Perhatian Penerimaan Pengertian Ajakan Penyanyi Minat Penonton

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan mahkluk sosial, dimana satu sama lain saling
membutuhkan suatu interaksi dan hubungan yang didahului oleh suatu
komunikasi. Dalam perkembangan hidup manusia, proses komunikasi dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (melalui isyarat/symbol)
merupakan peranan yang sangat penting
dalam kelangsungan dan
pembinaan hubungan baik dengan publik. Peranan komunikasi sangat
penting bagi manusia, komunikasi juga mempunyai tujuan untuk pencapaian
informasi kepada publik atau sasaran agar pesan yang disampaikan dapat
dimengerti,
sehingga
tujuan
dari
penyampaian
informasi
melalui
komunikasi dapat tercapai. Dibutuhkan keterampilan untuk memperluas
hubungan dari lingkaran kecil orang-orang dimana anda berada saat ini
menuju lingkaran besar orang-orang yang akan anda temui. Keterampilan
semacam ini yang menjamin akan melontarkan keberhasilan Anda dalam
kehidupan.
Manusia dan komunikasi merupakan satu kesatuan. Komunikasi
melekat pada diri manusia, sehingga we can not communicate. Keberadaan
komunikasi, karena begitu melekatnya pada diri manusia sering tanpa
disadari. Manusia cenderung beranggapan bahwa dirinya mempunyai
kemampuan dalam berkomunikasi. Akibatnya, masalah-masalah yang
muncul yang berkaitan dengan komunikasi, seringkali diselesaikan sendiri.
1
2
Dalam mempelajari komunikasi persuasif, memahami aspek filosofis
komunikasi persuasif, sangat ditekankan. Hal ini mengingat bahwa
komunikasi persuasif, sebagaimana halnya ilmu-ilmu yang lain, memiliki
tiga aspek filosofis keilmuan, yaitu aspek ontologi, aspek epistemologi, dan
aspek aksiologi.
Dengan memahami ketiga aspek filosofi ilmu tersebut, Anda dapat
membedakan berbagai ilmu pengetahuan yang terdapat di dalam khasanah
kehidupan manusia. Hal yang terpenting adalah Anda akan mengenali ciriciri dari Ilmu Komunikasi Persuasif, serta dapat memanfaatkannya secara
maksimal untuk kesejahteraan umat manusia.
Aspek ontologi, menyangkut pertanyaan apa yang dikaji oleh suatu
ilmu,
aspek
epistemologi
berkaitan
dengan
pertanyaan
cara-cara
memperoleh ilmu tersebut, dan aspek aksiologi berkenaan dengan
pertanyaan penggunaan dari ilmu tersebut.
Dalam melakukan komunikasi persuasif, kita harus memahami
kriteria tanggung jawab persuasi, sebagaimana yang dikemukakan Larson,
yaitu adanya kesempatan yang sama untuk saling mempengaruhi, memberi
tahu audiens tentang tujuan persuasi, dan mempertimbangkan kehadiran
audiens”.
Komunikasi yang baik juga sangat diperlukan dalam dunia tarik
suara khususnya bagi para penyanyi untuk menarik perhatian penontonnya.
Dewasa ini banyak sekali penyanyi-penyanyi yang menggunakan teknikteknik tertentu dalam melakukan komunikasi dengan penonton atau audiens
untuk
menarik
perhatian.
Khususnya
penyanyi
dangdut.
Dangdut
3
merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia.
Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam
evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur
musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan
harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an
membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya
penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang
kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap
pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung,
gambus, rock, pop, bahkan house music.
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara
permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India.
Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972
bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang
pasir, dan "dang-ding-dut" India. Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi
“dangdut” saja dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk
lagu melayu yang terpengaruh oleh lagu india. Dangdut kontemporer telah
berbeda dari akarnya, musik melayu, meskipun orang masih dapat
merasakan sentuhannya. Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang
masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli
menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus,
dan suling, bahkan gong.
4
Saat ini banyak organ-oran atau orkes melayu yang berkembang di
Cirebon. Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an,
walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik
Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama.
Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S.,
Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat
dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik
pop Koes Plus di masa jayanya.
Penyanyi dangdut saat ini tidak seperti dulu yang dapat dihitung
dengan jari, saat ini banyak wanita-wanita ataupun pria yang berprofesi
menjadi penyanyi dangdut karena hasil uang yang di dapat cukup
menjanjikan. Akan tetapi persaingan yang ada kini semakin ketat maka dari
itu penyanyi dangdut harus mempunyai teknik berkomunikasi yang baik
untuk menarik perhatian penontonnya agar dia dapat terus dipercaya
menghibur para penonton.
Masyarakat pengemar musik dangdut memiliki banyak pilihan
yang ditawarkan, yaitu dengan penyanyi yang bisa dengan semua jenis lagu
termasuk lagu tarling maupun lagu pop. Banyak penyanyi dangdut pantura
yang sekarang menjadi trend atau pilihan masyarakat untuk menjadi sosok
yang ditampilkan untuk menghibur dalam acara seperti pernikahan,
khitanan, maupun acara-acara yang bersifat mengibur. Penyanyi dangdut
tarling pantura sekarang menjadi fenomenal dengan karya-karya yang
disajikan dalam lagu yang menceritakan tentang kehidupan pribadi dan
dengan gaya bahasanya yang dapat menarik penonton.
5
Super setar merupakan salah satu program tayang di Radar Cirebon
Televisi yang menayangkan hiburan musik dangdut secara live dengan
dukungan dari grup musik Hadi n Friends dan mendatangkan artis-artis
penyanyi dangdut tarling pantura. Penyanyi dangdut tarling yang
didatangkan merupakan penyanyi lokal asli Ciayumajakuning (Cirebon,
Indramayu, Majalengka, Kuningan).
Komunikasi merupakan hal yang dilakukan para penyanyi dangdut
tarling pantura dalam menarik penonton untuk berjoget. Dengan tujuan agar
para penonton dapat terhibur, tak jarang para penyanyi menggunakan teknik
komunikasi persuasif maupun dengan gaya bahasa tersendiri.
Berdasarkan penjagaan yang dilakukan oleh peneliti di Radar
Cirebon Televisi menunjukkan bahwa teknik komunikasi para penyanyi
dangdut tarling pantura untuk menarik minat penonton berjoget masih
sangat kurang. Hal ini terlihat dari :
1. Tingkat antusias, masih rendahnya tingkat antusias penonton, hal ini
terlihat dari lagu yang di nyanyikan ataupun suara dari penyanyi
tersebut.
Contohnya : lagu yang dibawakan merupakan lagu-lagu sedih dan dari
suara si penyanyi tersebut yang tidak menarik untuk didengar.
2. Kurang aktif kepada audiens, masih kurannya penyanyi yang
menawarkan pilihan lagu secara langsung kepada para penonton yang
ada di studio.
Contohnya : penonton hanya menjadi pendengar lagu yang penyanyi
bawakan.
6
Berdasarkan penjagaan yang peneliti lakukan di Radar Cirebon
Televisi kondisi tersebut disebabkan karena :
1. Gaya bahasa, kurangnya ajakan dari penyanyi untuk menarik penonton
berjoget
Contohnya : penyanyi hanya diam saja tidak ada kata-kata sapaan
kepada penonton sehingga penonton kurang merepons pada saat
penyanyi tampil.
2. Sikap awal dari penyanyi sendiri, penyanyi sangat wajib untuk selalu
memberikan senyuman terbaik mereka didepan semua penonton.
Contoh : ada penyanyi yang hanya diam tanpa memberikan senyuman
sehingga membuat penonton merasa malas untuk memperhatikan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mencoba
mengangkat
permasalahan
tersebut
sebagai
judul
skripsi
yaitu
”KOMUNIKASI PERSUASIF PENYANYI DANGDUT TARLING
PANTURA UNTUK MENARIK MINAT PENONTON”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari hasil pembahasan latar belakang dapat diambil satu rumusan
masalah penelitian sebagai berikut : ”BAGAIMANA KOMUNIKASI
PERSUASIF PENYANYI DANGDUT TARLING PANTURA UNTUK
MENARIK MINAT PENONTON”.
7
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan diatas maka dapat dirumuskan beberapa
identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana komunikasi persuasif penyanyi dangdut tarling pantura dalam
menarik minat penonton?
2. Bagaimana hambatan yang didapat penyanyi dangdut tarling pantura
untuk menarik minat penonton?
3. Bagaimana usaha yang dilakukan penyanyi dangdut tarling pantura
dalam menarik minat penonton.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi
yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi, sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan program S1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, sedangkan
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi persuasif yang dilakukan
penyanyi dangdut tarling pantura dalam menarik minat penonton.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang ditemui penyanyi
dangdut tarling pantura dalam menarik minat para penonton.
3. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan penyanyi
dangdut tarling pantura untuk menarik minat penonton.
8
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Adapun kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah:
a) Dapat memberikan masukan ilmu pengetahuan, terutama yang
berhubungan dengan Ilmu Komunikasi.
b) Hasil penelitian ini dapat melengkapi kepustakaan dalam bidang
Ilmu Komunikasi, serta dapat menjadi bahan informasi bagi pihak
yang berkepentingan dengan masalah yang diteliti.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah:
a) Dapat mengetahui secara langsung tentang bagaimana teknik
komunikasi yang dilakukan penyanyi dangdut tarling pantura
dalam menarik minat penonton untuk berjoget.
b) Memberikan referensi bagaimana kondisi musik dangdut tarling
pantura akhir-akhir tahun ini, apakah baik dan patut untuk
diberikan apresiasi atau sebaliknya. Selain itu, penelitian ini
diharapkan menjadi masukan bagi para penyanyi dangdut tarling
pantura dalam menarik minat penonton untuk berjoget, khususnya
dengan menggunakan teknik komunikasi yang berkualitas dan
menarik tanpa menonjolkan pesan pornografi maupun negatif.
c) Dapat memberikan pandangan baru yang bermanfaat bagi
masyarakat lewat budaya seni tarling pantura.
9
1.6 Kerangka Pemikiran
Komunikasi ada dalam segala aktivitas hidup kita. Bentuknya bisa
berupa tulisan, lisan, gambar, isyarat, kata-kata yang dicetak, simbol visual,
audio visual, rabaan, suara, kimiawi, komunikasi dengan diri sendiri,
kelompok, organisasi, antarpersona, dialogis, dan lain-lain.Istilah komunikasi
berasal dari bahasa Latin ”communicare”, yang berarti berpartisipasi,
memberitahukan, atau menjadi milik bersama. Secara umum Gebner
mendefisikan komunikasi sebagai suatu interaksi sosialmelalui pesan-pesan
yang dapat diberi sandi (kode) secara formal, simbolis ataupenggambaran
peristiwa tentang beberapa aspek budaya yang sama-sama dimiliki. Menurut
Carl I. Hovland, “science of communication” adalah :“a systematic attempt to
formulate in rigorous fashion the principles by whichinformationis
transmitted and opinion and attitude are formed” (upaya yang sisitematis
untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian Informasi serta
pembentukan opini dan sikap). Sementara itu, Hovland, Janis, dan Kelly yang
semuanya adalah psikolog mendefinisikan komunikasi sebagai: “the process
by which an individual (the communicator) transmits stimuli(usually verbal)
to modify the behaviour of other individuals (the audience)”. Dapat diartikan
komunikasi adalah proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan
stimuli (biasanya berupa bahasa) untuk membentuk tingkah laku orang lain
(audiens). Komunikasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan Communication,
berasal dari kata latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis
yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Unsur-unsur
dalam proses komunikasi adalah, sumber (komunikator), pesan (message),
10
saluran (channel) dan penerima (komunikan) serta efek (effect) yang
ditimbulkannya. Definisi komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli,
walaupun pengungkapannya beragam, namun terdapat kesamaan telaah atas
fenomena komunikasi. Kesamaan tersebut nampak dalam isi yang tercakup di
dalamnya, yaitu adanya komunikator, komunikan, pesan, media/saluran,
umpan balik, efek, dampak serta adanya tujuan dan terbentuknya pengertian
bersama. Beberapa definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli,
tampak bahwa persuasi merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang, baik secara verbal
maupun nonverbal. Komponen-komponen dalam persuasi meliputi bentuk
dari proses komunikasi yang dapat menimbulkan perubahan, dilakukan secara
sadar ataupun tidak sadar, dilakukan secara verbal maupun nonverbal.
Istilah persuasif bersumber dari perkataan Latin, persuasio, yang
berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasif bisa dilakukan secara
rasional dan secara emosional. Dengan cara rasional, komponen kognitif pada
diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek yang dipengaruhi berupa ide ataupun
konsep. Persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya menyentuh
aspek afeksi, yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional
seseorang. Melalui cara emosional, aspek simpati dan empati seseorang dapat
digugah.
Komponen-komponen dalam persuasif meliputi bentuk dari proses
komunikasi yang dapat menimbulkan perubahan, dilakukan secara sadar
ataupun tidak sadar, dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam komunikasi persuasi meliputi kejelasan
11
tujuan, memikirkan secara cermat orang-orang yang dihadapi, serta memilih
strategi yang tepat.
Pengertian komunikasi persuasif menurut Woodward, G. C., dan
Denton, R. E adalah proses menyiapkan dan menyampaikan pesan-pesan
verbal dan non verbal untuk individu otonom dalam rangka untuk mengubah
atau memperkuat sikap, keyakinan dan prilaku mereka.
Ruang lingkup kajian ilmu komunikasi persuasif meliputi sumber,
pesan, saluran/media, penerima, efek, umpan balik, dan konteks situasional.
Pendekatan yang digunakan dalam komunikasi persuasif adalah pendekatan
psikologis. Tiga fungsi utama komunikasi persuasif adalah control function,
consumer protection function, dan knowledge function.
Penelitian ini menggunakan teori S-O-R yaitu singkatan dari Stimulus
(pesan/informasi), Organisme (perhatian, pengertian, penerima), Respons
(perubahan) dalam buku ”Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi”(2003 :
254-255).
Teori ini berasal dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah manusia
yang jiwanya komponen-komponen sikap, prilaku, kognisi, afeksi, dan konasi
menjadikan teori ini menjadi teori komunikasi.
