Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911 EFEKTIVITAS SARI KEDELAI HITAM (Glycine soja sieb) SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL Nunung Kurniasih1, Tina Dewi Rosahdi2, Nunik Rahmawati Rahman3 1,2,3 Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati, Jl. AH Nasution No 105, Bandung, 40614 [email protected] ABSTRACT EFFECTIVENESS OF THE BLACK SOYBEAN EXTRACTS AS A FUNCTIONAL FOOD. Black soybean (Glycine soja sieb) has potential as functional food. This is because it have carbohydrates as a source of nutrition (prebiotic) for lactic acid bacteria (probiotic). This research was to determine the effectiveness of the black soybeans extracts as a medium for the growth of lactic acid bacteria, namely Lactobacillus lactis. Sampling is done on fermentation at the 0, 24, 48 and 72 for analysis of total acid, glucose levels and the number of bacteria. Analysis of the levels of lactic acid by qualitative and quantitative methods tertitrasi while total acid, glucose levels by methods Luff Schoorl and the number of bacteria using UV-Vis spectrophotometer. Fermentation extracts black soybeans by Lactobacillus lactis for 72 hours of earned value increased lactic acid levels. Reducing sugar content of both the substrate decreases. The number of bacteria Lactobacillus lactis increased to 72 hours. From the data obtained is known that black soybean extract is effective as a functional food. Keywords: Black Soybean, Functional Food, Prebiotic, Lactobacillus lactis 52 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 1. Salah satu bahan makanan yang PENDAHULUAN memenuhi Konsep seiring pangan dengan fungsional makin lahir meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, dimana tuntutan konsumen terhadap bahan pangan bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh[1]. Salah satu pangan fungsional karena mengandung oligosakarida yang tidak dapat dicerna oligosaccharide atau (non-digestible NDO) adalah kacang-kacangan. Termasuk didalamnya adalah kedelai hitam (Glycine soja sieb), yang oleh masyarakat Indonesia biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan kecap. Dalam penelitian ini sari kedelai hitam akan difermentasi oleh bakteri probiotik dapat Lactobacillus lactis. Kemudian dianalisa dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan dan dibandingkan kadar asam total, gula manusia namun komponen ini dapat reduksi dan jumlah bakteri yang bertahan. pangan menguntungkan prebiotik prebiotik yaitu komponen adalah kriteria yang tubuh tidak dengan cara menstimulasi pertumbuhan atau aktivitas sejumlah bakteri misalnya bakteri asam laktat (BAL), Enterococcus, Bifidobacterium, Bacteroides, dan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif bahan pangan fungsional berupa prebiotik dari sari kedelai hitam yang di fermentasi oleh bakteri probiotik Lactobacillus lactis. Eubacterium di dalam usus besar yang pada akhirnya kesehatan tubuh[2]. dapat meningkatkan 2. TEORI 53 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 (karbohidrat, protein dan lemak) yang 2.1 Pangan Fungsional Sampai saat ini belum ada definisi terkandung dalam pangan yang pangan fungsional yang disepakati secara bersangkutan yaitu : vitamin, mineral, gula universal. fungsional alkohol, serat pangan, prebiotik, probiotik Obat dan komponen fungsional lain yang akan menurut Definisi Badan pangan Pengawas dan Makanan[3] adalah pangan yang secara ditetapkan kemudian. alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi makanan sebagaimana atau minuman, fungsional apabila 1. memenuhi kriteria konsumen. 2. dari bahan atau dapat dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari diet atau menu setiap hari, efek dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi berasal ingredient alami, Tidak samping pada jumlah penggunaan yang harus berupa suatu produk pangan yang mempunyai memberikan kontraindikasi dan 3. mempunyai fungsi tertentu saat dicerna, memberikan peran khusus dalam proses metabolisme tubuh lainnya. seperti Kelompok senyawa yang dianggap mempunyai pangan (bukan kapsul, tablet atau bubuk) layaknya warna, tekstur dan cita rasa yang dapat oleh disebut sebagai berikut : karakteristik sensori berupa penampakan, diterima produk fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Dikonsumsi Suatu fungsi-fungsi fisiologis tertentu di dalam pangan fungsional meningkatkan imunitas tubuh, mencegah penyakit tertentu, membantu pemulihan tubuh setelah menderita sakit, menjaga kondisi menurut Badan POM adalah senyawasenyawa alami di luar zat gizi dasar 54 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 fisik dan mental serta memperlambat penuaan. Kolida menyatakan bahwa bahan makanan dikategorikan sebagai prebiotik apabila memenuhi kriteria berikut ini[4]: 1. tidak dihidrolisis atau diabsorbsi oleh sistem pencernaan bagian atas, 2.2 Kacang-Kacangan Sebagai Prebiotik 2. difermentasi pada usus besar hanya Karakteristik utama dari prebiotik oleh bakteri yang bermanfaat bagi adalah tahan terhadap enzim pencernaan manusia. Prebiotik akan difermentasi oleh kesehatan, 3. mampu mengatur komposisi bakteri probiotik terutama Bifidobacetria mikroflora pada usus besar menuju dan Lactobacillus dan menghasilkan asam komposisi yang ideal bagi kesehatan, lemak rantai pendek dalam bentuk asam dengan cara meningkatkan jumlah asetat, propionat, butirat, asam