GEMPA TEKTONIK

advertisement
KULIAH HUKUM ISLAM
FAK. HUKUM UNIVERSITAS AHMAD
DAHLAN
Oleh
:
Immawan Wahyudi
TUJUAN MATA KULIAH HUKUM ISLAM
1. Mahasiswa memahami hukum Islam, dapat
menyebutkan dan menjelaskan sumber, asas-asas
hukum Islam dan al-ahkam al-khamsah dan mampu
menguraikan sejarah perkembangan hukum Islam
dari masa pertama hingga situasinya saat ini.
2. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan
hubungan hukum Islam dengan sistem hukum lain
yang berlaku di Indonesia dan dapat menunjukkan
posisi hukum Islam dalam pembinan hukum nasional.
ALASAN PENGAJARAN
HUKUM ISLAM DI FAKULAS HUKUM





Alasan historis => masa penjajahan disebut dg
Mohammedaansch recht.
Alasan konstitusional => Sila pertama Pancasila dan Pasal 29
(2) UUD 1945.
Alasan yuridis => formal yuridis hkm Islam dalam kaitan
dengan norma dan sanksi kemasyarakatan serta dalam
hubungan antaramansia dan benda. kaitannya dengan teori
receptio in complexu (teori dari LWC van Den Berg)
Alasan mayoritas warga negara. => mayoritas muslim
Alasan ilmiah. => konsep filosofis dan teori hukum Islam
memiliki keunggulan dibanding dengan konsep filosofis
sistem hukum lain,
Kerangka Dasar Hukum Islam
Kerangka dasar agama Islam terdiri dari 3 komponen:
Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq.
Namun ada juga yang membaginya menjadi 4 :
Aqidah, Akhlaq, ‘Ibadah dan Mu’amalah.
Disamping ada juga yang hanya menyebut 2 yakni
Aqidah dan Syari’ah (Syaikh Mahmoud Syalthouth)
Posisi hukum Islam dalam kerangka dasar agama |Islam
digambarkan dalam 2 model oleh H. Endang Saefudin Anshori
dalam Wawasan Islam, Rajawali, Jakarta, 1986 hal. 31-33.
Empat Kata Kunci




1. Hukum : seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia
dalam masyarakat baik berupa kenyataan yang tumbuh dalam
masyarakat maupun yang dibuat dan ditegakkan oleh penguasa.
2. Hukm/Ahkam : Tolok ukur atau pedoman yang digunakan untuk
menilai tingkah laku/perbuatan manusia dan benda.
3. Syari’ah : jalan menuju ke sumber air (et). Dasar-dasar hukum
yang ditetap kan Allah melalui rasul-Nya yang wajib diikuti oleh
orang Islam berdasarkan iman yang berkaitan dengan akhlaq dalam
hubungan dengan Allah maupun sesama manusia dan alam, yang
dijelaskan dan atau dirinci lebih lanjut oleh Nabi Muhammad Saw
sebagai rasul-Nya.
4. Fikih = al-fahmu (et). Ilmu Fikih : ilmu yang bertugas menentukan
dan menguraikan norma-norma dasar dan ketentuan-ketentuan
umum yang terdapat dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang direkam
dalam hadits-hadits dan yang dikembangkan melalui ijtihad.
Ad 4 : maka fikih dibagi menjadi 2 jenis.
Pertama fikih yang berdasarkan pada alQur’an dan as-Sunnah yang disebut dengan
fikih Nabawy (fikhun nabaawy). Kedua, fikih
yang dikembangkan melalui ijtihad yang
disebut dengan fikih ijtihad (fiqhul ijtihaady).
Al-Ijtihadu laa yunqaadu bi al-Ijtihady.
Fikih ibadah, fikih yang membahas mengenai seluk
ibadah mahdlah, yakni ibadah yang telah ditentukan
baik waktunya, kadarnya, tempatnya dan tata caranya.
Ruang lingkup : thaharah (bersuci), shalat, zakat, puasa,
dan , mengusap kedua khuf (sepatu), hadats, mandi,
tayammum, menghilangkan najis, istinja’.
Prinsip-prinsip Syari’ah




Dasar tidak memberatkan dan menyedikitkan
bebanan.
Dasar penetapan secara berangsur-angsur.
Dasar sejalan dengan kebaikan orang banyak.
Dasar persamaan dan keadilan.
Tujuan Hukum Islam
Dari aspek pembuat hukum (Allah & Rasul-Nya)
Pertama: untuk memenuhi kebutuhan manusia
yang bersifat primer, sekunder dan tertier.
Kedua : untuk dipelajari, difahami dan dihayati.
Ketiga : untuk ditaati dan dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Maqasid al-Khamsah
(Lima tujuan Hukum Islam)
Dari aspek fungsi, hukum Islam memiliki 5
tujuan (maqasid al-khamsah) :
Pertama : untuk memelihara agama.
Kedua : untuk memelihara jiwa. => qishash
Ketiga : untuk memelihara akal.
Keempat : untuk memelihara keturunan.
Kelima : untuk memelihara harta.
Ciri Khas Hukum Islam
A. Hanafi ( pp : 14-21)
Pertama : dasar kewahyuan sehingga bersifat universal.
= fii kulli makaanin wa zamaanin.
Kedua : didasarkan kepada agama dan akhlaq sehingga menyeimbang
kan manusia dalam hubungan dengan Allah dan dalam hubungan
dengan sesama manusia.
Ketiga : balasan bersifat ganda (dunia-akhirat)
Keempat : bersifat jama’i (collectivism).
Ismail Muhammad Syah
Pertama, bersifat universal (‘alamy).
Kedua, bersifat kemanusiaan.
Ketiga, berlandaskan moral / akhlaq.