Dalam proses yang berhubungan dengan perubahan sikap adalah
aspek ”how” bukan ”what” dan ”why” jelasnya adalah how to communicate,
dalam hal ini menjelaskan tentang bagaimana mengubah sikap komunikan
(how to changethe attitude).
12
Stimulus
Organisme
Respons(Reaksi)
Gambar 1.1
Teori S-O-R
(Sumber:mar’at,1984:27)
Stimulus disini merupakan komunikator yang mempunyai posisi
khusus dalam kasus-kasus tertentu dapat meyakinkan khalayak bahwa dia
memiliki pendapat yang benar dan membujuk khalayak tersebut untuk
mengubah pendapatnya searah dengan pendapat komunikator.
Proses komunikasi diatas menggambarkan bahwa perubahan sikap
bergantung pada proses yang terjadi pada individu.
Stimulus yang diberikan kepada komunikan bisa diterima atau juga
ditolak. Berikut ini bahwa komunikasi juga bisa berlangsung dengan efektif
jika mendapatkan dari komunikan. Langkah berikutnya komunikan
memahami terhadap stimulus, kemampuan dari penonton inilah yang dapat
13
meneruskan proses berikutnya adalah bahwa menerima secara baik apa yang
telah diolah sehingga dapat menghasilkan respon.
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
- Perhatian
- Penerimaan
- Pengertian
Ajakan
Penyanyi
Minat Penonton
Mengikuti Ajakan
Penyanyi
Gambar 1.2
Komunikasi Persuasif Penyanyi Dangdut Tarling Pantura Untuk
Menarik Minat Penonton
14
1.7. Definisi dan Operasional Konsep Penelitian
1.7.1 Definisi Konsep Penelitian
1.
Komunikasi Persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk
mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap dan prilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh komunikator.
2.
Penyanyi adalah adalah orang yang menggunakan suaranya sebagai
alat untuk menciptakan musik.
3.
Dangdut adalah salah satu dari genre seni musik Indonesia yang
mengandung
unsur-unsur
musik
India
klasik
dikarenakan
menggunakan alat musik utama dangdut yaitu Tabla yang
merupakan alat musik dari India, Pakistan, dan khususnya Asia
Selatan, kemudian berkembang ke Indonesia yang berakar dari
pedagang Gujarat yang juga menyebarkan agama Islam pada
zaman itu.
4.
Tarling Pantura adalah salah satu jenis musik yang populer di
wilayah pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat, terutama wilayah
Indramayu dan Cirebon. Nama tarling diidentikkan dengan nama
instrument gitar dan suling.
5.
Menarik Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan
pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan
senang menurut Tidjan (1976 :71)
6.
Penonton adalah orang yang menyaksikan suatu pertunjukan atau
tontonan.
15
1.7.2 Operasionalisasi Konsep Penelitian
Operasional konsep yang dimaksud dalam penelitian dan
berpedoman pada tujuan dan kerangka konsep penelitian maka penulis
menyusun konsep, dimensi dan parameter. Spencer (1993) dalam
Sudarmanto (2009:70), membagi dimensi dan indikator kompetensi
seperti tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Operasional Konsep Penelitian
Variabel Konsep
Dimensi
Parameter
-
Stimulus
a. Ajakan Penyanyi
-
Organisme
a. Penonton
-
Respons (Reaksi)
a. Perhatian
Komunikasi
Persuasif
b. Pengertian
c. Penerimaan
(Sumber:mar’at,1984:27)
16
1.8. Metodologi Penelitian
1.8.1 Metode Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan metode naturalistic.
Guba
(1985)
mempergunakan nama Naturalistic Inquiry (inkuiri naturalistik), oleh
karena ciri yang menonjol dari penelitian kualitatif adalah cara
mengamati dan pengumpulan data yang dilakukan dalam latar/seting
alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti (sebagaimana
adanya, natural).
Tujuan penelitian naturalistik adalah untuk mengetahui aktualitas,
realitas sosial dan persepsi manusia melalui pengakuan mereka yang
mungkin tidak dapat diungkap melalui penonjolan pengukuran formal
atau pertanyaan penelitian yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.Para
peneliti naturalistik meyakini bahwa untuk memahami gejala sosial
yang paling tepat adalah apabila mereka mampu memperoleh fakta
pendukung yang sumbernya berasal dari persepsi dan ungkapan dari
para pelaku itu sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam metode ini
adalah pendekatan deskriptif.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran secara
tepat mengenai keadaan atau perkembangan suatu objek penelitian yang
sedang berlangsung.
17
1.8.2 Informan dan Teknik Pemilihan Informan
Penelitian ini, peneliti menggunakan pemilihan informan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Dalam hal ini, peneliti
memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan yang
sesuai dengan topik yang diteliti. Informan adalah orang-orang dalam
latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang
situasi dan kondisi latar penelitian. Oleh sebab itu kita sangat
membutuhkan
informan,
tanpa
informan
kita
tidak
mungkin
mendapatkan hasil atau inti dari sebuah penelitian. Informan juga harus
bersifat adjective, itu dikarenakan akan mempengaruhi valid atau
tidaknya data yang kita teliti dan hal itu pun mempengaruhi keabsahan
data yang akan diteliti.
Informan (Moleong:2007) adalah orang-orang yang berada di
lokasi penelitian yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang
situasi dan kondisi penelitian.
Adapun informan yang akan dipilih adalah :
a) Manager Radar Cirebon Televisi
b) Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
c) Para Penonton Acara Super Star
18
1.8.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
a. Observasi
Dapat diartikan sebagai suatu metode pencarian data yang
dilakukan melalui pengamatan-pengamatan baik langsung maupun
tidak langsung pada obyek yang akan diteliti. Dalam hal ini,
peneliti
langsung ke
lokasi
penelitian untuk
memperoleh
keterangan dengan mencermati dan mengamati serta melakukan
pencatatan untuk merekam kejadian-kejadian di lapangan. Yang
akan diteliti dalam observasi ini adalah perilaku pada waktu di atas
panggung, kebiasaan yang dilakukan saat mengajak berjoget, siapa
yang diajak berjoget.
b. Studi Dokumentasi
Dalam teknik ini, peneliti mengumpulkan dokumentasi yang
berkaitan tentang aktivitas penyanyi dan juga penonton yang
berjoget. Literatur bisa didapat langsung dari narasumber.
c. Wawancara
Wawancara
adalah
percakapan
dengan
maksud
tertentu.
Percakapan ini dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu
pewawancara
yang
mengajukan
pertanyaan
dari
yang
diwawancarai. Wawancara yang digunakan penulis adalah jenis
wawancara semi terstruktur. Dalam teknik ini, peneliti memiliki
pedoman atau guidance tentang hal yang akan ditanyakan pada
informan. Topik yang digali akan berkembang tetapi peneliti akan
19
memfokuskan pada hal yang telah ditentukan sebelumnya
(Suharsimi, 2002:133).Wawancara merupakan teknik komunikasi
langsung yaitu mekanisme pengumpulan data yang dilaksanakan
melalui kontak atau hubungan pribadi (individual) dalam bentuk
tatap muka (face to face relationship ) antara pengumpul data
dengan responden. Alat yang dipergunakan dalam komunikasi
tersebut yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan
oleh pengumpul data sebagai pencari informasi (interviewer atau
information) yang dijawab secara lisan pula oleh responden
(interviewee). Dengan kata lain interview (wawancara) secara
sederhana adalah alat pengumpul data berupa tanya jawab antara
pihak
pencari
informasi
dengan
sumber
informasi
yang
berlangsung secara lisan.
1.8.4 Teknik Pengujian Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data, peneliti menggunakan metode
triangulasi. Triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir
fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian
(Moloeng, 2004:330). Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap,
diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Dari beberapa cara pandang
tersebut akan bisa dipertimbangkan beragam fenomena yang muncul,
dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang lebih mantap dan lebih
20
bisa diterima kebenarannya. Triangulasi dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu
wawancara observasi dan dokumen.
Denzin
(Moloeng,
2007:330)
membedakan
empat
macam
triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber, metode, penyidik, dan teori. Berikut ialah penjelasan mengenai
jenis-jenis triangulasi (Moleong, 2002:178):
a.
Triangulasi sumber ialah membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
b.
Triangulasi metode, terdapat dua strategi, yakni pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik
pengumpulan data & pengecekan derajat kepercayaan beberapa
sumber data dengan metode yang sama.
c.
Triangulasi penyidik adalah memanfaatkan peneliti atau pengamat
lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan
data. Pemanfaatan
pengamat lainnya membantu mengurangi
kemencengan dalam pengumpulan
data. Cara lain ialah
membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis
lainnya.
d.
Triangulasi teori, yakni memeriksa derajat kepercayaan dengan
teori , satu atau bisa lebih.
21
Menurut
Koentjoro
memberikan
empat
alasan
perlunya
penggunaan metode triangulasi, yakni :
a.
Konsep kebenaran dan kelemahan penggunaan metode tertentu
dalam pengumpulan data.
b.
Untuk memahami fenomena sosial dan konstruksi psikologis perlu
digunakan lebih dari satu metode.
c.
Validitas metode triangulasi sangat tinggi.
d.
Kelenturan peneliti subjek yang diteliti dan metode atau alat
pengumpul data
yang tersaji lewat triangulasi akan mampu
menembus kebuntuan dan keterbatasan penggunaan metode
tertentu.
Triangulasi dilakukan melalui wawancara, observasi langsung dan
observasi tidak langsung, observasi tidak langsung ini dimaksudkan
dalam bentuk pengamatan atas beberapa kelakukan dan kejadian yang
kemudian dari hasil pengamatan tersebut diambil benang merah yang
menghubungkan di antara keduannya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan akan melengkapi dalam memperoleh data primer dan
sekunder, observasi dan interview digunakan untuk menjaring data
primer yang berkaitan dengan teknik komunikasi, sementara observasi
di lapangan denganmengamati perilaku yang terjadi pada penonton.
Menurut William Wiersma (1986) dalam Sugiyono, Triangulation
is qualitative cross validation. It assesses the sufficiency of the data
according to the convergence of multiple data sources or multiple data
collection procedures (Sugiyono, 2010:372). Triangulasi dalam
22
pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Penelitian ini, peneliti menggunakan tiangulasi dengan sumber.
Artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif (Patton, 1987:331).
Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah
sebagai berikut:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara
b. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi yang ada
1.8.5 Teknik Analisis Data
Adapun metode analisis data yang peneliti gunakan adalah metode
analisis deskriptif kualitatif, dimana dalam analisis data kualitatif ini
tidak menjelaskan suatu korelasi (hubungan) antara variabel. Data
kualitatif menunjukkan kualitas atau mutu dari sesuatu yang ada, berupa
keadaan, proses, kejadian atau peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan
dalam bentuk perkataan. Penentuan kualitas data itu menuntut
kemampuan menilai tentang bagaimana mutu adanya sesuatu itu.
Tahap analisis data merupakan upaya mencari dan menyusun
secara sistematis catatan hasil wawancara, observasi dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman tentang realitas yang ada untuk menarik
kesimpulan
23
Menurut Miles dan Humberman, tahapan analisis data sebagai
berikut:
a.
Pengumpulan data
Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai
dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan. Termasuk pula
data hasil studi dokumentasi yang telah dikumpulkan.
b.
Reduksi data
Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan
fokus penelitian. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
yang menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu
dan mengorganisasikan data yang telah direduksi memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan
mempermudah peneliti untuk mencarinya bila sewaktu-waktu
diperlukan.
c.
Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik,
network, chart atau grafis sehingga dapat mudah dipahami.
d.
Pengambilan keputusan atau verifikasi
Setelah data disajikan, maka dilakukan penarikan kesimpulan atau
verifikasi data. Untuk itu diusahakan mencari pola, model, tema,
hubungan,
persamaan,
sebagainya.Jadi
dari
hal-hal
data
yang
tersebut
sering
muncul
berusaha
dan
diambil
24
kesimpulan.Verifikasi
dapat
dilakukan
dengan
keputusan
didasarkan pada reduksi data, dan penyajian data yang merupakan
jawaban atas masalah yang diangkat dipenelitian.
1.9 Lokasi Dan Jadwal Penelitian
1.9.1 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah Studio Radar
Cirebon
Televisi.
Radar
Cirebon
Televisi
ini
dipilih
karena
berdasarkanhasil survey Lembaga Survey Indonesia tahun 2012, Radar
Cirebon Televisi merupakan stasiun televisi lokal yang paling sering
ditonton oleh masyarakat se-Wilayah 3. Dan studio RCTV ini
merupakan studio yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat sewilayah 3 untuk menyaksikan live musik tembang-tembang dangdut
tarling pantura.
25
1.9.2 Jadwal Penelitian
Penelitian yang dilakukan dimulai pada bulan Agustus 2014 hingga
bulan November 2014. Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
Tahun
No.
Jenis Kegiatan
Bulan
Minggu
I.
TAHAP PERSIAPAN
1. Studi literatur
2. Pengamatan
3. Penyusunan dan
Bimbingan Proposal
4. Seminar proposal
II. TAHAP
PELAKSANAAN
1. Observasi
2. Wawancara
3. Pengolahan data
4. Penyusunan dan
bimbingan draft skripsi
III.
TAHAP AKHIR
1. Seminar Draft
2. Revisi draft skripsi
3. Sidang Skripsi
2014
Septemb
Novemb
Oktober
Desember
er
er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Juni
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Manusia selain sebagai mahluk individu juga sebagai mahluk
sosial, sehingga setiap aktivitasnya tidak terlepas dari interaksinya
dengan orang lain. Untuk berinteraksi diperlukan adanya komunikasi
dalam segala aktivitas kehidupan kita. Bentuk komunikasi yang terjadi
dalam aktivitas tersebut dapat berbagai ragam baik secara langsung
(oral/verbal communication) maupun secara tidak langsung seperti
dalam bentuk tertulis (written verbal communication) berupa tulisan,
gambar, isyarat, kata-kata yang dicetak, simbol visual, maupun dalam
bentuk audio visual, komunikasi dengan diri sendiri, kelompok,
organisasi, antarpersonal, dialogis, dan lain-lain.