laktat, juga bakteri karbondioksida dan hidrogen. Oleh tubuh, mengurangi jumlah bakteri yang tidak asam bermanfaat. lemak digunakan rantai sebagai pendek tersebut sumber energi. Apapun yang bermanfaat komponen nutrisi dan yang Prebiotik adalah ingredient pangan yang mencapai kolon tanpa tercerna berpotensi tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim sebagai prebiotik, namun perkembangan pencernaan, tetapi memberikan pengaruh penelitian mengenai prebiotik, mengklaim menguntungkan melalui senyawa oligosakarida tak tercerna sebagai stimulasi secara selektif pertumbuhan dan prebiotik utama[5]. Senyawa oligosakarida aktivitas satu atau sejumlah terbatas tak bakteri dalam usus besar, sehingga dapat fructooligosaccharides (FOS), memperbaiki kesehatan tubuh transgalactooligosaccharides (TOS), isomalto-oligosaccharides (IMO), bagi tubuh tercerna antara lain 55 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 xylooligosaccharides (XOS), pada umumnya terdapat soyoligosaccharides (SOS), umbian dan kacang-kacangan. Beberapa dan tanaman yang telah diketahui mengandung lactosucrose. Oligosakarida mempunyai oligosakarida dalam jumlah banyak adalah kemampuan untuk meningkatkan per- dahlia, chicory, Jerusalem artichoke[7]. tumbuhan Bifidobacteria pada kolon tanpa Kacang kedelai hitam (Glycine soja sieb) dicerna oleh mikroflora usus lainnya[6]. mengandung oligosakarida yang berupa glucooligosaccharides (GOS), rafinosa Senyawa oligosakarida secara alami dan pada umbi- stakiosa. terdapat pada tumbuh-tumbuhan, namun OH O CH2 OH O OH O CH2OH O OH OH O OH CH2OH CH2OH OH OH Gambar 1. Struktur Raffinosa OH O OH CH2OH O OH OH CH2 O CH2OH O CH2 OH OH OH O OH O OH CH2OH O OH OH Gambar 2. Struktur Stakhiosa 56 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Oligosakarida merupakan senyawa Kerajaan : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonnae Ordo : Leguminales gas karbondioksida, hidrogen, yang akan Famili : Leguminoceae terakumulasi dan menumpuk di lambung Marga : Glycine Spesies : Glycine Soja karbohidrat yang tidak dapat dicerna dalam usus mamalia karena usus tidak memiliki enzim yang dapat mencerna, seperti alfa galaktosa. Oligosakarida yang tidak tercerna akan difermentasi dalam usus besar oleh mikroflora, menghasilkan yang disebut flatulensi. Flatulensi di dalam lambung menyebabkan tanda-tanda seperti Sieb. et Zucc sakit kepala, pusing, perubahan kecil pada mental dan penurunan daya konsentrasi[8]. Kedelai kompleks, oligosakarida, mengandung protein isoflavon karbohidrat nabati, serat, dan mineral 2.3. Kacang Kedelai Hitam sebagai kompleks. Kandungan serat berkontribusi Prebiotik terhadap indeks glisemik yang rendah Kedelai termasuk dalam telah banyak diabetes untuk mengurangi risiko diabetes. makanan. Komposisi nutrisi kedelai hitam kering Kacang kedelai hitam merupakan bahan adalah protein 420 mg/g, lemak 224 mg/g, baku dasar pembuatan kecap. Taksonomi karbohidrat 340 mg/g, kalsium 6 mg/g, dari kedelai hitam adalah sebagai berikut: fosfor 5 mg/g, dan besi 0,1 mg/g[9]. keluarga digunakan hit am leguminosa, sebagai Nama ilmiah bahan yang menguntungkan bagi penderita : Glycine soja sieb. 57 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Gambar 3. Kacang Kedelai hitam Kandungan senyawa bioaktif dalam kedelai hitam adalah sebagai berikut: hitam mengandung rafinosa dan stakiosa yang merupakan komponen gula yang tidak dapat dicerna sehingga dapat menyebabkan kembung dan rasa tak nyaman di perut. Tetapi mg/mL[10]. 2. Isoflavon 1. Oligosakarida Kedelai dan kandungan rafinosa yaitu 8,7 kemudian ada beberapa Hagiwara dkk[11] mengemukakan bahwa dalam kedelai hitam terdapat lima jenis isoflavon, yaitu daidizin (25 mg/100 g), daidezein (92 g/100gr), genesitin (22 mg/100 g), genistein (51 mg/100 g), dan glysitin (16 mg/100 g). penelitian yang menunjukan bahwa oligosakarida dapat berperan sebagai prebiotik. Kandungan stakiosa pada kacang kedelai hitam yaitu 37,2 mg/mL 3. Antosianin Dalam kacang kedelai hitam terdapat tiga macam anthosianin yaitu 58 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 delphinidin-3-glukosida 0–3,71 mg/mL, dimana cyanidin-3-glukosida –15,98 menyerap air membentuk sebuah gel mg/mL, dan petunidin-3-glukosida 0– yang akan memperlambat metabolisme 1,41 kandungan karbohidrat pada kedelai. Kedelai hitam anthosianin dalam kacang kedelai hitam juga mengandung serat tidak larut yang l1,58–20,18[12]. berguna untuk mengontrol kepadatan mg/mL. 0,94 Total serat yang larut itu akan feses dan mencegah sembelit[14]. 4. Saponin Kandungan hitam sebesar saponin 310 kedelai mg/100 g. 2.4 Bakteri Lactobacillus lactis Sebagai Probiotik Menurut Potter, et al [13], saponin menghambat pencernaan protein dikarenakan adanya susunan saponin Probiotik mikroorganisme hidup yang dimakan untuk memperbaiki secara protein kompleks. adalah menguntungkan keseimbangan mikro flora usus. Keseimbangan yang baik dalam ekosistem mikrobiota usus bisa 5. Serat Pangan Kandungan menguntungkan kesehatan kita dan dapat serat dalam kedelai hitam juga sangat t inggi. Serat kasarnya bermanfaat untuk sekitar 4% membantu pencernaan tubuh, sehingga dan sistem dapat dipengaruhi oleh konsumsi probiotik setiap hari[2]. Karakteristik diinginkan dari probiotik satu strain yang spesifik mencakup[15] : mengurangi waktu transit zat-zat racun yang tidak dibutuhkan tubuh. Di dalam kedelai hitam terdapat serat yang larut, 1. mempunyai kapasitas untuk bertahan hidup (survive), untuk melakukan kolonisasi (colonize), serta melakukan 59 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 metabolisme (metabolize) dalam saluran cerna, 2. mampu membunuh bakteri patogen serta memiliki efek mempertahankan suatu keseimbangan mikroflora usus yang anti tumor yang lebih kuat dibandingkan bakteri lainnya[16]. L. lactis diklasifikasikan sebagai sehat melalui kompetisi dan inhibisi homofermentatif, hasil metabolismenya kuman-kuman patogen, sebagian besar berupa asam laktat dan 3. dapat menstimulasi bangkitnya pertahanan imun, sedikit asam asetat. Produksi asam laktatnya berasal dari laktosa dan sukrosa. 