FARMAKOTERAPI 2 STROKE NAMA KELOMPOK : DEWI LESTARI YUNI UTAMI AMELIA JOVITA RARAS PUTRI REDITA PUTRI SUCI RACHMAWATI YOSHUA BAYU DEFINISI STROKE Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan karakteristik kehilangan fungsi otak fokal akut yang mengarah ke kematian, dimungkingkan karena perdarahan spontan pada substansi otak (perdarahan intracerebral primer atau perdarahan subarachnoid yang secara berurutan menjadi stroke hemoragik) atau tidak tercukupinya suplai darah yang menuju bagian dari otak sebagai akibat dari aliran darah yang lambat atau rendah, trombosis, atau emboli yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah, jantung, atau darah (stroke iskemik atau infark cerebal (Hankey, 2002). KLASIFIKASI STROKE Dalam salah satu terbitan, National Stroke Assosiation-USA (NSA) menjelaskan bahwa stroke dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik (iskemic stroke) dan stroke karena perdarahan mendadak atau stroke hemoragik (hemoragic stroke). Lebih kurang 82% dari stroke adalah iskemik. Meskipun lebih jarang terjadi stroke karena perdarahan lebih berbahaya (Soeharto, 2004). • Stroke Iskemik Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis stroke ini yang paling umum (hampir 90% stroke adalah iskemik). Kondisi yang mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh darah (disebut aterosklerosis). Stroke iskemik dibedakan berdasarkan penyebab sumbatan arteri: • Stroke Trombotik • Stroke Embolik • Stroke Hemoragik Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau di sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu, darah membanjiri dan memampatkan jaringan otak sekitarnya sehingga mengganggu atau mematikan fungsinya. Dua jenis stroke hemoragik • Perdarahan Subarachnoid • Perdarahan Intraserebral PATOFISIOLOGI Proses patologik yang mendasari mungkin salah satu dari berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang memperdarahi otak. Patologinya dapat berupa : • Keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri, seperti pada aterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding pembuluh, atau peradangan. • Berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah, misalnya syok atau hiperviskositas darah. • Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari jantung atau pembuluh ekstrakranium atau Ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau ruang subaraknoid. (Price & Wilson, 2006). FAKTOR TERJADINYA STROKE • • • • Hipertensi Diabetes Mellitus Gangguan aliran darah sepintas Hiperkolesterol dan Merokok GEJALA DAN MANIFESTASI KLINIS Gejala umum berupa lemas mendadak di wajah, lengan, atau tungkai, terutama di salah satu sisi tubuh; gangguan penglihatan seperti penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau kedua mata; bingung mendadak; tersandung selagi berjalan, pusing bergoyang, hilangnya keseimbangan atau koordinasi; dan nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas. Tanda yang terjadi pada stroke biasanya muncul hemi atau monoparesis karena adanya defisit hemisensori, pasien dengan vertigo dan double vision terkait dengan sirkulasi pascaerior, afasia terlihat pada pasien dengan stroke sirkulasi anterior, dan pasien juga dapat mengalami disartria, kemunduran visual dan tidak sadarkan diri (Dipiro et al., 2005). DIAGNOSA Pemeriksaan klinis yang dapat digunakan untuk menegaskan adanya stroke, yaitu: • Diagnosa secara