Keuntungan dan Konsekuensi Go Public

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
INVESTOR
RELATIONS
Perusahaan Publik
Fakultas
Program Studi
ILMU KOMUNIKASI
Public Relations
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
42028
Suryaning Hayati., SE., MM
Abstract
Kompetensi
1.
2.
3.
4.
Mampu mengetahui dan memahami
dan membandingkan antara jenis-jenis
organisasi bisnis khususnya
perusahaan publik. Selain itu
mahasiswa diharapkan dapat
memahami alasan mengapa suatu
perusahaan perorangan beralih status
menjadi perusahaan publik, baik
proses-prosesnya, serta keuntungan
dan konsekuensi sebuah perusahaan
publik.
Organisasi Bisnis
Perusahaan Publik
Proses Go Public
Keuntungan dan Konsekuensi Go
Public
Organisasi Bisnis
Secara garis besar, organisasi terbagi ke dalam dua jenis, yaitu organisasi profit dan non
profit. Seperti yang telah diketahui, organisasi profit terdiri dari perusahaan tertutup (private)
dan perusahaan terbuka (Tbk). Sedangkan organisasi non profit terdiri dari organisasi
pemerintah, organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi agama, organisasi politik, dan
sebagainya.
Fungsi dan peran PR antara organisasi profit dan non profit tidak sama. PR pada organisasi
profit harus memiliki orientasi bisnis dengan tuntutan kerja yang lebih berat daripada
organisasi lainnya sebagaimana dikemukakan Cutlip dan rekan (2000) yang menyatakan:
“Public Relations in any organization on profit must be cost-effective and parts of formula for
succesful competition. Thus, the competitive nature and the profit imperative of business
make public relations works extremely demanding” (PR pada setiap organisasi yang
bertujuan mencari keuntungan haruslah efektif dari segi biaya dan harus dapat menjadi
bagian dari formula untuk menenangkan persaingan. Jadi, sifat organisasi yang kompetitif
dan mengejar keuntungan ini membuat tuntutan kerja PR menjadi sangat tinggi).
Setiap usaha bisnis dijalankan melalui suatu perusahaan. Perusahaan terbagi atas 3 jenis,
yaitu perusahaan perseorangan, perusahaan firma, dan perseroan terbatas. Hukum
membedakan ketiga jenis perusahaan di atas berdasarkan pada prinsip tanggung jawab
kepada pihak ke tiga.
A. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan terdiri atas satu orang yang mepunyai tanggung jawab
penuh atas harta (aktiva) dan utang yang dimiliki perusahaan . laba dinikmati sendiri
tetapi kerugian juga ditanggung sendiri. Perusahaan perseorangan sering memakai
nama usaha dagang (UD) atau perusahaan dagang (PD). Pada praktiknya UD/PD
sering digunakan pengusaha untuk menunjukkan jenis usaha di bidang perdagangan
barang walaupun usaha perdagangan tidak selalu berari barang tetapi bisa juga jasa.
Di dalam hukum perusahaan usaha dagang atau perusahaan dagang tidak harus
menjadi suatu badan hukum, dibentuk atas dasar kehendak sendiri dari seorang
pengusaha yang mempunyai cukup modal untuk berusaha dalam bidang perdagangan.
Perusahaan perseorangan juga tidak memiliki peraturan atau ketentuan hukum yang
bersifat khusus karena karakteristik perusahaan perseorangan yang masih sangat
sederhana.
2012
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kelemahan perusahaan bentuk ini adalah sering sulit untuk menambah modal karena
pihak lain (investor) kurang tertarik dengan bentuk perusahaan ini, selain itu,
perusahaan perseorangan lekas bubar manakala pemiliknya meninggal. Kebanyakan
perusahaan perseorangan tidak memiliki unit PR, secara khusus segala kegiatan
komunikasi dengan pihak eksternal dilakukan langsung oleh pemiliknya.