4. bersifat non-patogenik dan non-toksik, Produksi asam laktat yang dihasilkan 5. disamping bakteri ini sekitar 0,9-1,0% [17]. itu harus mempunyai karakteristik teknologi yang baik, yaitu mampu bertahan hidup secara optimal dan stabil selama penyimpanan dan penggunaan (storage dan use) dalam bentuk preparat makanan yang didinginkan dan dikeringkan, agar dapat disediakan secara masal dalam industry. Aktivitas biologis yang positif dari Bifidobakteri dalam menempatkannya sebagai penelitian salah satu probiotik yang terpenting. Efek positif Bifidobakteri bagi kesehatan manusia disimpulkan oleh Johan S. Lisal sebagai berikut: Lactobacillus, memiliki kemampuan bertahan dari kondisi asam lambung maupun rendahnya tegangan permukaan cairan empedu sehingga mampu hidup sampai di usus besar. BAL tersebut meningkatkan aktivitas bakteri normal dan bakteri berguna lainnya, menyerap bahanbahan berbahaya, menghambat dan 1. Bifidobakteri pertumbuhan menghambat dan kolonisasi berbagai patogen potensial dengan menghasilkan asam laktat dan asetat sebagai produk akhir metabolisme (PAM) medium. yang menurunkan Disamping itu pH juga 60 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 membentuk PAM yang secara serangan terhadap sel-sel maligna langsung bersifat inhibitor terhadap (antitumor/antikarsinogenik), sejumlah patogen maupun sebagai aktivator sistem Gram imun yang meningkatkan resistensi (Gram besar bakteri positif maupun negatif), terhadap patogen, 2. Bifidobakteri mempunyai efek 5. Bifidobakteri memulihkan mengubah ammonia (dan amina) mikroflora usus yang normal setelah yang potensial toksik menjadi NH4+ terapi antibiotik, yang non-diffusable, sehingga menurunkan kadar amonia darah, (B kompleks), maupun enzim-enzim pencernaan (diantaranya menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. 3. Bifidobakteri mampu mensintesa vitamin-vitamin 6. Bifidobakteri kasein-fosfatase) Klasifikasi Lactococcus lactis menurut Hansen dan Mocquot[18] Kingdom: Monera Divisi : Firmicutes Kelas : Cocci Ordo : Lactobacilales Famili : Streptococcaceae Genus : Lactococcus menghasilkan SCFA (Short Chain Fatty Acid) sebagai sumber energi bagi fungsi fisiologik dan integritas sel-sel kolon, 4. komponen Bifidobakteri seluler tertentu bertindak dari sebagai imunomodulator yang merangsang Spesies : Lactococcus lactis 61 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Gambar 4. Lactococcus lactis dengan pembesaran mikroskop 20000 kali[19] L. lactis merupakan bakteri asam laktat negatif. Lactococcus merupakan bakteri yang sering digunakan dalam industri mesofilik, suhu umum untuk pertumbuhan susu, diantaranya dalam pembuatan keju, L. lactis yaitu berkisar antara 10-40oC, keju keras (hard keju), kue-kue, susu, pada suhu 45o pertumbuhannya terhenti[20] youghurt, . keju lembut, minuman fermentasi, produk-produk daging, ikan asap dan sayuran kaleng. Bakteri L. lactis berperan dalam menghasilkan anti bakteri nisin sebagai metabolit sekundernya. Genom L. lactis relatif kecil yaitu 2,5 Mbp. Semua galur bakteri L. lactis memproduksi asam yang berasal dari galaktosa, fruktosa, laktosa, maltosa, Bakteri L. lactis memiliki koloni mannosa, N-asetilglukosamin, ribosa, dan berbentuk bulat, hidup secara individu, trihalosa[20]. Beberapa galur bakteri ini berpasangan atau membentuk rantai, dapat menggunakan sitrat untuk memproduksi berantai panjang CO2 dan aseton diasetil. Bakteri L. lactis atau pendek. Non- haemolitik termasuk bakteri gram positif menghasilkan asam laktat sebagai dan non motil. Fakultatif anaerob, katalase metabolit primernya. Oleh karena itu untuk 62 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 mengamobilisasi bakteri ini diperlukan sebanyak dua ose, setelah itu diinkubasi bahan pembawa yang tahan terhadap pH pada suhu 37oC selama dua hari sehingga rendah. didapatkan stok kultur. Stok kultur disimpan dalam refrigerator pada suhu 35oC dan diregenerasi setiap tiga minggu 3. BAHAN DAN METODE Bahan-bahan yang digunakan pada sekali. penelitian ini antara lain kedelai hitam didapatkan di pasar Basmalah Astana Anyar Bandung, bakteri asam laktat 3.2 Pembuatan Kurva Pertumbuhan Bakteri Lactobacillus lactis dari Sekolah Ilmu Tinggi Hayati Institut Teknologi Bandung , aquades, agar, media de Man Rogosa Sharpe (MRS) broth, larutan Luff Schoorl, Na2S2O3 0,1 N, H2SO4 25%, KI 20%, amilum, NaOH phenolftalein, kertas 0,1 N, FeCl3, saring, alkohol, Buffer pH 4 dan pH 7. Pembuatan kurva pertumbuhan bakteri dilakukan dengan mengukur kerapatan sel sampel pada Medium selang pertumbuhan waktu dibuat tertentu. dengan bahan yang sama dengan medium agar miring tanpa agar sebanyak 500 