PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA SD HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 7/19/2017 UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 1 Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian Instrumen Penilaian 2. Menjelaskan fungsi dan tujuan Instrumen Penilaian 3. Menjelaskan jenis Instrumen Penilaian 4. Menjelaskan langkah-langkah menyusun Instrumen Penilaian 5. Menjelaskan penyusunan instrumen dan teknik penskoran 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 2 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 3 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 4 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 5 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 6 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 7 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 8 Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar. Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian dan proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 9 Fungsi Penilaian 1. 2. 3. 4. 5. Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi 7/19/2017 Formatif Sumatif Diagnostik Selektif Motivasi PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 10 Prinsip Penilaian 1. 2. 3. 4. Menyeluruh Berkelanjutan Berorientasi pad indikator ketercapaian Sesuai dengan pengalaman belajar 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 11 PENILAIAN AUTENTIK Penilaian Otentik atau Autentic Assessment adalah sebuah pengukuran yang mewakilkan seluruh nilai yang benar melekat pada objek yang dinilai dalam hal kurikulum 2013 objek penilaian tidak lain adalah peserta didik. Pada kurikulum 2013 pendidik dalam hal ini guru diharapkan dapat melakukan sebuah penilaian otentik dalam mengukur hasil belajar peserta didik dalam empat kompetensi inti yakni: Spiritual, Sosial, Pengetahuan Keterampilan. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 12 Penilaian otentik merupakan penilaian yang mampu memfasilitasi siswanya untuk menggunakan kombinasi dari kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikapnya untuk mengaplikasikan sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Prinsip penilaian yang ditawarkan dalam Kurikulum 2013 melalui Permendikmud No.66 tahun 2013 tentang standar penilaian adalah penilaian otentik. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 13 Kelebihan Penilaian Otentik Pada Kurikulum 2013 1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. 2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. 3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. 4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. 5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 14 6. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. 7. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. 8. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. 9. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah. 10.Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. 11.Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 15 12.Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. 13.Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. 14.Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. 15.Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 16 Jenis-jenis Penilaian Autentik 1. 2. 3. 4. Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian 7/19/2017 Kinerja Proyek Portofolio Tertulis PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 17 Instrumen Penilaian Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai variabel – variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian, Dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor – faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar guru, dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu. Menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014, instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: tes, dan skala sikap 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 18 Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data, dapat berupa tes atau nontes. Tes atau penilaian merupakan alat ukur pengumpulan data yang mendorong peserta memberikan penampilan maksimal. Instrumen non-tes merupakan alat ukur yang mendorong peserta didik untuk memberikan penampilan tipikal, yaitu melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan respons secara jujur sesuai dengan pikiran dan perasaannya. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 19 Jenis-Jenis Instrumen Penilaian 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 20 Instrumen tersebut terdapat dua bagian, yaitu; tes dan nontes. Kelompok tes adalah tes prestasi belajar, tes intelegensi, tes bakat, dan tes kemampuan akademik. Kelompok non-tes adalah skala sikap, skala penilaian, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, pemeriksaan dokumen dan sebagainya. Instrumen yang berbentuk tes bersifat performansi maksimum sedang instrumen non-tes bersifat performansi tipikal. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 21 Tes sebagai instrumen penilaian Tes sebagai instrumen penilaian adalah pertanyaan – pertanyaan yang diberikan pada peserta didik untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulis (tes tulis), dan dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidkan dan pengajaran. dua jenis tes, yakni: tes uraian (subjektif) dan tes objektif. Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas, dan uraian terstruktur. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, yakni bentuk pilihan benar salah, pilihan ganda dengan banyak variasi, menjodohkan, dan isian pendek atau melengkapi. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 22 T Tes Uraian (Tes Subjektif) Tes Uraian yang dalam uraian disebut juga essay Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Bentuk tes uraian dibedakan menjadi tiga, yaitu: uraian bebas, uraian terbatas dan uraian berstruktur. Uraian Bebas (Extended Respons Items) • Dalam uraian bebas jawaban peserta didik tidak dibatasi, pertanyaan uraian bebas sifatnya umum. Uraian Terbatas (Restricted Respons Items) • Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Uraian Berstruktur • Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal-soal objektif dan soal-soal essay. • Soal berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas memberikan jawaban. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 23 Berikan contoh masing-masingnya! 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 24 Tes Objektif Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, antara lain: Pilihan Ganda(Multiple Choice) • Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. • Pilihan jawaban (option) terdiri atas jawaban yang benar atau paling benar, selanjutnya disebut kunci jawaban dan kemungkinan jawaban salah yang dinamakan pengecoh (distractor/decoy/fails). Benar-Salah(True-False, or Yes-No) • Bentuk tes benar-salah (B-S) adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah • Mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan pendapat. • Bentuk soal seperti ini lebih banyak digunakan unyuk mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 25 Berikan contoh masing-masingnya! 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 26 Menjodohkan(Matching) • Soal tes bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunjukkan kumpulan persoalan, dan kolom sebelah kanan menunjukkan kumpulan jawaban. • Bentuk soal seperti ini sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi hubungan antara dua hal. Melengkapi (Completion) • Soal bentuk melengkapi (completion) dikemukakan dalam kalimat yang tidak lengkap. