseling tentang vitamin A bidan menjelaskan secara
P
D
N
JE
umum saja tentang mengkonsumsi vitamin A yaitu untuk meningkatkan daya
S
E
K
I
T
tahan tubuh terhadap penyakit, untuk secara mendetail tidak dijelaskan bidan.
S BPS Tri Muryati Sunardi buka pelayanan pada pagi hari pukul 06.00 WIB,
sore hari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB, ibu bersalin 24
jam, USG 1 bulan sekali pada hari rabu pukul 16.00 WIB sampai 21.00 WIB
dan imunisasi pada hari minggu pukul 07.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB.
BPS Tri Muryati Sunardi memiliki 1 orang dokter, 2 orang bidan, 1 orang
perawat, dan 3 pembantu umum. BPS ini memiliki 2 ruang periksa, 1 ruang
bersalin, dan 4 ruang perawatan atau nifas.
43
A
T
AR
44
2. Gambaran Karakteristik Responden
Data penelitian menurut karakteristik responden yang berdasarkan
umur, pekerjaan, pendidikan dan paritas dalam penelitian ini berjumlah 30
responden.
Distribusi frekuensi karakteristik responden dapat dilihat pada tabel
berikut:
a. Umur
Tabel 4.1 Gambaran Karakteritik Responden Berdasarkan Umur di BPS
AN
Muryati, Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Umur
< 20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
A YAK
K
A OG
Jumlah
(f)
3
27
0
Prosentase
(%)
10,0
90,0
0
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 27 orang (90,0%)
D
N
JE
berumur 20-35 tahun
S
E
K
I
T
b. Pekerjaan
S
Tabel 4.1 Gambaran Karakteritik Responden Berdasarkan Pekerjaan di
BPS Muryati, Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Pekerjaan
IRT
Wiraswasta
Swasta
PNS
Jumlah
(f)
19
7
3
1
Prosentase
(%)
63,3
23,3
10,0
3,3
Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar ibu nifas tidak bekerja atau
menjadi ibu rumah tangga sebanyak 19 orang (63,3%).
A
T
AR
45
c. Pendidikan
Tabel 4.3 Gambaran Karakteritik Responden Berdasarkan Pendidikan di
BPS Muryati, Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Pendidikan
SMP
SMA
D3
S1
Jumlah
(f)
9
18
1
2
Prosentase
(%)
30,0
60,0
3,3
6,7
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pendidikan ibu sebagian besar
SMA sebanyak 18 orang (60,0%)
AN
d. Paritas
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
Muryati, Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Paritas
P AL A
R
E ER
P
1
2
3
D
NTotal
E
J
Jumlah
(f)
13
11
6
30
Prosentase
(%)
43,3
36,7
20,0
100
STabel 4.4 menunjukkan bahwa ibu mayoritas memiliki paritas 1
S
E
K
I
T
A
T
AR
Tabel 4.4 Gambaran Karakteritik Responden Berdasarkan Paritas di BPS
sebanyak 13 orang (43,3%).
3. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
pemberian vitamin A di BPS Muryati, Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan,
Sleman, Yogyakarta dilihat berdasarkan aspek pengertian, manfaat,
sumber vitamin A, dampak kekurangan vitamin A, serta gambaran
46
pengetahuan secara keseluruhan. Gambaran pengetahuan setiap aspek
dapat diketahui pada tabel dibawah ini:
a. Pengertian Vitamin A
Hasil dari distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang
pengertian vitamin A dapat diketahui pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengertian Vitamin A
Kategori
Baik
Cukup
Kurang
Total
Frekuensi
14
5
11
30
Persentase (%)
46,7
16,7
36, 6
100
AN
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang
A
T
R
A
memiliki pengetahuan tentang pengertian vitamin A pada kategori
baik
AK
Y
G (16,7%).
sebanyak 14 orang (46,7%) dan cukup sebanyak O
5 orang
Y
NI
b. Manfaat Vitamin A
A
.Y
A
Hasil dari distribusi
L frekuensi pengetahuan responden tentang
A
R
E
D
manfaat vitamin
A dapat diketahui pada tabel sebagai berikut:
EN
J
S Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Manfaat Vitamin A
E
K
TI
A
K
A
T
S
U
P
R
E
P
S
Kategori
Baik
Cukup
Kurang
Total
Frekuensi
3
8
19
30
Persentase (%)
10,0
26,7
63,3
100
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki pengetahuan kurang berkaitan dengan manfaat
vitamin A sebanyak 19 orang (63,3%) dan kategori baik sebanyak 3
orang (10,0%).