mL dan kemudian bakteri disterilisasi. Setelah steril, diinokulasikan ke dalam erlenmeyer, kemudian diinkubasi dengan 3.1 Pembuatan Larutan Stok Kultur menggunakan inkubator pada suhu kamar Bakteri Asam Laktat pada Agar Miring ±24 jam. Setiap selang waktu 1 jam Bakteri Lactobacillus acidophilus dan Lactococcus lactis dipindahkan ke media dilakukan pengukuran absorbansi dan kerapatan sel sampel, dan lakukan triplo. agar miring yang berisi media MRS dengan menggunakan jarum ose yaitu 63 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 3.3. Pembuatan Sari Kedelai Hitam dapat digunakan pada (Glycine soja sieb) eksponensial L. lactis. waktu fase 3.5. Fermentasi Sari Kedelai Hitam Biji kedelai hitam direndam dengan oleh Lactobacillus lactis aquades dengan perbandingan 1:2 selama 6 jam. Kemudian diblender hingga halus dan dipanaskan hingga 70°C selama 30 menit. Setelah didinginkan dan dilakukan penyaringan, disentrifugasi 3500 rpm selama 10 menit untuk memperoleh cairan yang jernih. Sari yang didapatkan dipanaskan hingga mendidih selama 10 menit. Setelah didapatkan sarinya Sari kedelai hitam ditambah dengan starter sebanyak 3% (v/v) kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 3 hari. Selama proses fermentasi dilakukan analisa total asam tertitrasi, kadar gula reduksi, dan kerapatan sel L. lactis. Pengambilan sampel dilakukan pada fermentasi jam ke-0, 24, 48, dan 72. kemudian dilakukan analisa total asam tertitrasi dan kadar gula reduksi. 3.6. Analisa pH Analisa 3.4. Pembuatan Starter Starter dibuat dengan menggunakan media MRS broth dan kultur Lactobacillus lactis yang telah disiapkan pada media MRS miring. Media MRS broth steril sebanyak 100 mL dalam Erlenmeyer steril mengunakan pH pH dilakukan meter. pH dengan meter dikalibrasi dengan menggunakan buffer pH 4 dan pH 7. Elektrode dibilas dengan aquades sebelum dikalibrasi dengan buffer dan dikeringkan. Elektrode dicelupkan ke dalam larutan sampel dan set pengukuran diinokulasi dua ose kultur L. lactis. Media kultur diinkubasi pada suhu 37°C. Starter 64 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 pH biarkan beberapa saat sampai diproleh Dipanaskan di atas pemanas listrik hingga pembacaan yang stabil, pH sampel dicatat. mendidih selama 10 menit. Setelah dingin tambahkan 25 mL larutan H2SO4 25% dan 3.7. Analisa Total Asam 10 mL KI 20%. Kemudian dititrasi dengan larutan natrium tio sulfat 0,1N dengan Analisa Kualitatif : indikator kanji 0,5% (V1) Dua mL medium dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan beberapa 3.9. Analisa Jumlah Sel Bakteri tetes FeCl3. Positif terdapat asam laktat jika dalam larutan timbul warna coklat kekuningan. Jumlah sel bakteri dihitung dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis yaitu dengan cara dua mL sampel masukan ke dalam kuvet kemudian diukur absorbansi sampel dengan menggunakan Analisa Kuantitatif : spekrofotometer UV-VIS pada panjang Sepuluh mL larutan sampel dititrasi gelombang 610 nm dan hitung jumlah sel dengan larutan standar 0,1 N NaOH menggunakan Mc Farland. dengan indikator PP. Akhir titrasi ditandai dengan berubahnya warna menjadi merah muda. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.8. Analisa Gula Reduksi Pembuatan sari kedelai hitam melalui Analisa gula reduksi dilakukan dengan menggunakan metode Luff Schoorl. Sebanyak 10 mL larutan ditambahkan 15 mL air suling dan 25 mL larutan Luff Schoorl dan beberapa batu didih. beberapa tahap. Pada tahap perendaman, biji kacang menjadi lebih lunak sehingga mudah dihaluskan dan juga mengurangi zat antinutrisi di dalamnya[21]. Saat 65 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 pemanasan 70°C selama 30 menit, bubur kedelai hitam mengental. Pemanasan ini 4.1 Kurva Pertumbuhan Bakteri untuk memperoleh kekentalan sari yang baik dan membunuh bakteri. Setelah disaring dan dipisahkan dengan sentrifugator, sari kedelai hitam menjadi lebih bening dan cair. Tahap terakhir adalah dididihkan selama 10 menit untuk membunuh bakteri patogen yang ada Pertumbuhan mikroorganisme dimulai dari awal pertumbuhan sampai dengan berakhirnya aktivitas merupakan proses bertahap yang dapat digambarkan sebagai kurva pertumbuhan. Kurva pertumbuhan umumnya terdiri atas 7 fase pertumbuhan, tetapi yang utama hanya 4 fase yaitu lag, dalam sari tersebut. eksponensial, stasioner, dan kematian. Hasil analisis kadar total asam tertitrasi kedelai hitam sebesar 0,2444% dengan pH sebesar 5,98. Kadar glukosa dalam sari tidak didapatkan karena rafinosa merupakan karbohidrat kompleks Kurva pertumbuhan yang lengkap merupakan gambaran pertumbuhan secara bertahap (fase) sejak awal pertumbuhan sampai dengan terhenti mengadakan kegiatan. yang tidak memiliki sifat mereduksi. Gambar 5. Kurva Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat 66 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Fase lag disebut juga fase persiapan, mati. Hal ini disebabkan oleh beberapa fase permulaan, fase adaptasi atau fase faktor, saat fase stasioner telah terjadi penyesuaian yang penumpukan pengaturan suatu merupakan aktivitas fase dalam atau akumulasi produk- produk akhir hasil metabolisme yang lingkungan baru. Oleh karena itu selama mungkin fase pertumbuhan bakteri itu sendiri. Faktor ini pertambahan massa atau dapat bersifat lainnya besar, sehingga kurva fase ini umumnya pertumbuhan dalam medium yang telah mendatar. Pada