Komunikasi
dalam
bahasa
Inggris
dikenal
dengan
Communication, berasal dari kata latin Communicatio, dan perkataan
ini bersumber pada kata comunis. Kata communis ini memiliki makna
“berbagi”atau “menjadi milik bersama” yaitu suatu usaha memiliki
tujuan kebersamaan atau kesamaan makna. Menurut bahasa Latin
istilah komunikasi berasal dari kata ”communicare”, yang berarti
berpartisipasi, memberitahukan, atau menjadi milik bersama.
Sukmalana ( 2007 : 225 ) mengemukakan definisi komunikasi
sebagai “ penyampaian ( transfer ) informasi dan pengertian dari satu
orang kepada orang lain.” Hasrat atau keinginan kita dapat
26
27
disampaikan melalui penyampaian (transfer) informasi kepada orang
lain. Melalui transfer informasi, hasrat atau keinginan satu orang
kepada orang lain dapat tersampaikan.
Definisi diatas tersebut diperkuat oleh Kartono ( 2005 : 133 )
yang mengemukakan bahwa komunikasi sebagai “kapasitas individu
atau kelompok untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan kehendak
kepada individu atau kelompok lain”. Tanpa melalui komunikasi
perasaan, pikiran, dan kehendak kita sulit untuk diterima orang lain.
Oleh karena kehendak yang ingin kita capai tidak dipahami orang lain.
Mangkunegara (2008 : 145) mengemukakan komunikasi sebagai
“proses pemindahan suatu informasi, ide, pengertian, dari seseorang
kepada orang lain dengan harapan orang lain tersebut dapat
menginterpretasikannya sesuai dengan tujuan yang dimaksud.” Secara
umum Gebner mendefinisikan komunikasi sebagai suatu interaksi
sosial melalui pesan-pesan yang dapat diberi sandi (kode) secara
formal, simbolis atau penggambaran peristiwa tentang beberapa aspek
budaya yang sama-sama dimiliki. Menurut Carl I. Hovland (1963 :
30), “science of communication” adalah :“a systematic attempt to
formulate in rigorous fashion the principles by whichinformationis
transmitted and opinion and attitude are formed” (upaya yang
sisitematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian
Informasi serta pembentukan opini dan sikap).
Sementara itu, Hovland, Janis, dan Kelly (1963 : 83) yang
semuanya adalah psikolog mendefinisikan komunikasi sebagai: “the
28
process by which an individual (the communicator) transmits
stimuli(usually verbal) to modify the behaviour of other individuals
(the audience)”. Dapat diartikan komunikasi adalah proses dimana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimuli (biasanya berupa
bahasa) untuk membentuk tingkah laku orang lain (audiens).
Penyampaian informasi yang diberikan dapat berupa stimulus atau
symbol – symbol bahasa sehingga diterima orang lain dalam bentuk
tingkahlaku sebagai respon dari bentuk informasi yang kita
sampaikan. Unsur-unsur dalam proses komunikasi adalah, sumber
(komunikator), pesan (message), saluran (channel) dan penerima
(komunikan) serta efek (effect) yang ditimbulkannya.
Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly (1985: 408-409)
komunikasi dapat diartikan sebagai pemindahan informasi dan
pemahaman dengan menggunakan simbol-simbol verbal atau non
verbal yang mencakup lima elemen yakni; (1) komunikator, nasihat,
larangan, (2) pesan, (3) media, (4) penerima pesan, dan (5) tanggapan
balik. Sejalan dengan pendapat tersebut menurut Lasswell dalam
Effendi (1990:10), mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek tertentu. Soewarno( 1980) komunikasi
adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain
antara sesame manusia. Proses interaksi atau hubungan satusama lain
yang dikehendaki oleh seorang dengan maksud agar dapat diterima
dan dimengerti antara sesamanya. Namun demikian proses interaksi
29
dalam berkomunikasi dapat tercapai secara baik apabila komunikan
memiliki keterampilan dan sikap serta pengetahuan yang baik dalam
menyampaikan informasinya.
Mangkunegara (2008 : 149) mengemukakan pendapatnya bahwa
pada dasarnya faktor pendukung yang sangat berperan bagi efektivitas
komunikasi adalah faktor manusianya yaitu bagaimana ketrampilan,
sikap, pengetahuan yang dimiliki baik pihak pengirim atau
komunikator dengan pihak penerima pesan, meskipun faktor media
komunikasi sebagai alat saluran merupakan faktor yang tidak dapat
dikesampingkan bagi jalannya komunikasi.
Definisi komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli, walaupun
pengungkapannya beragam, namun terdapat kesamaan telaah atas
fenomena komunikasi. Kesamaan tersebut nampak dalam isi yang
tercakup di dalamnya, yaitu adanya komunikator, komunikan, pesan,
media/saluran, umpan balik, efek, dampak serta adanya tujuan dan
terbentuknya pengertian bersama.
2.1.2. Proses Komunikasi
Komunikasi dalam setiap gerak langkah organisasi mempunyai
peranan dominan, terutama berlaku dalam masalah efektivitas
organisasi. Proses dan pola organisasi merupakan sarana yang
diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan karyawan
ketujuan dan sarana organisasi. Ruslan (1999: 69) menyatakan bahwa,
proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau
pesan dari pengirim sebagai komunikator dan kepada penerima pesan
30
sebagai komunikan. Proses komunikasi tersebut bertujuan untuk
mencapai saling pengertian antara kedua belah pihak. Effendy (2001:
11) lebih lanjut menjelasakan bahwa, proses komunikasi pada
hakekatnya dalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang kepada orang lain. Melalui proses komunikasi akan ada
reaksi atau umpan balik dari komunikan yang berupa tanggapan baik
yang bersifat positif maupun negatif.
Tanggapan positif menunjukkan komunikan dapat mengerti pesan
yang disampaikan komunikator. Ada persetujuan, keterbukaan dan
pemahaman yang sama. Tanggapan negatif menunjukkan bahwa
pesan telah tersampaikan, tetapi tidak ada persetujuan atau dukungan
dari komunikan. Berdasarkan pendapat- pendapat diatas, proses
komunikasi merupakan proses pentransferan informasi atau pesan dari
seseorang kepada orang lain.
Gambar di bawah ini menjelaskan model komunikasi yang
mencakup komunikator, penyandian, pesan dan perantara, penguraian,
penerima dan balikan sebagaimana Sukmalana ( 2009:231) :
Komunikant
or
Penyandian
Pesan
Penguraian
Penerima
Balikan
Gambar 2.1. Model Komunikasi
Model proses komunikasi tersebut menggambarkan adanya suatu
pesan dari seorang pengirim yang terlebih dahulu dikodekan dan
31
diteruskan oleh suatu saluran, kemudian, diterima oleh receiver
(penerima) dan diberi umpan balik. John (2003: 83) mengemukakan
ada empat unsur pokok dalam proses komunikasi, yaitu:
a. Pengirim Pesan, merupakan pihak yang memiliki ide untuk
dikomunikasikan kepada pihak lain (penerima).
b. Saluran komunikasi, informasi ditransmisikan melalui saluran
komunikasi yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
pesan.
c. Penerima Pesan, adalah pihak yang menerima symbol- symbol
komunikasi,
menerjemahkan
dan
memahaminya.
Kegiatan
menerjemahkan ini disebut decoding.
d. Umpan Balik, merupakan unsur yang penting dalam komunikasi.
Pengirim Penerima Pengartian saluran Penyandian Komunikasi
dikatakan efektif jika pengertian terhadap simbol-simbol atau
pesan komunikasi antara pengirim dan penerima adalah sama.
Pengecekan apakah pengertian penerima sama dengan pengertian
pengirim pesan digunakan umpan balik.
Ruslan (1999: 71) mengemukakan ada empat unsur pokok dalam
proses komunikasi, yaitu:
a. Source, yaitu individu yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk
menyampaikan pesan-pesannya.
b. Message, suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi
pengetahuan, ajakan, bujukan yang akan disampaikan komunikator
kepada perorangan atau kelompok tertentu
32
c. Channel, berupa media, sarana atau saluran yang digunakan oleh
komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan kepada
khalayaknya
d. Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian
pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negative
menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi
tersebut.
Semua unsur atau komponen dalam proses komunikasi sama
pentingnya walaupun unsur pesan cukup dominan dalam interaksi yang
dilakukan. Proses komunikasi minimal terdapat tiga unsur yaitu
sumber, pesan dan penerima.
Saat melakukan komunikasi terdapat 3 pendekatan umum yang
dikemukakan De Vito dalam yaitu:
a. Sebagai pengiriman pesan oleh seseorang dan menerima pesan dari
orang lain, dan sekelompok kecil orang dengan efek langsung.
b. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi antara 2 orang
yang ada hubungan di antara keduanya.
c. Komunikasi antar pribadi merupakan bentuk perkembangan/
peningkatan
komunikasi
pribadi.
Adapun
tercapainya
arus
komunikasi apabila penyaluran informasi emosi dan keinginan
yang menyangkut semua unsur, dan relasi – relasi pribadi atau
personal terpenuhi. Melalui arus informasi, pendapat, hasrat dapat
tersalurkan.
33
Menurut Efendy (1993: 81) komunikasi dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
a.
Komunikasi informatif, adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberikan sesuatu, dimana
komunikator tidak mengharapkan apa-apa dari komunikasi, hanya
agar komunikan tahu saja.
b.
Komunikasi koersif, adalah proses penyampaian pesan seseorang
kepada orang lain dengan ancaman atau sanksi untuk merubah
sikap, opini, dan tingkah laku.
c.
Komunikasi
persuasif,
adalah
proses
penyampaian
pesan
seseorang kepada orang lain agar berubah sikapnya, opininya dan
tingkah lakunya dengan kesadaran sendiri.
2.1.3. Komunikasi Persuasif
Kemampuan pemberi pesan melalui secara antusiasme dan sikap
yang penuh perhatian sangatlah penting agar makna dari pesan dapat
tersampaikan. Melalui antusiasme, kemampuan melakukan komunikasi
dari si pemberi pesan terhadap penerima pesan akan mampu
menciptakan hunbungan yang harmonis sehingga tercapainya tujuan
pesan yang ingin disampaikan pada proses komunikasi tersebut. Agar
tercapai tujuan tersebut maka dalam berkomunikasai sebagaimana
Kartono (2009:137) harus berada dalam suasana bebas, gembira, tanpa
tekanan-tekanan tertentu, bersedia ikut merasakan kehidupan orang
34
lain. Dengan demikian bahwa komunikasi yang dijalankan dari pemberi
pesan kepada penerima pesan dilakukan secara persuasif.
Istilah persuasif bersumber dari perkataan Latin, persuasio, yang
berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasif bisa dilakukan
secara rasional dan secara emosional. Secara rasional, komponen
kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek yang dipengaruhi
berupa ide ataupun konsep. Persuasi yang dilakukan secara emosional,
biasanya menyentuh aspek afeksi, yaitu hal yang berkaitan dengan
kehidupan emosional seseorang. Melalui cara emosional, aspek simpati
dan empati seseorang dapat digugah. Menurut Pfaudan Perot (2001:2)
yang dimaksud dengan persuasif adalah“persuasion as the shaping,
changing or reinforcingof receivers responses, including attitudes,
emotions, intentions, and behaviors”
Beberapa ahli telah meneliti proses komunikasi yang dilakukan
secara persuasive (komunikasi persuasive) seperti menurut Woodward,
G. C dan Denton, R. E pengertian komunikasi persuasif adalah proses
menyiapkan dan menyampaikan pesan-pesan verbal dan non verbal
untuk
individu
otonom
dalam rangka untuk mengubah atau
memperkuat sikap, keyakinan dan prilaku mereka. Komponenkomponen dalam persuasif meliputi bentuk dari proses komunikasi
yang dapat menimbulkan perubahan, dilakukan secara sadar ataupun
tidak sadar, dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam komunikasi persuasi meliputi
35
kejelasan tujuan, memikirkan secara cermat orang-orang yang dihadapi,
serta memilih strategi yang tepat.
Berinteraksi dengan sesama manusia terjadi proses penyampaian
gagasan yang dibagikan kepada orang lain. Menurut Schramm (1974)
dalam Rio (2013) diantara manusia yang bergaul, mereka saling berbagi
informasi, gagasan dan sikap. Demikian pula menurut Merril dan
Lownstein (1971) dalam Rio (2013) terjadi penyesuaian pikiran para
peserta, singkatnya suatu pengertian.
Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses
sosial di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling
mempengaruhi. Sebagaimana diungkapkan oleh De Vito (1976) dalam
Rio (2013) bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman
pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik langsung.
Beberapa definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli,
tampak bahwa persuasif merupakan proses komunikasi yang bertujuan
untuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang, baik
secara verbal maupun nonverbal. Komponen-komponen dalam persuasi
meliputi bentuk dari proses komunikasi yang dapat menimbulkan
perubahan, dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar, dilakukan secara
verbal maupun nonverbal.
Menurut Hardjana dalam Daryanto (2011), Salah satu jenis
komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi adalah komunikasi
interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Sukanto Reksohadiprojo
36
(1986) menjelaskan bahwa komunikasi adalah usaha mendorong orang
lain untuk menginterprestasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki
oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut serta diharapkan
diperoleh titik kesamaan untuk pengertian.
Ruang lingkup kajian ilmu komunikasi persuasif meliputi sumber,
pesan, saluran/media, penerima, efek, umpan balik, dan konteks
situasional. Pendekatan yang digunakan dalam komunikasi persuasif
adalah pendekatan psikologis. Tiga fungsi utama komunikasi persuasif
adalah control function, consumer protection function, dan knowledge
function.
2.1.3.1 Klasifikasi Komunikasi Persuasif
a. Teknik “red herring”
Teknik komunikasi persuasif “red herring” berasal dari nama
jenis ikan yang hidup di samudera Atlantik Utara. Jenis ikan
ini terkenal dengan kebiasaannya dalam membuat gerak tipu
ketika diburu oleh binatang lain atau oleh manusia. Dalam
hubungannya dengan komunikasi persuasif, teknik “red
herring” adalah seni seorang komunikator untuk meraih
kemenangan
dalam
perdebatan
dengan
mengelakkan
argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya
sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna
dijadikan senjata ampuh untuk menyerang lawan. Jadi teknik
ini digunakan pada saat komunikator berada dalam posisi
terdesak. (William Albig, Modern Public Opinion : 554: 4 ).