Almuslimu ‘alaa syuruuthim illa syarthan ahalla haraaman au harrama
halaalan.
Ciri Khas Hukum Islam
Muhammad Daud Ali :
1. Merupakan bagian dari agama Islam.
2. Mempunyai hubungan dan tak terpisahkan
dengan aqidah dan akhlaq.
3. Memiliki 2 istilah kunci: syari’ah dan fikih.
4. Terdiri dari 2 bidang utama: ibadah dan mu’amalah
dalam arti luas.
5. Strukturnya berlapis: al-Qur’an, as-Sunnah, Ijtihad, dan
pengamalannya.
6. Mendahulukan kewajiban daripada hak, mendahulukan
amal daripada pahala.
7. Terbagi dalam 2 bagian : hukum taklifi (alhakm alkhamsah= hkm yg lima) dan hukum wadl’i (mengandung
sebab, syarat, dan halangan terjadinya hukum)
Ruang lingkup Hukum Islam
1. Munakahat
 hukum. Perkawinan
2. Wiraasah/faraid  hukum. Pembagian Waris
3. Mu’amalat (khas)hukum. benda dan perjanjian
4. Jinaayat
 hukum. Pidana
5. al-Ahkam as-Sulthaniyah  hkm. Pemerintahan
6. Siyaar
 hukum perang dan damai
7. Mukhashamat  peradilan, kehakiman dan
hukum acara
Sumber Hukum Islam


Awal Islam: al-adillah al-Syari’ah (dalil
syara’) Al-Qur’an dan As-Sunnah / alHadits.
Perkembangan zaman : mashaadir alahkam (sumber hukum Islam) : Al-Qur’an,
as-Sunnah (fiqh an-Nabawy), dan Ijtihad /
ar Ra’yu : ijma’, qiyas, istidlal, al-mashalih
al-mursalah, istihsan, istishab, ‘urf dan
lain-lain (metoda ijtihad) (fiqh al-ijtihady)
Al-Qur’an
Definisi: “Lafaz Arabi yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw., dinukilkan kepada kita secara mutawatir.” (Mahmoud Syalthouth)
Hakikat al-Qur’an :
1. Berbentuk lafaz (redaksi dan maknanya).
2. Berbahasa Arab.
3. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw.
4. Diriwayatkan secara mutawatir.
Sistematika Hukum dalam Al-Qur’an



Pertama, hukum-hukum i’tiqadiyah yang mengatur
hubungan rohaniah manusia dengan Allah Swt., dan
hal-hal keimanan.  aqidah
Kedua, hukum-hukum khuluqiyah yang menyangkut
tingkahlaku dan moral lahiriah manusia dengan Allah
Swt, dengan sesama manusia dan kehidupan
bermasyarakat.  akhlaq
Ketiga, hukum-hukum amaliyah manusia dengan
Allah Swt dan dengan sesama manusia dan alam
sekitarnya yang dikenal sebagai syari’ah.  fiqh
Posisi Al-Qur’an
dalam Hukum Islam
Pertama, sebagai sumber utama dan pertama.
Artinya, suatu hukum tertentu dalam hukum
Islam selalu harus dicari rujukannya dalam alQur’an.
Kedua, dalil as-Sunnah atau al-Hadits apalagi
ijtihad harus dikonfirmasikan terlebih dahulu
terhadap al-Qur’an.
Kategori Hukum dalam Al-Qur’an
Pertama, ayat yang bersifat muhkamat, yakni
ayat al-Qur’an yang memuat ketentuan pokok
yang jelas, dapat difahami dengan mudah. 
bersifat qath’i. Contoh ayat-ayat tentang ibadah
Mahdlah dan ayat-ayat hukum lainnya.
Kedua, ayat yang bersifat mutasyabihat, yakni ayat
yang menggunakan cara pengungkapan dengan
kiasan, yang tidak mudah bagi setiap orang untuk
memahami makna sebenarnya.  bersifat dzanni. 
al-Baqarah ayat 228 : tsalatsata quru’ : tiga kali suci
atau tiga kali menstruasi.
As-Sunnah / al-Hadits
As-Sunnah : tradisi. Sedangkan al-Hadits : sesuatu yang
baru.
Sumber atau dasar hukum kedua sesudah al-Qur’an. 
Athi’ullaha wa athi’u ar Rasuul wa uulilamri
minkum.
Fungsinya : 1. Mempertegas ketentuan dalam alQur’an. 2. Memperluas atau memerinci sesuatu yang
telah ditentukan dalam al-Qur’an secara umum. 3.
Menentukan hukum baru yang belum ada dalam alQur’an.
Tingkatan dari aspek periwayatan :
1.
Mutawatir.
2.
Ahad.
Tingkatan dari matan atau isi:
1.
Hadits Shahih.  bisa jadi dasar hukum.
2.
Hasan.  bisa jadi dasar hukum apabila
diperkuat hadits yang lain.
3.
Dla’if. pada dasarnya tidak bisa dijadikan
dasar hukum.
Download