bakteri Lactococcus lactis habis mengalami fase lag pada jam ke-1 sampe populasi untuk tumbuh yang disebut jam ke-11. biological space. Beberapa faktor inilah merupakan fase peningkatan aktivitas perubahan bentuk maupun pertambahan jumlah mencapai kecepatan maksimum sehingga kurvanya dalam bentuk eksponensial. Pada bakteri Lactococcus lactis mengalami fase eksponensial pada jam ke-12 sampai jam ke-20. Fase stasioner merupakan dan mulai ketersediaan bagi pertambahan jumlah sel belum begitu Fase eksponensial atau logaritmik adalah racun terbatasnya nutrisi tempat yang menyebabkan jumlah sel hidup menjadi tetap dan membentuk garis lurus atau konstan pada fase stasioner dalam kurva pertumbuhan[22]. Lactococcus lactis Bakteri mengalami fase stasioner pada jam ke-21 sampai jam ke24. Dari pengujian kurva pertumbuhan fase terjadinya keadaan seimbang antara tingkat pertumbuhan sel (pembelahan sel) dengan tingkat kematian sel artinya jumlah sel yang hidup sama dengan jumlah sel yang diperoleh hasil kerapatan sel selama fermentasi selama 24 jam. Kerapatan sel BAL terjadi pada jam ke-17 untuk Lactococcus dengan demikian starter yang digunakan pada fermentasi sari kacang kedelai hitam ialah starter yang disiapkan 67 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 pada usia 17 jam karena pada jam tersebut optimum pertumbuhannya. 4.3 Pada pengujian kemampuan BAL Hitam dalam memfermentasi sari kacang kedelai hitam, fermentasi dilakukan selama 72 jam dan dilakukan analisa sampel pada jam ke0, 24, 48 dan 72. Pembuatan Sari Kacang Kedelai Pembuatan sari kacang kedelai hitam diawali dengan perendaman selama 6 jam yang bertujuan agar saat pemblenderan mudah halus dan menghilangkan zat antinutrisi pada sampel[24]. pada suhu 70oC selama 30 menit ini 4.2. Pembuatan Starter bertujuan Tujuan dari pembuatan starter adalah untuk mengadaptasikan bakteri asam laktat pada lingkungan sehingga saat pertumbuhannya proses fermentasi sari kacang kedelai hitam bakteri sudah dapat beradaptasi [23] Fardiaz dengan baik. Menurut , jika jasad renik dipindahkan ke dalam suatu medium mula-mula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan substrat dan kondisi sekitarnya. Lama fase ini bervariasi tergantung dari kecepatan penyesuaian dengan lingkungan Pemanasan sekitarnya dan dipengaruhi oleh media dan lingkungan untuk membunuh mikroba patogen awal pada ekstrak sari kacang kedelai hitam serta untuk menguapkan sebagian air didapatkan pada sari sampel yang sehingga mempunyai kekentalan yang baik. Setelah dipanaskan sampel disaring menggunakan kain dan disentrifugasi untuk memperoleh sampel yang bening. Hasil dari sentrifugasi dididihkan selama sepuluh menit yang bertujuan membunuh mikroba patogen dan menginaktifkan enzim, setelah itu kemudian dilakukan pengujian pH, analisa total asam tertitrasi, dan kadar gula reduksi. pertumbuhan serta inokulumnya. 68 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Nilai pH dari sari kacang kedelai Fermentasi adalah organik penguraian hitam adalah 5,98 total asam tertitrasinya senyawa menjadi senyawa adalah 0,2444% dan untuk nilai gula sederhana reduksi pada penelitian ini tidak diperoleh mikroorganisme sehingga menghasilkan nilainya karena karbohidrat dalam kacang energi[25]. Produk-produk tersebut biasanya kedelai hitam sangat kompleks hingga dimanfatkan susah untuk dihidrolisis. makanan. dengan sebagai bantuan minuman atau Penurunan pH bakteri L. lactis 4.4 Fermentasi Kacang Kedelai Hitam dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 6. Hasil Analisa pH Sari Kacang Kedelai Hitam Hasil penelitian menunjukkan 4,79, dan sampai jam ke-72 tetap terjadi terjadinya perubahan pH selama 72 jam penurunan pH walaupun tidak terlalu dan dilakukan analisa sampel pada jam signifikan. Penurunan nilai pH pada ke-0, 24, 48, dan 72. Fermentasi sari penelitian kacang kedelai hitam pada bakteri L. lactis dikemukan Buchanan dan Gibbons[26], pada jam ke-0 hingga jam ke-24, terjadi bahwa L. lactis merupakan bakteri yang ini sesuai dengan yang penurunan pH yaitu dari 5,46 menjadi 69 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 melakukan metabolisme glukosa menjadi piruvat dengan menghasilkan ATP dan asam laktat. menghasilkan asam piruvat[27]. Mekanisme glukosa Asam piruvat diubah menjadi asam menjadi asam laktat yaitu pertama glukosa laktat yaitu dengan menggunakan enzim mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-P laktat dehidrogenase. Pembentukan asam dan fruktosa-6-P dengan ATP sebagai laktat donor menggunakan NADH sebagai koenzim[28]. fosfat. diubah perubahan Fruktosa-6-P menjadi kemudian fruktosa 1,6-di-P menggunakan ATP sebagai donor fosfat. Fruktosa-1,6-di-P menjadi dua kemudian molekul C3 selanjutnya teroksidasi menjadi sekunder. merupakan metabolit Gliseraldehid-3-P tereduksi membentuk asam kemudian mengalami menjadi 3-P-asam 1,3-di-fosfogliserat defosforilasi gliserat dengan melepaskan fosfat dan aseptor fosfat ADP membentuk ATP. Selanjutnya, 3-P-asam gliserat membentuk 2-P-asam gliserat kemudian terbentuk asam reduksi dan 2 C2H5OCOOH + 2 NAD Energi yang terbentuk dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat: 8 ATP - 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP Penurunan nilai pH dikarenakan gliserolfosfat kemudian diubah menjadi yang cara 2C2H3OCOOH + 2NADH2 yang dan gliseraldehida-3-P. Dihidroksi aseton