Osmosis di Sel Telur

advertisement
LAPORAN PENYELIDIKAN ADIS-6
Nama: Era Ariyani
Prodi: Pend. Biologi
Kelas: A
OSMOSIS DI SEL TELUR
Standpoint:
Peristiwa gerakan air melintasi membran (osmosis) mengakibatkan perubahan pada volume sel
Tujuan:
Penyelidikan ini dilakukan untuk mengamati proses kerja osmosis menggunakan telur ayam berdasarkan penguasaan
konsep tentang mekanisme osmosis. Penyelidikan ini juga dilakukan untuk membuat claim atau counter claim yang
menyetujui atau menolak standpoint dengan memberikan fakta yang mendukung dan memperkuat dasar alasan.
Manfaat:
Penyelidikan ini perlu dilakukan untuk dapat mempelajari dan memahami mekanisme kerja osmosis pada sel dalam hal
ini adalah sel hewan, sehinggga dapat diperoleh pengetahuan yang lebih akurat dan tidak misconception mengenai
mekanisme kerja osmosis itu sendiri.
Cara-cara Penyelidikan:
Dalam penyelidikan kali ini, dapat dipersiapkan beberapa alat dan bahan diantaranya: sebutir telur ayam, gelas, cuka,
spidol, kain/tissu, air dan juga kamera. Berikut ini cara melakukan percobaan: masukkan sebutir telur ayam ke dalam
gelas berisikan larutan cuka untuk menghilangkan cangkang pada telur. Biarkan selama 24 jam. Setelah 24 jam direndam
pada larutan cuka, keluarkan telur tersebut dengan hati-hati dari dalam gelas dan keringkan dengan kain/tissu. Buang
larutan cuka pada gelas dan ganti larutan cuka tersebut dengan air sebanyak ¼ gelas. Tandai tinggi air menggunakan
spidol. Masukkan telur ke dalam gelas berisikan air tersebut dengan hati-hati dan tandai lagi tinggi air setelah dimasukkan
telur. Selisih tinggi air di awal dan akhir adalah volume telur tersebut. Diamkan telur dalam rendaman air selama 24 jam,
amati perubahan yang terjadi pada telur setelah 24 jam direndam. Gunakan kamera untuk memperkuat bukti (data).
Alasan Penyelidikan dilakukan dengan cara diatas:
Penyelidikan dengan cara diatas dilakukan untuk mempelajari proses osmosis pada sel telur. Pada penyelidikan ini pula,
dilakukan untuk mendapatkan bukti data yang sistematis dan objektif agar informasi yang didapatkan dapat
dipertanggung jawabkan dengan baik.
Claim:
Saya setuju dengan pernyataan yang ada pada standpoint bahwa peristiwa gerakan air melintasi membran (osmosis)
mengakibatkan perubahan pada volume sel tersebut.
Bukti (Data):
Gambar 1.
Telur sebelum diberi perlakuan
Gambar 2.
Telur dalam larutan cuka
Gambar 3.
Telur setelah direndam lrt. cuka
Gambar 4.
Volume awal air
Gambar 5.
Volume akhir air
Gambar 6.
Volume air setelah perendaman telur
Analisa Data: Pada percobaan diatas dapat dianalisa bahwa adanya perubahan volume pada sel telur. Perubahan volume
sel telur dilihat dari selisih tinggi awal air sebelum telur dimasukkan dan tinggi air setelah telur dimasukkan. Selisih
tersebut merupakan volume awal telur. Setelah 24 jam telur direndam dalam air, terjadi lagi perubahan tinggi air,
perubahan tinggi air tersebut menandakan volume telur bertambah karena tinggi air menyusut masuk ke dalam sel telur.
Masuknya air ke dalam sel telur karena cairan dalam sel telur merupakan cairan yang lebih pekat(konsentrasi tinggi)
sehingga air yang berada di luar sel yang bersifat encer(konsentrasi rendah) masuk ke dalam sel telur tersebut.
Kesimpulan: Pergerakan air memasuki sel telur menyebabkan volume sel telur bertambah, sehingga dalam percobaan
yang dilakukan saat ini, dapat dikatakan bahwa larutan tersebut bersifat Hipotonik.
Dasar Kebenaran (Warrant/ Backing):
Warrant:
Saya setuju dengan pernyataan yang ada pada standpoint bahwa peristiwa gerakan air melintasi membran (osmosis)
mengakibatkan perubahan pada volume sel. Diketahui demikian karena adanya pengurangan volume air dari keadaan
awal setelah telur dimasukkan hingga volume air setelah telur tersebut direndam dalam air selama kurang lebih 24 jam.
Air yang berkurang tersebut dikarenakan air masuk ke dalam sel telur, sehingga volume telur bertambah. Atau dapat pula
dikatakan bahwa cairan dalam telur merupakan cairan yang pekat(berkonsentrasi tinggi) sedangkan air yang ada di luar
sel merupakan cairan yang encer(berkonsentrasi rendah), sehingga air yang berada di luar sel masuk ke dalam sel
tersebut. Menyebabkan telur mengembang atau mengalami pertambahan volume.
Backing:
Berdasarkan teori, pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang berbeda.
Pelarut dari konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan pekat) dengan kecepatan yang
lebih besar dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer akan lebih banyak
berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses osmosis.
Berdasarkan teori yang pernah saya baca, adapula teori yang disebut dengan Tonisitas sel, Tonisitas adalah kemampuan
suatu larutan dalam memvariasikan ukuran dan bentuk sel dengan mengubah jumlah air dalam sel tersebut.
Jenis jenis larutan berdasarkan tonisitasnya, yaitu:
1. Larutan isotonis ialah larutan dimana kedua sisi yang dipisahkan membran sel memiliki konsentrasi yang sama, tidak
terjadi migrasi air ke satu arah, kemungkinan terjadi pertukaran air saja, jumlah air dikedua larutan tetap, bentuk sel
tidak terjadi perubahan, misalkan konsentrasi larutan diluar sel dan di dalam sel sama.
2. Larutan Hipertonik ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang satu) lebih tinggi dibanding didalam sel (larutan
lainnya), sehingga air berpindah dari dalam sel keluar sel secara osmosis, sehingga terjadi penciutan sel (krenasi).
3. Larutan Hipotonik ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang satu) lebih rendah dibanding didalam sel (larutan
lainnya), sehingga air berpindah dari luar sel kedalam sel secara osmosis, sehingga terjadi pembengkakan sel bahkan
bisa terjadi lisis/pecah (hemolisis).
Download