37
Berkaitan dengan teori ini, menurut Jalaludin Rahmat dalam
bukunya
Islam
Aktual
menyebutkan
bahwa
dalam
berkomunikasi hendaklah “straight to the point”, lurus, tidak
bohong, tidak berbelit-belit, sesuai dengan kriteria kebenaran.
b. Teknik “pay off idea”
Teknik komunikasi “pay off idea” adalah suatu usaha untuk
mempengaruhi orang lain dengan memberikan harapan yang
baik atau mengiming-imingi hal-hal yang baik saja (Carld I
Hovland, Irving L. Janis, Harold H. Kelly, Communication
and Persuasion 1963 : 55). Dalam hal ini penyanyi
memberikan tujuan baik kepada penonton agar dapat tehibur
dengan lagu-lagu yang dinyanyikan serta penampilan yang
menarik.
c. Teknik “fear arousing”
Teknik komunikasi “fear arousing” adalah usaha menakutnakuti orang lain atau menggambarkan konsekuensi buruknya
( Carld I Hovland, Irving L. Janis, Harold H. Kelly,
Communication and Persuasion 1963 : 57 ).
Penelitian ini mengacu pada teknik pay off idea karena
didalamnya mempunyai tujuan mempengaruhi orang lain
dengan memberikan harapan yang baik atau mengimingimingi hal-hal yang baik saja. (Carld I Hovland, Irving L.
Janis, Harold H. Kelly, 1963 : 55). Serta menggunakan teori
S-O-R yaitu singkatan dari Stimulus (pesan/informasi),
Organisme (perhatian, pengertian, penerima), Respons
38
(perubahan) dalam buku ”Ilmu, Teori dan Filsafat
komunikasi”(2003 : 254-255).
Aktivitas
yang
dilakukan
penyanyi
dalam
Superstar
merupakan upaya penyampaian pesan kepada penerima pesan
yaitu penonton sehingga timbul respon terhadap stimulus
yang diberikan penyanyi. Sebagaimana gambar 2.2. di bawah
ini :
Stimulus :
- Penyanyi
Organisme :
- Perhatian
- Penerimaan
- Pengertian
Respons(Reaksi) :
- Menonton
Gambar 2.2. Teori S-O-R
(Sumber:mar’at,1984:27)
Teori ini berasal dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah
manusia yang jiwanya komponen-komponen sikap, prilaku,
kognisi, afeksi, dan konasi menjadikan teori ini menjadi teori
komunikasi.
Perubahan sebagai respon penerima pesan (penonton) dari
pemberi pesan (penyanyi) mengubah sikap penonton sehingga
dapat menimbulkan respon selanjutnya (balikan). Proses yang
39
berhubungan dengan perubahan sikap lebih menonjolkan pada
aspek ”how” bukan ”what” dan ”why” jelasnya adalah how to
communicate, dalam hal ini menjelaskan tentang bagaimana
mengubah sikap komunikan (how to changethe attitude).
Agar penerima pesan (komunikator) dapat memberikan pesan
yang tepat dan diharapkan sesuai tujuan tercapai, maka ada
beberapa perilaku yang secara umum dapat digunakan untuk
menjalin hubungan baik diantaranya (Guerero, Andersen, danAfifi,
2007):
1.
Openess and routine talk, yakni saling berbicara dan
mendengarkan satusama lain.
2.
Positivity, yakni menciptakan interaksi yang menyenangkan.
3.
Assurances, yakni saling memberikan rasa aman mengenai
hubungan
masing-masing
serta
saling
memperhatikan
satusama lain.
4.
Supportiveness, yakni saling member dukungan dan saling
member semangat.
5.
Mediated communication, yakni yang menggunakan kartu,
surat, telepon, danteknologi, sepertiberkomunikasi via email,
atau mengirim foto.
6.
Conflict management, yakni mengelola konflik dengan cara
kondusif atau membangun yang mengacu pada penyelesaian
masalah dan keharmonisan.
40
7.
Humor, yakni menggunakan lelucon, humor, atau sarkasme
seperti menggunakan nama panggilan yang lucu, dan tertawa
bersama-sama.
Pada proses terjalinnya komunikasi oleh komunikator dengan
stimulus yang diberikan. Stimulus disini merupakan komunikator
yang mempunyai posisi khusus dalam kasus-kasus tertentu dapat
meyakinkan khalayak bahwa dia memiliki pendapat yang benar dan
membujuk khalayak tersebut untuk mengubah pendapatnya searah
dengan pendapat komunikator. Penyanyi mampu memberikan
stimulus yang baik dan meyakinkan penonton dengan indahnya
lagu-lagu
yang
diberikan
dan
kepiawaian
penyanyi
akan
memberikan respon yang baik bagi penonton dan memberikan
kepuasan dari pertunjukan yang ditampilkan. Proses komunikasi
diatas menggambarkan bahwa perubahan sikap bergantung pada
proses yang terjadi pada individu.
Stimulus yang diberikan kepada komunikan bisa diterima atau
juga ditolak. Berikut ini bahwa komunikasi juga bisa berlangsung
dengan efektif jika mendapatkan dari komunikan. Langkah
berikutnya komunikan memahami terhadap stimulus, kemampuan
dari penonton inilah yang dapat meneruskan proses berikutnya
adalah bahwa menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga
dapat menghasilkan respon. Sebaliknya apabila komunikasi tidak
lancer dapat menimbulkan dampak buruk sebagaimana Kartono
(2008:140) yaitu :
41
1) Timbulnya
sentiment-sentimen,
prasangka-prasangka
dan
ketegangan-ketegangan.
2) Menimbulkan konflik dan ketegangan
Adanya kesulitan dalam koumunikasi sebagaimana Kartono
(2008:140) disebabkan oleh faktor – faktor :
a. Faktor waktu, yaitu berbeda waktu berkumpul
b. Faktor ruangan
c. System pembagian kerja yang tidak tepat
Aktivitas penyanyi taring dengan penonton merupaka bentuk
komunikasi informal, hal ni karena adanya relasi hubungan pribadi.
Berupa kontak pribadi melalui pertemuan dalam aktivitas super
star, tukar menukar pendapat dalam pergaulan.
2.2 Minat
2.2.1. Pengertian Minat
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) “minat adalah
kecenderungan
yang
menetap
untuk
memperhatikan
dan
mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap
aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten
dengan rasa senang.”
Slameto (2010:180) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh.” Menurut Jacob W. Getels, (dalam
Syaiful Bahri Djamarah, 2008:75)
42
“an interest is a characteristic dispositition, organized trough
experience, wich impels an individual to seek out particular
object, activies, understanding, skiil, or goals for attention or
acquisition”.
Jadi minat dapat diartikan sebagai kecenderungan sifat yang
terorganisir berdasarkan dari pengalaman seseorang, yang
mendorong seseorang atau individu untuk mencari keterangan
atau fakta-fakta dari sebuah objek, aktivitas atau kegiatan,
pemahaman, skill, tujuan perhatian atau murni ingin mahir dalam
hal
tertentu.
Minat
dapat
didefinisikan
pula
sebagai
kecenderungan individu yang tumbuh dari perasaan untuk
memusatkan perhatian lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap
suatu objek atau situasi tertentu. Adapun minat dalam penelitian
ini adalah ketertarikan penonton terhadap aktivitas yang disajikan
penyanyi dangdut tarling pantura pada acara super setar di RCTV.
2.2.2
Jenis-Jenis Minat
Banyak ahli yang mengemukakan mengenai jeni-jenis minat.
Diantaranya Carl safran (dalam Sukardi, 2003) mengklasifikasikan
minat menjadi empat jenis yaitu:
43
1. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang
menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai
suatu objek atau aktivitas
2. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan
individu pada suatu kegiatan tertentu
3. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau
keterampilan dalam suatu kegiatan
4. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori
minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan
pernyataan.
Menurut Moh. Surya (2004) mengenai jenis minat, menurutnya
minat dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri tanpa
ada pengaruh luar.
2. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri dengan
pengaruh situasi yang diciptakan
3. Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri
secara dipaksa atau dihapuskan.
2.2.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Moh.
Surya (1999) adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang bersumber pada itu sendiri
44
2. Tidak mempunya tujuan yang jelas. Jika tujuan aktivitas sudah
jelas, maka cenderung menaruh minat terhadap aktivitas sebab
aktivitas akan merupakan suatu kebutuhan. Dengan demikian
besar kecilnya minat dalam aktivitas tergantung pada tujuan yang
jelas.
3. Bermanfaat atau tidaknya sesuatu individu . Apabila kurang
dirasakan bermanfaat bagi perkembangan dirinya, cenderung
untuk menghindar.
4. Kesehatan yang sering mengganggu. Kesehatan ini sangat
berpengaruh dalam aktivitas, seperti sering sakit, kurang vitamin
atau kelainan jasmani misalnya pada mata, kelenjar-kelenjar. Hal
ini akan mempengaruhi atau mempersulit aktivitas atau
menjalankan tugas-tugasnya.
5. Adanya masalah atau kesukaran kejiwaan. Masalah atau
kesukaran kejiwaaan ini misalnya adanya gangguan emosional,
rasa tidak senang, gangguan-gangguan dalam proses berfikir
semuanya akan mempengaruhi minat.
Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan
masyarakat:
1. Masalah Broken Home. Masalah-masalah yang terjadi dari pihak
orang dan keluarga akan mempengaruhi minat.
2. Perhatian utama dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan diluar
lingkungan. Pada saat ini di lingkungan banyak hal-hal yang dapat
45
menarik minat dan yang dapat mengurang minat terhadap aktivitas
seperti kegiatan olah raga atau bekerja.
Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi minat yaitu:
1. Faktor Intern
a. Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh
b. Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat,
kematangan dan kesiapan.
2. Faktor Ekstern
a. Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga,
pengertian
orang
tua
dan
latar
belakang
kebudayaan.
b. Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan , relasi dengan , disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar penilaian diatas ukuran, keadaan
gedung, metode mengajar dan tugas rumah.
2.2.4
Indikator Minat
Agus Sujanto (2004:92) mengenai minat yaitu, “minat sebagai
sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir dengan
penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya”.
Hal senada diungkapkan juga oleh Witherington dalam Buchori
46
(1991:135) yang berpendapat bahwa, “minat merupakan kesadaran
seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau situasi yang
bersangkutan dengan dirinya.Selanjutnya minat harus dipandang
sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu disusul dengan
meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek”.Dari pernyataan
tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan adanya
pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian terhadap sesuatu.
Selain itu menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132)
mengungkapkan bahwa minat dapat diekpresikan melalui :
1.
Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya,
2.
Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, serta
3.
Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang
diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus)
Beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diketahui ciri-
ciri/indikator adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara
lain: adanya perasaan senang, pernyataan lebih menyukai dari pada
yang lain, adanya rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian,
adanya pemusatan perhatian, adanya aktivitas serta keterlibatan
secara aktif pada kegiatan tersebut yang merupakan akibat dari rasa
senang dan perhatian.
Orang yang memiliki minat pada umumnya memiliki perhatian
besar dan ikut berpartisipasi aktif terhadap aktivitas – aktivitas dan
kegiatan yang diikutinya dengan rasa senang dan tanpa paksaan.
Minat yang dimiliki seseorang yang demikian ini tumbuh dari dalam
diri orang tesebut. Dalam penelitian ini minat masyarakat dalam
47
program Supersetar yang ditayangkan oleh RCTV sangatlah besar,
antusiasme penonton dapat dilihat dari banyaknya yang menonton di
studio.
2.3 Tarling
Tarling merupakan salah satu jenis kesenian daerah Cirebon, bercirikan
permainan instrumen musik gitar dan suling. Musik dan vokal yang
dihasilkan berlaras pelog. Tarling senantiasa akan berubah, seperti yang telah
terjadi dan diamati pada beberapa karya seni/musik Tarling, sejak awal
perkembangannya hingga sekarang. Pergeseran atau perubahan tersebut, tidak
hanya menyangkut materi musik saja, melainkan pada pergeseran minat atau
pandangan masyarakat Cirebon terhadap musik Tarling.
KesenianTarling saat ini mengalami kesulitan untuk kembali menjadi
primadona kesenian dalam masyarakat Cirebon. Kehadiram musik selain
musik Tarling, dilain pihak dapat menambah atau memperkaya modifikasi
bentuk karya musik Tarling seperti masuknya unsur-unsur asing yang
dianggap positif diasimilisasikan ataupun dikawinkan dengan musik Tarling
yang telah ada.
Kata Tarling berasal dari singkatan dua buah nama alat musik, yakni :
gitar, dan suling. Pengertian Tarling dibawah ini lebih mendekati pengertian
Tarling yang lebih lengkap, jika dilihat dari sudut pandang pendekatan
sejarah dan teori musik, adalah sebagaimana yang terdapat pada Ensiklopedi
Indonesia, yakni :
Tarling : musik tradisional muda khas Cirebon, alat musiknya yang
utama terdiri dari gitar dan suling. Lagu-lagu yang dimainkan adalah laras
pelog yang swarantaranya didekatkan kepada skala diatonik. Selain nyanyian
48
vokal, laras pelognya tetap dipertahankan seasli mungkin. Dari Ansambel,
Tarling lama- kelamaan berkembang menjadi suatu komedi serta tari-tarian
yang sederhana ( Van Hoove :1984 : 3457).
Kesenian tarling sebagai salah satu jenis musik yang populer di wilayah
pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat, terutama wilayah Indramayu dan
Cirebon. Nama tarling diidentikkan dengan nama instrumen itar(gitar)
dan suling (seruling) serta istilah Yen wis mlatar gage eling (Andai banyak
berdosa segera bertaubat). Asal-usul tarling mulai muncul sekitar tahun 1931
di Desa Kepandean, Kecamatan / Kabupaten Indramayu. Alunan gitar dan
suling bambu yang menyajikan musik Dermayonan dan Cerbonan itu pun
mulai mewabah sekitar dekade 1930-an. Kala itu, anak-anak muda di
berbagai pelosok desa di Indramayu dan Cirebon, menerimanya sebagai suatu
gaya hidup.