gliserol dengan dipecah terfosforilasi yaitu dihidroksiaseton fosfat fosfat ini fosfoenol selama proses metabolit fermentasi, berupa asam-asam dihasilkan organik seperti asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat[29]. fermentasi Tetapi pada penelitian ini yang dilakukan adalah fermentasi homofermentatif sehingga asam yang dihasilkan lebih dari 90% adalah asam laktat dan sisanya adalah asam sitrat dan asam asetat. Asam-asam organik ini merupakan asam-asam yang terdisosiasi 70 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 dalam bentuk ion-ion H+. Semakin banyak FeCl3 kemudian terjadi perubahan warna asam yang dihasilkan, maka semakin menjadi banyak pula ion H+ yang terbentuk menunjukkan sari kedelai hitam yang sehingga pengukuran pH oleh elektroda difermentasi positif mengandung asam pH meter menunjukkan nilai yang semakin laktat. Reaksi yang terjadi antara asam laktat menurun. dengan larutan FeCl3 menghasilkan ferrilaktat kuning kehijauan. Hal ini dan asam klorida. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 4.4 Total Asam Hasil Fermentasi Sari Kedelai Hitam 3CH3CHOHCOOH(aq) + FeCl3(aq) (CH3CHOHCOO)3Fe(aq) + 3HCl(aq) Analisa kuantitatif dilakukan dengan Total asam tertitrasi dinyatakan untuk mengetahui kadar asam laktat dari sebagai persen asam laktat. Asam laktat sari kedelai hitam yang difermentasi. merupakan komponen asam terbesar yang Fermentasi oleh bakteri asam laktat terbentuk selama fermentasi. Perubahan sebagian besar menghasilkan asam laktat nilai total asam tertitrasi tidak selalu sesuai murni dengan pengukuran pH. Hal sehingga analisa ini dihitung ini berdasarkan berat molekul asam laktat dikarenakan pada pengukuran pH hanya sebagai metabolit primer bakteri asam + menunjukkan ion H yang terdisosiasi laktat. sedangkan nilai total asam Sampel dititrasi menggunakan tertitrasi NaOH, reaksi yang terjadi adalah sebagai merupakan nilai total asam. berikut: Untuk analisa kualtitatif, sari kedelai yang difermentasi ditambahkan larutan CH3CHOHCOOH(aq) + NaOH(aq) CH3CHOHCOONa(aq) + H2O(l) 71 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Tabel 1. Hasil Analisa Total Asam Fermentasi Sari Kedelai Hitam oleh Lactobacillus lactis Sari Kedelai hitam Jam ke- Kuali Kuanti (%) 0 + 0,3666 24 ++ 0,6984 48 +++ 0,7860 72 ++++ 0,8037 Terjadi peningkatan total asam yang hidroksida menghasilkan natrium laktat signifikan yaitu dari 0,3666% hingga dan air, dan reaksinya adalah sebagai 0,6984% dari fermentasi jam ke-0 sampai berikut : jam ke-24, hal ini terjadi karena adanya aktivitas bakteri pembentuk asam laktat CH3CHOHCOOH(aq) + NaOH(aq) CH3CHOHCOONa(aq) + H2O(l) yang mengubah glukosa menjadi asam laktat dalam kondisi anaerob. Pada jam ke48 sampai ke-72 meningkat total asam meskipun masih tidak terlalu 4.5 Kadar Gula Reduksi Fermentasi Sari Kedelai Hitam signifikan. Data kenaikan total asam yang didapatkan sesuai dengan apa yang Gula reduksi adalah gula yang [29] dikemukakan Tamime dan Robinson mempunyai kemampuan untuk mereduksi. yaitu L. acidophilus dapat memproduksi Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid asam laktat sebanyak 0,3-1,9%. Asam atau keton bebas. Senyawa-senyawa yang laktat direaksikan dengan natrium mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah 72 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 logam-logam oksidator seperti Cu (II) (Team Laboratorium Kimia UMM, 2008). Prinsip analisis dengan metode Luff Schoorl yaitu reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh monosakarida. Monosakarida bebas akan mereduksi larutan basa dari garam logam menjadi bentuk oksida atau bentuk bebasnya. Kelebihan Cu2+ yang tidak tereduksi kemudian dikuantifikasi dengan Rafinosa dalam kacang-kacangan terdiri atas tiga molekul monosakarida yang berikatan yaitu glukosa-fruktosagalaktosa, sehingga gula reduksi yang terukur pada analisa ini dihitung sebagai glukosa atau gula invert. Kadar glukosa pada kedelai hitam semakin menurun karena glukosa yang terdapat didalamnya digunakan oleh bakteri asam laktat sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan, energi, titrasi iodometri (SNI 01-2891-1992). dan sintesis asam laktat[32]. Tabel 2 Hasil Analisa Gula Reduksi Fermentasi Sari Kedelai Hitam oleh Lactobacillus lactis Jam ke- Kadar gula reduksi (mg) 0 25,8 24 12,4 48 1,9 72 1,4 Dari hasil penelitian menunjukan kadar gula reduksi dari jam ke-0 sampai jam ke-72 selama fermentasi mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 25,8 mg menjadi 1,4 mg. Hal ini disebabkan BAL memanfaatkan glukosa yang ada dalam media fermentasi untuk pertumbuhannya. Penggunaan gula yang ada dalam substrat untuk pertumbuhan BAL ini dapat terlihat dengan meningkatnya kerapatan sel BAL pada substrat. Pemecahan glukosa 73 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 dalam sel BAL menghasilkan energi untuk Monosakarida akan mereduksikan CuO aktivitas BAL dan menghasilkan senyawa dalam lain termasuk asam laktat. Asam laktat Kelebihan CuO akan direduksikan dengan yang dihasilkan Luff menjadi Cu2O. BAL akan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 dan akan yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan terakumulasi dalam cairan fermentasi. larutan Na2S2O3. Pada dasarnya prinsip Dengan meningkatnya jumlah asam yang metode analisa yang digunakan adalah diekskresikan oleh BAL karena proses Iodometri