B. Perusahaan Firma
Perusahaan firma merupakan asosiasi yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
bersama-sama memiliki perusahaan. Perjanjian dan kesepakatan antara orang-orang
tersebut dianggap kuat secara hukum jika dilakukan di hadapan notaris. Perjanjian ini
menjadikan perusahaan perseorangan menjadi perusahaan firma. Cara-cara pendirian
Firma, antara lain:
a) Didirikan dengan suatu akta autentik
b) Akta pendirian harus didaftarkan dalam register yang telah ditentukan untuk itu
oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri dalam daerah hukum Kantor Hukum
tersebut berkedudukan
c) Akta pendirian yang telah didaftarkan tersebut harus diumumkan dalam Berita
Negara
Dalam perusahaan firma terdapat dua jenis anggota yait:
a) Anggota pasif yang semata-mata menyertakan modal saja
b) Anggota aktif yang selain menyertakan modal juga turut mengelola perusahaan
dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
Kelemahan dari perusahaan ini adalah tidak stabil, perusahaan bisa saja bubar apabila
salah satu pemiliknya meninggal dunia atau terjadi konflik antar pemilik. Perusahaan
jenis ini sudah mulai merasakan kebutuhan staf PR secara khusus, terutama bagi yang
bergerak di bidang jasa, atau banyak berhubungan dengan publik atau media massa.
C. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.
Dengan demikian, perusahaan ini terbagi menjadi asosiasi dari pemegang saham yang
dibentuk berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku sehingga dianggap sebagai
badan hukum.
2012
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Suatu Perseroan Terbatas pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu perusahaan
privat dan perusahaan publik. Disebut perusahaan privat karena pemiliknya terdiri dari
individu yang jumlahnya terbatas yang terdiri dari beberapa orang saja, para pemilik
biasanya sudah saling mengenal dengan baik satu sama lainnya. Perusahaan privat
merupakan perusahaan yang bersifat tertutup karena tidak semua orang boleh
mengetahui atau memperoleh akses ke dalam perusahaan. Perusahaan publik adalah
perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu
atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
Pembentukan perusahaan menjadi badan hukum disertai dengan akta perusahaan
yang berisi informasi-informasi seperti: nama perusahaan, tujuan perusahaan, jumlah
modal dan lokasi kantor pusat. Sebagai suatu badan humum maka Perseroan Terbatas
(PT) memiliki kedudukan yang terpisah dari pemiliknya yaitu pemegang saham.
Maksudnya bahwa perusahaan ini didirikan bukan terdiri dari perkumpulan pemegang
saham tetapi merupakan badan hukum yang terpisah. Kepemilikannya diwakili dengan
memiliki saham. Apabila terjadi seorang pemegang saham meninggal dunia, maka
saham dapat diwakili ahli warisnya atau pihak lain sesuai dengan ketentuan hukum.
Perusahaan berbentuk PT ini lebih menguntungkan bagi kegiatan-kegiatan usaha besar
dengan aktivitas usaha yang kompleks dibandingkan dengan dua bentuk perusahaan
sebelumnya.
Pada bentuk berusahaan perseorangan atau firma, masalah utang perusahaan juga
mencakup harta pribadi pemilik atau pengelola. Jika perusahaan gagal dan tidak dapat
membayar bunga dan pokok pinjaman, maka kreditor berhak memaksa pemilik
perusahaan untuk menjual hak-hak pribadinya, karenanya perusahaan perseorangan
dan perusahaan firma bukanlah badan hukum yang disebabkan tidak dipisahkannya
kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadi pemilik. Tidak demikian halnya pada
perusahaan berbentuk PT, pemilik tidak menanggung kewajiban-kewajiban perusahaan
maupun kepada kreditor. Pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi
atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas
kerugian perseroan melebihi nilai saham yang telah diambilnya.
Perusahaan berbentuk PT mampu bertahan untuk jangka waktu panjang. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk menjalankan usahanya selama masih mampu
memperoleh laba guna menghindari kebangkrutan. Sifat ini tidak dimiliki oleh
perusahaan perseorangan maupun firma. Selain itu, perusahaan berbentuk PT lebih
2012
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mudah berganti pemilik. Kepemilikan perusahaan digambarkan dengan memiliki saham,
sebagian atau seluruh saham dapat dipindahkan melalui penjualan saham tersebut.