Trend yang disukai dan populer, di jondol atau ranggon anak muda suka
memainkannya, seni musik ini mulai digandrungi. Pada 1935, alunan musik
tarling juga dilengkapi dengan kotak sabun yang berfungsi sebagai kendang,
dan kendi sebagai gong. Kemudian pada 1936, alunan tarling dilengkapi
dengan alat musik lain berupa baskom dan ketipung kecil yang berfungsi
sebagai perkusi.Sugra dan teman-temannya pun sering diundang untuk
manggung di pesta-pesta hajatan, meski tanpa honor. Biasanya, panggung itu
pun hanya berupa tikar yang diterangi lampu petromaks (saat malam hari).
Tak berhenti sampai di situ, Sugra pun melengkapi pertunjukkan tarlingnya
dengan pergelaran drama. Adapun drama yang disampaikannya itu berkisah
tentang kehidupan sehari-hari yang terjadi di tengah masyarakat. Akhirnya,
49
lahirlah
lakon-lakon
seperti Saida-Saeni, Pegat-Balen,
maupun Lahir-
Batin yang begitu melegenda hingga kini. Bahkan, lakon Saida-Saeni yang
berakhir tragis, selalu menguras air mata para penontonnya.Namun yang
pasti, nama tarling saat itu belum digunakan sebagai jenis aliran musik.
Saat itu nama yang digunakan untuk menyebut jenis musik ini
adalah Melodi Kota Ayu untuk wilayah Indramayu dan Melodi Kota
Udang untuk wilayah Cirebon. Dan nama tarling baru diresmikan saat RRI
sering menyiarkan jenis musik ini dan oleh Badan Pemerintah Harian (saat ini
DPRD) pada tanggal 17 Agustus 1962 meresmikan nama Tarling sebagai
nama resmi jenis musiknya.Tapi satu hal yang pasti, seni tarling saat ini
meskipun telah hampir punah. Namun demikian, tarling selamanya tidak akan
bisa dipisahkan dari sejarah masyarakat pesisir pantura. Dikarenakan tarling
adalah jiwa mereka, dengan ikut sawer keatas panggung atau sekedar
melihatnya, dan mendengarnya seolah mampu menghilangkan beratnya
beban hidup yang menghimpit. Lirik lagu maupun kisah yang diceritakan di
dalamnya, juga mampu memberikan pesan moral yang mencerahkan dan
menghibur.
2.3.1. Karya tarling legendaris
1. Saida Saini
2. Kang Ato Ayame Ilang
3. Baridin Ajian Semar Mesem
4. Kuntilanak (Lakon Sruet)
Beberapa lagu tarling populer :
1. Warung Pojok (Abdul Adjib)
50
2. Kembang Kilaras Waru Doyong Pemuda Idaman (Sadi M.)
2.3.2. Tokoh-tokoh tarling
1. Uci Sanusi
2. JayanaSunarto
3. Martaatmadja
4. Abdul Adjib (pencipta lagu Warung Pojok)
5. Lulut Casmaya
6. Hj. Dariyah
7. Maman Suparman
2.3.3. Penyanyi tarling dangdut
1. Aas Rolani (pelantun Mabok Bae, Kembang Kilaras)
2. Cucun Novia (penyanyi Waru Doyong, SMS versi Tarling)
3. Nunung Alvi (penyanyi Nunggu Dudae)
4. Yoyo Suwaryo (penyanyi Jawa Sunda, Mboke Bocah)
5. Dewi Kirana (penyanyi Pengen Dikawin, Pecak Welut)
Sampai saat ini perkembangan music tarling dangdut makin maju dan
berkembang seiiring dengan banyak peminat musik, baik lokal se-wilayah
Cirebon maupun Nasional. Banyaknya lagu-lagu tarling dangdut cirebonan
yang dibawakan oleh artis nasional,menambah daya jual music tarling
makin meningkat dan artis – artis tarling dangdut cirebonan makin banyak
disukai oleh masyarakat.
51
BAB III
OBYEK PENELITIAN
3.1. Radar Cirebon Televisi (RCTV)
Radar Cirebon Televisi (RCTV) merupakan salah satu televisi lokal
yang berada dibawah naungan Jawa Pos Grup dan dengan perusahaan
pengelola PT. Wahana Televisi Cirebon yang beralamat di Jl. Perjuangan
No. 09. RCTV mulai siaran awalnya pada tanggal 1 September tahun 2008
dan merupakan stasiun televise lokal pertama di kota Cirebon dengan slogan
“langka padane” dengan program yang sederhana yang mencangkup
seputar informasi, edukasi, hiburan, dan mengangkat kearifan lokal.
Wilayah siaran radio ini meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka dan
Kuningan (Ciayumajakuning) melalui channel 58UHF.
Pada tahun 2010, program siaran berita dalam hal ini Program
Wewara
digencarkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
penonton
yang
menyajikan informasi-informasi berita yang terjadi di Wilayah 3 Kota
Cirebon dan sekitarnya. Baik insiden kenakalan remaja, insiden lalu lintas
dan sebagainya. Dalam Program Wewara ini pun menayangkan informasi
tentang prakiraan cuaca yang akan terjadi di sekitar Wilayah 3 Kota
Cirebon. Hingga kini, komposisi siaran Radar Cirebon Televisi (RCTV)
masih didominasi oleh program berita (30%), kemudian disusul oleh
hiburan dan program lainnya.
51
52
Sementara segmentasi dari RCTV, sejak awal melakukan penyiaran
hingga saat ini adalah masyarakat dengan usia 20-50 tahun dengan latar
belakang pendidikan SMA – Perguruan Tinggi.
Perkembangan stasiun ini sangat signifikan dari tahun ke tahun
dengan peningkatan kualitas siarannya sehingga stasiun ini memiliki
penggemar dan penonton yang semakin bertambah. Pada awal tayang di
tahun 2008, Radar Cirebon Televisi (RCTV) baru mengudara selama 4 jam.
Kemudian terus berkembang menjadi 8 jam di tahun berikutnya. Radar
Cirebon Televisi (RCTV) mulai menjadi 12 jam, di tahun 2009, dan
selanjutnya terus berkembang menjadi kini sekitar 20 jam. Kemampuan
menyiarkan program acara secara langsung pun terus berkembang. Dimulai
dari hanya bisa menyiarkan secara langsung di dalam studio, hingga di luar
studio. Kini daya siar Radar Cirebon Televisi (RCTV) sendiri pun telah
berkembang. Tidak hanya untuk wilayah 3 Cirebon, tetapi juga mencapai
daerah Subang hingga Brebes.
Berdasarkan survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) tahun 2012
stasiun ini dipilih sebagai stasiun yang memiliki penggemar cukup banyak
dan merupakan stasiun televisi lokal yang paling sering ditonton oleh
masyarakat se-Wilayah 3 (Ciayumajakuning). Beberapa siaran menjadi
favorit pemirsa disiarkan oleh RCTV seperti Wewara (Pagi, Siang, Malam),
Moregan dan Tembang Pantura dan lain - lain. Melalui tembang – tembang
dangdut Pantura (Tembang Pantura) Studio RCTV menjadi studio yang
paling banyak dikunjungi oleh masyarakat se-wilayah 3 untuk menyaksikan
live musiknya.
53
3.2. Logo Radar Cirebon Televisi (RCTV)
Logo pada suatu perusahaan merupakan lambang jati diri dari perusahaan
tersebut, karena setiap perusahaan memiliki ciri khas logo masing-masing
yang membedakan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Pada tahun 2009, logo RCTV kembali berubah, kesan logo yang tegas
dan keras muncul dari jenis huruf yang digunakan dalam logo tersebut.Hal ini
menunjukan bahwa RCTV merupakan media yang kritis, tegas dan
independen.
Warna biru pada tulisan RC menunjukkan bahwa media Radar Cirebon
Televisi juga eksis di udara. Sementara warna merah pada tulisan TV sebagai
simbol semangat. Dimana manajemen RCTV bertekad dan memiliki
semangat untuk menyajikan tayangan yang terbaik pada penonton.
Dan pada tahun 2013 logo Radar Cirebon Televisi mengalami perubahan
kembali seperti pada gambar 3.3 , RCTV ditunjukan dengan logo bulat
berwarna biru dan cokelat.Tulisan RCTV dibuat menyambung tanpa
terputus.Warna biru dan cokelat dipilih, karena dianggap mewakili tanah dan
udara.Cokelat
untuk
warna
tanah,
sementara
biru
untuk
warna
udara.Maksudnya, diharapkan RCTV bisa eksis tidak hanya di udara, tetapi
juga di darat dan mendapatkan perhatian dari masyarakat.Sementara tulisan
RCTV yang menyambung tanpa terputus itu berarti bahwa RCTV dibangun
dengan semangat kebersamaan.Mulai dari pihak manajemen, hingga
memperhatikan pula kebutuhan penonton.Sehingga semangat kebersamaan
ini tidak hanya dirasakan oleh pihak internal tetapi juga pihak
54
ekstenal.Sementara tanda bulat sendiri menandakan tekad untuk maju dan
bergerak tanpa batas.
Gambar 3.1
Logo RCTV pada tahun 2013
3.3. Struktur Organisasi RCTV
Untuk membuat roda perusahaan berjalan efisien, efektif dan optimal,
maka RCTV yang telah mempekerjakan sejumlah tenaga kerja tentunya akan
membagi sumber daya manusia tersebut dalam bagian-bagian yang sesuai
dengan keahliannya, sehingga masing-masing individu memiliki gambaran
yang jelas tentang posisi, fungsi dan haknya. Berikut struktur organisasi yang
ada di RCTV :
55
Direktur Utama
Yanto S Utomo
Wakil Direktur
Abdul Malik
General Manajer
Abdul Malik
Manajer Keuangan
Manajer Produksi
Manajer Iklan
Manajer News
Liana Sukmawaty
Eko Wahyono
Imam Bukhori
Eko Ardie Nugraha
- Teknik:
Harry Hidayat
Dedi Budiman
Sakuri
-
-
Studio:
Bisri Wardoyo
Sulaeman
-
Kameramen:
Zamzam M
Alimudin
Editor:
Agun Gunarso
Deden Hidayat
-
Koordinator News:
Ryan Haryanto
-
Koordinator Editor:
Alwi Al Zufri
-
Koordinator
Presenter:
LintangUtami
MCR:
Adi Mulya
Eka Ismaya F
Ferry
Gambar 3.4
Sruktur Perusahaan Radar Cirebon Televisi
Sumber : (sumber Radar Cirebon Televisi) 2013
Adapun tugas, tanggung jawab dan juga fungsi dari masing-masing
jabatan adalah:
A. Direktur Utama
- Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan
- Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
- Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
56
- Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroan terbatas.
- Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan
secara efektif dan efisien.
- Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian atau
kesepakatan, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas
personalia yang bekerja pada perusahaan.
- Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perusahaan sesuai
dengan kebijakan rapat umum pemegang saham.
B. Wakil Direktur
- Membantu direktur dalam menjalankan amanah tertinggi pada roda
perusahaan.
- Mengkoordinasikan manajer-manajer bidang dalam menjalankan
fungsinya.
- Mengkoordinasi manajer dalam hal peningkatan kualitas dan
kuantitas anggota.
- Membantu direktur dalam menjalankan tugas-tugasnya.
- Mengontrol manajer SDM dalam hal peningkatan kualitas pegawai.
- Memberikan saran dan masukan terhadap kebijakan yang akan
diambil direktur.
C. General Manager
- Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan
secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
57
- Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta
memastikan kelancaran pelaksanaan agar dapat berjalan secara
maksimal dan tepat.
- Mengontrol
dan
mengevaluasi
implementasi
strategi
agar
memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan
tahun berikutnya.
- Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi
perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang
timbul.
- Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi
perusahaan.
- Memutuskan strategi kebijakan per bulan dalam implementasi
strategi pertahun.
- Menangani masalah strategis dalam kebijakan perusahaan
D. Manajer Keuangan
- Bekerjasama dengan para manajer lain untuk
yang ikut
bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
- Memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan
pembiayaan, serta segala hal yangberkaitan dengannya.
- Bekerjasama dengan manajer lain di perusahaan agar perusahaan
dapat beroperasi seefisien mungkin.
- Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan dimana dana
dapat
diperoleh
diperdagangkan.
dan
surat
berharga
perusahaan
dapat
58
- Mengambil keputusan investasi yang menyangkut masalah
pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok kesempatan
yang ada, memilih satu atau lebih alternative investasi yang dinilai
menguntungkan.
- Mengambil keputusan pembelanjaan yang menimbulkan biaya
paling murah.
- Mengambil keputusan dividen menyangkut masalah penentuan
besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai
dividen tunai kepada para pemegang saham.
E. Manajer Produksi
- Bertanggung jawab atas program lokal, iklan dan pelayanan umum
serta pengumuman.
- Mengawasi seluruh pemain serta personalia produksi
- Melakukan penjadwalan program siaran langsung (lve) atau
produksi yang direkam (tapping)
- Mengawasi seluruh isi program yang ditayangkan, darimanapun
sumbernya.
- Melakukan koordinasi dengan pihak luar, bila memang terjadi
produksi program bekerjasama dengan pihak lain. (Bukan in house
production).
F. Manajer Iklan
- Bertanggung jawab atas seluruh tugas periklanan.
- Berhak menentukan penjadwalan iklan serta mengevaluasi hasil
produksi.
59
- Merumuskan anggaran tahunan dan menyajikan ke manajemen
puncak (direktur)
- Mengkoordinasikan tindakan periklanan dengan pihak produksi.
- Menentukan besaran tarif dan juga melakukan negosiasi dengan
pihak luar.
- Mengkoordinir agen-agen iklan termasuk juga memberikan
pembinaan pada agen iklan.
- Melakukan dan membangun kontrak kerja atau Memorandum of
Understanding dengan pihak lain terkait promosi.
G. Manajer News
- Bertanggung jawab atas program berita yang disiarkan.
- Mempersiapkan penayangan suatu program berita.
- Memilih berita yang akan disiarkan pada suatu program.
- Memutuskan berita apa saja yang akan disiarkan dalam program
berita, termasuk durasi dan format berita yang akan ditayangkan.
