pengembangan instrumen penilaian pembelajaran ipa sd

advertisement
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA SD
HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
7/19/2017
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2016
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
1
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian Instrumen Penilaian
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan Instrumen
Penilaian
3. Menjelaskan jenis Instrumen Penilaian
4. Menjelaskan langkah-langkah menyusun
Instrumen Penilaian
5. Menjelaskan penyusunan instrumen dan teknik
penskoran
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
2
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
3
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
4
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
5
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
6
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
7
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
8
 Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan
untuk menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan
dalam pembelajaran.
 Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan
hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah
dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
 Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang
bersifat numerik.
 Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan
instrumen untuk melakukan penilaian dan proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
9
Fungsi Penilaian
1.
2.
3.
4.
5.
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
7/19/2017
Formatif
Sumatif
Diagnostik
Selektif
Motivasi
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
10
Prinsip Penilaian
1.
2.
3.
4.
Menyeluruh
Berkelanjutan
Berorientasi pad indikator ketercapaian
Sesuai dengan pengalaman belajar
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
11
PENILAIAN AUTENTIK
 Penilaian Otentik atau Autentic Assessment adalah sebuah
pengukuran yang mewakilkan seluruh nilai yang benar
melekat pada objek yang dinilai dalam hal kurikulum 2013
objek penilaian tidak lain adalah peserta didik.
 Pada kurikulum 2013 pendidik dalam hal ini guru
diharapkan dapat melakukan sebuah penilaian otentik
dalam mengukur hasil belajar peserta didik dalam empat
kompetensi inti yakni:
 Spiritual,
 Sosial,
 Pengetahuan
 Keterampilan.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
12
 Penilaian otentik merupakan penilaian yang mampu
memfasilitasi siswanya untuk menggunakan kombinasi dari
kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikapnya
untuk mengaplikasikan sesuatu yang dibutuhkan dalam
kehidupannya.
 Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi
oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui
berbagai teknik yang mampu mengungkapkan,
membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa
tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan
dicapai.
 Prinsip penilaian yang ditawarkan dalam Kurikulum 2013
melalui Permendikmud No.66 tahun 2013 tentang
standar penilaian adalah penilaian otentik.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
13
Kelebihan Penilaian Otentik Pada Kurikulum
2013
1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,
membangun jejaring, dan lain-lain.
3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik.
4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu
dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata
pelajaran yang sesuai.
5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang
menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah,
menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja, pola penilaian
seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang
lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
14
6. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau
guru bekerja sama dengan peserta didik.
7. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting.
Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik
ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
8. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja
mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan
belajar yang lebih tinggi.
9. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan
konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh
dari luar sekolah.
10.Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar,
kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta
keterampilan belajar.
11.Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru
dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam
beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan
harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
15
12.Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk
mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka
lakukan.
13.Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas
perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan
mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang
subjek.
14.Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum
dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan
pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum
mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
15.Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang
sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan
remedial harus dilakukan.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
16
Jenis-jenis Penilaian Autentik
1.
2.
3.
4.
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
7/19/2017
Kinerja
Proyek
Portofolio
Tertulis
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
17
Instrumen Penilaian
 Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan
akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk
mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai
suatu variabel.
 Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk
mengumpulkan data mengenai variabel – variabel penelitian
untuk kebutuhan penelitian,
 Dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa, faktor – faktor yang diduga mempunyai
hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar,
perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar
mengajar guru, dan keberhasilan pencapaian suatu program
tertentu.
 Menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014, instrumen
penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian
pembelajaran peserta didik, misalnya: tes, dan skala sikap
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
18
 Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data, dapat berupa tes atau nontes.
 Tes atau penilaian merupakan alat ukur pengumpulan data
yang mendorong peserta memberikan penampilan
maksimal.
 Instrumen non-tes merupakan alat ukur yang mendorong
peserta didik untuk memberikan penampilan tipikal, yaitu
melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan respons
secara jujur sesuai dengan pikiran dan perasaannya.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
19
Jenis-Jenis Instrumen Penilaian
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
20
 Instrumen tersebut terdapat dua bagian, yaitu; tes dan
nontes.
 Kelompok tes adalah tes prestasi belajar, tes intelegensi, tes
bakat, dan tes kemampuan akademik.
 Kelompok non-tes adalah skala sikap, skala penilaian,
pedoman observasi, pedoman wawancara, angket,
pemeriksaan dokumen dan sebagainya.
 Instrumen yang berbentuk tes bersifat performansi
maksimum sedang instrumen non-tes bersifat performansi
tipikal.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
21
Tes sebagai instrumen penilaian
 Tes sebagai instrumen penilaian adalah pertanyaan – pertanyaan
yang diberikan pada peserta didik untuk mendapat jawaban dari
siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulis (tes tulis),
dan dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).
 Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil
belajar peserta didik, terutama hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan
pendidkan dan pengajaran.
 dua jenis tes, yakni: tes uraian (subjektif) dan tes objektif.
 Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas, dan uraian
terstruktur.
 Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, yakni bentuk pilihan
benar salah, pilihan ganda dengan banyak variasi, menjodohkan,
dan isian pendek atau melengkapi.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
22
T
Tes Uraian (Tes Subjektif)
 Tes Uraian yang dalam uraian disebut juga essay
 Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut peserta
didik menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai
dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa
sendiri.
 Bentuk tes uraian dibedakan menjadi tiga, yaitu: uraian bebas, uraian
terbatas dan uraian berstruktur.
 Uraian Bebas (Extended Respons Items)
• Dalam uraian bebas jawaban peserta didik tidak dibatasi, pertanyaan
uraian bebas sifatnya umum.
 Uraian Terbatas (Restricted Respons Items)
• Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal
tertentu atau ada pembatasan tertentu.
 Uraian Berstruktur
• Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal-soal objektif
dan soal-soal essay.
• Soal berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat
sekalipun bersifat terbuka dan bebas memberikan jawaban.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
23
Berikan contoh masing-masingnya!
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
24
Tes Objektif
 Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored
item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1
atau 0. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, antara lain:
 Pilihan Ganda(Multiple Choice)
• Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil
belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan,
pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
• Pilihan jawaban (option) terdiri atas jawaban yang benar atau paling
benar, selanjutnya disebut kunci jawaban dan kemungkinan jawaban
salah yang dinamakan pengecoh (distractor/decoy/fails).
 Benar-Salah(True-False, or Yes-No)
• Bentuk tes benar-salah (B-S) adalah pernyataan yang mengandung dua
kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah
• Mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta
dengan pendapat.
• Bentuk soal seperti ini lebih banyak digunakan unyuk mengukur
kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang
sederhana.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
25
Berikan contoh masing-masingnya!
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
26
 Menjodohkan(Matching)
• Soal tes bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan
kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom
berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunjukkan kumpulan persoalan,
dan kolom sebelah kanan menunjukkan kumpulan jawaban.
• Bentuk soal seperti ini sangat baik untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam mengidentifikasi hubungan antara dua hal.
 Melengkapi (Completion)
• Soal bentuk melengkapi (completion) dikemukakan dalam kalimat
yang tidak lengkap.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
27
Berikan contoh masing-masingnya
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
28
 Tes Lisan
 Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan
dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara
pendidik dan peserta didik.
 Tes Perbuatan
 Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya
disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan
pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan
atau unjuk kerja.
 Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik
melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai
dengan hasil yang dicapainya.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
29
Non-tes Sebagai Instrumen Penilaian
 Instrumen non-tes sangat penting dalam mengevaluasi
peserta didik pada ranah afektif dan psikomotor.
.
 Ada beberapa macam instrumen non-tes, yakni: pengamatan
(observation), wawancara (interview), kuesioner atau angket
(quetionaire).
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
30
1. Observasi
 Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena untuk
mencapai tujuan tertentu.
 Dalam evaluasi pembelajaran, observasi dapat digunakan untuk menilai
proses dan hasil belajar peserta didik, seperti tingkah laku peserta didik
pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-lain.
 Instrumen yang digunakan untuk melakukan observasi disebut pedoman
observasi
 Ada tiga jenis observasi, yakni:
 Observasi Lagsung, adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala
atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung
diamati oleh pengamat.
 Observasi tidak langsung, adalah observasi yang dilakasanakan dengan
menggunakan alat seperti mikroskop utuk mengamati bakteri,
suryakanta untuk melihat pori-pori kulit.
 Observasi partisipasi, adalah observasi yang dilaksanakan dengan cara
pengamat harus melibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati, sehingga
pengamat bisa lebih menghayati, merasakan dan mengalami sendiri
seperti inddividu yang sedang diamatinya.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
31
2. Wawancara
 Wawancara merupakan salah satu bentuk instrumen evaluasi
jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya
jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Data bisa diperoleh dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif.
 Ada dua jenis wawancara, yakni: wawancara terstruktur dan
wawancara bebas.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
32
Berikan contoh masing-masingnya
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
33
3. Angket
 Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden).
 Angket adalah instrumen penilaian hasil belajar yang
berupa daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring
informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang
keluarga peserta didik, kesehatan peserta didik, tanggapan
peserta didik terhadap metode pembelajaran, media, dan
lain- lain.
 Angket umumnya dipergunakan pada ranah afektif.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
34
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
35
4. Daftar Cek
 Daftar cek adalah deretan pertanyaan singkat dimana
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda
centang (√) pada aspek yang diamati sesuai dengan hasil
penilaiannya
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
36
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
37
5. Studi Kasus
 Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif
seorang individu yang dipandang mengalami kasus
tertentu.
 Penekanan yang utama dalam studi kasus adalah mengapa
individu melalukan apa yang dilakukannya dan bagaimana
tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap
lingkungan.