Perusahaan Publik
Perusahaan publik merupakan organisasi bisnis yang bertujuan mencari keuntungan
dari kegiatannya, perusahaan publik berbeda dengan organisasi bisnis biasa.
Perbedaan ini disebabkan perusahaan publik dimiliki oleh banyak orang (pemegang
saham). Pada prinsipnya siapa saja dapat memiliki saham perusahaan publik dan
karenanya perusahaan publik disebut juga perusahaan terbuka.
Dapat dikatakan perusahaan terbuka merupakan lembaga publik milik masyarakat yang
berkecimpung di bidang bisnis yang bertujuan mencari keuntungan. Selain itu, dalam
hal pengelolaannya, perusahaan publik atau terbuka memiliki tingkat kerumitan yang
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non publik atau organisasi biasa.
Perusahaan publik terikat oleh sejumlah peraturan atau ketentuan yang tidak dimiliki
perusahaan lainnya. Berbagai peraturan yang harus dijalankan perusahaan publik ini
bertujuan untuk melindungi kepentingan masyarakat luas yang menjadi pemegang
saham di perusahaan bersangkutan.
Staf PR perusahaan publik memiliki tantangan yang berbeda dibandingkan dengan
perusahaan lainnya. Mereka yang bekerja di bagian humas perusahaan publik dituntut
untuk memahami fungsi perusahaan publik sebaik-baiknya. Pada bagian ini kita perlu
membahas mengenai sifat atau karakteristik perusahaan publik berbeda dengan jenis
organisasi bisnis lainnya sehingga tugas PR perusahaan publik juga berbeda dengan
perusahaan lainnya.
Undang-undang Pasar Modal memberikan pengertian perusahaan buplik sebagai
perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah.
Jumlah pemegang saham yang besar menyebabkan perusahaan memiliki sifat publik
dan karenanya perusahaan ini memiliki sifat terbuka karena dapat diakses oleh siapa
saja. Dengan demikian, untuk dapat digolongkan sebagai perusahaan publik harus
2012
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memenuhi dua syarat yaitu: 1) telah melakukan penawaran umum saham; 2) jumlah
pemegang saham paling sedikit 300 orang atau institusi.
Setiap perusahaan publik pada awalnya merupakan perusahaan privat. Untuk dapat
menjadi perusahaan publik, maka perusahaan privat harus memiliki kinerja yang baik
atau memiliki prospek usaha yang menjanjikan atau dengan kata lain mampu
menghasilkan keuntungan. Perusahaan publik memiliki pemegang saham yang jauh
lebih
banyak
daripada
perusahaan
privat.
Pemegang
saham
tersebut
tentu
menginginkan keinginan dari investasinya di perusahaan bersangkutan. Tidak ada
orang ingin berinvestasi untuk tujuan merugi, karena itu perseroan privat yang ingin
menjadi perusahaan publik harus mampu menunjukkan kepada calon investor bahwa
perusahaan
bersangkutan
menguntungkan
dengan
menunjukkan
bukti
bahwa
perusahaan selama ini berhasil mendapatkan keuntungan dan juga tetap akan
menghasilkan keuntungan di masa depan.
Proses Go Public
Setiap perusahaan yang sudah go public pasti membutuhkan staf investor relations yang
bertugas menjalin hubungan yang harmonis dengan khalayak yang telah memiliki saham
perusahaan. Namun demikian, keberadaan investor relations sudah harus dimulai jauh hari
sebelum perusahaan menjual sahamnya ke masyarakat. Staf investor relations sudah harus
ada ketika pertama kali perusahaan memutuskan untuk go public.
Perusahaan yang berencana untuk go public harus mendapat kepastian bahwa rencana itu
akan berhasil dengan baik. Proses go public adalah proses yang panjang yang
membutuhkan pemikiran, tenaga dan biaya. Sekali perusahaan memutuskan dan memulai
proses go public, maka kegiatan itu harus betul-betul bisa mendapatkan dana bagi
keperluan perseroan. Perseroan yang telah memutuskan untuk go public, berarti sudah
saatnya untuk memiliki unit investor relations.
Perusahaan yang go public berarti menjadi bagian dari pasar modal, sementara pasar
modal merupakan sarana yang menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor.