umum, dimungkinkan pasien tidak bisa menjelaskan tentang penyakitnya dengan baik, sehingga untuk informasi secara umum dapat ditanyakan pada keluarga pasien. • Test laboratorium (peningkatan faktor pembekuan akibat kekurangan protein C dan antiphospolipid antibody). • Test penunjang lainnya : TTE (Transthoracic achocardiogram) CT Scan (Computerized tomoghraphy) MRI (Magnetic Resonance Imaging) TCD (Transcranial doppler) TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI TERAPI TUJUAN TERAPI - Mengurangi luka sistem syaraf yang sedang berlangsung dan menurunkan kematian dan cacat jangka panjang. - Mencegah komplikasi sekunder untuk imobilitas dan disfungsi sistem syaraf. - Mencegah kekambuhan stroke. (Sukandar et al., 2008). Sasaran Terapi - Penanganan secara cepat dan tepat - Menjaga tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol pasien - Meningkatkan fungsi motorik dan sensorik Strategi Terapi - Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik : menghilangkan sumbatan dan menghentikan kerusakan seluler. - Therapeutic window : 12-24 jam, Golden Periode : 3-6 jam, kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami iskemik masih dapat diselamatkan. - Pada stroke hemoragik terapi tergantung pada latar belakang setiap kasus hemoragiknya TERAPI NON FARMAKOLOGI : • Mengontrol kadar gula dalam darah. • Mengontrol kadar kolesterol. • Mengontrol tekanan darah dalam batas normal. • Pemberian nutrisi yang sesuai. • Konsumsi sayuran dan buah, serta minum air yang mengandung oksigen. • FARMAKOLOGI Terapi Farmakologi Stroke Iskemik : Agen Trombolitik Merupakan pengobatan yang efektif untuk stroke iskemik dengan mekanisme kerja meningkatkan trombolisis dengan mengkonversi plasminogen menjadi plasmin yang menurunkan fibrin dan fibrinogen. Contoh : π-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator) Agen Antiplatelet Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. Contoh : Aspirin, Klopidogrel, Dipiridamol, Cilostazol Agen Antikoagulan Penggunaan utama antikoagulan adalah untuk mencegah pembentukan trombus atau memecah trombus yang sudah terbentuk di sisi vena dengan aliran yang lambat, dimana trombus terdiri dari jaringan fibrin dengan trombosit dan sel darah merah. Contoh : Warfarin dan Heparin Agen Neuroprotektif Merupakan pengobatan dengan tujuan memperbaiki aliran darah otak serta metabolisme regional di daerah iskemia otak. Obat-obat ini misalnya: citicoline, pentoxifylline, dan piracetam. Penggunaan obat-obat ini melalui beberapa percobaan klinik dianggap bermanfaat. • FARMAKOLOGI Terapi Farmakologi Stroke Hemoragik Target pengobatan pada stroke perdarahan adalah untuk mengatasi vasokonstriksi atau kontraksi dari pembuluh darah arteri, yang mana vasokonstriksi tersebut timbulnya secara perlahan dan mencapai puncaknya pada hari ke-5 sampai ke-10, karena itu masih bisa dicegah sebelum hari ke-5. Terpai khusus stroke perdarahan yaitu tindakan bedah atau dengan obat. Dalam hal ini untuk mengatasi kontraksi arteri (vasospasme) sehingga diameter atau lumen arteri melebar atau terbuka kembali (vasodilatasi). Kalsium kanal bloker (nimodipine) dianjurkan untuk mengurangi tingkat keparahan. Nimodipine diberikan dengan dosis 60 mg setiap 4 jam dan dilanjutkan selama 21 hari. ALGORITMA TERAPI KASUS • IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Masuk RS No. CM : Tn. BK : 65 Tahun : Laki-laki : 