PENGEMBANGAN MATERI MELALUI PERMAINAN “BATTLECHEF” UNTUK MENGAJARKAN GRAMMAR PADA PENULISAN TEKS PROSEDUR” Daning Desy Artyani Program Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang BendanNgisor Semarang Indonesia 50233 [email protected], faximile: (024) 8449969 Abstrak Penelitian ini untuk mengidentifikasi permainan apa yang tersedia untuk mengajar grammar pada penulisan teks prosedur pada pembelajaran Bahasa Inggris kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, dan permainan apa yang dibutuhkan untuk mengajar grammar dalam menulis teks prosedur. Penelitian ini menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg & Gall (Borg & Gall, 1983). Langkah-langkah tersebut digunakan untuk mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran dan untuk mengukur keefektifannya dalam menggunakan produk tersebut. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, test dan angket menunjukkan bahwa permainan ―Battlechef‖ mempunyai peran dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Dengan melihat hasil dari pre test dan post test, itu membuktikan bahwa mengajar grammar teks prosedur dengan menggunakan permainan ―Battlechef‖ akan meningkatkan kemampuan menulis untuk murid kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Kata kunci: Permainan ―Battlechef‖, Teks prosedur, Pengembangan, Grammar, Menulis PENDAHULUAN Kemampuan seseorang dalam menulis sering menjadi tolak ukur kemampuan bahasa inggrisnya. Seseorang yang bisa menulis dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar seringkali memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik pula. Permasalahan yang sering timbul pada pembelajaran menulis adalah, pembelajaran menulis secara tradisional seringkali berfokus pada hasil, tidak banyak perhatian yang diberikan untuk menolong siswa mengembangkan ide dalam proses menulis. Tidak mengherankan jika pembelajaran menulis menjadi kuno, kering dan membosankan (Leki,1996). Leki (1997) menyatakan bahwa tujuan dari aktifitas menulis bagi siswa adalah untuk menangkap kesalahan tata bahasa (grammar), ejaan (spelling), dan tanda baca (punctuation). Peneliti mencoba memberi aktifitas menulis yang terukur dan menyenangkan. Aktifitas tersebut berfungsi sebagai alat pemandu bagi siswa agar dapat menghasilkan tulisan yang benar. Aktifitas pemandu tersebut berfokus pada panduan penggunaan grammar dalam teks prosedur. Siswa akan melaksanakan aktifitas tersebut secara menyenangkan karena mereka melakukannya melalui permainan. Permainan berkelompok ini dapat menumbuhkan semangat gotong royong, dan percaya diri. Dengan belajar dengan kelompoknya siswa dibiasakan untuk memecahkan permasalahan bersama sama. Belajar dalam kelompok juga bisa memupuk rasa percaya didri, karena siswa merasa tidak sendiri dalam pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa memenuhi kebutuhan siswa terhadap komponen bahasa seperti struktur bahasa, kosakata, ejaan dan pengucapan. Itulah mengapa tata bahasa (grammar) menjadi hal penting karena tata bahasa termasuk dalam keterampilan dasar berkomunikasi. “we know that grammar is not simply a formal network, but a communicative device which is functionally motivated” (Batstone, 1994). Tata bahasa (grammar) bukanlah sekedar jaringan 41 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN formal, tetapi suatu alat komunikasi yang ditumbuhkan secara fungsional. Grammar bukanlah komponen yang dipelajari terpisah, tetapi terintegrasi dalam keterampilan lain dan diajarkan secara kontekstual. Pada kenyataannya, siswa biasanya harus belajar lebih keras dalam memahami grammar atau tata bahasa Inggris, kebanyakan siswa kesulitan dalam memahami dan menggunakan grammar tersebut dalam berkomunikasi baik secara tulis maupun ucap. Pada dasarnya kesulitan dalam menerima pengetahuan grammar, banyak ditemui pada proses belajar mengajar di sekolah. Situasi seperti itu juga dijumpai oleh peneliti ketika melakukan pengamatan mengenai “Grammaring” dalam keterampilan menulis pada kelas VIII baik pada SMP Negeri 1 Kendal, SMP Negeri 2 Kendal, dan SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Sebagai langkah awal dari Penelitian peneliti melakukan pengamatan, wawancara dan memberi angket, Kemudian peneliti menemukan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII dari masing masing sekolah merasa kurang tertarik menulis karena selama ini keterampilan menulis belum