Pasar modal merupakan penghubung antara para investor dengan perusahaan melalui
perdagangan saham dan instrumen investasi jangka panjang lainnya.
2012
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Proses go public melibatkan banyak pihak, terutama pucuk pimpinan dan para pemegang
posisi kunci pada tingkat korporat, serta pihak-pihak eksternal yang meliputi lembagalembaga penunjang dan profesi-profesi penunjang pasar modal. Manajemen perusahaan
perlu menyiapkan sebuah tim internal yaitu investor relations, yang solid dan memiliki akses
ke para eksekutif yang meliputi posisi-posisi kunci di tingkat korporat yang akan menjadi
mitra pihak eksternal. Pihak eksternal dimaksud adalah:
a. Lembaga penunjang pasar modal yang terdiri dari: penjamin emisi (underwriter)
perantara pedagang efek (broker), biro administrasi efek, bank kustodian, wali
amanat, penasehat investasi, dan pemeringkat efek.
b. Profesi penunjang pasar modal yaitu: akuntan, konsultan hukum, penilai, notaris, dan
profesi lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
IR dalam persiapan go public diharapkan memiliki beberapa peranan, yaitu:
a) Pengumpulan dan pengemasan informasi awal yang relevan
b) Penyediaan informasi kepada direksi dalam proses seleksi penjamin emisi efek
c) Koordinasi penyediaan informasi pendukung Pernyataan Pendaftaran
d) Menelaah informasi dalam rangka promosi pemasaran saham
Peran IR akan menjadi sangat vital, jika perusahaan dapat melakukan underwriting sendiri
dengan Penawaran Umum Perdana. Secara umum, tugas dan tanggung jawab IR dapat
dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu: 1) Peran dalam persiapan go public; 2) Peran selama
proses go public; 3) Peran setelah go public.
Persiapan Go Public
1.
Memilih Penjamin Emisi
Langkah pertama untuk dapat menjadi perusahaan publik adalah mencari perusahaan
Penjamin Emisi (underwriter), yaitu perusahaan yang akan membeli saham perusahaan
jika tidak laku terjual.
Penjamin emisi adalah pihak yang membuat kontrak dengan perseroan untuk
melakukan penawaran umum bagi kepentingan perseroan dengan kewajiban membeli
sisa saham yang tidak terjual, dengan demikian, penjamin emisi juga merupakan
investor.
Penjamin emisi akan tertarik menjadi penjamin jika perusahaan yang akan go public
adalah perusahaan yang sehat dan memiliki prospek yang bagus. Apabila perusahaan
yang akan go public dinilai tidak menjanjikan prospeknya dan tidak meyakinkan
2012
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penjamin emisi, maka dapat diatur perjanjian yang tidak mewajibkan penjamin emisi
membeli saham yang tersisa. Ada dua pilihan kontrak atau perjanjian dalam hal
penjaminan emisi saham:
a. Kesanggupan Penuh (full commitment)
Penjamin emisi menyetujui untuk membeli seluruh saham yang ditawarkan
kepada publik dengan harga tetap setelah dikurangi diskon tertentu dari harga
penawaran saham. Dengan membeli seluruh saham yang ditawarkan berarti
penjamin emisi saham menanggung resiko atas tidak terjualnya sisa saham
kepada publik.
b. Upaya Terbaik (best efforts)
Penjamin emisi setuju untuk menggunakan segala upaya terbaiknya untuk
menjual saham kepada publik, tetapi tanpa kewajiban membeli sisa saham yang
tidak terjual. Penjamin emisi bertanggung jawab atas aktivitas dalam penawaran
umum sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam prospektus. Penjamin emisi
bertanggung
jawab
atas
pembayaran
hasil
penawaran
umum
kepada
perusahaan sesuai dengan kontrak.
2.
Pemeriksaan Perusahaan
Jika penjamin emisi sudah ditentukan yang harus dilakukan selanjutnya adalah
melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi perusahaan sebagai
syarat hukum yang harus dilakukan perusahaan sebelum go public.