47
c. Sumber Vitamin A
Hasil dari distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang
sumber vitamin A dapat diketahui pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sumber Vitamin A
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
3
10,0
Cukup
16
53,3
Kurang
11
36,7
Total
30
100
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki pengetahuan kategori cukup berkaitan dengan
AN
sumber vitamin A sebanyak 16 orang (53,3%) dan kategori baik
sebanyak 3 orang (10,0).
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
d. Dampak Kekurangan Vitamin A
Hasil dari distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang
P AL A
R
E ER
dampak kekurangan vitamin A dapat diketahui pada tabel sebagai
P
berikut:
ND
E
J 4.5 Distribusi Frekuensi Dampak Kekurangan Vitamin A
Tabel
ES
IK
T
S
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
1
3,3
Cukup
9
30,0
Kurang
20
66,7
Total
30
100
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang
(66,7%) memiliki pengetahuan tentang dampak kekurangan vitamin A
kategori kurang dan sebanyak 1 orang (3,3%) memiliki pengetahuan
baik.
A
T
AR
48
e. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
Hasil dari distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang pemberian vitamin A dapat diketahui pada tabel 5 di bawah
ini.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Pemberian Vitamin A
Kategori
Frekuensi
3
13
14
30
Baik
Cukup
Kurang
Total
Berdasarkan
tabel
4.6
Persentase (%)
10,0
43,3
46,7
100
menunjukkan
sebagian
AN
besar
A YAK
K
A OG
kategori kurang sebanyak 14 orang (46,7%) dan kategori baik
T ANI Y
S
U .Y
sebanyak 3 orang (10,0%).
P AL A
R
E ER
4. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin
A berdasarkan Karakteristik.
P
D
N
JE
a. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
S Usia
E
berdasarkan
K
TI
S
Tabel 4.7 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian
Vitamin A berdasarkan Usia
Usia
< 20 tahun
20-35 tahun
Total
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Pemberian Vitamin A
Baik
Cukup
Kurang
f
%
f
%
f
%
0
0
0
0
3
100
3
11,1 13 48,1 11 40,7
3
10,0 13 43,3 14 46,7
Total
f
3
27
30
A
T
AR
pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin A berada pada
%
100
100
100
49
Tabel 4.7 menunjukkan responden dengan usia < 20 tahun
seluruhnya memiliki pengetahuan tentang pemberian vitamin A pada
kategori kurang. Gambaran responden dengan usia 20-35 tahun dengan
tingkat pengetahuan tentang pemberian vitamin A kategori baik sebanyak
3 orang (11,1%), kategori cukup sebanyak 13 orang (48,1%) dan kurang
sebanyak 11 orang (40,7%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa
semakin matang usia ibu maka pengetahuannya juga semakin bertambah.
b. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
berdasarkan Pendidikan
AN
Tabel 4.8 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian
A YAK
K
A OG
Vitamin A berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
T ANI Y
S
U .Y
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
Baik
Cukup
Kurang
f
%
f
%
F
%
0
0
4
44,4
5
55,6
0
0
9
50,0
9
50,0
1
100
0
0
0
0
2
100
0
0
0
0
3
10,0
13
43,3 14 46,7
P AL A
R
E ER
P
SMP
SMA
D3
S1
Total
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
Total
f
9
18
1
2
30
A
T
AR
%
100
100
100
100
100
Tabel 4.9 menunjukkan responden yang berpendidikan SMP
dengan pengetahuan tentang pemberian vitamin A kategori cukup
sebanyak 4 orang (44,4%), kurang sebanyak 5 orang (55,6%) dan tidak
ada pada kategori baik. Gambaran responden yang berpendidikan SMA
dengan pengetahuan tentang pemberian vitamin A kategori cukup dan
kurang masing-masing sebanyak 9 orang (50,0%), dan tidak ada pada
kategori baik. Gambaran responden yang berpendidikan D3 seluruhnya
50
memiliki pengetahuan tentang vitamin A kategori baik sebanyak 1 orang
(100%). Gambaran responden yang berpendidikan S1 seluruhnya memiliki
pengetahuan tentang vitamin A kategori baik sebanyak 2 orang (100%).
