BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari manusia.
Pendidikan sifatnya mutlak, baik dalam kehidupan seseorang maupun keluarga,
bangsa dan negara. Maju dan mundurnya kehidupan suatu bangsa banyak
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa ini.
Dari data statistik Human Development Indeks (HDI) terdapat 60% guru
SD, 40% guru SLTP, 43% guru SMA, dan 34% guru SMK dianggap belum layak
untuk mengajar di jenjang masing-masing. Berdasarkan fakta ini menunjukkan
bahwa mutu guru di Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan
perubahan.
Program pendidikan Fisika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
bertugas melatih mahasiswanya untuk menjadi guru Fisika di sekolah lanjutan
yang dapat mengelola proses belajar mengajar dengan baik. Mahasiswa dilatih
bagaimana menyiapkan pelajaran, malaksanakan kegiatan pembelajaran, dan
mengevaluasi hasil belajar. Selain
dibekali dengan pengetahuan mengenai
pengelolaan proses belajar mengajar, mahasiswa juga dilatih untuk lebih
mematangkan konsep-konsep Fisika Dasar yang telah mereka terima sebelumnya
dan dibekali dengan beberapa konsep Fisika lanjut.
Salah satu tuntutan menjadi pengajar Ilmu Pengetahuan Alam adalah
terampil melakukan kegiatan praktikum di laboratorium. Dewasa ini hampir
semua sekolah memiliki fasilitas laboratorium. Penguasaan kegiatan praktikum di
laboratorium mutlak diperlukan oleh seorang guru. Pengajaran dengan metode
eksperimen dapat diamati secara langsung melalui gejala-gejala yang tampak
maupun proses IPA. Kegiatan laboratorium dapat melatih keterampilan berpikir
ilmiah serta dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru dengan
metode ilmiah. Eksperimen yang digunakan dalam praktikum dapat dijadikan
pembelajaran menemukan konsep melalui inquiry dan juga untuk pembuktian
konsep.
1
2
Fisika dan cabang-cabangnya termasuk Elektronika disajikan sebagai
ilmu pengetahuan alam sehingga keterampilan proses merupakan pendekatan
yang tepat untuk digunakan dalam pengajaran Fisika. Salah satu kegiatan yang
menunjang pelaksanaan pendekatan keterampilan proses adalah eksperimen atau
praktikum di laboratorium.
Eksperimen merupakan keterampilan proses yang meliputi mengamati,
manafsirkan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, merencanakan
penelitian, mendiskusikan, dan mengajukan pertanyaan. Sebagai indikator
keberhasilan praktek di laboratorium adalah pemahaman tentang fungsi alat dan
bahan laboratorium, keterampilan mengoperasikan alat-alat laboratorium, dan
penguasaan konsep Fisika yang didapat melalui kegiatan praktikum.
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang berpusat pada diri subyek
belajar dan dapat mancapai tujuan pembelajaran sesuai dengan waktu yang
tersedia, kegiatan di laboratorium perlu dilaksanakan sedemikian rupa dengan
menerapkan metode, pendekatan dan model pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada subyek belajar untuk menyusun peralatan sendiri dan berdiskusi
mengenai permasalahan yang menjadi obyek pembelajaran sesuai dengan hakekat
IPA khususnya Fisika.
Dengan demikian perlu mencoba untuk menerapkan metode, pendekatan
ataupun model pembelajaran yang mampu memberi penyegaran dalam
pelaksanaan Praktikum Elektronika Dasar II sehingga dapat dijadikan alternatif
untuk diterapkan pada masa mendatang demi perbaikan mutu praktikum. Model
pengajaran inquiry merupakan salah satu model pengajaran yang dinilai sesuai
untuk diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum di laboratorium karena
model inquiry memberikan kesempatan yang luas bagi subyek belajar untuk aktif
menemukan sendiri konsep, hukum ataupun teori yang dipelajarinya.
Kuliah Elektronika Dasar II berhubungan erat dengan kegiatan
praktikum Elektronika Dasar II. Kuliah Elektronika Dasar II adalah penyampaian
teorinya sedangkan praktikum adalah kegiatan penerapan dari teori yang
disampaikan dalam kuliah. Di samping model pengajaran untuk praktikum
Elektronika Dasar II harus sesuai, kegiatan kuliah Elektronika Dasar II juga harus
3
sesuai agar teori yang diberikan oleh dosen dapat dengan mudah direalisasikan.