karena kita akan menganalisa I2 akumulasi asam dalam substrat, maka akan yang meningkatkan substrat. penetapan kadar. Zat oksidator kuat H2SO4 asam dalam dalam larutannya yang bersifat netral atau diketahui dengan sedikit asam penambahan ion iodida diekskresikan oleh larutan keluar sel keasaman Peningkatan akumulasi substrat dapat ini penurunan pH substrat. bebas untuk dijadikan dasar berlebih akan membuat zat oksidator Reaksi yang terjadi pada penentuan tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan banyaknya Luff Schrool adalah sebagi berikut : oksidator. I2 bebas ini selanjutnya akan RCOH + CuO Cu2O +RCOOH H2SO4 + CuO CuSO4 + H2O CuSO4 + 2KI CuI2 + K2SO4 dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 sehinga I2 akan membentuk kompleks iodamilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena 2CuI2 I2 + Na2S2O3 Cu2I2+ I2 Na2S4O6 (Sudarmadji, 1989) itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan indikator amilum, maka + NaI penambahan amilum harus sebelum titik ekuivalen. 74 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 4.6 Jumlah Sel Bakteri Fermentasi Sari Perubahan jumlah BAL selama fermentasi menunjukkan Kedelai Hitam pertumbuhan Dalam proses fermentasinya, bakteri asam laktat umumnya karena terjadinya yang perubahan dapat pada seleksi disebabkan kondisi memanfaatkan fermentasinya. Faktor lingkungan relatif karbohidrat seperti glukosa, fruktosa dan diatur stabil selama fermentasi, maka yang sukrosa sebagai sumber nutrisi utama. berpengaruh cukup besar adalah kondisi Bahan umumnya media, diantaranya adalah jumlah substrat mengandung maltosa dan fruktosa yang dan pH. Awal fermentasi, jumlah nutrisi disukai oleh bakteri asam laktat untuk yang digunakan sebagai nutrisi[32]. L. lactiss masih tinggi sehingga jumlah mikroba merupakan bakteri homofermentatif yang penghasil asam meningkat. pangan nabati mudah dimetabolisme (glukosa) mengubah glukosa menjadi asam laktat. Tabel 3 Hasil Analisa Jumlah Bakteri Lactobacillus lactis pada Sari Kedelai Hitam Jam ke- Kacang Hijau (sel/mL) 0 3,62×109 24 3,67×109 48 3,68×109 72 3,74×109 Fermentasi kedelai hitam oleh L. lactis. Jumlah sel bakteri Lactococcus lactis mengalami peningkatan dari jam ke- lactis dari hasil penelitian menunjukan dari 0 sampai jam ke-72. Ini menunjukkan jam ke-0 sampai jam ke-72 mengalami bahwa sari kedelai hitam efektif sebagai kenaikan, hal ini disebabkan banyak faktor substrat untuk pertumbuhan probiotik L. diantaranya adalah faktor biologis seperti 75 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 bentuk dan sifat mikroorganisme terhadap Berdasarkan hasil dan pembahasan lingkungan yang ada, asosiasi kehidupan diperoleh kesimpulan bahwa kacang diantara organisme yang bersangkutan dan kedelai dapat digunakan sebagai bahan faktor non-biologis, seperti kandungan pangan fungsional yaitu berperan sebagai hara di dalam medium kultur, suhu, kadar prebiotik bagi bakteri probiotik L. lactis. oksigen, cahaya yang optimum. Menurut Anderson dan Rodstrom[32] Lactococcus lactis memiliki mekanisme pertahanan 6. DAFTAR PUSTAKA stress terhadap lingkungan seperti pH, kekurangan nutrien, dan perubahan 1. Wijaya, Hanny, (2002), Pangan oksidatif. Jumlah sel bakteri yang paling Fungsional dan Kontribusinya bagi optimum adalah pada jam ke-72 yaitu Kesehatan, Kharisma; Women and 3,74×109 sel/mL. Education, Jakarta. Penurunan jumlah bakteri bisa 2. Gibson, G.R., dan Roberfroid, M.B., (1995), “Dietary Modulation of the disebabkan karena faktor berikut: Human a. nutrien habis, Introducing b. akumulasi metabolit toksik (misalnya d. penurunan nilai aW (ketersediaan air). the Microbiota: Concept of Prebiotics”, The Journal of Nutrition alkohol, asam, dan basa), c. penurunan kadar oksigen, Colonic Vol. 125, No. 6, hal. 1401-1412. 3. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), (2005), Peraturan Kepala Pengawas Obat dan Makanan 5. KESIMPULAN Republik Indonesia Ketentuan Pokok Pangan Fungsional, Tentang Pengawasan No. HK. 76 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 00.05.52.0685. 9. Slamet, D.S. 1978. The nutrients and 4. Kolida, S., Tuohy, K. dan Gibson, G. 5. amino acids contents of kecap. Dalam R., 2002, Prebiotic effects of inulin Basuki, and oligofructose, British Journal of Bojonegoro (ed.). 1981. Kumpulan Nutrition, Hal 193–197. Makalah Seminar Mikrobiologi II. Manning, T. S, R.Rastall, dan G. Gibson. Jakarta: Perhimpunan Mikrobiologi 2004. Prebiotics and Lactic Acid Bacteria. Indonesia. Di dalam: S. Salminen, A.V Wright dan A. Ouwehand. Lactic Acid Bacteria: T., E. Sukara, dan S. 10. Hengbao Feng, Chin Lee Saw, And Dejian Huang.Novel Processof Microbiological and Functional Aspects. Fermenting Marcel Dekker, Inc. New York-Basel. [Glycinemax (L.)Merrill] Yogur twith 6. Shin, H. S. et al. 2000. Growth and viability of commercial bifidobacterium spp in skim milk containing oligosaccharides and inulin. J. Food Science. 65 (5): 884 – 887. Delcour, J.A., (2006), ”Non-digestible with Prebiotic Properties”, Critical Reviews in Food Science and Nutrition Vol. 46, No. 6, hal. 459-470. 8. Cristofaro, E., F. Motty and J.J. Wuhrmann.1994. Sugars in Nutrition. Academic Press. New York. Dramatically Causing Soybean Reduced Flatulence- Oligosaccharides but Enriched Soy Phytoalexins. Food Chem. 2008, 56, 10078–10084. 11. Hagiwara. 