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 27 Berikan contoh masing-masingnya 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 28 Tes Lisan Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes Perbuatan Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau unjuk kerja. Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil yang dicapainya. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 29 Non-tes Sebagai Instrumen Penilaian Instrumen non-tes sangat penting dalam mengevaluasi peserta didik pada ranah afektif dan psikomotor. . Ada beberapa macam instrumen non-tes, yakni: pengamatan (observation), wawancara (interview), kuesioner atau angket (quetionaire). 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 30 1. Observasi Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam evaluasi pembelajaran, observasi dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-lain. Instrumen yang digunakan untuk melakukan observasi disebut pedoman observasi Ada tiga jenis observasi, yakni: Observasi Lagsung, adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat. Observasi tidak langsung, adalah observasi yang dilakasanakan dengan menggunakan alat seperti mikroskop utuk mengamati bakteri, suryakanta untuk melihat pori-pori kulit. Observasi partisipasi, adalah observasi yang dilaksanakan dengan cara pengamat harus melibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati, sehingga pengamat bisa lebih menghayati, merasakan dan mengalami sendiri seperti inddividu yang sedang diamatinya. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 31 2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk instrumen evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung. Data bisa diperoleh dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Ada dua jenis wawancara, yakni: wawancara terstruktur dan wawancara bebas. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 32 Berikan contoh masing-masingnya 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 33 3. Angket Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Angket adalah instrumen penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang keluarga peserta didik, kesehatan peserta didik, tanggapan peserta didik terhadap metode pembelajaran, media, dan lain- lain. Angket umumnya dipergunakan pada ranah afektif. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 34 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 35 4. Daftar Cek Daftar cek adalah deretan pertanyaan singkat dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda centang (√) pada aspek yang diamati sesuai dengan hasil penilaiannya 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 36 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 37 5. Studi Kasus Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu yang dipandang mengalami kasus tertentu. Penekanan yang utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melalukan apa yang dilakukannya dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Datanya bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti; orang tua, teman dekatnya, guru, bahkan juga dari dirinya. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 38 6. Portofolio “Portfolio” yang berarti dokumen atau surat-surat. Penilaian portofolio (portfolio assesment) merupakan salah satu bentuk “performance assesment”. Portofolio (portfolio) adalah kumpulan hasil tugas/tes atau hasil karya peserta ddik yang dikaitkan dengan standar atau kriteria yang telah ditentukan. Model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) hasil karya peserta didik yang sistematis dalam satu periode. Prinsip dalam penilaian portofolio (portfolio assesment) adalah dokumen atau data hasil pekerjaan peserta didik, baik berupa pekerjaan rumah, tugas atau tes tertulis seluruhnya digunakan untuk membuat inferensi kemampuan dan perkembangan kemampuan peserta didik. Informasi ini juga digunakan untuk menyusun strategi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 39 Langkah-Langkah Menyusun Instrumen Penilaian Untuk menyusun instrumen penilaian tersebut, dapat dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: Pemilihan ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang ingin dinilai oleh guru, misalnya sikap dan minat terhadap suatu materi pelajaran. Penentuan indikator apa yang sekiranya dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat peserta didik terhadap suatu materi pelajaran. Beberapa contoh indikator yang misalnya dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat peserta didik terhadap suatu materi pelajaran, yaitu: 1. persentase kehadiran atau ketidakhadiran di kelas, 2. aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung, misalnya apakah suka bertanya, terlibat aktif dalam diskusi, aktif memperhatikan penjelasan guru, dsb. 3. penyelesaian tugas-tugas belajar yang diberikan, seperti ketepatan waktu mengumpul PR atau tugas lainnya, 4. kerapian buku catatan dan kelengkapan bahan belajar lainnya terkait materi pelajaran tersebut. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 40 Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Penilaian IPA Agar evaluasi sesuai dengan program pendidikan, maka seorang guru diharuskan menyusun kisi-kisi soal. Menurut para ahli pengertian kisi-kisi adalah suatu format yang dapat berupa matriks yang memuat informasi dan dijadikan pedoman untuk menyusun soal menjadi tes. Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Tanpa adanya indikator dalam kisi-kisi tidak dapat diketahui arah dan tujuan setiap soal. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 41 KISI-KISI Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 42 KISI-KISI TES (TEST BLUE PRINT) Tujuan Tujuan penyusunan kisi-kisi tes adalah merumuskan setepat mungkin ruang lingkup dan tekanan tes dan bagian-bagiannya sehingga perumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi si penyusun tes atau perakit soal. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 43 PENGEMBANGAN KISI-KISI Komponen Kisi2: • Identitas • Kompetensi • Materi Pembel. • Indikator Soal Syarat kisi-kisi • Bentuk Tes – Mewakili isi kurikulum • Nomor Soal – Singkat dan jelas – Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal. Fungsi – Pedm. penulisan soal – Pedm. perakitan soal 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 44 SYARAT KISI-KISI YANG BAIK 1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan. 2. Komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami. 3. Soal-soalnya dapat dibuatkan sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan. 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 45 CONTOH FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenjang Mata Kuliah Kurikulum No. Urut : : : Alokasi Waktu Jumlah soal Penulis Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tingkat (2) (3) (4) (1) 7/19/2017 : ……. : : Materi Indikator Soal (5) (6) PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 menit Bentuk Tes (Tertulis/ Praktik) No. Soal (7) (8) 46 LATIHAN 2 1. Apa perbedaan Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi? 2. Jelaskan jenis instrumen penilaian! 3. Tuliskan Tujuan dan Fungsi Penilaian! 4. Jelaskan langkah-langkah membuat Instrument Penilaian! 5. Apa yang dimaksud dengan kisi-kisi Tes? 6. Tuliskan Syarat, Fungsi dan komponen kisi-kisi Soal! 7. Apa yang dimaksud dengan Penilaian otentik? 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 47 LAMPIRAN • • • • CONTOH CONTOH CONTOH CONTOH 7/19/2017 KISI-KISI SOAL SOAL LEMBAR JAWABAN LEMBAR KUNCI JAWABAN PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 48 Selamat Belajar 7/19/2017 PSD335-PPIPSD-TM10-PGSD_UEU-2016 49