- Menyusun urutan berita yang akan ditampilkan.
- Mengarahkan koordinator pemberitaan, terkait peliputan berita.
H. Teknisi
- Bertanggung
jawab
atas
jaringan
yang
digunakan
dalam
operasional penyiaran.
- Bertanggung jawab atas alat-alat yang mendukung produksi dan
juga operasional penyiaran.
- Memeriksa secara rutin kondisi jaringan dan alat-alat produksi
penyiaran.
60
- Melakukan perawatan atau maintenance atas barang-barang dan
juga jaringan yang terpasang.
- Bertanggung jawab atas jangkauan dan juga kualitas tayangan
penyiaran.
I. Kameramen
- Mengontrol operasional kamera film dan video
- Melakukan penyesuaian kamera sesuai dengan instruksi manajer
produksi
- Bertanggung jawab atas gambar atau frame yang diambil
- Merekam setiap gerakan dengan mulus, tenang dan efisien serta
menghindari masalah dengan kabel yang menghubungi kamera
dengan switcher.
- Mengatur gambar baik dalam hal tingkat warna, kecerahan dan
tingkat kontras.
J. Studioman
- Bertanggung jawab atas studio yang ada di RCTV
- Mengatur jadwal penggunaan studio
- Menginventarisir dan juga menjaga barang-barang studio’
- Mengatur posisi dan dekorasi studio
- Berkoordinasi dengan pihak pengguna studio.
K. Editor Produksi
- Bertanggungjawab atas kegiatan pasca prdokusi.
- Bertanggung jawab atas video yang akan ditayangkan.
- Membuat bumper acara.
61
- Mengedit video-video program siaran tapping (rekaman) sesuai
dengan story board yang disiapkan oleh bagian produksi.
- Menyeleksi stock shoot yang telah diambil oleh kameramen.
L. Koordinator News
- Bertanggung jawab atas pengaturan wartawan yang melakukan
peliputan.
- Mengarahkan wartawan perihal pemberitaan yang harus diteliti dan
diliput.
- Memberikan pembinaan terhadap wartawan dalam hal tugas
jurnalistik.
- Melakukan pengawasan dan juga evaluasi atas kinerja wartawan.
- Membuat daftar berita yang dianggap layak tayang (listing).
- Mengatur jadwal kerja wartawan dan juga pembagian desk untuk
masing-masing wartawan.
M.Koordinator Presenter
- Bertanggung jawab atas presenter atau pembawa acara pada suatu
program.
- Menyusun jadwal syuting presenter yang ada.
- Membina dan meningkatkan kualitas para presenter.
- Mengevaluasi kinerja para presenter yang ada.
- Melakukan pembagian tugas presenter baik presenter program live
atau tapping.
62
N. MCR
- Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya program tayang baik
tapping ataupun live.
- Menjaga kualitas penayangan gambar.
- Menayangkan tayangan yang telah tersusun dalam jadwal
- Mengatur kualitas output audio pada program tayang.
- Dalam program live, bertanggung jawab untuk memastikan alat
penunjang bisa berfungsi dengan baik.
- Bertanggung jawab memberikan efek grafis pada tayangan.
- Bertugas merekam, mencatat rekaman, mengcapture dan mengcopy
materi program tayang.
3.4. Pola Siar RCTV
Pola siar atau program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan
oleh stasiun televisi dari hari ke hari dan dari jam ke jam. Pola siar
merupakan susunan mata acara yang memuat penggolongan, jenis, hari dan
waktu. Secara garis besar, program televisi dibagi menjadi program berita dan
program non berita. Radar Cirebon Televisi memiliki pola siar untuk
membuat program-program yang di tayangkan dapat berjalan efisien, efektif
dan optimal. Berikut tabel pola siar yang ada di RCTV :
63
Jam
Tabel 3.1
Pola Siar Radar Cirebon Televisi
Sumber : (sumber Radar Cirebon Televisi) 2013
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Raya
Raya
Raya
Raya
Raya
Raya
Raya
Selamat
Selamat
Selamat
Selamat
Selamat
Selamat
Selamat
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Cirebon
Cirebon
Cirebon
Cirebon
Cirebon
Cirebon
Cirebon
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Pagi
Bugar
Bugar
Bugar
Bugar
Bugar
Bugar
Bugar
Bahagia
Bahagia
Bahagia
Bahagia
Bahagia
Bahagia
Bahagia
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Tembang
Tembang
Tembang
Tembang
Tembang
Tembang
Tembang
Pantura
Pantura
Pantura
Pantura
Pantura
Pantura
Pantura
Selingan
Selingan
Selingan
Selingan
Selingan
Selingan
Selingan
Musik
Musik
Musik
Musik
Musik
Musik
Musik
Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
13.00
Insiden 24
Insiden 24
Insiden 24
Insiden 24
Insiden 24
Insiden 24
Insiden 24
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Siang
Siang
Siang
Siang
Siang
Siang
Siang
Ayo
Ayo
Ayo
Ayo
Ayo
Ayo
Ayo
Mengaji
Mengaji
Mengaji
Mengaji
Mengaji
Mengaji
Mengaji
15.30
Ragam
Ragam
Ragam
Ragam
Ragam
Ragam
Ragam
16.00
Hot Track
Hot Track
Hot Track
Hot Track
Hot Track
Hot Track
Hot Track
17.00
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Taman
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Bermain
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Petang
Petang
Petang
Petang
Petang
Petang
Petang
06.55
07.00
08.00
09.00
10.00
10.05
12.00
13.30
14.30
18.00
64
19.30
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Publik
Publik
Publik
Pubnlik
Publik
Publik
Publik
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Kuis
Kuis
Kuis
Kuis
Kuis
Selingan
Selingan
Dahlan
Dahlan
Dahlan
Dahlan
Dahlan
Musik
Musik
Iskan
Iskan
Iskan
Iskan
Iskan
Solusi
Solusi
Legislatif
Tembang
Rerasan
Melodi
Ragam
Sehat
Sehat
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
21.30
Ragam
Ragam
Ragam
Ragam
Ragam
Ragam
22.00
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Terkini
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Super
Hari Ini
Hari Ini
Hari Ini
Hari Ini
Hari Ini
Hari Ini
Setar
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Wewara
Malam
Malam
Malam
Malam
Malam
Malam
Insiden 24
Insiden 24
Insiden 24
Insiden 24
20.00
20.05
20.30
21.00
22.05
23.00
23.30
00.00
Insiden 24 Inseden 24
Pantura
Memori
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Raya
Raya
Raya
Raya
Raya
Raya
Raya
3.5. Tembang Pantura
Tembang Pantura merupakan salah satu siaran yang menjadi unggulan
Radar Cirebon Televisi (RCTV) menayangkan hiburan musik dangdut secara
live dengan dukungan dari grup musik Hadi n Friends dan mendatangkan
artis-artis penyanyi dangdut tarling pantura. Tembang Pantura. Siaran ini
disiarkan secara live setiap hari tiap minggunya. Siaran ini berlangsung dari
65
pukul 10.05 tiap minggunya. Tayangan perdana Tembang Pantura yaitu sejak
tahun 2009 atau 2010 Tahun setelah berdirinya RCTV.
Gagasan live musik Tembang Pantura ini terdorong oleh hausnya musik
– musik yang berasal dari wilayah sendiri. Hal ini seiring dengan gejolak
musik bernuansa dangdut gembira yang mulai mendapat tempat di
masyarakat baik pada golongan menengah maupun kelompok atas secara
sosial. Musik bernuansa dangdut mulai mendapat tempat di semua kalangan
atau menjadi “milik” semua kalangan.
Adapun Tembang Pantura menyajikan lagu – lagu Cirebonan dengan
karakteristik musik bernuansa dangdut. Tema – tema lagu yang disajikan
pada Tembang Pantura sebagaimana musik-musik dangdut pada umumnya
seperti lagu –lagu cinta, atau kehidupan rumahtangga, selaras dengan kondisi
sosial ekonomi masyarakat Pantai Utara. Pantura merupakan singkatan dari
Pantai Utara sesuai dengan karakteristik demografi wilayah Cirebon yang
berada di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa. Contoh lagu “Waru Doyong”
kental dengan nuansa dangdut Cirebonan menceritakan pohon waru yang
mudah tumbuh dipinggir sungai wilayah Cirebon.
3.6 Penyanyi Dangdut Pantura
Penyanyi yang menyanyikan lagu – lagu di Tembang Pantura umumnya
para penyanyi lokal Cirebon. Penyanyi dangdut tarling yang didatangkan
merupakan penyanyi lokal asli Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu,
Majalengka, Kuningan) seperti Aas Rohlani, Dian Sastra, Dian Anik, dll.
Beberapa penyanyi dangdut Tembang pantura seperti Aas Rohlani ini bahkan
66
telah diakui sejajar dengan penyanyi dangdut yang kiprahnya diakui secara
nasional.
3.7 Program Acara Supersetar
Berawal dari program acara tembang pantura cirebonan yang di
tayangkan oleh RCTV, keluarlah ide membuat program televisi bertema
supersetar yang ditayangkan secara langsung atau yang sering kita sebut live
show, acara supersetar ini sebagai program penunjang untuk menanggapi
permintaan dari masyarakat tentang artis pendatang baru didunia musik
pantura Cirebon baik yang sudah memiliki lagu sendiri maupun yang belum.
Tujuan acara tersebut sebagai batu loncatan untuk para artis pendatang baru
agar dapat dikenal oleh masyarakat, dan mendapat banyak jam terbang untuk
mengisi acara musik di wilayah sekitar cirebon. Acara ini dibuka untuk
umum dan tidak memiliki kriteria tertentu untuk dapat ikut serta didalamnya,
hanya diharuskan tampil secara maksimal.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Bab IV ini berisi mengenai pembahasan data dari dan hasil penelitian
mengenai komunikasi persuasif yang dilakukan penyanyi dangdut tarling
pantura di Program Super Setar untuk menarik minat penonton. Setelah itu,
dalam bab ini juga akan dijabarkan tentang apa yang telah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya dan menghubungkannya dengan hasil pengumpulan data
yang telah diperoleh.
Dalam penelitian ini informan yang dipilih yaitu Produser Super Setar
RCTV yang bertanggung jawab penuh pada program Super Setar, penyanyi
dangdut tarling pantura yang kerap kali menjadi bintang tamu atau pengisi
acara dan juga penonton Super Setar baik yang di rumah ataupun di studio
RCTV.
Super Setar sendiri merupakan program yang brisikan penampilan
penyanyi dangdut tarling pantura. Dan pada program tersebut, penyanyi
berusaha untuk mengajak para penonton untuk ikut larut dalam nyanyian yang
dibawakannya. Dalam setiap penampilannya, para penyanyi memiliki cara
komunikasi persuasif tersendiri untuk bisa menarik minat para penonton.
67
68
Adapun informan yang menjadi sumber data peneliti tertuang dalam tabel
berikut:
Tabel 4.1 Data Informan
No
Nama
Jabatan
1
Ryan Haryanto
Produser Super Setar RCTV
2
Nunung Alvi
Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
3
Irma Airlangga
Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
4
Wiwin Adelton
Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
5
Bambang
Penonton Super Setar
6
Bahrudin
Penonton Super Setar
7
Mama Mako
Penonton Super Setar
8
Sukoco
Penonton Super Setar
69
4.1.1 Komunikasi Persuasif Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti, penyanyi
dangdut tarling pantura melakukan banyak cara untuk mengajak dan
mengundang minat penonton.
1. Stimulus
Stimulus adalah rangsangan atau dorongan, sehingga unsur
stimulus dalam SOR merupakan perangsang berupa message atau
isi dan pernyataan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh
penelitik, diketahui bahwa para penyanyi dangdut mengawali
aksinya di panggung dengan mengucapkan salam. Setelah itu,
mereka mencoba untuk melontarkan kalimat-kalimat yang ringan
namun dapat menghibur penonton.
“Ketika saya naik ke pentas, saya selalu mengawalinya dengan
mengucapkan salam. Setelah itu, dengan bahasa Cirebon, saya
menyelipkan salam-salam untuk para penonton setia. Seperti titip
salam kanggo mamae Ani, balike gawa duren jeh.” (hasil
wawancara dengan Nunung Alvi, Penyanyi Dangdut Tarling
Pantura).
Tidak hanya itu, rangsangan lainnya yang dilakukan oleh
penyanyi dangdut tarling pantura adalah mengajak penonton untuk
ikut menyanyi dan ke atas panggung. Setidaknya untuk ikut
bergoyang.
70
“Di tengah menyanyi juga biar lebih akrab dengan penonton,
saya coba ajak, ayo mene gabung, goyang di atas panggung.”
(hasil wawancara dengan Wiwin Adelton, penyanyi dangdut tarling
pantura).
Rangsangan lain yang dilakukan oleh penyanyi yaitu memuji
penonton
setia,
agar
juga
berjoget
dan
sawer.
Dalam
komunikasinya, para penyanyi tarling dangdut pantura itu juga
menggunakan bahasa daerah agar lebih akrab.
“Kalau
ngomongnya
pakai
bahasa
Indonesia,
nuansa
daerahnya nggak dapat, dan kurang akrab sama penonton.” (hasil
wawancara dengan Irma Airlangga, penyanyi dangdut tarling
pantura)
Termasuk juga penyanyi dangdut suka meminta penonton
untuk menyanyi bersama. Setiap usai menyanyikan lagu, para
penyanyi suka meminta penonton untuk merequest lagu yang
hendak dinyanyikan.
“Kalau meminta penonton untuk memilih lagu itu jadi cara
ampuh untuk mengajak penonton ikut joget.” (hasil wawancara
dengan penyanyi dangdut tarling, Nunung Alvi)
Selain itu, penyanyi dangdut juga suka memberikan candaan
dalam setiap jeda antar lagu. Hal itu dilakukan sebagai salah satu
cara untuk mengurangi ketenganan dan menjadikan suasana akrab.
71
Selain kalimat-kalimat verbal,
penyanyi
juga mencoba
memberikan gerakan-gerakan yang bisa membuat penonton tertarik.
Seperti lambaian tangan, senyuman, menarik penonton hingga
bergoyang.