2010 dalam Renitya Intan 7. Swennen, K., Courtin, C.M., dan Oligosaccharides Black dkk.2011. Kedelai Hitam(Glycine Max L). Sebagai Susu. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 12. M. Muchlish Adie dan Ayda Krisnawati., 2012. Kedelai Hitam : Varietas, Kandungan Gizi Dan Prospek Bahan Baku Industri. Badan Litbang Pertanian , Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan 77 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Umbian-umbian. Department of Bacteriology. 13. Potter SM et al., 1993. Depression of plasma cholesterol consumption of in baked men 20. Teubeur M. 1995. The Genus by Lactococus Di dalam BJB Wood dan products WH Holzaptel, editor. The Genera Of containing soy protein. Am J Clin Lactic Nutr. Glasgow: 14. Renitya Intan P dkk. 2011. Kedelai Hitam(Glycine Max L). Sebagai Susu. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 15. Lisal JS. 2005. Konsep Probiotik Dan Prebiotik Untuk Modulasi Mikrobiota Acid Bacteria. Blakie Ed ke-2. Academic & Professinal. Hlm 173-23. 21. M. Deddy. 2005. Serat Makanan Faktor Penting yang Hampir Dilupakan. Bogor: IPB. 22. Astuti dan Ana Rahmawati., 2010. Usus Besar.Med Nus Vol. 26 No.4. Asimilasi Kolesterol Dan Dekonjugasi 16. Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Garam Empedu Oleh Bakteri Asam Laktat (Bal) Dari Limbah Susu. Yogyakarta: Lakticia Press. 17. Kosikowski, F. 1982. Cheese and Fermented Milk Food, Third edition. F. V. Kosikowski and Associates, New and Moucqot, 1970. Lactococcus lactis, moro comb, nov, International. Journal of systemic bacteriology. 19. Kenenth, Todar. 2010 Lactococcus lactis Wisconsin's State Microbe. University Ayam Secara In Vitro. Yogyakarta. 23. Fardiaz, S., 1989. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor. York. 18. Hansen Kotoran of Wisconsin-Madison 24. Buchanan, R.E. And N.E. Gibbons. 1975. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. The William Wilkins and Company Baltimore, Amerika. 25. Isra Dharma Suyandra, Pemanfaatan Hidrolisat 2007. Pati Sagu 78 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 (Metroxylon sp.) Sebagai Sumber 32. Anderson, V., Rodstrom, P. 2003. Karbon Pada Fermentasi Etanol Oleh Physiological Saccharomyces Cerevisiae. Institut Maltose Operon Regulator, MalR In Pertanian Bogor. Lactococcus lactis. Biomed Central 26. Ana Poejiadi dan Titin Supriyanti, Function of The Microbiology. 2. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. UIPress : Bandung. 27. Surono, I. S. 2004. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. Tri Cipta Karya, Jakarta. LAMPIRAN Penentuan Jumlah Bakteri 28. Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet & 1. Pembuatan Standar Mc Farland M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan: H.Purnomo dan Adiono. UI bentuk skala yang bernomor dari 1 sampai Press, Jakarta. 29. Tamine, A, Y, dan R, K, Robimson. 1999.Yougurt Standar Mc Farland berada dalam Science and Technology. Pergaman Press Ltd. London. 10, yang menjelaskan konsentrasi spesifik dari bakteri per mL. H2SO4(aq) + BaCl2(aq) BaSO4(s) + 2HCl(aq) 30. Moore-Landecker E. 1996. Fundamentals of Fungi. 4th ed. New Jersey: PretinceMembuat standar Mc Farland dengan Hall.Inc. 31. Salminen, S. dan A.V. Wright. 1998. Lactic Acid Bacteria: Microbiology and Functional Aspects. 2nd edition. Marcel Dekker Inc., New York. larutan 1% BaCl2 dan 1% H2SO4 dengan kombinasi sebagai berikut: a. 0,1 mL Barium Klorida dalam 9,9 mL Asam Sulfat 79 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 b. 0,2 mL Barium Klorida dalam 9,8 spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 610 nm dan dihitung. mL Asam Sulfat c. 0,3 mL Barium Klorida dalam 9,7 2. Hasil Pengamatan mL Asam Sulfat d. 0,4 mL Barium Klorida dalam 9,6 2.1 Absorbansi sampel (a) Jam ke- mL Asam Sulfat e. 0,5 mL Barium Klorida dalam 9,5 mL Asam Sulfat f. 0,6 mL Barium Klorida dalam 9,4 L. lactis mL Asam Sulfat 0 24 48 72 1,8094 1,8420 1,8400 1,8733 1,8140 1,8437 1,8300 1,8722 1,8174 1,8328 1,8417 1,8713 1,8136 1,8374 1,8415 1,8739 g. 0,7 mL Barium Klorida dalam 9,3 2.2 mL Asam Sulfat Absorbansi Standar h. 0,8 mL Barium Klorida dalam 9,2 mL Asam Sulfat Konsentrasi 0.5 B 0,00848 C 1 1 0,17235 2 1.5 0,28244 3 2 0,39495 4 3 0,75966 6 4 1,01990 8 5 1,22810 10 6 1,39900 12 7 1,45450 14 8 1,48430 16 9 1,49620 18 10 1,50090 20 i. 0,9 mL Barium Klorida dalam 9,1 mL Asam Sulfat j. 1,0 mL Barium Klorida dalam 9,0 mL Asam Sulfat Seluruh larutan yang telah dibuat tersebut dilakukan pembacaan absorbansi dengan spektofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 610 nm. Sampel yang akan dianalisa silakukan pembacaan absorbansi dengan 80 ISSN 1979-8911 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 Sebelum dihitung, tentukan absorbansi standar (C) yang terdekat dari absorbansi Jumlah BAL jam ke 72 = 1,8739 × 1,5×108 × 20 1,50090 = 3,74×109 sel/mL sampel, kemudian hitung berdasarkan rumus berikut: A Jumlah bakteri (sel/mL)=B ×Cx1,5x 108 Keterangan : A = absorban bakteri B = absorban standar yang mendekati absorban bakteri C = standar yang mendekati absorban bakteri 3. Perhitungan Fermentasi L. lactis Jumlah BAL jam ke 0 = 1,8136 × 1,5×108 × 20 1,50090 = 3,62×109 sel/mL Jumlah BAL jam ke 24 = 1,83743 × 1,5×108 × 20 1,50090 = 3,67×109 sel/mL Jumlah BAL jam ke 48 = 1,8415 × 1,5×108 × 20 1,50090 = 3,68×109 sel/mL 81 Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911 82