Pemeriksaan dilakukan oleh para profesi penunjang pasar modal. Beberapa aspek yang
akan diperiksa:
a. Aspek Hukum
 Perusahaan sudah memenuhi syarat dan sah secara hukum sebagai
perseroan terbatas.
 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) diperiksa dan
direvisi sesuai dengan misi perusahaan publik yang bersifat terbuka.
 Harus membayar konsultan hukum untuk mengeluarkan rekomendasinya.
b. Aspek Keuangan
 Pemeriksaan keuangan diperlukan untuk mengetahui kinerja perusahaan
yang sebenarnya, apakah perusahaan betul-betul mendapatkan keuntungan
dari kegiatan usaha.
 Perusahaan harus membayar kantor akuntan (auditor independen) untuk
memeriksa keuangan dan memberikan penilaian.
c. Aspek Nilai Perusahaan
2012
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Diperlukan untuk mengetahui nilai perusahaan yang sebenarnya, baik nilai
kekayaan yang berwujud maupun kekayaan yang tidak berwujud, serta
kekayaan yang ada saat ini maupun kekayaan yang akan muncul pada
masa yang akan datang.
3.
Penyusunan Prospektus
Penilaian yang diberikan oleh para profesi penunjang pasar modal tersebut di atas
menjadi data yang harus digunakan dalam penyusunan prospektus. Prospektus adalah
setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum saham dengan tujuan
agar pihak lain tertarik membeli saham yang ditawarkan, informasi yang terkait dengan
rencana penawaran perdana saham dan juga segala hal mengenai perusahaan
bersangkutan. Prospektus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai
penawaran umum saham yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal yang layak
diketahui oleh perusahaan dan penjamin emisi.
Fakta-fakta dan pertimbangan paling penting harus dibuat ringkasannya dan diungkap
pada bagian awal prospektus. Prospektus memuat informasi:
a. Segala informasi mengenai periode penawaran saham (masa penawaran,
tanggal pinjaman, tanggal penyerahan saham, dsb).
b. Jumlah saham yang ditawarkan, nilai nominal saham, harga penawaran.
c. Pernyataan ringkas tentang faktor resiko utama yang mungkin merugikan
pemegang saham perusahaan.
d. Struktur modal saham pada waktu prospektus diterbitkan meluputi modal dasar,
modal ditempatkan dan disetor penuh termasuk seluruh jumlah dan nulai saham
yang akan ditawarkan kepada umum. Keterangan tentang rincian dari struktur
modal saham sebelum dan sesudah penawaran umum.
e. Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum. Keterangan
tentang tujuan penawaran umum dan penggunaan dana yang diperoleh dari
hasil penawaran umum setelah dikurangi dengan biaya-biaya.
f.
Pernyataan utang, yaitu keterangan mengenai posisi seluruh kewajiban pada
tanggal laporan keuangan terakhir yang meliputi jumlah kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang.
g. Keterangan mengenai resiko usaha yang disebabkan antara lain: persaingan,
pasokan bahan baku, ketentuan negara, dan kebijakan pemerintah.
h. Keterangan mengenai pendirian perusahaan, perubahan penting dalam
kepemilikan
saham
setelah
pendirian,
perkembangan kegiatan usaha, dsb.
2012
9
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kejadian
sehubungan
dengan
4.
Pernyataan Pendaftaran
Perusahaan harus melapor kepada pemerintah (Bapepam) dan menyampaikan
Pernyataan Pendaftaran, dengan melampirkan segala dokumen yang diminta termasuk
prospektus yang telah disiapkan sebelumnya. Bapepam memeriksa kelengkapan,
kecukupan, objektivitas, kemdahan untuk dimengerti, dan kejelasan dokumen.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Bapepam tidak dapat dijadikan indikator oleh
masyarakat investor bahwa perusahaan yang akan go public betul-betul melaporkan
segala sesuatunya secara benar. Bapepam tidak dapat dipersalahkan jika kemudian
hari perusahaan terbukti memberikan laporan yang tidak sesuai dengan kondisi
sesungguhnya. Pihak yang bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua
informasi dan kejujuran pendapat yang diungkapkan dalam prospektus adalah emiten
dan penjamin emisi.
5.
