02 komunikasi yang efektif

advertisement
ANDRI AFRIYANTO | NIM 13.131.2146
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membicarakan tentang komunikasi, maka akan terlintas tentang pembicaraan
dua pihak, atau berbicara dengan bahasa isyarat, bahkan bisa pula keduanya. Kapan
manusia berkomunikasi? Maka jawabannya bisa kapan saja, di mana saja, dalam
kondisi apa saja, bahkan tanpa terencana komunikasi bisa berlangsung. Tak lain tujuan
komunikasi ini adalah agar pesan yang kita maksud sampai dan dipahami kepada pihak
penerima.
Setiap individu bahkan organisasi menginginkan agar komunikasi berjalan
lancar dan efektif sehingga dengan cepat pula mendapat umpan balik. Di tengah
kemajuan jaman yang serba berbasis teknologi, kini komunikasi menjadi lebih efektif,
efisien, cepat, bahkan dalam hitungan detik suatu informasi di belahan dunia yang jauh
bisa diterima di belahan dunia lainnya. Namun, pesatnya perkembangan teknologi
komunikasi pasti ada gangguan sehingga efektivitasnya juga terganggu. Makalah ini
mencoba menjelaskan tentang komunikasi yang efektif, kendala-kendala dalam
komunikasi dan beberapa solusi untuk mengatasinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif?
2. Apa kendala dalam berkomunikasi?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam berkomunikasi?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk :
1. Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Public Relation di
jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Widya Mataram Yogyakarta.
2. Memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip komunikasi yang efektif.
1
Komunikasi Yang Efektif
ANDRI AFRIYANTO | NIM 13.131.2146
3. Memberikan solusi tentang kendala dalam berkomunikasi.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui dan memahami konsep komunikasi yang efektif.
2. Dapat mengetahui kendala-kendala dalam berkomunikasi.
3. Dapat menerapkan tips dan solusi agar komunikasi lebih efektif.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis Communication berasal dari kata Latin cum (dengan, bersama
dengan) dan kata umus (kata bilangan yang berarti satu). Kemudian membentuk kata
communio yang berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi didefinisikan
luas sebagai ”berbagi pengalaman” (Deddy, 2007). John B. Hoben (Deddy, 2007 : 61)
berpendapat komunikasi merupakan pertukaran verbal pikiran atau gagasan”.
Sedangkan Gerald R. Miller mengatakan komunikasi adalah situasi-situasi yang
memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima
dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima (Deddy, 2007 : 60-61).
B. Unsur-Unsur Komunikasi
Unsur Komunikasi menurut Harold Lasswel (Deddy, 2007 : 69-72) :
1. Sumber (source)/komunikator, adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi.
2. Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan
merupakan seperangkat simbol verbal dan non verbal yang mewakili perasaan,
nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi.
3. Saluran/media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada penerima.
2
Komunikasi Yang Efektif
ANDRI AFRIYANTO | NIM 13.131.2146
4. Penerima (receiver)/komunikan, yakni orang yang menerima pesan dari
sumber.
5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut,
misalnya penambahan pengetahuan, terhibur atau perubahan sikap, perubahan
keyakinan.
Selain itu, unsur komunikasi yang lain yaitu (Endang dan Maliki, 2009 : 10-11) :
1. Umpan balik, yaitu tanggapan dari penerima atas pesan yang diterimanya. Bisa
bersifat positif dan negatif.
2. Gangguan/kendala (noise) yaitu segala sesuatu yang menghambat atau
mengurangi kemampuan kita untuk mengirim dan menerima pesan.
3. Konteks atau situasi komunikasi. Komunikasi dapat terjadi dalam situasi
tempat, waktu, cuaca, iklim, dan keadaan alam, serta psikologi tertentu.
C. Macam-Macam Komunikasi1
1. Dari segi cara penyampaiannya : lisan, tertulis, dan elektronik
2. Dari segi kemasan : verbal dan non verbal
3. Dari segi keresmian pelaku, saluran komunikasi dan kemasan dapat berbentuk
formal dan non formal
4. Dari segi pasangan komunikasi : intrapersonal dan interpersonal.
D. Proses Komunikasi2
Model Linier : mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis
lurus, di mana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada
komunikan. Model ini menjawab pertanyaan siapa, mengatakan apa, dengan
saluran mana, kepada siapa dan dengan efek seperti apa.
1
Endang Lestari G dan Maliki, Komunikasi Yang Efektif, Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II,
Edisi Revisi, (Jakarta : LAN-RI, 2009), hlm. 13-14.
2
Ibid., hlm. 14-16.
3
Komunikasi Yang Efektif
ANDRI AFRIYANTO | NIM 13.131.2146
Modul Sirkuler : ditandai dengan unsur feedback, dengan demikian proses
komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik lain. Jadi, proses
komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh.
E. Lambang-Lambang Komunikasi3
(1) Lambang suara, gagasan, ide yang timbul dapat dikomunikasikan lisan. (2)
Lambang bahasa : lisan, tertulis, bahasa badan. (3) Lambang gerak atau bahasa
badan. (4) Lambang gambar. (5) Lambang suara. (6) Lambang warna
F. Hambatan Dalam Komunikasi4
Faktor yang mempengaruhi komunikasi menurut pendapat Babcock dalam Tommy
(2006: 7) adalah perbuatan, adegan, pelaku, perantara, dan tujuan.
