FILSAFAT ILMU PEMERINTAHAN, SEJARAH PERKEMBANGAN DESA DAN MASA DEPANNYA Oleh Abuhasan Asy’ari IPDN, 2017 DEFINISI FILSAFAT • Sutan Takdir Alisjahbana (1981), berpikir dengan insaf, yaitu berpikir dengan teliti menurut aturan yang pasti • Poedjawijatna (1980): “ingin tahu dengan mendalam”, atau “cinta kepada kebijaksanaan” • Langeveld (1955) hasil pembuktian dan uraian kita memikirkan dan menyelami masaalahmasaalah apapun juga dalam hubungannya dengan keseluruhan secara radikal dan menurut sistem, dan dengan susun-menyusun serta hubung menghubung secara bertanggungjawab. definisi (sambungan) • Al-Kindi (185-260 H/801-873 M) “pengetahuan tentang realitas segala sesuatu, sejauh jangkauan kemampuan manusia,” • Bertrand Russell (2007) memahamkan filsafat sebagai sesuatu yang terletak antara teologi dan sains. • Russell: semua pengetahuan definitif masuk dalam sains, sedangkan dogma, melampaui pengetahuan definitif masuk dalam teologi. CARA KERJA FILSAFAT • Louis O. Kattsoff[1] (1987) (1) mengajukan alasan mengapa Sokrates perlu melarikan diri, (2) Sokrates juga mengajukan alasan-alasan yang tidak menyetujui pelarian diri itu. (3) sepakat tidaklah tepat Sokrates melarikan diri. Maka pembicaran kefilsafatan berhenti di sini. [1] Louis O. Kattsoff, 1987: Pengantar Filsafat. Yogyakarta. Cetakan kedua. Halamn 4 CIRI-CIRI PIKIRAN FILSAFAT Menurut Kattsoff[1], sebagai berikut: • 1. Suatu bagan konseptual. • 2. Salinghubungan antar jawaban kefilsafatan. • 3. Sistem yang bersifat Koheren. • 4. Pemikiran secara Rasional. • 5. Bersifat Menyeluruh (komprehensif). • 6. Suatu Pandangan Dunia. • 7. Suatu definisi pendahuluan. [1] Louis O. Kattsoff, 1987: Pengantar Filsafat. Yogyakarta. Cetakan kedua halamn 7-13 ILMU DAN FILSAFAT Poedjawijatna (1980): • Ilmu tidak bertujuan menggali objeknya sedalam-dalamnya. Ilmu membatasi objeknya dalam pengalaman. • Filsafat mencari sebab yang sedalamdalamnya, sesuai dengan kecenderungan manusia akan tahu FILSAFAT ILMU • C.A. van Peursen (1989): Suatu perpanjangan dari Ilmu tentang pengetahuan. Dengan lain perkataan penerapan teori pengetahuan pada pengetahuan ilmiah. • Jujun S. Suriasumantri (1985): Bagian epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah) C.A. van Peursen (1989). Susunan Ilmu Pengetahuan, . • apakah ilmu itu sebenarnya? • apakah ada tanggungjawab ilmu sebagai ilmu atau hanya tanggungjawab ahli ilmu, yang ada? • apakah semua ilmu dapat dimasukkan ke dalam satu wadah metodologi? • apakah perkembangan ilmu itu lurus atau berliku-liku? FILSAFAT ILMU PEMERINTAHAN • Taliziduhu Ndraha (2003): Bagian Filsafat Ilmu yang khusus memikirkan Ilmu Pemerintahan • A. van Braam (Tanpa Tahun) Pemikiran tentang hakekat Ilmu Pemerintahan • Mc Iver (1980): Pemerintahan adalah organisasi sekelompok manusia di bawah otoritas dan mitos mereka yang selalu berubah-ubah • C.F.Strong ((2008) Pemerintahan pada hakekatnya adalah kekuasaan yang terorganisir PEMERINTAHAN Kamus Bahasa Indonesia II, 1983 • • • • PERINTAH Perkataan bermaksud menyuruh melakukan sesuatu Aba-aba, komando Aturan dari pihak atas yang harus dilakukan (1588) • • • • • PEMERINTAH penguasa suatu negara (bagian negara) Badan