BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi merupakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sanitasi
merupakan salah satu sektor yang penting dalam kehidupan
manusia. Sanitasi yang baik dapat meningkatkan derajat kesehatan manusia yang
dalam jangka panjang akan berpengaruh pada pola hidup masyarakat yakni
prilaku hidup bersih dan sehat. Sekiranya prilaku ini sudah menjadi nilai-nilai
budaya yang terpatri dalam kehidupan suatu masyarakat, maka dalam jangka
panjang akan melahirkan generasi yang sehat, kuat dan cerdas yang tentunya akan
berdampak positif dalam Indeks Pembangunan Manusia yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Akan tetapi apabila sanitasi yang tidak memadai atau kurang baik akan
berdampak pada kondisi kesehatan dan lingkungan hidup, diantaranya timbulnya
gizi buruk, tingkat kematian bayi yang relatif cukup tinggi, dan lain sebagainya.
Kondisi sanitasi yang kurang baik ini dapat dipengaruhi oleh beberpa faktor
diantaranya pengelolaan sampah, air limbah, drainase dan penyediaan dan
pelayanan air bersih yang kurang memadai. Kondisi ini menjadi tantangan bagi
pemerintah Indonesia pada umumnya terutama untuk mencapai target Millenium
Developmnt Goals ( MDGs ) pada Tahun 2015. Dalam hal air limbah misalnya,
Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki sistem jaringan air limbah
terendah di Asia
yaitu kurang dari 10 kota di Indonesia yang memiliki sistem
jaringan air limbah dengan tingkat pelayanan hanya sekitar 1,3% dari keseluruhan
jumlah populasi.
Berdasarkan kondisi tersebut serta belajar dari pengalaman kegagalan
berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan lingkungan hidup, maka segenap pemangku kepentingan Kota
Singkawang menganggap lebih penting menyiapkan langkah-langkah preventif
dari pada langkah-langkah kuratif, terutama dalam pengelolaan sampah, limbah
cair, banjir dan kelangkaan air bersih.
Hal ini mendorong pemerintah Kota
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
1
Singkawang untuk ikut serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Pemukiman (PPSP), yaitu suatu program yang diprakarsai oleh pemerintah pusat
untuk meningkatkan pembangunan sanitasi di Indonesia yang dilaksanakan secara
sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dalam rangka melaksanakan program tersebut, pemerintah Kota
Singkawang telah membentuk Kelompok Kerja Sanitasi PPSP dengan Surat
Keputusan Walikota Singkawang Nomor : 37 A Tahun 2010 Tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi Pendukung Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kota Singkawang.Yang kemudian
diperbarui dengan SK Walikota Nomor : 135 A Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Keputusan Walikota Singkawang Nomor 37 A Tentang Pembentukan
Kelompok Kerja Sanitasi Pendukung Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP) di Kota Singkawang.
Kelompok kerja tersebut bertugas antara lain menyusun buku putih
sanitasi, penetapan prioritas dan Zonasi (priority setting and sanitation zoning),
dan tugas-tugas lain dalam rangka peningkatan sanitasi kota Singkawang. Buku
putih kota Singkawang tahun 2010, buku laporan studi Environmental Health
Risk Assessment (EHRA), dan hasil penetapan prioritas dan zonasi sanitasi yang
berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi telah selesai disusun oleh Kelompok
Kerja Sanitasi. Dokumen-dokumen tersebut, disamping sumber-sumber lain yang
telah ada sebelumnya, seperti rencana strategi pembangunan kota, rencana strategi
SKPD, hasil musyawarah pembangunan kota (musrenbang kota), merupakan
sumber informasi yang diperlukan untuk penyusunan strategi sanitasi kota (SSK).
Untuk memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam rangka
mencapai target-target pencapaian layanan sector sanitasi kota, diperlukan
dokumen perencanaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam
mengelola sanitasi secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif. Untuk itu
dipandang perlu menyusun Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2010-2015.
Dalam konteks yang lebih luas, SSK adalah sebuah langkah penting menuju
pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) di tahun 2015
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
2
1.2. Maksud dan Tujuan Serta Manfaat Penyusunan MPSS
Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) dibagi dalam
dua kegiatan yaitu MPSS Induk dan MPSS Tahunan. MPSS Induk merupakan
dokumen rencana pembangunan sanitasi jangka menengah yang diantaranya berisi
komitmen program dan kegiatan yang disusun oleh Pokja Sanitasi Kab./Kota dan
telah dilakukan pembahasan di tataran provinsi dan pusat. Sedangkan MPSS
Tahunan adalah dokumen perencanaan progam dan kegiatan yang disusun setiap
tahun (n) berdasarkan MPSS Induk dan hasil monev untuk rencana implementasi.