diajarkan dengan tepat. Permasalahan umum adalah terbatasnya aktifitas menyenangkan yang diterapkan. Begitu pula dengan buku pegangan yang tidak menyediakan pendekatan interaktif. Dengan mempertimbangkan dan menyadari kesulitan yang dihadapi siswa, Peneliti kemudian mencoba mencari jalan keluar, yaitu menyediakan permainan yang dilengkapi dengan instruksi yang efektif yang disebut Battlechef. Proses pembelajaran akan lebih menyenangkan sehingga pembelajaran menulis yang mengaplikasikan ilmu tata bahasa (grammar) dalam konteks EFL (English as Foreign Language) akan lebih berarti. Ada banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah grammar diajarkan dengan tepat. Al-Mekhlafi dan Nagaratnam (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Difficulties in teaching and learning grammar in an EFL context”, mereka menyatakan bahwa guru bahasa Inggris sering digambarkan sebagai "unattractive grammar”. Itu menunjukkan bahwa cara guru mengajar adalah hal yang mendesak (urgent) untuk diperbaiki. Hidayati (2010) melalui penelitiannya “Improving student‟s ability in writing procedure text using REALIA”. Penelitian tersebut juga mencoba memberi jalan keluar bagaimana siswa dapat menulis teks prosedur dengan tepat yaitu melalui demonstrasi menggunakan benda benda asli.Tujuannya adalah pembelajaran yang kontekstual sehingga siswa mendapatkan gambaran yang jelas dalam belajar. Pada era globalisasi dimana kemajuan teknologi menuntut manusia modern untuk selalu menggunakan alat alat elektronik dalam segala aspek kehidupan. Alat elektronik tersebut selalu dilengkapi dengan buku petunjuk atau manual yang kebanyakan ditulis dalam bahasa asing. Maka kemampuan memahami manual menjadi penting bagi siswa kelas VIII, sebagai implementasi dari pembelajaran Bahasa Inggris pada kompetensi Dasar 3.5 yaitu Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dariteks prosedur lisan dan tulisberbentuk resep dan manual, sangat pendek dan sederhana. Menurut Anderson (1997) Procedure text is piece of text that gives us instructions for doing something. Tujuan teks prosedur adalah menggambarkan bagaimana sesuatu dilakukan atau diselesaikan melalui tahap tahap tertentu. Peneliti mencoba memberikan proses pembelajaran yang menyenangkan terutama dalam mengaplikasikan grammar pada teks prosedur. Pengembangan materi penulisan teks prosedur ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan siswa seperti yang dimandatkan kurikulum pada Kompetensi Dasar 4.8 yaitu ; Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, berbentuk resep dan manual, denganmemperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.dan 4.9 Menangkap makna dalam teks prosedur, lisan dan tulis, berbentuk resep dan manual, sangat pendek dan sederhana. Salah satu usaha dalam mensukseskan tujuan dari pembelajaran grammar pada penulisan teks prosedur adalah dengan memberikan aktifitas interaktif yang menarik. Seperti yang dikatakan Hidayati (2010) siswa mendapatkan kesulitan dalam menulis teks prosedur dikarenakn guru hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah tanpa di dukung dengan alat bantu pengajaran. Musilova Lenca Bc (2010) menyatakan bahwa permainan mendukung penggunaan grammar dengan cara tanpa 42 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN membebani siswa; permainan mengajarakan siswa untuk bekerjasama dan bermain secara jujur (fair play) Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tahu bahwa siswa membutukan media yang menarik untuk memahami dan mengerti grammar dengan mudah, yang kemudian akan diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal tersebut juga sangat mendukung peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancanganResearch and Development (R & D) yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983). Peneliti kemudian menyederhanakan sepuluh langkah yang diberikan menjadi hanya dua langkah saja, yaitu pengumpulan informasi dan kemudian menganalisanya. