Program Hiburan di TV - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
TV Programming
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
10
Kode MK
Disusun Oleh
MK41030
Syaifuddin, S.Sos, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Program hiburan merupakan
sebuah program yang paling
diminati dibandingkan dengan
Setelah mengikuti mata kuliah ini
diharapkan mahasiswa dapat :
Mengetahui dan mampu memahami
bagaimana program hiburan dapat
jenis program lainnya.
menjadi unggulan stasiun Tv dalam
meraup rating-share dan
pendapatan iklan.
Program Hiburan di TV
Hiburan (entertainment) adalah salah satu jenis program acara di televisi yang diminati
masyarakat. Program acara ini melintasi sekat budaya, perbedaan usia, serta gender.
Karena pada dasarnya manusia butuh dihibur maka program hiburan di tv mempunyai
tempat tersendiri. Genre hiburan di Tv memiliki banyak varian, mulai dari musik, drama,
variety show, reality show, hingga sport pun bisa dikategorikan sebagai hiburan
olahraga (sport-tainment).
Program Musik
•
Acara Musik di Televisi Indonesia saat ini banyak sekali. Hampir semua televisi
(TV) Indonesia mempunyai acara atau program yang bertema musik. Baik TV
nasional, lokal, berjaringan, satelit hingga tv berlangganan.
•
Sebut saja beberapa program atau acara musik seperti Jamin TVRI, Tarung
Dangdut MNCTV, Derings TransTV, Musiklopedia Trans7, Histeria Indosiar, Klik
ANTV, Dahsyat RCTI, Inbox SCTV, Harmoni SCTV, 100% Ampuh GlobalTV,
Radio Show tvOne, Breakout NET, dan Musik+ Metro TV.
•
Program-program musik tersebut punya “warna” masing-masing, disesuaikan
dengan segmentasi penonton, jam tayang, pengisi acara, dan faktor-faktor
pendukung lainnya.
•
Ada yang memiliki konsep serupa, bisa dikatakan “mengekor” kesuksesan
program tertentu di televisi. Misalnya, saat program sejenis Dahsyat sedang
booming, maka kemudian berlomba-lombalah stasiun TV memproduksi jenis
program serupa. Pembeda hanya pada jam tayang. Durasi, dan eksekusi acara.
•
Jauh sebelum era Dahsyat ada sebuah style program musik yang dibuat oleh
MTV
Indonesia.
Program
musik
lokal
kemudian
berbondong-bondong
mencontoh konten maupun cara presentasi program ala MTV.
•
Jika di era awal kehadiran tv swasta masih menyajikan program acara konser
musik tunggal, maka di era 2000-an hal ini makin jarang dilakukan oleh stasiun
TV. Mereka lebih senang membuat konser gado-gado, yang memanggungkan
artis musik dengan, pelawak, ilusionis, hingga host yang dipaksa melucu.
•
Dalam dekade 2000-an juga menguat program musik yang berbalut talent
search, mulai dari produk lisensi hingga produk lokal besutan sendiri. Misalnya
Indonesian Idol, KDI, D Academy, Mama Mia, AFI. Tapi lagi-lagi program ini
dikemas seperti sebuah relaity show. Mungkin ini hanya soal kemasan dan
pemirsa sedang suka dengan tayangan realitas sehingga program musik pun
harus dikemas seperti itu.
•
Program talent search pun kemudian berbiak. Tak cukup untuk mereka yang
remaja dan dewasa, program seperti ini kemudian dibuka pula untuk anak-anak.
Konsep? Tak perlu pusing membuat konsep baru, cukup terapkan prinsip ATM,
Amati, Tiru dan Modifikasi. Mudah dan tentunya menjaring iklan.
Live Performance
•
Dibandingkan acara musik TV pada tahun 90-an akhir (Delta, Clear Top Ten, dll)
hingga 2000-an pertengahan, acara musik TV kini mengalami penurunan
jumlah.
•
Padahal peminatnya cukup banyak serta cenderung meningkat. Semua acara
musik menghadirkan live performance para artis atau musisi. Dari sisi industri
cukup positif.