yang tertinggi yang memerintah suatu negara Negara atau negeri sebagai lawan swasta pengurus, pengelola (1589) Kamus Bahasa Indonesia II, 1983 • PEMERINTAHAN – perbuatah (cara, hal, urusan dsb) memerintah (1589) • MEMERINTAH: memberi perintah; menyuruh melakukan sesuatu • memerintahi - menguasai dan mengurus (1588) Ndraha (2003), Taliziduhu: Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru) • Peroses pemenuhan kebutuhan manusia sebagai konsumer (produk-produk pemerintahan), akan pelayaan publik dan pelayanan civil; • Pemerintah adalah badan prosessor (pengelola, provider)-nya • Yang diperintah adalah konsumer produkproduk pemerintahan • Hubungan pemerintahan adalah hubungan pemerintah dan yang diperintah xxxv MUHAMMAD RYAAS RASYID (2007) MAKNA PEMERINTAHAN: • Terlihat dari kehadiran seperangkat aturan hukum yang berlaku dan pada kekuasaan yang sah untuk memaksa orang-orang agar taat pada aturan itu. • Terlihat dari kenyataan bahwa hanya mereka yang melakukan kejahatan dan dihukum lewat keputusan pengadilan yang layak masuk penjara. Mc Iver 1980: Jaring-jaring Pemerintahan 1 • Pemerintahan adalah organisasi sekelompok manusia dibawah otorita, dan mitos2 mereka (15) • Tehnik adalah pengetahuan yang diterapkan secara kompak pada dunia objek sambil mengubah hubungan antara subjek dan objek ke arah yang dikehendaki subjek itu (12) • Mitos, ialah kepercayan yang mengandung nilai dan gagasan yg dimiliki manusia, untuk mereka hidup atau untuk yg memerintah hidup mereka. (12-13) • Pemerintah adalah lanjutan peroses pengaturah yang telah berkembang dengan sangat baik dlm keluarga oleh masyarakat yg lebih inklusif (33) DESA Kamus Bahasa Indonesia I, 1983 • Sekelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan; kampung; dusun • Udik atau dusun (dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan kota) • Tempat, tanah, daerah MUHADAM LABOLO, 2006: MEMAHAMI ILMU PEMERINTAHAN • Merupakan cerminan dari sekelompok kecil masyarakat, ikatan sosial di dalamnya… sekumpulan institusi sah yang lebih kecil lagi, yaitu keluarga. (134) • Secara umum unit pemerintahan terkecil di masa lalu cenderung mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah adat dan keagamaan (135) MASA DEPAN DESA D.H. BURGER, 1977: PERUBAHAN2 STRUKTUR DALAM MASYARAKAT JAWA • Proses individualisasi di desa itu dirasakan sebagai pembebasan (174) • Desa itu tidak mempunyai keadaban petani yang berdiri sendiri, tetapi selalu mengikuti bangunan atas dan dengan demikian mengambil alih adat kebiasaan dan idam-idaman dari tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi. (175) PUISI DAUN Daun adalah pohon yang kecil, Pohon Adalah daun yang besar Pohon adalah hutan yang kecil, Hutan adalah pohon yang besar. Individu adalah keluarga yang kecil, Keluarga adalah individu yang besar Keluarga adalah Desa yang kecil,Desa adalah keluarga yang besar Desa adalah Negara yang kecil, Negara adalah Desa yang besar Tak ada daun tanpa pohon, tak ada pohon tanpa hutan Tak ada individu tanpa keluarga, tak ada keluarga tanpa desa, tak ada desa tanpa negara. Dalam negara: desa, keluarga, individu, hutan dan daun hidup bersama Pontianak, 6 April 2017