Hal tersebut memberikan gambaran bahwa semakin tinggi pendidikan
maka semakin baik pula pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin
A di BPS Muryati, Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman,
Yogyakarta.
c. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
berdasarkan Pekerjaan
AN
Tabel 4.9 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian
A YAK
K
A OG
Vitamin A berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
T ANI Y
S
U .Y
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Pemberian Vitamin A
Baik
Cukup
Kurang
f
%
f
%
F
%
1
100
0
0
0
0
2
66,7
0
0
1
33,3
0
0
4
57,1
3
42,9
0
0
9
47,4 10 52,6
3
10,0
13
43,3 14 46,7
P AL A
R
E ER
P
PNS
Swasta
Wiraswasta
IRT
Total
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
Total
f
1
3
7
19
30
A
T
AR
%
100
100
100
100
100
Tabel 4.9 menunjukkan responden yang bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil dengan pengetahuan tentang vitamin A kategori baik
sebanyak 1 orang (100%). Gambaran responden yang bekerja di bidang
swasta dengan pengetahuan tentang vitamin A kategori baik sebanyak 2
orang (66,7%), kategori kurang sebanyak 1 orang (33,3%) dan tidak ada
pada kategori cukup. Gambaran responden yang bekerja sebagai
wiraswasta dengan pengetahuan tentang vitamin A kategori cukup
51
sebanyak 4 orang (57,1%), kategori kurang sebanyak 3 orang (42,9%) dan
tidak ada pada kategori baik. Gambaran responden yang tidak bekerja atau
IRT dengan pengetahuan tentang vitamin A kategori cukup sebanyak 9
orang (47,4%), kategori kurang sebanyak 10 orang (52,6%) dan tidak ada
pada kategori baik. Status pekerjaan ibu nifas dapat mempengaruhi
pengetahuan tentang vitamin A tergantung jenis pekerjaannya. Ibu yang
bekerja diluar rumah dapat memperoleh informasi yang lebih luas
dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, hal tersebut tentu saja akan
mendukung ibu dalam memperoleh pengetahuan tentang pemberian
AN
vitamin A pada masa nifas.
A YAK
K
A OG
d. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
berdasarkan Paritas
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
Tabel 4.10 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian
P
Vitamin A berdasarkan Paritas
D
Tingkat Pengetahuan Ibu
NGambaran
E
J Nifas Tentang Pemberian Vitamin A
ST
Paritas
S
E
K
I
1
2
3
Total
Baik
f
%
0
0
3
27,3
0
0
3
10,0
Cukup
f
%
2
15,4
5
45,5
6
100
13
43,3
Kurang
F
%
11 84,6
3
27,3
0
0
14 46,7
Total
f
13
11
6
30
A
T
AR
%
100
100
100
100
Tabel 4.10 menunjukkan responden yang memiliki paritas 1
dengan pengetahuan tentang pemberian vitamin A kategori cukup
sebanyak 2 orang (15,4%), kurang sebanyak 11 orang (84,6%) dan tidak
ada pada kategori baik. Gambaran responden yang memiliki paritas 2
dengan pengetahuan tentang pemberian vitamin A kategori baik sebanyak
52
3 orang (27,3%), cukup sebanyak 5 orang (45,5%) dan kurang sebanyak 3
orang (27,3%). Gambaran responden yang memiliki paritas 3 seluruhnya
memiliki pengetahuan tentang pemberian vitamin A kategori cukup
sebanyak 6 orang (100%). Semakin sering ibu melahirkan atau semakin
tinggi paritas ibu, maka pengalaman ibu tentang perawatan kesehatan
masa nifas juga semakin meningkat termasuk pemberian vitamin A
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu
AN
nifas tentang pemberian vitamin A. Adapun pembahasan mengenai karakteristik
A YAK
K
A OG
ibu dan tingkat pengetahuan adalah sebagai berikut:
T ANI Y
S
U .Y
1. Gambaran Karakteristik Ibu Nifas di BPS Muryati, Gendingsari, Tirtomartani,
P AL A
R
E ER
Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Gambaran karakteristik ibu berdasarkan umur diketahui sebagian besar
P
D
N
JE
berumur 20-35 tahun sebanyak 27 orang (90,0%). Usia 20-35 tahun merupakan
S
E
K
I
T
usia yang ideal bagi seorang wanita untuk mengandung dan melahirkan karena
Sfungsi organ-organ reproduksi dalam tubuhnya sudah cukup matang. Hasil
penelitian juga menunjukkan terdapat ibu yang berusia < 20 tahun. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori semakin cukup umur tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Artinya, ibu
dengan umur 20-35 tahun dapat menjadi daya dukung dalam meningkatkan
pengetahuan ibu dibandingkan dengan ibu yang berumur < 20 tahun.