“Senyum menjadi awal kehangatan dan keintiman. Serasa
lebih dekat saja dengan penonton.” (hasil wawancara dengan
penyanyi dangdut tarlingan, Irma Erlangga)
Namun
sayangnya,
tidak
semua
penyanyi
juga
dapat
berinteraksi dengan baik. Perhatian yang diberikan oleh beberapa
penyanyi dangdut tarling pantura terkadang masih kurang
maksimal.
“Memang perhatian dari para penyanyi masih kurang. Ada
sebagian yang sudah mengajak penonton untuk ikut bergoyang,
atau nyanyi bersama. Tapi ada juga penyanyi yang hanya asyik
sendiri. Dia bergoyang tapi hanya untuk diri sendiri. Tidak
mengajak ke penonton.” (hasil wawancara dengan produser
Superstar RCTV, Ryan Haryanto)
Sementara itu, para penyanyi sendiri, mencoba menggunakan
pakaian yang menarik, agar mendapatkan perhatian dari para
penonton.
72
“Saya mencoba menggunakan pakaian yang nyentrik. Bisa
dari modelnya atau warnanya. Setidaknya dengan pakaian yang
nyentrik, bisa menarik. Tapi diusahakan biar tidak norak.” (hasil
wawancara dengan penyanyi dangdut tarling pantura, Nunung
Alvi).
2. Organisme
Organisme adalah badan yang hidup, sudah berarti manusia
dalam istilah komunikan. Sehingga unsur organisme dalam teori
SOR adalah receiver (penerima pesan). Berdasarkan teori SOR,
yang dimaksud dengan komunikan adalah penonton.
a. Penonton
Dalam penelitian ini, penonton merupakan komunikan. Mereka
menerima
stimulus
atau
ajakan
dari
penyanyi.
Dalam
pelaksanaan program Supersetar, penonton tidak hanya berpusat
pada penonton yang berada di studio. Namun juga penonton
yang berada di rumah. Karena, program Supersetar sendiri
ditayangkan secara live di RCTV.
“Memang untuk yang di studio, biasanya memang masyarakat
datang sendiri, atau memang penonton tersebut merupakan fans
dari penyanyi yang kita undang, sehingga studio juga ramai.
Yang
jelas,
setiap
program
Supersetar,
kita
selalu
menghadirkan penonton di studio. (hasil wawancara dengan
produser Supersetar RCTV, Ryan Haryanto).
73
3. Respons
Respons adalah reaksi, tanggapan, jawaban, pengaruh, efek
atau akibat. Dalam teori SOR, respons merupakan efek. Setidaknya
ada tiga hal yang termasuk dalam hal respons. Hal itu adalah
perhatian, pengertian dan penerimaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa
respons para penonton terhadap rangsangan (stimulus) yang
dilakukan oleh para penyanyi begitu beragam. Ada yang memang
ikut bergoyang, hanya menonton, hingga acuh tak acuh.
Menurut
salah
seorang
informan,
Bambang,
beberapa
rangsangan yang dilakukan oleh penyanyi dangdut tarling pantura
memang sangat menarik. Penampilan para penyanyi yang cantik,
ditambah suara yang merdu dan goyangan yang memikat membuat
dirinya betah untuk menonton program superstar.
“Apalagi penyanyi sering nyapa, pakai bahasa Cirebon, terus
pada murah senyum semua. Enak ngelihatnya. Lagunya enak,
penyanyinya cantik. Jadi ya enak kalau nontonnya." (hasil
wawancara dengan salah seorang penonton superstar, Bambang).
Namun ada juga yang hanya sekadar menonton, tapi tidak
begitu tertarik untuk ikut menyanyi bahkan bergoyang.
“Kebetulan saya suka sama lagu dangdut tarling pantura. Jadi
buat saya, mau penyanyinya seperti apa, atau mau goyang atau
tidak, itu tidak berpengaruh untuk saya. Selagi memang lagu yang
dibawakannya lagu yang saya suka dan suaranya merdu, itu sudah
74
cukup.” (hasil wawancara dengan salah seorang penonton
Supersetar, Sukoco).
Berbagai cara yang dilakukan penyanyi, seperti menyapa
penonton, rupanya cukup mendapat respons yang baik dari para
penonton. Bahkan, salah seorang informan, Mama Mako sangat
senang dan antusias karena namanya sering disebut saat acara
Superstar.
“Namanya sering disebut, ya seneng banget. Apalagi yang
nyebutnya itu penyanyi-penyanyi kondang, kaya Nunung Alvi,
Diana Sastra. Seneng banget.” (hasil wawancara dengan salah
seorang penonton, Mama Mako)
Namun nampaknya tidak semua rangsangan yang dilakukan
oleh penyanyi disambut baik oleh penonton. Bahkan ada juga yang
menilai berbagai macam rangsangan yang dilakukan oleh penyanyi
dangdut
tarlingan
cukup
menjenuhkan,
bahkan
tidak
menyenangkan. Penampilan para penyanyi dangdut tarling pantura
pun kerap kali dianggap norak atau kurang pantas.
“Kadang penasaran ingin lihat, tapi setelah melihat itu, kok
malah jadi malas ya. Tampilan, pakaiannya, goyangannya kadang
suka berlebihan. Terus mau ke nyanyinya suka lama. Terlalu lama
berinteraksi sama penonton. Padahal kan kita nonton itu kan ingin
melihat mereka bernyanyi.” (hasil wawancara dengan salah satu
penonton Superstar, Bahrudin).
75
a. Perhatian
Perhatian berbeda dari simpati, empati dan komunikasi
walaupun ketiganya berhubungan erat dalam pemusatan tenaga
seseorang. Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya
kepada barang sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada
di luar individu. Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam hubungan nya dengan pemilihan rangsangan
yang datang dari lingkungannya.
Dalam penelitian ini, perhatian yang diberikan oleh para
penonton terhadap ajakan para penyanyi begitu beragam. Ada
yang memberikan perhatian yang positif dan juga negatif.
Salah seorang informan, Bambang memberikan perhatian penuh
saat penyanyi tampil.
“Dari awal sampai akhir ya saya perhatikan. Orang saya
emang suka program ini dan penggemar dangdut. Apalagi
memang penyanyinya juga menarik. Lagunya enak, suaranya
bagus. Cantik-cantik lagi.” (Hasil wawancara dengan salah
seorang penonton, Bambang.)
Namun ada juga yang tidak memberikan perhatian penuh.
Beberapa penonton program tersebut menonton setengah jalan
atau tidak sampai tuntas.
76
“Kalau
penyanyinya
kostumnya
sopan,
suaranya
enak,
ngomongnya juga enak, ya saya tonton. Tapi kadang satu
penyanyi bagus, terus yang lainnya enggak. Jadi agak males
juga nontonnya. Kadang kalau nonton di rumah, saya ganti
saluran televisinya,” (hasil wawancara dengan salah seorang
penonton, Bahrudin)
Hal serupa juga terkadang dirasakan oleh Sukoco. Saat diajak
penyanyi untuk ikut menyanyi atau bergoyang, dirinya
terkadang sungkan.
“Kadang ajakannya juga suka kurang tepat. Bahasa para
penyanyi ada yang bagus, ada yang nggak. Jadi kadang bikin
malas. Terus suka kebanyakan bicara penyanyinya, ujungujungnya malah nyanyinya lama.” (hasil wawancara dengan
Bahrudin, salah seorang penonton Supersetar).
b. Pengertian
Pengertian adalah proses perubahan perilaku pada hakekatnya
sama dengan proses belajar. Dalam penelitian ini, penyanyi
berusaha memberikan pengertian pada penonton. Pengertian
untuk bergoyang atau ikut aktif di acara Super Setar.
“Di panggung kita juga coba mengajak merayu penonton untuk
bergoyang. Niatnya biar penonton itu ngerti apa yang kita
maksud.” (hasil wawancara dengan penyanyi tarling dangdut
pantura, Nunung Alvi).
77
Penampilan artis dan aksi panggung penonton rupanya kerap
kali tidak bisa dipahami oleh penonton.
“Kadang saya suka nggak ngerti sama maksudnya penyanyi
goyang-goyang di atas panggung kayak
gitu. Kadang
goyangannya juga agak berlebihan. Makanya saya malas kalau
harus ikut goyang.” (hasil wawancara dengan salah seorang
informan, Bahrudin).
c. Penerimaan
Penerimaan adalah suatu tingkat kemampuan individu dalam
menerima rangsangan secara baik. (Menurut Hurlock)
Berdasarkan hasil penelitian ini penerimaan penonton terhadap
ajakan penyanyi berbagai macam. Ada beberapa penonton yang
memberikan penerimaan positif dan adapula penonton yang
memberikan penerimaan yang negatif.
Salah seorang informan, Mama Mako memilih untuk langsung
berjoget bila memang ada penyanyi yang mengajaknya untuk
bergoyang.
“Saya langsung ikut berjoget jika ada penyanyi yang mengajak
saya untuk berjoget atau hanya sekadar memanggil. Saya sudah
pasti akan langsung ikut berjoget bersamanya dan suka saya
kasih bonus (yang disebut uang saweran) kalau penyanyi
tersebut membawakan lagu yang saya suka dan merdu
suaranya”.
78
Namun ada juga yang tidak memberikan respons positif. Salah
seorang penonton Bahrudin justru agak kesal melihat gesture
yang ditunjukan oleh para penyanyi dangdut tarling pantura.
“Saya ga suka sama penampilan yang terlalu seronok, kadang
suka ada yang berpakaian terlalu seksi. Goyangnya juga nggak
banget. Dilihatnya nggak pantas saja, jadi bikin saya males
liatnya dan saya tinggal pulang saja”. (hasil wawancara dengan
Bahrudin).
Sementara Bambang justru tertarik dengan penyanyi dangdut
tarling pantura.
“Penyanyinya sangat aktif jadi saya tertarik dan berminat untuk
ikut berjoget”. (hasil wawancara dengan salah seorang
penonton, Bambang)
79
4.1.2
Hambatan yang Dihadapi Oleh Penyanyi Dangdut Tarling
Pantura untuk Menarik Minat Penonton
Dalam menarik minat penonton, para penyanyi tarling dangdut
pantura pun sering mengalami hambatan. Darihasil wawacara dan
pengamatan peneliti pada sejumlah tayangan program Superstar, ada
beberapa hambatan yang dialami seperti jenis lagu, rasa malu hingga
suara penyanyi yang kurang baik.
Menurut produser Superstar RCTV, Ryan Haryanto, salah satu
hambatan untuk menarik minat penonton sering kali dialami oleh para
penyanyi baru. Mereka sebagian besar masih merasa malu dan tidak
terbiasa menyanyi untuk ditayangkan di televisi.
“Mungkin rasanya beda menyanyi di atas panggung dan di
Superstar yang juga disiarkan. Untuk para penyanyi baru kadang
mereka grogi, jadi kadang kaku mau ajak penonton. Biasanya hanya
nyanyi dan goyang sendiri saja, tanpa mengajak penonton. Kalaupun
ngajak penonton juga mereka kurang maksimal, karena kadang degdegan.” (hasil wawancara dengan produser Superstar RCTV, Ryan
Haryanto).
Selain itu, kadang lagu yang dipilih penyanyi juga kerap menjadi
kendala. Apalagi, tema lagu yang dipilih tidak sesuai dengan momen
kegiatan.
80
“Misalnya yang membawa lagu melow atau sedih. Kadang
penonton kurang antusias. Penyanyi sudah mencoba menarik minat
pentonton juga kadang pentonton tidak memberikan respons dengan
baik.” (hasil wawancara dengan Ryan Haryanto, produser Superstar
RCTV)
Pemilihan gaya bahasa, juga menjadi salah satu hal yang bisa
menentukan minat para penonton. Ryan Haryanto mengatakan,
kadang komunikasi para penyanyi dengan penoton menggunakan gaya
bahasa yang kurang tepat. Kata-kata yang digunakan kurang tepat,
termasuk juga intonasi ajakan yang dilakukan oleh para penyanyi.
“Kadang penyanyi juga suka teriak-teriak kurang jelas apa
maksudnya. Nada bicaranya yang tidak tepat atau tidak ada kata
sapaan akhirnya membuat penonton kurang merespons. Mereka
akhirnya membuat penonton jenuh.” (hasil wawancara dengan Ryan
Haryanto, produser Superstar RCTV)
Rasa canggung dan malu penonton untuk bergoyang juga menjadi
kendala sendiri. Para penyanyi sudah berusaha menyanyi dan
melakukan ajakan, namun tidak mendapat respons dari para penonton.
“Kita biasanya sudah mengajak, tapi kadang ada juga penonton
yang malu. Mereka ogah akhirnya. Jadi ya kita juga nggak bisa buat
banyak. Udah nyoba mengajak, tapi tidak direspons. Mereka ratarata malu, atau karena tidak biasa bergoyang. Jadi ini kendala
sendiri.” (hasil wawancara dengan salah seorang penyanyi dangdut
tarling pantura, Wiwin Adelton).
81
Selain itu, hambatan lainnya untuk menarik minat penonton
adalah tidak semua penyanyi memiliki suara yang cukup merdu.
"Ya namanya juga penyanyi, kita itu jualan suara. Jadi sangat
disayangkan saja kalau ada penyanyi yang lebih menonjolkan
gerakan goyang dan rayuan tapi tidak diimbangi dengan kualitas
suara yang baik." (hasil wawancara dengan penyanyi dangdut tarling
pantura, Nunung Alvi)
Masih adanya stigma negatif di masyarakat tentang para penyanyi
dangdut pantura rupanya juga menjadi kendala tersendiri bagi
penyanyi untuk bisa menggaet penonton. Kadang terdapat penonton
yang hendak bergoyang namun takut mendapatkan cap yang kurang
baik dari masyarakat sekitar.
"Kadang ada yang mau goyang, tapi malu-malu. Kalau nggak
memang khawatir di cap negatif. Kita juga tidak memungkiri kalau
masih banyak pandangan negatif soal penyanyi dangdut tarling
pantura. Makanya kadang penonton ada yang khawatir kalau joget
sama kita" (hasil wawancara dengan penyanyi dangdut tarling
pantura, Irma Airlangga)
82
4.1.3
Minat Penonton Terhadap Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan
perhatian terhadap suatu obyek
sebab ada perasaan senang. Dari
pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan
perhatian atau reaksi terhadap obyek seperti benda tertentu atau situasi
tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut.