1. Salah Paham Dalam Komunikasi
a) Dari sisi pengirim pesan, mengirimkan pesan tidak jelas apa yang menjadi
isi pesan, isi pesan jelas tetapi mengemasnya tidak tepat, dan mengirimnya
melalui saluran yang tidak tepat, terdapat konflik batin pada pengirim,
kesulitan menyampaikan pesan.
b) Dari sisi penyampaian pesan, karena faktor-faktor fisik, tulisan tidak jelas,
tidak terbaca, saluran komunikasi rusak, tidak ada sinyal (HP), alat
pendengar tidak berfungsi dengan baik, dua pesan bersamaan diterima, dll.
c) Dari sisi penerim pesan, karena adanya gangguan fisik, misalnya
penerangan, pengelihatan, pendengaran, suara terlalu bising, hiruk pikuk
atau suara tidak terdengar, ganguan mental, sulit konsentrasi dan sibuk
sendiri, kesehatan fisik, perbedaan penafsiran, latar belakang budaya,
pendidikan, pengalaman penerima, tidak ada gairah, perbedaan tanggapan
emosional, dsb.
2. Halangan dalam Komunikasi
Faktor-faktor yang menghalangi jalannya komunikasi antara lain
3
4
Ibid., hlm. 16-17.
Ibid., hlm. 21-28.
4
Komunikasi Yang Efektif
ANDRI AFRIYANTO | NIM 13.131.2146
a) Halangan interpersonal
Persepsi, status orang yang berkomunikasi, sikap defensif, perasaan negatif,
asumsi, dan bahasa
b) Komunikasi Organisasi
Halangan ini akibat dari struktur organisasi/kelembagaan yang meliputi tingkat
hierarki, otoritas manajerial, dan spesialisasi kerja,
G. Solusi dan Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif
Komunikasi akan menjadi efektif dalam pengertian pesan yang disampaikan
oleh komunikator melalui media tertentu yang digunakannya sampai kepada
komunikan sesuai dengan apa yang dimaksud komunikator (Endang dan Maliki,
2009 : 31). Begitu pula menurut Deddy (2007 : 117) Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya.
Prinsip-prinsip komunikasi yang efektif meliputi :
1) Mendengarkan dengan aktif.
Agus M. Hardjana memberikan beberapa petunjuk yaitu : bermotivasi,
mengadakan kontak mata, menunjukkan minat, menghindari tindakan-tindakan
mengganggu, tidak memotong pembicaraan dan bersikap wajar.
2) Berbicara dengan efektif, triknya antara lain menarik nafas dalam-dalam
sebelum berbicara, mengatur volume berbicara, menggunakan kata-kata seharihari yang dikenal pendengar, dan layangkan pandangan.
3) Keterampilan berbicara. Gunakan teknik berbicara efektif (Ehrlich dan Hawes,
1993 : 9-17), antara lain (1) Kontak mata, pandanglah matanya atau keningnya;
(2) Berbicaralah agak keras agar cukup terdengar; (3) Jangan terlalu cepat; (4)
Ucapkan setiap kata dengan jelas; (5) Hilangkan kebiasaan latah. Kemudian
memperhatikan etika yaitu jangan bicara terlalu banyak tentang diri sendiri,
jangan memonopoli pembicaraan, menggunakan bahasa yang sopan dan
efektif, mendengarkan ketika teman berbicara, memperhatikan situasi dan
kondisi rekan bicara dan tidak bersikap kaku.
5
Komunikasi Yang Efektif
ANDRI AFRIYANTO | NIM 13.131.2146
4) Gaya berbicara. Gaya berbicara dapat menimbulkan daya tarik pendengar.
Misalnya dengan gerak air muka (mimik), dengaan anggota badan, dan dengan
gerak-gerik.
5) Meningkatkan Efektivitas Komunikasi. Komunikator harus memperhatikan
beberapa hal, antara lain menggunakan bahasa yang tepat dan menarik,
menggunakan empati, mempertajam persepsi, bersedia menerima umpan balik,
dsb.
Sementara
itu,
komunikan
harus
meningkatkan
kemampuan
mendengarkan, waspada terhadap prasangka, mengembangkan kecakapan
bertanya, berusaha berpikir kreatif dan bersikap terbuka tapi kritis.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi adalah proses simbolik di mana setiap perilaku mempunyai potensi
berkomunikasi. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau
suatu pesan dianut secara sama. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin
efektiflah komunikasi. Kesamaan bahasa khususnya akan membuat orang-orang yang
berkomunikasi mereka menjadi lebih mudah mencapa pengertian bersama bila
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memahami bahasa yang sama.
Beberapa hal menghambat komunikasi bisa datang dari pengirim pesan,
penyampaian pesan, dan penerima pesan itu sendiri. Untuk itu perlu kebiasaan, banyak
berlatih, mempelajari teknik berbicara, teknik vokal, dan memahami etika agar
komunikasi berjalan lebih efektif.
KRITIK DAN SARAN
Antara komunikator dan komunikasi sama-sama harus mengevaluasi diri agar
komunikasi berjalan efektif. Maka dari itu kedua pihak harus sama-sama belajar dan
menambah pengalaman agar kemampuan berkomunikasi meningkat sehingga jalannya
komunikasi lebih efektif.
6
Komunikasi Yang Efektif
ANDRI AFRIYANTO | NIM 13.131.2146
DAFTAR PUSTAKA
Ehrlich, E. dan Gene R. Hawes.1993. Komunikasi Lisan. Cet. Kelima. Semarang :
Dahara Prize.
Lestari G., Endang dan Maliki. 2009. Komunikasi Yang Efektif, Modul Diklat
Prajabatan Golongan I dan II. Ed. Revisi. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara – Republik Indonesia.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta : Media Pressindo.
7
Komunikasi Yang Efektif
Download