A
T
AR
53
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka
Yuliyanti (2012), menunjukan tingkat pengetahuan tentang vitamin A pada
masa nifas berada pada kategori baik (43,8%) pengetahuan tersebut umumnya
diperoleh dari faktor pendidikan dan informasi yang ibu peroleh.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan responden diketahui
sebagian besar tidak bekerja atau bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT)
sebanyak 19 orang (63,3%).Status pekerjaan ibu nifas dapat mempengaruhi
pengetahuan tentang vitamin A tergantung jenis pekerjaannya. Hasil
karakteristik responden juga menunjukkan terdapat ibu yang bekerja sebagai
AN
PNS. Ibu yang bekerja diluar rumah dapat memperoleh informasi yang lebih
A YAK
K
A OG
luas dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, hal tersebut tentu saja akan
T ANI Y
S
U .Y
mendukung ibu dalam memperoleh pengetahuan tentang pemberian vitamin A
P AL A
R
E ER
pada masa nifas.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diketahui sebagian besar
P
D
N
JE
memiliki pendidikan SMA sebanyak 18 orang (60,0%). Pendidikan berarti
S
E
K
I
T
A
T
AR
bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain
Smenuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukkan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Semakin
tinggi pendidikan ibu maka informasi dan pengetahuan yang dimiliki ibu
berkaitan dengan pemberian vitamin A juga semakin meningkat.
Karakteristik responden berdasarkan paritas diketahui sebagian besar memiliki
paritas 1 sebanyak 13 orang (43,3%). Paritas merupakan jumlah atau
banyaknya anak yang dilahirkan. Ibu dengan paritas 1 artinya ibu yang baru
54
melahirkan anak pertama. Ibu dengan paritas primipara belum memiliki
pengalaman tentang perawatan masa nifas termasuk konsumsi vitamin A. Hasil
karakteristik ibu juga diketahui terdapat ibu dengan paritas 3. Semakin sering
ibu melahirkan atau semakin tinggi paritas ibu, maka pengalaman ibu tentang
perawatan kesehatan masa nifas juga semakin meningkat termasuk pemberian
vitamin A. Menurut Notoatmodjo (2010) pengalaman merupakan salah satu
sumber pengetahuan dimana seseorang dengan pengalaman yang banyak
cenderung memiliki pengetahuan yang lebih tinggi.
2. Tingkat pengetahuan Ibu Nifas tentang Pemberian Vitamin A di BPS Muryati,
Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
AN
A
T
AR
A YAK
K
A OG
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
T ANI Y
S
U .Y
nifas tentang pengertian vitamin A sebagian besar pada kategori baik sebanyak
P AL A
R
E ER
14 orang (46,7%). Hal tersebut menunjukkan pengetahuan tentang pengertian
vitamin A berada pada kategori baik. Ibu dengan pengetahuan baik berkaitan
P
D
N
JE
dengan pengertian vitamin A sudah mengetahui bahwa vitamin A merupakan
S
E
K
I
T
zat yang larut dalam lemak dan merupakan vitamin yang digunakan untuk
Smemelihara kesehatan tubuh. Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang
larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh,
sehingga
harus
dipenuhi
dari
luar
(esensial),
berfungsi
untuk
penglihatan,pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit (Depkes RI, 2009). Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa ibu nifas
sudah bisa memahami tentang pengertian vitamin A.
55
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka
Yuliyanti (2012), bahwa ada pengaruh antara pendidikan dengan pengetahuan
karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin luas pula pola
pemikirannya temaksud tentang mengkonsumsi vitamin A. sebagian besar
responden telah memahami tentang pengertian dari vitamin A ditunjang
dengan umur responden yang mayoritas dalam fase normal untuk kehamilan
dan melahirkan yaitu 20-35 tahun. Umur tersebut matang untuk menerima
informasi dan pengetahuan.