Tujuan MPSS
Tujuan dari penyusunan dokumen ini adalah :
•
Mendorong komitmen Pemerintahan Kabupaten/ Kota dalam menyusun
program investasi sektor sanitasi
•
Memberikan penguatan dalam prosedur pendanaan/ dukungan stimulan ,
terutama dana dari lingkungan eksternal Pemerintahan Kabupaten/ Kota
•
Mengoptimalkan
sumber
daya,
mengefektifkan
pemrograman,
meningkatkan efisiensi anggaran
Manfaat MPSS
Manfaat MPSS secara umum adalah sebagai berikut:
a. Bagi masyarakat dan dunia usaha adalah dapat mengetahui target
pembangunan sanitasi dan dituangkan kedalam program dan kegiatan
sehingga masyarakat dan dunia usaha dapat berpartisipasi dalam
pembangunan sanitasi sesuai dengan program dan kegiatan yang telah
ditetapkan.
b. Bagi pemerintah kabupaten/kota MPSS Tahunan dapat digunakan: (1)
sebagai dasar usulan peng-anggaran sektor sanitasi kepada pemerintah
Kab./Kota, Provinsi dan Pusat melalui mekanisme peng-anggaran
pemerintah, (2) Pengajuan proposal bantuan pendanaan kepada negara
donor melalui mekanisme G to G, (3) Pengajuan proposal kepada pihak
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
3
ketiga sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan sanitasi Kab./Kota,
(4) Monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan dan keberhasilan
pembangunan sanitasi Kab./Kota,
c. Bagi pemerintah provinsi dan pusat adalah sebagai dasar dalam penentuan
dukungan stimulus Pemerintah Pusat dan Provinsi kepada Pemerintah
Kab./Kota dalam pembangunan sector sanitasi.
1.3. Landasan Hukum
Peraturan Perundangan dalam penyusunan Memorandum Program Sektor
Sanitasi Kota Singkawang berpijak pada beberapa peraturan perundang-undangan
yang berlaku di tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah, yang
meliputi :
Undang-Undang
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan
Pemukiman
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antar Pemerintah Pusat dan Daerah.
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
11. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolan Sampah
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
4
13. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang
Pengendalian Pencemaran Air
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang
Sungai.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kota.
Peraturan Presiden Republik Indonesia
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panang Menengah Nasional (RPJM)
Tahun 2004-2009
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2005 Tentang
Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 Tentang
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
Keputusan Presiden Republik Indonesia
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
5
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang
Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun
2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
Keputusan Menteri
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi
degan AMDAL
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 86
Tahun
2002
tentang
Pedoman
Pelaksanaan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
4. Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
409/KTPS/Thun 2002 tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah dan Badan
Usaha Swasta dalam penyelenggaraan dan atau pengelolaan air minum
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112
Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.
6. Keputusan
Menteri
Kesehatan
1205/Menkes/Per/X/2004
tentang
Republik
Pedoman
Indonesia
Persyaratan
Nomor
Kesehatan
Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
Petunjuk Teknis
1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis
Penyehatan Perumahan.
2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis
Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah
Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area
Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA
Sampah.
3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis
Pembuatan Sumur Resapan.
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
6
4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih.
5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan.
6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile)
Kapasitas 0.5 Liter/detik.
7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk
Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan.
8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata
Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata
Cara
9. Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah
Tangga Non Kakus.
10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran
Irigasi.
11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK
Peraturan Daerah Kota Singkawang
1. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Bangunan Gedung di
Kota Singkawang
2. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2003 Pola Dasar Pembangunan Daerah
Kota Singkawang Tahun 2003 - 2027
3. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Singkawang Tahun Anggaran 2010
Peraturan Walikota Singkawang
1. Peraturan Walikota Singkawang Nomor 5 tahun 2010 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Singkawang Tahun
Anggaran 2010
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
7
1.4.
Kedudukan Memorandum Program
Penyusunan Program Memorandum Pembangunan Sanitasi Kota Singkawang
yang diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan
pembangunan kota, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi
individual kota sehingga mampu mendorong pembangunan ekonomi lokal,
penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan nyata. Karena merupakan hasil konsolidasi dan integrasi
dari berbagai dokumen perencanaan
terkait dengan sektor sanitasi dari
berbagai Kementrian / Lembaga, maka secara struktural MP juga merupakan
terminal “expenditure plan” dari seluruh instansi terkait tersebut dalam
penganggaran pendanaan, baik dalam tingkatan Kota/Kab, Provinsi, Pusat
maupun dari sumber pendanaan lainnya.
Memorandum
Program
merupakan
terminal
dari
seluruh
dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah sektor sanitasi di tingkat
kota/kabupaten
yang
meliputi
sub-sektor
Air
Limbah,
sub-sektor
Persampahan, sub-sektor Drainase dan Higiene (ditambahkan untuk air
bersih). Memorandum Program disusun oleh Pemerintah Kota/Kabupaten,
dengan mengacu pada kondisi dan permasalahan yang ada, yang merupakan
hasil suatu konsolidasi dan integrasi keluaran proses perencanaan, tidak hanya
SSK tetapi juga rencana investasi dalam RPIJM Bidang Keciptakaryaan dan
dokumen perencanaan lainnya
1.5. Metode Penyusunan
Karena Draft Memorandum Program Strategi Sanitasi (DMPSS) merupakan suatu
“terminal” dokumen, maka dalam penyusunan dokumen ini dilakukan terlebih
dahulu sinkronisasi, konsolidasi dan integrasi dari semua dokumen perencanaan
yang ada yang terkait program dan kegiatan sanitasi. Beberapa tahapan yang
dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Pelaksanaan konsolidasi dan integrasi untuk program-program usulan terkait
sektor sanitasi, tidak hanya yang tercantum dalam SSK tetapi juga usulanusulan program yang terdapat dalam RPIJM ataupun pada dokumen
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
8
perencanaan dari Kementrian/Lembaga lain dengan rencana kerja masingmasing SKPD terkait sektor sanitasi (RPIJM/PU, RKA K/L DepKes, KLH,
DKP, Bappemas & KB, PDAM, dll.).
