JUMAT, 22 JANUARI 2016 Putin Dituding Terlibat Pembunuhan LONDON - Presiden Rusia Vladimir Putin diduga menyetujui pembunuhan mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko. Demikian simpulan hasil penyelidikan Inggris, kemarin (21/1). SM/rtr Lagi, Israel Perluas Pendudukan ISRAELkembali memperluas pendudukannya di wilayah Tepi Barat yang berbatasan dengan Yordania. Kementerian Pertahanan Israel, kemarin, menyatakan perluasan itu meliputi wilayah seluas 154 hektare di Bukit Jordan yang berdekatan dengan Jericho, wilayah Palestina yang sebelumnya telah diduduki oleh Israel. Sekjen PBB Ban Kimoon, Rabu (20/1) lalu, mengecam keras kebijakan Jerusalem itu. Kemarin, sejumlah rumah di Tepi Barat dihancurkan oleh tentara Israel karena dianggap tidak berizin. Seorang warga Palestina beradu mulut dengan tentara Israel saat berupaya menghentikan pembongkaran rumahnya di Desa Biet Ula, Tepi Barat. (rtr-mn-66) Najib Bantah Terima Dana KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak membantah telah menerima dana sebesar 42 juta ringgit (sekitar Rp 132 miliar) dari SRC International. ”Dia (Najib) tak akan memberikan jawaban atau pernyataan apapun hingga penyelidikan selesai. Meski begitu, dengan tujuan merespons, klien saya membantah tuduhan 42 juta ringgit dari SRC telah masuk ke rekening pribadinya,” kata Hafarizam, pengacara Najib, kemarin. Sebelumnya mantan Menteri Transportasi Ling Liong Sik menuduh Najib telah menerima dana tersebut. SRC International merupakan bekas subsider lembaga investasi milik negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang tengah diselidiki terkait utang-utangnya yang sangat besar. Pada Juli 2015 lalu, media terkemuka Amerika Serikat, Wall Street Journal memberitakan, para penyidik yang menyelidiki kasus 1MDB telah mengindikasikan adanya aliran dana senilai hampir 700 juta dolar AS ke rekening bank Najib. (dtc-66) Taiwan Sesalkan Pemberitaan Tiongkok TAIPEI - Taiwan sangat menyesalkan pemberitaan tentang latihan militer yang digelar Tiongkok tak lama setelah kemenangan telak partai oposisi di Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan memastikan kebenaran pelaksanaan latihan militer Tiongkok baru-baru ini. Namun mereka menyatakan tayangan yang ditampilkan oleh media Tiongkok adalah rekamana video latihan militer yang dilakukan pada 2015. ‘’Ini sungguh laporan yang tidak benar,’’ kata Kementerian Pertahanan Taiwan di lamannya. Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya . Pada Rabu malam, televisi pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa militer Kelompok Ke-31 yang bermarkas di Kota Xiamen yang berseberangan dengan Taiwan, baru-baru ini telah melakukan latihan militer. Tidak disebutkan dimana lokasi latihan militer tersebut. (rtr-mn-66) Setengah Telanjang, Kejar Pencuri OSLO - Seorang pria di Norwegia rela hanya mengenakan celana dalam dan berlari di jalanan demi menghentikan pencuri yang melarikan mobilnya. Lakilaki berusia 25 tahun yang tinggal di Kristiansand tersebut terbangun pada Rabu (20/1) dini hari waktu setempat ketika mendengar suara mesin dari mobilnya VW Passat. Dia sontak lari keluar rumah dan bergayut di pintu mobil yang telah dikemudikan oleh si pencuri. Pencuri mobil berusaha menjatuhkan pemilik dengan mengarahkan mobil ke salju, tetapi sang pemilik justru memanjat ke atap mobil dan bertahan di sana ketika mobil melaju kencang di tengah suhu -17C. Menurut polisi, pemilik mobil mengalami pendarahan setelah mobil menabrak pembatas di sebuah penjara. Seorang tersangka sudah ditangkap aparat keamanan. (bbc66) Tudingan ini berpotensi memicu ketegangan hubungan antara Inggris dan Rusia. Rusia sebelumnya selalu menolak tuduhan terlibat dalam pembunuhan itu. Mokswa menilai, simpulan penyelidikan yang dilakukan otoritas Inggris bias dan sarat dengan kepentingan politik. Dalam laporannya, Hakim Senior Robert Owen menyebut pembunuhan Litvinenko pada tahun 2006 merupakan operasi intelijen Rusia yang diarahkan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB). Hakim Owen juga menyebut kemungkinan keterlibatan Putin dalam operasi itu. ”Dengan mempertimbangkan sepenuhnya seluruh bukti dan analisis yang diberikan kepada saya, saya menemukan bahwa operasi FSB untuk membunuh Litvinenko mungkin disetujui oleh Patrushev dan juga Presiden Putin,” kata