Hasil penelitian juga menunjukkan tingkat pengetahuan ibu berkaitan
AN
dengan manfaat vitamin A berada pada kategori kurang yakni sebanyak 19
A YAK
K
A OG
orang (63,3%). Sebagian besar ibu nifas belum mengetahui manfaat pemberian
T ANI Y
S
U .Y
vitamin A bagi kesehatan khususnya kesehatan salama masa nifas. Almatsier,
P AL A
R
E ER
(2003) menyebutkan bahwa vitamin A bermanfaat untuk meningkatkan daya
penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan, memperbaiki sistem reproduksi
P
D
N
JE
dan berfungsi sebagai penambah kekebalan tubuh. Ibu nifas yang
S
E
K
I
T
mengkonsumsi vitamin A tentu saja dapat mempercepat pemulihan masa nifas.
S
A
T
AR
Pemberian vitamin A bagi ibu nifas juga dapat bermanfaat menaikkan
jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga pemberian vitamin A pada
ibu nifas sangatlah penting, karena pada masa nifas ibu menyusui bayinya
sehingga secara tidak langsung bayi pun memperolehnya. Dengan pengetahuan
yang kurang mengenai manfaat vitamin A, maka ibu akan cenderung tidak
memperhatikan pemberian vitamin A pada masa nifas, hal tersebut tentu saja
56
akan berakibat kurang baik bagi ibu dan juga bayi karena kandungan vitamin
yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi.
Pengetahuan ibu nifas berkaitan dengan sumber vitamin A sebagian besar
pada kategori cukup yaitu sebanyak 16 orang (53,3%). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ibu nifas sudah cukup mengetahui sumber-sumber
makanan yang mengandung vitamin A. Menurut Hidayat (2005) vitamin A
yaitu karoten terdapat dalam berbagai macam makanan diantaranya daging
merah hati, susu, susu bubuk, keju dan mentega. Ibu dengan pengetahuan
cukup cenderung telah mengetahui vitamin A bisa didapatkan dari susu dan
AN
keju tetapi belum mengetahui sumber lain yang dapat berasal dari sayursayuran hijau serta buah-buahan.
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
Berdasarkan hasil penelitian berkaitan dengan pengetahuan ibu tentang
P AL A
R
E ER
dampak kekurangan vitamin A dapat diketahui sebagian besar berada pada
kategori kurang yaitu sebanyak 20 orang (66,7%). Ibu dengan pengetahuan
P
D
N
JE
kurang belum memahami tentang dampak kurangnya asupan vitamin A
S
E
K
I
T
A
T
AR
diantaranya penyakit mata dan juga Xeropthalmia. Ibu juga belum mengetahui
Sbahwa kekurangan vitamin A mayoritas terjadi pada anak dan balita.
Ibu
dengan pengetahuan kurang tentang dampak vitamin A dapat berakibat pada
kurangnya kesadaran ibu untuk mengkonsumsi vitamin A pada masa nifas.
Pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin A di BPS Muryati,
Gendingsari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta secara keseluruhan
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu pada berada pada kategori kurang. Hal
tersebut dibuktikan dengan jumlah responden dengan pengetahuan kurang
57
sebanyak 14 orang (46,7%). Ibu belum sepenuhnya mengetahui tentang
pengertian vitamin A, manfaat vitamin A, sumber-sumber vitamin A serta
dampak yang timbul akibat kekurangan vitamin A. Pengetahuan ibu yang
kurang, dapat disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan ibu, pekerjaan,
lingkungan serta kurangya informasi yang didapatkan, baik dari media cetak,
media elektronik maupaun malalui pendidikan kesehatan di Puskesmas, rumah
sakit atau rumah bersalin. Ibu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
tentang pemberian vitamin A agar dapat menjadi daya dukung dalam
mengkonsumsi vitamin A dan menambah derajat kesehatan ibu dan anak.
AN
Berdasarkan hasil penelitian ini dan teori para ahli serta penelitian
A YAK
K
A OG
sebelumnya membuktikan bahwa pengetahuan ibu nifas berkaitan dengan
T ANI Y
S
U .Y
pemberian vitamin A merupakan hal yang mendasar bagi ibu untuk mengetahui
P AL A
R
E ER
manfaat pemberian vitamin A pada ibu nifas. Hasil penelitian menunjukkan
secara umum pengetahuan ibu nifas tentang pemberian vitamin A masih
P
D
N
JE
kurang. Perlu dilakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut.
