PowerPoint Template

advertisement
LOGO
EKONOMI MAKRO
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
Mikroekonomi vs Makroekonomi
Untuk dapat memahami ilmu makro ekonomi,
sebaiknya kita mengenali terlebih dahulu
perbedaan antara ilmu makroekonomi dengan
ilmu mikroekonomi.
 Mikroekonomi merupakan ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang pilihan, keputusan dan
interaksi antara pilihan dan keputusan agen-agen
perekonomian.
 Sedangkan Makroekonomi merupakan ilmu
ekonomi yang mempelajari perekonomian Negara
dan perekonomian global secara menyeluruh.
Mikroekonomi vs Makroekonomi
 Untuk mengerti perekonomian suatu Negara kita
harus mengetahui peran dan target otoritas
kebijakan fiskal dan moneter setiap Negara.
 Contoh Negara Indonesia dimana pemerintah sebagai
otoritas kebijakan fiskal bertujuan untuk mendapatkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan tingkat
pengangguran yang rendah.
 Sedangkan peran bank sentralnya yakni Bank Indonesia
sebagai otoritas kebijakan moneter adalah untuk
menjaga kestabilan nilai rupiah sesuai dengan pasal 7
UU no. 3 tahun 2004.
 Dimana kestabilan nilai tukar rupiah ini tercermin dalam
pada nilai inflasi dan nilai tukar (Rupiah).
www.themegallery.com
Contents
1
Output Agregat
2
Inflasi
3
Pengangguran
Company Logo
Output Agregat
 Output Agregat adalah jumlah nilai seluruh output barang
dan jasa yang diproduksi pada suatu perekonomian dalam
jangka waktu tertentu.
 Output agregat memcerminkan kekayaan Negara dalam jangka
waktu tertentu.
 Dengan menggunakan logika model circular flow, output
agregat atau jumlah barang yang diproduksi memiliki nilai
yang sama dengan balas jasa yang diterima oleh pihak
yang memproduksi atau pendapatan nasional.
 Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator yang
digunakan dalam pembanding tingkat kesejahteraan antar
Negara. Agar memiliki tingkat akurasi ukuran
kesejahteraan yang baik biasanya Pendapatan Nasional ini
dibagi dengan tingkat populasi sehingga nantinya
didapatkan variabel Pendapatan Perkapita.
 Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan mencari nilai
Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto.
Terdapat tiga pendekatan dalam menghitung nilai GDP
Pendekatan
Produksi
Pendekatan
Produksi
menghitung
jumlah seluruh
produksi barang
dan jasa final
oleh suatu
Negara selama
satu tahun
Pendekatan
Pendapatan
Pendekatan
Pendapatan
menghitung output
berdasarkan
jumlah seluruh
pendapatan (balas
jasa) yang dterima
seluruh faktor
produksi dalam
waktu satu tahun.
Pendekatan
Pengeluaran
Pendekatan
Pengeluaran
menghitung output
berdasarkan
jumlah
pengeluaran
seluruh sektor
dalam
perekonomian
www.themegallery.com
Pendekatan Produksi
 Pendekatan Produksi menghitung jumlah seluruh
produksi barang dan jasa final oleh suatu Negara
selama satu tahun. Rumus matematis pendekatan ini:
 Y=Σ𝑃1𝑄1
 Ternyata dalam pendekatan ini menyebabkan double
counting karena dalam perhitungan ini memasukan
unsur barang final dan barang intermediate. Sehingga
terdapat pendekatan produksi baru untuk mengatasi
masalah double counting ini yaitu dengan pendekatan
nilai tambah (value added). Rumus pendekatan
matematis nilai tambah:
 Y=ΣVA𝑖
Pendekatan Produksi
 Pendekatan nilai tambah, Perekonomian Indonesia
dibagi menjadi 9 sektor:
 1. Pertambangan dan Penggalian
 2. Pertanian
 3. Industri Manufaktur
 4. Listrik, Gas, dan Air Minum
 5. Konstruksi
 6. Perdagangan, Hotel, dan Restauran
 7. Transportasi dan Komunikasi
 8. Jasa Keuangan
 9. Jasa Lain
www.themegallery.com
Pendekatan Produksi
www.themegallery.com
Pendekatan Pendapatan
 Pendekatan Pendapatan menghitung output berdasarkan
jumlah seluruh pendapatan (balas jasa) yang diterima
seluruh faktor produksi dalam waktu satu tahun. Balas jasa
yang diterima faktor produksi dapat berupa:
1. Upah, untuk tenaga kerja yang merupakan balas jasa yang
dominan dalam perekonomian.