•
Sayangnya, tidak semua pertunjukan musik benar-benar live performance.
Beberapa
diantaranya melakukan
lipsync, di
mana
penyanyi
hanya
menggerakan bibir seolah-olah bernyanyi padahal tidak. Jika tidak lipsync,
mungkin seperti karaoke-an, dimana pemainnya berpura-pura memainkan alat
musik sedangkan sang vokalis menggunakan suara asli.
•
Perihal lipsync ini, memang cukup menuai pro-kontra bagi para penikmat
musik, apalagi dilihat dari sisi kualitas. Ada yang kurang setuju, ada pula yang
menganggap hal itu sudah biasa.
•
Program musik juga memiliki ‘cacat’ lain yakni penonton “bayaran” atau yang
disebut penonton alay. Mungkin ini bukan fenomena yang sekarang terjadi,
namun belakangan sangat menonjol terlihat di layar kaca.
Komedy
•
Acara komedi belakangan menjadi tren kembali. Setelah era Bagito, Patrio dan
Cagur lewat, sempat terjadi kevakuman acara komedi yang menarik di TV.
•
Belakangan acara komedi menjadi tren baru dengan meledaknya program Stand
Up Comedy yang digagas oleh Kompas TV. Program ini menjadi satu terobosan
baru, di mana komedi bisa dibawakan secara tunggal, bukan kelompok.
•
Selain Stan up Comedy, acara komedi juga bisa disaksikan di tv dengan pemain
yang bukan berlatar belakang komedian. Bahkan beberapa diantaranya hanya
seorang MC, model, atau artis penyanyi.
•
Program komedi yang juga menjadi tren adalah komedi situasi. Genre Komedi
situasi pernah melambung lewat sinetron Bajaj Bajuri (Trans tv) atau serial OB
(RCTI).
•
Belakangan kini ada Sitkom lain seperti Tetangga Masa Gitu yang bentuk
kemasan programnya mengingatkan pada sitkom dari AS, seperti Friends, Ellen,
atau Living Single.
Sine-TV
•
Ini adalah genre yang mulai berkembang sejak jaman TVRI masih melenggang
sendirian di jagat pertelevisian nasional. Ada banyak sebutan untuk sinema
media elektronik. Ada sinetron, sinema tv atau sine-tv. Belakangan jenisnya
kembali dibedakan. Yang stripping tiap hari dikategorikan sebagai sinetron.
Sedangkan yang ceritanya habis dalam satu episode diberi tag “FTV”.
•
Keberadaan
Sinetron
menjadi
penggerak
industri
pertelevisian,
karena
menjadikan banyak rumah produksi (PH) yang hidup dari memproduksi acara
sinetron. Sayangnya tema sinetron tak pernah beranjak dari drama percintaan,
kisah bullying di sekolah atau komedi slapstik. Belum ada terobosan tema yang
bergenre berbeda atau setidaknya memberikan pilihan tema bagi penonton yang
juga beragam.
Kuis dan Game Show
•
Kuis merupakan program acara yang pernah menjadi primadona sejumlah
stasiun TV. Di Indonesia program kuis dirancang oleh seorang perempuan
bernama Ani Sumadi. Dia yang membuat banyak program kuis di TV (TVRI).
Puluhan program kuis lahir dari tangan dingin Ani Sumadi, seperti kuis Siapa
Dia, Kata Berkait, atau Kuis Berpacu Dalam Melodi.
•
Usaha Ani Sumadi kemudian diteruskan anak didiknya, Helmy Yahya. Helmy
tidak hanya membuat program kuis dalam bentuk baru, namun juga
merepackage sejumlah kuis yang pernah dibuat Ani Sumadi menjadi bentuk
yang up to date.
Daftar Pustaka
 Edgar E.Willis & Henry B.Aldridge. Television, Cable and Radio : A Communication Approach
Prentice Hall, 1992
 Morissan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa, Jakarta
2005
 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Kencana Prenada Media group, Jakarta,
2009
Download