S
Pemberian
E
K
TI
pendidikan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk
Smeningkatkan pengetahuan ibu nifas dalam hal mengkonsumsi vitamin A. Ibu
yang telah memiliki pengetahuan baik dapat menjadi daya dukung dalam
peningkatan kesadaran ibu akan pentingnya konsumsi vitamin A tidak cukup
hanya mengkonsumsi kapsul vitamin A dari petugas kesehatan, namun juga
mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin A agar
dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
A
T
AR
58
C. Ketebatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini diantaranya:
1. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif sehingga tidak melakukan analisis
terhadap masing-masing faktor yang menyebabkan kurangnya pengetahuan
ibu tentang mengkonsumsi vitamin A
2. Penelitian ini hanya menggali pengetahuan berdasarkan karakteristik usia,
pendidikan, pekerjaan dan paritas namun tidak menggali faktor lain yang
dapat
mempengaruhi
pengertian
misalnya
sosial,
budaya,
ekonomi,
AN
T
AR
Lingkungan, dan pengalaman.
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
A
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Gambaran karakteritik ibu nifas di BPS Muryati, Gendingsari,
Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berumur 20-35 tahun, ibu nifas sebagian besar tidak
AN
bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Pendidikan ibu sebagian besar
A YAK
K
A OG
SMA dan ibu mayoritas memiliki paritas 1.
T ANI Y
S
U .Y
2. Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas di BPS Muryati, Gendingsari,
P AL A
R
E ER
Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta tentang pemberian vitamin A
berada pada kategori kurang 14 (46,7%).
P
B. Saran
D
N
JE
S
Mengacu
E
K
TI
dari hasil penelitian, analisis data dan berdasarkan
Skesimpulan yang telah diambil maka berikut ini adalah :
1. Bagi Ibu Nifas
Diharapkan tetap mengkonsumsi vitamin A Selain itu mengkonsumsi
makanan yang mengandung vitamin A karena sangat berguna bagi ibu
nifas dan bayi.
59
A
T
AR
60
2. Bagi Bidan
Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas
kesehatan dalam pemberian konseling khususnya masa nifas tentang
kebutuhan vitamin A pada ibu nifas dan pemberian vitamin A pada ibu
Nifas.
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
A
T
AR
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Ariani. 2009. Perawatan Ibu Bersalin ( Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin).
Yogyakarta :Penerbit Fitramaya
Arikunto.Suharsimi. (2010) Prosedur Penelitian. Penerbit PT RINEKA CITRA.
Jakarta.
Depkes. RI. (2004) Pogram penanggulangan kekurangan vitamin A
, (2010). Profil kesehatan Indonesia 2009. DepKes RI : Jakarta
,( 2004). Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Jakarat
DinKes DIY, 2010.Profil kesehatan DIY 2010. DinKes DIY : Yogyakarta
AN
Dinkes Kab Sleman 2012 Profil Kesehatan Sleman 2012. DinKes Sleman
pada ibu Nifas
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
Hidayat.(2007) Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data.Jakarata
Salemba Medika.
P AL A
R
E ER
Hulliana, M (2003). Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : Puspa Swara
Naibaho. 2013. Gambaran Pemberian Kapsul Vitamin A untuk Ibu Nifas oleh
P
ND
E
Tapian Nauli
S J Kabupaten Tapanuli Tengah.
E
Nanny,IK
V. dan Sunarsih, T. (2011). Asuhan kebidanan pada ibu Nifas. Jakarta :
T
S Salemba Medika
Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Poriaha Kecamatan
Notoatmodjo, S. (2005) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta
,(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Rineke
Cipta, Jakarta
, (2005). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku, Rineke Cipta,
Jakarta.
Marmi. (2012). Asuhan kebidanan pada masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rahayu, 2010. Klasifikasi, fungsi dan metabolism vitamin
Saifudin, A. B. (2006) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
A
T
AR
Eka Yuliyanti 2012 faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian vitamin A
Sediaoetama (2009) Gizi Seimbang. Yogyakarta : Bangkit.
Waryana. (2010) Kebutuhan Nutrisi dan Gizi pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Wiknjosastro, H. (2005) Ilmu Kebidanan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
A
T
AR
Download