2. Bunga, merupakan balas jasa untuk modal
3. Sewa, merupakan balas jasa untuk sumber daya alam yang
digunakan
4. Profit, balas jasa untuk keterampilan pengusahaan atau
entrepreuner
 Pendekatan ini memiliki kelemahan pada validitas data
pendapatan yang diterima faktor produksi, terdapat
keengganan responden dalam memberitahukan jumlah
pendapatan yang diterimanya, misalnya karena alasan
penghindaran atau meminimumkan pungutan pajak, dll
www.themegallery.com
Pendekatan Pengeluaran
 Pendekatan Pengeluaran menghitung output berdasarkan
jumlah pengeluaran seluruh sektor dalam perekonomian.
 Logika dari pendekatan ini berdasarkan analisa bahwa
pengeluaran suatu pihak merupakan pendapatan bagi pihak
lain. Rumus matematis pendekatan ini:
Y = C + I + G + (X-M)
 Dimana:
•
•
•
•
•
•
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga dan swasta
I = pengeluaran investasi
G = pengeluaran yang dilakukan pemerintah
X = pendapatan ekspor
M = pengeluaran impor
www.themegallery.com





Terdapat beberapa output yang tidak dimasukan dalam perhitungan,
misalnya underground economy karena bersifat illegal, output industri
kecil rumah tangga, dll.
Eksternalitas negative dari aktivitas ekonomi yang tidak dimasukan
kedalam perhitungan.
Green GDP menjadi solusi atas masalah ini, dimana dalam green GDP
telah memasukan unsur eksternalitas negatif dalam perhitungan GDP.
Perhitungan nilai tambah GDP tidak memperhitungkan penambahan
kualitas.
Misalnya computer yang makin canggih makin murah dibandingkan produk
komputer di masa lalu.
Company Logo
www.themegallery.com
Pertumbuhan Ekonomi
 Pertumbuhan ekonomi berasal dari nilai laju
pertumbuhan GDP. Pertumbuhan ekonomi
yang positif menandakan perekonomian dalam
keadaan ekspansif,
 sedangkan pertumbuhan ekonomi yang negatif
menandakan perekonomian dalam keadaan
resesi. Secara matematis rumus pertumbuhan
ekonomi:
Company Logo
www.themegallery.com
Inflasi
 Mishkin (2002) mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan tingkat
harga yang kontinyu dan terus menerus, memepengaruhi
individu-individu, bisnis, dan pemerintah.
 Secara umum inflasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian.
 Inflasi inti (Core Inflation) adalah inflasi barang atau jasa yang perkembangan
harganya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum (faktorfaktor fundamental seperti ekspektasi inflasi, nilai tukar, dan keseimbangan
permintaan dan penawaran agregat) yang akan berdampak pada perubahan
harga-harga secara umum dan lebih bersifat permanen dan persistent.
Inflasi Administered. (Administered Price) adalah inflasi barang atau jasa
yang perkembangan harganya secara umum diatur pemerintah.
 .
Company Logo
 Inflasi bergejolak (Volatile Goods Price) adalah
inflasi barang atau jasa yang perkembangan
harganya sangat bergejolak, umumnya
dipengaruhi oleh shocks yang bersifat temporer
seperti musim panen, gangguan alam,
gangguan penyakit, dan gangguan distribusi.
