TEORI PSIKOANALITIK DARI JUNG LATAR BELAKANG - Carl Gustav Jung adalah seorang psikiater - pernah jadi ‘putra mahkota Freud’ - memisahkan diri dari Freud karena ketidaksesuaian pandangan Beberapa perbedaan pandangan Freud dan Jung : - Freud berorientasi kausalistis, menekankan peranan masa lalu - Jung menggabungkan kausalistis dengan teleologis (pengaruh masa lalu dengan tujuan & aspirasi individu) - Freud menekankan asal usul kepribadian pada masa kanak-kanak - Jung menekankan asal usul kepribadian pada ras, manusia membawa kecenderungan yang diwariskan leluhurnya Jung meneliti mitologi, agama, lambang-lambang, upacara-upacara kuno, adat istiadat dan kepercayaan-kepercayaan primitif, serta simtomsimtom orang neurotik, waham penderita psikotik untuk mencari akar perkembangan kepribadian. - Freud memandang dorongan yang menyebabkan tingkah laku lebih banyak dari dorongan seks - menurut Jung energi psikis bersifat lebih luas, tak terbatas pada dorongan seks - Teknik pendekatan Freud bersifat umum, mekanistis dan biologis, teori berlaku bagi semua orang - Jung sudah memperhatikan adanya individual differences Jung berpendapat bahwa manusia dapat dibedakan berdasarkan fungsi-fungsi psikisnya (ada tipe pikir, rasa, pengindra, dan intuitif) dan sikap jiwanya (ekstrovert/introvert) Struktur Kepribadian Terdiri dari : - bagian kesadaran/ego - ketidaksadaran Bagian kesadaran & ketidaksadaran ini tidak tetap, selalu bergerak, suatu saat bisa sama, tetapi suatu saat yang lain ada salah satu yang dominan Ego/bagian kesadaran - merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsipersepsi, ingatan-ingatan, perasaan-perasaan sadar. - ego melahirkan perasaan identitas dan kontinuitas seseorang - bagi subjek, ego dipandang sebagai kesadaran Ketidaksadaran pribadi - merupakan daerah yang berdekatan dengan ego - terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari, tetapi kemudian direpresi, dilupakan, atau terabaikan, juga pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada subjek Kompleks - merupakan susunan perasaan, pikiran, persepsi dan ingatan-ingatan yang terdapat dalam ketidaksadaran pribadi - kompleks akan menarik berbagai pengalaman ke arahnya Ketidaksadaran kolektif - berisi ingatan laten hal-hal yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang - merupakan sisa psikis perkembangan evolusi manusia, yang menumpuk akibat pengalaman yang berulang dari generasi ke generasi - merupakan bagian yang terlepas dari segi pribadi dalam kehidupan seseorang - ketidaksadaran kolektif semua orang relatif sama - ketidaksadaran kolektif terkait dengan struktur otak pada semua ras manusia yang relatif sama - ketidaksadaran kolektif jika menguasai kesadaran dapat menumbuhkan penyimpangan seperti phobia, delusi, dan irasionalitas lain Dalam ketidaksadaran kolektif terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi kepribadian, antara lain : - arkhetip, yaitu suatu bentuk pikiran/ide universal yang mengandung emosi yang besar - persona, topeng yang dipakai sebagai respon terhadap tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat dan kebutuhan arkhetip - anima dan animus, anima adalah sisi feminin dari kepribadian pria, sedang animus adalah sisi maskulin dari kepribadian perempuan - bayang-bayang/shadow, merupakan insting binatang yang diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentukbentuk kehidupan rendah - self/diri merupakan titik pusat kepribadian, pemersatu sistem-sistem yang ada, memberi kesatuan dan keseimbangan kepribadian Dinamika kepribadian - Sebelum diri muncul, berbagai komponen kepribadian harus berkembang dan terindividuasikan - arkhetip tidak akan nampak sebelum orang tengah baya, saat orang bersungguh-sungguh mengubah pusat kepribadiaannya dari ego sadar ke ego yang berada diantara kesadaran dan ketidaksadaran Dinamika kepribadian juga terkait dengan asas kausalistik dan teleologik Jung, ada dinamika antara pengaruh masa lalu dengan aspirasi-aspirasi yang akan dicapai Jung juga mengemukakan adanya prinsip sinkronitas, diterapkannya prinsip atas peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat yang sama yang tidak saling berhubungan, dengan menggunakan pikiran yang objektif Dinamika juga terjadi karena adanya prinsip oposisi dari fungsi jiwa dan sikap, kompensasi untuk menjaga diri dari kondisi neurotik dan penggabungan untuk menyatukan pertentangan-pertentangan yang ada Dinamika juga terkait dengan hukum ekuivalen (kesamaan, energi sama, distribusi berubahubah) dan entropi (keseimbangan) Dinamika juga terkait dengan gerak progresif (ke arah kemajuan) dan regresif (mundur melalui represi maupun sublimasi) Jung memandang ada tipe-tipe kepribadian yang terkait dengan sikap jiwa dan fungsi jiwa Perkembangan kepribadian juga menumbuhkan perbedaan sikap jiwa : Kanakkanak ekstravert, masa laten introvert, remaja ekstravert, dewasa awal introvert