Initial Public Offering (IPO)
Merupakan penawaran saham perdana, dimana efek-efek diperdagangkan untuk
pertama kalinya sebelum dicatatkan di bursa efek, ditawarkan kepada investor oleh
pihak penjamin emisi. Perusahaan yang menjual sahamnya melalui IPO disebut dengan
emiten, yaitu perusahaan yang melakukan penawaran umum saham kepada
masyarakat (investor perorangan dan investor institusi).
Selama periode IPO (biasanya sekitar satu minggu), masyarakat investor yang berminat
membeli saham emiten harus melakukan pemesanan pembelian saham dan membayar
harga saham yang dipesan kepada penjamin emisi.
Harga saham yang dijual pada saat penawaran perdana adalah harga nominal (face
value). Calon investor membeli saham dengan membayar sesuai dengan harga yang
tercantum di lembar saham (harga terendah) dimana harga tersebut akan meningkat
ketika saham diperjual belikan di bursa saham.
Jika permintaan atas saham pada saat IPO lebih besar dari jumlah saham yang
tersedia, maka terjadi kondisi kelebihan permintaan (over subscribed), dan kondisi
sebaliknya (undersubscribed).
6.
Bursa Efek
Investor yang telah membeli saham melalui IPO suatu saat tentu akan menjual saham
yang telah dibelinya. Penjualan saham hanya dapat dilakukan di bursa saham.
2012
10
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jual beli saham harus melalui dan diperantarai oleh pihak lain (broker/pialang saham).
Hal ini diperlukan agar pasar modal dapat berlangsung secara transparan dan sehat,
jelas siapa yang menjual dan siapa yang membeli (transparansi). Perantara pedagang
efek adalah orang-orang yang sudah terdaftar di Bapepam. Mereka mempunyai
kewajiban untuk melaporkan segala transaksi yang dinilai penting kepada otoritas pasar
modal.
Pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Bursa Efek adalah
perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam untuk melakukan kegiatan
sebagai perantara pedagang efek. Bursa Efek dibentuk oleh sejumlah perusahaan efek
(securities company).
Bursa Efek mendapatkan keuntungan dari biaya (fee), yang meliputi biaya pencatatan
efek, iuran keanggotaan, dan biaya transaksi berkenaan dengan jasa yang diberikan.
Bursa efek juga menyediakan jasa sebagai penjaminan emisi dan penasihat investasi
(manajer investasi) yang merupakan jasa untuk mengelola portfolio efek untuk para
nasabah atau portfolio kolektif untuk sekelompok nasabah.
Keuntungan dan Konsekuensi Go Public
Keuntungan Go Public
Keuntungan go public dapat dilihat dari sudut pandang pemilik perusahaan, adalah sebagai
berikut:
1. Memperkaya pendiri perusahaan
Dengan melakukan go public, maka prospek atau keuntungan di masa depan sudah
dapat diperhitungkan dan diberikan kepada pemilik perusahaan saat ini, yaitu dalam
bentuk saham dan capital gain. Selain itu, pemilik perusahaan akan lebih mudah
menjual aset yang dimilikinya, yaitu dengan menjual sahamnya ke bursa saham.
Saham adalah aset yang likuid karena mudah dijual. Saham yang dimiliki pendiri
perusahaan publik mudah dijual untuk mendapatkan dana cash sewaktu-waktu.
Bandingkan jika pemilik perusahaan harus menjual mesin pabrik atau barang lainnya
untuk mendapatkan dana, tentu akan lebih sulit untuk dijual. Selain itu saham yang
dimiliki pendiri biasanya akan mempunyai nilai yang lebih tinggi untuk dijaminkan
kepada bank.
2012
11
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Mendapatkan dana murah
Dengan dana yang jumlahnya besar memungkinkan perusahaan membiayai
ekspansi usaha, pelunasan utang jangka panjang dan jangka pendek, penyediaan
modal kerja secara berkesinambungan dan lain-lain dengan biaya yang relatif murah
dibandingkan dengan mencari pinjaman ke bank.