30 Maret 2014, pukul 13.21 : 055731 • Keluhan utama Kelemahan pada tangan dan kaki sebelah kiri • Riwayat Penyakit Sekarang Kurang lebih 7 jam sebelum masuk rumah sakit, sewaktu bangun tidur pagi hari pasien mengeluh kelemahan anggota gerak sebelah kiri, seingga pasien terjatuh dari tempat tidurnya. Pasien. Sebelumnya merasa kesemutan pada tangan dan kaki kirinya. penderita tidak mengeluh mual, muntah, kejang, demam, sesak, nyeri kepala, pusing dan tidak ada penurunan kesadaran. Kemudian langsung dibawa ke IGD RS Ambarawa lalu pasien disarankan opname. Setelah 2 hari dilakukan perawatan dilakukan pemeriksaan CT-scan di RS Ken Saras kemudian pasien dibawa ke RSUD Ambarawa. Kurang lebih 1 jam SMRS dalam perjalanan ke RSUD Ambarawa, pasien sadark Setelah jatuh, pasien tidak mengeluh nyeri kepala, sesak, mual, kejang dan penglihatan kabur. Anggota gerak kanan terasa berat untuk digerakkan. Bicara pelo tidak jelas dan mulut sedikit perot. Tidak disertai dengan keluhan kejang, pilek, batuk, demam, gangguan pendengaran, kesemutan, pandangan ganda dan riwayat kepala terbentur sebelum kejadian. Pada saat masuk rumah sakit penderita mengalami kelemahan anggota gerak kanan. Bicara pelo tidak jelas. Pasien mengalami muntah 1x. Menurut istrinya, penderita tidak pernah mengeluh sakit kepala sebelumnya dan tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Disangkal adanya riwayat darah tinggi sebelumnya. Tidak ada gangguan BAK dan BAB. PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis (Dilakukan tanggal 5 Maret 2014) • Keadaan umum : lemah, gizi baik, tampak sakit sedang • Kesadaran kualitatif : compos mentis à GCS E4 V5 M6 • Tanda vital : Tekanan darah = 162 / 92 mmHg • Nadi = 64 x/mnt • Pernafasan = 20 x/mnt • Temperatur = 36,2 o C • SPO₂ = 98% • Kepala : mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor diameter 3mm, reflek cahaya +/+, reflek kornea +/+, dalam batas normal • Leher : limfonodi tidak teraba pembesaran, JVP tidak meningkat, Leher tegang (-), Kaku kuduk (-), Meningeal sign (-) • Dada : retraksi dinding dada (-) • Paru : sonor, vesikuler normal di seluruh lapangan paru, suara tambahan (-), dalam batas normal • Jantung : konfigurasi dalam batas normal, SI-II tunggal, dalam batas normal • Abdomen : supel, tympani, massa (-), bising usus normal Hepar dan Lien tidak teraba pembesaran • Ekstremitas : edema (-), atrofi otot (-), kelemahan anggota gerak kanan No Data hasil lab Data lab Normal 1 Hemoglobin =14,9 P=14-18 W=12-16 2 Leukosit = 11,7 4,6- 11,1 3 Eritrosit = 4,8 P=4,5-5,5 W=4-5 4 Hematokrit = 42 P= 40-48 W=37-43 5 Trombosit = 253 150000-400000 6 MCV= 87 78-98 7 MCH = 31 26-98 8 MCHC = 36 30-37 9 Limfosit = 18,5 25-35 10 Monosit = 3,4 2-6 11 Eusinofil = 3,0 % 2-4 12 Basofil = 0,2% 0-1 13 Netrofil =74,9 % 14 LED 1 =9 LED 2 = 21,7 P=<10 W=<15 15 GDS = 135 5-150 16 Ureum = 44 10-50 17 Kreatinin = 1,0 P<1,3 W<1,1 18 Kolesterol = 160 160-220 19 Trigliserid = 183 <150 20 Asam urat = 6,4 W= 2,4-5,7 P=3,4-7 21 Na = 139 135-155 22 K = 3,5 3,6-5,5 23 Cl = 103 95-108 24 HbasAg = negatif negatif DIAGNOSA Diagnosis Klinik Penurunan kesadaran dengan lateralisasi dextra, afasia motorik dan mulut perot Diagnosis Pulang Acute Spastic Hemiparese Upper Motor Neuron Dextra dan Acute parese N.VII dan N.XII Diagnosis topik Hemisphere sinistra Diagnosis etiologik Stroke hemoragik PENATALAKSANAAN TERAPI RAWAT INAP NO NAMA OBAT 1 2 