2. Melakukan review Daftar Usulan Program dan kegiatan SSK dari hasil
konsolidasi dan integrasi dengan K/L terkait dan penyusunan prioritas
program.
3. Merumuskan Strategi Pendanaan untuk pembiayaan implementasi Program
dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kota Jangka Menengah (5 tahunan).
4. Melakukan konsolidasi dan integrasi dengan Team Anggaran Kota untuk
estimasi alokasi dana APBD yang memungkinkan di anggarkan untuk
percepatan program sektor sanitasi.
5. Menilai
kesenjangan
antara
ketersediaan
alokasi
pendanaan
yang
dimungkinkan dari APBD dengan kebutuhan pembiayaan untuk program
percepatan sanitasi.
6. Seleksi dan penyiapan Proposal Pendanaan / Project Digest untuk programprogram kegiatan yang diharapkan dapat didanai dari sumber-sumber di luar
APBD kota.
7. Penandatanganan Nota Kesepakatan sebagai komitmen untuk pendanaan
implementasi dari semua usulan Program dan Kegiatan Sanitasi Jangka
Menengah.
Bagan alir metode dan mekanisme penyusunan Memorandum Program
diilustrasikan sebagai berikut ini:
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
9
Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Bagan alir penyusunan
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi (DMPSS)
1.6. Sistematika Penyusunan Dokumen SSK
Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota Singkawang ini
terdiri dari 8 BAB, antara lain :
Bab 1. Pendahuluan
Menggambarkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan
DMPSS, landasan hukum, metode penyusunan dan sistematika dokumen.
Bab 2. Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kota Singkawang
Berisi tentang hasil review dan penajaman Kerangka Kerja Logis (KKL)
yang telah disiapkan dalam Dokumen Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK)
kerangka Kerja logis pembangunan sanitasi kota disusun untuk masingmasing sub-sektor air minum, air limbah, persampahan, drainase dan
aspek higienis.
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
10
Bab 3. Konsolidasi Program dan Kegiatan
Menjelaskan mengenai hasil konsolidasi program/ kegiatan, justifikasi,
proses prioritasi program/kegiatan, dan daftar program/kegiatan prioritas
untuk 5 tahun mendatang (n+1
sampai dengan n+5)
Bab 4. Studi dan Desain Lanjutan
Menjelaskan mengenai hasil telaahan terhadap kebutuhan Studi dan Disain
Teknis untuk menunjang pelaksanaan program/kegiatan sanitasi. Hal ini
meliputi Pra Studi Kelayakan (Pra FS), Studi Kelayakan (FS), Master
Plan, DED dan RAB, Amdal, dan lain-lain. Selain itu juga harus
diidentifikasi mengenai ketersediaan dana untuk pelaksanaan Studi dan
Disain tersebut.
Bab 5. Rencana Implementasi Jangka Menengah
Menjelaskan mengenai Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan
selama 5 (lima) tahun mendatang, yaitu dari tahun n+1 sampai dengan
n+5. Dilengkapi dengan informasi mengenai
lokasi proyek, volume kegiatan, jumlah dana yang dibutuhkan dan sumber
pendanaannya, jangka waktu pelaksanaan, dan tahun dimulainya kegiatan
tersebut.
Bab 6. Rencana Implementasi Tahunan
Menjelaskan secara lebih rinci terhadap Program/Kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun pertama (n+1). Program/Kegiatan tahun pertama
utamanya adalah proyek yang telah siap dilaksanakan karena telah
memiliki
(1) Studi dan Disain Teknis yang memadai,
(2) Anggaran telah teralokasi (committed),
(3) tidak ada permasalahan pertanahan,
(4) sesuai prioritas kab/kota, dan
(5) masyarakat sudah siap.
Catatan :
Materi yang dikandung dalam Bab 6 ini akan dimutakhirkan setiap
tahun atau menjadi Rencana Tahun (n+2, (n+3) ) dst.
Bab 7. Rencana Pengelolaan rogram
Menjelaskan mengenai tata cara pengelolaan program (manajemen dan
organisasi), dinas/instansi pelaksana, jadual pelaksanaan kegiatan, skema
pendanaan, rencana pengadaan
barang dan jasa (procurement plan), dan lain-lain.
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
11
Bab 8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut
Berisi mengenai rekomendasi dan rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan Kota Singkawang dalam rangka pencapaian target yang
diharapkan.
MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS) KOTA SINGKAWANG
Bab. I PENDAHULUAN
12
Download