3. Meningkatkan daya saing perusahaan
Dengan go public, perusahaan menjadi semakin dikenal oleh masyarakat luas. Hal
ini menjadi landasan yang baik untuk memasarkan produk-produknya. Selain itu,
biasanya kondisi go public meningkatkan kepercayaan para pemasok dan kreditor
dibandingkan dengan perusahaan yang belum go public. Dengan modal yang lebih
besar, perusahaan dapat memperluas jaringan pemasaran, menggunakan peralatan
dan tenaga profesional yang meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi.
4. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan
Biasanya perusahaan yang sudah go public lebih memberikan rasa aman bagi para
karawan dan mereka pub relatif lebih senang karena citra perusahaan menjadi lebih
baik. Selain itu, go public memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan
karyawan-karyawan kunci melalui program Employee Stock Ownership Program
(ESOP). Dengan program ini para karyawan tidak sekedar mempunyai perasaan
memiliki (sense of belonging), tetapi memang benar-benar turut memiliki hak
kebendaan yang melekat pada saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan
loyalitas dan motivasi karyawan.
Konsekuensi Go Public
Selain keuntungan sebagaimana disebutkan di atas terdapat pula sejumlah konsekuensi
yang harus dipikul oleh para pendiri perusahaan. Konsekuensi itu adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya derajat pengendalian perusahaan
Dengan menawarkan sebagian sahamnya kepada masyarakat (publik), derajat
pengendalian yang dimiliki oleh pendiri terhadap perusahaan dengan sendirinya
akan menurun. Para pemegang saham publik, walaupun minoritas, memiliki hak-hak
yang dilindungi oleh hukum.
2. Pendiri dan perusahaan wajib mematuhi ketentuan keterbukaan.
Sejak proses persiapan go public, perusahaan harus melalui prosedur yang
ditentukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Informasi tentang segala
aspek penting perusahaan harus diungkapkan. Perusahaan harus menjalani financial
audit dan legal audit. Selanjutnya perusahaan harus mengumumkan semua
informasi penting perusahaan kepada publik. Status hukum perusahaan yang sudah
menjadi perseroan terbuka menimbulkan konsekuensi bahwa para pesaing dapat
2012
12
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan mudah meperoleh informasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, resiko,
serta strategi para pesaing, sementara perusahaan sulit mendapatkan informasi dari
pesaing yang belum go public.
3. Membutuhkan biaya besar
Penghimpunan dana melalui go public adalah relatif murah dibandingkan dengan
meminjam ke bank. Namun demikian, kegiatan go public juga membutuhkan banyak
biaya. Perusahaan harus membayar jasa penjamin emisi, auditor independen,
konsultan hukum, perusahaan penilai, biaya persiapan prospektus dan biaya lainnya.
Di Indonesia jumlah biaya tersebut adalah sekitar 4% - 5% dari dana yang akan
diperoleh perusahaan. Selain itu agar tercipta pasar yang efisien dan saham
perusahaan perusahaan ditransaksikan secara aktif dengan harga yang wajar
diperlukan fungsi investor relations yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak
sedikit dari tahun ke tahun. Perusahaan yang mengabaikan atau kurang
memperhatikan arti penting investor relations biasanya sahamnya kurang diminati
oleh para investor. Akibatnya harga saham itu turun. Kondisi demikian dapat
memberikan citra yang tidak baik bagi perusahaan.
4. Tuntutan Hukum dan sanksi denda
Perusahaan publik dan oara direksi dan jajaran manajemen dapat dituntut oleh
inestor jika terjadi penurunan harga saham karena suatu berita buruk mengenai
perusahaan publik, maka investor relations harus menjalankan fungsinya dengan
memberikan penjelasan yang cukup dan sedini mungkin kepada publik. Demikian
pula komentar manajemen
yang terlalu dibesar-besarkan atau terlalu optimis
kepada media massadapat menimbulkan resiko terjadinya tuntutan hukum. Untuk
menghindari konsekuensi hukum yang tidak diharapkan, perusahaan publik harus
mematuhi segala peraturan yang ada.
2012
13
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Morrisan, Manajemen Public Relations ‘Strategi Menjadi Humas Profesional’, 2008
2012
14
Nama Mata Kuliah dari Modul
Suryaning Hayati., SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download