 Datanya bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti;
orang tua, teman dekatnya, guru, bahkan juga dari
dirinya.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
38
6. Portofolio
 “Portfolio” yang berarti dokumen atau surat-surat. Penilaian
portofolio (portfolio assesment) merupakan salah satu bentuk
“performance assesment”.
 Portofolio (portfolio) adalah kumpulan hasil tugas/tes atau hasil
karya peserta ddik yang dikaitkan dengan standar atau kriteria
yang telah ditentukan.
 Model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu
pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan (collection)
hasil karya peserta didik yang sistematis dalam satu periode.
 Prinsip dalam penilaian portofolio (portfolio assesment) adalah
dokumen atau data hasil pekerjaan peserta didik, baik berupa
pekerjaan rumah, tugas atau tes tertulis seluruhnya digunakan
untuk membuat inferensi kemampuan dan perkembangan
kemampuan peserta didik.
 Informasi ini juga digunakan untuk menyusun strategi dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
39
Langkah-Langkah Menyusun Instrumen Penilaian
Untuk menyusun instrumen penilaian tersebut, dapat dilakukan langkahlangkah sebagai berikut:
 Pemilihan ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang ingin dinilai
oleh guru, misalnya sikap dan minat terhadap suatu materi pelajaran.
 Penentuan indikator apa yang sekiranya dapat digunakan
untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat peserta didik terhadap
suatu materi pelajaran.
 Beberapa contoh indikator yang misalnya dapat digunakan untuk
mengetahui bagaimana sikap dan minat peserta didik terhadap suatu
materi pelajaran, yaitu:
1. persentase kehadiran atau ketidakhadiran di kelas,
2. aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
misalnya apakah suka bertanya, terlibat aktif dalam diskusi, aktif
memperhatikan penjelasan guru, dsb.
3. penyelesaian tugas-tugas belajar yang diberikan, seperti ketepatan
waktu mengumpul PR atau tugas lainnya,
4. kerapian buku catatan dan kelengkapan bahan belajar lainnya terkait
materi pelajaran tersebut.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
40
Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Penilaian IPA
 Agar evaluasi sesuai dengan program pendidikan, maka
seorang guru diharuskan menyusun kisi-kisi soal.
 Menurut para ahli pengertian kisi-kisi adalah suatu format
yang dapat berupa matriks yang memuat informasi dan
dijadikan pedoman untuk menyusun soal menjadi tes.
 Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang
harus dilakukan sebelum penulisan soal.
 Tanpa adanya indikator dalam kisi-kisi tidak dapat
diketahui arah dan tujuan setiap soal.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
41
KISI-KISI
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks
yang memuat informasi yang dapat
dijadikan pedoman untuk menulis tes atau
merakit tes
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
42
KISI-KISI TES (TEST BLUE PRINT)
Tujuan
Tujuan
penyusunan
kisi-kisi
tes
adalah
merumuskan setepat mungkin ruang lingkup dan
tekanan tes dan bagian-bagiannya sehingga
perumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang
efektif bagi si penyusun tes atau perakit soal.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
43
PENGEMBANGAN KISI-KISI
 Komponen Kisi2:
• Identitas
• Kompetensi
• Materi Pembel.
• Indikator Soal
 Syarat kisi-kisi
• Bentuk Tes
– Mewakili isi kurikulum
• Nomor Soal
– Singkat dan jelas
– Soal dapat disusun
sesuai dengan bentuk
soal.
 Fungsi
– Pedm. penulisan soal
– Pedm. perakitan soal
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
44
SYARAT KISI-KISI YANG BAIK
1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan.
2. Komponennya
rinci,
jelas,
dan
mudah
dipahami.
3. Soal-soalnya dapat dibuatkan sesuai dengan
indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
45
CONTOH FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenjang
Mata Kuliah
Kurikulum
No.
Urut
:
:
:
Alokasi Waktu
Jumlah soal
Penulis
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Tingkat
(2)
(3)
(4)
(1)
7/19/2017
: …….
:
:
Materi
Indikator Soal
(5)
(6)
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
menit
Bentuk Tes
(Tertulis/
Praktik)
No.
Soal
(7)
(8)
46
LATIHAN 2
1. Apa perbedaan Tes, Pengukuran, Penilaian dan
Evaluasi?
2. Jelaskan jenis instrumen penilaian!
3. Tuliskan Tujuan dan Fungsi Penilaian!
4. Jelaskan langkah-langkah membuat Instrument
Penilaian!
5. Apa yang dimaksud dengan kisi-kisi Tes?
6. Tuliskan Syarat, Fungsi dan komponen kisi-kisi
Soal!
7. Apa yang dimaksud dengan Penilaian otentik?
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
47
LAMPIRAN
•
•
•
•
CONTOH
CONTOH
CONTOH
CONTOH
7/19/2017
KISI-KISI SOAL
SOAL
LEMBAR JAWABAN
LEMBAR KUNCI JAWABAN
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
48
Selamat Belajar
7/19/2017
PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016
49
Download