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kendal, SMP Negeri 2 Kendal, dan SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Peneliti mengawali dengan mengumpulkan informasi dari siswa kelas VIII pada masing masing sekolah. Melalui pengamatan, wawancara, tes awal dan angket, peneliti ingin mengetahui materi dan aktifitas apa yang telah diberikan dalam pengajaran grammar untuk penulisan teks prosedur. Apakah guru bahasa Inggris pada ketiga sekolah tersebut menggunakan metode permainan atau aktifitas menarik lainnya. Peneliti juga ingin mengetahui tentang pemahaman siswa pada materi teks prosedur, khususnya pada ketrampilan menulis dengan menggunakan tata bahasa (grammar) yang tepat. Pengamatan juga diberikan dalam bentuk tes awal. Tujuan dari tes awal adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai grammar dan penulisan teks prosedur. Setelah mendapatkan informasi dan data mengenai pelaksanaan dan materi pada pembelajaran menulis teks prosedur, peneliti kemudian sampai pada tahap analisa data. Peneliti mencari tahu permainan apa yang tepat untuk mengajarkan grammar pada penulisan teks prosedur. Permainan yang mampu menyediakan aktifitas yang menarik sekaligus akan mempermudah siswa dalam mempelajari grammar sehingga siswa dapat memproduksi prosedur atau manual dengan benar. PEMBAHASAN Pada bagian ini peneliti menyajikan penemuan dari penelitian ini, terutama hasil wawancara, pengamatan, tes dan angket. Setelah itu peneliti menganalisa data tersebut dan menyimpulkan tindakan apa yang akan diberikan. Penelitian mengambil objek siswa kelas VIII dari tiga SMP, yaitu; SMPN 1 Kendal, SMPN 2 Kendal dan SMPN 3 Patebon Kendal. Langkah pertama sebagai pengumpulan data adalah dengan mewawancarai beberapa siswa dan seorang guru pada masing masing sekolah. Hasil dari wawancara tersebut yaitu; ketiga guru bahasa Inggris pada masing masing sekolah tersebut belum pernah memberikan permainan untuk mengajarkan grammar maupun ketrampilan menulis pada teks prosedur. Mereka menyatakan bahwa terkadang mereka mengalami kesulitan untuk memilih permainan yang sesuai dengan pengajaran atau materi tertentu, karena tidak semua permainan dapat diterapkan pada semua sub kompetensi atau kompetensi. Namun begitu, guru di ketiga sekolah tersebut selalu berusaha memberikan aktifitas yang interaktif dalam mengajarkan grammar pada teks prosedur, misalnya dengan metode demonstrasi, yaitu dengan cara mendemonstrasikan langkah langkah pada prosedur tertentu sekaligus menggunakan benda aslinya. Hasil angket menggambarkan bahwa sebagian besar siswa kurang menyukai aktifitas menulis. Siswa juga sangat mengharapkan ada aktifitas yang menyenangkan di kelas. Mereka lebih memilih tema pembelajaran yang menggambarkan aktifitas mereka sehari hari. Mereka menyadari bahwa pembelajaran akan lebih menyenangkan apabila guru bisa menerapkan metode yang membuat siswa tertarik, salah satunya adalah melalui permainan. Terlebih lagi pembelajaran pada materi yang menuntut pemahaman grammar tertentu. Mereka juga percaya bahwa dengan permainan guru akan mendapatkan keuntungan karena permainan sangat menarik dan memotivasi siswa untuk bersemangat 43 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN dan lebih tertarik untuk belajar. Permainan menolong guru menciptakan situasi yang tepat, sedangkan siswa dapat berperan aktif dalam berekspresi, permainan juga menyediakan tempat berlatih bahasa secara lebih kontekstual. Siswa menyadari kesulitan mereka dalam mempelajari bahasa Inggris, terlebih ketika mempelajari grammar. Siswa menyatakan bahwa mereka ingin mengetahui dan mengimplementasikannya grammar dengan mudah. Mereka tahu bahwa bahasa Inggris selalu ada disekitar mereka, pada setiap aktifitas yang mereka lakukan. Oleh sebab itu mereka merasa memerlukan alat yang bisa menuntun mereka untuk dapat berkomunikasi dalam suasana yang menyenangkan. Dari wawancara tersebut, peneliti mengetahui bahwa siswa sebenarnya menyadari pentingnya bahasa Inggris dalam kehidupan sehari hari. Peneliti juga mengetahui bahwa siswa sangat menyukai permainan, khususnya permainan yang dimainkan selama proses belajar dikelas., pertimbangannya adalah; permainan adalah udara segar dalam aktifitas rutin yang membosankan di kelas; permainan membuat siswa termotivasi dan tertantang; permainan membuat siswa mampu mempertahankan stabilitas proses pembelajaran. Tes awal di berikan dengan tujuan agar peneliti mempunyai data awal tentang penguasaaan grammar dan mengenai ketrampilan menulis yang dimiliki siswa pada teks prosedur. Ratarata nilai tes awal siswa kelas VIII SMPN 1 Kendal adalah 76,5, sedangkan SMP N mendapatkan nilai rata-rata sebesar 90,2 dan nilai rata-rata siswa SMPN 3 Patebon Kendal adalah 83,5. Akumulasi nilai dari ketiga sekolah tersebut adalah 83,4. Dari diskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa dari ketiga sekolah tersebut mempunyai cukup pengetahuan mengenai teks prosedur. Pengamatan awal dan hasil analisa data tersebut telah membawa peneliti untuk menyediakan permainan grammar yang berfungsi sebagai media pembelajaran interaktif. Permainan tersebut akan menuntun siswa secara bertahap untuk mempelajarai grammar pada teks prosedur yaitu; collocation, imperative dan connective sequence. Peneliti berharap siswa akan mempelajari grammar tersebut dengan mudah, dan akan menerapkannya dalam penulisan teks prosedur dengan mudah dan benar. Permainan tersebut adalah “Battlechef” yang dikembangkan dari permainan sebelumnya yang disebut permainan “Battleship”. Berikut adalah gambaran dari permaianan ―Battlechef‖. Gambar 1, Menu Utama dari permainan Battlechef 44 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN KESIMPULAN Siswa kelas VIII pada SMPN 1 Kendal, SMPN 2 Kendal dan SMPN 3 Patebon Kendal merasa pembelajaran grammar yang disajikan di kelas masih kurang menarik. Mereka ingin memahami dan menerapkan grammar dalam kalimat atau teks dengan mudah. Karena itu diperlukan media dan metode yang tepat agar grammar dapat dipelajari dengan mudah dan dalam situasi yang menyenangkan. Pengetahuan grammar tersebut kemudian diimplementasikan dalam menulis teks prosedur. Peneliti mencoba menyediakan permainan Battlechef sebagai pengembangan materi yang akan membantu siswa melalui tahapan tertentu untuk mengimplementasikan grammar pada penulisan teks prosedur dengan baik. SARAN Permainan bisa menjadi satu alternative yang mendukung siswa untuk terlibat dalam pembelajaran yang menyenangkan. Diketahui bahwa permainan berguna bagi untuk memotivasi siswa, karena permainan memberikan latihan berbahasa dengan bermacam keterampilan, mendorong siswa untuk lebih ekspresif dan kreatif. Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa lebih mudah bereksplorasi dan mendapatkan pengetahuan. Karena itu guru harus menyediakan permaiana yang mampu mendorong siswa untuk lebih terampildalam mengginakan bahasa asing. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi peneliti untuk berbagi pengalaman dan hasil dari penelitian ini kepada guru yang lain, khususnya guru bahasa Inggris. Diharapkan permainan sederhana ini dapat mendorong guru bahasa Inggris yang lain untuk menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan lebih banyak lagi. Sekolah juga dapat memotivasi guru gurunya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dalam mendukung peningkatan kompetensi guru. DAFTAR PUSTAKA Anderson, Mark and Kathy Anderson,1997. Text Types in English 1. South Yarra Malaysia: Machmillan Education Badger, R and White, G. 2000. A Process genre approach to teaching writing. ELT Journal Retrieved on 13th November 2012 Batstone, R 1994. Grammar. Oxford: Oxford University Press Bolinger, D 1977. Meaning and Form. London: Longman Borg, W and Gall, M. 2003. Educational Research: an introduction 7th edition. New York: Longman Fauziati, Endang . 2010. Teaching English as a Foreign Language. Surakarta: Pustaka Utama Hamachek, D. 1999. Effective teachers: What they do, how they do it, and the importance of selfknowledge. In R. Lipka & T. Brinthaupt (eds.), The role of self in teacher development . Albany: State University of New York Press Klauer, C. 1998. Teach English. Using Games in Language Teaching. Retrieved on 3 November 2009 from http://maxpages.com/teachenglish/Games_in_Language_Teaching Lin, S. 2002. Encyclopedia of Educational Technology. Piaget's developmental stages. In B. Hoffman (Ed). Retrieved on 6 December 2009 from http://coe.sdsu.edu/eet/articles/piaget/start.htm Musilová, L Bc .2010. Grammar Games in ELT Bachelor Thesis Masaryk University Brno faculty of EducationEnglish Language and Literature Department Richards, J.C and Renandya, W. A. 2002. Methodology in Language Teaching: An Anthology of Current Practice. Cambridge: Cambridge University Press Wahidi R, 2008 ― Genre of the Text‖http://rachmatwahidi.wordpress.com Welcome to Battleship, © 2000 www.freeboardgames.com All rights reserved. 45 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN Vernon, S. A. (2006). Discover how your Pupils Can Learn to Speak English 2x as Fast when they´re excited about Learning....Using Hundreds of Fun English Games. Teaching English Games. Learning is Fun! Retrieved on 17 May 2009 from http://www.teachingenglishgames.com/412.htm 46