Owen. ”Saya menyimpulkan, ada dugaan kuat bahwa ketika Lugovoy meracuni Litvinenko, dia melakukannya di bawah perintah FSB. Saya selanjutnya bisa menyimpulkan bahwa Kovtun juga bertindak di bawah perintah FSB,” tandasnya. Nikolai Patrushev merupakan mantan Kepala FSB. FSB berdiri tahun 1995 sebagai dinas intelijen Rusia, setelah KGB dibubarkan Ditemukan, Planet Kesembilan di Belakang Neptunus CAPE CANAVERAL - Para astronom Amerika Serikat (AS) mengatakan memiliki bukti kuat bahwa ada planet kesembilan dalam sistem tata surya yang mengorbit jauh, bahkan melebihi planet kerdil Pluto. Tim dari Institut Teknologi California (Caltech) belum melakukan pengamatan langsung, untuk mengonfirmasi kehadiran planet baru ini. Namun, para ilmuwan membuat klaim berdasarkan pergerakan benda yang letaknya berjauhan itu. Jika terbukti, benda yang diduga planet ini memiliki massa 10 kali lebih berat dari Bumi. Penemuan ini telah dipublikasikan oleh tim dari Caltech dalam Astronomical Journal pekan ini. Simulasi komputer menunjukkan, planet itu mengorbit lebih dari 50 kali lebih jauh dari matahari dibanding Bumi. ”Meskipun kami tadinya masih skeptis, namun setelah meneliti orbitnya dan pengaruhnya terhadap bagian terluar tata surya kita, kami pun semakin yakin bahwa planet ini benar-benar ada di luar sana,” kata pakar astronomi Konstantin Batygin, Rabu (20/1) waktu setempat. Dalam tata surya, Pluto dan Ceres saat pertama kali ditemukan digolongkan sebagai planet. Namun keduanya belakangan dikeluarkan dari kategori planet. Profesor Mike Brwon dari California Institute of Technology menjelaskan, ukuran Planet Sembilan yang diperkirakan lima ribu kali lebih besar dari Pluto, serta kemampuannya mendominasi orbit gravitasinya, akan menepiskan segala keraguan bahwa ini adalah sebuah planet. Dua Tahun ”Ya, ini adalah planet ke-9,” kata Brown. Dia menyatakan, timnya telah bekerja selama dua tahun terakhir untuk memastikan penemuan ini. Dijelaskan, pencarian kini difokuskan untuk menentukan titik planet tersebut, yang diperkirakan memerlukan waktu (menurut ukuran waktu di Bumi) 10 ribu hingga 20 ribu tahun untuk mengitari matahari sebagai pusat tata surya kita. Menurut Brown, ini adalah penemuan planet yang ketiga kalinya sejak ditemukannya Uranus dan Neptunus. Dia mengatakan, para pakar astronomi telah lama menduga adanya planet ke-5 yang terbentuk di wilayah yang sama dengan lokasi Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Namun, ”planet yang hilang” tersebut terlempar keluar akibat pergerakan Jupiter dan Saturnus menempati orbitnya saat ini. Pakar astronomi Dr Simon O’Toole dari Australian Astronomical Observatory mengatakan sangat masuk akal jika ditemukan adanya planet yang berada di wilayah terluar tata surya. Dia mengatakan, Planet Neptunus dan Pluto pun sebelumnya ditemukan secara tidak sengaja. (bbc,rtr-mn-66) tahun 1991 ketika Uni Soviet pecah. Litvinenko yang merupakan mantan agen KGB tewas setelah minum teh hijau di hotel mewah Millennium di London. Teh hijau tersebut ternyata dicampur isotop polonium-210 yang merupakan radioaktif langka. Laki-laki yang belakangan sangat vokal mengkritik Putin itu tewas pada usia 43 tahun. Janda Litvinenko, Marina Litvinenko, kemarin menyerukan sanksi untuk Rusia dan Putin. Perempuan yang kini bermukim di Inggris itu mendesak London agar memberlakukan sanksi ekonomi terarah dan larangan bepergian terhadap individu-individu mereka yang dinilai terlibat dalam pembunuhan suaminya. Bahayakan Hubungan Sementara itu mengomentari hasil penyelidikan Inggris soal kasus pembunuhan Litvinenko, Rusia menuding Inggris sengaja mempolitisasi kasus ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut hasil penyelidikan itu penuh prasangka dan bias. Zakharova juga menyebut cara Inggris menangani kasus ini telah membuat suram hubungan bilateral kedua negara. ”Kami menyesali bahwa sebuah kasus murni kriminal dipolitisasi dan telah membayangi atmosfer hubungan bilateral kita,” kata Zakharova kepada wartawan setempat, Kamis (21/1) kemarin. ‘’Prosesnya tidak transparan untuk pihak Rusia maupun untuk masyarakat karena materialnya diperiksa di balik pintu tertutup dengan dalih rahasia,’’ imbuhnya. Lugovoy dan Kovtun sebelumnya telah membantah terlibat, dan Rusia juga telah menolak untuk mengekstradisi mereka. (rtr,bbc,afp-mn-66)