 Terdapat dua alasan kenapa ekonom peduli
terhadap inflasi:
1. Inflasi dapat memicu distrosi yang lain.
2. Selama periode inflasi, tidak semua harga barang
dan upah naik secara proposional, inflasi
mempengaruhi distribusi pendapatan.
www.themegallery.com
Mengacu pada teori ekonomi Neo-Keynesian dalam Gordon (1997)
pendekatan determinan inflasi Indonesia dapat dijelaskan, sebagai
berikut :
 Inflasi Permintaan (demand-pull inflation) adalah jenis inflasi ini
biasa dikenal sebagai Philips Curve inflation, yaitu merupakan
inflasi yang dipicu oleh interaksi permintaan dan penawaran domestik
jangka panjang.
• contohnya jika terjadi peningkatan permintaan masyarakat atas barang (peningkatan
aggregate demand).
• Contoh lain bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang,
atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau bertambahnya
pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah, dll.
 Inflasi Penawaran (cost-push inflation) atau juga bisa disebut
supply-shock inflation merupakan inflasi penawaran yang
disebabkan oleh kenaikan pada biaya produksi atau biaya
pengadaan barang dan jasa.
• misalnya karena kenaikan harga sarana produksi yang didatangkan dari luar negeri, atau
karena kenaikan bahan bakar minyak).
Company Logo
www.themegallery.com
Ekspektasi Inflasi berasal dari faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat yang dapat bersikap adaptif atau forward looking.
Dampak yang ditimbulkan demand pull inflation tidak menyebabkan
berkurangnya kesejahteraan masyarakat karena kenaikan harga diiringi dengan
kenaikan jumlah barang.
Sedangkan pada Cost Push Inflation kenaikan harga menyebabkan penurunan
kesejahteraan masyarakat karena mengurangi jumlah output.
www.themegallery.com
Cara Mengukur Inflasi
1
2
3
GDP Deflator
Indeks Harga
Indeks Harga
Perdagangan
Konsumen
Pasar
Company Logo
www.themegallery.com
IHK (Indeks Harga Konsumen) atau CPI (Consumer Price Index)
IHK mengukur inflasi berdasarkan sekumpulan harga pada kebutuhan hidup
konsumen yang paling banyak digunakan, dan masing-masing item memiliki
bobot dalam basket. Indonesia menggunakan Sembilan bahan pokok dalam
menghitung IHK. Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) digunakan sebagai indikator
patokan nilai inflasi.
www.themegallery.com
Lanjutan - Inflasi
IHPB (Indeks Harga Perdagangan Besar)
IHPB (Indeks Harga Perdagangan Besar) mengukur
inflasi berdasarkan harga-harga barang pada tingkat
produsen, metode perhitungannya sama dengan IHK
hanya berbeda jumlah & jenis barang dalam keranjang.
Barang yang termasuk kategori barang ini merupakan barang
mentah dan barang setengah jadi.
Company Logo
www.themegallery.com
Pengangguran
Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang tidak bekerja, padahal ia
masuk kedalam angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan. Secara
umum terdapat tiga jenis pengangguran:
Pengangguran cyclical adalah pengangguran yang terjadi akibat perekonomian
yang mengalami resesi sehingga output berada dibawah level full employment. Full
employment adalah kondisi pada jangka panjang saat seluruh output yang diproduksi
merupakan output yang optimal yang dapat diproduksi, yang berarti seluruh faktor
produksi diberdayakan
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi akibat ketidak sesuaian
jenis pekerjaan dengan kapabilitas tenaga kerja. Contoh; masa revolusi industri dimana
kebutuhan tenaga kerja beralih ke tenaga kerja yang membutuhkan skill untuk
menjalankan mesin. Akibatnya tenaga kerja yang tidak mampu menjalankan mesin
menganggur.
Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang pasti ada, meskipun dalam
kondisi full employment. Pengangguran ini terjadi akibat proses rekrutmen tenaga
kerja yang membutuhkan waktu untuk mendapatkan pekerjaan. Bisa juga sebagai
pekerja yang keluar dari tempat kerjanya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
sesuai dengan keinginannya.
www.themegallery.com
Lanjutan - Pengangguran
Terdapat Dua alasan ekonom peduli terhadap tingkat pengangguran:
1. Pengangguran menandakan bahwa perekonomian tidak
menggunakan sumber dayanya secara efisien.
2. Efek langsungnya pada kesejahteraan yang menganggur.
Company Logo
LOGO
Download