3 4 5 6 Asering Inj. Urin Cateter Citicolin Piracetam Ranitidine Metilcobalamin 7 8 9 Manitol Ceftriaxon Furosemid TANGGAL PERAWATAN 11/3 12/3 13/3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ DOSIS PEMBERIAN 20 tpm 2 x 500 mg 3 x 3 gram 2x1 1x1 3 x 125 mg 2 x 1 gram 1x1 RAWAT JALAN NO NAMA OBAT TANGGAL PERAWATAN 14/3 15/3 16/3 DOSIS PEMBERIAN 1 Citicolin √ √ √ 2 x 1 tab 2 Ranitidine √ √ √ 2 x 1 tab 3 Metilcobalamin √ √ √ 2 x 1 tab Nama obat Asering inf Assesment Keluhan pasien adalah pusing, lemas maka diberikan injeksi asering yang berisi ion Na,K,Cl,Ca untuk menggantikan ion dalam tubuh Drp Setuju,pemberian infus elektrlit sudah tepat sebab pasien butuh penambahan elektrolit guna memperbaiki dehidrasi atau kehilangan ion dalam tubuh Piracetam inj Pasien memiliki riwayat stroke non hemorogic, maka di berikan neuroprotector berupa piracetam sebagai penganan awal. Setuju, pemberian piracetam untuk pengobtan stroke iskemik sudah tepatselain sebagai neuroprotektor juga sebagai anti trobotik yang mampu meningkatkan aliran darah di otalk untuk mencegah cacat permanen atau aphasia pada penderita stroke iskemik. citikolin ddigunakan untk stroke iskemik. Setuju, pemberian citikolin Termasuk golongan untuk penderita stroke sudah neuroprotektif tepat. Disertai untuk pengobatan pada cedera kepala. Dosis max 1 gram/ hari (martindel,2009) manitol ranitidine Lactopain inj TD pasien 150/90 , Termasuk dalam diuretic osmotik untuk berfungsi membantu pengeluaran natrium dan air dari dalam tubuh sehingga kadar cairan yang beredar di pembuluh darah akan menurun Tukak lambung h2 bloker, terjadi akibat pemberian antikoagulan darah, mencegah terjadinya perdarahan pada lambung. Ketorolac, anti nyeri digunakan dalam penangan nyeri akut pada penderita yang mengeluhkan pusing dan nyeri hebat Setuju, pemberian Obat anti Hipertensi TK 2 untuk pasien stroke diberikan diuretik dan ACEI. manitol merupakan golongan diuretik yang cocok untuk pasien dengan kadar kreatinin baik. gastroprotektor dan mencegah efek samping dan interaksi dari piracetam. Setuju, sebab pasien mengalami nyeri dan sakit kepala sebagai keluhan awal furosemid Merupakan langkah untuk meningkatkan pengeluaran air, natrium, klorida, dan kalium tanpa mempengaruhi tekanan darah normal. Ceftriaxon Merupakan derivat thiazolyl Setuju karena mencegah menghambat sintesis infeksi pada saat peptidoglycan yang pendarahan diperlukan kuman sehingga sel mengalami lisis dan sel bakteri akan mati. Metilkobalamin berperan pada neuron susunan saraf melalui aksinya terhadap reseptor NMDA dengan perantaraan S-adenosilmethione (SAM) dalam mencegah apoptosis akibat glutamate-induced neurotoxicity. Setuju , pemberian obat sudah tepat, first choice bagi pasien stroke adalah diuretik , maka pemberian furosemid sudah tepat. Setuju, sebagai terapi stroke, cedera otak, penyakit Alzheimer, Parkinson, termasuk juga dapat dipakai untuk melindungi otak dari kerusakan pada kondisi hipoglikemia dan status epileptikus PLAN • • • • • • • Mengatur pola makan yang sehat (kurangi garam) Melakukan olah raga yang teratur Hindari konsumsi rokok Menhindari minum alkohol dan penyalahgunaan obat Memelihara berat badan yang layak Penanganan stres dan beristirahat yang cukup Pemeriksaan kesehatan teratur dan taat pada nasihat dokter dalam hal diet dan obat • Monitoring TD dan tekanan intrakanial selama pengobatan • TERIMAKASIH