Menurut Tidjan (1976 :71).
“Minat penonton terhadap acara super star ini dapat dikatakan
sangat antusias sekali hal ini bisa dilihat dari jumlah penonton yang
selalu hadir di studio pada saat acara super star berlangsung begitu
pula dengan reting penonton yang menonton dirumah sangat tinggi”.
(hasil wawancara dengan Ryan Haryanto, produser Superstar RCTV)
Sementara di mata penyanyi, minat penonton beraneka ragam.
Ada yang aktif, ada juga yang pasif.
“Minat penonton di studionya bagus kok, soalnya ada beberapa
dari penonton yang saya ajak untuk ikut berjoget dan responnya
positif, penonton ikut berjoget dan kadang suka mengikuti gerakangerakan saya saat berjoget” (hasil wawancara dengan penyanyi
dangdut tarling, Nunung Alvi )
Namun berbeda yang dialami oleh Irma Airlangga. Saat dirinya
tampil di program Super Setar, penonton justru pasif. Berbagai ajakan
sudah coba dilontarkan, hanya tidak banyak yang ikut bergoyang.
83
“Penontonnya menurut saya biasa-biasa aja malah responnya
sangat pasif, ketika saya mengajak mereka untuk berjoget malah ada
yang diam saja. Memang ada juga sebagian yang bergoyang, tapi
tidak banyak. Kebanyakan juga mereka yang hanya melihat tapi tidak
bergoyang. Entah melihatnya itu suka atau tidak.” (Hasil wawancara
dengan penyanyi dangdut tarling, Irma Airlangga)
Di mata Wiwin Adelton, minat penonton untuk ikut bergoyang di
program Super Setar masih kurang maksimal. Padahal dirinya sudah
berusaha melakukan berbagai hal untuk menarik pehatian dan
mengajak penonton bergoyang.
"Kadang ada yang ikut goyang, kadang ada juga yang biasa aja.
Kadang minggu ini banyak yang goyang, tapi kadang juga sepi. Ya
tergantung sebenarnya. Padahal saya dan penyanyi lain sudah
berusaha dengan berbagai cara. Merayu dan lain sebagainya juga
sudah dilakukan."
84
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Komunikasi Persuasif Penyanyi Tarling Dangdut Pantura
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk
mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
komunikator.
Dalam
penelitian
ini,
penyanyi
berusaha
untuk
mepengaruhi penonton Super Setar untuk bergoyang. Penyanyi berusaha
melakukan berbagai upaya agar penonton Super Setar berminat untuk
menonton bahkan bergoyang mengikuti irama lagu.
1. Stimulus
Stimulus adalah rangsangan atau dorongan. Unsur stimulus
dalam SOR merupakan perangsang berupa message atau isi dan
pernyataan.
Stimulus
yang
diberikan
itu
diharapkan
bisa
mempengaruhi atau mengubah perilaku komunikan.
Komunikator dalam penelitian adalah penyanyi memberikan
stimulus pada penonton. Hasil yang hendak didapat adalah
keikutsertaan penonton dalam program Super Setar. Sehingga
penonton tidak hanya sekadar menonton, tetapi juga ikut bergoyang.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, peniliti menganalisis
bahwa stimulus atau rangsangan yang dilakukan oleh penyanyi itu
berbeda-beda. Ada penyanyi yang mencoba merangsang penonton
sebelum mulai membawakan lagu, saat membawakan lagu, atau
bahkan menarik penonton untuk bergoyang. Cara penyanyi
85
melakukan komunikasi persuasif ini menjadi salah satu penentu
respons dari penonton.
Namun sayangnya, setelah peneliti melakukan penelitian,
diketahui bahwa tidak seluruh penyanyi melakukan komunikasi
persuasif dengan optimal. Sebagian besar khususnya penyanyi senior
memang sudah tidak canggung lagi untuk mengajak bahkan menarik
penonton dengan cara yang santun. Namun ada juga penyanyi yang
masih malu-malu. Malu-malu untuk bergoyang, malu-malu untuk
mengajak penonton dan hanya menyanyi untuk sendiri. Sehingga
tidak memikirkan keterlibatan penonton yang ada.
2. Organisme
Organisme adalah badan yang hidup, sudah berarti manusia
dalam istilah komunikan. Dalam penelitian ini komunikan yang
dimaksud adalah penonton. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan,
diketahui
bahwa
program
Super
Setar
memang
melibatkan banyak penonton. Penonton ini menjadi massa atau
sasaran penyanyi untuk memeriahkan acara, salah satunya dengan
bergoyang. Tidak hanya penonton yang berada di studio, pada
penelitian ini, organisme yang dimaksud juga adalah penonton yang
berada di rumah. Karena, program Super Setar ini merupakan acara
yang disiarkan di RCTV secara live atau langsung.
86
3. Respons
Respons adalah reaksi, tanggapan, jawaban, pengaruh, efek atau
akibat. Dalam teori SOR, respons merupakan efek. Setidaknya ada
tiga hal yang termasuk dalam hal respons. Hal itu adalah perhatian,
pengertian dan penerimaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis
menganalisis respons yang diberikan oleh penonton tidak selamanya
positif.
Bahkan
sebagian
besar
penonton
cenderung
tidak
memberikan respons positif. Para penonton yang memberikan
respons positif hanyalah mereka yang benar-benar menyukai musik
jenis dangdut tarling pantura atau memang yang merupakan fans
salah satu penyanyi dangdut tarling pantura.
a. Perhatian
Perhatian berbeda dari simpati, empati dan komunikasi walaupun
ketiganya berhubungan erat dalam pemusatan tenaga seseorang.
Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi
jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang
sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar
individu. Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang
dari lingkungannya.
Bila dilihat dari pengertian di atas, perhatian adalah sebuah fase
dimana komunikan menentukan pilihannya terhadap rangsangan.
87
Dalam penelitian ini, rangsangan yang disampaikan oleh
penyanyi harus bisa menarik perhatian para penonton. Namun
sayangnya, tidak semua rangsangan yang diberikan penyanyi itu
mampu menarik perhatian penonton. Sebagian penonton ada
yang akhirnya mulai memberikan perhatiannya pada penyanyi di
atas panggung, namun ada juga yang memilih untuk acuh tak
acuh.
Tidak
diperhatikannya
penyanyi
ini
menandakan
bahwa
komunikasi persuasif yang dilakukan penyanyi kurang berjalan
dengan baik. Cara-cara yang ditempuh penyanyi tidak tepat
sehingga membuat penonton malas untuk melihatnya. Bila
penyanyi
sudah
tidak
mendapat
perhatian,
maka
kecil
kemungkinannya untuk mengajak penonton ikut bergoyang.
b. Pengertian
Pengertian adalah proses perubahan perilaku pada hakekatnya
sama dengan proses belajar. Dalam penelitian ini, penyanyi
berusaha memberikan pengertian pada penonton. Pengertian
untuk bergoyang atau ikut aktif di acara Super Setar.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
komunikasi
persuasif
yang
dilakukan oleh penyanyi ini rupanya belum bisa memberikan
pengertian di benak penonton. Pada penerapannya, masih
minimnya keterlibatan penyanyi dengan penonton seperti
memberikan tanggapan yang berupa tindakan atau perilaku
terhadap penonton. Adanya penyanyi yang hanya fokus
88
menyanyi dan tidak kembali memberikan respons pada penonton
yang hendak terlibat di prorgam Super Setar.
c. Penerimaan
Penerimaan adalah suatu tingkat kemampuan individu dalam
menerima rangsangan secara baik. (menurut Hurlock). Setelah
mengumpulkan data penelitian, penulis menganalisis bahwa
hanya sedikit penonton yang bisa menerima rangsangan
penonton dengan baik. Pasalnya, banyak penotnon yang tidak
memperhatikan
dan
memberikan
pengertian.
Padahal,
seharusnya setelah penonton mengerti pesan yang disampaikan
oleh penyanyi maka penonton akan mengolah dan menerimanya
sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang
telah diterimanya (bersikap). Penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang
berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber
komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, gaya bicara sangat
menentukan
keberhasilan
perubahan
perilaku
seseorang,
kelompok atau masyarakat.
4.2.2 Hambatan yang dialami Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
Untuk menarik minat penonton, para penyanyi dangdut tarling
pantura juga kerap kali mengalami hambatan. Dari hasil penelitian
89
yang didapatkan, hambatan yang dialami ini muncul dari diri
komunikan atau diri penyanyi sendiri. Hambatan yang dialami
kebanyakan merupakan hambatan non teknis, dan bersumber dari
diri penyanyi.
Rasa canggung, malu atau cara komunikasi yang tidak tepat
akhirnya membuat pesan atau rangsangan yang disampaikan tidak
bisa dicerna dengan baik oleh penonton. Tidak hanya itu,
kemampuan vokal penyanyi atau kualitas suara kerap kali menjadi
kendala. Karena, beberapa penyanyi ada juga yang tidak memiliki
kualitas suara yang baik.
Masih adanya penyanyi yang hanya menjual goyangan dan
berani menggunakan pakaian terbuka juga menjadi hambatan untuk
menarik minat penonton. Penyanyi yang hanya mengandalkan
goyangan dan berani menggunakan pakaian terbuka itu akhirnya
menghasilkan stigma yang kurang baik di masyarakat. Hal itu
akhirnya membuat masyarakat berpikir ulang untuk ikut berjoget.
90
4.2.3 Minat Penonton Terhadap Penyanyi Dangdut Tarling Pantura
Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai
perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui
dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut. Minat adalah
kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada
bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang itu
Dari penjelasan di atas sangat jelas bahwa minat merupakan
suatu respons positif seseorang terhadap suatu hal. Namun
sayangnya, berdasarkan hasil penelitian yang sudah didapat, respons
dari penonton tidak semuanya positif. Bahkan sebagian penonton
memberikan respon negatif. Diantaranya yaitu ada beberapa
penonton di studio yang ketika penyanyi baru naik ke panggung saja
sudah langsung memalingkan muka dan meninggalkan lokasi karena
kostum yang dikenakan penyanyi terlalu berlebihan atau seronok.
Tapi saat penyanyi itu sudah turun dari panggung dia kembali lagi ke
studio. Adapula penonton yang hanya diam dan menonton saja, dia
tidak ikut ajakan penyanyi untuk berjoget bersama.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penonton kurang berminat
dalam mengikuti ajakan penonton. Reaksi-reaksi negatif ini
menunjukkan bahwa penonton sungkan untuk memperhatikan
bahkan untuk ikut bergoyang dengan penyanyi. Reaksi negatif ini
disebabkan karena penyanyi kurang mampu melakukan komunikasi
persuasif dengan baik. Sehingga pesan atau rangsangan yang hedak
disampaikan tidak bisa diterima dengan baik.
91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1.
Komunikasi persuasif Penyanyi dangdut Tembang pantura dalam acara
Supersetar belum cukup efektif sehingga penonton (audiens) kurang
antusias dan kurang memberikan respon atau tanggapan yang baik
terhadap tampilan penyanyi terutama ketika penyanyi membawakan
lagu-lagu yang berirama sedih dan nestapa. Komunikasi persuasif yang
rendah ini diperkuat oleh gaya bahasa penyanyi yang cenderung datar
dalam mengajak penonton untuk turut aktif dalam aktivitas tampilan
lagu-lagu yang dibawakan penyanyi.
2.
Penyanyi dangdut tarling pantura melakukan upaya komunikasi persuasif
dengan penonton melalui berbagai cara seperti menggunakan pakaian
yang unik dan bagus atau rapih dan sopan, memberi salam tegur dan sapa
kepada penonton agar terlibat secara emosinal. Upaya lain yang
dilakukan penyanyi dangdut tembang pantura yaitu melakukan
komunikasi persuasif dengan menawarkan lagu kepada penonton.
Komunikasi lain yang dilakukan penyanyi dangdut pantura dalam
mengkomunikasikan dengan penonton adalah menggunakan bahasa
daerah atau bahasa Cirebon. Beberapa dari penynayi Tembang pantura
mengajak penonton berjoget sehingga timbul keterlibatan dan aktivitas
langsung penonton dengan penyanyi di atas panggung.
92
92
3.
Beberapa hambatan yang timbul agar komunikasi persuasif berjalan
secara baik, terutama dari potensi suara yang dimiliki penyanyi dalam
membawakan lagu-lagu pada acara tembang pantura. Apabila upayaupaya komunikasi persuasif sudah dilakukan, namun karakteristik suara
penyanyi kurang bagus atau kurang berkualitas, maka penonton kurang
memberikan respon bahkan tidak tertarik dengan tampilan lagu-lagu
maupun penyanyi di atas panggung. Dalam jangka yang cukup panjang
acara ini akan ditinggalkan oleh penonton. Hambatan lain dalam
mengembangkan komunikasi persuasif pada penyanyi tembang pantura
adalah tak jarang penyanyi yang mengenakan kostum yang kurang enak
dilihat atau mengenakan pakaian yang seksi.
93
5.2 SARAN
1. Penyanyi Tembang Pantura agar terus menerus berupaya berlatih untuk
dapat tampil prima di panggung dengan mengembangkan komunikasi
persuasif
melalui berbagai cara seperti menggunakan pakaian yang
menarik namun rapih dan sopan, memberikan kesempatan kepada
penonton untuk memilih lagu-lagu yang akan dibawakan oleh penyanyi
dan ikut berjoget. Melalui ajakan tersebut penonton akan tertarik dan
memberikan respon terhadap acara yang ditampilkan.
2. Pihak Produser Tembang Pantura agar mengadakan audisi untuk
penyanyi pendukung yang akan mengisi acara selain bintang tamu.
Memberikan pelatihan-pelatihan terhadap penyanyi untuk berkomunikasi
persuasif secara efektif. Pelatihan ini dapat diberikan secara rutin pada
saat sebelum tampil atau memberikan waktu tersendiri dalam suatu
jadwal pelatihan.
3. Pihak RCTV wajib memberitahukan kepada para penyanyi yang akan
mengisi acara Tembang Pantura agar mengenakan kostum yang sopan
dan tidak berlebihan.
Download