Media yang digunakan dalam kegiatan kuliah Elektronika Dasar II harus sesuai
dengan kebutuhan. Salah satu media yang dapat digunakan dalam kegiatan kuliah
Elektronika Dasar II adalah simulasi dengan program komputer. Mengingat
keberadaan komputer saat ini sudah tidak asing lagi digunakan dalam
pembelajaran, maka dengan media komputer mahasiswa akan lebih tertarik dan
belajar menjadi lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi
dalam belajar.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang kegiatan praktikum Elektronika Dasar II dengan
judul “PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II PADA PERCOBAAN
PENJUMLAH TANGGUNG (HA) DITINJAU DARI PELAKSANAAN
KULIAH
ELEKTRONIKA
DASAR
II
TERHADAP
KEMAMPUAN
MEREALISASIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DENGAN LOGIKA
BINER DI PROGRAM FISIKA TAHUN AKADEMIK 2005/2006”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, timbul masalah yang
menyangkut mahasiswa kependidikan sebagai calon tenaga pengajar. Dalam
penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Kegiatan Kuliah dapat mendukung kegiatan praktikum.
2. Model pengajaran inquiry dapat menjadi alternatif model pengajaran yang
diterapkan
dalam
kegiatan
praktikum
di
laboratorium
yang
dapat
meningkatkan mutu kegiatan praktikum di laboratorium.
3. Kemampuan
merealisasikan
rangkaian
elektronika
pada
praktikum
dipengaruhi oleh media pembelajaran.
4. Kegiatan praktikum Elektronika Dasar II di laboratorium memerlukan
keterampilan yang tinggi untuk merangkai alat-alat laboratorium yang akan
digunakan.
4
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, agar
penelitian ini lebih terfokus dan terarah, masalah penelitian dikaji secara
mendalam untuk memperoleh hasil yang maksimal. Adapun yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah.
1. Praktikum yang dilaksanakan adalah praktikum Elektronika Dasar II melalui
model inquiry bebas dan model inquiry bebas termodifikasi.
2. Kegiatan kuliah Elektronika Dasar II
dilengkapi dengan media simulasi
komputer.
3. Faktor-faktor yang diamati adalah domain psikomotorik dalam merealisasikan
rangkaian elektronika dengan logika biner.
4. Dari seluruh materi praktikum Elektronika Dasar II diambil sebagian yaitu
pada judul penjumlah tanggung (HA)
5. Materi kuliah Elektronika Dasar II yang dilengkapi media simulasi komputer
adalah materi Penjumlah Tanggung (Half Adder)
D. Perumusan Masalah
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi dan pembatasan masalah yang
ada, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan pengaruh antara penggunaan model inquiry bebas dan
bebas
termodifikasi
terhadap
kemampuan
merealisasikan
rangkaian
elektronika dengan logika biner?
2. Adakah perbedaan pengaruh antara pelaksanaan kuliah Elektronika Dasar II
dengan
simulasi komputer dan tanpa simulasi komputer terhadap
kemampuan merealisasikan rangkaian elektronika dengan gerbang logika
biner?
3. Adakah interaksi antara penggunaan model inquiry dan pelaksanaan kuliah
terhadap kemampuan merealisasikan rangkaian elektronika dengan gerbang
logika biner?
5
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh penggunaan model inquiry
bebas dan bebas termodifikasi terhadap kemampuan merealisasikan rangkaian
elektronika dengan logika biner.
2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh kuliah Elektronika Dasar II
dengan simulasi komputer dan tanpa simulasi komputer terhadap kemampuan
merealisasikan rangkaian elektronika dengan logika biner.
3. Mengetahui ada tidaknya interaksi antara penggunaan model inquiry dan
kegiatan kuliah terhadap kemampuan merealisasikan rangkaian elektronika
dengan logika biner.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Memberikan informasi tentang penggunaan model inquiry bebas dan bebas
termodifikasi pada kegiatan praktikum Elektronika Dasar II pada judul Untai
Penjumlah Tanggung (HA) terhadap kemampuan merealisasikan rangkaian
elektronika dengan logika biner.
2. Memberikan informasi tentang pengaruh kuliah Elektronika Dasar II terhadap
kemampuan merealisasikan rangkaian elektronika dengan logika biner.
3. Memberikan sumbangan pemikiran untuk program Fisika P.MIPA FKIP UNS
untuk meningkatkan kualitas praktikum Elektronika Dasar II.
Download